Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
6, Juni 2022
PENGARUH INTERVENSI INTERVENSI NON
FARMAKOLOGI TERHADAP DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE
Puspa Siwi Wulandari1, Fitria Handayani2, Untung Sujianto2
1Master of Nursing Students, Faculty of Medicine, Diponegoro
University, Semarang, Indonesia
2Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University,
Semarang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Pasien memiliki disabilitas fisik dan komplikasi kejiwaan yang signifikan setelah mengalami stroke, yang paling umum adalah depresi pasca stroke. Tingginya prevalensi depresi pasca stroke berhubungan dengan gangguan kognitif, penurunan status fungsional, dan masalah psikososial. Studi literatur yang menjelaskan intervensi-intervensi yang dapat mengatasi PSD belum banyak dibahas. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut dalam bentuk review dari beberapa penelitian terdahulu untuk membantu perawat dalam mengatasi PSD. Literatur review ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi yang efektif untuk pasien PSD sehingga menjadi sumber informasi sesuai dengan evidence based. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan scoping review. Pencarian literatur menggunakan data based Scopus, EBSCO, CINAHL, dan MEDLINE. Ada 10 artikel yang dinilai sesuai dengan kriteria inklusi dan menjelaskan penelitiannya efektif mengatasi PSD. Berdasarkan telaah jurnal yang telah dilakukan maka didapatkan hasil berupa intervensi keperawatan yang dapat mengatasi PSD antara lain edukasi, pelatihan, dan relaksasi.
Kata kunci: Stroke, depresi, intervensi
Abstract
Patients have
significant physical disability and psychiatric complications after having a
stroke, the most common of which is post-stroke depression (PSD). The high
prevalence of post-stroke depression is associated with cognitive impairment,
decreased functional status, and psychosocial problems. Literature studies
describing interventions that can treat PSD have not been widely discussed.
Therefore, further studies are needed in the form of a review of several
previous studies to assist nurses in overcoming PSD. This literature review
aims to identify effective interventions for PSD patients so that they become a
source of information based on evidence. This research method uses quantitative
research methods with a scoping review approach. The literature search used
data based on Scopus, EBSCO, CINAHL, and MEDLINE. There were 10 articles that
were assessed according to the inclusion criteria and explained that their
research was effective in dealing with PSD. Based on the journal review that
has been carried out, the results obtained in the form of nursing interventions
that can overcome PSD include education, training, and relaxation.
Keywords: Stroke; depression; intervention
Pendahuluan
Pasien memiliki disabilitas
fisik dan komplikasi kejiwaan yang signifikan setelah mengalami stroke, yang
paling umum adalah depresi pasca stroke (Khedr et al., 2020). Depresi pasca
stroke mempengaruhi sekitar
sepertiga dari penderita stroke. Depresi pasca stroke mempengaruhi hasil fungsional dengan membatasi partisipasi dalam rehabilitasi, menurunkan fungsi fisik, sosial,
dan kognitif, dan mempengaruhi
neuroplastisitas (Miranda et al., 2018).
Prevalensi post stroke depression (PSD) adalah
31,1% (Sch�ttke & Giabbiconi,
2015). PSD memiliki pola yang khusus yaitu meningkat dalam kurun waktu
14 minggu atau tiga bulan setelah
serangan stroke. Peningkatan PSD dalam waktu 14 minggu dibuktikan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu berkisar antara 17.7%� hingga 47.7% (Handayani & Pudjonarko, 2015). Pasien yang mengalami PSD pada minggu kedua, bulan
ketiga dan bulan keenam setelah serangan berisiko mengalami stroke berulang sebesar 1.49 kali dari pada pasien yang tidak mengalami PSD (Bartoli et al., 2013). Prevalensi PSD yang tinggi pada pasien stroke iskemik setelah tiga bulan serangan
berkaitan dengan faktor psikososial dan biologi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tingginya prevalensi berhubungan dengan gangguan kognitif, penurunan status fungsional, dan masalah psikososial (Towfighi et al., 2017).
Depresi pasca stroke dapat
memperparah kondisi pasien stroke sehingga memperlambat proses pemulihan. Penderita stroke yang mengalami depresi berat kurang
responsif terhadap upaya rehabilitasi, bersifat mudah marah, dan menunjukkan perubahan perilaku atau kepribadian. Depresi pasca stroke dapat memperparah kondisi pasien stroke, tetapi depresi adalah suatu kelainan
yang harus dilihat secara terpisah dari stroke dan harus ditangani sedini mungkin bahkan ketika penderita sedang menjalani proses rehabilitasi (Bagaskoro et al., 2017). Perawat memiliki
peran dalam memberikan pelayanan secara holistik pada pasien pasca stroke. Perawat diharapkan dapat membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritualnya (Pratiwi et al., 2018).
Intervensi yang sudah dilakukan
untuk mengatasi PSD seperti penelitian dari Handayani et al., (2021) yang mengunakan self-help
packages menunjukkan bahwa
self-help packages sangat menurunkan PSD pada kelompok intervensi. Ditunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada
PSD setelah intervensi antara dua kelompok
(p =0,008). Ada juga intervensi psikososial
yang dilakukan secara singkat melalui telepon dan tatap muka namun tidak
mengurangi depresi (Kirkness et al., 2017).
Beberapa studi literatur
yang menjelaskan intervensi-intervensi
yang dapat mengatasi PSD belum banyak dibahas.
Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut dalam
bentuk review dari beberapa penelitian terdahulu untuk membantu perawat dalam mengatasi PSD. Literatur review ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi yang efektif untuk pasien
PSD sehingga menjadi sumber informasi sesuai dengan evidence based.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan scoping review.
Literatur ini menggunakan pedoman dari Arksey & O�Malley, (2005) dengan tahapan
perumusan masalah penelitian; identifikasi literatur yang relevan; pemilihan literatur, memetakan atau menggambarkan data; menyusun, meringkas, dan melaporkan hasil yang bertujuan meringkas penelitian secara luas.
Pencarian literatur menggunakan
data based Scopus, EBSCO, CINAHL, dan MEDLINE. Kata kunci yang digunakan yaitu �Stroke OR Strokes OR �Cerebrovascular Accident� OR
�Cerebrovascular Accidents� OR �Acute Stroke� OR �Acute Strokes OR Acute
Cerebrovascular Accident� OR �Acute Cerebrovascular Accidents� AND depression
OR PSD AND treatment OR �therapy� OR �treatment outcome� OR management AND
intervention.
Kriteria kelayakan literatur
dipilih jika full text, partisipasi pasien stroke, mengukur depresi, tahun terbit 2011-2021, subject
area nursing dan randomized controlled trial. Setelah dilakukan
penyaringan terdapat 210 literatur diidentifikasi, 18 diantaranya duplikat. Peneliti menyaring 127 literatur berdasarkan judul dan abstrak. Setelah penyaringan berdasarkan judul dan abstrak, teks lengkap
dari 28 dinilai kelayakannya. Setelah menyaring teks lengkap, terdapat literatur dikeluarkan. Sebelas ditemukan tidak sesuai dengan
kriteria inklusi, tujuh literatur berfokus pada pengasuh pasien stroke. Sepuluh literatur ditemukan untuk tujuan tinjauan
lingkupan literatur ini.
Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukan tahapan
scoping review, didapatkan hasil
sebanyak 28 artikel yang kemudian diseleksi kembali menjadi 10 artikel yang dinilai sesuai dengan kriteria
inklusi dan menjelaskan penelitiannya efektif mengatasi PSD. Artikel yang berhasil
mengatasi PSD yaitu intervensi hospital-community integrated service model
HCISM (Feng et al., 2021), intervensi SELF-HELP Packages (Handayani et al., 2020), intervensi rehabilitasi
dini virtual reality training (Lin et al., 2020), intervensi adaptive conjunctive cognitive training
(ACCT) (Maier et al., 2020),
brief group-based acceptance and commitment therapy (Majumdar & Morris, 2019), intervensi cognitive
rehabilitation (Sakamoto et al., 2018), intervensi terapi
musik (Raglio et al., 2017), dan movie-based nursing intervention program on
rehabilitation motivation (Kyung & Ja, 2017), intervensi creative art therapy
(Kongkasuwan et al., 2016), intervensi education and
support package (Eames et al., 2013). Intervensi yang berhasil mengunakan edukasi, pelatihan, dan relaksasi untuk mengatasi PSD.
Penelitian Feng et al., (2021) menunjukan keberhasilan
intervensi HCISM yang diterapkan
pada rehabilitasi rumah penyandang disabilitas lansia penderita stroke dapat meningkatkan kemampuan perawatan diri dan efikasi diri, meningkatkan perilaku kepatuhan medis, dan mengurangi emosi negatif. Sesuai dengan penelitiannya
sebelumnya oleh Liu et al., (2019) hospital�community integrated mempengaruhi
kualitas hidup pasien. Dengan hasil kualitas hidup menunjukkan skor total kualitas hidup yang mengalami peningkatan. HCISM memperkuat hubungan antara rumah sakit dan pusat layanan kesehatan
masyarakat, memungkinkan kedua belah pihak
memiliki pemahaman tepat waktu dan komprehensif tentang kondisi pasien serta pemulihan fisik. Dikombinasikan dengan pengetahuan yang lebih besar mengenai
lingkungan dan dukungan keluarga pasien, sumber daya medis
yang tersedia di rumah, dan
kondisi standar hidup, memungkinkan pelatihan rehabilitasi individual
sesuai dengan situasi pasien. Lebih mampu memberikan
bimbingan rehabilitasi yang
efektif kepada pasien, yang mengarah pada peningkatan kemampuan perawatan diri secara signifikan (Mart�nez-Betancur et al.,
2016).
Intervensi SELF-HELP Packages terdiri dari aspek biologis,
psikologis, sosial dan
spiritual. Intervensi disampaikan
melalui pendidikan kesehatan, diskusi dan kegiatan (Handayani et al., 2020). Pendidikan kesehatan memfasilitasi penderita stroke untuk bertemu dengan
informasi baru tentang stroke yang penderita butuhkan. Penderita stroke membutuhkan akses ke informasi kesehatan,
yang dapat membantu merespons masalah kesehatan dengan lebih cepat; memahami
penyakit mereka dan intervensi pengobatan; memperoleh pemulihan yang baik; dan mengurangi kemungkinan stroke baru (Du et al., 2016). Diskusi dan kegiatan
membantu penderita stroke beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari yang baru (Dharma et al., 2018). Multi-intervensi sangat membantu penderita stroke dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Intervensi rehabilitasi dini
virtual reality training merupakan program pasca stroke yang mencakup rehabilitasi awal dan pelatihan VR yang memiliki manfaat lebih besar
pada keadaan suasana hati dan kekuatan otot (Lin et al., 2020). Sama seperti penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa pengembangan alat bantu rehabilitasi pasien pascastroke berbasis virtual reality (VR) menghasilkan
software game dengan nama Jaka Sembuh. Game tersebut dapat digunakan untuk membantu rehabilitasi bagian upper limb untuk gerakan gross motor skills (Nugroho & Herianto, 2016).
Intervensi adaptive conjunctive cognitive training (ACCT) secara positif mempengaruhi perhatian dan kesadaran spasial, serta suasana hati
depresi pada pasien stroke kronis. Peningkatan perhatian atau memori melalui pelatihan juga mengakibatkan pengurangan tingkat depresi. Pelatihan menyebabkan perubahan suasana hati, yang menghasilkan peningkatan kognitif. Masalah mental sering tidak terdiagnosis
atau diabaikan ketika menilai status kesehatan pasien, meskipun diketahui dampak mood depresi pada kemampuan kognitif, kemandirian, gangguan, dan cacat (Maier et al., 2020). Intervensi kognitif
dapat meningkatkan tahap penerimaan diri klien stroke dan menghentikan pikiran negatif yang dialami klien sehingga klien tidak lagi
berada dalam tahap denial (Setyowati & Hasanah,
2016).
Intervensi brief group-based acceptance and commitment therapy efektif untuk penderita
stroke. ACT berusaha mengubah
fungsi kognisi tentang kondisi seseorang dengan mengajarkan klien untuk membedakan antara pikiran dan peristiwa itu sendiri.
ACT mempromosikan rasa diri
('self-as-context') yang membantu membangun
rasa bertahan dan mengamati
diri yang terpisah dari pengalaman kesusahan dan kesulitan hidup (Majumdar & Morris, 2019). Intervensi ACT membawa individu ke fleksibilitas psikologis. ACT telah menjadi protokol untuk penyakit kronis (Karekla et al., 2019). Fleksibilitas membawa individu ke proses adaptif. ACT harus dilatih, agar pasien merasa aman
dan nyaman, serta menyatu dengan saat sekarang (stroke). ACT membantu pasien dalam mengatur emosi negatif, mencapai koping adaptif, dan menganggap stresor sebagai hal yang positif. Tindakan dalam ACT memandu pribadi untuk melangkah
maju dalam pikiran. Mengenai emosi alami dalam
menanggapi penyakit, individu tidak dapat menghindari pikiran negatif. Individu berlatih dalam mengatur pikiran negatif dengan menghentikan reaksi spontan seperti menangis, merasa sedih dan putus asa (Khashouei et al., 2016).
Intervensi cognitive rehabilitation adalah
program rehabilitasi yang melibatkan
latihan berulang dari tugas standar
yang menargetkan fungsi kognitif tertentu, yang disebut sebagai 'stimulasi kognitif. Rehabilitasi kognitif merangsang area otak yang berbeda yang diaktifkan oleh setiap tugas yang harus dilakukan (Sakamoto et al., 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Ramadia et al., (2021) juga menjelaskan terapi kognitif dapat membantu menghentikan pola pikir negatif dan membantu penderita melawan depresi karena terapi ini
bertujuan untuk mengubah pikiran negatif menjadi positif, mengetahui penyebab yang dirasakan, membantu pengendalian diri dan pencegahan serta pertumbuhan pribadi.
Intervensi terapi musik
menunjukkan peningkatan
yang signifikan dari waktu ke waktu
dalam hubungan non-verbal dan
musik nyaring (Raglio et al., 2017). Penggunaan musik
sebagai terapi mempunyai tujuan untuk membantu mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi fisik, memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi, meningkatkan memori, serta menyediakan
kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan emosional. Terapi musik merupakan salah satu bentuk dari
tehnik relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh, mengubah persepsi kita tentang
ruang dan waktu, serta musik dapat
menimbulkan rasa aman dan sejahtera (Larasati & Prihatanta,
2019). Didukung oleh penelitian (Dewi et al., 2020) menyatakan terdapat
penurunan tingkat depresi lansia yang ditunjukkan dengan peningkatan skor Geriatric
Depression Scale (GDS) pada lansia setelah diberikan terapi musik instrumental, dimana nilai p = 0,005
(p<0,05).
Intervensi movie-based nursing intervention program on rehabilitation
motivation merupakan program intervensi
keperawatan berbasis film
yang efektif digunakan untuk pasien stroke yang mengalami kesulitan psikologis termasuk penurunan motivasi untuk rehabilitasi dan peningkatan depresi selama proses rehabilitasi (Kyung
& Ja, 2017). Menurut Sahmas (2015) melalui media audio
dan visual seseorang dapat dengan mudah memahami
informasi yang didapatkan karena sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Video dapat mengilustrasikan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan nyata yang mempengaruhi motivasi seseorang memahami suatu materi, selain itu kemampuan modifikasi
tambahan seperti animasi, suara dan elemen lain yang tersedia di
media video membuatnya jauh
lebih menarik daripada pendidikan melalui media lainnya (Muhsinin et al., 2019).
Intervensi creative art therapy adalah terapi yang mencakup berbagai kegiatan (misalnya meditasi, seni, tari, akting, pewayangan dan bercerita) yang dikombinasikan dengan terapi musik. Setelah
stroke, pasien sering mengalami gangguan emosional selain kehilangan motorik dan terapi seni kreatif
dapat membantu mengatasinya (Kongkasuwan et al., 2016). Diperkuat oleh penelitian Mare
et al., (2019) menyatakan terapi seni dapat
digunakan untuk mengeksplorasi perasaan klien, mendamaikan konflik emosional, menumbuhkan kesadaran diri, mengelola perilaku dan kecanduan, mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan orientasi realitas, mengurangi kecemasan dan meningkatkan harga diri.
Intervensi education and support package adalah
komponen penting dari perawatan untuk pasien dan perawat. Penyediaan paket pendidikan dan dukungan yang disesuaikan untuk pasien dan perawat stroke berpengaruh pada efikasi diri yang jauh lebih tinggi
untuk mengakses informasi stroke, perasaan mendapat informasi dan kepuasan dengan informasi yang diterima. (Eames et al., 2013). Kegiatan pendidikan
bertujuan untuk memberikan informasi tentang proses penyakit, patofisiologi dan instruksi tentang perilaku manajemen diri yang dapat mencakup diet, aktivitas fisik, pemantauan, pengobatan, pengurangan risiko, pemecahan masalah dan koping (Fajriyah et al., 2019). Pasien stroke yang mendapatkan dukungan akan mendapatkan bantuan baik dari
segi psikis, fisik, maupun material. Salah satu bentuk nyata
dari dukungan adalah dapat memberikan
bantuan maksimal pada pasien saat perawatan
dan memberi mengedukasi terkait perawatan pasien stroke (Dharma et al., 2018).
Intervensi yang berhasil untuk mengatasi PSD dengan mengunakan metode edukasi (intervensi education and support package (Eames et al., 2013), movie-based nursing intervention program on rehabilitation
motivation (Kyung & Ja, 2017), intervensi SELF-HELP Packages (Handayani et al., 2020), intervensi hospital-community
integrated service model HCISM (Feng et al., 2021)), pelatihan (intervensi
cognitive rehabilitation (Sakamoto et al., 2018), brief group-based acceptance and commitment therapy (Majumdar & Morris, 2019), intervensi adaptive conjunctive
cognitive training (ACCT) (Maier et al., 2020), intervensi rehabilitasi
dini virtual reality training (Lin et al., 2020)), dan relaksasi (intervensi terapi musik (Raglio et al., 2017) dan intervensi creative art
therapy (Kongkasuwan et al., 2016)).
Kesimpulan
Berdasarkan telaah jurnal
yang telah dilakukan maka didapatkan hasil berupa intervensi
keperawatan yang dapat mengatasi PSD antara lain edukasi, pelatihan, dan relaksasi. Dengan demikian maka peran
perawat sangat penting untuk menerapkan intervensi-intervensi keperawatan
di pelayanan keperawatan seperti di rumah sakit.
Arksey, H., & O�Malley, L.
(2005). Scoping studies: Towards a methodological framework. International
Journal of Social Research Methodology: Theory and Practice, 8(1), 19�32. https://doi.org/10.1080/1364557032000119616. Google Scholar�
Bagaskoro, Y. C., Pudjonarko,
D., Kunci, K., Pasca, D.,
Non-hemoragik, L. L. S., & Non-, S. (2017). Hubungan Lokasi Lesi Stroke Non-Hemoragik Dengan Tingkat Depresi Pasca Stroke (Studi Kasus Di Poli Saraf Rsup Dr. Kariadi Semarang). Diponegoro Medical Journal (Jurnal
Kedokteran Diponegoro),
6(2), 1383�1393. Google Scholar�
Bartoli, F., Lillia, N., Lax, A.,
Crocamo, C., Mantero, V., Carr�, G., Agostoni, E., & Clerici, M. (2013). Depression after stroke and risk of
mortality: A systematic review and meta-analysis. Stroke Research and
Treatment, 2013. https://doi.org/10.1155/2013/862978. Google Scholar�
Dewi, I. A. N. C., Triana, K. Y., & Prihandini,
C. W. (2020). Penurunan Tingkat Depresi
Lansia Melalui Terapi Musik Instrumental. Jurnal Keperawatan, 12(3),
473�480.
Dharma, K. K., Damhudi, D., Yardes, N., & Haeriyanto, S. (2018). Increase in the functional capacity
and quality of life among stroke patients by family caregiver empowerment
program based on adaptation model. International Journal of Nursing Sciences,
5(4), 357�364. https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2018.09.002. Google Scholar�
Du, H. S., Ma, J. J., & Li,
M. (2016). High-quality health information provision for stroke patients.
Chinese Medical Journal, 129(17), 2115�2122. https://doi.org/10.4103/0366-6999.189065. Google Scholar�
Eames, S., Hoffmann, T., Worrall,
L., Read, S., & Wong, A. (2013). Randomised
controlled trial of an education and support package for stroke patients and
their carers. BMJ Open, 3(5), 1�9. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2012-002538. Google Scholar
�
Fajriyah, N., Firmanti,
T. A., Mufidah, A., & Septiana,
N. T. (2019). A Diabetes Self-Management Education/Support (DSME/S) Program in
Reference to the Biological, Psychological and Social Aspects of a Patient with
Type 2 Diabetes Mellitus: A Systematic Review. Jurnal
Ners, 14(3), 55. https://doi.org/10.20473/jn.v14i3.16979. Google Scholar�
Feng, W., Yu, H., Wang, J., &
Xia, J. (2021). Application effect of the hospital-community integrated service
model in home rehabilitation of stroke in disabled elderly :
a randomised trial. 10(4), 4670�4677. https://doi.org/10.21037/apm-21-602. Google Scholar�
Handayani, F., & Pudjonarko,
D. (2015). Associated factor and Predictor of Post Stroke Depression after 3 month onset: A Literature Review. Java International
Nursing Conference, 3. Google Scholar�
Handayani, F., Setyowati,
S., Pudjonarko, D., & Sawitri,
D. R. (2020). The effect of �self-help packages� on post stroke depression
among ischemic stroke survivors. Nurse Media Journal of Nursing, 10(3),
361�375. https://doi.org/10.14710/NMJN.V10I3.31014. Google Scholar�
Karekla, M., Karademas,
E. C., & Gloster, A. T. (2019). The Common Sense Model of Self-Regulation and Acceptance and
Commitment Therapy: integrating strategies to guide interventions for chronic
illness. Health Psychology Review, 13(4), 490�503. https://doi.org/10.1080/17437199.2018.1437550. Google Scholar�
Khashouei, M. M., Ghorbani,
M., & Tabatabaei, F. (2016). The Effectiveness of Acceptance and Commitment
Therapy (ACT) on Self-Efficacy, Perceived Stress and Resiliency in Type II
Diabetes Patients. Global Journal of Health Science, 9(5), 18. https://doi.org/10.5539/gjhs.v9n5p18. Google Scholar�
Khedr, E. M., Abdelrahman, A. A., Desoky, T., Zaki, A. F., & Gamea, A. (2020). Post-stroke depression :
frequency , risk factors , and impact on quality of life among 103 stroke
patients � hospital-based study. Google Scholar�
Kirkness, C. J., Cain, K. C., Becker, K.
J., Tirschwell, D. L., Buzaitis,
A. M., Weisman, P. L., McKenzie, S., Teri, L., Kohen, R., Veith,
R. C., & Mitchell, P. H. (2017). Randomized trial of telephone versus
in-person delivery of a brief psychosocial intervention in post-stroke
depression. BMC Research Notes, 10(1), 1�10. https://doi.org/10.1186/s13104-017-2819-y. Google Scholar�
Kongkasuwan, R., Voraakhom,
K., Pisolayabutra, P., Maneechai,
P., Boonin, J., & Kuptniratsaikul,
V. (2016). Creative art therapy to enhance rehabilitation for stroke patients:
A randomized controlled trial. Clinical Rehabilitation, 30(10), 1016�1023. https://doi.org/10.1177/0269215515607072�. Google Scholar�
Kyung, H., & Ja, S. (2017).
The Effect of a Movie-Based Nursing Intervention Program on Rehabilitation
Motivation and Depression in Stroke Patients. 47(3), 345�356. Google Scholar�
Larasati, D. M., & Prihatanta, H. (2019). Pengaruh Terapi Musik Terhadap
Tingkat Kecemasan Sebelum Bertanding Pada Atlet Futsal
Putri. Medikora, 16(1), 17�29. https://doi.org/10.21831/medikora.v16i1.23476. Google Scholar�
Lin, R. C., Chiang, S. L.,
Heitkemper, M. M. L., Weng, S. M., Lin, C. F., Yang, F. C., & Lin, C. H.
(2020). Effectiveness of Early Rehabilitation Combined With
Virtual Reality Training on Muscle Strength, Mood State, and Functional Status
in Patients With Acute Stroke: A Randomized Controlled Trial. Worldviews on
Evidence-Based Nursing, 17(2), 158�167. https://doi.org/10.1111/wvn.12429. Google Scholar�
Liu, M., Li, G. H., & Liu, Y.
H. (2019). Effects of hospital-community integrated transitional care on
quality of life in patients with chronic obstructive pulmonary disease.
Frontiers of Nursing, 6(2), 97�105. https://doi.org/10.2478/FON-2019-0015. Google Scholar�
Maier, M., Ballester,
B. R., Leiva Ba�uelos, N.,
Duarte Oller, E., & Verschure,
P. F. M. J. (2020). Adaptive conjunctive cognitive training (ACCT) in virtual
reality for chronic stroke patients: A randomized controlled pilot trial.
Journal of NeuroEngineering and Rehabilitation,
17(1), 1�20. https://doi.org/10.1186/s12984-020-0652-3. Google Scholar�
Majumdar, S., & Morris, R.
(2019). Brief group-based acceptance and commitment therapy for stroke
survivors. British Journal of Clinical Psychology, 58(1), 70�90. https://doi.org/10.1111/bjc.12198. Google Scholar�
Mare, A. C. B., Pudjonarko, D., & Sujianto,
U. (2019). Art Therapy On Anxiety and Depression in
Post-Stroke Patients. Proceeding of the International Nursing Conferen e on Chronic Disease Management, 8, 223�227. Google Scholar�
Mart�nez-Betancur,
O., Quintero-Cusguen, P., & Mayor-Agredo, L. (2016). Estimaci�n de a�os de vida ajustados
por discapacidad seg�n subtipo de ataque cerebrovascular isqu�mico agudo. Revista de Salud Publica, 18(2), 226�237. https://doi.org/10.15446/rsap.v18n2.31692. Google Scholar�
Miranda, J. J., Moscoso, M. G., Toyama, M., Cavero,
V., Diez-Canseco, F., & Ovbiagele, B. (2018).
Role of mHealth in overcoming the occurrence of post-stroke depression. Acta Neurologica Scandinavica, 137(1), 12�19. https://doi.org/10.1111/ane.12832. Google Scholar�
Muhsinin, S. Z., Huriah,
T., & Firmawati, E. (2019). Health education
video project dalam proses discharge planning meningkatkan kesiapan keluarga merawat pasien stroke. Journal Health of Study, 3(1), 80�89. Google Scholar�
Nugroho, K. A., & Herianto, H. (2016). Pengembangan
Alat Bantu Rehabilitasi Pasien
Pascastroke Berbasis
Virtual Reality. J@Ti Undip : Jurnal Teknik Industri, 11(1),
45�52. https://doi.org/10.12777/jati.11.1.45-52. Google Scholar�
Pratiwi, S. H., Sari, E. A., & Mirwanti, R. (2018). Spiritual Needs of Post-Stroke
Patients in the Rehabilitation Phase. Jurnal Keperawatan Padjadjaran. https://doi.org/10.24198/jkp.v6i3.989. Google Scholar�
Raglio, A., Zaliani,
A., Baiardi, P., Bossi, D., Sguazzin,
C., Capodaglio, E., Imbriani,
C., Gontero, G., & Imbriani,
M. (2017). Active music therapy approach for stroke patients in the post-acute
rehabilitation. Neurological Sciences, 38(5), 893�897. https://doi.org/10.1007/s10072-017-2827-7. Google Scholar�
Ramadia, A. R., Keliat,
B. A. K., & Wardani, I. Y. W. (2021). Effect of
Cognitive Therapy and Family Psychoeducation in Stroke Clients with Depression
and Disability. Jurnal Keperawatan
Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal), 7(2),
43�56. https://doi.org/10.33755/jkk.v7i2.222. Google Scholar�
Sakamoto, H., Maki, N., Utsugi, A., Takata, Y., Kubota, T., Kubota, T., Nakamura,
S., Sasahara, S., Matsuzaki,
I., & Yanagi, H. (2018). The effect of cognitive
rehabilitation for post-stroke depression in long-term care health facilities:
A randomized controlled trial. Clinical and Medical Investigations, 3(2), 1�7. https://doi.org/10.15761/cmi.1000157. Google Scholar�
Sch�ttke, H., & Giabbiconi,
C. M. (2015). Post-stroke depression and post-stroke anxiety: Prevalence and
predictors. International Psychogeriatrics, 27(11), 1805�1812. https://doi.org/10.1017/S1041610215000988. Google Scholar�
Setyowati, N., & Hasanah,
U. (2016). Pengaruh Intervensi
Kognitif Spiritual Terhadap
Penerimaan Diri Pada Klien Stroke Iskemik. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), 19. https://doi.org/10.32831/jik.v5i1.110. Google Scholar�
Towfighi, A., Ovbiagele,
B., El Husseini, N., Hackett, M. L., Jorge, R. E., Kissela,
B. M., Mitchell, P. H., Skolarus, L. E., Whooley, M. A., & Williams, L. S. (2017). Poststroke
Depression: A Scientific Statement for Healthcare Professionals from the
American Heart Association/American Stroke Association. Stroke, 48(2), e30�e43.
https://doi.org/10.1161/STR.0000000000000113.
Copyright holder: Puspa Siwi Wulandari, Fitria Handayani, Untung Sujianto (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |