Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
PENGARUH ARUS
PENGELASAN TIG TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN MATERIAL STAINLESS STEEL AISI
316
Dionisius
Himando Raditya, Rosehan, M. Sobron Y. Lubis
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universtias Tarumanagara Jakarta, Indonesia
Email: dionisius.515180033@stu.untar.ac.id, [email protected],
[email protected]
Abstrak
Teknik sambungan las dalam pengelasan harus memiliki kekuatan yang kuat. Las TIG
(Tungsten Inert Gas) memiliki paramater
pengelasan yang berbeda beda tergantung dari material pengelasan, salah satu paramater pengelasan adalah arus dalam pengelasan
karena akan mempengaruhi nilai heat input yang
akan keluar. Heat input akan mempengaruhi karakteristik mekanis daerah lasan, penelitian
ini bertujuan untuk melihat nilai
kekuatan tarik dari perbedaan arus pada material stainless steel AISI 316 dibentuk sesuai dengan specimen pengujian tarik ASTM E8, dan filler dari
bahan pengelasan adalah AISI 316, dan gas pelindung
berupa gas argon. Variasi arus yang akan digunakan adalah 3 variasi yaitu 110 A, 130 A, dan
150 A. Pengujian tarik menggunakan universal material testing machine untuk mencari nilai
beban maksimal yang dapat ditahan oleh daerah lasan dengan
pembebanan statis. Kekuatan
sambungan las tertinggi diperoleh oleh arus pengelasan sebesar 130 A dengan nilai tegangan
tarik sebesar 476,4978 MPa.
Kata Kunci:
AISI 316, Las TIG, Pengelasan, Pengujian Tarik
Abstract
Welded connection technique in welding must have
strong strength. TIG (Tungsten Inert Gas) welding has different welding
parameters depending on the welding material, one of the welding parameters is
the welding current because it will affect the value of the heat input that
will come out. Heat input will affect the mechanical characteristics of the
weld area, this study aims to see the value of the tensile strength with
different welding current in the AISI 316 stainless steel material formed
according to the ASTM E8 tensile test specimen, and the filler of the welding
material is AISI 316, and the shielding gas used is argon. The
current variations that will be used are 3 variations, namely 110 A, 130 A, and
150 A. Tensile testing uses a universal material testing machine to find the
maximum load value that can be resisted by the weld area with static loading.
The highest strength of the welded joint is obtained by a welding current of
130 A with a tensile stress of 476.4978 MPa.
Keywords: AISI 316, TIG
Welding, Welding, Tensile Testing�
Pendahuluan
Stainless steel secara ilmiah merupakan
logam tahan karat, dikarenakan paduan dari kromium (Cr) dan besi (Fe). Dengan karakteristik tahan karat penggunaan stainless steel banyak
ditemui dalam kehidupan sehari hari, mulai dari
peralatan rumah tangga sampai pembangunan
infrastruktur kota menggunakan stainless steel sebagai
material pembangun yang melindungi
dari korosi.
Penggunaan yang begitu banyak juga menimbulkan pembentukan stainless steel yang beragam
begitu banyak metode yang dapat dicoba untuk melakukan
sambungan antara stainless
steel atau dengan material
lain untuk dapat mencapai bentuk sesuai dengan fungsi
yang ada pada rancangan. Salah
satu metode yang dapat digunakan adalah dengan sambungan
las, Sambungan
las memiliki beberapa jenis salah satu adalah GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) atau TIG (Tungsten Inert Gas) merupakan
salah satu las listrik yang
menggunakan busur dan elektroda tungsten.
Daerah las biasanya tidak dapat menerima
beban yang terlalu tinggi atau akan
mengalami patah sambungan. Patah sambungan akan menyebabkan function failure pada mesin, sangat penting pada perancangan untuk mengetahui batas pembebanan yang dapat diterima daerah lasan sebelum menetapkan
menggunakan sambungan las.
Pada penelitian sebelumnya pengaruh arus pengelasan pada material
stainless steel 316 memiliki analisa
semakin tinggi arus pengelasan maka semakin tinggi
nilai kekuatan tarik. Pada arus pengelasan sebesar 70 A, 80 A, 90
A nilai tertinggi diperoleh oleh arus sebesar 90 A.
Metode Penelitian
Metode pelaksanaan penelitian menggunakan beberapa paramater dalam proses pembuatan specimen. Pembuatan specimen mengikuti dengan standar pengujian uji tarik sesuai dengan ASTM E8 (American
Standard Testing and Material) dimensi specimen dapat dilihat seperti
pada gambar 1.
Gambar 1. Dimensi Specimen ASTM E8
�����������
Dimensi material sebesar 200 mm X
20 mm X 3 mm. Setelah pembuatan
material selesai maka akan melakukan pemotongan material pada bagian tengah material dengan menggunakan mesin potong membentuk kampuh tipe I seperti
pada gambar 2.
Gambar 2. Kampuh Las I
Proses
pengelasan menggunakan
proses pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas)
dengan menggunakan filler
rod AISI 316 dengan diameter 1,6 mm dan gas pelindung gas argon dengan elektroda tungsten WTh-2, dan variasi
arus pengelasan 110A, 130A,
dan 150A. Hasil pengelasan dapat
dilihat seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Hasil Pengelasan
����������� Setelah
proses pengelasan sudah dilakukan maka specimen akan dilakukan proses penghalusan permukaan agar mendapatkan permukaan yang halus dan rata dengan specimen, berguna pada proses uji tarik
agar tidak adanya beda tebal permukaan
yang menyebabkan patahan
pada bagian pinggir daerah HAZ (Heat Affected Zone). Hasil penghalusan dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Specimen
Pengujian Tarik
Proses
pembuatan specimen sudah selesai dilanjutkan dengan proses pengujian specimen
yang dilakukan pada Lab Proses Produksi
Universitas Tarumanagara. Specimen dengan variasi arus yang berbeda akan dilakukan pengujian tarik masing masing arus memiliki
3 specimen sehingga pengujian
dilakukan sebanyak 12 kali dengan rincian, 3 specimen dengan arus 110 A, 3 specimen dengan arus 130 A, 3 specimen dengan arus 150 A, dan 3 specimen
untuk pengerjaan tanpa las. Proses pengujian dapat dilihat seperti
pada gambar 5.
Gambar 5. Proses Pengujian Tarik
Hasil dan Pembahasan
Pengujian tarik digunakan
dengan tujuan untuk mengetahui ketahanan specimen terhadap pembebanan statis. Pembebanan akan terus ditambahkan
sampai specimen mengalami patah, dengan tujuan
untuk mencari pembeban maksimal yang dapat diterima material. Hasil data
dari pengujian tarik dapat dilihat
pada tabel 1
Tabel 1. Hasil Uji Tarik
No |
Lebar mm |
Tebal mm |
Luas Awal (A0) mm2 |
Panjang Awal (L0) mm |
Fmax Kgf |
Panjang Akhir (L1) mm |
Pertambahan Panjang (ΔL) mm |
|
TIG Arus 1 110 |
1 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1710 |
210 |
15 |
2 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1680 |
207 |
12 |
|
3 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1730 |
208 |
13 |
|
Specimen |
No |
Lebar mm |
Tebal mm |
Luas Awal (A0) mm2 |
Panjang Awal (L0) mm |
Fmax Kgf |
Panjang Akhir (L1) mm |
Pertambahan Panjang (ΔL) mm |
TIG Arus 2 130 |
1 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1860 |
215 |
20 |
2 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1800 |
213 |
18 |
|
3 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1810 |
208 |
13 |
|
TIG Arus 3 150 |
1 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1560 |
202 |
7 |
2 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1620 |
204 |
9 |
|
3 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
1660 |
202 |
7 |
|
Tanpa Las |
1 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
2200 |
245 |
50 |
2 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
2160 |
243 |
47 |
|
3 |
12,5 |
3 |
37,5 |
195 |
2150 |
240 |
45 |
��������
Dari data yang di dapat maka analisa yang dilakukan adalah untuk mencari nilai
tegangan maksimal (
Perhitungan tegangan maksimal (
Persamaan tegangan maksimal
Catatan:
Persamaan regangan
Catatan:
Persamaan modulus elastisitas
Catatan:
Tabel 2. Hasil Nilai Tensile strength
Specimen |
No |
Tensile strength |
Rata Rata Tensile
strength |
TIG Arus 1 110 |
1 |
446,88 MPa |
|
2 |
439,04 MPa |
||
3 |
452,1067 MPa |
||
TIG Arus 2 130 |
1 |
486,08 MPa |
|
2 |
470,4 MPa |
||
3 |
473,0133 MPa |
||
TIG Arus 3 150 |
1 |
407,68 MPa |
421,6178 MPa |
2 |
423,36 MPa |
||
3 |
433,8133 MPa |
||
Tanpa Las |
1 |
574,9333 MPa |
567,0933 MPa |
2 |
564,48 MPa |
||
3 |
561,8667 MPa |
Tabel 3. Hasil Nilai Regangan
Specimen |
No |
Regangan |
Rata Rata Regangan |
TIG Arus 1 110 |
1 |
7,7% |
6,837607% |
2 |
6,2% |
||
3 |
6,7% |
||
TIG Arus 2 130 |
1 |
10,3% |
8,717949% |
2 |
9,2% |
||
3 |
6,7% |
||
TIG Arus 3 150 |
1 |
3,6% |
3,931624% |
2 |
4,6% |
||
3 |
3,6% |
||
Tanpa Las |
1 |
25,6% |
24,2735% |
2 |
24,1% |
||
3 |
23,1% |
Tabel
4. Hasil Nilai Modulus Elastisitas
Specimen |
No |
Modulus Elastisitas |
Rata Rata Modulus Elastisitas |
TIG Arus 1 110 |
1 |
5815,37 N/m2 |
6581,86 N/m2 |
2 |
7141,68 N/m2 |
||
3 |
6788,52 N/m2 |
||
TIG Arus 2 130 |
1 |
4744,12 N/m2 |
5649,25 N/m2 |
2 |
5101,20 N/m2 |
||
3 |
7102,44 N/m2 |
||
TIG Arus 3 150 |
1 |
11368,39 N/m2 |
10882,56 N/m2 |
2 |
9182,16 N/m2 |
||
3 |
12097,13 N/m2 |
||
Tanpa Las |
1 |
2244,53 N/m2 |
2342,05 N/m2 |
2 |
2344,38 N/m2 |
||
3 |
2437,24 N/m2 |
Dari tabel 2, 3, dan 4 maka nilai tensile strength, regangan,
dan modulus elastisitas dapat
dibentuk menjadi grafik perbandingan nilai seperti pada grafik 6,7, dan 8 untuk mendapatkan visualisasi yang lebih jelas terhadap
hasil pengujian.
Gambar 6. Grafik
Nilai Tensile strength
Gambar 7. Grafik
Nilai Regangan
Gambar
8. Grafik Nilai Modulus Elastisitas
Hasil pengujian tarik material dengan perbedaan arus terlihat perbedaan
nilai yang cukup besar dari specimen yang melalui proses pengelasan dan
yang tidak. Kekuatan tarik dari specimen yang mengalami proses pengelasan terdapat pada arus pengelasan sebesar 130 A. Patah yang terjadi dalam pengujian tarik rata rata di daerah yang terkena las dikarenakan yeild strength pada daerah tersebut tidak sekuat daerah
tanpa lasan. Nilai regangan pada specimen hasil las tidak sebesar nilai
regangan pada specimen tanpa
las, dikarenakan kekuatan daerah las untuk menerima beban tidak sekuat material specimen mengakibatkan daerah las sudah terputus sebelum dapat meregang.
Kesimpulan
Penelitian
ini menunjukan adanya perbedaan kekuatan tarik dari specimen dengan variasi arus yang berbeda yaitu sebesar
110 A, 130 A, 150 A, dan tanpa las. Arus yang berbeda akan menghasilkan nilai heat input yang berbeda dan
akan berpengaruh pad kualitas daerah pengelasan.
Nilai dari tegangan tarik
paling tinggi diperoleh
oleh arus sebesar 130 A dengan nilai rata rata 476,4978 MPa. Penurunan nilai tegangan tarik terjadi pada arus sebesar 110 A dan 150 A dengan nilai rata rata kedua tertinggi
terjadi pada arus 110 A dengan rata rata 446,0089 MPa.
Nilai tegangan tarik dan regangan berbanding lurus sehingga jika tegangan tarik
meningkat maka nilai regangan juga akan meningkat, namun berbanding terbalik dengan modulus elastisitas. Nilai modulus elastisitas
mengartikan tingkat kekakuan material semakin besar nilai modulus elastisitas maka material akan semakin kaku
sehingga akan semakin sedikit mengalami perubahan bentuk pada material.
BIBLIOGRAFI
J. G. P. Beddoes, Jonathan, Introduction
to Stainless Steels. Materials Park, OH: ASM International, 1999.
L. F. Jeffus, Welding: Principles and
Applications. Thomson/Delmar Learning, 2004.
J. Hicks, �Preface,� in Welded Joint
Design (Third Edition), Third Edition., J. Hicks, Ed. Woodhead Publishing,
1999.
A. Kumar, B. Singh, and S. S. Sandhu,
�Effect of thermal aging on metallurgical, tensile and impact toughness
performance of electron beam welded AISI 316 SS joints,� Fusion Eng. Des., vol.
159, p. 111949, 2020
Sponsored by Aalco
- Ferrous and Non-Ferrous Metals Stockist May 18 2005, �Grade 316 stainless
steel: Properties, fabrication and applications,� AZoM.com, 16-Oct-2020.
Available: https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=2868. [Accessed:
23-Feb-2022].
A. Ramakrishnan, T. Rameshkumar, G.
Rajamurugan, G. Sundarraju, and D. Selvamuthukumaran, �Experimental investigation on
mechanical properties of TIG welded dissimilar AISI 304 and AISI 316 stainless
steel using 308 filler rod,� Mater. Today
Proc., vol. 45, no. xxxx, pp. 8207�8211, 2021
S. Lubis, R. Rosehan,
και S. Erlely, �Analysis of Welding
Strength S45C Material in Spot Welding Process with Variations in Welding Press
Time and Electrode Diameter�, IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering, τ. 1007, σ. 012061, 12 2020.
F. Ostovan, E.
Shafiei, M. Toozandehjani, I. F. Mohamed,
και M. Soltani, �On the role of molybdenum on the
microstructural, mechanical and corrosion properties of the GTAW AISI 316
stainless steel welds�, Journal of Materials Research and Technology, τ.
13, σσ. 2115�2125, 2021.
Y. Balram, T. Vishu Vardhan, B. Sridhar
Babu, G. Venkat Ramana, και C. Preethi, �Thermal stress analysis
of AISI 316 stainless steels weldments in TIG and pulse TIG welding processes�,
Materials Today: Proceedings, τ. 19, σσ.
182�187, 2019.
S. Chatterjee, S. S. Mahapatra, V.
Bharadwaj, B. N. Upadhyay, K. S. Bindra, και J. Thomas,
�Parametric appraisal of mechanical and metallurgical behavior of butt welded joints using pulsed Nd: YAG laser on thin sheets
of AISI 316�, Optics & Laser Technology, τ. 117, σσ.
186�199, 2019.
Copyright
holder: Dionisius Himando
Raditya, Rosehan, M. Sobron Y. Lubis (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |