Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei 2022
EFEKTIVITAS
SUPERVISI REFLEKTIF INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PERAWAT DALAM
MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
Sri Gustini, Susanti, Muhammad Husaini, Khairunnisak
Dosen Prodi Keperawatan Meulaboh Poltekkes Aceh, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Supervisi merupakan
fungsi manajemen pada tahap pengendalian yang dilakukan untuk mengarahkan perawat agar bekerja secara efektif, efesien, dan menurunkan potensi masalah pekerjaan. Supervisi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, melalui berbagai model supervisi yang dilakukan. Motivasi adalah karakteristik
psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Salah satu
model supervisi yang dilakukan
di rumah sakit untuk meningkatkan motivasi perawat adalah model supervisi reflektif interaktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh supervisi
refleksi interaktif terhadap motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Meulaboh. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperiment pre and post
test with equivalent control group, dengan
sampel penelitian� sebanyak
25 perawat pada kelompok� intervensi dan 25 perawat pada kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang dihitung dengan skala Likert dengan nilai maksimal 4 dan minimal 1. Analisis menggunakan T dependen dan
Wilcoxon Signed Ranks. Hasil didapatkan ada perbedaan yang signifikan antara motivasi perawat dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi.� Kesimpulan ada pengaruh supervisi reflektif interaktif terhadap motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini merekomendasikan bahwa supervisi reflektif interaktif dapat diterapkan di rumah sakit sebagai
salah satu cara untuk meningkatkan motivasi perawat dalam melaksakan pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kata Kunci: Supervisi Reflektif Interaktif, Motivasi, pendokumentasian, asuhan Keperawatan
Pendahuluan
Dokumentasi
rekam medik pasien merupakan tanggung jawab perawat yang sangat penting dalam praktik keperawatan
karena menyangkut kualitas pelayanan, standar lembaga, praktik keperawatan, struktur penggantian biaya, dan pedoman hukum. Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia saat ini sebagai besar
perawat belum memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar asuhan
keperawatan (Handayaningsih, 2007). Salah
satu faktor penyebab adalah kurangnya kontrol pendokumentasian dari
manajemen institusi pelayanan kesehatan (S, 2014). Supervisi akan
dapat memberikan dukungan kepada perawat agar mampu melaksanakan tugasnya dalam memberikan layanan asuhan keperawatan (S, 2014).
Kegiatan supervisi dapat
memberikan kesempatan kepada perawat untuk bertanya, berbagi pengalaman, dan mengembangkan pendekatan alternatif untuk pemecahan masalah dan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat3.
Penelitian yang dilakukan
oleh Budianto dkk (2013) menyatakan supervisi yang baik akan meningkatkan
kepuasan kerja perawat. Terdapat pengaruh supervisi terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana
p= (0.023) (Huber, 2010).
Supervisi dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung,
melalui berbagai model supervisi yang dilakukan. Salah satu model supervisi yang dilakukan di rumah sakit adalah model supervisi reflektif interaktif. supervisi reflektif interaktif merupakan supervisi pada individu yang dilakukan secara ilmiah untuk
menggali materi atau peristiwa yang disupervisi. Perawat dan
supervisor harus belajar bagaimana untuk merefleksikan tujuan keterampilan yang membutuhkan usaha dan latihan. Model ini adalah cara
yang interaktif dan aktif untuk belajar (Yulita & Handiyani, 2013).
Selanjutnya penelitian yang dilakukan
oleh (Yulita & Handiyani, 2013)
menyatakan bahwa terdapat pengaruh supervisi model reflektif interaktif pada perilaku perawat dalam pelaksanaan
keselamatan perawat terhadap bahaya agen biologik di Rumah Sakit. Pelatihan
terhadap supervisi sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan keselamatan perawat (Siswanto, H., Hariayati, R.T.S, 2013).
Supervisi dapat meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan keperawatan. Peningkatan mutu
pelayanan asuhan keperawatan harus melibatkan seluruh unsur perawat yang berada pada unit kerja. Perawat harus dilibatkan
sepanjang proses penjaminan
dan pengendalian mutu, perawat harus dilibatkan
dalam menentukan kriteria atau standar,
menilai kembali standar, mengumpulkan data dan melaporkannya/mendokumentasikannya
(S, 2014).
Kendala ketidaklengkapan pendokumentasian
keperawatan dapat disebabkan karena beban kerja yang meningkat, belum adanya konsistensi standar keperawatan dalam pembuatan diagnosis dan intervensi, sehingga terjadinya inkoheren dalam langkah-langkah proses keperawatan (S, 2014).
Hasil penelitian (Siswanto, H., Hariayati, R.T.S, 2013)
menyatakan bahwa pelatihan berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi (p=0.001), dan beban kerja perawat memiliki
hubungan dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan (p=0.003) (Dharma, 2011).
Metode Penelitian
Rancangan penelitian
ini adalah quasi exsperiment
pre and post test with equivalent control group. Sebelum kelompok intervensi diberi intervensi dilakukan pengukuran awal (pre tes) untuk menentukan
kemampuan awal. Selanjutnya pada kelompok intervensi dilakukan intervensi sesuai dengan yang direncanakan, sedangkan pada kelompok control tidak dilakukan intervensi. Pengukuran akhir dilakukan (post tes) pada semua kelompok sesudah dilakukan intervensi (Winstanley & White, 2003).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektifitas supervisi model reflektif interaktif terhadap motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan. kelompok intervensi adalah perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Meulaboh.
Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Meulaboh.
Jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 25 orang perawat kelompok intervensi dan 25 orang perawat kelompok kontrol. Metode pengambilan sampel dalam peneltian
ini adalah consecutivesampling
yaitu pemilihan perawat pelaksana yang dilakukan dengan memilih semua perawat
pelaksana yang ditemui yang
memenuhi kriteria pemilihan sampel sampai sampel terpenuhi.
Instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner
A yang berisikan karakteristik
responden, kuesioner B berisikan motivasi perawat dalam pelaksanaan
dokumentasi asuhan keperawatan, dan lembar observasi supervisi model reflektif interaktif. Kuesioner berbentuk Likert dengan empat kategori
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan kuesioner terdiri dari 20 item yang terdiri dari pernyataan positif nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 12, 13, 15, 17, dan 18. Pernyataan negatif nomor 4, 11, 14, 19, dan
20.
Perhitungan skor
pernyataan ditentukan dengan melihat jawaban responden. Pada pernyataan positif bila responden menjawab SS nilainya 4, S nilainya 3, TS nilainya 2, dan
STS nilainya 1. Pada pernyataan
negatif bila responden menjawab SS nilainya 1, S nilainya 2, TS nilainya 3, san STS nilainya 4.
Teknik pengumpulan
data melalui kegiatan pre test dan post test. Analisi data dengan analisis univariat, dan bivariate
menggunakan T-Test dependen
untuk kelompok intervensi dan Wilcoxon
Signed Ranks untuk kelompok
kontrol.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menujukkan terjadi peningkatan motivasi responden
sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi (pada tabel 1.1 dan 1.2)
Tabel 1
Distribusi Frekuensi
Motivasi Responden pada kelompok intervensi Sebelum Dilakukan Intervensi (n=25)
No |
Kategori |
F |
% |
1 2 |
Baik Kurang baik |
12 13 |
48 52 |
|
Total |
25 |
100 |
Tabel diatas
menunjukkan motivasi responden mayoritas berada pada kategori Kurang Baik sebelum dilakukan
intervensi sebanyak 13
orang (52%).
Tabel 2
Distribusi Frekuensi
Motivasi Responden pada kelompok intervensi Sesudah Dilakukan Intervensi (n=25)
No |
Kategori |
F |
% |
1 2 |
Baik Kurang baik |
25 0 |
100 0 |
|
Total |
25 |
100 |
Tabel diatas
menunjukkan motivasi responden mayoritas berada pada kategori Baik sesudah intervensi
sebanyak 25 orang (100%).
Uji normalitas data dilakukan setelah mendapatkan hasil pre-post dari kedua kelompok.
Uji normalitas yang pada kelompok
intervensi menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan pvalue 0.657 > 0.05
yang berarti data berdistribusi
normal. Uji normalitas pada kelompok
kontrol di dapatkan pvalue
0.001 < 0.05 yang berarti data tidak berdistribusi normal.
Analisis bivariat
dilakukan untuk uji perbedaan mean motivasi perawat melaksanakan pendokumen tasian asuhan keperawatan.� Analisis bivariate
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T-Test Dependen
(Paired t-tes) untuk kelompok� intervensi. Seperti terlihat pada tabel 3.
Tabel 3
Hasil Uji Statistik Menggunakan Paired T-Test
Pada Kelompok Intervensi
Kelp |
Data |
N |
Mean |
Std.Deviation |
Perbedaan mean |
p |
Intervensi |
Pre-test Post-test |
25 |
67.52 82.12 |
5.591 3.395 |
14.60�5.75 |
0.000 |
Tabel diatas
menunjukkan rata-rata nilai
pres test adalah 67.52 dengan standar deviasi 5.591. rata-rata nilai
post tes adalah 82.12 dengan standar deviasi 3.395. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value 0.000 maka
dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara motivasi perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi.
Analisis bivariat
dilakukan untuk uji perbedaan mean motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan.� Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon
Signed Ranksuntuk
kelompok kontrol.
Tabel 4
Hasil Uji Statistik Menggunakan Wilcoxon Pada
Kelompok Control
Kelp. |
Data |
N |
Median (Minimum-maksimum) |
Mean
dan standar deviasi |
p |
Kontrol |
Pre-test Post-test |
25 |
70 (60 � 80) 70 (60 � 80) |
70.20�04.67 70.80�70.00 |
0.180 |
Tabel diatas.
menunjukkan rata-rata nilai
pre test� 70.20�
dengan standar deviasi 4.67 rata-rata post test adalah 70.80 dengan standar deviasi 70.00. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value
0.180 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan antara
motivasi perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan sebelum penelitian dan sesudah penelitian.
Pembahasan
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi
refleksi interaktif terhadap motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Meulaboh.
Analisis
bivariat dilakukan untuk uji perbedaan mean motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan.� Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T-Test Dependen (Paired t-tes) untuk kelompok intervensi menunjukkan hasil rata-rata nilai pres test adalah 67.52 dengan standar deviasi 5.591. rata-rata nilai
post tes adalah 82.12 dengan standar deviasi 3.395. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value 0.000 maka
dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara motivasi perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi.
Analisis
bivariat dilakukan untuk uji perbedaan mean motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan.� Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Signed Ranksuntuk
kelompok control menunjukan
hasil rata-rata nilai pre test 70.20 dengan standar deviasi 4.67 rata-rata post test adalah 70.80 dengan standar deviasi 70.00. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value 0.180 maka
dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
antara motivasi perawat dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan sebelum penelitian dan sesudah penelitian.
Hasil analisis bivariat uji T-Test Dependen
(Paired t-tes) terdapat perbedaan rata-rata nilai pre test/sebelum dilakuan pelatihan supervisi reflektif interaktif dan sesudah dilakukan supervisi reflektif interaktif. Dan terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi perawat dalam mendokumentasian
asuhan keperawatan sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi. Penelitian yang dilakukan Siswanto (2011)7 menyatakan
faktor yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah pelatihan. Pelatihan merupakan salah satu model pembelajaran yang baik untuk meningkatkan pengetahuan perawat. Dengan pelatihanmaka akan didapatkan peningkatan pengetahuan, perilaku, keterampilan perawat hingga dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan.
Dapat disimpilkan bahwa motivasi dapat mempengaruhi karkteristik psikologis
seseorang untuk mengembangkan
dirinya, sehingga dapat meningkatkan komitmen sesorang untuk mendapatkan yang terbaik dalam
pekerjaannya. Oleh karena itu pelatihan yang baik dan sesuai dengan kompetensi
yang diharapkan akan meningkatkan pengetahuan perawat yang berdampak pada
peningkatan motivasi untuk terus bekerja lebih baik.
Kesimpulan
Hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh supervisi
refleksi interaktif terhadap motivasi perawat melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit dengan terdapatnya
perbedaan rata-rata hasil sebelum dilakukan supervise reflektif interaktif dan setelah dilakukannya supervisi reflektif interaktif.� Selain itu terdapat
perbedaan rata-rata pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Metodologi penelitian
keperawatan: Panduan melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian. Google Scholar
Handayaningsih, Isti. (2007). Dokumentasi
Keperawatan" DAR" Panduan, Konsep, dan Aplikasi. Google Scholar
Huber, D. L. (2010). Leadership and Nursing Care Management.
4th Ed. USA: Saunders ElsivierWhite& Winstanlay. Clinical Supervision:
Models, Measure and Best Practice. Reseacher, 10(4), 7�38.
S, Hariyati. T. (2014). Perencanaan Pengembangan Utilisai
Tenaga Keperawatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Siswanto, H., Hariayati, R.T.S, &. Sukihananto. (2013).
Hubungan karakteristik dan beban kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di Instalasi rawat inap RSUD pasar Rebo Jakarta. Tesis UI.
Winstanley, Julie, & White, Edward. (2003). Clinical
supervision: models, measures and best practice. Nurse Researcher (through
2013), 10(4), 7. Google Scholar
Yulita, Yenni, & Handiyani, H. (2013). Pengaruh supervisi
model reflektif interaktif terhadap perilaku keselamatan perawat pada bahaya
agen biologik di rsud provinsi kepulauan Riau Tanjung Uban. Universitas
Indonesia. Google Scholar
Copyright
holder: Sri Gustini, Susanti, Muhammad Husaini, Khairunnisak (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |