Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5,
Mei 2022
PENGARUH
PARAMETER PROSES 3D PRINTING TERHADAP KUALITAS PROTOTYPE RUAS JARI� TELUNJUK PALSU MENGGUNAKAN METODE ANOVA
Ricky Soleman Manikari, M. Sobron Y. Lubis, Rosehan
Fakultas Teknik
Universitas Tarumanagara, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Tingkat kekasaran permukaan (Surface Roughness) merupakan
salah satu hal penting dalam menentukan
kualitas sebuah objek dalam dunia manufaktur tidak terkecuali teknologi Additive Manufacturing. Teknologi Rapid Prototyping kini berkembang dengan pesat di dunia. Teknologi 3D
printing menjadi salah satu
teknik yang kerap dipakai pada banyak sektor saat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas prototype ruas jari telunjuk
dari variasi parameter
proses dengan menggunakan menggunakan metode anova dan mengetahui parameter
yang terbaik untuk tingkat kekasaran permukaan. Parameter yang digunakan
pada penelitian ini yaitu layer heigh,
print speed dan print temperature. Layer
height merupakan tingkat
ketebalan lapisan dalam proses pencetakan 3D
printing. Print Speed merupakan tingkat kecepatan motor printer bergerak ,kecepatan cetak menentukan seberapa cepat motor printer bergerak. Print
Temperature merupakan tingkat
suhu guna untuk melelehkan filament atau bahan material yang di cetak. Variasi parameter layer
height yang digunakan pada penelitian
ini yaitu 0.18 mm , 0.20 mm dan 0.22 mm. Variasi print speed yang digunakan
yaitu 60 mm/s , 70 mm/s dan 80 mm/s . Variasi print
temperature yang digunakan yaitu
235, 240�dan 245 �. Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan menggunakan Surface Roughness Tester. Dengan batasan-batasan parameter
yang ada di dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil pengukuran tingkat kekasaran permukaan cenderung meningkat (semakin kasar) jika print speed semakin ditingkatkan. Dan print speed menjadi
parameter yang paling berpengaruh terhadap
tingkat kekasaran permukaan.
Kata Kunci:�� 3D
printing, layer height, print speed,
print temperature, kekasaran permukaan
Abstract
The level of surface roughness (Surface Roughness) is one of the important things in determining
the quality of an object in the manufacturing world, and Additive Manufacturing. Rapid
Prototyping technology is now growing rapidly in the world. 3D printing
technology is a technique that is often used in many sectors today. This study
aims to determine the quality of the prototype index finger from variations in
process parameters using the ANOVA method and find out the best parameters for
the level of surface roughness. The parameters used in this research are layer height, print speed and print
temperature. Layer height is
the level of layer thickness in the 3D printing process. Print Speed is the rate
at which the printer motor moves, print speed determines how fast the printer
motor moves. Print Temperature
is the temperature level to melt filament
or printed material. Variations of layer height used in this study are 0.18 mm, 0.20 mm and 0.22 mm.variations print speed used are 60 mm/s, 70 mm/s
and 80 mm/s.variations print temperature used are 235, 240 and 245 . Surface roughness
measurements were carried out using a Surface
Roughness Tester. With the limitations of the parameters in this study,
it is concluded that the average value of the surface roughness measurement
results tends to increase (get rougher) if print speed is increased. And print speed is the parameter that most influences the level of
surface roughness
Keywords: 3D Printing, layer height, print
speed, print temperature, surface roughness
Pendahuluan
Teknologi
Rapid Prototyping kini
berkembang dengan pesat di dunia. Rapid
Prototyping kerap kali digunakan
dalam berbagai sektor seperti halnya dalam perancangan
produk guna untuk komersil,kesenian,
dan juga kesehatan. Rapid Protoyping adalah
teknik merakit sebuah produk atau
purwarupa 3D secara cepat dan terintegrasi melibatkan sistem CAD (Computer Aided Design) dengan sistem Rapid Prototyping (3D printing, CNC). Rapid
Prototyping adalah proses yang digunakan untuk menghasilkan solid model dari
data CAD (Computer Aided Design). Metode ini yaitu
sebuah teknologi manufaktur baru yang memproduksi dengan metode lapis demi lapis untuk menghasilkan sebuah produk. Dengan metode ini sebuah part yang kompleks
dapat diproduksi dengan waktu yang cepat dan biaya yang hemat. Rapid
Prototyping memiliki potensi
besar dalam memproduksi berbagai part untuk industri manufaktur. Dengan menggunakan rapid prototyping dapat
dengan cepat meningkatkan keandalan produk, menghemat waktu dan juga biaya.
Berdasarkan
data angka kecelakaan kerja di industri manufaktur menyatakan bahwa di Indonesia, dalam 2 tahun terakhir, dilaporkan telah terjadi kenaikan kecelakaan kerja yang sangat signifikan, naik sebesar 55.2% dari tahun sebelumnya,
yakni sebanyak 114.000 kasus di tahun 2019 menjadi 177.000 kasus di tahun 2020. Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Nasional
(BPJS Kesehatan) atau yang sebelumnya
dikenal sebagai PT. Jamsostek mencatat, kurang lebih setiap
harinya sebanyak 12 pekerja di Indonesia mengalami cacat permanen dan 7 pekerja meninggal dunia akibat dari kecelakaan
di tempat kerja, dengan kecelakaan kerja terbesar disumbang oleh sektor manufaktur dan konstruksi sebesar 63,6%; sektor transportasi 9,3%; sektor kehutanan 3,8%, pertambangan 2.6%
dan sisanya sebesar 20,7%. Dengan melihat tingginya tingkat kecelakaan kerja tersebut, maka diperlukan upaya maksimal untuk mencegah agar kecelakaan kerja tidak terjadi
Kembali.
Merujuk
dari pernasalahan diatas maka diperlukan
tindakan pasca kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya bagian tubuh dari
pekerja di industri manufaktur. Oleh karena ini, dengan adanya
teknologi Rapid
Prototyping yang dilengkapi dengan
sistem CAD (Computer
Aided Design) serta 3D Printing diharapkan dapat menanggulangi atau membuat sebuah
replika bagian tubuh yang hilang agar dapat memaksimal kerja dari tubuh
seorang korban kecelakaan kerja, seperti contoh nya kecelakaan
kerja yang mengakibatkan hilangnya jari jemari para korban.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan data primer,
material atau filament
yang digunakan adalah ABS.
Desain eksperimen memiliki ukuran panjang total 52.73 mm,
diameter luar 20mm dan diameter dalam
ruas 16mm. Teknologi
printing yang digunakan yaitu
FDM. Dalam FDM, Sebuah objek dibentuk dengan cara melelehkan
material (resin) lalu di tempatkan
lapis demi lapis sehingga membentuk
sebuah objek yang di inginkan. Eksperimen dilakukan sebanyak 9 kali dengan variasi layer height, print speed dan print
temperature. Layer height 0.18,
0.20, 0.22, print speed 60 mm/s, 70
mm/s, 80 mm/s dan print temperature
235�, 240 �, 245 . Kemudian dilakukan pengukuran
tingkat kekasaran permukaan dan akurasi
dimensi.
Gambar 1
Flowchart Penelitian
Penjelasan alur kerja penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur dan pengumpulan data
Merupakan
tahap awal dalam mencari sumber
bacaan terkait topik penelitian, analisa dan perolehan data yang berkaitan dengan topik penelitian. Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data terkait desain eksperimen seperti ukuran prototype ruas
jari telunjuk serta parameter proses 3d printing yang berkaitan
dengan topik penelitian.
2. Pembuatan
Desain
Tahap ini merupakan proses pembuatan desain prototype ruas
jari telunjuk dengan menggunakan Autodesk
Fusion 360
3. Persiapan
Alat dan Bahan
Dalam tahap ini, menentukan
bahan atau material filament yang digunakan.
Menentukan variasi
parameter untuk proses 3d printing pada penelitian ini.
4. Pengujian spesimen
Pengujian spesimen atau hasil
produk 3d printing dengan menggunakan surface
roughness tester yaitu untuk
mengetahui tingkat kekasaran permukaan pada produk dan mengukur akurasi dimensi dengan menggunakan jangka sorong
5. Analisa
Data
Analisis data berupa hasil uji tingkat kekasaran permukaan serta mencari parameter proses yang terbaik
untuk mendapatkan hasil kekasaran permukaan yang paling baik.
Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan
pada peneitia ini adalah:
1. Alat
Alat
yang digunakan pada penelitian
ini:
a. Mesin 3D
Printing Adventure 3 Flashforge
Gambar 2
Mesin 3D
Printing
b. Filament / bahan
Filament
/
bahan yang digunakan yaitu Filament dengan material ABS.
��
�� �
Gambar 3
Filament / Bahan
c. Surface Roughness Tester
Surface
Roughness Tester adalah
alat untuk mengukur tingkat kekasaran permukaan dari tiap variasi
parameter proses
��
Gambar
4
Surface Roughness Tester
d. Jangka Sorong
Jangka Sorong 0.05mm digunakan untuk mengukur akurasi dimensi yaitu perubahan panjang dan diameter dari setiap variasi parameter proses.
Gambar 5
Jangka Sorong
e. Software
Software
yang digunakan dalam pembuatan desain eksperimen yaitu Autodesk Fusion 360.
Hasil Dan Pemmbahasan
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini di sajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 6
Desain Eksperimen
Didapatkan hasil 3D printing yang telah di
proses dan disajikan pada gambar
berikut.
Gambar 7. Hasil 3D printing
Dari hasil proses perancangan 3D printing dengan variasi parameter proses didapatkan
9 sample uji.
Gambar 8
Sample uji sebanyak 9 buah
Dari 9 sample uji dilakukan pengujian tingkat kekasaran permukaan dan akurasi dimensi. Didapatkan hasil uji tingkat kekasaran permukaan dan akurasi dari tiap variasi
parameter proses pada tabel berikut
ini.
Tabel 1
Tabel Hasil
Uji Tingkat Kekasaran Permukaan
Dan Akurasi Dimensi
�����������
Berdasarkan
tabel diatas pengujian kekasaran dilakukan pada 3 titik dan didapatkan rata-rata kekasaran permukaan yang beragam. Data kemudian diolah dengan menggunakan metode anova untuk
menentukan parameter terbaik
yang paling mempengaruhi kekasaran
permukaan yang disajikan
pada gambar 10, 12 dam 14.
������
Gambar 9
Analisis Variasi Layer Height Terhadap Kekasaran Permukaan
Dapat dilihat dari grafik
diatas dengan layer height yang semakin
tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kekasaran permukaan. Dari percobaan pertama menggunakan layer
height (0.18 mm) memiliki nilai
kekasaran permukaan sebesar (3.621 �m), kemudian layer height ditingkatkan
menjadi (0.20 mm) nilai kekasaran permukaan menjadi (3.688 �m) dan layer
height ditingkatkan kembali
menjadi (0.22 mm) nilai kekasaran permukaan meningkat menjadi (3.756 �m).
Nilai kekasaran permukaan
yang paling baik yaitu menggunakan layer
height (0.18 mm) dengan nilai
kekasaran (3.621 �m).
Gambar 10
Model Summary
Layer Height
Berdasarkan
gambar 10 nilai persentase R-sq yaitu sebesar 4.90% yang berarti pengaruh parameter layer
height terhadap kekasaran
permukaan sebesar 4.90% dan
sisa nya ada pada parameter lain.
������
Gambar 11
Analisis Variasi Print Speed Terhadap Kekasaran Permukaan
Dapat dilihat dari grafik
diatas dengan print speed yang semakin
tinggi sangat mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan. Dari percobaan pertama menggunakan print speed (60 mm/s) memiliki nilai kekasaran permukaan sebesar (3.450 �m), kemudian print speed ditingkatkan
menjadi (70
mm/s) nilai kekasaran permukaan menjadi (3.688 �m), dan
print speed kembali
ditingkatkan menjadi (80
mm/s) nilai kekasaran permukaan menjadi (3.926 �m).
Nilai kekasaran permukaan
paling baik yaitu dengan print speed
(60 mm/s) memiliki nilai kekasaran permukaan sebesar (3.450 �m).
Gambar 12
Model Summary
Print Speed
Berdasarkan
gambar 12 nilai persentase R-sq yaitu sebesar 60.75% yang berarti pengaruh parameter print
speed terhadap kekasaran
permukaan sebesar 60.75%
dan sisa nya ada pada parameter lain. Dapat dikatakan bahwa parameter print speed adalah
parameter yang paling berpengaruh terhadap
kekasaran permukaan. Semakin tinggi tingkat print speed
maka semakin tinggi nilai kekasaran
permukaan.
Gambar 13
Analisis Variasi Print
Temperature Terhadap Kekasaran
Permukaan
Dapat dilihat dari grafik
diatas dengan print temperature yang semakin tinggi cukup berpengaruh terhadap tingkat kekasaran permukaan. Dari percobaan pertama dengan print
temperature (235) memiliki
nilai kekasaran permukaan
sebesar (3.552 �m), kemudian
print temperature ditingkatkan
menjadi (240) nilai kekasaran permukaan menjadi
(3.688 �m), dan print temperature ditingkatkan kembali menjadi (245) memiiki nilai kekasaran permukaan menjadi
(3.825 �m). Nilai kekasaran
yang paling baik yaitu dengan print
temperature sebesar (235) dengan tingkat kekasaran permukaan sebesar (3.552
�m).
Gambar 14
Modal Summary
Print Temperature
Berdasarkan
gambar 14 nilai persentase R-sq yaitu sebesar 19.98% yang berarti pengaruh parameter print
temperature terhadap kekasaran
permukaan sebesar 19.98%. Berdasarkan uraian grafik dan gambar diatas menunjukkan bahwa pada kekasaran permukaan variabel yang lebih mempengaruhi adalah printspeed, variabel kedua yang paling mempengaruhi adalah print
temperature, variabel terakhir
yang mempengaruhi kekasaran
permukaan adalah layer height.
Kesimpulan
Dengan variasi parameter yang ada di dalam penelitian ini, bisa disimpulkan
bahwa nilai rata-rata hasil pengukuran tingkat kekasaran permukaan atau surface roughness (Ra) kian meningkat (semakin kasar) jika print speed semakin ditingkatkan. Dan print speed menjadi
parameter yang paling mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan.
BIBLIOGRAFI
Bishoyee, Nikhilesh. 3-D Modeling
and Rapid Prototyping of a Cryogenic Liquefier. Diss. 2010.
Excell, Jon,
The rise of additive manufacturing. The Engineer. 2013
Putra, Kumara Sadana, and Ulin Ranicarfita Sari. "Pemanfaatan teknologi 3d printing
dalam proses desain produk gaya hidup." Seminar
Nasional Sistem Informasi
dan Teknologi Informasi.
STMIK Pontianak, 2018.
Prabhakar, M. Manoj, et al. "A short
review on 3D printing methods, process parameters and materials." Materials
Today: Proceedings 45 (2021): 6108-6114.
Husaini, Iskandar Hasanuddin, and Sandi Yudha BZ. "Perancangan Tangan Berjari Banyak sebagai Alat Bantu Tangan Manusia."
Rahman, Maulana. Rancang
Bangun Prostesis Lengan untuk Tunadaksa
pada Bawah Siku (Amputasi Transradial).
Diss. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2017.
Valentino, Rivando,
and Shobron Lubis. "Analisis Korelasi Parameter Pemotongan Proses Pembubutan Grey
Cast Iron Menggunakan Metode
Anova." Jurnal
Syntax Admiration 2.2 (2021): 316-330.
Sobron Lubis, Rosehan, and Denny Handoko. "Effect
Of Rake Angle In The Turning Process On The Surface Roughnees Of Workpiece Aisi 4340
Steel."
Setiawan, Andik Aris,
Bayu Wiro Karuniawan, and Nurvita Arumsari. "Optimasi
parameter 3D printing terhadap keakuratan
dimensi dan kekasaran permukaan produk menggunakan metode Taguchi Grey
Relational Analysis." Proceedings Conference on Design Manufacture
Engineering and its Application. Vol. 2. No. 1. 2018.
Copyright
holder: Ricky Soleman Manikari, M. Sobron Y. Lubis, Rosehan (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |