Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei 2022
EFEKTIFITAS
PEMANFAATAN BUKU KIA TERHADAP PENGETAHUAN DETEKSI DINI STIMULASI TUMBUH KEMBANG
BALITA DI ERA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS CAKUNG
Hananda Putri Hapsari, Omega
DR Tahun
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Pengunaan Buku KIA
adalah salah satu upaya dasar yang digunakan orang tua untuk melakukan skrining
dan diteksi dini tumbuh kembang balita yang paling efektif dimasa Pandemi
Covid-19. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul �Efektifitas Pemanfaatan Buku Kia Terhadap
Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Di Era Pandemi
Covid-19 Di Puskesmas Cakung�. Tujuan Penelitian ini yaitu diketahuinya
�Efektifitas Pemanfaatan Buku Kia Terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi
Tumbuh Kembang Balita Di Era Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Cakung�. Penelitian
ini menggunakan quasi esperimental dengan Total sampling dengan sample 30
orang. Teknik data termasuk dalam analisis uivariat menggunakan distribusi
frekuensi dan analisis bivariat menggunakan perhitungan statistik program SPSS.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan, usia, dan jumah
anak, memberikan pengaruh positif pada orang tua� KB terhadap penggunaan Buku KIA sebagai media
skrining dan diteksi dini tumbuh kembang balita, dengan p value (0,034) <
α (0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adapun ibu yang berumur
kurang dari 20 tahun tersebut belum pernah membaca buku KIA sebagai acuan dalam
skrining diteksi tumbuh kembang balita akan tetapi penegetahuan ibu bukan
dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan saja akan tetapi juga dipengaruhi
oleh linkungan ibu bersosialisasi, diharapkan dengan adanya penelitian ini
dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkan�
minat ibu untuk membaca dan mempelajari dari Buku KIA sebagai alat untuk
skrining dan diteksi awal tumbuh kembang balita.
Kata kunci: Buku KIA, balita,
Covid-19
Abstract
MCH Handbook
Utilization is one of the basic efforts used by parents to screen and detect
the most effective early growth and development of toddlers during the Covid-19
Pandemic. Based on the above, the researcher is interested in conducting a
study entitled "The Effectiveness of Using Kia Books on Knowledge of Early
Detection of Toddler Growth Stimulation in the Era of the Covid-19 Pandemic at Cakung Health Center". To find out "Effectiveness
of MCH HandBooks Utilization on Knowledge about The
Early Detection and Development of Toddler Growth Stimulation in� Covid-19 Pandemic
Era at Cakung Health Center". This study uses a
quasi-experimental with total sampling with a sample of 30 people. The data
technique includes univariate analysis using distribution frequencies and
bivariate analysis using SPSS program statistical calculations. The results of
this study indicate that education, age, and number of children have a positive
influence on family planning parents on MCH Handbook Utilization as a screening
medium and early detection of under-five growth and development, with p value
(0.034) < (0, 05). The mothers who are less than 20 years old have never
read the MCH book as a reference in screening for toddler growth and
development, but mother's knowledge is not influenced by age, education level
but is also influenced by the mother's socializing environment, it is hoped
that with the existence of This research can provide knowledge and increase
mother's interest in reading and learning from the MCH Handbook as a tool for
screening and early detection of toddler growth and development.
Keywords:
Hermeneutic thought, Otoritarianism, Hadits.
Pendahuluan
Posyandu merupakan
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Hal tersebut dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2017).
Penggunaan Buku
KIA merupakan salah satu strategi
pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk memelihara kesehatan- nya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas. Buku KIA berisi informasi Deteksi dini kelainan pertumbuhan
dan perkembangan anak akan sangat berguna, agar
diagnosis maupun pemulihannya
dapat dilakukan lebih awal, sehingga
pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat berlangsung seoptimal mungkin.
Menurut data terbaru
pada tahun 2018 menunjukan sudah adanya perbaikan
terkait jumlah gangguan tumbuh kembang. Namun jumlahnya masih mengkhawatirkan. Dari seluruh benua,benua asia
merupakan benua dengan gangguan tumbuh kembang anak terbanyak ( WHO, 2018).
Di Indonesia sendiri presentase kejadian stunting adalah sebnayak 30,8%,
underweight sebanyak 10,2%. Dari seluruh
provinsi di Indonesia Provinsi
Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi
dengan presetase anak pendek dan anak dengan berat
badan rendah terbanyak. (kemenkes, 2019) Prevalansi status tumbuh kembang balita dengan indikator SDIDTK di
wilayah DKI jakarta masih menunjukan angka sebnayak 2,5% balita yang mengalami meragukan dalam pertumbuhan dan 2,1% anak yang mengalami penyimpangan, sehingga dapat disimpulkan masih banyak yang belum sesuai tumbuh
kembangnya (Kemenkes,
2019). Di Puskesmas Cakung seluruh bayi dan yang dilakukan pemeriksaan tumbuh kembang sebanyak 44.501 balita, terdapat sebanyak 200 anak yang mengalami keraguan dalam KPSP dan terdapat 89 anak yang tidak sesuain atau
menyimpang.
Skrining merupakan
prosedur rutin pemeriksaan perkembangan anak sehari-hari yang dapat memberikan petunjuk apabila ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian. Data dari Puskesmas Kecamatan Cakung tahun 2015 didapatkan hasil bahwa pencapaian����� Stimulasi Deteksi dan� Intevensi
Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) sebesar 96,80%, persentase
balita�� Bawah
Garis merah������ (BGM)
sebesar 0,8%. Persentase
balita ditimbang sebesar 86,9%, persentase balita yang timbangannya naik sebesar 68,8%. Secara umum cakupan pelayanan
deteksi tmumbuh kembang masih belum
optimal sehingga diperlukan
upaya riil dan konsisten dalam upaya pencapaian target.
Menurut pendapat
Nurani anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan.Berdasarkan pendapat
tersebut diartikan bahwa anak sebagai
manusia yang akan berkembang dan membutuhkan bantuan untuk berkembang.
Balita merupakan manusia yang berusia lahir hingga 5 tahun. Balita berada
pada masa keemasan yang sering
disebut sebagai the golden
age.�� Young menyebutkan
bahwa tingkat perkembangan kognitif pada usia 1�3 tahun berkembang sebanyak 50%, 4-5 tahun berkembang sebanyak 30%.� Dapat diartikan pada usia anak 0-5 tahun
80% perkembangan anak terjadi dengan sangat pesat dalam segala
aspek.� (Yuliani Nuraini Sujiono, Konsep Dasar Anak Usia Dini, 2019).
Perkembangannya anak
dapat menyerap dengan cepat informasi
maupun prilaku yang dekat dan dilihat langsung oleh anak. Berdasarkan pendapat Piaget anak yang berada pada masa egosentris beranggapan bahwa orang lain melihat, mendengar, dan merasakan sama persis dengan
apa yang dilihat anak. Anak usia dini belajar berdasarkan
apa yang dilihat langsung, serta anak belum dapat
melihat lebih dari satu sudut
pandang. Anak belum dapat memilah dan membedakan benar atau salah informasi maupun prilaku yang dilihat, melainkan anak meresap semua
informasi yang diterima.
Masa usia dini pada anak tidak menetap
selamanya dikarenakan setiap harinya anak tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak meliputi pertumbuhan
fisik dan perkembangan psikis. Jika pada masa the golden age anak
mendapatkan bimbingan, perhatian, kasih sayang dan berada di lingkungan yang siap membantu anak untuk
tumbuh dan berkembang, maka akan menjadi
pondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa yang akan dating (Saul Mcleod,
2020).
Sejatinya anak
memiliki tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan yang
harus dicapainya sejalan dengan usia tahun maupun
usia mental anak. Aspek pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi aspek perkembangan nilai agama dan
moral, aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan fisik motorik, dan aspek perkembangan sosialemosional. Setiap anak memiliki tingkat
atau irama perkembangan dan pertumbuhan yang
berbeda. Banyak faktor yang
mempengaruhi irama pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Salah satunya adalah faktor lingkungan.
Lingkungan terdekat anak adalah keluarga
dilanjutkan dengan lingkungan sekitar rumah dan lingkuangan masyarakat. Idealnya keluarga terdiri dari orang tua yaitu ibu dan ayah, dan atau saudarasaudari kandung. Dalam keluarga, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan asah, asih, asuh
pada anak-anaknya (Asfandiyar,2017).
Tugas orang tua
antara lain membantu anak dalam mencapai
tugas-tugas pertumbuhan dan
perkembangan anak melalui berbagai keterampilan yang sesuai dengan stimulasi menurut umur sehingga
pertumbuhan dan perkebangan
anak bisa terpantau dengan baik (Andi Yudha
Asfandiyar,2018).
Pentingnya pengetahuan
orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan sebagai upaya untuk
dapat mengenali perilaku yang muncul dari anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga orang tua dapat menentukan sikap untuk menyikapinya
dengan tepat (Rita
Pranawati,2018). Menurut Kemenkes
2017 menjelaskan hasil
survey yaitu hanya 27,9%
ayah dan 36,6% ibu yang mencari
informasi pengasuhan berkualitas sebelum menikah. Artinya persiapan dari sisi pengetahuan orang tua masih sangat jauh dari ideal. Berdasarkan kutipan tersebut kesiapan orang tua untuk membantu
tumbuh kembang anak masih rendah,
hal itu disebabkan
kurangnya pengetahuan tentang tumbuh kembang anak yang dimiliki orang tua. Ketidaktahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak dapat
mengakibatkan orang tua mengambil langkah yang tidak tepat dalam
menyikapi perilaku anak pada masa tumbuh kembang, sehingga dapat merugikan anak dan orang tua.
(Asfandiyar,2017) menyebutkan bahwa
anak akan bertanya tentang sesuatu yang tidak dia ketahui dan meminta bantuan untuk sesuatu yang tidak dia kuasai
kepada orang tuanya. Orang tua perlu untuk
memiliki pemahaman tentang tumbuh kembang anak minimal bisa melakukan skrining diteksi dini balita dengan
meggunakan pedoman buku KIA (Joko Panji Sasongko,2017).
Anak agar dapat menyesuaikan sikap dalam mendampingi anak selama proses tumbuh kembangnya, diharapkan pula orang tua terbuka akan pemahaman-pemahan
ilmu pengetahuan baru agar mampu menyesuaikan sesuai dengan kondisi lingkungan, dan perubahan zaman. Saat ini Indonesia bahkan dunia sedang dilanda wabah yang telah menjadi pandemi
yaitu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Organisasi kesehatan dunia menyatakan bahwa "In
January 2020 the World Health Organization (WHO) declared the outbreak of a new
coronavirus disease, COVID19, to be a Public Health Emergency of International
Concern. WHO stated that there is a high risk of COVID-19 spreading to other
countries around the world. COVID-19 can be
characterized as a pandemic�.7 Corona virus disease 2019 selanjutnya disebut COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Covid-19 menyebar melalui penularan manusia dengan manusia, laju penyebaran
sangat cepat, pasien positif Covid-19 di Indonesia dan dunia semakin
bertambah disetiap harinya, sehingga menyebabkan kepanikan di sebagian besar masyarakat. Perhatian dan penanganan ekstra perlu dilakukan untuk menghentikan laju penularan
Covid-19(WHO,2020).
Berdasarkan hasil
studi pendahulan pada bulan Maret 2018 di wilayah DKI Jakarta� 16,7% Ibu
yang memiliki keterampilan baik dalam skrining
tumbuh kembang balita. Sehingga keterampilan Ibu dalam skrining tumbuh kembang balita sangat dibutuhkan sebagai daya ungkit untuk
menginisiasi kerjasama antara tenaga kesehatan
dengan masyarakat untuk meningkatkan optimalisasi tumbuh kembang balita. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Prasida (2017), yang mengemukaan bahwa kegiatan SDIDTK balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan
antara keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan profesional akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia
dini. Orang tua khususnya ibu yang merupakan bagian dari masyarakat merupakan salah satu mitra tenaga kesehatan
yang ideal dalam melakukan skrining tumbuh kembang pada anak (Depkes, 2017). Adanya pengetahuan yang memadai tentang cara melakukan
skrining pertumbuhan dan perkembangan pada anak akan mendorong orang tua untuk lebih
aktif dalam melakukan skrining tumbuh kembang.
Metode Penelitian
Desain pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimental
dengan pendekatan Pre-Posttest with Control Group. Penelitian ini dilakukan di
Poli Kesehatan Anak Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta Timur yang dilaksanakan
pada bulan Agustus sampai dengan bulan Septermber 2021, dengan sasaran nya
seluruh anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 responden, dan teknik sampling
yang digunakan adalah Purposive Sampling
Penelitian ini melibatkan 34 responden yang terbagi
menjadi 2 kelompok
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Kegiatan analisis pertama dilakukan yaitu analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi, yaitu pada 30 responden.
Tabel
5.1
Distribusi
Frekuensi Pengetahuan Pre
Test
Kriteria |
Pretest |
|
Pengetahuan |
Frekuensi |
Persentase |
Baik |
4 |
13% |
Cukup |
26 |
87% |
Kurang |
0 |
0% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 30 responden sebanyak 26
responden (87%) memiliki pengetahuan yang cukup kelompok kasus
adalah 17
responden yang diberikan mobilisasi dini dan kelompok control adalah 17 responden
yang tidak diberikan perlakuan.�
Tabel 5.2
Distribusi
Frekuensi Pengetahuan Posttest
Kriteria Pengetahuan |
Posttest |
|
Frekuensi |
Persentase |
|
Baik |
28 |
93% |
Cukup |
2 |
7% |
Kurang |
0 |
0% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan tabel 5.2
menunjukkan bahwa dari 30 responden, mayoritas reponden yaitu sebanyak 28
responden (93%) memiliki pengetahuan yang baik.
Selanjutnya Analisis bivariat
bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu
apakah terdapat perbedaan
sesudah intervensi pada responden. Karena data tidak
berdistribusi normal maka
uji statistik yang digunakan adalah Uji Mann Whitney.
Tabel 5.3
Hasil Analisis Bivariat
|
Paired Differences |
t |
df |
Sig. (2-tailed) |
|||||
Mean |
Std. Deviation |
Std. Error Mean |
95% Confidence Interval of the Difference |
||||||
Lower |
Upper |
||||||||
Pair 1 |
Pretest - Posttest |
-17.167 |
5.363 |
.979 |
-19.169 |
-15.164 |
-17.532 |
29 |
.000 |
Pada Tabel 5.3 merupakan hasil perhitungan statistik menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Pada uji diatas menunjukkan bahwa nilai t yaitu -17,532 dan P value didapatkan nilai 0,000, hal ini berarti lebih kecil daripada nilai α=0.05 (p<0,05). Pada penelitian ini didapatkan Pemanfaatan Buku KIA efektif terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi Covid-19, dan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
B. Pembahasan
1. Pendidikan
Dari 30
responden terdapat 6 ibu dengan lulusan SMP�
dengan nilai kurang memuaskan sebanyak 5 orang dan 1 orang ibu yang
mendapatkan nilai memusakan , 17 ibu lulusan SMA dengan rincian nilai16 orang
ibu yang mendapatkan nilai memusakan dan 1 orang ibu dengan nilai tidak
memuaskan, dan 7 orang ibu lulusan Perguruan Tinggi didapatkan 1 orang ibu yang
mendapatkan nilai yang kurang memuaskan dan 6 orang ibu mendapatkan nilai yang
memuaskan. Faktor pendidikan Terakhir sangat berpengaruh dengan minat ibu dalam
menggali ilmu tentang skrining tumbuh kembang balita sehingga 7 ibu dengan
lulusan SMP sama sekali belum pernah dan belum tau tentang manfaaat buku KIA
sebagai alat skrining tumbuh kembang balita dibandingkan dengan ibu dengan
lulusan SMA dan perguruan tinggi. Akan tetapi disaat dilakukan uji penilitian
terdapat ibu dengan pendidikan tinggi tidak maksimal dalam melakukan pengisian
kuesioner dikarenakan anak rewel dan hal lainnya yang mengggangu konsentrasi
ibu. Namun, setelah diberikan konseling semua ibu lebih mengerti tentang
manfaat buku KIA sebagai alat skrining tumbuh kembang balita sebgai deteksi
awal disaat pandemi Covid-19.
2. Perolehan Nilai
�� ����Dari 30 responden terdapat 7 orang ibu yang mendapatkan nilai kurang memuaskan dan 23 orang ibu yang mendapatkan nilai memuaskan, hal tersebut dipengaruhi oleh pengalaman ibu dalam mengasuh anak (jumlah anak),Tingkat pendidikan, dan Umur Ibu. Akan tetapi setelah dilakukan penyulusan dan uji post test semua ibu mendapatkan nilai yang memuaskan dan ibu faham akan cara melakukan diteksi dan skrining tumbuh kembang dengan menggunakan buku KIA sesuai umur anak.
3. Tingkat Minat Baca Responden
������ Dari total responden sejumlah 30 orang terdapat 10
orang yang sudah membaca buku KIA dan 20 orang ibu yang belum sama sekali
membaca dan hanya dibawa saat berkunjung ke fasilitas kesehatan saja. Akan
tetapi ibu sudah bersedia untuk membaca buku KIA sebagai sumber informasi
tentang balita khususnya skrining tumbuh kembang balita, agar tumbuh kembang
balita menjadi optimal
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Poli
Kesehatan Anak Puskesmas Kecamatan
Cakung Jakarta Timur, didapatkan
kesimpulan yaitu Berdasarkan hasil Pretest tentang Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi sebelum dilakukan intervensi menunjukkan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 26 responden (87%) serta hasil Posttest tentang Pengetahuan Deteksi Dini Stimulasi Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi setelah dilakukan intervensi menunjukkan pengetahuan baik yaitu sebanyak
28 responden (93%) dan hasil
perhitungan statistik menggunakan Uji Paired Sample T-Test. Pada uji diatas menunjukkan bahwa nilai t yaitu
-17,532 dan P value didapatkan nilai
0,000, hal ini berarti lebih kecil
daripada nilai α=0.05
(p<0,05). Pada penelitian ini
didapatkan Pemanfaatan Buku KIA efektif terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di Era Pandemi Covid-19, dan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Akhund S, Avan BI. 2019. Development and pretesting
of an information, education and communication (IEC) focused antenatal care
handbook in Pakistan. Journal of Biomedical Central; 4: 91.
Colti Sistiarani, Elviera Gamelia, Dyah Umiyarni Purnama
Sari. 2017. Fungsi Pemanfaatan
Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 8, No. 8.
Noviyanti Unini.P. 2017. Pengetahuan, Sikap Dan Pemanfaatan Buku KIA untuk balita. Universitas Udayana Denpasar.
Rismayanti. 2018. Kualitas Penggunaan Buku Kesehatan Ibu
Anak. Jurnal Makara Kesehatan; 13 (1) :47-39.
Kementrian Kesehatan. 2017. Pedoman Pelaksanaan Kelas Balita . Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Agustin Kusumayati, Yasuhide Nakamura. 2017.
Fikawati S, Syafiq A. 2019. Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 4, No. 3.
Kementerian Republik
Indonesia. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.
Sistiarani C, Gamelia E, Sari DUP.
2014. Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 8, No. 8.
Sistiarani C, Dardjito E, Nurhayati S, 2015. Educational Leaflet to Improve Mothers
Knowledge about Utilization of �Maternal and Child Health Book� in Kalibagor, Indonesia, Journal Management in Health.
Hirotsugu Aiga, Vinh Duc Nguyen, Cuong
Dinh Nguyen, Tho Thi Thi Nguyen, Lien Thi Phuong Nguyen. 2016. Knowledge, Attitude, and Practices:
Assesing Maternal and Child Health Care Handbook
Intervention in Vietnam. Jurnal BMC Public Health;
16:129.
Haryanto A, Hadi E.N.
2009. Praktek Ibu dalam Perawatan Neonatus di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional; Vol. 3, No. 6.
Fikawati S, Syafiq A. 2009. Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional; Vol. 4, No. 3.
Therra MT. Hubungan Pengetahuan Pemanfaatan Buku Kia Dengan Kemampuan Perawatan Balita Pada Ibu Balita Di Posyandu Laras Sleman.
Wijhati ER, Suryantoro P, Rokhanawati D. Optimalisasi Peran
Kader Dalam Pemanfaatan Buku KIA di Puskesmas Tegal Rejo Kota Yogyakarta. Jurnal Kebidanan. 2017
Copyright holder: Hananda
Putri Hapsari, Omega DR Tahun (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |