Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6,
Juni 2022
PENGARUH
TEMPERATUR HARDENING DAN TEMPERING BAJA AISI 4140 TERHADAP SIFAT
MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO
Abstrak
Baja memiliki peranan penting dalam suatu industri dimana banyak desain komponen mesin yang menggunakan material ini. Sifat mekanik material cukup mampu untuk berbagai aplikasi lapangan dalam berbagai aplikasi. Efisiensi dan efektivitas dari baja itu sendiri selalu menjadi pertimbangan dalam memilih material yang tepat sesuai dengan pertimbangannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan sifat mekanik baja AISI 4140 sebelum dan sesudah proses perlakuan panas, melihat perubahan struktur mikro baja AISI 4140 sebelum dan sesudah proses perlakuan panas. Aplikasi Baja AISI 4140 adalah poros. Metode penelitian yang digunakan adalah data primer mengenai proses Hardening, Holding Time, Tempering dan Quenching menggunakan air. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa temperatur dan waktu tahan merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap kekuatan luluh dan kekuatan tarik maksimal Baja AISI 4140. pada penelitian ini struktur mikro baja AISI 4140 terdapat ferrite dan pearlite.
Kata Kunci: AISI 4140, Hardening, Holding Time, Tempering, Uji
Tarik
Abstract
Steel has an important role in an industry where many machine component designs use this material. The mechanical properties of the material are sufficiently capable for a wide range of field applications in a wide range of applications. The efficiency and effectiveness of the steel itself is always a consideration in choosing the right material according to its considerations. Therefore, this study was conducted with the aim of comparing the mechanical properties of AISI 4140 steel before and after the heat treatment process, looking at changes in the micro structure of AISI 4140 steel before and after the heat treatment process. Applications of AISI 4140 Steel are shafts. The research method used is primary data regarding the process of Hardening, Holding Time, Tempering and Quenching using water. From the results of the research that has been done, it can be seen that temperature and holding time are factors that significantly affect the yield strength and ultimate strength of AISI 4140 Steel. In this study, the microstructure of AISI 4140 steel contained ferrite and pearlite.
Keywords:
AISI 4140, Hardening,
Holding Time, Tempering, Uji Tarik
Pendahuluan
Baja merupakan material yang memiliki penggunaan paling luas, hal ini mengingat baja mempunyai kekuatan tinggi, mampu dimesin dengan baik, mudah dibentuk, mudah diperoleh dipasaran. Sifat baja tergantung dengan unsur yang ada didalam baja itu sendiri dan beberapa baja jenis tertentu memiliki sifat yang dapat diubah melalui proses perlakuan panas. Pemilihan bahan dasar baja karbon rendah sangat mempengaruhi oleh komposisi unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Baja karbon rendah adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya antara 0,10% sampai 0,30%. Baja yang diproduksi oleh industri terdiri dari beragam jenis sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kandungan karbon, baja dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu baja carbon rendah (low carbon steel), baja karbon sedang (medium carbon steel), dan baja karbon tinggi (high carbon steel). Sedangkan menurut kadar unsur paduan, baja dapat dibagi dalam dua golongan yaitu baja paduan rendah dan baja paduan tinggi atau baja paduan khusus. Baja paduan rendah adalah baja yang sedikit mengandung unsur paduan di bawah 10%, sedangkan baja paduan tinggi dapat mengandung unsur paduan di atas 10%. Salah satu baja paduan rendah adalah baja AISI 4140. Aplikasi Baja AISI 4140 antara lain digunakan sebagai Shaft, gear, bolt, coupling, spindles, sprockets, hydraulics machine shaft, oil industry drill collars, tools joints and piston pin. Menurut AISI komposisi kimia baja AISI 4140 meliputi, (0,80-1,10)% Cr, (0,75-1,0)% Mn, (0,38-0,43)% C, (0,15-0,30)% Si, (0,15-0,25)% Mo, 0,040% S, dan 0,035% P sehingga baja AISI 4140 termasuk baja paduan rendah.
Berdasarkan kandungan elemen paduan memungkinkan baja AISI 4140 untuk diberi perlakuan panas (heat treatment). Perlakuan panas pada baja memiliki peranan sangat penting karena dapat merubah struktur mikro dan sifat mekanik dari baja tersebut sesuai dengan kebutuhan. Proses perlakuan panas adalah proses pemanasan dan pendinginan pada sebuah baja atau baja paduan dengan tujuan utama untuk mengubah sifat mekanik dari baja tersebut. Kemudian tujuan dari penelitian ini untuk melihat dan membandingkan sifat mekanis dan struktur mikro dari Baja AISI 4140 sebelum dan sesudah dilakukan proses perlakuan panas.
Metode Penelitian
Metodologi Penelitian dilakukan di Lab. Metalurgi Fisik Universitas Tarumanagara. dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut; tungku nabertherm untuk melakukan proses Hardening, Tempering. Dan dilakukan proses uji tarik, uji kekerasan, uji metalography. Setelah itu data tersebut diubah menjadi grafik yang berguna untuk melihat perubahan pemanasan spesimen.
Gambar 1
Tungku Nabertherm
Langkah-Langkah Penelitian
Gambar 2
Diagram Alir Penelitian
Hasil
Dan Pembahasan
Hasil Uji Tarik
Baja AISI 4140
Tabel 1
Tabel Hasil Uji
Tarik Baja AISI 4140
No |
Temperatur
(Hardening 850oC) |
σy (Mpa) |
σu
(Mpa) |
||||
|
15 Menit |
30 Menit |
45 Menit |
15 Menit |
30 Menit |
45 Menit |
|
1 |
Tempering
200oC |
536,4 |
543,6 |
551 |
577,8 |
592,5 |
580,3 |
2 |
Tempering
400oC |
536,4 |
509,6 |
538,8 |
585,1 |
548,6 |
572,9 |
3 |
Tempering
600oC |
541,3 |
553,4 |
546,1 |
570,5 |
582,7 |
577,8 |
4 |
Non Heat
Treatment |
602,2 |
636,4 |
1.
Hardening: 850oC,
Tempering 200oC, Holding Time : 15 Menit :
A =
=
=
200,96
Fy
=
=
Fu =
=
2.
Hardening: 850oC,
Tempering 400oC, Holding Time: 30 Menit:
A
=
=
= 200,96
Fy
=
=
Fu =
��� �=
Gambar 3
Grafik kekuatan luluh Baja AISI 4140 (σy)
Gambar 4
Grafik Kekuatan Tarik Maksimum Baja AISI 4140 (σu)
Berdasarkan hasil yang dilihat pada penelitian ini adalah hasil kekuatan luluh (σy) dikarenakan tergantung pada tujuannya, apabila spesimen yang mempunyai kekerasan material yang tinggi maka yang digunakan adalah ultimate tensile strenght nya. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan spesimen Baja AISI 4140 berbentuk poros maka yang hasil atau nilai yang dibahas adalah yield strenght nya. Dapat dilihat dari grafik 4.1 pada Tempering 200oC terlihat konsisten dari holding time 15 menit ke 45 menit, akan tetapi pada tempering 400oC pada holding time 15 menit ke 30 menit mengalami penurunan dari 536,4 MPa ke 509,6 MPa. Setelah itu kembali mengalami kenaikan pada yield strenght. Kemudian pada holding time 15 menit di tempering 600oC lebih tinggi dari pada holding time 15 menit pada tempering 400oC dan 200oC yaitu 541,3 MPa. Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa, temperatur memang mempengaruhi tingkat ke-elastisitasan baja AISI 4140 walaupun holding time dan heat treatment pada penelitian ini yang tidak memiliki perbedaan secara signifikan. Kemudian hasil dari uji tarik pada penelitian yang telah dilakukan, dapat dianalisis juga bahwa pengaruh lama holding time terhadap kekuatan tarik maksimum dan kekuatan tarik luluh.
Hasil pengamatan dengan mikroskop
Tanpa
perlakuan
Gambar 5
Tanpa Perlakuan Panas, Perbesaran 10x
Struktur mikro perlakuan panas hardening 850oC
Pearlite Ferrite
Gambar 6
Hardening 850oC, tempering 200oC, holding time 15 menit,
Perbesaran 10x
Pearlite Ferrite
Gambar 7
Hardening 850oC, tempering 200oC, holding time 30 menit,
Perbesaran 10x
Pearlite Ferrite
Gambar 8
Hardening 850oC, tempering 200oC, holding time 45 menit,
Perbesaran 10x
Pearlite Ferrite
Gambar 9
Hardening 850oC, tempering 400oC, holding time 15 menit,
Perbesaran 10x
Pearlite Ferrite
Gambar 10
Hardening 850oC, tempering 400oC, holding time 15 menit,
Perbesaran 10x
Pearlite Ferrite
Gambar 11
Hardening 850oC, tempering 400oC, holding time 30 menit,
Perbesaran 10x
Ferrite Pearlite
Gambar 12
Hardening 850oC, tempering 400oC, holding time 45 menit,
Perbesaran 10x
Ferrite Pearlite
Gambar 13
Hardening 850oC, tempering 600oC, holding time 15 menit,
Perbesaran 10x
Ferrite Pearlite
Gambar 14
Hardening 850oC, tempering 600oC, holding time 30 menit,
Perbesaran 10x
Pearlite Ferrite
Gambar 15
Hardening 850oC, tempering 600oC, holding time 45 menit,
Perbesaran 10x
Pembahasan
setelah mengamati struktur mikro baja AISI 4140 setelah dilakukan perlakuan panas melalui mikroskop
adalah sebagai berikut:
Tujuan
dari melihat struktur mikro dari baja AISI 4140 adalah untuk melihat
perubahan sturktur mikro sesudah dan sebelum dilakukan perlakuan panas. Kemudian dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, pengujian pada spesimen yang tidak dilakukan perlakuan panas memiliki struktur mikro yang ferrite dan
pearlite yang sama-sama dominan
yang berarti baja 4140 memiliki sifat getas, keras dan tidak mudah patah. Dan terlihat bahwa setelah dilakukan tempering 200oC
struktur mikro baja AISI 4140 terlihat pearlite lebih dominan, yang berarti memiliki sifat elastisitas yang tinggi. Akan tetapi ferrite tetap ada tetapi
tidak dominan, Sedangkan pada tempering 400oC pada hasil pengujian tarik hasil pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil rata-rata lebih rendah dibandingkan
dengan tempering 200oC. Setelah dilihat pada struktur mikro melalui mikroskop menunjukkan bahwa ferrite lebih dominan dibandingkan
dengan pearlite, yang berarti
spesimen baja AISI 4140
tempering 400oC memiliki sifat ke-elastisitas yang rendah, lunak, dan ulet. Kemudian proses tempering
pada suhu 600oC holding time 45 menit memiliki jumlah pearlite yang paling banyak,
yang berarti material yang dilakukan
perlakuan panas pada
tempering 600oC di holding time pada 45 menit
menjadi lebih kuat, keras serta
ulet. Dapat dilihat bahwa setelah
dilakukan proses perlakuan panas Baja AISI 4140 memiliki nilai keuletan yang cukup tinggi, sehingga
dengan melakukan proses ini dapat disimpulkan
bahwa Baja AISI 4140 yang dilakukan
proses hardening dan tempering akan memiliki nilai keuletan yang lebih tinggi. Kelebihan dari perlakuan proses ini terhadap agar baja AISI 4140 memiliki ketahanan yang baik dengan meningkatkan nilai keuletan dan kelunakan melalui proses perlakuan panas, sehingga resiko baja AISI 4140 terjadi bisa diminimalisir. Akan tetapi nilai kekerasan
pada baja AISI 4140 juga harus
diperhatikan karena semakin ulet maka
kekerasan yang dimiliki akan semakin rendah.
Maka dari itu dari penelitian
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan
nilai kuat tarik dan nilai kekerasan yang efektif yaitu pada hardening pada suhu
850oC kemudian di tempering pada suhu 200oC. Dikarenakan
pada tempering 200oC spesimen Baja AISI
4140 memiliki nilai kuat tarik rata-rata 543,6 Mpa.
Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil kekuatan tarik maksimum terbesar terdapat pada σu tempering 400oC, holding time 15 menit yaitu 585,1 MPa. Kemudian hasil yang minimum didapatkan pada σy tempering 400oC, holding time 30 menit yaitu 509,6 Mpa. Kemudian dapat juga disimpulkan bahwa variasi temperatur mempengaruhi hasil kekuatan tarik maksimum dan kekuatan tarik luluh, serta pengaruh lama holding time pada proses hardening dan tempering juga mempengaruhi hasil σu dan σy. Pada penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa pada temperatur 200oC merupakan temperatur yang paling efektif untuk mendapatkan nilai tarik sesuai yang dinginkan karena memiliki nilai yang konsisten yaitu memiliki nilai kuat tarik rata-rata 543,6 Mpa. Kemudian pada struktur mikro dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan tempering 200oC struktur mikro baja AISI 4140 terlihat pearlite lebih dominan dibandingkan ferrite. Kemudian pada tempering 400oC menunjukkan bahwa ferrite lebih dominan dibandingkan dengan pearlite, yang berarti spesimen baja AISI 4140 tempering 400oC memiliki sifat ke-elastisitas yang rendah, lunak, dan ulet. Kemudian proses tempering pada suhu 600oC holding time 45 menit memiliki jumlah pearlite yang paling banyak, yang berarti material yang dilakukan perlakuan panas pada tempering 600oC di holding time pada 45 menit menjadi lebih kuat, keras serta ulet.
BIBLIOGRAFI
Santoso, Redi., 2014., �Pengaruh
Hardening Terhadap Sifat Mekanis dengan Variasi Media Pendingin Air (TDS Nol,
TDS Nol + Garam, TDS Nol + Gula) Pada Material HSS�. UNISMA, Malang.
Sunardi, Moh Fawaid, Desga H.N. 2016. Pengaruh
Variasi Suhu Pada Proses Self Tempering dan Variasi Waktu Tahan Pada Proses
Tempering Terhadap Sifat Mekanis Baja AISI 4140. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Cilegon.
Aria Narendra Adhi. 2020. Optimasi
Parameter Perlakuan Panas Terhadap Kekerasan Baja AISI 4140 Dengan Metode
Taguchi Untuk Aplikasi Poros Pompa Sentrifugal Multistage. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2020.
Susri Mizhar, Gerhana Burhanuddin Tampubolon. 2015.� Analisa
Kekerasan Dan Struktur Mikro Terhadap Variasi Temperatur Tempering Pada Baja
AISI 4140. Institut Teknologi Medan (ITM).
Susri Mizhar1] dan Sugianto Simatupang2] . 2016. Pengaruh Variasi Konsebtrasi Polimer Dari
Media Pendinginan Pada Proses Quench-Temper Terhadap Struktur Mikro Dan
Ketangguhan Impak Dari Baja Aisi 4140. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik Industri Institut Teknologi Medan.
Bima Arbinta. 2021. Pengaruh Waktu
Tahan Proses Normalisasi Pada Baja AISI 4140 Terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan
Impak dan Struktur Mikro. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin Universitas
Sriwijaya.
Beny Bandanadjaja,
Dewi Idamayanti*, Rinaldy Alviana Hanafi. 2019. �Rancangan Proses Perlakuan Panas Untuk Meningkatkan Sifat Ketahanan
Erosi Baja Aisi 4140�. Politeknik Manufaktur Bandung.
Madduru Phanindra
Reddy, A. Aldrin Sam William, M. Mohan Prashanth, S.N. Sabaresh, Kumar, K.
Devendranath Ramkumar* , N. Arivazhagan , S. Narayanan. 2014. �Assessment of Mechanical Properties of AISI
4140 and AISI 316 Dissimilar Weldments�. School of Mechanical & Building
Sciences, VIT University, Vellore 632014, India.
Cahya Sutowo., ST.
MT., Bayu Agung Susilo. �Pengaruh Proses
Hardening pada Baja HQ 7 AISI 4140 dengan Media Oli dan Air terhadap Sifat
Mekanis dan Struktur Mikro�. Faculty of Engineering, University
Muhammadiyah Jakarta.
Willyanto Anggono,
Ian Hardianto Siahaan, Agung Dwi Cahyono. �Optimasi
Proses Tempering Baja AISI 4140 untuk Peningkatan Sifat Mekanik Roller Cyclo Speed Reducer�. Jurusan
Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Product
Innovation and Development Centre Petra Christian University.
Jourdy Praditya.
2018. �Analisis Pengaruh Temperatur dan
Waktu Tahan pada Proses Hardening Material 4340 terhadap Kekerasan dan Struktur
Mikro untuk Komponen Axle Shaft�. Departemen Teknik Material, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018.
Copyright
holder: Nicky Bryan Sulistyawan
Sofian J, Erwin Siahaan, Rosehan
(2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |