Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 6, Juni 2022

 

PEMATUHAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA NOVEL �TENTANG KAMU� KARYA TERE LIYE�

�

Maudi Zayyinnaa, Ika Arifianti

Universitas Pekalongan, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

�

Abstrak

Penelitian ini merupakan upaya mengkaji masalah pematuhan prinsip kesantunan berbahasa berdasarkan tuturan tokoh pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye dengan menggunakan teori prinsip kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Langkah dalam penelitian ini, yaitu membaca, mencatat, kemudian memilah berdasarkan jenis maksim dalam prinsip kesantunan berbahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 61 pematuhan prinsip kesantunan berbahasa pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye meliputi 10 maksim kebijaksanaan, 12 maksim kedermawanan, 12 maksim penghargaan, 5 maksim kerendahan hati, 16 maksim kesetujuan, dan 6 maksim kesimpatian. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pematuhan prinsip kesantunan berbahasa berdasarkan tuturan tokoh pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye, maksim kesetujuan menjadi maksim yang paling banyak ditemukan sedangkan maksim kerendahan hati menjadi maksim yang paling sedikit ditemukan.

 

Kata Kunci: Kesantunan berbahasa, novel, tuturan.

 

Abstract

This research is an attempt to examine the problem of compliance with the principles of language politeness based on the speech of the characters in Tere Liye�s novel Tentang Kamu by using the theory of language politeness principles proposed by Leech. The method used in this research, namely reding, taking notes, then sorting based on the type of maxim in the principle of politeness in language. The results of this study indicate that there are 61 principle of politeness in Tere Liye�s novel Tentang Kamu, including 10 tact maxim, 12 Genorirosity maxim, 12 approbation maxim, 5 modesty maxim, 16 agreement maxim, and 6 sympathy maxim. This research can be concluded that there is compliance with the principles of language politeness based on the speech of the characters in Tere�s Liye Novel Tentang Kamu, the maxim of agreement is the most common maxim, while the maxim of modesty is the least common.�

 

Keywords: Language politeness, novel, speech.

 

Pendahuluan

Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang erat kaitannya dengan makna bahasa yang dituturkan oleh penutur dengan bantuan konteks. Konteks adalah segala aspek fisik maupun nonfisik yang menyertai tuturan. Tanpa konteks seorang mitra tutur akan sulit memaknai bahasa yang dimaksud oleh penutur. Penutur pada saat� berkomunikasi tanpa konteks, maka tujuan dan maksud dari yang dituturkan tersebut tidak tercapai, dan ketika mitra tutur menangkap yang dikomunikasikan penutur tanpa memahami konteks, maka seorang mitra tutur tidak dapat menangkap informasi dan tujuan yang dimaksud oleh penutur. Pragmatik banyak mengkaji mengenai analisis makna dari yang dituturkan oleh penutur daripada kata atau frasa dalam tuturan yang digunakan penutur baik secara lisan maupun tulisan. Pragmatik perlu melibatkan penafsiran mengenai maksud penutur dalam suatu konteks. Pragmatik perlu mempertimbangkan mengenai peran konteks dalam mempengaruhi tuturan penutur kepada mitra tutur. Penelitian ini fokus pada salah satu ruang lingkup pragmatik yaitu prinsip kesantunan berbahasa.

Kesantunan menggambarkan identitas diri seseorang yang bisa dilihat dari sikap dan tuturannya. Tuturan dapat dikatakan santun atau tidak, dapat dilihat dari penggunaan bahasanya. Bahasa yang digunakan akan dikatakan santun jika penutur menggunakan bahasa yang santun, seperti tidak menyinggung secara langsung dan menghormati mitra tutur. Tanpa kesantunan berbahasa, tuturan tidak lagi mengindahkan kaidah kebahasan yang baik dan benar, artinya dapat menimbulkan sikap negatif antar peserta tutur. Maka dari itu kesantunan memiliki peranan yang penting dalam berinteraksi untuk menjaga keharmonisan antara penutur dengan mitra tutur. Kesantunan berbahasa dapat dilihat secara lisan maupun tulis. Kesantunan dalam karya tulis dapat berupa karya sastra seperti novel.

(Leech, 1993) mengemukakan bahwa kesantunan berbahasa terbagi menjadi enam kajian, diantaranya yaitu: (a) Maksim Kebijaksanaan (Tact Maxim), (b) Maksim Kedermawanan (Genorisity Maxim), (c) Maksim Penghargaan (Approbation Maxim), (d) Maksim Kerendahan hati (Modesty Maxim), (e) Maksim Pemufakatan (Agreement Maxim), dan (f) Maksim Kesimpatian (Symphaty Maxim). Dari kajian tersebut dibedakan menjadi dua yaitu pematuhan dan pelanggaran. Penelitian ini fokus pada bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa. Penelitian ini juga menggunakan beberapa tinjauan pustaka, diantaranya yaitu.

(Arifianti, 2008) Dalam thesisnya dengan judul Jenis Tuturan, Implikatur, Dan Kesantunan Dalam Wacana Rubrik Konsultasi Seks dan Kejiwa Pada Tabloid Nyata Edisi Maret s/d Agustur 2006. Hasil penelitiannya ditemukan 5 jenis tindak tutur, 5 jenis implikatur, pematuhan 6 maksim dalam prinsip kesantunan berbahasa, dan pelanggaran 4 maksim dalam prinsip kesantunan berbahasa.

(Rosarini, 2017) dalam skripsinya Kesantunan Tuturan Dalam Novel Ijinkan Aku Menjadi Perempuan Karya Lely Noormindha. Hasil penelitiannya ditemukan semua jenis maksim dalam kesantunan berbahasa. Maksim kedermawanan menjadi maksim yang paling banyak ditemukan dalam penelitian.�

(Solihin, Junita, & Sukawati, 2019) melakukan penelitian dengan judul Analisis Kesantunan Berbahasa pada Novel Me and My Heart karya Eva Riyanti Lubis. Hasil penelitian ditemukan 52 tuturan telah menggunakan prinsip kesantuan berbahasa. Maksim penghargaan menjadi maksim yang tidak ditemukan dalam penelitian.�

Wijana (2020) melakukan penelitian dengan judul The Countesy Call:Study On Politeness Of Fiction Characters. Hasil Penelitiannya dapat disimpulkan bahwa tokoh protagonis mematuhi 6 maksim dalam kesantunan berbahasa dan tokoh antagonis melanggar 6 maksim dalam prinsip kesantunan berbahasa. Bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan digunakan oleh penulis sebagai pembeda karakter dalam cerpen.�

(Wulansafitri & Syaifudin, 2020) melakukan penelitian dengan judul Kesantunan berbahasa dalam film My Stupid Boss 1. Hasil penelitiannya ditemukan 19 data mematuhi kesantunan berbahasa dan terdapat 38 data yang melanggar kesantunan berbahasa. Hasil penelitian juga ditemukan implikatur sejumlah 15 data.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa pada tuturan tokoh dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye. Tere Liye merupakan penulis novel asal indonesia yang telah melahirkan 30 lebih karya berupa novel, salah satunya novel Tentang Kamu. Novel Tentang Kamu menceritakan seorang tokoh wanita tangguh yaitu Sri Ningsih yang meninggal di panti jompo kota Paris dengan mewariskan satu miliar pounsterling atau setara dengan 19 triliun rupiah.�

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru dalam bidang pragmatik khususnya ruang lingkup kesantunan berbahasa pada novel �Tentang Kamu� karya Tere Liye. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain khususnya dalam kajian kesantunan berbahasa, serta bermanfaat bagi pembaca.

�

Metode Penelitian

Penelitin yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (Moleong & Surjaman, 2012) merupakan penelitian yang bertujuan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif menjabarkan penggunaan data deskriptif dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Melalui data deskriptif, penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui hasil penelitian. (Emzir, 2012) menyatakan bahwa data deskriptif adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka. Jadi, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data bukan dalam bentuk angka.

Data pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa penggalan tuturan tokoh yang diduga mengandung pematuhan prinsip kesantunan berbahasa berdasarkan pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye. Sumber data penelitian ini berupa tuturan tokoh pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye dengan jumlah 524 halaman yang diterbitkan oleh Republika Penerbit tahun 2016. Teknik penelitian data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik baca adalah teknik yang dilakukan untuk mengamati data penelitian dengan cara membaca, yaitu melihat kemudian melafalkan dan memahami yang tertulis. Teknik baca dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tuturan yang terdapat pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye yang akan digunakan sebagai data dalam penelitian. Teknik catat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data setelah membaca. (Sudaryanto, 2015) mengungkapkan bahwa teknik catat dapat dilakukuan setelah teknik pertama atau kedua selesai digunakan dan dengan alat tertentu. Pada teknik catat, peneliti mengelompokkan dan mengklasifikasikan data sesuai maksim dalam prinsip kesantunan berbahasa.

Analisis penelitian ini menggunakan teknik pilah untuk memilah-milah data yang berupa penggalan tuturan tokoh pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye yang mengandung pematuhan prinsip kesantunan berbahasa. Penggalan tuturan tokoh dianalisis dan diklasifikasikan dalam kartu data. Proses analisis dilakukan peneliti hingga data valid dan teruji kebenarannya sehingga tercapai pemecahan masalah yang diteliti sebagai hasil dari penelitian.

�

Hasil Dan Pembahasan

Hasil penelitian ini berupa pematuhan prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat pada tuturan tokoh dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye ditemukan sebanyak 61 tuturan meliputi 10 maksim kebijaksanaan, 12 maksim kedermawanan, 12 maksim penghargaan, 5 maksim kerendahan hati, 16 maksim kesetujuan, dan 6 maksim kesimpatisan, seperti pada tabel berikut.

 

Tabel 1

Hasil Penelitian

No.

Jenis Maksim dalam Kesantunan

Berbahasa

Jumlah Data

Presentase

1.

Maksim kebijaksanaan�

10

16,39%

2.

Maksim kedermawanan

12

19,67%

3.

Maksim pujian

12

19,67%

4.

Maksim Kerendahhatian

5

8,19%

5.

Maksim Kesetujuan

16

26,22%

6.

Maksim Kesimpatisan

6

9,83%

 

Jumlah total

 

100%

�

A.    Maksim kebijaksanaan (Tacx Maxim)

(1) JUDUL ��� �

: LE CERISAIE MAISON DE RETRAITE

KONTEKS

...

: ZAMAN MEMINTA IZIN KEPADA����

� PROFESORNYA

�������� Zaman ���� �

: �Jika Profesor keberatan aku akan bilang tidak untuk��� interview itu, ini bukan firma hukum yang menjadi��� targetku setelah lulus, aku bahkan tidak mengenalnya.�

�������� Profesor ��� �

: �Keberatan? Apa kamu bilang Zaman? Ini kabar �

brilian. Bergegas berangkat anak muda. Kita bisa����� kapanpun menyusun ulang jadwal konsultasi tugas����� akhir. Tapi Thompson & Co, kesempatan itu tidak����� akan datang sekali dalam seratus tahun�

...

(data 1)

�

Penggalan tuturan pada data (1) termasuk dalam pematuhan kesantunan berbahasa maksim kebijaksanaan. Profesor dalam tuturannya �Keberatan? Apa kamu bilang Zaman? Ini kabar brilian. Bergegas berangkat anak muda...� sebagai bentuk meminimalkan beban mitra tutur karena tuturan Profesor tidak merasa keberatan dan bermaksud memberikan izin kepada Zaman untuk mengikuti interview, dan tuturan �....Kita bisa kapanpun menyusun ulang jadwal konsultasi tugas akhir. Tapi Thompson & Co, kesempatan itu tidak akan datang sekali dalam seratus tahun� sebagai bentuk memaksimalkan keuntungan mitra tutur karena dengan demikian Zaman tidak perlu mengkhawatirkan jadwal bimbingan tugas akhir yang sebelumnya Zaman sudah berjanji akan melangsungkan bimbingan tugas akhir pada hari itu. Hal tersebut karena profesornya tahu bahwa Thompson & Co merupakan lawyer hukum terbaik, jadi tidak ingin mahasiswanya meyia-nyiakan kesempatan tersebut. Pematuhan maksim kebijaksanaan juga terdapat pada penggalan tuturan berikut

(2) JUDUL ��� �

: RUMAH PANGGUNG�

KONTEKS

...

: SRI NINGSIH MENGAJAK IBUNYA KELUAR��� DARI RUMAHNYA YANG KEBAKARAN

Sri Ningsih

: �Ayo ibu, waktu kita tidak banyak�

Nusi Maratta

...

: �Pergilah Sri, bawa adikmu. Aku hanya menghambat���� kalian. Aku sudah tidak bisa kemana-mana lagi�

�

(data 7)

 

Penggalan tuturan pada data (7) mematuhi prinsip kesantunan berbahasa maksim kebijaksanaan karena tuturan Nusi Maratta meminimalkan beban mitra tutur dan memaksimalkan keuntungan mitra tutur. Tuturan tersebut terletak pada Tuturan Nusi Maratta kepada Sri Ningsih �Pergilah Sri, bawa adikmu. Aku hanya menghambat kalian. Aku sudah tidak bisa kemana-mana lagi�. Dalam tuturannya Nusi Maratta bermaksud agar Sri Ningsih meninggalkan Nusi demi keselamatan Sri dan adiknya yaitu Tilamutta dari kebakaran. Nusi Marattta menyadari dirinya hanya menghambat keselamatan Sri dan Tilamutta, karena kondisi kaki Nusi telah tertimpa kayu yang terbakar sehingga menjadikan dia tidak bisa kemana-mana lagi.

B.    Maksim Kedermawanan (Genorisity Maxim)

(3) JUDUL ��������� ����������� : TIGA SAHABAT SEJATI

KONTEKS �� ����������� : NUR�AINI MENGANTAR SRI MENUJU ASRAMA���� PUTRI KETIKA SRI SAMPAI DI PESANTREN

...

Nur�aini : �Apakah kamu tidak membawa bekal, Sri? Maksudku pakaian?

Nur�aini : �Tidak apa. Aku akan memberikan pakaianku kepadamu, Sri.����� Rasa-rasanya ukuran kita sama�

...

(data 15) �... Aku akan memberikan pakaianku kepadamu, Sri. Rasa-rasanya ukuran kita sama�. Tuturan tersebut ditunjukkan kepada Sri Ningsih yang hanya mendengar dan menggelengkan kepala ketika ditanya oleh Nur�aini terkait bekal yang dia bawa. Tuturan Nur�aini merupakan bentuk meminimalkan keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan mitra tutur yaitu Sri Ningsih. Penggalan tuturan pada data tersebut memenuhi prinsip kesantunan berbahasa maksim kedermawanan karena Nur�aini berniat memberikan pakaiannya kepada Sri Ningsih sebab dia tahu bahwa Sri ningsih tidak membawa bekal pakaian apapun ke pesantren.�

�

Pematuhan maksim kedermawanan juga terdapat pada penggalan tuturan berikut.

� (4) JUDUL � �

: SOPIR BUS RUTE 16

��KONTEKS

: SRI MENAWARKAN TIKET MILIKNYA�

...

� KEPADA KELUARGA REJENDRA

Rejendra�

: �Adikku menghilangkan tiga tiket. Tersisa satu tiket yang���� aku pegang. Sementara ayah dan ibuku ingin masuk ke dalam sana, sebentar lagi ada sesi meet & greet dengan aktor India, Amitabh Bachchan di salah satu pavilion.

Ibuku sejak lama ingin melihatku langsung�

Sri Ningsih

...

: �Aku punya satu tiket. Jika ibu mau bisa masuk dengan���� salah seorang anggota keluarga� �Tidak apa bu, aku bisa�� mengunjungi pertunjukan itu tahun depan. Dan soal aktor India itu, aku tidak mengenalnya, aku tidak akan kehilangan acara itu�

(data 19)

 

Penggalan tuturan pada data diatas mematuhi maksim kedermawanan terletak pada tuturan Sri Ningsih �Aku punya satu tiket. Jika ibu mau bisa masuk dengan salah seorang anggota keluarga�. Tuturan tersebut dituturkan oleh Sri Ningsih kepada keluarga Rejendra ketika Sri mengetahui mereka kehilangan tiket nonton dan tersisa hanya satu tiket. Sri ningsih memberikan satu tiket yang dia punya agar keluarga Rejendra bisa menonton dua orang, Sri Ningsih juga meyakinkan keluarga Rejendra bahwa Sri ningsih tidak akan kehilangan acara itu jika tidak menonton agar keluarga Rejendra mau menerima tiket yang dia berikan. Tuturan Sri Ningsih tersebut mematuhi prinsip kesantunan karena meminimalkan keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan mitra tutur.�

C.    Maksim Penghargaan (Approbation Maxim)

�(5) JUDUL �� �

: THOMPSON & CO

�KONTEKS

...

: ZAMAN TIBA DI RUANG RAPAT

�������� Zaman ���� �

: �Selamat pagi, Sir Thompson�

Sir Thompson

: �Ah, akhirnya kamu tiba, sempurna tepat waktu�

�������� Eric ��������� �

...

: �Dia tidak tidak pernah terlambat lagi sejak wawancara���� dua tahun lalu�

(data 23)

�Ah, akhirnya kamu tiba, sempurna tepat waktu� dan �Dia tidak pernah terlambat lagi sejak wawancara dua tahun lalu� merupakan penggalan tuturan pada data tersebut mematuhi maksim penghargaan. Tuturan Sir Thompson memuji kedatangan Zaman karena telah tiba di ruang rapat dengan tepat waktu, dan Eric menambahkan pujian kepada Zaman bahwa setelah kejadian wawancara Zaman tidak pernah datang terlambat. Hal tersebut sesuai dengan prinsip kesantunan berbahasa bentuk pematuhan maksim penghargaan karena Sir Thompson dan Eric memaksimalkan pujian dan meminimalkan caciannya kepada Zaman. Pematuhan maksim penghargaan juga terdapat pada penggalan tuturan berikut.

(6) JUDUL ��� �

: LAKI-LAKI DARI TURKI

KONTEKS

...

: HAKAN MENYAPA SRI NINGSIH

�������� Hakan ����� �

: �Halo� �Tadi sangat mengesankan� �Anda sangat tenang���� menghadapinya��

Sri Ningsih

...

: �Aku tidak setenang itu, aku sebenarnya nyaris kencing������ dalam celana karena ketakutan, penumpang pemarah tadi� tinggi besar�

(data 33)

 

Tuturan tokoh Hakan memaksimalkan pujian kepada mitra tutur dan meminimalkan cacian kepada mitra tutur. Penggalan tuturan pada data (33) �Tadi sangat mengesankan� �Anda sangat tenang menghadapinya� mematuhi maksim penghargaan. Tuturan tersebut dituturkan oleh Hakan kepada Sri Ningsih. Tuturan Hakan memuji Sri Ningsih yang telah berani menghadapi penumpang busnya yang banyak protes karena Sri ningsih sebagai supir telah membantu penumpang tua naik turun bus sehingga bus yang dibawanya mengalami keterlambatan. Hal tersebut termasuk pematuhan maksim penghargaan karena tokoh Hakan mengapresiasi keberaniannya Sri Ningsih.


 

 

D.    Maksim Kerendahan Hati (Modesty Maxim)

����� (7) JUDUL ��������� �

: LAKI-LAKI DARI TURKI

KONTEKS

...

: HAKAN MENYAPA SRI NINGSIH

Hakan ����� �

: �Halo� �Tadi sangat mengesankan� �Anda sangat tenang����� menghadapinya��

Sri Ningsih

...

: �Aku tidak setenang itu, aku sebenarnya nyaris kencing����� dalam celana karena ketakutan, penumpang pemarah��� tadi tinggi besar�

(data 37)

�Aku tidak setenang itu, aku sebenarnya nyaris kencing dalam celana karena ketakutan, penumpang pemarah tadi tinggi besar� merupakan penggalan tuturan pada data (37) tersebut termasuk pematuhan maksim kerendahan hati karena tokoh Sri Ningsih memaksimalkan caciannya kepada diri sendiri dan meminimalkan pujian kepada diri sendiri. Ketika Sri dipuji oleh Hakan akan ketenangannya dalam menghadapi penumpang bus yang banyak protes. Sri menanggapinya dengan memaksimalkan cacian kepada dirinya sendiri, dia menganggap bahwa dirinya tidak setenang itu dalam menghadapi penumpang busnya, karena penumpang bus yang dia hadapi badannya tinggi dan besar sedangkan, dia juga merasa bahwa dirinya hampir kencing di celana ketika memarahinya. Hal tersebut mematuhi maksim kerendahan hati.

Pematuhan maksim kerendahan hati juga terdapat pada penggalan tuturan berikut.

�

� (8) JUDUL � �

: PENGHIANATAN 2

 

 

� KONTEKS

� ...

: AIMEE MELEPAS KEPERGIAN ZAMAN

���� ���� Beatrice � �

: �Tampan, pintar tambahkan satu lagi baik hati Sedikit��������� sekali yang mau meladeni Maximillen, itu tes terbesar kebaikan hatinya�

����� ��� Aimee ���� �

...

: �Dia punya banyak pilihan lebih baik di Kota London������� atau Paris, bukan gadis pengurus panti sepertiku, Beatrice�

(data 39)

Memaksimalkan cacian kepada diri sendiri dan meminimalkan pujian kepada diri sendiri, terletak pada tuturan Aimee �Dia punya banyak pilihan lebih baik di Kota London atau Paris, bukan gadis pengurus panti sepertiku, Beatrice�.

Tuturan tersebut diujarkan Aimee kepada Beatrice yang memuji dirinya disukai oleh Zaman, Namun Aimee menganggap dirinya tidak pantas disukai oleh pengacara seperti Zaman, Aimee meyakini bahwa Zaman punya banyak pilihan wanita yang lebih baik darinya di kota London. Penggalan tuturan pada data (39) tersebut mematuhi maksim kerendahhatian, karena Aimee berbicara seakan-akan posisinya lebih rendah daripada wanita lain.

E.    Maksim Kesetujuan (Agreement Maxim)

� (9) JUDUL � �

: PULAU BUNGIN

KONTEKS

...

: ZAMAN BERPAMITAN MENINGGALKAN����������

� PANTI JOMPO

Aimee ���� �

: �Apakah kamu sungguh-sungguh� akan mengunjungi����

��� Maximillien lagi, atau itu hanya basa-basi agar dia��� melepaskan pelukanmu dan kamu bis pergi?�

Zaman ��� �

...

: �Tentu saja aku sungguh-sungguh�

(data 44)

 

Bentuk memaksimalkan kesetujuan dan meminimalkan ketidaksetujuan terdapat pada penggalan tuturan pada data (44) �tentu saja aku sungguhsungguh�. Penggalan tuturan tersebut dituturkan oleh tokoh Zaman ketika ditanya oleh Aimee mengenai kebenaran akan kunjungan Zaman ke panti jompo, Zaman menjawabnya dengan memaksimalkan kesetujuan, karena Zaman sungguhsungguh akan mengunjunjungi panti jompo lagi. Hal tersebut mematuhi maksim kesetujuan.

F.     Maksim Kesimpatisan (Sympathy Maxim)

(10) JUDUL: FOTO LAMA DI KAMAR 602 KONTEKS: ZAMAN MENEMUI PEGAWAI DI POOL BUS

...

Zaman ��������� ������ : �Sri Ningsih telah meninggal dunia sepuluh hari yang lalu�

��� bu, aku�� mewakili firma hukum yang mengurus kematiannya�

����� Lucy

����� ...

: �Ya Tuhan! Sri ningsih telah meninggal� �Itu sungguh kabar sedih�

(data 57)

 

Bentuk memaksimalkan rasa simpati dan meminimalkan rasa antipati terdapat pada tuturan Lucy �Ya Tuhan! Sri ningsih telah meninggal� �Itu sungguh kabar sedih�. Tuturan Lucy memaksimalkan rasa simpatinya, dia merasa kaget dan sedih ketika mendengar kabar bahwa Sri Ningsih telah meninggal dunia. Hal tersebut karena Sri Ningsih adalah sahabat baiknya Lucy di tempat kerja, dan lama tidak bertemu Sri Ningsih sehingga ketika dia mendengar berita kematian Sri Ningsih dia merasa kehilangan. Tuturan Lucy tersebut memenuhi prinsip kesantunan berbahasa kategori pematuhan maksim kesimpatisan.

�

 

 

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan judul pematuhan prinsip kesantunan pada novel Tentang Kamu karya Tere Liye dapat disimpulkan Terdapat 61 tuturan yang mematuhi prinsip kesantunan berbahasa diantaranya 10 mematuhi maksim kebijaksanaan, 12 mematuhi maksim kedemawanan, 12 mematuhi maksim penghargaan, 5 mematuhi maksim krendahhatian, 16 mematuhi maksim kesetujuan dan 6 mematuhi maksim kesimpatian. Pematuhan maksim permufakatan maksim menjadi maksim yang paling banyak ditemukan sedangkan maksim kerendahhatian menjadi maksim yang paling sedikit ditemukan. Penerapan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa perlu ditingkatkan agar hubungan keharmonisan antar peserta tutur terjaga dengan baik.

�


 

BIBLIOGRAFI

 

Arifianti, Ika. (2008). Jenis Tuturan, Implikatur, dan Kesantunan dalam Wacana Rubrik Konsultasi Seks dan Kejiwaan pada Tabloid Nyata Edisi Maret s/d Agustus 2006. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Google Scholar

 

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Bandung: Ragrafindo Persada.

 

Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip Pragmatik (diterjemahkan oleh MDD Oka) Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. ISSN 2086-1877 (Printed). Google Scholar

 

Moleong, L. J., & Surjaman, T. (2012). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remadja Karya. Google Scholar

 

Rosarini, Soviana. (2017). Kesantunan Tuturan Antar Tokoh dalam Novel Ijinkan Aku Menjadi Perempuan Karya Lely Noormindha. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Online. Http://Repository. Usd. Ac. Id/12463/. Diunduh, 11. Google Scholar

 

Solihin, Asep, Junita, Junita, & Sukawati, Sary. (2019). Analisis Kesantunan Berbahasa Pada Novel �Me And My Heart� Karya Eva Riyanti Lubis. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 2(3), 339�348. Google Scholar

 

Sudaryanto, Sudaryanto. (2015). Metode dan aneka teknik analisis bahasa. Yogyakarta: Appti. Google Scholar

 

Wulansafitri, Inayah, & Syaifudin, Ahmad. (2020). Kesantunan Berbahasa dalam Tuturan Film My Stupid Boss 1. Jurnal Sastra Indonesia, 9(1), 21�27. Google Scholar

 

Copyright holder:

Maudi Zayyinnaa, Ika Arifianti (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: