Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6,
Juni 2022
PENGARUH PEMBERIAN PMT LOKAL TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI PADA BALITA GIZI KURANG
Putri Sarah Yosefa, Omega DR Tahun
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Gizi kurang adalah status gizi yang ditandai
dengan hasil penimbangan BB/PB atau BB/TB di bawah � 2 SD sampai dengan � 3 SD.
Gizi yang tidak optimal dapat mengarah pada buruknya status Kesehatan. PMT
adalah makan yang bergizi sebagai tambahan selain makan utama bagi balita untuk
memenuhi kebutuhan gizi. Makanan tambahan bagi balita dapat berupa makanan yang
dibuat dengan bahan makanan local yang tersedia dan mudah di peroleh oleh
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
PMT Lokal terhadap peningkatan status gizi pada balita gizi kurang. Jenis penelitian
ini adalah quasy eksperimen with control group
yang dilakukan di Desa Tanjungsari Kecamatan Maja Kabupaten Lebak pada bulan Desember
2021 � Februari 2022, jumlah sampel sebanyak 16 responden dan jenis uji
statistik yang digunakan adalah independent
sampel t test yang sebelumnya
telah lulus uji normalitas.� Hasil penelitian sebelum dilakukan
intervensi, semua balita mengalami gizi kurang, pada pretes nilai mean 7475
pada postest mengalami peningkatan berat badan dengan nilai mean 7875, hasil
uji independen sampel t test menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian PMT Lokal
terhadap peningkatan status Gizi pada Balita Gizi kurang sig.(2-tailes) sebesar 0.032 < α (0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah PMT Lokal
berpengaruh terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang di wilayah Desa
Tanjungsari.
Kata Kunci: PMT Lokal, Balita Gizi Kurang.
Abstract
Malnutrition
is a nutritional status which is marked by the results of weighing the weight /
weight or weight / weight below � 2 SD to � 3 SD. Malnutrition that is not
optimal can lead to poor health status. PMT is a nutritious meal in addition to
the main meal for toddlers to meet nutritional needs. Additional food for
toddlers can be in the form of food made with local food ingredients that are
available and easily obtained by the community. The purpose of this study was
to determine the effect of local PMT on improving the nutritional status of
undernourished children under five. This type of research is a
quasi-experimental with control group conducted in Tanjungsari
Village, Maja District, Lebak Regency in December
2021 - February 2022, the number of samples is 16 respondents and the type of
statistical test used is the independent sample t test which has previously
passed the normality test. The results of the study before the intervention,
all toddlers were malnourished, at the pretest the mean value of 7475 at the
posttest experienced an increase in body weight with a mean value of 7875, the
results of the independent sample t test showed that there was an effect of
giving Local PMT to the improvement of nutritional status in undernourished toddlers. (2-tailes) of
0.032 < (0.05). The conclusion of this study is that local PMT has an effect
on increasing the nutritional status of undernourished children under five in
the Tanjungsari Village area.
Keywords: Local PMT, Undernourished Toddlers
Pendahuluan
Prevalensi
balita kekurangan gizi menurut Provinsi di Indonesia (PSG) 2016-2018. Di
indonesia kekurangan gizi balita (0-23 bulan) pada tahun 2016 di angka 13,31 %
di tahun 2017 15,40 % dan di tahun 2018 di angka 13,60 %. Pada balita usia (0-59 bulan) di tahun 2016 prevalensi balita gizi kurang berada
di 18,13 %, di tahun 2017 19,70 % dan di tahun 2018 berada di angka 16,20 %. Sementara itu Prevalensi kekurangan gizi balita di provinsi banten pada balita (0-23 bulan)
pada tahun 2016 14,88 %, pada tahun
2017 14,80 % dan pada tahun 2018 di angka 15,20 %. Pada balita (0-59 bulan)
di tahun 2016 di angka
17,83 %, tahun 2017 di angka
17,80 % dan di tahun 2018 di angka
17,70 % (Badan Pusat
Statistik, 2019).
Kejadian
Anak mengalami Gizi Kurang di Kabupaten lebak pada tahun 2020 mencapai 825 anak yang
mengalami gizi buruk, 3.943 anak yang mengalamai Gizi Kurang, , sementara di Kecamatan Maja di
Tahun 2020 balita yang mengalami gizi buruk mencapai 36 anak dan gizi kurang
mencapai 93 anak (Badan Pusat Statistik Kabupaten LEBAK, 2021).
Dari
Data PSG tahun 2021 di kabupaten LEBAK, anak yang mengalami gizi buruk 439
anak, 2698 anak mengalami gizi kurang. Sementara di kecamatan maja anak yang
menderita gizi buruk 11 anak dan terdapat 53 anak yang menderita gizi kurang.
(Apl PSG, 2021).
Berdasarkan
penelitian Irwan, Mery T, Sunarto Kadir, Lia Amalia tahun 2020, mengatakan� PMT Modifikasi efektif terhadap peningkatan
status gizi balita gizi kurang namun lebih efektif PMT Modif berbasis kearifan
local terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang di wilayah kerja
Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo. Hal ini di buktikan dengan uji paired
simple t test� pada kelompok modif di
dapatkan t hitung = 19,858 dan ρ = 0,000 dan pada PMT Modif didapatkan t hitung =
14,967 dan ρ = 0,000 maka nilai p<α (0.000 < 0.05).
Berdasarkan
hasil penelitian iskandar tahun 2017, pada penelitiannya di dapatkan hasil
an�lisis uji statistik dengan menggunakan repeated measured anova test pada
derajat kepercayaan 95 % di dapatkan ρ.value sebesar 0,007. Setelah dilakukan pemberian
makan tambahan di peroleh balita yang berstatus gizi baik sebanyak 6 orang dan
gizi kurang sebanyak 20 orang dan balita gizi buruk 3 orang dari awal sebelum dilakukan
pemberian makanan tambahan di peroleh balita gizi kurang 22 orang dan gizi
buruk sebanyak 7 orang.
Balita dengan
status gizi kurang ditandai dengan hasil penimbangan
BB/PB atau BB/TB di bawah � 2 SD sampai dengan � 3 SD, maka balita menjadi
prioritas untuk mendapatkan makanan tambahan dan di pantau pertumbuhannya
(Kemenkes RI, 2020).
Balita
dengan berat badan normal ditandai dengan hasil penimbangan (BB/U verada di
atas atau sama dengan -2SD, maka untuk pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat dilakukan secara mandiri dirumah dan di catat di buku KIA (Kemenkes
RI, 2020).
Pemberian
makanan tambahan memiliki
tujuan untuk menambah
energi dan zat gizi esensial,
serta tujuan �pemberian makanan
tambahan (PMT) pemulihan pada bayi dan balita gizi kurang, gizi �buruk, antara lain untuk memberikan makanan
tinggi energi, tinggi protein, dan cukup vitamin
mineral secara bertahap, guna mencapai status �gizi
optimal (Kesmas, 2015).
Makanan tambahan bagi balita dapat berupa
makanan yang dibuat dengan bahan makanan local yang tersedia dan mudah di
peroleh oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau atau makanan hasil olahan
pabrikan (Kemenkes RI, 2011).
Menurut buku
panduan penyelenggaraan PMT pemulihan bagi balita gizi kurang menu yang di
anjurkan adalah bubur kacang hijau, telur rebus dan buah semangka yang terdiri
dari bahan- bahan kacang hijau 25 gram setara dengan dua sendok makan, gula 15
gram setara dengnan 1 sendok makan, santan 5 gram setara dengan stengah sendok
makan, roti 50 gram setara dengan 2 iris, telur 1 butir dan semangka 50 gram
setara dengan setengah potongan sedang memiliki nilai gizi energi 263 kkal dan
protein 12 gram (Kemenkes, 2011).
Berdasarkan
uraian serta data � data diatas, menarik minat peneliti untuk melakukan
penelitian denngan judul �Pengaruh Pemberian PMT Lokal Terhadap Peningkatan
Status Gizi Pada Balita Gizi Kurang� di Desa Tanjungsari.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini, jenis penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif dan desain yang digunakan adalah �Quasi Eksperimental
test with Control Group�dengan uji statistiknya
�Independent Sample T-Test� dimana perlakuan yang dilakukan adalah pemberian PMT Lokal. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjungsari Kecamatan Maja Kabupaten Lebak dengan waktu
pnelitian Desember 2021 � Februari 2022.
Dalam penelitian ini kasus balita yang mengalami gizi kurang di desa Tanjungsari berjumlah 16 anak. Sehingga besar sampel untuk
penelitian ini adalah sebanyak 16 digunakan untuk kelompok (two- group Pre-post test- design), yang menjadi 8 anak berada di kelompok intervensi dan 8 anak menjadi kelompok kontrol. Selanjutnya dilakukan pretest dan posttes
pada kedua kelompok untuk menilai adanya
pengaruh pemberian PMT Lokal terhadap peningkatan status gizi pada balita gizi kurang
di Desa Tanjungsari.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Test Of Normality
Pada table 1 test of normality dapat dilihat berdasarkan uji normalitas pada kelas percobaan didapatkan
nilai sig >0.05 pada pretes 0.073 dan posttest 0.936. Dasar pengambilan uji normalitas adalah
apabila nilai sig. > 0.05 maka
data berdistribusi normal, nilai
pada uji normalitas yang dilakukan
peneliti nilai pretest dan postest mempunyai nilai sig.> 0.05 yang artinya
data sebaran yang di gunakan
peneliti berdistribusi
normal.
Selanjutnya, pada tabel 2 akan
dikaji tentang pengaruh pemberian PMT Lokal terhadap peningkatan status gizi
pada ballita gizi kurang. Berikut hasil uji independent sampel t test dapat
dilihat pada tabel 2 dan 3.
Tabel
2
Group
Statistik
Group Statistik |
|||||
Kelas
Percobaan |
N |
Mean |
Std. Deviation |
Std. Error Mean |
|
Berat
Badan |
Pretes |
16 |
7.475 |
0.4597 |
0.1149 |
Posttes |
16 |
7.875 |
0.5434 |
0.1359 |
Dari table 2 group
statistics dapat di lihat hasil output dari 16 responden pada pretest memiliki nilai mean 7.475 kg, standar
deviation 0.4597 dengan standar
error mean 0.1149 pada posttest di dapat nilai mean 7.875 kg, standar
deviation 0.5434 dengan standar
error mean 0.1359. Berarti terdapat
ada nya peninggkatan
berat badan pada balita saat posttest setelah di berikan intervensi di bandingkan dengan pretes sebelum diberikan intervensi.
Tabel
3
Independent
Samples Test
Berdasarkan tabel 2 tentang
pengaruh pemberian PMT Lokal terhadap peningkatan status gizi balita pada balita
gizi kurang, pada kelompok intervensi maupun kontrol menunjukan bahwa hasil uji independent sample t � test pada
table di atas di peroleh nilai sig.(2-tailes)
sebesar 0.032 < α (0.05), maka sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji independent sample t-test dapat di simpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha di terima.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil uji statistic tentang pengaruh pemberian PMT Lokal terhadap peningkatan
status gizi pada balita gizi kurang pada kelompok intervensi maupun kelompok
kontrol terdapat adanya kenaikan berat badan dari hasil mean pretes 7.475 kg
menjadi 7.875 kg. Pada uji independent sample t � test pada table di
atas di peroleh nilai sig.(2-tailes) sebesar 0.032 < α (0.05). Artinya adanya pengaruh pemberian PMT Lokal
terhadap peningkatan status gizi pada balita gizi kurang.
Hasil
penelitian ini sesuai dengan tujuan pemberian makanan
tambahan yaitu untuk menambah energi
dan zat gizi esensial, serta tujuan pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan pada bayi dan balita gizi buruk/kurang, antara lain untuk memberikan makanan
tinggi energi, tinggi protein, dan cukup vitamin
mineral secara bertahap, guna mencapai status ����gizi optimal.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Irwan, Mery T, Sunarto Kadir, Lia Amalia tahun 2020,
tentang efektifitas pemberian PMT Modif berbasis kearifan local terhadap
peningkatan status gizi balita gizi kurang dan stunting yang mengatakan� PMT Modifikasi efektif terhadap peningkatan
status gizi balita gizi kurang namun lebih efektif PMT Modif berbasis kearifan
local terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang di wilayah kerja
Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo. Hal ini di buktikan dengan uji paired
simple t test� pada kelompok modif di
dapatkan t hitung = 19,858 dan ρ = 0,000 dan pada PMT Modif didapatkan t hitung =
14,967 dan ρ = 0,000 maka nilai p<α (0.000 < 0.05).
Menurut peneliti, dari
hasil penelitian di Desa Tanjungsari menunjukan adanya pengaruh pemberian PMT
Lokal terhadap peningkatan status gizi pada balita gizi kurang. Hal ini menunjukan
bahwa intervensi berupa Pemberian PMT Lokal yang telah di berikan setiap hari
sebagai tambahan makanan bukan sebagai makanan pengganti makanan utama ynag di
berikan dalam waktu 3 bulan memiliki peranan penting dan berpengaruh dalam
meningkatkan status gizi pada balita gizi kurang.
Kesimpulan
Sebelum di berikan PMT Lokal
seluruh balita yang menjadi responden berjumlah 16 anak menderita Gizi Kurang.
Dari 16 anak balita yang menderita gizi kurang di bagi menjadi dua kelompok, kelompok
intervensi dan kelompok kontrol dimana kelompok intervensi diberikan perlakuan
berupa pemberian PMT Lokal dan dilakukan penimbangan/ pemeriksaan antropometri,
sementara kelompok kontrol di berikan perlakuan tidak di berikan PMT Lokal
namun tetap dilakukan pemeriksaan penimbangan dengan antropometri untuk
mengetahui status gizi balita yang di lakukan pada tahap pretes dan posttest.
Pada Kelompok intervensi yang berjumlah 8 anak rata � rata mengalami kenaikan
berat badan 0.6 kg, sementara pada 8 anak gizi kurang kelompok kontrol rata-
rata kenaikannya di 0.06 kg, hal ini dikarnakan ada 2 respondent tidak
mengalami peningkatan berat badan dan ada 1 respondent mengalami penurunan
berat badan.
Menurut table z- score dari 16
anak yang menderita gizi kurang terdapat 7 balita yang stastus gizinya
meningkat menjadi gizi normal. Dari 8 balita gizi kurang yang di berikan
intervensi PMT Lokal terdapat 7 anak mengalami peningkatan status gizi menjadi
gizi normal. Sementara 8 balita gizi kurang pada kelompok kontrol balita
mengalami peningkatan berat badan namun tidak sampai merubah statusnya dari
gizi kurang ke gizi normal.
Bagi petugas Kesehatan, kiranya
dapat menambah frekuensi pemberian edukasi penyuluhan untuk meningkatkan
wawasan pengetahuan Kesehatan kepada para orang tua balita penderita gizi
kurang� agar lebih memperhatikan asupan
gizi� pada makanan yang di konsumsinya
setiap hari. Sehingga baik balita normal maupun balita gizi kurang dapat di
cegah dan di intervensi secara mandiri untuk memperoleh asupan gizi yang cukup
untuk meningkatkan status gizi balita tersebut.
Bagi masyarakat, kiranya dapat
ikut serta dalam meningkatkan status gizi balita dengan memperhatikan asupan
gizi pada makanan sehari � hari. Dengan ada nya penelitian ini masyarakat jadi
mengetahui bahwa banyak bahan makanan local bergizi yang mudah dijangkau oleh
masyarakat seperti telur dan kacang hijau. Peneliti berharap setelah mengetahui
ini masyarakat dapat menerapkan perilaku hidup sehat dan bergizi pada kehidupan
sehari- hari sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Terima kasih kepada kepala Desa
Tanjungsari yang telah mengizinkan Peneliti melakukan penelitian di wilayah
tersebut, serta seluruh ibu balita responden yang telah bersedia ikut serta
dalam penelitian ini.
BIBLIOGRAFI
A, Aziz, Hidayat.
2017. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnis An�lisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Adriani M, Bambang W 2014. Gizi
dan Kesehatan Balita (Peranan
Mikro Zinc
pada pertumbuhan balita). Jakarta : Kencana
Adiningsih, S.2010. Waspada Gizi Balita Anda. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Almatsier, Sunita.
2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Atikah Proverawati
dan Erna Kusuma Wati, 2017. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan
& Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Aritonang,
Irianto.2013. Memantau dan Menilai
Status Gizi Anak.
Yogyakarta: Leutika Books.
Bunga Astria Paramashanti,
2020. Gizi Ibu dan Anak. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.
Irwan, Merry T, Sunarto Kadir, Lia Amalia. 2020. Efektifitas Pemberian PMT Modif Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Peningkatan Status Gizi Balita Pada Balita Gizi Kurang dan Stunting di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo. Gorontalo
Journal Health and Science.
Iskandar.
2017. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Modifikasi Terhadap Status Gizi Balita. Aceh Nutrision Journal.
Kemenkes RI,
2018. Petunjuk Tekhnis
Pendidikan Gizi dalam Pemberian Makanan Tambahan Lokal Bagi Ibu Hamil dan Balita. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kemenkes RI,
2011. Panduan Penyelenggaraan Pemberian
Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.� Jakarta: Rineka Cipta.
Omega DR Tahun, 2017. Statistika untuk Ilmu Kesehatan. Yogyakarta:
Wahana Resolusi
Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak.
Putri Ariani, A. 2017. Ilmu Gizi Dilengkapi dengan Standar Penilaian Status Gizi Dan Daftar Komposisi Bahan Makanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prof. Dr. Sugiyono,
2018. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&B. Bandung : Alfabeta.
Copyright
holder: Putri Sarah Yosefa,
Omega DR Tahun (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |