Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
PERBANDINGAN
PRODUKTIVITAS UNIT POWER GAS TURBIN DAN GAS ENGINE PADA PERUSAHAAN MIGAS
Ahmad Munandar, Wawan Munandar
Jurusan
Teknik Industri, Universitas Sangga Buana, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
PT. ABC adalah
perusahaan yang bergerak di bidang industri eksplorasi dan produksi minyak dan
gas bumi yang sumber energi di perusahaan ini berasal dari 4 unit generator gas
turbine berbahan bakar dari gas bumi. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak
di bidang yang sama, tetapi di PT. XYZ menggunakan unit power sistem yang
berasal dari 6 unit generator gas engine. Permasalahan yang ada dalam penelitian
ini adalah mengenai cadangan bahan bakar gas bumi yang ada di PT. ABC. Jika di
PT. ABC masih menggunakan unit power sistem 4 unit generator gas turbine, dan
jika tidak ada langkah pengembangan sumber gas buminya, maka PT. ABC
berdasarkan cadangan gas bumi yang ada saat ini berkisar 5 juta MSCF hanya akan
bertahan 6,5 tahun. Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah
metode Objectives Matrix (OMAX), sehingga langkah-langkah penelitian ini
mengacu pada langkah-langkah objektif, yaitu menentukan kriteria/rasio
produktivitas PT. ABC dan PT. XYZ. Persentase indeks produktivitas rata-rata
PT. ABC dan PT. ABC dari Oktober 2020 sampai September 2021 adalah 82,39% dan
90,31%. Jika PT. ABC menggunakan unit power sistem PT. XYZ, maka persentase indeks
produktivitas meningkat 6,47%. Efisiensi pemakaian bahan bakar gas meningkat
sebesar 90,91%. Selain itu, dengan semakin kecilnya konsumsi bahan bakar gas,
maka dapat memperpanjang usia perusahaan berdasarkan cadangan bahan bakar gas
alam yang tersedia, yaitu menjadi 12,4 tahun yang sebelumnya hanya 6,5 tahun.
Kata kunci: Matrik Objektif (OMAX), Produktivitas, dan Efisiensi.
Abstract
PT. ABC is a company engaged in the exploration and production of oil and
natural gas, where the energy source in this company comes from 4 units of gas
turbine generators fueled by natural gas. PT. XYZ is a company that operates in
the same field, but at PT. XYZ uses a power system unit that comes from 6 gas
engine generator units. The problem that exists in this study is regarding the
reserves of natural gas fuel in PT. A B C. If at PT. ABC still uses a power
system unit of 4 gas turbine generator units, and if there are no steps to
develop the natural gas source, then PT. ABC based on existing natural gas reserves
of around 5 million MSCF will only last 6.5 years. The productivity measurement
method used is the Objectives Matrix (OMAX) method, so that the steps of this
research refer to the objective steps, namely determining the criteria /
productivity ratio of PT. ABC and PT. XYZ. Percentage of the average
productivity index of PT. ABC and PT. The ABC from October 2020 to September
2021 was 82.39% and 90.31%, respectively. If PT. ABC uses PT. XYZ, then the
percentage of productivity index increased by 6.47%. The efficiency of the use
of gas fuel increased by 90.91%. In addition, with the lower consumption of gas
fuel, it can extend the company's life based on available natural gas fuel
reserves, which is 12.4 years from 6.5 years previously.
Keywords: Objective Matrix (OMAX), Productivity, and Efficiency
Pendahuluan
Saat ini kesadaran akan perlunya peningkatan
produktivitas semakin meningkat, karena adanya perbaikan produktivitas akan
memberikan kontribusi positif dalam perbaikan ekonomi, baik untuk kesejahteraan perusahaan maupun ekonomi sebuah negara dalam
lingkup luas. Dalam dunia industri minyak
dan gas bumi seluruh aspek yang berada di dalamnya harus dihitung dengan
cermat, termasuk produktivitas. Tingkat produktivitas dari suatu industri
perusahaan minyak dan gas bumi dapat diketahui melalui penggunaan bahan bakar
dan biaya perawatan sumur-sumur produksi yang efisien. Semakin kecil penggunaan
bahan bakar dari suatu proses produksi maka produktivitas akan meningkat. Produktivitas juga diartikan sebagai perbandingan ukuran harga bagi
masukan dan hasil, perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan
yang dinyatakan dalam satu-satuan unit umum (Sinungan, 2018) .
PT. ABC
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi minyak dan gas bumi yang
mana perusahaan ini menghasilkan minyak mentah yang nantinya akan dipasarkan di
beberapa negara untuk selanjutnya dikelola lebih lanjut. PT. ABC memiliki power
plant yang bersumber dari 4 unit Generator Gas Turbine dengan
total kapasitas 10 MW. Tetapi saat ini hanya menghasilkan power 4 MW dengan total konsumsi bahan
bakar gas rata-rata sebesar 2,100 MSCFD. Dengan kondisi ini maka perusahaan
memiliki masalah dimana cadangan gas fuel yang ada saat ini estimasi berkisar
di 5 juta MSCF atau akan bertahan hanya dalam 6.5 tahun saja jika tidak
dilakukan perbaikan lebih lanjut. Maka dengan penelitian ini, dilakukan
perbandingan produktivitas dengan perusahaan sejenis yaitu PT. XYZ. PT. XYZ
juga merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi minyak dan gas bumi.
Hal yang membedakannya adalah PT. XYZ memiliki power plant yang bersumber dari
6 Generator Gas Engine dengan total kapasitas 7.5 MW dan saat ini menghasilkan
power 4 MW dengan total konsumsi bahan bakar gas rata-rata sebesar 1,100 MSCFD.
Salah satu
metode pengukuran produktivitas yang dapat digunakan adalah Objective Matrix (OMAX). Metode ini
menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas ke dalam suatu bentuk yang
terpadu dan berhubungan satu sama lain. Metode ini diharapkan dapat memberikan
suatu gambaran yang dapat dijadikan pembanding antara hasil yang nyata dengan
tolak ukur tertentu dalam periode pengukuran, sehingga dapat diketahui seberapa
efisien sumber-sumber input yang dapat dihemat selama ini untuk meningkatkan
output (Ramayanti, Sastraguntara, Supriyadi, & others,
2020).
Berdasarkan �latar belakang masalah dapat
dirumuskan permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah berapa
besar bobot dari setiap kriteria input yang sangat berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas (pembobotan kriteria input produktivitas menggunakan
metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
melalui angket/ kuesioner), selain itu berapa
besar perbedaan produktivitas di PT. ABC
dan PT. XYZ dari kriteria
input Material, Cost, Maintenance, Man
Hours, Energy, Methode dan Time (Martono, 2019). Berapa
besar perubahan produktivitas di PT. ABC jika dilakukan penggantian power sistem seperti PT.XYZ, dan apakah dengan perubahan unit power sistem di PT ABC permasalahan usia
perusahaan berdasarkan cadangan bahan bakar gas dapat menemukan solusinya.
Berdasarkan rumusan masalah penelitian
di atas, peneliti melakukan pembatasan masalah yaitu penelitian dilakukan di
PT. ABC dan PT. XYZ dengan data produksi dari bulan Oktober 2020 sampai bulan
September 2021, kriteria input produktivitas yang dilakukan pembobotan hanya:
Material, Cost, Maintenance, Man Hours, Energy, Methode dan Time dengan metode
AHP (Analytical Hierarchy Process) melalui angket atau kuisioner kepada
Manajemen PT. ABC. Selain itu metode AHP yang digunakan hanya sebatas untuk
pembobotan kriteria saja, tidak sampai pemilihan alternatif dan pengukuran
produktivitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode OMAX
(Objective Matrix).
Tujuan dari penelitian ini antara lain
untuk mengetahui Perbandingan produktivitas PT. ABC dan PT. XYZ, Produktivitas
di PT. ABC menggunakan power sistem PT. XYZ dan Memberikan masukan untuk mempertimbangkan
penggantian power sistem untuk peningkatan produktivitas di PT. ABC serta
memperpanjang usia perusahaan berdasarkan cadangan bahan bakar gas yang ada.
Metode Penelitian
Penelitian mengenai perbandingan
produktivitas unit power sistem ini dilakukan dengan menggunakan metode Objective matrix (OMAX). Metode ini digunakan
karena produktivitas dari sebuah unit power sistem sangat kompleks sehingga
kita memilih kriteria prdoduktivitas secara objektif. Selain itu untuk
mendukung metode Objective matrix (OMAX), untuk pembobotan kriteria
produktivitasnya kita menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP). Dasar berpikirnya adalah proses
membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif
keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternatif itu dicocokkan dengan
kriteria pembuat keputusan. AHP juga merupakan alat ukur untuk
bobot setiap indikator kerja (Nasrudin
& Rivana, 2019). Indikator atau indeks yang diperoleh dari hasil
pengukuran produktivitas OMAX berguna untuk memperlihatkan sasaran atau target peningkatan
produktivitas, mengetahui posisi dan pencapaian target dan sebagai alat
peringatan dan pengambilan keputusan dalam usaha peningkatan produktivitas (Tommy, 2019).
Berikut ini merupakan flowchart metodologi penelitian yang
ditunjukan oleh Gambar 1
Gambar 1
�Flowchart Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Data-data yang diperlukan untuk pengukuran
produktivitas OMAX meliputi; data hasil kuesioner pembobotan
kriteria menggunakan Metode AHP,
data Material
(konsumsi bahan bakar gas) PT. ABC dan PT. XYZ, data Cost (konsumsi oli) PT. ABC dan PT. XYZ, data
Maintenance (biaya perawatan) PT. ABC dan PT. XYZ, data Man Hours
(waktu kerja) dan Time (wktu lembur) PT. ABC dan PT. XYZ, data Energy
(konsumsi listrik) PT. ABC dan PT. XYZ, dan data Methode dan Produksi
PT. ABC dan PT. XYZ. Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan
bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
optimal (Darmayanti, 2016).
Penentuan bobot dari setiap input produktivitas akan dilakukan dengan
metode AHP (Anaytical Hierarchy Process), akan tetapi pada penelitian
ini metode AHP yang digunakan hanya sampai pembobotan kriteria saja, tidak
sampai pembobotan alternatif.
Tahapan-tahapan dari proses pembobotan input produktivitas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, membuat Matriks perbandingan berpasangan (Pairwise
Comparison) dari hasil kuesioner 15 responden. Kedua, menjumlahkan
hasil perkalian menurut baris, dinormalisasi dengan membagi hasil jumlah baris dengan
jumlah total baris. Hasil tersebut merupakan bobot dan kemudian nilai bobot
dikali 100 untuk mendapatkan bobot dalam skala %. Kemudian
lakukan Uji Konsistensi dengan
cara menghitung λ
Max dengan rumus menjumlahkan
semua hasil perkalian antara jumlah kolom di matrik perbandingan dengan vektor
eigen di masing-masing kriteria.
Proses pertumbuhan Haedar Nashir menunjukkan
sosoknya yang gemar belajar. Giat untuk
terus belajar itu kemudian didukung
oleh sikap disiplin Ayahnya serta pengaruh
kakanya yang juga mempunyai
dasar pemikiran keislaman yang kuat. Seturut itu, ia
juga terbentuk dari lingkungan keagamaan yang kental. Suasana dan kondisi itulah yang memberi dasar kehidupan
yang kuat bagi Haedar untuk menjalani
proses kehidupannya sendiri.
a. Menghitung
CI = (λ Max-n)/n . . . . .(1)
b. Menghitung
CR = CI/ IR . . . . . . . . (2)
Hasil� uji konsistensi tertera pada
tabel 1 dan hasil pembobotan
kriteria produktivitas tertera pada Gambar 2.
Tabel
1
�Hasil Uji Konsistensi
Responden |
Jabatan |
Uji Konsistensi |
Keterangan |
|
CR |
Hasil |
|||
Responden 1 |
Area
Manager |
7,1% |
Konsisten |
CR adalah
Consistant Ratio,�� ���������������������������������Konsisten, jika CR =< 0,1 atau 10%��
dan������������������������������������ Tidak Konsisten, jika CR > 0,1 atau 10% |
Responden 2 |
Production
Manager |
9,1% |
Konsisten |
|
Responden 3 |
Maintenance
Manager |
6,7% |
Konsisten |
|
Responden 4 |
Support
Manager |
7,2% |
Konsisten |
|
Responden 5 |
Production
Superitendent |
9,4% |
Konsisten |
|
Responden 6 |
Maintenance
Superitendent |
7,7% |
Konsisten |
|
Responden 7 |
Support
Superitendent |
8,5% |
Konsisten |
|
Responden 8 |
Kurau
Supervisor |
9,5% |
Konsisten |
|
Responden 9 |
Gas
Plant Supervisor |
8,4% |
Konsisten |
|
Responden 10 |
Melibur
Supervisor |
4,4% |
Konsisten |
|
Responden 11 |
Lalang
Supervisor |
67,4% |
Tidak Konsisten |
|
Responden 12 |
Selatan
Supervisor |
10,7% |
Tidak Konsisten |
|
Responden 13 |
Lukit
Supervisor |
- |
- |
Kuesioner tidak
kembali |
Responden 14 |
Ringgit
Supervisor |
- |
- |
|
Responden 15 |
TB
Supervisor |
- |
- |
Sumber: Data primer yang sudah diolah, 2022
Gambar 2
�Bobot Kriteria Produktivitas
Pada perhitungan
produktivitas parsial atau perhitungan masing-masing rasio terdiri dari 3
kriteria yaitu efisiensi, efektifitas dan inferensial (menurut Lawlor, Alan) (Lawlor, 1998).
Sedangkan produktivitas
Total adalah perbandingan antara total keluaran (output) dengan total masukan
(input) persatuan waktu. Dalam penghitungan produktivitas total semua faktor
masukan (tenaga kerja, kapital, bahan, energi) tehadap total keluaran harus
diperhitungkan (Sedarmayanti, 2018). Produktivitas berkaitan dengan efektivitas dan
efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output (Priadi, 2020).
Setelah data tersusun rapi, kemudian proses selanjutnya adalah melakukan
perhitungan Rasio Produktivitas dan kemudian menempatkan hasil pengamatan ke
dalam tabel perhitungan rasio sesuai dengan waktu atau periode pengamatannya.
Hasil dari perhitungan rasio ini menunjukkan nilai produktivitas perusahaan
dari setiap rasio yang dipergunakan. Nilai produktivitas setiap rasio ini akan
digunakan dalam langkah-langkah pembuatan tabel OMAX (Objective Matrix).� Produktivitas
merupakan perbandingan antara sejumlah input yang kemudian mengalami proses
transformasi sehingga menjadi sejumlah output tertentu, kemudian adanya umpan
balik untuk pengendalian produktivitas dimana secara keseluruhan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan (Martono, 2019). Hasil perhitungan rasio-rasio dari Oktober 2021
sampai September 2021 PT. ABC tertera pada Tabel 2 dan hasil perhitungan
rasio-rasio dari Oktober 2021 sampai September 2021 PT. XYZ tertera pada Tabel 3.
Tabel 2
Hasil Perhitungan Rasio PT. ABC
PT. ABC (Menggunakan Gas Turbine) |
|||||||||
Kriteria |
Input |
Output� |
|||||||
Efisiensi |
Efektivitas |
Inferensial |
|||||||
Material |
Cost |
Maintenance |
Man
Hours |
Machine
or Energi |
Methode |
Time |
Produksi (Barrel Oil per Month) |
Produksi (juta rupiah) |
|
Bahan bakar gas�� |
Biaya Konsumsi Lube Oil����
|
Biaya Perawatan� |
Jam
kerja� |
Power������� |
Production
Kontaminasi |
Jam
Lembur |
|||
Rasio |
R1�� ���(Barrel oil/ MSCF) |
R2���� ���(Barrel oil / Liter) |
R3������� ���(Barrel oil / juta
Rupiah) |
R4�� ���(Barrel oil / jam) |
R5�� (Barrel oil / kW) |
R6����������� ���(%) |
R7��������� ���(%) |
||
Oktober� '20 |
1,17 |
75,41 |
77,62 |
2,93 |
20,11 |
1,08 |
5,33 |
78423 |
41034,82 |
November
'20 |
1,27 |
84,78 |
82,62 |
3,23 |
20,56 |
0,96 |
4,97 |
82236 |
52535,70 |
Desember '20 |
1,25 |
87,10 |
75,26 |
3,20 |
20,95 |
1,07 |
5,16 |
82743 |
56285,96 |
Januari '21 |
1,24 |
87,61 |
64,90 |
2,84 |
20,59 |
1,20 |
5,78 |
82354 |
61216,03 |
Februari� '21 |
1,29 |
105,96 |
48,35 |
2,64 |
20,37 |
1,11 |
4,72 |
78407 |
70015,88 |
Maret� '21 |
1,32 |
87,86 |
52,20 |
3,05 |
22,18 |
0,90 |
5,45 |
88738 |
75596,26 |
April� '21 |
1,35 |
91,84 |
51,75 |
3,31 |
21,77 |
0,86 |
5,38 |
88170 |
80023,49 |
Mei
'21 |
1,36 |
99,72 |
51,99 |
2,87 |
22,47 |
1,00 |
6,07 |
88751 |
85317,08 |
Juni� '21 |
1,32 |
99,83 |
32,56 |
2,80 |
22,53 |
1,02 |
6,01 |
87848 |
93553,52 |
Juli� '21 |
1,29 |
88,21 |
31,48 |
2,89 |
21,83 |
1,13 |
6,38 |
87323 |
93375,97 |
Agustus '21 |
1,31 |
91,09 |
30,36 |
2,78 |
20,63 |
1,27 |
6,16 |
85624 |
83667,71 |
September� '21 |
1,34 |
96,12 |
28,30 |
2,45 |
21,24 |
1,23 |
5,87 |
91311 |
98038,73 |
Rasio rata-rata |
1,29 |
91,29 |
52,28 |
2,92 |
21,27 |
1,07 |
5,61 |
|
|
Rasio terbaik |
1,36 |
105,96 |
82,62 |
3,31 |
22,53 |
0,86 |
4,72 |
|
|
Rasio terburuk |
1,17 |
75,41 |
28,30 |
2,45 |
20,11 |
1,27 |
6,38 |
|
|
Target |
4,00 |
574,16 |
120,00 |
8,00 |
24,00 |
0 |
0 |
|
|
Sumber: Data primer yang sudah diolah, 2022
Tabel 3
�Hasil Perhitungan Rasio PT. XYZ
PT. XYZ (Menggunakan Gas Engine) |
|||||||||
Kriteria |
Input |
Output� |
|||||||
Efisiensi |
Efektivitas |
Inferensial |
|||||||
Material |
Cost |
Maintenance |
Man
Hours |
Machine
or Energi |
Methode |
Time |
����� Production (Barrel Oil per Month) |
Produksi (juta rupiah) |
|
Bahan bakar gas�� |
Biaya Konsumsi Lube Oil����
|
Biaya Perawatan� |
Jam
kerja |
Power������� |
Production
Kontaminasi |
Jam
Lembur |
|||
Rasio |
R1� ����(Barrel oil/
MSCF) |
R2���� ���(Barrel oil / Liter) |
R3������� ���(Barrel oil / juta
Rupiah) |
R4�� ���(Barrel oil / jam) |
R5�� (Barrel oil / kW) |
R6����������� ���(%) |
R7��������� ���(%) |
||
Oktober� '20 |
2,02 |
161,81 |
70,43 |
4,55 |
17,76 |
1,83 |
6,52 |
68768 |
35982,84 |
November '20 |
2,48 |
262,22 |
65,47 |
4,23 |
19,39 |
1,48 |
5,98 |
78666 |
50255,03 |
Desember
'20 |
2,40 |
264,21 |
56,22 |
4,77 |
20,08 |
1,62 |
6,05 |
79264 |
53919,37 |
Januari
'21 |
2,42 |
256,79 |
59,55 |
4,54 |
20,94 |
1,64 |
6,86 |
83456 |
62035,18 |
Februari� '21 |
2,56 |
203,67 |
51,14 |
3,50 |
19,49 |
1,65 |
6,23 |
76375 |
68201,35 |
Maret� '21 |
2,41 |
212,97 |
47,41 |
4,67 |
20,05 |
1,69 |
6,53 |
79863 |
68035,61 |
April� '21 |
2,40 |
190,56 |
53,29 |
4,39 |
19,41 |
1,73 |
5,69 |
76223 |
69180,34 |
Mei '21 |
2,24 |
171,02 |
54,28 |
3,99 |
18,36 |
1,63 |
5,98 |
72682 |
69869,82 |
Juni� '21 |
2,37 |
187,47 |
52,77 |
3,90 |
19,01 |
1,72 |
5,23 |
74988 |
79858,29 |
Juli� '21 |
2,30 |
170,19 |
40,29 |
3,73 |
19,27 |
1,55 |
5,75 |
76586 |
81894,71 |
Agustus
'21 |
2,72 |
273,19 |
44,06 |
4,69 |
22,05 |
1,77 |
5,63 |
88786 |
86757,46 |
September� '21 |
2,72 |
188,81 |
41,11 |
4,64 |
22,42 |
2,12 |
5,76 |
89687 |
96295,08 |
Rasio
rata-rata |
2,42 |
211,91 |
53,00 |
4,30 |
19,85 |
1,70 |
6,02 |
|
|
Rasio terbaik |
2,72 |
273,19 |
70,43 |
4,77 |
22,42 |
1,48 |
5,23 |
|
|
Rasio terburuk |
2,02 |
161,81 |
40,29 |
3,50 |
17,76 |
2,12 |
6,86 |
|
|
Target |
4,00 |
574,16 |
120,00 |
8,00 |
24,00 |
0 |
0 |
|
|
Sumber: Data primer yang sudah diolah, 2022
Setelah mendapatkan data perbandingan nilai produktivitas antara PT. ABC
dan PT.XYZ, maka langkah selanjutnya adalah membuat gambaran dan perhitungan
jika nilai pembobotan kriteria terbesar dari input produktivitas berupa Material
pada PT.XYZ digunakan atau diganti kepada PT. ABC. Dengan kata lain adalah
membuat perhitunganuntuk estimasi jika mengganti unit power sistem yang ada di
PT. ABC yang berupa 4 Genertor Gas Turbine dengan unit power sistem
seperti yang dipakai di PT. XYZ yang berupa 6 Generator Gas Engine.
Langkah-langkah yang dilakukan sama seperti langkah sebelumnya pada perhitungan
produktivitas menggunakan OMAX, hanya yang membedakannya adalai nilai inputdan
rasio-rasionya yang disesuaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produktivitas pada dasarnya
dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang
berpengaruh secara langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara
tidak langsung (Pakpahan, Suhardini,
& Ehys, 2017). Secera
sederhana nilai input untuk perhitungan rasio-rasio dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
�Hasil Perhitungan Rasio PT. ABC Jika Menggunakan
6 Unit
Generator
Gas Engine
PT. ABC Menggunakan Power Sistem PT.XYZ |
||||||||||||
Kriteria |
Input |
Output� |
||||||||||
Efisiensi |
Efektivitas |
Inferensial |
|
|||||||||
Material |
Cost |
Maintenance |
Man
Hours |
Machine
or Energi |
Methode |
Time |
Produksi
(Barrel Oil per Month) |
Produksi (juta rupiah) |
||||
Bahan bakar gas�� |
Biaya Konsumsi Lube Oil����
|
Biaya Perawatan� |
Jam
kerja� |
Power������� |
Production
Kontaminasi |
Jam
Lembur |
||||||
Rasio |
R1�� ���(Barrel oil/ MSCF) |
R2���� ���(Barrel oil / Liter) |
R3������� ���(Barrel oil / juta
Rupiah) |
R4�� ���(Barrel oil / jam) |
R5�� (Barrel oil / kW) |
R6����������� ���(%) |
R7��������� ���(%) |
|||||
Oktober� '20 |
2,31 |
184,52 |
79,50 |
2,93 |
20,11 |
1,08 |
5,33 |
78423 |
41034,82 |
|||
November '20 |
2,59 |
274,12 |
82,86 |
3,23 |
20,56 |
0,96 |
4,97 |
82236 |
52535,70 |
|||
Desember
'20 |
2,50 |
275,81 |
74,75 |
3,20 |
20,95 |
1,07 |
5,16 |
82743 |
56285,96 |
|||
Januari
'21 |
2,39 |
253,40 |
67,15 |
2,84 |
20,59 |
1,20 |
5,78 |
82354 |
61216,03 |
|||
Februari� '21 |
2,62 |
209,09 |
48,33 |
2,64 |
20,37 |
1,11 |
4,72 |
78407 |
70015,88 |
|||
Maret� '21 |
2,68 |
236,63 |
52,37 |
3,05 |
22,18 |
0,90 |
5,45 |
88738 |
75596,26 |
|||
April�
'21 |
2,78 |
220,43 |
52,48 |
3,31 |
21,77 |
0,86 |
5,38 |
88170 |
80023,49 |
|||
Mei '21 |
2,73 |
208,83 |
52,64 |
2,87 |
22,47 |
1,00 |
6,07 |
88751 |
85317,08 |
|||
Juni� '21 |
2,77 |
219,62 |
32,46 |
2,80 |
22,53 |
1,02 |
6,01 |
87848 |
93553,52 |
|||
Juli� '21 |
2,62 |
194,05 |
32,62 |
2,89 |
21,83 |
1,13 |
6,38 |
87323 |
93375,97 |
|||
Agustus
'21 |
2,62 |
263,46 |
30,34 |
2,78 |
20,63 |
1,27 |
6,16 |
85624 |
83667,71 |
|||
September�
'21 |
2,77 |
192,23 |
28,41 |
2,45 |
21,24 |
1,23 |
5,87 |
91311 |
98038,73 |
|||
Rasio
rata-rata |
2,61 |
227,68 |
52,83 |
2,92 |
21,27 |
1,07 |
5,61 |
|
|
|||
Rasio terbaik |
2,78 |
275,81 |
82,86 |
3,31 |
22,53 |
0,86 |
4,72 |
|
|
|||
Rasio terburuk |
2,31 |
184,52 |
28,41 |
2,45 |
20,11 |
1,27 |
6,38 |
|
|
|||
Target |
4,00 |
574,16 |
120,00 |
8,00 |
24,00 |
0 |
0 |
|
|
|||
Sumber: Data primer yang sudah diolah, 2022
Setelah mendapatkan nilai rasio-rasio input untuk perhitungan OMAX, maka
ulangi langkah seperti pada pembuatan OMAX untuk PT. ABC dan PT. XYZ sebelumnya
sampai didapat nilai standar awal, target rasio, dan nilai terendah selama periode pengamatan
akan digunakan dalam pembuatan tabel OMAX (Objective
Matrix). Nilai standar awal digunakan pada level skor 3, target rasio digunakan
pada level skor 10, dan nilai terendah merupakan nilai pencapaian terburuk yang
digunakan pada level skor 0. Setelah dilakukan perhitungan dan mendapatkan
nilai produktivitas dari bulan Oktober 2020 sampai September 2021, buatlah
tabel perbandingan antara produktivitas PT. ABC, PT. XYZ dan PT. ABC jika
menggunakan 6 Generator Gas Engine seperti terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5
�Perubahan
Nilai Indeks Produktivitas
Periode |
Perubahan Nilai Indeks
Produktivitas |
||||||||
PT.ABC������������ ���(Menggunakan
Gas Engine) |
PT.XYZ������������ ���(Menggunakan
Gas Engine) |
PT.ABC jika Menggunakan Power sistem PT.
XYZ |
|||||||
Overall Productivitas |
Nilai Indeks Produktivitas |
Overall Productivitas |
Nilai Indeks Produktivitas |
Overall Productivitas |
Nilai Indeks Produktivitas |
||||
Oktober� '20 |
180 |
|
170 |
|
207 |
|
|||
November '20 |
290 |
|
329 |
|
381 |
|
|||
Desember '20 |
299 |
|
319 |
|
321 |
|
|||
Januari '21 |
237 |
|
342 |
|
225 |
|
|||
Februari� '21 |
230 |
|
283 |
|
246 |
|
|||
Maret� '21 |
319 |
|
288 |
|
330 |
|
|||
April�
'21 |
317 |
|
279 |
|
351 |
|
|||
Mei '21 |
325 |
|
210 |
|
314 |
|
|||
Juni� '21 |
244 |
|
260 |
|
260 |
|
|||
Juli� '21 |
208 |
|
138 |
|
224 |
|
|||
Agustus '21 |
133 |
|
354 |
|
178 |
|
|||
September� '21 |
184 |
|
279 |
|
162 |
|
|||
Total |
2966 |
3251 |
3199 |
Sumber: Data primer yang sudah diolah,
2022
Pada Gambar 3
menggambarkan grafik perbandingan persentase indeks produktivitas ketika PT.ABC
diasumsikan menggunakan unit power sistem yang digunakan di PT.XYZ yaitu
menggunakan 6 unit gas engine. Maka yang terpengaruhi adalah pada rasio 1
konsumsi bahan bakar gas, rasio 2 konsumsi lube oil, dan rasio 3 biaya
perawatan. Untuk persentase indeks produktivitas mengalami fluktuasi dengan
penurunan di akhir. Berawal dari bulan Oktober 2020 dengan persentase indeks produktivitas sebesar
69,00 % sampai di akhir bulan ke 12 yaitu
di bulan September 2021 dengan
persentase indeks produktivitas sebesar
54,00 %. Untuk persentase indeks produktivitas
terkecil terjadi pada bulan September 2021 sebesar 54,00%, hal ini dikarenakan
oleh semua rasio rata-rata bernilai di bawah performasi standar. Bahkan untuk
rasio 3 yaitu biaya perawatan dan rasio 4 yaitu jam kerja menjadi kondisi
terburuk (skor 0) ini menyebabkan nilai indeks produktivitas pada bulan
tersebut bernilai hanya 162. Untuk persentase indeks produktivitas terbesar terjadi pada bulan
November 2020 sebesar 127,00%, hal ini dikarenakan oleh nilai indeks
produktivitas pada bulan tersebut bernilai 381, untuk rasio 3 mendapatkan rasio
tertinggi dengan skor 6 dibandingkan bulan-bulan lainnya dan rasio lainnya
mendapatkan rata-rata di skor 4.
Walaupun dari segi grafik dalam setahun mengalami fluktuasi yang
menggambarkan penurunan persentase indeks produktivitas di bulan ke 12, tetapi
jika di rata-rata pada kondisi PT. ABC sebelumnya dari persentase indeks
produktivitas rata-rata sebelum asumsi penggantian unit power sistem sebesar
82.39% sedangkan persentase indeks produktivitas rata-rata setelah asumsi
penggantian unit power sistem sebesar 88,86%, maka mengalami peningkatan
persentase indeks produktivitas sebesar 6,47%.
Gambar 3
Perbandingan Persentasi Indeks Produktivitas
Keseluruhan
Pada
Gambar 3
menggambarkan grafik perbandingan nilai indeks produktivitas ketika PT.ABC
diasumsikan menggunakan unit power sistem yang digunakan di PT.XYZ yaitu
menggunakan 6 unit gas engine. Maka yang terpengaruhi adalah pada rasio 1
konsumsi bahan bakar gas, rasio 2 konsumsi lube oil, dan rasio 3 biaya
perawatan. Untuk nilai indeks produktivitas mengalami fluktuasi dengan
penurunan di akhir. Berawal dari bulan Oktober 2020 dengan nilai indeks
produktivitas sebesar 207 sampai di akhir bulan ke 12 yaitu
di bulan September 2021 dengan
nilai indeks produktivitas sebesar 162. Untuk nilai indeks produktivitas
terkecil terjadi pada bulan September 2021 sebesar 162. Untuk nilai indeks produktivitas
terbesar terjadi pada bulan November 2020 sebesar 381. Walaupun
dari segi grafik dalam setahun mengalami fluktuasi yang menggambarkan penurunan
di bulan ke 12, tetapi jika di rata-rata pada kondisi PT. ABC sebelumnya maka
mengalami peningkatan nilai indeks produktivitas sebesar 7,85% dari nilai
indeks produktivitas rata-rata sebelum asumsi penggantian unit power sistem
sebesar 247,17 sedangkan nilai indeks produktivitas rata-rata setelah asumsi
penggantian unit power sistem sebesar 266,58. Produktivitas merupakan perbandingan� antara hasil keluaran dengan masukan, maka
jika jumlah produktivitas naik hanya dimungkinkan adanya peningkatan efisiensi
waktu, bahan, teknik produksi, sistem kerja, tenaga kerja dan peningkatan
kemampuan keterampilan tenaga kerja itu sendiri (Nasrudin
& Nurbani, 2020). Makin besar
presentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektifitasnya (Nasrudin & Nurbani, 2020).
Kesimpulan
Hasil dari pembobotan kriteria input produktivitas
menggunakan AHP kepada manajemen PT ABC adalah Material sebesar 34%, Cost
sebesar 11%, Maintenance sebesar 27%, Man Hours sebesar 8%, Energi sebesar 13%,
Methode sebesar 4%, dan Time sebesar 3%. Untuk PT. ABC persentase indeks
produktivitas mengalami fluktuasi dengan peningkatan di akhir. Berawal dari
bulan Oktober 2020 dengan nilai indeks produktivitas sebesar 60,00 % sampai di
akhir bulan ke 12 yaitu di bulan September 2021 dengan nilai indeks
produktivitas sebesar 61,33 %. Untuk nilai indeks produktivitas terkecil terjadi
pada bulan Agustus 2021 sebesar 44,33% dengan nilai indeks produktivitas pada
bulan tersebut bernilai hanya 133. Untuk nilai indeks produktivitas terbesar
terjadi pada bulan Mei 2021 sebesar 108,33% dengan nilai indeks produktivitas
pada bulan tersebut bernilai 325. Untuk PT. XYZ persentase indeks produktivitas
mengalami fluktuasi dengan peningkatan di akhir. Berawal dari bulan Oktober
2020 dengan persentase indeks produktivitas sebesar 56,67 % sampai di akhir
bulan ke 12 yaitu di bulan September 2021 dengan persentase indeks
produktivitas sebesar 93,00 %. Untuk persentase indeks produktivitas terkecil
terjadi pada bulan Juli 2021 sebesar 46,00% dengan nilai indeks produktivitas
pada bulan tersebut bernilai hanya 138. Untuk persentase indeks produktivitas terbesar
terjadi pada bulan Agustus 2021 sebesar 118,00% dengan nilai indeks
produktivitas pada bulan tersebut bernilai 354.
PT.ABC diasumsikan menggunakan unit power sistem
yang digunakan di PT.XYZ yaitu menggunakan 6 unit gas engine. Maka yang
terpengaruhi adalah pada rasio 1 konsumsi bahan bakar gas, rasio 2 konsumsi
lube oil, dan rasio 3 biaya perawatan. Untuk persentase indeks produktivitas
mengalami fluktuasi dengan penurunan di akhir. Berawal dari bulan Oktober 2020
dengan persentase indeks produktivitas sebesar 69,00 % sampai di akhir bulan ke
12 yaitu di bulan September 2021 dengan persentase indeks produktivitas sebesar
54,00 %. Untuk persentase indeks produktivitas terkecil terjadi pada bulan
September 2021 sebesar 54,00% dengan nilai indeks produktivitas pada bulan
tersebut bernilai hanya 162. Untuk persentase indeks produktivitas terbesar
terjadi pada bulan November 2020 sebesar 127,00% dengan nilai indeks
produktivitas pada bulan tersebut bernilai 381. Kondisi PT. ABC, persentase
indeks produktivitas rata-rata sebelum asumsi penggantian unit power sistem
sebesar 82.39% sedangkan persentase indeks produktivitas rata-rata setelah
asumsi penggantian unit power sistem sebesar 88,86%, maka mengalami peningkatan
persentase indeks produktivitas sebesar 6,47%. Kondisi PT. ABC, nilai indeks
produktivitas rata-rata sebelum asumsi penggantian unit power sistem sebesar
247,17 sedangkan nilai indeks produktivitas rata-rata setelah asumsi
penggantian unit power sistem sebesar 266,58, maka mengalami peningkatan nilai
indeks produktivitas sebesar 7,85%.
Darmayanti, Elmira Febri. (2016). Analisis
Produktivitas Kerja Karyawan Dikaitkan Dengan Time Management. Akuisisi:
Jurnal Akuntansi, 12(2).
Lawlor, Alan. (1998). Manual Peningkatan
Produktivitas. Lembaga Sarana Informasi Usaha Dan Produktivitas. Jakarta.
Martono, Ricky Virona. (2019). Analisis
Produktivitas Dan Efisiensi. Gramedia Pustaka Utama.
Nasrudin, Inayati, & Nurbani, Sofiani
Nalwin. (2020). Perbaikan Sistem Kerja Dalam Meningkatkan Produktifitas Dan
Efektifitas Waktu Kerja Produksi Bagi Pengusaha Kerupuk Kulit Dorokdok (Umkm)
Di Sukarenggang Kabupaten Garut. Rekayasa Industri Dan Mesin (Retims), 1(2),
96�103.
Nasrudin, Inayati, & Rivana, Risma.
(2019). Pengukuran Kinerja Supply Chain Kpbs Pangalengan Dengan Pendekatan
Supply Chain Operation Reference (Scor) Untuk Meningkatkan Produktivitas. Rekayasa
Industri Dan Mesin (Retims), 1(1), 29�41.
Pakpahan, Arnolt K., Suhardini, Didien,
& Ehys, Prabowo. (2017). Peningkatan Produktivitas Pada Pt Hamson
Indonesia. Jurnal Teknik Dan Ilmu Komputer.
Priadi, Dadi. (2020). Pengaruh Kompensasi
Non Finansial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pt Krakatau Daya Listrik
(Kdl) Cilegon Banten. Sains Manajemen, 6(2), 104�122.
Ramayanti, Gina, Sastraguntara, Guntur,
Supriyadi, Supriyadi, & Others. (2020). Analisis Produktivitas Dengan
Metode Objective Matrix (Omax) Di Lantai Produksi Perusahaan Botol Minuman. Jurnal
Intech Teknik Industri Universitas Serang Raya, 6(1), 31�38.
Sedarmayanti, H. J. (2018). Tata Kerja
Dan Produktivitas Kerja.
Sinungan, Muchdarsyah. (2018). Produktivitas
Apa Dan Bagaimana. Bumi Aksara.
Tommy, Wily. (2019). Analisa
Produktivitas Mesin Cetak Ryobi 920 Dengan Alat Ukur Objective Matrix (Omax) Di
Pt Putri Gelora Jaya, Surabaya. Http://Unugha. Ac. Id.
����������� Copyright holder: Ahmad Munandar,
Wawan Munandar (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |