Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
PENGARUH KUALITAS AUDIT,
AUDIT TENURE, PROFITABILITAS TERHADAP OAGC
Diah Novita Sari, Made Dudy Satyawan
Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Opini Audit Going Concern adalah opini auditor mengenai keraguan kelangsungan usaha suatu perusahaan dimana penerapannya mengacu pada SA 570 tentang kelangsungan usaha. Dimana hal tersebut bermanfaat bagi perusahaan dan investor sebagai bentuk early warning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern. Data penelitian ini berasal dari perusahaan sector aneka industry (non-cylicals) yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2020, Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini memiliki sample sejumlah 105 yang ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis descriptive dan analisis regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan AIS(auditor industry specialization) tidak mempengaruhi opini audit going concern dan audit tenure yang diproksikan dengan lama keterikatan antara KAP dan klien tidak mempengaruhi opini audit going concern. Sedangkan profitabilitas yang diproksikan dengan NPR (Net Profit Ratio) mempengaruhi opini audit going concern.
Kata Kunci: Opini audit, going concern, kualitas audit, audit tenure, profitabilitas
Abstract
Audit Opinion Going Concern is an auditor's opinion regarding the
doubts of the business continuity of a company where its application refers to
SA 570 about business continuity. Where this is beneficial for companies and
investors as a form of early warning. This study aims to determine the effect
of Audit Quality, Audit Tenure and Profitability on Audit Opinion Going
Concern. This research data comes from companies in the various industries
(non-cylicals) sector listed on the IDX in 2016-2020,
data collection techniques using documentation and literature studies. This
study had a sample of 105 specified based on purposive sampling techniques.
This research is included in quantitative research using descriptive analysis
methods and logistic regression analysis. The results showed that the quality
of the audit proxied with AIS (auditor industry specialization) did not affect
the audit opinion going concern and the tenure audit that was proxied with the
length of the attachment between the KAP and the client did not affect the
audit opinion going concern. Meanwhile, profitability proxied with NPR (Net
Profit Ratio) affects the audit opinion going concern.
Keywords: Audit opinion, going concern, audit
quality, tenure audit, profitability
Pendahuluan
Pemerintah Indonesia menerapkan
peraturan� pembatasan mobilitas manusia dan barang sebagai bentuk pengendalian penyebaran covid yang terjadi di tahun 2020. Namun, hal tersebut membawa
dampak negatif pada kondisi perekonomian Indonesia. Pandemi Covid-19 yang berpengaruh
terhadap kinerja emiten dinilai dapat meningkatkan risiko potensi delisting. Berdasatkan informasi BEI terdapat 7 perusahaan delisting mulai th 2020 berikut
daftar Perseroan Terbatas yang telah
mengalami delisting, Borneo Lumbung Energi & Metal (20/01/2020), Leo Investment (23/01/2020),
Arpeni Pratama Ocean Line
(6/04/2020), dan Danayasa Arthatama
(20/04/2020), Cakra Mineral Tbk. (CKRA) (28/08/2020),
Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) (28/09/2021).
PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) (23/11/2020) dan� hingga
September 2021, terdapat 24 perusahaan
yang diperingatkan BEI berpotensi
delisting (adimaja, 2021).� Disamping itu berdasarkan data PT KSEI sebagai Lembaga yang berperan dalam penyimpanan dan penyelesaian (LPP) terkait jual-beli saham di Indonesia, investasi menjadi daya tarik masyarakat
Indonesia akhir-akhir ini, tercatat jumlah investor pasar
modal, mengalami pertumbuhan
sebesar 22% dari th. 2019 sehingga menjadi 3,02jt. Dimana� 42% diantaranya
merupakan investor saham.
Oleh karena itu, pentingnya pihak auditor untuk melakukan penilaian dan menyampaikan kesimpulan terkait kelangsungan usaha suatu perusahaan yang dituang dalam bentuk
opini audit going concern membawa
manfaat bagi perusahaan maupun investor sebagai bentuk early warning atau pertimbangan sebelum mengambil tindakan.
Gambar 1. Grafik Jumlah Investor Pasar Modal 2017-Juli
Auditor sebagai pihak
ketiga yang independen bertanggungjawab dalam pencarian dan menemukan bukti-bukti akurat terkait tindakan manajemen dalam memeberikan asumsi kelangsungan usaha pada� perusahaanya
(SA 570). Tingkat evaluasi disesuaikan
dengan kasus yang bersangkutan. Apabila perusahaan sejauh ini telah mencapai sumber pembiayaanya, maka dapat ditarik
kesimpulan mengenai ketepatan pemberian asumsi going concern oleh manajemen
(PSAK 1 Par.24). Auditor akan mengutarakan
pernyataan opini audit
going concern(OAGC) ketika ditemukan suatu kondisi, yaitu keraguan terhadap kelanjutan hidup perusahaan. Dengan arti bahwa opini audit going concern adalah opini yang diutarakan oleh auditor pada saat
terjadi keragu-raguan dalam perusahaan (Salim et al., 2021).
Berdasarkan SA 570 terdapat situasi yang mampu menimbulkan keraguan asumsi kelangsungan usaha, diantaranya
yaitu adanya indikasi kesulitan keuangan seperti arus kas operasi yang menurun,
buruknya rasio keuangan utama dan masalah keuangan lainnya. Selain itu juga
terdapat persoalan operasi seperti pemogokan kerja staff atau manajemen kunci
tanpa pengganti sehingga mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Dan hal
lain-lain seperti ketidakpatuhan perusahaan akan ketentuan yang berlaku, munculnya
peraturan baru yang dapat menghampat kegiatan perusahaan dan kerugian akibat
bencana yang saat ini sedang terjadi akibat pandemic covid-19 sehingga
perusahaan mengalami pembatasan ruang gerak usahanya.
Berdasarkan
penelitian (Dewayanto, 2011)
factor-faktor yang memiliki
dampak terhadap OAGC adalah provitabilitas ,pertumbuhan perusahaan, debt
default, kualitas audit, ukuran
perusahaan dan audit tenure. (Salim et al., 2021)
memberikan pernyataan yaitu kualitas auditor berpengaruh positif terhadap OAGC. Sedangkan (Pratama, 2017)
dan (Amelia & Maharani, 2020)
menentang argumen tersebut dan menyatakan jika OAGC tidak dipengaruhi oleh kualitas auditor.
(Salim et al., 2021)
meyakini profitabilitas merupakan salah satu factor yang memberikan pengaruh positif terhadap OAGC. Berbeda dengan sebelumnya, (Oktaviani & Challen, 2020)
dan (Dewi, 2020)
membuktikan audit tenure termasuk
dalam factor yang mempengaruhi
OAGC. Pada uji tersebut dibuktikan
jika semakin lama perikatan AP maka berdampak pada auditor dalam memberikan opini audit going concern
sebab independensinya terganggu. Sedangkan (Suryaningtyas, 2017)
membuktikan bahwa audit
tenure tidak berpengaruh terhadap OAGC. (Pratama, 2017)
berdasarkan penelitian yang
dilakukan, menghasilkan bahwa profitabilitas mempengaruhi secara signifikan� negatif terhadap OAGC, yang membuktikan peningkatan� kemampuan perusahaan menerima laba yang semakin besar sehingga
tidak� menyebabkan adanya keraguan auditor terhadap kemampuan perusahaan pada kelangsungan usahanya.
Riset
terdahulu mengenai faktor-faktor yang memberikan dampak pada opini audit going
concern. Di tahun 2017 terdapat
penelitian yang dilakukan
oleh lensiana dan wandestarido
dengan judul �Pengaruh Audit Tenure, Kualitas Audit
Dan Profitabilitas Terhadap
Opini Audit Going Concern Perusahaan Jasa Pada Bursa Efek Indonesia� yang menggunakan
variable independent audit tenure, kualitas audit, profitabilitas. Riset ini memanfaatkan data sekunder yang sumbernya dari bursa efek indonesia dan metode metode regresi
linear berganda menyampaikan
hasil jika audit tenure dan kualitas
audit mempengaruhi OAGC secara
tidak signifikan. Namun OAGC dipengaruhi secara signifikan oleh profitabilitas..
Dan jika dilihat secara simultan OAGC mendapat pengaruh signifikan dari audit tenure, kualitas audit serta profitabilitas. Di tahun yang sama, juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh riska suryaningtyas dengan judul �Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Audit
Going Concern� dengan menggunakan
profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, audit tenure, kualitas
auditor, pertumbuhan perusahaan
dan debt default sebagai variabel independent. Riset ini memanfaatkan data sekunder dan metode analisis regresi logistic dengan pengkajian tersebut memberikan pernyataan bahwa OAGC dipengaruhi oleh debt default sedangkan
factor lain yang tidak berpengaruh
adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage,
audit tenure, kualitas auditor dan pertumbuhan perusahaan. Pada tahun 2018 terdapat penelitian yang dilakukan oleh andi priyono dengan
judul �Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going
Concern� variable independent yang digunakan ialah leverage, likuiditas, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan, debt default, kualitas
audit dan komisaris independen.
Riset ini memanfaatkan data
sekunder dengan analisis regresi logistic. Riset ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara leverage dan kualitas audit terhadap penerimaan opini audit going
concern. Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negative terhadap penerimaan opini audit going concern. Likuiditas,pertumbuhan perusahaan,
debt default dan komisaris independent tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Di tahun
2020 terdapat penelitian
yang dilakukan oleh yohana selvia dengan judul
�Pengaruh Kualitas Auditor
Dan Audit Tenure Terhadap Opini
Audit Going Concern Serta Implikasinya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Pada Periode
Tahun 2015-2018)� variable independent yang digunakan ialah kualitas audit dan audit tenur. Riset ini memanfaatkan data sekunder dan analisis regresi berganda dengan hasil bahwasanya kualitas audit tidak mempengaruhi opini audit going concern
dan audit tenur mempengaruhi
opini audit going concern. Berdasarkan
beberapa penelitian tersebut ditemukan adanya perbedaan dalam pemilihan variable, data serta hasil penelitian sehingga terdapat keinginan untuk menambahkan penelitian sehingga terbentuk konsistensi hasil riset sebelumnya, penulis termotivasi melaksanakan riset lebih mendalam dengan judul � Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, Profitabilitas
terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Sector Aneka Industri (consumer
non-cyclicals) yang terdaftar di BEI di tahun 2016-2020 �.
Pengaruh �Kualitas Audit Terhadap
Opini Going Concern
Berdasarkan
panduan kualitas audit yang dikeluarkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik
Indonesia) terdapat beberapa indicator yang menentukan kualitas audit dengan
tujuan membentuk komunikasi yang tepat kepada para pemangku kepentingan. Sehingga
auditor dengan kualitas yang baik akan dapat menyampaikan adanya opini audit
going concern. Pada penelitian (Guo et al., 2020)
yang membahas mengenai kecenderungan auditor dalam mengeluarkan opini audit going
concern menyatakan bahwa auditor yang memiliki kualitas tinggi lebih
mempertahankan independesinya dalam menyampaikan keraguan kelangsungan hidup
perusahaan klien. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Kualitas Audit Berpengaruh Terhadap
Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Sector Aneka Industri (consumer
non-cyclicals) yang terdaftar di BEI di tahun 2016-2020
Pengaruh Audit
Tenure Terhadap Opini Audit Going Concern
Audit tenure
merupakan lama perikatan antara auditor dengan perusahaan klien. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.20 Tahun 2015
dan OJK No. 13/POJK.03/2017 menyatakan bahwa masa perikatan/kontrak KAP dengan klien tidak dibatasi. Dimana
terdapat kekhawatiran terganggunya independensi auditor apabila terjadi kenyamanan
antara auditor dengan klien selama masa perikatan yang akan berdampak pada
penurunan kualitas auditor. (Dewi, 2020)
mengasumsikan bahwa audit tenure memiliki pengaruh terhadap pemberian opini
audit going concern yang dilakukan oleh auditor sebagai pihak ketiga yang
bersifat independent. Sehingga berdasarkan paragraph penjelas diatas didapat
hipotesis yang diajukan penulis:
H2 : Audit Tenure Berpengaruh Terhadap
Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Sector Aneka Industri (consumer non-cyclicals)
yang terdaftar di BEI di tahun 2016-2020
Pengaruh
Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern
Menurut Kasmir
dalam (Wahyuni et al., 2019) rasio profitabilitas adalah indicator yang menganalisis kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan/laba. Berdasarkan SA570 Kondisi
Keuangan Perusahaan merupakan salah satu
factor yang mempengaruhi Opini
Audit Going Concern dimana dalam penelitian (Suhayati,
2020) menyetujui
pertanyaan bahwa perusahaan yang berada dalam kondisi merugi memiliki kemungkinan
untuk kehilangan kemampuannya dalam membayar kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang serta kegiatan operasional yang tidak dapat dikelola dengan baik akan
menyebabkan perusahaan menerima opini audit going concern. Sehingga berdasarkan penjelasan
yang disampaikan kalimat-kalimat �tersebut, diajukan� hipotesis sebagai berikut :
H3 :
Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan
Sector Aneka Industri (consumer non-cyclicals) yang terdaftar di BEI di tahun
2016-2020
Metode Penelitian
Jenis riset ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Proses yang dijalankan
dalam penelitian kuantitatif menggunakan olah data melalui prosedur statistic (Sujarweni, 2015)
dimana data tersebut bersifat primer atau didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian yaitu berupa laporan tahunan
serta laporan auditor independen pada perusahaan industri jasa go public dan bersifat sekunder yang berasal dari laman BEI (Bursa Efek Indonesia) http://www.idx.co.id/ pada perusahaan
sector aneka industry (consumer non-cyclicals).
Populasi dan Sampel
Populasi riset ini ialah keseluruhan perusahaan pada sector aneka industry (consumer non-cyclicals) yang tertera di BEI� tahun 2016 hingga 2020. Teknik penghimpunan sampel ialah purposive sampling dimana penghimpunan sampel mengacu pada kriteria yang sebelumnya ditetapkan dan menghasilkan 105 perusahaan yang memenuhi standar sampel pengujian. Proses penghimpunan sampel diperlihatkan pada tabel :
Tabel 1. Pemilihan Sampel
Penelitian
No |
Keterangan |
Jumlah |
1 |
Perusahaan aneka
industry (consumer non-cyclicals) terdaftar di BEI selama periode penelitian 2016-2020 . |
390 |
2 |
Perusahaan aneka
industry (consumer non-cyclicals) yang tidak menerbitkan laporan auditor independen dan laporan keuangan yang telah diaudit secara berturut-turut selama periode penelitian 2016-2020. |
(90) |
3 |
Perusahaan aneka
industry (consumer non-cyclicals) yang tidak mengalami kerugian bersih dalam 2th berturut-turut selama laporan keuangan peninjauan. |
(195) |
|
Jumlah Perusahaan Sampel |
105 |
Sumber: www.idx.co.id data diolah (2022)
Variabel Operasional
1.
Variabel
Dependen
Variable
dependen diartikan sebagai variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
bebas (Dosen
et al., 2019). Berdasarkan Institut
Akuntan Publik Indonesia (2013) going concern merupakan suatu prasangka atas kesanggupan perusahaan dalam melanjutkan usahanya secara terus menerus yang berlaku pada periode waktu paling lama 1th. Sehingga penaksiran pada variable Opini
Audit GC dengan dummy yang mana akan
ditambahkan poin 1 bila perusahaan menerima opini audit going
concern dan poin 0 untuk perusahaan
tanpa opini audit GC.
2.
Variabel
Independen
Variabel Independen adalah variabel yang memberikan
pengaruhnya atau menyebabkan perubahan pada variabel
terikat (Dosen et al., 2019).
Variabel Kualitas Audit merujuk pada (Ishak et al., 2015)
dan (Adib
Azinudin Nizar, 2017) diproksikan dengan presentase auditor industry
specialization (AIS) dimana partner audit dapat disebut spesialis
jika melakukan audit paling
sedikit 15% dari jumlah perusahaan yang berada di suatu industry dengan perhitungan sebagai berikut,
Proksi tersebut akan dihitung
berdasarkan pengukuran
variable dummy. Nilai 1 ditujukan pada auditor spesialis dan nilai 0 ditujukan pada auditor non-spesialis.
Variabel Audit Tenure menggunakan
perhitungan �kurun
waktu kerjasama antara klien dengan
KAP yang sama secara berkesinambungan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 2015 dan OJK No. 13/POJK.03/2017 menyatakan
masa perikatan/kontrak KAP dengan klien tidak
dibatasi. Pada penelitian
ini, pengukuran variable audit tenure diproksikan dengan menghitung pertamabahan kontrak antara KAP dengan perusahaan tersebut. Tahun pertama kontrak dimulai dengan angka 1 dan bertambah satu untuk tahun selanjutnya. Variabel Profitabilitas mengacu pada (Wahyuni et al., 2019) diproksikan dengan rasio Net�
Profit� Margin (margin� laba� bersih)� dimana menghitung kapabilitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan/laba.
Teknik Analisis Data
Riset
ini memanfaatkan teknik analisis data seperti berikut:
1.
Analisis
Statistik Deskriptif dengan fungsi menggambarkan
objek penelitian. Serta memberikan suatu data dengan hasil perhitungan mean, standart deviasi, varian, maximum, minimum, sum,range,
kutoris dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2016)
pada (Suryaningtyas, 2017).
2.
Analisis
Regresi Logistik
Pemanfaatan analisis
regresi logistik disebabkan variable terikat bersifat nominal. Analisis regresi logistic melalui
Statistical Package for Social Sciences (SPSS) dengan
model persamaan:
ln
GC/(1-GC) = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + ε
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil
Berdasarkan proses olah data statistic pada 105 perusahaan
yang telah melalui purposive
sampling, berikut hasil analisis
yang diperoleh:
1.
Analisis Statistik
Deskriptive
Statistik deskriptif dalam riset ini adalah informasi tentang karakteristik variable yang menjelaskan
nilai minimum, maksimum,
rata-rata, dan standar deviasi.
Tabel 2. Hasil Analisis Statistik
Deskriptive
Variabel |
n |
Min |
Max |
Mean |
Std.Deviation |
Y |
105 |
0 |
1 |
0,1714 |
0,37869 |
X1 |
105 |
0 |
1 |
0,1714 |
0,37869 |
X2 |
105 |
0 |
1 |
2,2952 |
1,35819 |
X3 |
105 |
-2,84 |
8,35 |
-0,1798 |
1,03104 |
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, kesimpulannya ialah :
1)
Variabel
opini audit going concern minimum sebesar
0 yang maknanya perusahaan tersebut tidak menerima opini audit going
concern dan nilai maximum 1 yang berarti
perusahaan tersebut menerima opini audit going
concern. Nilai mean sebesar 0,17 berarti
jumlah perusahaan yang menerima opini audit going
concern adalah 17%. Nilai standar
deviasi merupakan tingkat ukuran sebaran data, nilainya sebesar 0,37869 lebih besar dibandingkan nilai mean diartikan bahwa data bersifat heterogen.
2)
Variabel
kualitas audit memiliki nilai minimum sebesar 0 artinya perusahaan tidak diaudit oleh auditor spesialis dan nilai maximumnya sebesar 1 artinya perusahaan diaudit oleh auditor spesialis.
Nilai mean sebesar 0,17 diartikan
bahwa 17% perusahaan memiliki kualitas audit yang baik. Nilai standar deviasi merupakan tingkat ukuran sebaran data, nilainya sebesar 0,37869 lebih besar dibandingkan nilai mean diartikan bahwa data bersifat heterogen.
3)
Variabel
audit tenure bernilai minimum 1 artinya
perusahaan tersebut menggunakan KAP yang sama hanya 1 th dan nilai maximum sebesar 5 artinya adalah perusahaan tersebut menggunakan KAP yang sama secara berturut-turut selama 5th. Nilai mean sebesar 2,29523
diartikan� bahwa perusahaan sample secara
rata-rata memiliki perikatan
audit selama 2,29523 atau
2th berturut-turut. Nilai standar
deviasi yakni 1,35819 < nilai mean berarti data sifatnya homogen.
4)
Variabel
Profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar -2,84 artinya perusahaan tersebut mempunyai NPM paling rendah yaitu PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) dan
nilai maximum sebesar 8,35 artinya perusahaan tersebut mempunyai NPM paling tinggi yaitu PT Provident Agro
Tbk (PALM). Nilai mean sebesar
-0,17983 diartikan� bahwa tingkat ukuran prifitabilas adalah� -17,98%. Nilai standar
deviasi sebesar 1,03104 lebih
besar dibandingkan nilai mean diartikan bahwa data bersifat heterogen.
2. Uji Kelayakan
Model Regresi
Uji analisis data diawali dengan menilai kelayakan model regresi. Dimana dapat disebutkan layak guna menduga nilai observasi atas kecocokan data observasi jika nilai hosmer and lemeshow test lebih besar dari 0.05.
Tabel 3. Hasil Uji Hosmer and Lemeshow
Step |
Chi-Square |
df |
Sig |
1 |
7,519 |
8 |
,482 |
Tabel diatas menunjukkan hasil chi-quare senilai 7,519 dan nilai signifikan 0,482 yang merepresentasikan
bahwa nilai signifikansi 0,482 > 0,05 menyatakan model tersebut fit dan dapat digunakan untuk
menginterpretasikan hubungan antara variabel independen dan dependen.
3.
Uji Nagelkerke
R Square
Proses
uji dilanjutkan dengan melihat kemampuan variable
independent dalam menjelaskan
variable dependen.
Tabel 4. Hasil Uji Nagelkerke R Square
Step |
-2 Log likelihood |
Cox & Snell R� |
Nagelkerke R� |
1 |
88,053� |
,075 |
,125 |
Tabel 4 menunjukkan nilai
nagelkerke R square sebesar 0,125 yang bermakna
bahwasanya ketiga
variabel independen dapat
memberikan dampak pada opini
audit going concern sebesar 12% dan sisanya sebanyak 88% diuraikan oleh faktor lain.
4.
Analisis Regresi Logistic
Hasil
analisis regresi logistic ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
|
|
B |
S.E |
Wald |
df |
Sig. |
Exp(B) |
Step 1� |
X1 |
1,104 |
,652 |
2,872 |
1 |
,090 |
3,017 |
|
X2 |
,150 |
,198 |
,575 |
1 |
,448 |
1,162 |
|
X3 |
-,941 |
,386 |
5,947 |
1 |
,015 |
,390 |
|
CONSTANT |
-2,481 |
,610 |
16,553 |
1 |
,000 |
,084 |
Dari uji persamaan regresi logistik, terbentuk persamaan berikut
1.
Pengaruh
Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern
Hipotesis pertama diuji dengan
uji signifikansi koefisien regresi variabel kualitas audit. Nilai koefisien regresi variable kualitas audit sebesar 1,104 dengan signifikansi 0,090 lebih tinggi dari tingkat
signifikansi 5%. Sehingga disimpulkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan pada opini audit going
concern atau H1 tidak didukung. Hal ini dapat terjadi karena seorang auditor memiliki pedoman umum yang harus dipatuhi dalam menjalankan tugasnya dengan baik sehingga pemilihan
kualitas auditor tidak memberikan dampak dalam meminimalisir kesalahan-kesalahan seorang auditor
dalam melaksanakan tugas untuk menemukan bukti hingga menyampaikan
opini nya. Hasil ini sesuai
dengan penelitian (Pratama, 2017)
dan (Dewi, 2020)
yang menyatakan bahwa opini audit going concern tidak dipengaruhi oleh kualitas
auditor.
2.
Pengaruh
Audit Tenure terhadap Opini
Audit Going Concern
Hipotesis kedua diuji dengan
uji signifikansi koefisien regresi variabel audit tenure. Nilai koefisien regresi
variable audit tenure sebesar 0,15 dengan signifikansi 0,448 lebih tinggi dari
tingkat signifikansi 5%. Sehingga disimpulkan audit tenure
tidak berpengaruh pada opini audit going concern atau H2
tidak didukung. Sesuai
dengan� Peraturan
Menteri Keuangan No. 154/PMK.01/2017 perihal pembinaan dan pengawasan akuntan publik pasal 38 ayat 1 bahwasanya auditor dituntut untuk bersikap independensi sehingga penelitian ini menyatakan lama perikatan auditor dengan klien tidak menggoyahkan
independensinya untuk menyatakan
opini audit going concern yang diragukan
kelanjutan hidupnya. Hasil
ini berbanding lurus dengan penelitian yang dilakukan oleh (Suryaningtyas, 2017)
dimana audit tenure tidak berpengaruh terhadap OAGC.
3.
Pengaruh
Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern
Hipotesis ketiga diuji dengan
uji signifikansi koefisien regresi variabel profitabilitas. Nilai koefisien regresi variable profitabilitas sebesar -9,41
dengan signifikansi 0,015 lebih
rendah dari tingkat signifikansi 5%. Sehingga disimpulkan profitabilitas berpengaruh signifikan pada opini audit going
concern atau H3 didukung. Penurunan profitabilitas merupakan salah satu indikasi kesulitan
keuangan, dimana berdasarkan SA570 salah satu peristiwa/kondisi yang dapat mempengaruhi OAGC adalah indikasi kesulitan keuangan. Artinya penurunan nilai profitabilitas yaitu kondisi dimana
perusahaan dalam keadaan merugi memiliki kemungkinan bahwa perusahaan tersebut akan diragukan
kelanjutan hidupnya.� Hasil penelitian
ini selaras dengan (Pratama, 2017)
berdasarkan penelitian yang
dilakukan, menghasilkan bahwa profitabilitas mempengaruhi OAGC.
Kesimpulan
�Riset ini menghasilkan beberapa kesimpulan yakni kualitas Auditor yang diproksikan
oleh spesialisasi auditor tidak
mempengaruhi Opini Audit
Going Concern. Artinya penggunaan
auditor yang berkualitas atau
sebaliknya tidak berdampak teradap Opini Audit Going Concern.
Audit Tenure tidak
mempengaruhi Opini Audit
Going Concern. Artinya lama perikatan
antara auditor dengan klien tidak berdampak
pada Opini Audit Going Concern.
Profitabilitas
mempengaruhi Opini Audit
Going Concern secara negatif.
Artinya pertumbuhan nilai profitabilitas menurunkan potensi pemberian Opini Audit Going
concern.
Amelia, R. D., & Maharani, N. K. (2020). Pengaruh
Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaanterhadap
Opini Audit Going Concern. JCA of Economics and Business, 1(01). Google Scholar
Dewayanto, T. (2011). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia. Fokus Ekonomi: Jurnal
Ilmiah Ekonomi, 6(1). Google Scholar
Dewi, Y. S. (2020). Pengaruh Kualitas
Auditor Dan Audit Tenure Terhadap Opini Audit Going Concern Serta Implikasinya
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa, 5(2),
109�122. Google Scholar
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Cet . VIII. In Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Cet . VIII.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
(2020). Peran Strategis KSEI dalam Meningkatkan Stabilitas Pasar Modal. Pt.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). https://www.ksei.co.id/files/uploads/fokuss_bulletins/fokuss_file/id-id/63_edisi_3_20201111140608.pdf
Oktaviani, O., & Challen, A. E. (2020).
Pengaruh kualitas auditor, audit tenure dan debt default terhadap penerimaan opini
audit going concern. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 8(2), 83�90. Google Scholar
Pratama, S. M. D. (2017). Pengaruh Audit
Tenure, Kualitas Audit dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern
Perusahaan Jasa Pada Bursa Efek Indonesia. Google Scholar
Salim, K., Wynne, W., & Simorangkir, E.
N. (2021). Analysis of Effect of Auditor Quality, Liquidity, Profitability, and
Solvency on Going Concern Audit Opinions in Manufacturing Companies in the
Basic and Chemical Industry Sub-Sectors Listed on the Indonesia Stock Exchange
in 2017-2019. Budapest International Research and Critics Institute
(BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 4(4), 7747�7752. Google Scholar
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi
penelitian bisnis dan ekonomi. Google Scholar
Suryaningtyas, R. (2017). Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi
Pada Perusahaan Sektor Pertanian Dan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia).
Stiesia Surabaya. Google Scholar
Copyright holder: Diah Novita Sari, Made Dudy
Satyawan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |