Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2021
OPTIMASI PENGARUH
PARAMETER PEMOTONGAN TERHADAP UMUR PAHAT PADA PEMBUBUTAN MATERIAL AISI 4140
Andre Hidayat, M. Sobron Y. Lubis, Rosehan
Mahasiswa Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Optimasi parameter pemotongan
diperuntukan pada proses pemotongan untuk mengetahui kemampuan mata pahat dalam
melakukan pemotongan dalam penelitian ini, dicari nilai optimasi umur pahat
terhadap parameter pemotongan yang divariasikan. Pada percobaan ini digunakan CNC bubut dengan material aisi 4140. Pembubutan dilakukan
dengan variasi cutting speed 190m/min, 200m/min, 210 m/min. depth of cut 0.5mm,0.6mm, 0.7mm dan feed rate 0.1 mm/rev,
0,2 mm/rev, 0.3 mm/rev. Dengan pemeriksaan setiap lima menit
untuk mengukur keausan pahat. Data hasil pengukuran tersebut diolah mengunakan
metode taguchi dengan matriks orthogonal yang digunakan adalah L9(33).
Hasil yang diperoleh dari perhitungan data ANOVA pada setiap parameter
pemotongan dan pada setiap variasi level nya diketahui bahwa feed rate memiliki variabel yang paling
berpengaruh terhadap umur pahat cutting
speed memiliki variabel yang paling berpengaruh dengan kombinasi optimal
cutting speed 200 m/min , depth of cut 0.5mm, dan feed
rate 0.1 mm/rev.
Kata Kunci: optimasi, parameter,karbida, aisi 4140, metode Taguchi
Abstract
Optimization of cutting parameters
is intended for the cutting process to determine the ability of the tool eye to
make cuts in this study, the value of the optimization of the tool life for
cutting parameters is varied. In this experiment, a CNC lathe with aisi
material 4140 was used. Turning is done with a variation of cutting speed
190m/min, 200m/min, 210 m/min. depth of cut 0.5mm,0.6mm, 0.7mm and feed rate
0.1 mm/rev, 0.2 mm/rev, 0.3 mm/rev. With an examination every five minutes to
measure the wear of the tool. The data from the measurements were processed
using the taguchi method with the orthogonal matrix used is L9(33). The results
obtained from the calculation of ANOVA data on each cutting parameter and at
each level variation are known that the feed rate has the variable that most
affects the cutting speed tool has the most influential variable with the
optimal combination of cutting speed 200 m / min, depth of cut 0.5mm, and feed
rate 0.1 mm / rev.
Keywords: optimization, parameters,carbide, aisi 4140, Taguchi
method
Industri pemesinan adalah industri yang menggunakan mesin
bubut dalam proses pengerjaan. Mesin bubut merupakan mesin pemotongan logam
yang memiliki fungsi utama untuk memproses benda kerja dengan gerak utama
berputar kemudian alat potong (cutting tool) bergerak memotong sepanjang
benda kerja, sehingga terjadi pemotongan yang membentuk geram. Proses
pembubutan merupakan salah satu proses permesinan yang memiliki peranan penting
dalam dunia manufaktur.
Salah satu produk dari CNC adalah poros, poros merupakan
salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin
meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Poros adalah elemen mesin
berbentuk batang dan penampang lingkaran, berfungsi memindahkan tenaga gerak
putar atau mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya. Salah
satu material poros adalah AISI 4140.
Parameter dalam permesinan dalam proses pembubutan meliputi
kecepatan potong (cutting speed), kedalaman pemotongan (depth of cut),
dan laju pemakanan (feed rate). Dalam penerapan ketiga parameter
memiliki pengaruh pada aus dan umur pahat semakin pendek. Ketika keausan pahat
terjadi maka pahat potong harus diganti atau proses pemotongan harus
dihentikan. Biaya dan waktu untuk penggantian pahat akan meningkatkan biaya
produksi dan menurunkan kualitas produksi. Oleh karena itu keausan pahat yang
sering terjadi perlu diperkecil untuk menyelesaikan masalah tersebut. Keausan
dan umur pahat dapat diperkecil dengan mengendalikan parameter pemotongan. Maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh parameter
pemotongan terhadap umur pahat serta kondisi optimum keausan dan umur pahat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Data
tersebut diolah dengan menggunakan metode Taguchi.
Peralatan
dan bahan yang digunakan antara lain:
1.
Bahan
a)
Benda Kerja
Benda kerja yang digunakan
adalah aisi 4140 dengan dimensi dan bentuk yang dapat dilihat pada Gambar
1.
Gambar 1
Bentuk dan Dimensi Benda Kerja
Tabel
1
Unsur
dan Komposisi Kimia
Element |
Content |
Carbon, C |
0.380 - 0.430 % |
Chromium,
Cr |
0.80 - 1.10 % |
Iron, Fe |
96.785 - 97.77 % (As remainder) |
Manganese,
Mn |
0.75 - 1.0 % |
Molybdenum,
Mo |
0.15 - 0.25 % |
Phosphorous,
P |
≤ 0.035 % |
Silicon, Si |
0.15 - 0.30 % |
Sulfur, S |
≤ 0.040 % |
Tabel
2
Sifat
Benda Kerja
Sifat Fisik |
Nilai |
Kekerasan Brinell |
197 |
Tensile Strength |
655 MPa |
Yield Strength |
415 MPa |
Modulus Young |
190-210 GPa |
b)
Mata Pahat
Bahan mata pahat
digunakan yaitu mata pahat karbida. Type mata yang digunakan berdasarkan
standart ISO yaitu TNMG
160404 untuk jenis mata
pahat keramik yang digunakan korloy dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2
Pahat Karbida Korloy
2.
Peralatan
a)
Mesin CNC Turning
Tabel 3
Spesifikasi CNC Turning
Merk |
CNC Mazak Type Quick Turn 8N |
Buatan |
Jepang |
Swing maksimum |
300 mm |
Jarak antar center |
290 mm |
Spindle maksimum |
5000 rpm |
Daya motor |
7,5 Kw |
Torsi maksimum |
9,0 kgf m |
Kontrol |
Mazantrol plus |
Gambar 3
Mesin CNC Turning
b)
Microskop Digital
Penelitian ini menggunakan Mikroskop digital untuk mengamati
keausan pahat
Gambar
4
Mikroskop
Digital
c)
Kalibrasi
Kalibrasi digunakan untuk
pengaturan akurasi ketepatan pada mikroskop digital agar didapatkan nilai
dengan error yang kecil.
Gambar
5
Kalibrasi
Menentukan Jumlah Level Setiap Faktor
Dalam pengujian ini digunakan material AISI 4140 dengan menggunakan insert
karbida sehingga parameter pemotongan dapat ditentukan dengan menggunakan
katalog karbida korloy
a)
Kecepatan potong(cutting
speed)
Berdasarkan katalog, material AISI
4140 dan jenis pahat karbida TNMG160404-HA korloy, kecepatan potongnya Level
yang diambil adalah:190, 200,dan 210 m/menit
b)
Kedalaman pemakanan (depth
of cut)
Kedalaman pemakanan yang di ambil adalah 0.5, 0.6, dan 0.7 mm
c)
Pemakanan (feed)
Gerak pemakanan yang dipakai 0.1, 0.2, dan 0.3 mm/rev.
Tabel
4
Faktor
dan Level yang dipilih
Kode |
Faktor |
1 |
2 |
3 |
A |
Cutting
speed �(m/menit) |
190 |
200 |
210 |
B |
Depth of cut (mm) |
0.5 |
0.6 |
0.7 |
C |
Feed (mm/rev) |
0.1 |
0.2 |
0.3 |
Matriks ortogonal
Matriks ortogonal adalah suatu matriks yang elemen-elemennya
disusun menurut baris dan kolom. Kolom merupakan faktor yang dapat diubah dalam
eksperimen. Baris merupakan kombinasi level dari faktor dalam eksperimen. Tabel
5 menunjukkan matrik ortogonal matriks L9(33), yang
mempunyai 3 faktor dan 3 level.
Metoda pengukuran
Keausan tepi, data keausan tepi
yang diambil pada insert pahat menggunakan mikroskop digital Pengukuran
keausan tepi dilakukan setiap 5 menit sekali. Dimana insert dilepaskan dari tool holder dan memindahkan insert pahat
dengan meletakkan dasar pahat pada meja ukur, dimana bidang mata potong diatur
sehingga tegak lurus sumbu optik.
Dalam hal ini besarnya keausan tepi dapat diketahui dengan
mengukur panjang VB (mm), pengukuran keausan tepi ini menggunakan software hiview. Dengan cara menarik garis sebelum terjadi keausan sampai ke
garis rata-rata bekas keausan garis yang digunakan sebanyak 10 garis lalu
dirata-ratakan untuk menghindari error yang besar. Keausan tepi dapat dilihat
pada gambar 6.
Gambar
6
Keausan
Pahat
Secara
umum metode penelitian dapat dilihat pada gambar flowchart dibawah
Gambar
6
Flowchart Percobaan
Hasil Dan Pembahasan
Dari
percobaan didapatkan hasil berupa data-data keausan mata pahat dalam satuan
Data hasil percobaan
Data
hasil percobaan yang telah dilakukan kemudiaan dimasukan kedalam tabel 4.
Tabel
4
Data
Hasil Percobaan
Gambar 7
Grafik Keausan Terhadap Umur Pahat
Dari
grafik umur pahat pada saat VB=0,3 maka dapat dimasukan kedalam tabel 5.
Tabel
5
Data
Umur Pahat
Menghitung rasio S/N
Data yang ada kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk
rasio S/N untuk mencari faktor yang berpengaruh pada variansi kebulatan. S/N
untuk karakteristik umur pahat yang digunakan adalah semakin besarsemakin baik
(Large is Better) dimana persamaannya
adalah sebagai berikut:
Rasio S/N1=-10x log (��������������������������������������������������������������������� �����������������(1)
Tabel
6. Merupakan tabel eksperimen hasil perhitungan nilai S/N dari order 1 sampai
order 9.
Tabel
6
Hasil
Perhitungan Rasio S/N
Perhitungan efek S/N
Selanjutnya dilakukan
perhitungan efek S/N untuk mengetahui pengaruh kontribusi dari setiap parameter
dimana nilai S/N yang sebelumnya sudah dihitung pada tabel 9 Hasil perhitungan
efek untuk S/N.
Gambar 8
Main
Effect Plot for S/N Ratio
Dari grafik diatas, dapat dilihat terdapat 3 parameter
yang digunakan sebagai parameter untuk pengujian kekasaran permukaan.
Parameter-parameter itu sudah diolah sehingga mendapatkan parameter yang
optimal,. Parameter yang optimal yaitu parameter yang mempunyai titik paling
tinggi. Untuk parameter kecepatan potong, titik tertinggi terdapat pada nilai
200. Untuk parameter gerak makan, titik tertinggi terdapat pada
nilai� 0,1 ., untuk parameter kedalamn potong, dapat dilihat titik
tertinggi nya berada pada nilai 0,5 mm. Dari grafik diatas, untuk pengujian
umur pahat yang paling optimal dapat dilakukan dengan ketiga nilai parameter
tersebut.
Perhitungan ANOVA
Untuk mencari ANOVA di gunakan perangkat lunak Minitab 20.
Tabel 4.5. di bawah menunjukkan nilai persentase efek uji kontribusi yang
paling besar dari parameter potong secara individu.
Tabel
9
Uji
Kontribusi Umur Pahat
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai kontribusi dari
parameter kecepatan potong yaitu senilai 10,70% l, lalu untuk parameter gerak
makan yaitu senilai 56,13%, dan untuk parameter kedalaman potong yaitu senilai 21,52%.
Parameter yang paling berkontribusi pada pengujian ini yaitu gerak makan,
lalu� parameter yang berkontribusi kedua
yaitu kedalaman potong, dan parameter yang kurang berkontribusi yaitu kecepatan
potong.
Pembahasan umur pahat
Pada umur pahat variabel yang paling mempengaruhi adalah
kecepatan potong dimana semakin besar kecepatan potong maka umur pahat akan
semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada order 1 yang memiliki umur pahat 65.02
menit sedangkan pada order 9 umur pahat hanya 7.33 menit. Pada order 9 ini
keausan terjadi sangat cepat dimana pertumbuhan keausan sudah melebihi VB=0.3
Faktor kedua yang mempengaruhi umur pahat adalah kedalaman
potong dimana semakin besar kedalaman potong maka semakin kecil umur pahat. Hal
ini dikarenakan semakin besar kedalaman potong maka semakin besar juga kontak
yang terjadi antara mata pahat dan benda kerja dimana daerah kontak ini akan
mengakibatkan keausan tepi
Faktor terakhir yang mempengaruhi umur pahat adalah gerak
makan dimana semakin kecil gerak makan maka semakin besar juga umur pahat.
1.
Variasi pemotongan optimal terhadap umur pahat adalah
kecepatan potong 200m/min, kedalaman potong 0.5 mm dan
gerak makan 0.1 dengan kontribusi
2.
Semakin tinggi kecepatan potong maka semakin kecil umur
pahat. Semakin kecil kedalaman potong maka semakin besar umur pahat. Semakin
kecil gerak pemakanan maka semakin besar umur pahat
BIBLIOGRAFI
�TM 14 Rosehan UNTAR Jakarta Prosiding
88 sd 95 (1)�.
D. Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Teknik Pemesinan Jilid 1 SMK Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
D. Pembinaan, S. Menengan, K.
Direktorat, J. Pendidikan, M. Kementerian Pendidikan, and D. Kebudayaan, �Teknik
Pemesinan Bubut 1 Program Studi: Teknik Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
Kode: TM.TPMI-TPL 1 (Kelas XI-Semester 3).�
J. Edward. Shigley and C. R.
Mischke, Standard handbook of machine design. McGraw-Hill, 1996.
H. Budiman, R. Laboratorium, P.
Produksi, J. T. Mesin, and T. Industri, �Analisis Umur dan Keausan Pahat
Karbida untuk Membubut Baja Paduan (ASSAB 760) dengan Metoda Variable Speed
Machining Test.� [Online]. Available: http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MES
�AISI 4140 Chrome-Molybdenum High
Tensile Steel.� https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=6116 (accessed Feb.
24, 2022).
F. Yasa Utama and T. Hartutuk
Ningsih, �Optimasi Parameter Pemesinan dengan Proses Bubut pada Respon
Kekasaran dan Kekerasan Permukaan Material S45-C Menggunakan Metode Taguchi -
Grey - Fuzzy,� Rekayasa Energi Manufaktur, vol. 1, no. 1, Jul. 2016,
doi: 10.21070/r.e.m.v1i1.169.
A. B. Prasetiyo, �Keywords :
Taguchi Method Surface Roughness Wear of Chisel.�
M. Y. Sobron Lubis and R. dan Moses
Kamillo Tjenardi, �Investigasi Variasi Kecepatan Potong Optimal Pada Proses
Pemesinan Baja Aisi 4140.�
Copyright holder: Andre
Hidayat, M. Sobron Y. Lubis, Rosehan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |