Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 5, Mei
2022
PEMANFAATAN SENSOR AKTIF DALAM PERENCANAAN INTERIOR KANTOR DIMASA
PANDEMI
Stephanus Evert Indrawan1, Olivia Gondoputranto2, Rendy Iswanto3
1 Jurusan Arsitektur,
Universitas Ciputra Surabaya, Indonesia
2 Jurusan Desain Produk,
Universitas Ciputra Surabaya,
Indonesia
3 Jurusan Desain Komunikasi
Visual, Universitas Ciputra Surabaya, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan drastis sejak COVID-19 tersebar luas. Semua aktivitas manusia dan gaya hidup mereka telah berubah sejak pengenalan normal baru. Masyarakat wajib mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak interaksi dengan melakukan protokol jarak sosial. Situasi ini menuntut perubahan drastis dalam penataan interior ruang kantor. Kebiasaan sehari-hari tidak mudah diubah; terkadang, setiap pengguna ruang tidak dapat mempertahankan jarak sosial dalam interaksi mereka tanpa menyadari tingkat penularan risiko. Berdasarkan situasi tersebut, perlu adanya dukungan teknis untuk mengingatkan para pekerja kantoran agar menjaga jarak satu sama lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang memungkinkan hal tersebut adalah teknologi mikrokontroler. Penelitian ini cenderung merancang sistem kendali dengan konsep Isovist pada tahap awal untuk mengendalikan lingkungan spasial dan Arduino UNO dengan sensor ultrasonik yang dapat merekam jarak objek sesuai jarak sosial dan menginformasikan kepada pengguna melalui (GUI) Graphic User Interface . Unit kontrol ini akan dipasang di setiap bilik kantor sehingga setiap pengguna selalu berada di zona aman saat bekerja.
Kata kunci: new normal, interior, social distancing, mikrokontroller, Isovist, Arduino
Abstract
Currently, the world is experiencing drastic changes since
covid 19 widespread. All Human activities and their lifestyle have changed
since the introduction of the new normal. People are mandatory to follow health
protocol by keeping their interaction distance by conducting the social
distance protocol. This situation demands drastic changes in the interior
planning of the office space. Everyday habits are not easy to change;
sometimes, every user of the space cannot maintain social distancing in their
interactions without realizing the level of risk transmission. Based on this
situation, it is necessary to have technical support to remind office workers
to maintain distance from each other during their daily activities. One of the
technologies that make this feasible is the microcontroller technology.��� This study tends to design a control system
using the Isovist concept in the initial phase to
control the spatial environment and Arduino UNO with an ultrasonic sensor that
can record the distance of objects according to social distance and inform the
user via (GUI) Graphic User Interface. This control unit will be installed in
each office cubicle so that each user is always in a safe zone while working.
Keywords: new normal, interior, social distancing, mikrokontroller, Isovist, Arduino
Pendahuluan
Semenjak bulan Maret
2020 perubahan cara bekerja telah berubah
drastic (Rogers 2020). Para pekerja kantoran banyak bekerja didepan perangkat computer, setiap hari mereka berpindah-pindah
konfrensi video berbagai
platform seperti zoom, kemudian
berpindah ke meeting yang menggunakan skype dilanjutkan
meeting melalui google meet dan seterusnya.
Di Indonesia tidak semua industri bisa menerapkan
kerja jarak jauh secara penuh,
pemerintah sejak bulan Januari 2020 telah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dalam
kondisi ini lingkungan bekerja hanya dibatasi 25% dari kapasitas yang ada(CNN
Indonesia n.d.). Walaupun dalam
kondisi ruangan yang tidak maksimal kegiatan perkantoran tetap berjalan seperti biasa, setiap orang akan berinteraksi satu sama lain dan tanpa disadari hal ini
juga meningkatkan resiko penularan. Oleh sebab itu penulis memandang
bahwa para desainer
interior dan arsitektur perlu
menanggapi hal ini tidak melalui
pola perancangan yang konvensional namun juga mengkaitkannya dengan disiplin ilmu yang lain.Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan utama agar setiap individu yang bekerja dapat beraktivitas
senyaman mungkin tanpa terganggu dengan kewajiban kepatuhan protokol Kesehatan. Namun selain itu
penelitian ini juga bertujuan untuk berkontribusi dalam pengajaran dibidang desain ataupun arsitektur yang terkait dengan kebutuhan fungsional pengguna dalam tatanan interior. Adapun kontribusi yang ingin diberikan adalah dengan meninjau proses perancangan konvensional dari sisi teknologi
non konvensional yakni pemanfaatan peangkat mikrokontroler dan sensor aktif dalam perencanaan maupun aplikasinya.
Kondisi new normal menuntut banyak penyesuaian kebiasaan manusia(Covid-19, New Normal, Dan Perencanaan
Pembangunan Di Indonesia 2020) , terutama dalam beraktivitas di kantor. Desainer perlu menyadari hal tersebut karena
desainer memiliki tugas untuk menyiapkan
desain yang dapat mengakomodasi kebutuhan fungsional dan estetika. Kondisi new normal tidak cukup diatasi dengan
dengan yang berorientasi
program rancangan semata, kondisi ini membutuhkan
sentuhan teknologi yang didukung oleh disiplin ilmu yang lain. Tidak semua teknologi konvensional dapat menjawab hal. Oleh sebab itu dibutuhkan
teknologi yang lebih fleksibel dalam pengoperasiannya sehingga dapat menjawab kebutuhan desainer dalam menata ruang
interior kantor. Masalah
yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah pertama
bagaimana para pekerja kantoran menghadapai pola tatanan baru
dalam aktivitas perkantoran tanpa mengurangi batas aman dalam berinteraksi.
Dibutuhkan� adanya teknologi non konvensional yang dapat mendukung desainer dalam menata interor kantor yang tanggap terhadap kondisi pandemi saat ini.
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah turut
berkontribusi dalam menghadapi new normal di masa pandemic seperti
saat ini dengan cara meninjau
ulang pola perencanaan interior konvensional
agar interaksi antar pekerja dapat terjaga
dan tidak mengurangi kepatuhan pada protokol kesehatan.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode ini dipilih karena
bertujuan untuk menghasilkan luaran penelitian yang berbasis produk dimana proses penelitian dilakukan untuk menguji efektivitas
produk tersebut (Sugiyono 2015).� Secara umum alur
diagram rangkaian aplikasi
sensor ultrasonik untuk deteksi posisi jarak pada ruangan menggunakan arduino dan proses perancangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1
Diagram Alur Penelitian
Sumber : Penulis
Hasil dan Pembahasan
Dalam tahapan ini
akan diawali dengan studi besaran
ruang berdasarkan standard
human dimension dan studi perencanaan
dibatasi dalam unit cubicle
yang dapat dimultiplikasi dalam perencanaan kantor. Ukuran dari meja mengacu
pada standard� yang
ada pada human dimension, standard ini digunakan karena
dianggap sebagai standard ukurn baku dalam
tahapan desain maupun ukuran standard industri dalam unit meubel siap pakai.
Ukuran yang diambil adalah panjang lebar dan tinggi dari meja kerja.
Ukuran ini diterapkan pada gambar melalui pendekatan obyek yang berbasis parametrik. Yang dimaksud dengan pendekatan parametrik adalah pembuatan obyek yang berdasarkan parameter tertentu untuk tujuan yang spesifik, dalam hal ini yang digunakan
adalah parameter dimensi obyek perancangan.
Gambar 2
Unit Cubicle digambar
ulang melalui pendekatan parametrik, dengan parameter utama panjang, lebar dan tinggi meja kerja
Sumber : Penulis
Setelah menentukan ukuran
yang dapat memenuhi fungsi pengguna maka dilakukan penentuan titik tengah radius dalam jarak interaksi, yakni jarak social distancing atau jarak aman
sebesar 1.00-1.20 meter (Mukaromah
2020)yang telah ditentukan oleh� WHO
(WHO 2020). Lingkaran semu
yang terjadi akan membentuk pola yang terpotong pada saat pengguna didekati oleh tamunya. Konsep ini mengunakan konsep isovist yang berguna untuk menunjukan
lingkungan spasial manusia dimana secara diagram menunujukan irisan pada saat ada obstacle dan secara matematis menunjukan prosentase status keamanan pemilik cubicle pada saat mendapat kunjungan. Melalui perancangan 1 unit modul cubicle berbasis parametrik ini diperoleh sebuah
rangkaian rumusan yang dapat diaplikasikan pada proses perancangan yang berbeda. Adapun
yang menjadi parameter dalam
perancangan ini adalah
Gambar 3
Diagram Isovist
menunjukan perubahan lingkungan spasial yang terjadi
Sumber : Penulis
No. |
Parameter |
Ukuran |
Satuan |
1. |
Lebar Meja Utama |
76.2 � 91.4 |
Centimeter |
2. |
Panjang Meja Utama |
152.4 � 192.9 |
Centimeter |
3. |
Lebar Meja Samping |
45.7 � 55.9 |
Centimeter |
4. |
Panjang Meja Samping |
76.2 - 121.9 |
Centimeter |
5. |
Jarak Aman (social distancing) |
100
- 120 |
Centimeter |
Gambar 4
Rumusan Parameter dituangkan dalam
bentuk node programming (Grasshopper Definition)
Sumber : Penulis
Namun perlu disadari
bahwa proses perencanaan konvensional tidaklah cukup untuk mengantisipasi
penularan virus dimasa pandemi ini. Desainer
perlu melibatkan perangkat lain untuk membantu pengguna ruang memahami kondisi spasial mereka. Oleh sebab itu dalam penelitian
ini juga digunakan perangkat sensor aktif yang dapat mendeteksi jarak aman pengguna
cubicle. Dalam gambar dibawah ini dijelaskan
konsep isovist yang dikombinasikan dengan perangkat sensor ultrasonic dengan
mesin servo yang berputar sebesar 180 derajat.
Gambar 5
�Diagram Isovist dengan menggunakan sensor
ultrasonic dengan sudut bukaan 180 derajat
Sumber : Penulis
Untuk menjalankan sistem
ini dibutuhkan Arduino,
Ultrasonic sensor dan mesin servo yang dapat berputar sebesar 180 derajat. Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan Arduino sebagai perangkat komputer yang mengontrol besarnya rotasi dari mesin servo kemudian sensor ultrasonic diletakan
diatasnya untuk memindai obyek yang mendekati perangkat. Perencanaan perangkat ini diolah dengan
software thinkercad dengan hasil seperti dibawah
ini. Sensor Ultrasonic akan
memancarkan gelombang dan apabila mendeteksi obyek maka gelombang
tersebut dipantulkan kembali dan diproses oleh Arduino
untuk melaporkan jarak obyek tersebut
melalui Bluetooth dimana aplikasi yang ada diolah dengan software Blynk. Untuk memudahkan dalam aplikasi dilapangan maka semua rangkaian Arduino ini dikemas dalam
kotak akrilik yang diolah sesederhana mungkin sehingga tidak mengurangi estetika ruangan pada saat digunakan.
Gambar 6
Tampilan dan tahapan penggunaan
sensor ultrasonic melalui aplikasi
handphone
Sumber : Penulis
Kesimpulan
Melalui kegiatan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan ruang saja masih belum
cukup dalam masa pandemi ini. Para Arsitek dan desainer perlu merubah pola
pikir perencanaan yang masih berorientasi pada kegiatan dan fungsi fisik. Arsitek dalam masa pandemi perlu menjawab tuntutan kebutuhan ruang yang lebih aktif, oleh sebab itu dibutuhkan kerjasama dengan disiplin ilmu lainnnya.
Perancangan arsitektur berbasis teknologi informasi memungkinkan untuk menyampaikan data statistik yang lebih nyata ke pengguna
ruangan. Melalui studi yang memanfaatkan konsep isovist dan menggunakan software grasshopper� memungkinkan
arsitek untuk melihat lingkungan spasial yang mereka rancang menjadi lebih nyata. Rumusan
hasil dari perencanaan tersebut dapat diaplikasikan kembali pada situasi yang setara (dalam hal
ini kantor). Namun untuk menjamin
keberhasilan perencanaan tersebut dibutuhkan perangkat internet of things� yang dapat mendukung pekerja untuk menjaga jarak
aman selama mereka beraktivitas. Arduino, perangkkat sensor dan sumber literatur yang begitu banyak didunia maya membuat hal ini
lebih realistis untuk dimanfaatkan oleh arsitek maupun desainer, dan mempermudah disiplin ilmu teknologi
informasi dan elektro untuk bekerjasama dalam tahapan perancangan
di fase awal.
BIBLIOGRAFI
�Adriansyah,
Andi, And Oka Hidyatama. 2013. �Rancang Bangun Prototipe Elevator Menggunakan
Microcontroller Arduino Atmega 328p.� Jurnal Teknologi Elektro, Universitas
Mercubuana 4 (3): 100�111.
Aini, Qurotul, Untung Rahardja, Harries
Madiistriyatno, And Azharul Fuad. 2018. �Rancang Bangun Alat Monitoring
Pergerakan Objek Pada Ruangan Menggunakan Modul Rcwl 0516.� Jurnal Teknik
Elektro 10 (1): 41�46. Https://Doi.Org/10.15294/Jte.V10i1.13731.
Arsada, Bakhtiyar. 2017. �Aplikasi Sensor
Ultrasonik Untuk Deteksi Posisi Jarak Pada Ruang Menggunakan Arduino Uno.�
Jurnal Teknik Elektro 6 (2): 1�8.
Cnn Indonesia. N.D. �Habis Psbb Terbitlah
Ppkm, Apa Bedanya?� Cnn Indonesia. Accessed February 18, 2021. Https://Www.Cnnindonesia.Com/Nasional/20210108070438-20-590992/Habis-Psbb-Terbitlah-Ppkm-Apa-Bedanya/2.
�Covid-19, New Normal, Dan Perencanaan
Pembangunan Di Indonesia.� 2020. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian
Journal Of Development Planning. Https://Doi.Org/10.36574/Jpp.V4i2.118.
Mukaromah, Vina Fadhrotul. 2020. �Who
Gunakan Istilah Physical Distancing, Ini Bedanya Dengan Social Distancing.� 01
April 2020. 2020.
Https://Www.Kompas.Com/Tren/Read/2020/04/01/061500965/Who-Gunakan-Istilah-Physical-Distancing-Ini-Bedanya-Dengan-Social?Page=All.
Panero, Julius, And Martin Zelnik. 1996.
Human Dimensi�n & Interior Space. A Source Book Of Design Reference
Standards Publicado Por Watson-Guptill Publications, New York. Ediciones G.
Gili, S.A. De C.V. M�xico,.
Rogers, Yvonne. 2020. �What We Knew Then...
Is Remote The New Normal? Reflections On Covid-19, Technology, And Humankind.�
Interactions 27: 42�46.
Sugiyono. 2015. �Metode Penelitian.� Metode
Penelitian.
Tedeschi, Arturo. 2014. Aad
Algorithms-Aided Design : Parametric Strategies Using Grasshopper /
Arturo Tedeschi ; Foreword: Fulvio Wirz. Le Penseur Publisher.
Turner, A., M. Doxa, D. O�sullivan, And A.
Penn. 2001. �From Isovists To Visibility Graphs: A Methodology For The Analysis
Of Architectural Space.� Environment And Planning B: Planning And Design 28
(1): 103�21. Https://Doi.Org/10.1068/B2684.
Who. 2020. �Who Emergencies Coronavirus
Press Conference Full 20 March 2020 Transcript.� Who Online 20 March P: 368.
Wiener, Jan M., And Gerald Franz. 2005.
�Isovists As A Means To Predict Spatial Experience And Behavior.� Lecture Notes
In Artificial Intelligence (Subseries Of Lecture Notes In Computer Science)
3343: 42�57. Https://Doi.Org/10.1007/978-3-540-32255-9_3.
��������
Copyright holder: Stephanus Evert Indrawan, Olivia Gondoputranto,
Rendy Iswanto (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |