Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5,
Mei 2022
PENGARUH
TINGKAT PENDIDIKAN DOSEN DAN FASILITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP
PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NURUL HASANAH
KUTACANE
Muhammad Nur Munthe, Nasruddin
Universitas
Gunung Leuser, Aceh,
Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Adanya perubahan yang selalu dihadapi oleh setiap lembaga pendidikan baik yang berada di luar maupun di dalam lembaga pendidikan dapat menjadi hambatan
demi tercapainya tujuan
yang efisien dan efektif.Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
internal penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh tingkat fasilitas proses dan proses belajar
mengajar terhadap kinerja dosen di Perguruan Tinggi Ekonomi Gunung Leuser Kutacane.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
fasilitas proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi
Ekonomi Gunung Leuser Kutacane.Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja dosen. fasilitas proses belajar mengajar terhadap kinerja dosen Untuk
mengetahui pengaruh tingkat fasilitas proses dan pendidikan mengajar terhadap kinerja dosen Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan analisis regresi linier berganda, dengan hasil penelitian
Variabel proses fasilitas belajar dan mengajar secara parsial berpengaruh positif dan berpengaruh terhadap kinerja dosen .Variabel tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh positif dan berpengaruh terhadap kinerja dosen Nilai R Square pada tabel diatas adalah 0,722 Hal ini menunjukkan bahwa 72,20% variabel kinerja dosen dapat
dijelaskan oleh variabel tingkat fasilitas dan pendidikan proses belajar mengajar, sedangkan sisanya sebesar 27,80% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak diperiksa seperti disiplin, gaya dosen, kompetensi
dosen, dan lain-lain.
Kata Kunci: tingkat pendidikan dosen, fasilitas proses belajar mengajar, prestasi mahasiswa
Abstract
Every Institute
education have an affair which different each other with other education institute.
Existence of change which was always faced by every education institute both
for residing in outside and in the education institute
can become resistance for the shake of attainment of efficient and effective
target. Pursuant to the problem background above, hence this research internal
issue formula is: How influence mount process facility and education learn to
teach to lecturer performance in College Economics Gunung
Leuser Kutacane. Target of
this research is to know process facility learn to College Economics Gunung Leuser Kutacane.
To know influence mount education to lecturer performance. To know influence of
process facility learn to teach to lecturer
performance. To know influence mount process facility and education learn to
teach to lecturer performance. Technique analyse data
in this research is descriptive analysis and analysis of regresi
doubled linear, with research result as follows. Variable mount facility and
education of Teaching and learning process by simultan
have an effect on positive and isn't it to lecturer performance. Facility
process variable learn and teach by partial have an effect on positive and
isn't it to lecturer performance. Variable mount education by partial have an effect on positive and isn't it to lecturer performance.
Assess R Square at above tables is 0,722, this matter indicate that 72.20%
lecturer performance variable can be explained by variable mount facility and
education of Teaching and learning process, while the rest equal to 27.80%
explained by other variable which do not check by like discipline, lecturer
style, lecturer compentenci, and others
Keyword:�� lecturer education level, facility of teaching and learning process, student achievements
Pendahuluan
Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya yang ada, terutama Sumber Daya Manusianya.Tersedianya modal, teknologi yang canggih dan sumber daya lainnya belum ada artinya tanpa tersedianya Sumber Daya Manusia, karena manusia merupakan perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan suatu organisasi.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi.Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif
manusianya dalam hal ini dosen meskipun
sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki suatu organisasi begitu canggihnya.Sarana dan prasarana yang begitu canggihnya tidak ada manfaatnya, jika peran aktif
dosen
tidak diikutsertakan.Mengatur
dosen
adalah suatu pekerjaan yang sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa kedalam organisasi.dosen tidak diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung. Dengan kata lain, dosen merupakan kekayaan utama suatu organisasi karena tanpa keikutsertaan
mereka, aktivitas organisasi tidak akan terjadi. Pegawai/dosen berperan aktif dalam menetapkan
rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai.
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane merupakan tempat untuk membentuk dan mempersiapkan
Sumber Daya Manusia (Dosen) yang berkualitas melalui proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar tersebut akan melibatkan berbagai unsur, antara
lain staf pengajar (dosen), pegawai/dosen, mahasiswa, pemerintah, sarana dan
prasarana akan menentukan lembaga tersebut dalam menghasilkan
lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar tenaga kerja dan era
globalisasi. Karena fungsi utama Sekolah Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane adalah menyiapkan dan membentuk sumber daya yang
berkualitas di bidang kesehatan, maka pengelolaan Dosen merupakan bagian yang
sangat penting. Dosen yang benar-benar dikelola dengan baik dan mempunyai
kondisi yang sangat menentukan, sehingga setiap upaya untuk meningkatkan mutu
perguruan tinggi harus juga disertai upaya untuk meningkatkan mutu staf
pengajar yang merupakan salah satu faktor keberhasilan perguruan tinggi.
Dosen sebagai komponen pendukung
atau unsur penunjang dalam kelancaran proses belajar mengajar di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane yang berhubungan langsung, maupun tidak langsung dengan
pihak-pihak lain yang terlibat dalam organisasi dituntut untuk menampilkan
kinerja terbaiknya. Meskipun suatu organisasi pendidikan mempunyai tenaga
pengajar yang handal, namun tidak didukung dengan pimpinan, pegawai/dosen,
sarana dan prasarana yang baik, maka akan menghambat keberhasilan organisasi.
Prestasi
belajar dibidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes. hasil belajar merupakan
taraf penguasan atau kemampuan mahasiswa sebagaimana yang ditetapkan bagi matakuliah yang bersangkutan seperti yang telah ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Penentuan prestasi belajar di perguruan tinggi yaitu berupa
skor hasil tes dan pengamatan yang dilakukan oleh dosen.Hasil prestasi
studi seorang mahasiswa diukur dengan
indeks prestasi (IP) setiap semester dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang merupakan rata-rata dari nilai per mata kuliah yang diakumulasikan kemudian dibagi dengan total SKS yang ditempuh mahasiswa.Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, sehingga penting
untuk diketahui lebih dalam demi meningkatkan prestasi mahasiswa.
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane menyadari
bahwa peranan Sumber Daya Manusia dalam hal ini tingkat pendidikan dosen sangat
besar pengaruhnya dalam mendukung tercapainya berbagai sasaran yang hendak
dicapai. Hal ini dapat dimaklumi karena Sumber Daya Manusia adalah merupakan
sumber daya utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi. Dalam
usaha memanfaatkan dan menggerakan Sumber Daya Manusia inilah maka diperlukan
suatu kegiatan yang efektif sehingga pada akhirnya dapat melahirkan
alumni-alumni yang handal dan dapat bersaing di pasar tenaga kerja.
Selain faktor tingkat pendidikan dosen yang tinggi, maka untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut organisasi harus dapat menggunakan dan memanfaatkan
berbagai macam sumber daya yang tersedia dalam suatu proses Prestasi Akademik
Mahasiswa secara efisien dan efektif seperti fasilitas proses belajar
mengajar� yang merupakan sarana dan
prasarana di Fakultas. Sebab sumber daya tersebut senantiasa� jumlahnya, artinya pencapaian efisiensi oleh
suatu organisasi hanya dapat dimungkinkan bila organisasi tersebut memanfaatkan
sumber daya tersebut menurut suatu sistem, ketentuan dan metode tertentu
sehingga dapat dihindari pemborosan dari segi waktu, material, tenaga kerja dan
jenis pemborosan lainya.
Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane, pada
dasarnya mempunyai fasilitas proses belajar mengajar yang dikatakan belum begitu
memadai, akan tetapi apakah dengan fasilitas yang ada tersebut sudah dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh setiap dosen sehingga akan memperlancar proses
belajar mengajar dengan efektif dan efisien. Kemudian komitmen dosen terhadap
organisasi sangat diperlukan agar terciptanya iklim kerja yang profesional.
Komitmen dapat diartikan sebagai suatu sikap dosen agar tetap loyal terhadap Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane sehingga visi
dan misi� dapat tercapai.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti diSekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane, bahwa
tingkat pendidikan dosen masih banyak yang setingkat Sarjana (S1) dan fasilitas
proses belajar mengajar yang belum memadai (belum adanya Lap Top, dan AC di
ruang kuliah serta masih kurangnya LCD/Infocus) sehingga menyebabkan kurang
efektifnya dosen dalam melaksanakan prestasi akademik mahasiswa.
Tujuan dari penelitian
ini adalah menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dosen
terhadap prestasi akademik mahasiswa di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacanesecara parsial dan simultan dan menganalisis pengaruh
fasilitas proses belajar mengajar terhadap prestasi akademik mahasiswa di�� Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane.
Prestasi Akademik
Menurut
Siti Maesaroh (2013:11) menerangkan
bahwa �prestasi belajar merupakan hasil daripada aktivitas belajar atau hasil dari
usaha, latihan dan pengalaman yanag dilakukan oleh seseorang, dimana prestasi tersebut tidak akan lepas dari
pengaruh faktor luar diri peserta
didik�. Secara pendidikan atau akademis, prestasi merupakan satu tingkat khusus perolehan atau hasil keahlian dalam karya akademis
yang dinilai oleh guru-guru, melalui
tes-tes yang sudah dibakukan, atau melalui kombinasi kedua hal tersebut.
Suryabrata
(2011) juga menambahkan bahwa
prestasi akademik merupakan suatu penilaian hasil pendidikan, dimana untuk mengetahui pada waktu dilakukannya penilaian sejauh manakah anak didik
setelah ia belajar dan berlatih dengan sengaja. Dimana, perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai
dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur, 2010). Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil yang dicapai seseorang dalam bidang akademisnya.
Pengukuran Prestasi
Belajar
Dalam kegiatan pembelajaran, mahasiswa dikatakan berhasil atau tidak,
salah satu caranya dengan melihat nilai-nilai hasil perolehan mahasiswa dalam Kartu Hasil Studi (KHS) maupun Dokumen Hasil Studi (DHS).Angka-angka maupun
huruf-huruf dalam Kartu Hasil Studi (KHS) maupun Dokumen Hasil Studi (DHS) mencerminkan Prestasi Belajar atau sejauh mana tingkat keberhasilan siswa mengikuti kegiatan belajar. Menurut Sugihartono (2012: 130) menyatakan: Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuran hasil belajar dimaksudkan
untuk mengetahui seberapa jauh perubahan
tingkah laku siswa setelah menghayati
proses belajar. Maka pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat
ukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pernyataan
yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa, yang lebih dikenal dengan prestasi belajar
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi lembaga
Pemerintah maupun swasta. Karena dengan adanya tingkat atau jenjang pendidikan
tersebut dapat diterapkan segala tata cara pekerjaan yang lebih baik lagi
sehingga hal tersebut akan membawa
kemajuan bagi lembaga Pemerintah, swasta, keperawatan, maupun bagi personalia yang dalam hal ini
pada dunia pendidikan.
Menurut
Ardana, dkk (2012:92)
Pendidikan adalah segala usaha untuk membina
kepribadian dan mengembangkan
kemampuan manusia
Indonesia, jasmaniah dan rohaniah
yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun diluar
sekolah dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan Masyarakat adil
dan Makmur berdasarkan Pancasila.
Menurut Barnardin
(2012:123), menyebutkan �Education in concerned with increasing general knowledge and
understanding of our for doing a particular job�. Artinya
pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman lingkungan kita secara menyeluruh. Dan pelatihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang pegawai/dosen untuk mengerjakan
suatu pekerjaan tertentu.Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan moral pegawai/dosen, sedangkan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan kerja pegawai/dosen.
Lebih lanjut menurut Schuler dan Jackson (2012:325), pendidikan
adalah menghilangkan kekurangan, baik yang ada sekarang maupun
yang akan datang sehingga menyebabkan pegawai/dosen/. Dosen berada dibawah
tingkat yang diinginkan. Pelaksanaan pekerjaan sekarang maupun yang akan datang dengan
memberikan informasi akan mempengaruhi sikap atau menambah
kecakapan dengan kata lain berkaitan dengan pengembangan yaitu setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk mengobati kelakuan yang terdiri dari pengetahuan,
kecakapan dan sikap pegawai/dosen.
Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa
tingkat pendidikan adalah suatu jenjang
dalam kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seorang pegawai/dosen dengan cara
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap guna mencapai prestasi
kerja yang diharapkan.
Fasilitas Proses Belajar Mengajar
Fasilitas
proses belajar mengajar
sangat mendukung kegiatan kerja sehingga keberadaannya sangat diperlukan dalam usaha mengoptimalkan
kegiatan kerja sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Oleh sebab
itu fasilitas biasanya akan membantu
dosen dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan. Dalam konsep yang aktual dimana fasilitas mencakup pada tersedianya fasilitas kantor seperti meja, kursi,
alat bantu tulis (komputer dan mesin tik), telepon, AC, ruang istirahat, kantin, kamar mandi, kendaraan, dan sebagainya sedangkan fasilitas proses belajar mengajar meliputi ruang kuliah, meja, kursi,
papan tulis, AC, Infocus, Lap Top, LCD, Kipas Angin dan lain sebagainya.
Maka sebagai suatu kebutuhan
yang keberadaannya sangat diperlukan,
fasilitas akan memberikan kontribusi positif dalam rangka
menjalankan suatu bidang usaha untuk
mendapatkan manfaat bagi terselenggaranya berbagai macam aktivitas kerja yang dilakukan dosen. Sehingga dalam stuktur organisasi biasanya ada sub bagian yang dipekerjakan khusus untuk melakukan
pekerjaan dalam mengatur sarana dan prasarana yang dibutuhkan pegawai/dosen yang bekerja. Hal ini bertujuan agar berbagai sarana yang dibutuhkan pegawai/dosen dalam
bekerja dapat tersedia secara maksimal.
Menurut
Schroeder (2011:17), fungsi manajer
sarana/fasilitas adalah bertanggung jawab atas perencanaan
proses dan pengendalian operasional
kegiatan, termasuk diantaranya analisis alur kerja, keperawatan
teknologi, pemilihan fasilitas, lokasi fasilitas dan perencanaan peralatan.
Sementara
itu Terry dan Rue (2012:87), mengatakan
sarana adalah dimana pegawai/dosen/. Dosen akan
melaksanakan pekerjaan.
Lokasi peralatan, meja-meja,
formulir, penerangan, semangat umum dan sikap-sikap adalah contoh dari faktor
yang membentuk lingkungan.
Adapun untuk menciptakan suasana kerja yang baik dimana komponen
terakhir dari pengorganisasian mencakup sarana fisik dan sarana umum didalam
lingkungan dimana karyawan melaksanakan aktivitasnya dalam bekerja.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pengujian hipotesis karena peneliti ingin melihat bagaimana
pengaruh tingkat pendidikan (X1), fasilitas proses
belajar mengajar (X2) terhadap prestasi akademik mahasiswa (Y) memperkuat atau memperlemah hubungan antara tingkat pendidikan dan fasilitas proses belajar mengajar dengan Prestasi Akademik Mahasiswa.
Populasi
adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kutacane
yang berjumlah 680 orang. Yang terdiri
dari mahasiswa program studi keperawatan sebanyak 321 orang dan mahasiswa
program studi kesehatan masyarakat sebanyak 359 orang.
Dengan
teknik penarikan sampel secara Random Sampling maka
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh yaitu 130 orang mahasiswaSekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kutacane.
Untuk representatitpnya penelitian ini maka mahasiswa yang diikutsertakan sebagai sampel adalah terdiri
dari program studi keperawatan sebanyak 60 mahasiswa dan program studi kesehatan masyarakat 70 mahasiswa.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptifyaitu
pengumpulan data, menganalisis
data, kemudian data tersebut
ditafsirkan sehingga dapat memberikan hasil yang baik terhadap masalah yang diteliti. Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis regrasi linier berganda. Berdasarkan kerangka pemikiran sebelumnya, maka substrukturnya yaitu tingkat pendidikan,
fasilitas proses belajar mengajar dan prestasi akademik. Setelah dilakukan transformasi data maka persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y��� =
� a + b1X1 + b2X2 + ε dimana:
Y��� : Prestasi Akademik Mahasiswa
a���� : Konstanta
b���� : Koefisien regresi
X1� : Tingkat
Pendidikan Dosen
X2� : Fasilitas
Proses Belajar Mengajar
���� : Standard
error
Untuk menguji kebenaran hipotesis atau untuk mengetahui tingkat signifikan
antara Tingkat Pendidikan Dosen (X1) dan Fasilitas Proses Belajar Mengajar (X2)
terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa (Y), maka digunakan uji-F, Suharyadi (2011:534),
dengan rumus
���� R2 /
(k � 1)
������������������ ������� (1 - R2)/(n � 3)
Dimana :
R� :
Koefisien korelasi
n� : Jumlah
sampel
k� : Jumlah
variabel
Jika : Fhitung > Ftabel maka Hipotesis
penelitian diterima
Fhitung < Ftabel maka Hipotesis penelitian
ditolak
Untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Pendidikan Dosen dan fasilitas PBM
terhadap �Prestasi Akademik Mahasiswa,
maka dilakukan uji determinasi dengan rumus D = r2 x 100%.
Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05).dan untuk
memudahkan penulis dalam pengolahan data digunakan program SPSS Vs.13.00.
Selanjutnya untuk memberikan interprestasi� seberapa kuat hubungan antara variabel
penelitian tersebut, penulis menetapkan patokan rujukan nilai interval sebagai
berikut :
0,00 � 0,199��� : Hubungan sangat lemah
0,20 � 0,399��� : Hubungan lemah
0,40 � 0,599��� : Hubungan sedang
0,60 � 0,799��� : Hubungan kuat
0,80 � 1,00����� : Hubungan sangat kuat���������
Hasil Dan Pembahasan
Untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Pendidikan Dosen dan Fasilitas PBM
Terhadap Kinerja� Dosen secara simultan
maka dapat dilihat dari persamaan regresinya, dan dari output SPSS diperoleh
data sebagai berikut.
Tabel 1
Hasil Uji Statistik Koefisien Regresi
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
||||
1. (Constant) |
3.124 |
1.325 |
|
3.324 |
.001 |
2. Tingkat
Pendidikan |
.142 |
.152 |
.012 |
6.245 |
.005 |
3. Fasilitas
PBM |
.253 |
.142 |
.107 |
6.534 |
.157 |
Sumber : Hasil Penelitian-2021
(Data diolah)
Berdasarkan Tabel 1. diatas dapat
dibuat persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 3.124 + 0.142X1 +0.253X2 + ε.
Persamaan di atas menjelaskan bahwa koefisien regresi X2 (Fasilitas PBM)
mempunyai nilai positif yaitu 0.142, hal ini menunjukkan bahwa variabel
fasilitas PBM mempunyai pengaruh positif terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.
Bila ada kebijakan yang dilakukan untuk menambah fasilitas PBM maka akan
berdampak positif terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa .
Koefisien regresi X1 (Tingkat Pendidikan) juga mempunyai tanda positif
yaitu 0.253. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Tingkat Pendidikan mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja . Hal ini bila ada kebijakan yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas dosen maka akan berdampak positif terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa.
Hasil pengujian hipotesis Tingkat Pendidikan dan Fasilitas PBM Terhadap
Kinerja� Dosen secara simultan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2
Hasil Uji Statistik Secara Simultan
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
78.547 |
2 |
37.568 |
12.457 |
.145(a) |
|
Residual |
645.125 |
28 |
37.458 |
|
|
|
Total |
742.513 |
30 |
|
|
|
Sumber: Hasil Penelitian-2021 (Data diolah)
Pada tabel 2 diatas terlihat bahwa nilai Fhitung adalah 12.457 dan nilai
signifikansi 0,145. Diketahui nilai Ftabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α : 0,05) adalah
3,350. oleh karena nilai Fhitung > Ftabel (12.457 > 3,350) maka H0
ditolak dan menerima hipotesis dalam penelitian ini yaitu bahwa Tingkat
Pendidikan dan fasilitas PBM secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul
Hasanah Kutacane.
Pengaruh Fasilitas PBM Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
Untuk mengetahui secara partial pengaruh Fasilitas PBM Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane
dapat dilihat pada tabel 5.10 diatas. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 6.245 dan nilai signifikansi 0,005, sedangkan nilai
t-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α : 0,05) adalah 2.042. Oleh karena
nilai thitung > ttabel (6.245 > 2,042) maka H0 ditolak dan menerima
hipotesis dalam penelitian ini yaitu bahwa fasilitas PBM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane.
Pengaruh Tingkat�
Pendidikan Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.
Untuk mengetahui secara partial
pengaruh Tingkat� Pendidikan Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacanedapat
dilihat pada tabel 5.10 diatas. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai
thitung sebesar 6.534 dan nilai signifikansi 0,157, sedangkan nilai ttabel pada
tingkat kepercayaan 95% (α : 0,05) adalah 2,042. Oleh karena nilai thitung
> ttabel (6.534 > 2,042) maka H0 ditolak dan menerima hipotesis dalam
penelitian ini yaitu bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian
yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: Variabel tingkat pendidikan dan fasilitas PBM secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Akademik
Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane.
Variabel fasilitas proses belajar dan mengajar secara
partial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane.
Variabel tingkat
pendidikan secara partial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane.
Nilai R Square pada tabel diatas adalah 0,722, hal ini
menunjukkan bahwa 72.20% variabel Prestasi Akademik Mahasiswa Di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Nurul Hasanah Kutacane dapat dijelaskan oleh variabel tingkat
pendidikan dan fasilitas PBM, sedangkan sisanya sebesar 27.80% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti seperti disiplin, gaya dosen, kompentensi
dosen, dan lain sebagainya.
BIBLIOGRAFI
Ardana, I komang Ni Wayan Mujiati, I Wayan Muiartha Utama, 2012.Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Pertama Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Maesaroh, Siti.
2013. Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal
Kependidikan. Vol. 1 No. 1 November 2013. Diakses pada 20 Maret 2018 dari https://media.neliti.com/media/publications/
Schuler Randal S and Jackson Susan E, alih bahasa Prawira Hie (2012), Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit Erlangga Jakarta
Swastha DH, Basu dan Ibnu Sukotjo (2010), Pengantar Bisnis Modern, Edisi
Revisi Liberty Yogyakarta
Terry George & Rue, Leslie W (2012), Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan Ketujuh
Bumi Aksara Jakarta
Triton PB (2013), Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Tugu
Yogyakarta.
Copyright
holder: Muhammad Nur Munthe,
Nasruddin (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |