Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
ANALISIS
PROSES BISNIS PLATFORM DIGITAL
INDUSTRI PENYEWAAN PROPERTI
Syam Sawal
Qamar, Agus Munandar
Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Esa Unggul Jakarta Barat, Indonesia
Email: 1,
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa serta mendeskripsikan proses
bisnis platform digital industri
penyewaan properti. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian membuktikan proses bisnis platform
digital industri penyewaan properti terdiri dari dua proses yaitu proses
pendaftaran dan pengelolaan properti sewa pada platform digital yaitu tera.traveloka.com. Kedua proses tersebut
memiliki beberapa tahapan tersendiri yang harus dilakukan dan diterapkan oleh pemilik
properti. Terdapat beberapa elemen dalam proses bisnis yaitu: peristiwa,
aktivitas, pelaku, benda fisik objek informasi dan ouput. Peristiwa tampak pada minat investasi sektor properti yang
terus mengalami peminatan. Aktivitas tampak pada adanya adanya peningkatan pada
pengguna internet di Indonesia. Pelaku terdiri dari pemilik properti (Bapak
Fachri Setiawan
sebagai pemilik properti Pondok Alfaska 14) serta pihak
Traveloka. Benda fisik terdiri dari properti Pondok Alfaska 14. Objek informasi
terdiri dari informasi terkait dengan properti Pondok Alfaska 14 yang diberikan
oleh Bapak Fachri Setiawan pada akun
tera.traveloka.com. Output terdiri
dari pelanggan Traveloka yang menggunakan akomodasi atau menyewa properti.
Kata Kunci: Proses Bisnis, Platform Digital,
Properti
Abstract
The purpose of this research is to analyze and describe
the business processes of the digital platform of the property rental industry.
Data analysis is performed with Miles and Huberman model analysis. The results showed
that the business process of the digital platform of the property rental
industry consists of two processes, namely the process of registration and
management of rental properties on digital platforms, namely
tera.traveloka.com. Both processes have their own stages that must be done and
applied by the property owner. There are several elements in business
processes, namely: events, activities, actors, physical objects of information
objects and ouput. Events appear to be in the investment interest of the
property sector that continues to experience interest. The activity appears to
have increased in internet users in Indonesia. The perpetrators consisted of
the property owner (Mr. Fachri
Setiawan as the owner of Pondok Alfaska 14 property) as well as Traveloka. Physical
objects consist of the property of Pondok Alfaska 14. The object of information
consists of information related to the Pondok Alfaska 14 property provided by
Mr. Fachri Setiawan on tera.traveloka.com
account. Output consists of Traveloka customers using accommodation or renting
property.
Keywords: Business Processes, Digital Platforms, Properties
Pendahuluan
Kementerian
Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) menunjukkan bahwa
realissi investasi Indonesia mencapai Rp 282,4 triliyun pada kuartal I-2022.
Nilai tersebut mengalami pertumbuhan 28,5% secara tahunan atau 16,9% secara
kuartalan. Sektor properti memberikan kontribusi terbesar dalam investasi
nasional. Adanya peningkatan nilai investasi disebabkan oleh adanya pemulian
permintaan berbagai jenis properti di Indonesia �(Martha, 2022).
Indonesia sendiri
menjadi salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Per Januari
2022, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia. Jumlah tersebut mengalami
kenaikan 1,03% dibandingkan dengan tahun 2021. Pengguna internet di Indonesia
terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir sedangkan
tingkat penetrasi internet di Indonesia menunjukkan angka 73,7% dari totk
penduduk pada awal 2022 yaitu 277,7 juta orang.
Gambar 1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Adanya peluang
dalam industri properti dan kenaikan jumlah pengguna internet di Indonesia,
memberikan wadah bagi para investor untuk membuka platform digtal untuk meningkatkan angka penjualan dan penyewaan
properti. Hal tersebut dikarenakan internet dapat menampilkan informasi dengan
mudah sehingga diharapkan mampu meningkatkan komunikasi dan transaksi penyewaan
properti. Selain itu, adanya platform digital
diharapkan dapat mempertemukan penyewa dan pencari persewaan properti sehingga
dapat menaikkan angka penyewaan properti.
Pada praktiknya,
terdapat beberapa platform digital
yang menyewakan properti, di antaranya: Traveloka, Travelio, Agoda, Booking.com,
Airbnb, Airy Rooms, Tiket.com dan lain sebagainya. Masing-masing platform digital tersebut menjalin mitra
dengan pemilik dan pengelola properti sehingga kedua pihak bekerja sama dalam
hal persewaan properti dan memasarkan secara digital sehingga dapat dijangkau
dengan mudah oleh konsumen atau pelanggan.
Salah satu platform digital yang menyewakan
properti adalah Traveloka. Traveloka terus berinovasi dalam menyewakan properti sebagai akomodasi
saat liburan. Hingga saat ini, telah ada lebih dari 240.000 hotel, vila dan
apartemen yang bergabung menjadi mitra di Traveloka. Jumlah tersebut diprediksi
akan terus mengalami penambahan ke depan. Bagi para pemilik properti, langkah
yang harus dilakukan agar properti yng dimiliki dapat terdaftar dan menjadi
menjadi mitra Traveloka dianggap mudah. Pemilik properti dapat langsng log in ke aplikasi atau website Traveloka dan mendaftarkan
properti secara online. Selanjutnya,
dilakukan pengisian data properti antara lain: nama, lokasi, jumlah kamar,
harga dan fasilitas yang disediakan. Setelah proses pengisian tersebut selesai,
properti akan otomatis terdaftar sebagai mitra di fitur Traveloka dan dalam
waktu 24 jam pengguna dapat menemukan properti yang telah didaftarkan �(Traveloka, 2022).
Berdasarkan
uraian di atas, akan dilakukan kajian mendalam terkait dengan analisis proses
bisnis berbasis platform digital pada
bisnis penyewaan properti. Terkait demikian, rumusan masalah yang akan dibahas
yaitu: Bagaimana analisis proses bisnis platform
digital industri penyewaan properti?
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka tujuan dilakukan kajiaan ini adalah untuk menganalisa
dan mendeskripsikan proses bisnis platform
digital industri penyewaan properti.
Metode Penelitian
Jenis penelitian
yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Analisis data dilakukan dengan
analisis model Miles dan Hubermn.
Hasil dan Pembahasan
1. Manajemen
Proses Bisnis
Manajemen
proses bisnis meupakan usaha pengelolaan berubahnya proses pada bidang bisnis. Manajemen
proses bisnis memiliki tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan
perbaikan berkelanjutan di proses bisnis serta proses digunakan untuk bahan
dasar pembangunan sistem informasi perusahaan. Manajemen proses bisnis terdiri
dari aliran aktivitas, notasi permodelan proses bisnis, ukuran dan manajemen
kualitas, manajemen perubahan serta perangkat lunak dalam penataan ulang proses
bisnis perusahaan ke dalam bentuk terstandarisasi sehingga mampu dimanipulasi
secara kontinu.
Manajemen
proses bisnis dianggap sebagai bagian manajemen operasi dengan tugas pengkajian
proses bisnis dalam rangka memaksimalkan kinerja perusahaan dengan cara
melakukan analisis terhadap adanya proses, perancangan proses serta
optimalisasi proses. Manajemen proses bisnis memiliki sifat fleksibel sehingga
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan perkembangan pasar.
Peningkatan efektifitas dan efisiensi perusahaan dapat dicapai apabila terdapat
perencanaan dan pengelolaan yang baik. Terkait demikian, pemimpin perusahaan
diharapkan dapat memastikan bahwa terdapat target atau sasaran yang ingin
dicapai, proses dijalankandengan baik sesuai standar yang telah ditetapkan dan
melakukan penilaian terhadap rencana dan pelaksanaan kegiatan. Berikut beberapa
manfaat dari manajemen proses bisnis �(Rahayu, Kifti, Rohminatin, & Santoso,
2021):
a.
Meningkatkan
kemampuan bisnis
Semakin
baik pengelolaan dalam proses bisnis, tidak terdapat kesalahan prosedur yang
dijalankan atau kesalahan karena human
eror, maka menunjukkan bahwa proses dapat dijalankan secara maksimal.
Manajemen proses bisnis dirancang fleksibel dengan maksud dapat menyesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan pasar.
b.
Mengurangi
biaya dan meningkatkan keuntungan
Apabila
setiap karyawan memahami penyelesaian tugas serta standar atau prosedur yang
telah ditetapkan tentu dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi. Perusahaan
dapat melakukan penghematan biaya karena terjadi kesalahan. Hemat menunjukkan
bahwa keuntungan perusahaan akan semakin meningkat.
c.
Meningkatkan
efisiensi
Manajemen
prose bisnis mampu meningkatkan efisiensi karena proses akan berjalan sesuai
dengan prosedur, pengawasan dan pengendalian proses mudah dilakukan karena
terdapat kejelasan dari penanggung jawab proses. Keterlambatan proses juga
dapat diidentifikasi lebih cepat.
d.
Visibilitas
yang lebih baik
Sistem
manajemen proses bisnis memberikan manfaat pada program perangkat lunak dalam
pembuatan proses bisnis. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan penilaian
kinerja dari proses bisnis pada real time.
Adanya proses bisnis membuat proses bekerja tidak memerlukan banyak tenaga
serta pengawasan intensif. Manajemen transparansi bisnis dapat terus melakukan peningkaran sehingga manajemen akan paham pada
proses bisnis tersebut. Kondisi demikian memungkinkan modifikasi struktur serta efisiensi proses serta memberikan kepastian bahwa
semua dapat berjalan sesuai tujuan.
e.
Meningkatkan
ketaatan, keselamatan dan keamanan
Manajemen
proses bisnis yang baik akan memuat tentang keamanan dan keselamatan kerja
karyawan. Manajemen proses bisnis yang baik tentu akan memperhitungkan semua
resiko yang mungkin muncul ketika proses sedang berlangsung. Terkait demikian,
implementasi manajemen proses binis juga memperhitungkan berbagai aturan
internal dan eksternal yang terkait dengan keselamatan dan keamanan pekerja
saat sedang menjalankan proses bisnis.
2. Elemen
Proses Bisnis
Proses bisnis terdiri dari sejumlah peristiwa dan
aktivitas. Peristiwa atau kejadian memiliki keterkaitan dengan hal-hal yang
terjadi dengan cepat sehingga menunjukkan tidak adanya durasi. Sedangkan suatu
aktivitas memiliki sifat relatif sederhana dan dapat dilihat sebagai satu unit
pekerjaan. Selain kejadian dan aktivitas, proses umumnya mengandung poin keputusan
yaitu titik waktu ketika keputusan dibuat yang mempengaruhi cara proses
tersebut dijalankan. Sebuah proses juga melibatkan beberapa hal lain seperti:
a.
Pelaku
Termasuk
pelaku manusia, organisasi atau sistem perangkat lunak yaang bekerja sama atas
nama pelaku manusia atau organisasi.
b.
Benda
fisik
Terdiri
dari peralatan, bahan produk dan dokumen kertas.
c.
Objek
informasi
Terdiri
dari dokumen elsktronik dan catatan elektronik.
Pelaku di dalam sebuah proses bisnis dapat berasal dari
internal atau eksternal. Pelaku internal merupakan pihak yang beroperasi di
dalam organisasi. Pelaku-pelaku tersebut dianggap sebagai peserta proses.
Sedangkan pelaku eksernal adalah pelaku yang beroperasi di luar organisasi.
Pada akhirnya, pelaksanaan suatu proses mengarah pada satu atau beberapa hasil.
Selain itu, di antara para pelaku yang terlibat dalam suatu proses bisnis,
pelaku yang mengkonsumsi output
disebut dengan pelanggan �(Dumas, Rosa, Mendling, &
Reijers, 2021).
3. Platform
Digital
Platform
digital berkaitan dengan
teknologi digital, perangkat lunak dan perangkat keras. Platform merupakan
kumpulan teknologi dengan fungsi basis. Platform dianggap sebagai hardware aau
komputer dan software pada sistem untuk menjalankan aplikasi. Terdapat beberapa
manfaat dari platform digital, antara lain �(Suherdi, et al., 2021):
a.
Mempermudah
dan memperingkas pekerjaan
b.
Dapat
melakukan perekrutan sumber daya manusia secara efektif dan efisien
c.
Mencari
dan melamar suatu pekerjaan dengan mudah
d.
Menciptakan
lapangan pekerjaan secara digital
e.
Mengakses
file dan sumber referensi dengan mudah
f.
Dapat
membantu mempromosikan suatu produk dengan hemat dan mudah
g.
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang dapat diakses di mana saja selama terhubungan dengan
internet
h.
Melakukan
transaksi jual beli dengan aman, mudah dan hemat
i.
Mencari
informasi dengan akurat
j.
Melakukan
transaksi perbankan secara digital dengan aman, cepat dan mudah
4. Proses
Bisnis Platform Digital Industri
Penyewaan Properti
Traveloka menawarkan bisnis persewaan properti seperti
hotel, resort, villa atau apartemen. Bisnis persewaan properti di Traveloka dapat
dijangkau oleh pelanggan baik di dalam maupun luar Asia Pasifik serta Traveloka
memiliki sistem yang mudah digunakan dan terpercaya karena ditangani oleh para
ahli teknologi yang berpengalaman. Bisnis penyewaan properti di Traveloka
ditawarkan dengan pendaftaran gratis. Berikut tahapan yang harus dilakukan:
a.
Log in
pada website tera.traveloka.com
b.
Masukkan
nama pengguna serta kaata sandi
c.
Apabila
ingi melakukan perubahan kata sandi atau lupa dengan kata sandi, maka klik
Forgot Password serta input email penerima akses extranet serta klik Send.
Setelah itu dilakukan pengecekan email yang digunakan sebagai username dan
memasukkan password baru yan dikirimkan ke email tersebut.
Apabila pengguna berhasil masuk pada sistem Extranet,
maka akan tampak beberapa tools seperti:
a.
Hotel
data
1)
Hotel
data
Memiliki fungsi
terkait dengan data hotel seperti nama hotel, rating bintang, alamat, fasilitas
dan nomer yang bisa dihubungi dari pihak hotel bersangkutan.
2)
Hotel
room data
Memiliki fungsi untuk
memasukkan data tipe kamar dan informasi terkait dengan tipe kamar, ukuran
kamar, jumlah tempat tidur. Informasi tersebut dapat diubah dan dilakukan oleh
pihak properti. Terkait dengan penambahan serta pembuatan tipe kamar hanya bisa
dilakukan pihak Traveloka.
3)
Hotel
room photos
Memiliki fungsi untuk
memasukkan foto hotel atau kamar hotel.
4)
Payment�
Memiliki fungsi untuk
memasukkan info terkait dengan metode pembayaran. Bagian payment akan diisi
dari pihak traveloka.
b.
Setting
1)
General
hotel setting
Memiliki fungsi untuk
memasukkan informasi terkait dengan nomor pihak hotel dan bagian tersebut hanya
dapat diisi oleh pihak Traveloka.
2)
Hotel
commission
Memiliki fungsi untuk
memasukkan informasi komisi oleh pihak properti kepada Traveloka.
c.
Room
Management
1)
Load
Tarif
Memiliki fungsi untuk
memasukkan alokasi kamar dan harga kamar, di mana hal tersebut dapat dilakukan
secara langsung pada semua tipe kamar. Tools tersebut juga memiliki fungsi
dalam melakukan pembaharuan pada alokasi kamar serta harga kamar pada periode
tertentu.
2)
Room
Allotment
Memiliki fungsi untuk
memasukkan jumlah alokasi kamar yang akan diberikan pihak properti dalam
perideo tertentu. Cara yang dilakukan adalah dengan klik Room Allotment dari
Room Management. Berikut tampilan yang ada:
Pada kolom Room type,
klik panah kecil dan pilih tipe kamar yang akan diatur. Selanjutnya dilakukan
pengaturan pada kolom Data Range dan Day of Week serta klik search dan berikut tampilan yang muncul:
Berdasarkan gambar di
atas, diketahui bahwa terdapat beberapa kolom yang memiliki fungsi:
a)
Non-Guaranteed Allotment
Memiliki fungsi untuk
memasukkan jumlah allotment pada tipe kamar yang dipilih.
b)
Used Allotment
Menunjukkan jumlah
kamar yang terjual.
c)
Close Out
Menunjukkan kolom
yang dapat dicentang pada tanggal tertentu sehingga kamar tidak dapat dijual di
website Traveloka.
d)
No Check In
Menunjukkan kolom
yang dapat dicentang pada tanggal tertentu sehingga tidak boleh check in
misalnya pada saat Nyepi.
e)
No Check Out
Menunjukkan kolom
yang dapat diventang pada tanggal tertentu sehingga tidak boleh check out
misalnya saat Nyepi.
3)
Room
Rate
Memiliki fungsi untuk
memasukkan harga dari pihak properti pada periode tertentu. Berikut tampilan
pada room rate:
Berikut beberapa
fungsi dari kolom yang ada di gambar di atas:
a)
Selling
Rate at Traveloka (Single)
Memiliki fungsi untuk
memasukkan harga yang selanjutnya akan tampil di website Traveloka.
b)
Rate
You Will Receive
Menyediakan informasi
terkait dengan harga bersih yang diterima.
c)
No
Promotion
Dapat dicentang
apabila pada tanggal tertentu tidak dapat diberlakukan promosi.
a.
Promotion
Memiliki
fungsi pengaturan promosi yang akan tampil pada website Traveloka.
b.
Private
& Mobile Deals
Memiliki
fungsi untuk mengikuti Private and Mobile Deals Promotion oleh pihak Traveloka.
Apabila ingin elakukan promosi ini maka pihak properti wajib memberikan diskon
minim 5% dari ketentuan atau kontrak.
c.
Hotel
Room Inventory
Memiliki
fungsi pengecekan serta perubahan data terkait dengan jumlah pax yang ada di
tiap kamar.
d.
Room
Cancellation Policy
Memiliki
fungsi unuk emasukkan kebijakan cancel di tanggal tertentu.
e.
Room
Surcharge
Memiliki
fungsi untuk input penambahan harga untuk ditampilkan di website Traveloka di
tanggal-tanggal tertentu misalnya saat hari raya atau hari besar.
d.
Booking
Manager
1)
Detail
Booking
Memiliki fungsi untuk
melakukan pencarian detail pemesanan.
e.
Operation
1)
Deposit
History
Berisi tentang daftar
deposit dari pembayaran yang dianggap terlanjur dilakukan namun pemesanan
tersebut dibatalkan. Pada payment list berisi tentang bukti pembayaran pada
pemeanan yang telah dibatalkan.
Berdasarkan beberapa alur pendaftaran tersebut, pada
penelitian ini akan digunakan sampel properti Pondok Alfaska 14 yang berlokasi
di Kp, Jalan Legok Nyenang RT 001/RW011, Pancawati Kecamatan Caringin Kabupaten
Bogor, Jawa Barat 16730. Pemilik properti Pondok Alfaska 14 adalah Bapak
Fachri. Berikut alur proses pendaftaran properti Pondok Alfaska 14 oleh Bapak
Fachri di https://tera.traveloka.com/:
Gambar 2 Alur Pendaftaran Properti Sewa di https://tera.traveloka.com/
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa Bapak Fachri melakukan
beberapa tahapan dalam pendaftaran properti Pondok Alfaska 14.
a.
Melakukan
registrasi di tera.traveloka.com
b.
Log
in akun
c.
Melakukan
edit profil dengan menuliskan nama dan identitas
d.
Input
detail informasi properti. Hal tersebut dilakukan dengan mengisi nama properti
(dalam hal ini Pondok Alfaska 14), legalitas properti, type properti dan alamat
properti.
e.
Input
informasi fasilitas. Hal tersebut dilakukan dengan mengisi data terkait dengan
fasilitas yang ada di Pondok Alfaska 14 antara lain: fasilitas umum; fasilitas
aksebilitas, bisnis dan konektivitas; fasilitas restoran; fasilitas kamar;
fasilitas terdekat di lokasi; fasilitas rekreasi dan olahraga; serta fasilitas
layanan lain.
f.
Input
spesifikasi kamar. Hal tersebut dilakukan dengan mengissi nama kamar
spesifikasi kamar, info extra bed, harga kamar dan ketersediaan sarapan.
g.
Input
fasilitas kamar. Hal tersebut dilakukan dengan mengunggah gambar properti,
lobby, kamar tidur, kamar mandi dan ruang tamu.
h.
Input
informasi pembayaran. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan pengisian pada
bagian setting metode bayar dan input rekening tujuan pembayaran.
Setelah melakukan pendaftaran properti sewa di tera.traveloka.com,
selanjtnya Bapak Fachri melakukan proses pengelolaan properti sewa yang terdiri
dari beberapa tahapan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3 Proses Pengelolaan Properti Sewa
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa proses pengelolaan
properti sewa terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a.
Beranda.
Hal ini dilakukan dengan melakukan pengaturan pada tarif kamar, pengaturan
keterssediaan kamar, daftar pesanan dan promosi.
b.
Tarif
kamar. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengaturan rate plan dan melakukan
perubahan massal harga kamar.
c.
Ketersediaan
kamar. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengaturan jumlah kamar, alokasi
ranjang tambahan, pengaturan persediaan kamar, kebijakan pembatalan kamar,
serta setting minimum menginap.
d.
Daftar
pesanan. Hal ini dilakukan dengan melakukan edit pada rincian pemesanan dan
kebijakan klaim.
e.
Mengatur
promosi. Dalam hal ini, Bapak Fachri dapat melakukan pengaturan promosi dengan
menerapkan free cancellation promotion, free room upgrade promo, F&B diskon,
serta beberapa manfaat lain dari promosi yang ada.
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa proses bisnis
terdiri dari sejumlah peristiwa dan aktivitas. Dalam hal ini, peristiwa tampak
pada minat investasi sektor properti yang terus mengalami peminatan. Sedangkan
aktivitas tampak pada adanya adanya peningkatan pada pengguna internet di
Indonesia. Beberapa hal tersebut menjadi bagian dalam proses bisnis platform digital dalam industri
persewaan properti karena dianggap sebagai dasar atau alasan saat melakukan
bisnis. Sebuah proses juga melibatkan beberapa hal lain seperti pelaku, benda
fisik dan objek informasi. Dalam hal ini, pelaku terdiri dari pemilik properti
(Bapak Fachri Setiawan sebagai pemilik properti Pondok Alfaska 14) serta pihak Traveloka.
Benda fisik terdiri dari properti Pondok Alfaska 14 dan objek informasi terdiri
dari informasi terkait dengan properti Pondok Alfaska 14 yang diberikan oleh
Bapak Fachri Setiawan pada akun tera.traveloka.com. Terkait dengan output, dalam hal ini adalah pelanggan
Traveloka yang menggunakan akomodasi atau menyewa properti.
Kesimpulan
Proses bisnis platform digital industri penyewaan
properti terdiri dari dua proses yaitu proses pendaftaran dan pengelolaan
properti sewa pada platform digital
yaitu tera.traveloka.com. Kedua proses tersebut memiliki beberapa tahapan tersendiri
yang harus dilakukan dan diterapkan oleh pemilik properti. Terdapat beberapa
elemen dalam proses bisnis yaitu: peristiwa, aktivitas, pelaku, benda fisik
objek informasi dan ouput. Peristiwa
tampak pada minat investasi sektor properti yang terus mengalami peminatan.
Aktivitas tampak pada adanya adanya peningkatan pada pengguna internet di
Indonesia. Pelaku terdiri dari pemilik properti (Bapak Fachri Setawan sebagai pemilik properti Pondok Alfaska 14) serta pihak
Traveloka. Benda fisik terdiri dari properti Pondok Alfaska 14. Objek informasi
terdiri dari informasi terkait dengan properti Pondok Alfaska 14 yang diberikan
oleh Bapak Fachri Setiawan pada akun tera.traveloka.com. Output terdiri dari pelanggan Traveloka yang menggunakan akomodasi
atau menyewa properti.
Dumas, M., Rosa, M. L., Mendling, J., & Reijers, H.
(2021). Fundamental Manajemen Proses Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Martha, F. P. (2022, May 5). Retrieved from
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220505/47/1530053/realisasi-investasi-properti-bertumbuh-pada-kuartal-i2022-permintaan-pulih
Rahayu, E., Kifti, W. M., Rohminatin, & Santoso.
(2021). Analisis Proses Bisnis. Yayasan Kita Menulis. ��HYPERLINK
"https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Rahayu%2C+E.%2C+Kifti%2C+W.+M.%2C+Rohminatin%2C+%26+Santoso.+%282021%29.+Analisis+Proses+Bisnis.+Yayasan+Kita+Menulis.+&btnG="
��Google
Scholar
Suherdi, D., Rezky, S. F., Apdilah, D., Sinuraya, J.,
Sahputra, A., Syahputra, D., & Wahyuni, D. (2021). Peran Literasi
Digital di Masa Pandemik. Cattleya Darmaya Fortuna. ��HYPERLINK
"https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Suherdi%2C+D.%2C+Rezky%2C+S.+F.%2C+Apdilah%2C+D.%2C+Sinuraya%2C+J.%2C+Sahputra%2C+A.%2C+Syahputra%2C+D.%2C+%26+Wahyuni%2C+D.+%282021%29.+Peran+Literasi+Digital+di+Masa+Pandemik.+Cattleya+Darmaya+Fortuna.&btnG="
��Google
Scholar
Traveloka. (2022). Retrieved from https://www.traveloka.com/en-id/explore/news
Copyright
holder: Syam Sawal Qamar, Agus
Munandar (2022) |
First publication
right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |