Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
Nurma Fitrianna, Nia Khoniah
IAIN Ponorogo, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup dan pemahaman
pola konsumsi Islam terhadap perilaku konsumsi santri Pondok Pesantren
Al-Barokah Mangunsuman, Siman, Ponorogo. Peneliti dilakukan� metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah santri Pondok Pesanatren Al-Barokah Mangunsuman dengan
jumlah sampel sebanyak 109 responden yang mengisi kuesioner yang dibagikan
kepada responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial gaya
hidup berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi, sedangkan pemahaman
pola konsumsi Islam tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi
santri Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman, Siman, Ponorogo.
Kata Kunci: gaya hidup, pemahaman, perilaku konsumsi.
Abstract
This study aims to determine the effect of lifestyle and understanding of
Islamic consumption patterns on the consumption behavior of the students of
Al-Barokah Mangunsuman Islamic Boarding School, Siman, Ponorogo. Researchers
carried out quantitative research methods. The population in this study were
students of the Al-Barokah Mangunsuman Islamic Boarding School with a total
sample of 109 respondents who filled out the questionnaires distributed to
respondents. The results of this study indicate that partially, lifestyle has a
significant effect on consumption behavior, while understanding Islamic consumption
patterns has no significant effect on consumption behavior of students at
Al-Barokah Mangunsuman Islamic Boarding School, Siman, Ponorogo.
Keywords: lifestyle,
understanding, consumption behavior.
Pendahuluan
Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti
melakukan konsumsi. Konsumsi yang dilakukan akan berbeda dari satu manusia
dengan yang lain, yang biasa disebut dengan perilaku konsumsi. Seperti yang
diungkapkan oleh Smith yaitu manusia merupakan makhluk ekonomi yang cenderung
tidak pernah mencapai tingkat kepuasan dan selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (self interest) (Iskandar dan
Rahmayanti 2018). Pendapat ini
memberikan pengertian bahwa perilaku konsumsi manusia cenderung tidak terbatas
dan tidak rasional jika hanya menuruti keinginannya saja. Namun demikian, ada
faktor-faktor lain yang akan membedakan perilaku konsumsi manusia dalam
kehidupannya sehari-hari. Sehingga akan ada manusia yang rasional dan tidak
rasional dalam melakukan konsumsi.
Pada dasarnya kebutuhan manusia ada tiga yaitu kebutuhan
primer (daruriyyat), sekunder (hajiyyat), dan tersier (tahsiniyyat).
Kebutuhan sekunder setiap menusia bisa saja berbeda. Sedangkan kebutuhan primer
manusia menurut Shihab sejak dulu hingga sekarang tidak berubah yaitu sandang,
pangan, dan papan (Harahap,
2015). Kebutuhan tersebut yang menjadi motivasi manusia untuk
memenuhi kebutuhan. Ada sebagian orang yang terlalu berlebihan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, namun ada juga yang terlalu hemat hingga terlalu kikir
dalam mengonsumsi sesuatu. Dalam ekonomi konvensional, konsumsi manusia dinilai
hanya untuk memperoleh kepuasan (utility). Secara bahasa utility
bebarti berguna, membantu dan menguntungkan. Berbeda dengan ekonomi Islam yang
lebih mempertimbangkan maslahah dalam melakukan konsumsi. Secara umum maslahah
diartikan sebagai sesuatu yang baik, yaitu bermanfaat bagi manusia dan
menghindarkannya dari kemudaratan atau kerusakan (Harahap, 2015).�
Perilaku konsumsi manusia dipengaruhi oleh banyak faktor
baik faktor internal maupun faktor eksternal. Menurut Setiadi, salah satu
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi adalah gaya hidup (Setiadi, 2015). Faktor lain yang memengaruhi perilaku konsumsi menurut
Setiadi adalah proses belajar (Setiadi, 2015).
Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku.
Artinya bahwa dengan belajar akan menjadi dasar dalam berperilaku (Supriadi
& Ahmad, 2020). Adapun
pemahaman pola konsumsi merupakan bagian dari proses belajar yang dilakukan.
Memahami pola konsumsi Islam tentu akan mempengaruhi tindakan seseorang dalam
melakukan konsumsi.
Pondok pesantren Al-Barokah merupakan pondok yang
sebagian besar santrinya adalah mahasiswa, sehingga tidak jarang para santri
diberi julukan mahasiswa santri atau bisa disingkat mahasantri. Menurut
Kanserina pangsa pasar remaja merupakan sasaran empuk bagi para produsen.
Mahasiswa merupakan remaja tingkat akhir dengan kecenderungan konsumsi tinggi.
Mahasiswa mengonsumsi suatu barang atau jasa bukan hanya karena butuh (Kanserina, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada santri Pondok Pesantren
Al-Barokah, dapat diketahui bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku konsumsi
seseorang, apabila gaya hidupnya baik maka akan mempengaruhi pilihan-pilihan
konsumsi yang baik pula. Sedangkan pemahaman pola konsumsi Islam tidak
mempengaruhi perilaku seseorang. Hal-hal yang telah diatur dalam Islam tidak
serta merta dapat diterapkan secara keseluruhan karena beberapa faktor yang
mempengaruhinya, sehingga pada kenyataanya ada konsumen yang berperilaku
rasional dan ada pula yang berperilaku irasional.
Berdasarkan uraian pendahuluan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup dan pemahaman pola konsumsi
Islam terhadap perilaku konsumsi santri Pondok Pesantren Al-Barokah
Mangunsuman, Siman, Ponorogo.
Metode
Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren
Al-Barokah Mangunsuman dengan jumlah sampel sebanyak 109 responden. Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket yang dibagikan secara
langsung kepada santri Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman. Sampel dalam
penelitian ini didistribusikan dalam 4 kelas diniyah dengan rumus alokasi
proposional yang menghasilkan pembagian sebagai berikut, kelas 1 sebanyak 29
orang, responden kelas 2 diniyah sebanyak 25 orang, kelas 3 diniyah sebanyak 24
orang dan kelas 4 diniyah sebanyak� 31
orang. Responden dalam penelitian ini memiliki rentang usia 19-22 tahun dengan
sebagian besar bergender perempuan yaitu 70,6% dan responden laki-laki sebesar
29,4%. Metode analisis data dilakukan dengan analisi linier berganda dengan
menggunakan software SPSS.
Hasil
Dan Pembahasan
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
No |
Indikator |
R
Hitung |
R
Tabel |
No |
Indikator |
R
Hitung |
R
Tabel |
1 |
X1.1 |
0,476 |
0,361 |
16 |
X2.8 |
0,38 |
0,361 |
2 |
X1.2 |
0,46 |
0,361 |
17 |
X2.9 |
0,612 |
0,361 |
3 |
X1.3 |
0,481 |
0,361 |
18 |
X2.10 |
0,429 |
0,361 |
4 |
X1.4 |
0,514 |
0,361 |
19 |
X2.11 |
0,428 |
0,361 |
5 |
X1.5 |
0,565 |
0,361 |
20 |
X2.12 |
0,386 |
0,361 |
6 |
X1.6 |
0,438 |
0,361 |
21 |
X2.13 |
0,535 |
0,361 |
7 |
X1.7 |
0,423 |
0,361 |
22 |
X2.14 |
0,421 |
0,361 |
8 |
X1.8 |
0,512 |
0,361 |
23 |
X2.15 |
0,497 |
0,361 |
9 |
X2.1 |
0,455 |
0,361 |
24 |
X2.16 |
0,497 |
0,361 |
10 |
X2.2 |
0,461 |
0,361 |
25 |
Y1 |
0,624 |
0,361 |
11 |
X2.3 |
0,465 |
0,361 |
26 |
Y2 |
0,642 |
0,361 |
12 |
X2.4 |
0,436 |
0,361 |
27 |
Y3 |
0,764 |
0,361 |
13 |
X2.5 |
0,518 |
0,361 |
28 |
Y4 |
0,563 |
0,361 |
14 |
X2.6 |
0,524 |
0,361 |
29 |
Y5 |
0,569 |
0,361 |
15 |
X2.7 |
0,371 |
0,361 |
30 |
Y6 |
0,496 |
0,361 |
Sumber: data diolah dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh hasil bahwa variabel gaya hidup
(X1), variabel pemahaman pola konsumsi Islam (X2) dan variabel perilaku
konsumsi (Y) yang tediri dari 30 pernyataan memiliki nilai Rhitung > Rtabel.
Sehingga semua pernyataan dinyatakan layak untuk diikutsertakan dalam kuesioner
penelitian.
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
No |
Variabel |
Nilai Cronbach's |
1 |
X1 |
0,607 |
2 |
X2 |
0,787 |
3 |
Y |
0,682 |
Sumber: data diolah
dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 2
dapat dilihat bahwa hasil pengujian�
reliabilitas untuk masing-masing variabel memiliki nilai cronbach�s
alpha > 0,60 sehingga dapat disimpulkan masing-masing-masing variabel dapat
dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumulan data
penelitian.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
|
Unstandardized Residual |
||
N |
109 |
||
Normal Parametersa,b |
Mean |
0,0000000 |
|
Std. Deviation |
1,80908988 |
||
Most Extreme Differences |
Absolute |
0,114 |
|
Positive |
0,063 |
||
Negative |
-0,114 |
||
Test Statistic |
0,114 |
||
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,001c |
||
Monte Carlo Sig. (2-tailed) |
Sig. |
,110d |
|
99% Confidence Interval |
Lower Bound |
0,102 |
|
Upper Bound |
0,118 |
Sumber:
data diolah dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 3 dapat ditunjukkan bahwa hasil uji
normalitas pada tabel One Sampel Kolmogorov Smirnov Test diperoleh Monte Carlo
Sig 0,110 yang lebih besar dari 0,05. Maka data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
Tabel 4
Hasil Uji Linieritas
|
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
||
Unstandardized
Residual * Unstandardized Predicted Value |
Between
Groups |
(Combined) |
259,134 |
57 |
4,546 |
2,458 |
0,001 |
Linearity |
0,000 |
1 |
0,000 |
0,000 |
1,000 |
||
Deviation
from Linearity |
259,134 |
56 |
4,627 |
2,502 |
0,001 |
||
Within
Groups |
94,329 |
51 |
1,850 |
|
|
||
Total |
353,463 |
108 |
|
|
|
Sumber: data diolah
dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 4 dapat ditunjukkan bahwa hasil uji
linieritas pada tabel Anova diperoleh Sig 1,000 lebih besar dari 0,05. Maka
data dalam penelitian ini linier antar masing-masing variabel.
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
GAYA HIDUP |
0,532 |
1,880 |
PEMAHAMAN POLA KONSUMSI ISLAM |
0,532 |
1,880 |
Sumber: data diolah
dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan
Tabel 5 dapat ditunjukkan hasil uji multikolinieritas� pada tabel Coefficients diperoleh
nilai VIF 1,880 < 10 pada masing-masing variabel bebas. Maka data dalam
penelitian ini tidak ada multikonieritas antar variabel bebas.
Tabel 6
Hasil Uji Heterokedatisitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-10,501 |
2,491 |
|
-4,216 |
0 |
Gaya Hidup |
0,195 |
0,112 |
0,215 |
1,75 |
0,083 |
|
Pemahaman Pola Konsumsi Islam |
0,1 |
0,06 |
0,207 |
1,686 |
0,095 |
Sumber: data diolah
dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai sig variabel
gaya hidup sebesar 0,083 dan nilai sig variabel pemahaman pola konsumsi Islam
sebesar 0,095. Seluruh variabel memiliki nilai sig > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam seluruh variabel
penelitian.
Tabel 7
Hasil Uji t
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
7,964 |
2,420 |
|
3,291 |
0,001 |
Gaya Hidup |
0,321 |
0,108 |
0,357 |
2,964 |
0,004 |
|
Pemahaman Pola Konsumsi Islam |
0,045 |
0,058 |
0,094 |
0,782 |
0,436 |
Sumber: data diolah dengan
bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan� nilai signifikansi variabel gaya hidup (X1)
0,004 < 0,05. Sehingga variabel gaya hidup secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap perilaku konsumsi. Sedangkan nilai signifikansi variabel
pemahaman pola konsumsi Islam (X2) adalah 0,437 > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel pemahaman pola konsumsi Islam secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi santri Pondok Pesantren
Al-Barokah Mangunsuman.
Tabel 8
Hasil Uji F
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
78,794 |
2 |
39,397 |
11,815 |
,000b |
Residual |
353,463 |
106 |
3,335 |
|
|
|
Total |
432,257 |
108 |
|
|
|
Sumber: data diolah
dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 8 diperoleh nilai Fhitung sebesar
11,815 dan Ftabel sebesar 3,08 sehingga Fhitung > Ftabel dan nilai
signifikansi menunjukkan nilai 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh secara simultan dari Gaya Hidup dan Pemahaman Pola
Konsumsi Islam terhadap Perilaku Konsumsi.
Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,427a |
0,182 |
0,167 |
1,826 |
Sumber: data diolah
dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 9 diperoleh nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,427 menunjukkan hubungan dalam kategori sedang antara variabel
gaya hidup (X1) dan pemahaman pola konsumsi Islam (X2) terhadap perilaku
konsumsi (Y). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,182 (18,2 %)
yang artinya kontribusi pengaruh gaya hidup (X1) dan pemahaman pola konsumsi
Islam (X2) terhadap perilaku konsumsi (Y) sebesar 18,2% sedangkan sisanya
sebesar 81,8 % dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Tabel 10
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
7,964 |
2,420 |
|
3,291 |
0,001 |
Gaya Hidup |
0,321 |
0,108 |
0,357 |
2,964 |
0,004 |
|
Pemahaman Pola Konsumsi Islam |
0,045 |
0,058 |
0,094 |
0,782 |
0,436 |
Sumber: data diolah dengan bantuan IBM SPSS 25
Berdasarkan Tabel 10 diperoleh perhitungan Y=
7,964 + 0,321X1 + 0,045X2, sehingga dapat disimpulkan bahwa: a) Nilai konstan
(a) = 7,964 menyatakan bahwa apabila variabel gaya hidup dan pemahaman pola
konsumsi Islam nilainya sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan variabel
perilaku konsumsi sebesar 7,964; b) b1 = 0,321 nilai koefisien regresi variabel
gaya hidup, artinya setiap peningkatan satu poin/ satuan variabel gaya hidup
maka variabel perilaku konsumsi akan meningkat sebesar 0,321 dengan syarat variabel
lain bersifat konstan; c) b1 = 0,045 nilai koefisien regresi variabel pemahaman
pola konsumsi Islam, artinya setiap peningkatan satu poin/ satuan variabel
pemahaman pola konsumsi Islam maka variabel perilaku konsumsi akan meningkat
sebesar 0,045 dengan syarat variabel lain bersifat konstan.
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa gaya
hidup (X1) berpengaruh terhadap perilaku konsumsi (Y). Hal tersebut memiliki
arti bahwa semakin baik atau rasional gaya hidup akan mengakibatkan semakin
baik pula perilaku konsumsi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari
Setiadi, yang menyatakan bahwa gaya hidup merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi perilaku konsumsi (Setiadi, 2015). Penelitian ini juga didukung oleh penelitain terdahulu
yang dilakukan oleh Iskandar dan Rahmayanti (2018) dengan judul �Pengaruh Gaya
Hidup, Kelompok Teman Sebaya dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi�
yang memberikan hasil bahwa gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku
konsumsi, semakin rasional gaya hidup maka semakin rasional pula perilaku
konsumsi (Iskandar & Rahmayanti, 2018).
Berdasrkan hasil
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman pola konsumsi Islam
(X2) berpengaruh terhadap perilaku konsumsi (Y).� Hal tersebut memiliki arti bahwa tidak ada
pengaruh antara pemahaman pola konsumsi Islam terhadap perilaku konsumsi. hasil
dari penelitian ini bertolak belakang dengan pendapat Setiadi yang menyatakn
bahwa proses belajar merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku
konsumsi.Setiadi, Perilaku Konsumen, 14. Dimana dalam belajar terjadi perubahan perilaku dan
pemahaman merupakan bagian dari proses pembelajaran (Supriadi
& Ahmad, 2020).� Penelitian ini di dukung oleh penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Sholekah (2017) dengan judul �Pengaruh Pemahaman
Pola Konsumsi Islami terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa IAIN Metro� yang
memberikan hasil bahwa pengaruh pemahaman pola konsumsi Islami terhadap
perilaku konsumsi berada pada kategori sangat lemah, sehingga dapat disimpulkan
bahwa keduanya tidak memiliki korelasi (Sholekah,
2017).�
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa secara parsial gaya hidup berpengaruh signifikan
terhadap perilaku konsumsi, dan pemahaman pola konsumsi Islam tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku konsumsi. Sedangkan secara simultan gaya hidup dan
pemahaman pola konsumsi Islam berpengaruh terhadap perilaku konsumsi santri
Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman, Siman, Ponorogo. sebagai implikasi
dari penelitian ini adalah para akademisi diharapkan mampu memahami materi
tentang perilaku konsumsi dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Sehingga
materi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran lebih lanjut.
Kemudian para santri diharapkan agar terus menerus berusaha untuk memahami prinsip-prinsip
konsumsi dalam Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar
kegiatan konsumsi santri lebih baik dan rasional. Untuk penelitan selanjutnya,
alangkah baiknya apabila memperluas variabel yang diamati dan memperluas
wilayah penelitian agar mendapatkan gamabran yang lebih luas.
Harahap, I. (2015). Hadis-hadis Ekonomi. Prenadamedia
Group. Google Scholar
Iskandar, I., & Rahmayanti, R. (2018). Pengaruh Gaya
Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi. Jurnal
Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 9(2), 93�104. https://doi.org/10.17509/jimb.v9i2.19749 Google Scholar
Kanserina. (2015). Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ekonomi Undiksha 2015. 5(1). Google Scholar
Setiadi, N. (2015). Perilaku Konsumen (ke-6).
Prenadamedia Group.
Sholekah, A. (2017). Pengaruh Pemahaman Pola Konsumsi
Islami terhadap perilaku Konsumsi Mahasiswi IAIN Metro. IAIN Metro.
Supriadi, & Ahmad, N. I. (2020). J-HES. Jurnal Hukum
Ekonomi Syariah, 4. Google Scholar
Copyright
holder: Nurma Fitrianna, Nia Khoniah
(2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |