Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 6, Juni 2022

 

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM FILM NUSSA THE MOVIE

 

Nuzela Wikrama

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan/Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Film merupakan salah satu sarana untuk mengedukasi secara langsung pesan-pesan yang terkandung dalam� film animasi Nussa The Movie. Animasi dapat dijadikan langkah yang efektif untuk anak-anak. Peneliti menganalisis bagaimana sisi positif dari nilai-nilai pendidikan akhlak� dalam film animasi yang diramaikan Nussa The Movie. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film Nussa The Movie dan untuk mengetahui cara pandang masyarakat sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak maupun remaja yang baik dan benar dalam film Nussa The Movie. Peneliti memakai teknik metodologi pendekatan kualitatif. Di sinilah teknik metodologi pendekatan kualitatif ini berpusat pada interaksi eksplorasi yang menghasilkan data informasi� data deskriptif yang jelas. Audit ini membongkar dan mengklasifikasikan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film Nussa The Movie. Sebagaimana hasil dari penelitian ini yang telah digambarkan, maka peneliti dapat membuat penentuan kesimpulan bahwa film animasi Nussa The Movie ini mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak yang telah mengubah media pelatihan akhlak ini yang berkaitan dengan pembelajaran atau media publisitas di arena publik, khususnya dalam ruang lingkup keluarga. Kehadiran film layar lebar animasi pertama yang mengandung komponen agama Islam di Indonesia, khususnya Nussa The Movie, menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas fitrah pendidikan akhlak.

 

Kata kunci: Pendidikan, Akhlak, Film

 

Abstract

Film is one of the means to directly educate the messages contained in the animated film Nussa The Movie. Animation can be used as an effective step for children. The researcher analyzes how the positive side of the values ​​of moral education in the animated film that is enlivened by Nussa The Movie. This study aims to determine the benefits of moral education values ​​in the film Nussa The Movie and to find out the community's perspective as parents in educating children and adolescents who are good and right in the film Nussa The Movie. The researcher uses a qualitative approach methodological technique. This is where the methodological technique of this qualitative approach is centered on exploratory interactions that produce clear descriptive data. This audit uncovers and classifies the values ​​of moral education in the film Nussa The Movie. As the results of this study have been described, the researcher can make a conclusion that the animated film Nussa The Movie contains moral education values ​​that have changed this moral training media related to learning or publicity media in the public arena, especially in the scope of this study. family. The presence of the first animated feature film that contains components of the Islamic religion in Indonesia, especially Nussa The Movie, has become a reference for improving the quality of moral education.

 

Keywords: Education, Morals, Movie

 

Pendahuluan

Pendidikan adalah bagian penting untuk menciptakan manusia yang dapat melanjutkan dengan pertempuran dalam membangun dimasa yang akan datang.

Pendidikan merupakan persyaratan yang sangat mendasar bagi orang-orang dan tidak dapat digantikan. Dengan persiapan, manusia dapat mengumpulkan potensi karakteristik yang ada dalam dirinya dan berperan penting dalam melahirkan manusia yang berkualitas secara mental, penuh perasaan, maupun perspektif dunia lain.(Izzaty, Astuti, & Cholimah, 1967)

Pendidikan adalah hak anak yang merupakan komitmen pada orang tuanya. Dengan asumsi bahwa anak-anak kurang sekolah, nanti mereka dapat meminta tanggung jawab dari orang tua khusus mereka. Dengan tujuan untuk melatih anak-anak mereka dalam keluarga, wali harus tahu bagaimana mengajar anak-anak di mana sebagian besar pemahaman mereka agak sedikit. Demikian pula, orang tua juga harus mengetahui keadaan anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun mental, sehingga akan lebih mudah baginya untuk melakukan tugas mendidik anak-anaknya saat ini. Karena campur tangan orang tua dalam memahami keadaan anak akan sangat mempengaruhi sekolah anak mereka, yang biasanya akan terasa setelah anak tersebut mencapai pubertas.(Agus, 2017)

Dikelilingi oleh anak-anak zaman sekarang, menunjukkan �di lingkungan mereka yang kurangnya teladan akhlak yang baik dan benar. Kami sering mengalami pembullyan di sekolah, sehingga mengubah cita-cita di sekolah dasar sangat tidak efisien. Di hadapan para pemuda dan pelajar di tingkat dasar ini, telah ada contoh pemanfaatan bimbingan akhlak, misalnya, menghidupkan karakter yang mendidik dan membutuhkan persiapan akhlak yang berkualitas. Animasi dapat dijadikan metode yang efektif. Kualitas yang berubah harus terkait dengan akhlak sehari-hari.

Serial film animasi Nussa and Rara tampaknya hadir dengan antusias sebagai solusi atas ketertarikan para orang tua tentang absennya tayangan edukatif bagi anak muda. Ketebalan kebajikan yang dibalut dengan baik dengan ide kesan dan latihan yang menyenangkan, tentu saja membuat daya tarik tersendiri bagi orang banyak. Untuk menyajikan adegan yang mencerahkan dan menarik bagi anak-anak mereka. Dengan hadirnya serial Nussa dan Rarra yang dihidupkan kembali, diakui dapat memberikan proyek pendidikan akhlak kepada setiap anak muda.

Nussa adalah film animasi yang pertama kali dibuat oleh rumah produksi The Little Giantz dengan Aditya Triantoro dan Angga Dwimas Sasongko sebagai executive producer, Ricky MZC Manoppo dan Anggia Kharisma sebagai producer, dan Bony Wirasmono dan sebagai direktur. Ide film Nussa hadir dalam perindustrian film pendek dalam Youtube pada tahun 2016 sebagai produk intelektual properti yang kemudian rilis pada tahun 2018. Film Nussa pertama kali tayang di You Tube pada bulan November tahun 2018. Bony Wirasmono selaku sutradara film �Nussa� pun mengucapkan rasa terima kasihnya atas pujian yang diberikan kepada film "Nussa". Bony pun berharap bila semua pesan yang ada di film "Nussa" busa mengispirasi banyak orang. �Terima kasih, apresiasi yang diberikan masyarakat sangat besar sekali. Saat dua hari pre-order tiket NUSSA dibuka, sudah 10.000 yang terjual. Kami sangat senang dan bersyukur. Semoga, nilai-nilai kebaikan yang kreator tanamkan dalam film NUSSA bisa menginspirasi keluarga di rumah,� ujar Bony Wirasmono dikutip dari siaran pers yang diterima Limapagi.id, Sabtu, 25 Desember 2021.

Film animasi Nussa sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 14 Oktober 2021. Salah satu film yang cocok ditonton bersama anak-anak dan keluarga karena ceritanya yang ringan, namun sarat makna. Nussa adalah film yang dimeriahkan oleh Visinema dan studio animasi The Little Giantz. Sejak hari tayang perdana, film animasi Nussa yang dimeriahkan sudah dibanjiri penggemar. Film yang di sutradarai oleh Bony Wirasmono ini mengangkat cerita ringan, namun sarat makna, memenuhi harapan para orang tua yang memiliki anak.

Rasanya tidak berlebihan jika menyebut film Nussa adalah film animasi terbaik Indonesia saat ini. Bukan soal film ini jadi nomine FFI 2021 �Film 2021 Animasi panjang terbaik� atau tayang duluan di luar negeri, tapi bisa dibuktikan saat kamu nonton di layar lebar. Sutradara Bony Wirasmono juga sempat menjelaskan bahwa dalam pengerjaan film ini, bersama timnya memperkuat dan menumbuhkan beberapa inovasi baru yang tidak sama dengan seri. Salah satunya dengan memanfaatkan inovasi hair-framework, dimana setiap rambut karakter dibuat secara individual. Bony menceritakan, "Misalnya, untuk kepribadian Abdul saja, dibutuhkan sekitar 200.000 helai rambut untuk mendapatkan garis pandang terbaik yang jelas. Saya berani mengatakan, sifat keaktifan film ini adalah yang terbaik yang pernah saya lakukan.�

Film yang dapat kesempatan world premiere di festival BIFAN di Korea Selatan ini adalah karya besar yang diproduksi bersama ratusan kreator berbakat asli Indonesia. Hasil dari kerja keras yang dilakukan hampir tiga tahun ini, diharapkan dapat menggairahkan dunia animasi yang berkualitas di Indonesia. Sebenarnya bukan soal film animasi Indonesia lain tak layak, tapi lewat film ini, kita bisa tahu bahwa banyak animator indonesia yang berbakat ditambah teknologi yang semakin canggih. Diharapkan, ke depannya banyak film animasi Indonesia yang mendunia.

Nilai adalah pemahaman tentang sesuatu, namun dalam pengertian itu ada potensi yang tergerak maju untuk seseorang yang benar-benar merealisasikan suatu kenyataan. Pendidikan akhlak adalah suatu usaha untuk menanamkan dasar-dasar etika dan cita-cita kepribadian, sifat-sifat yang harus diubah menjadi kecenderungan dengan harapan agar anak-anak atau siswa memiliki pemahaman tentang hebat dan buruknya suatu kegiatan, dapat mempelajari pelajaran agama Islam, memiliki keyakinan yang teguh dan memiliki orang yang terhormat. pada akhirnya menjadi manusia utama atau atau insān kāmil(Akhmad Sodiq, 2018)

Mengingat upaya landasan edukatif dalam memahami pengembangan akhlak yang baik adalah sesuatu yang dianjurkan, hal itu harus ditanamkan sejak awal baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan setempat, sehingga mereka menjadi orang yang berjiwa terhormat dan memiliki pribadi yang berkecukupan. (Ginanjar & Kurniawati, 2017)

Al-Khulq secara bahasa bermakna tabiat, watak, kehormatan diri dan agama. Hakikat al-khulq merupakan bagian dari sisi batin manusia, yaitu dimensi jiwa manusia dengan berbagai sifatnya dan makna yang khusus terkandung didalamnya. Posisi al-khulq (atau sisi batin manusia) setara dengan fisik manusia dalam bentuk lahiriahnya. Artinya, dimensi batin dan lahiriah manusia sama-sama memiliki dua sisi: baik dan buruk. Al-khulq adalah kondisi terdalam jiwa manusia yang dari situ lahir berbagai perbuatan baik dan buruk, adanya pertimbangan ketika melakukan tindakan itu. Adapun bentuk jamaknya adalah al-akhlaq. Sementara itu, akhlak sendiri adalah sebuah ilmu yang objeknya adalah hukum-hukum nilai yang terkait dengan amal-amal manusia, yang darinya bisa disebut bahwa sebuah perbuatan itu baik atau buruk (Qahthani-Al, 2018)

Tujuan ini dikonsentrasikan pada akhlak adalah agar mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang etika Islam, derajatnya, dan pada akhirnya memiliki janji untuk memiliki pilihan untuk menerapkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari sehingga dipercaya dapat dimanfaatkan dengan baik. sebagai pengaturan untuk melatih kembali informasi yang mereka latih di kehidupan masa depan mereka. lokal. Salah satu upaya untuk memahami akhlak dengan baik, mahasiswa dapat memperolehnya melalui media data berupa film yang di dalamnya terdapat kelebihan pendidikan moral. Kehadiran film sebagai media korespondensi yang cakap dan layak, memiliki kapasitas sebagai media instruktif, karena film menikmati keunggulannya sendiri di atas media yang berbeda. Film mempengaruhi pikiran manusia, dengan pesan-pesan yang terkandung dalam adegan film akan sangat mempengaruhi semangat penontonnya. (Izzaty et al., 1967).

Selanjutnya, tugas dunia pendidikan semakin menantang untuk berperan dalam membentuk individu-individu yang siap bersaing serta memiliki orang-orang terhormat dalam keseluruhan aktivitasnya sebagai modal industri (social capital). Untuk membingkai manusia berakhlak, orang terhormat, jelas ada kepentingan bagaimana interaksi instruktif yang dilakukan dapat membawa orang menjadi manusia seutuhnya, baik secara jasmani maupun rohani.(Lubis, Siahaan, & Saragih, 2022)

 

Metode Penelitian

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data, khususnya strategi pengumpulan informasi Studi Keperpustakaan berkonsentrasi pada membatasi latihan mereka untuk bahan-bahan koleksi perpustakaan tanpa penelitian lapangan terkemuka. Untuk situasi ini, teknik pemilahan data yang akan digunakan oleh ilmuwan adalah strategi dokumentasi. Strategi dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk menemukan dan mengungkap informasi tentang hal-hal dan faktor-faktor melalui melihat melalui laporan dari komunikasi yang luas, media elektronik, buku dan film.(Izzaty et al., 1967). Dokumentasi aktual dalam penelitian ini dilengkapi dengan memperhatikan atau melihat dan membedakan adegan-adegan dalam gerakan Nussa dan Rara yang menunjukkan sisi positif dari pelatihan karakter yang kemudian ditelaah dalam kartu informasi.

(Nuha, 2021)

Tabel Kartu Data

No. Data:

Penggalan Dialog/scene

Analisis

 

Dalam mengkaji data yang telah dikumpulkan dan disusun, metode yang digunakan adalah Jenis pemeriksaan isi yang akan digunakan adalah content analysis yaitu eksplorasi khusus yang diarahkan pada data, yang dilaporkan dalam bentuk rekaman, baik dalam bentuk gambar, suara maupun karangan. (Suharsimi, 1998) Kemudian pemahaman ilustratif selesai, khususnya dengan memberikan garis besar dan terjemahan serta penggambaran data yang telah dikumpulkan.

Dalam proposisi penulis menggunakan penelitian kepustakaan (Library research), yaitu prosedur data informasi dan data dengan berbagai macam bahan yang terkandung dalam tulisan, seperti buku, artikel, buku harian dan beberapa karya berbeda yang diidentifikasi dengan percakapan dalam penelitian ini (Eko Irwantoro, Jalil, & Faisol, 2019). Dalam tinjauan ini, catatan yang akan diperiksa adalah menyelidiki kualitas akhlak pada film animasi Nussa The Movie karya Bonny Wirasmono dapat dikatakan pemeriksaan ini dapat disebut penelitian kepustakaan. Peneliti merujuk teknik metodologi pendekatan kualitatif. Di sinilah metodologi pendekatan kualitatif ini berfokus pada interaksi eksplorasi yang menghasilkan informasi data deskriptif.(Eko Irwantoro et al., 2019) Ulasan ini membedah dan mengelompokkan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film Nussa The Movie.

 

Hasil dan Pembahasan

1.   Isi Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan terdiri dari : Sinopsis Film �Nussa The Movie�, Sejarah dan Latar belakang pembuatan film animasi �Nussa The Movie�, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak, dan yang terakhir yaitu Isi Hasil Pembahasan

2.   Sinopsis Film �Nussa The Movie�

Film ini menceritakan seorang anak laki-laki bernama Nussa yang memiliki minat pada sains. Nussa dikenal sebagai anak pintar dan jadi andalan sekolahnya terkait dengan sains. Menjelang pertandingan sains antar sekolah, Nussa mengalami sebuah gejolak. Seorang anak baru datang ke sekolah Nussa, anak tersebut bernama Jonni. Jonni memiliki keunggulan dibanding Nussa yakni memilki peralatan yang sangat canggih.Keduanya sama-sama memiliki minat dan kemampuan dalam mengerjakan proyek sains. Nussa dan Jonni pun terpilih menjadi wakil sekolah dalam festival sains mendatang. Hingga suatu hari, Nussa yang mengandalkan barang-barang rongsokan untuk membuat roket mulai merasa terancam karena roket buatannya tidak bisa diterbangkan sementara roket milik Jonni lebih bisa diandalkan. Perhatian teman-teman terhadap Nussa yang tadinya mengandalkan dan menyanjung Nussa pun perlahan beralih kepada Jonni. Nussa merasa gagal dan kegagalannya bertambah berat ketika ayahnya yang sudah lama tidak bertemu dengannya membatalkan janji untuk pulang. Nussa merasa dunia telah berubah. Tidak ada lagi yang peduli dengannya. Mulai dari sekolah, teman-teman, hingga ayahnya. Nussa pun mulai kehilangan semangatnya di tengah festival sains yang akan datang.

3.   Sejarah dan Latar belakang pembuatan film animasi �Nussa The Movie�

Nussa dan Rara adalah sebuah film animasi yang dirilis pada 20 November 2018. Lalu yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diproduksi oleh The Little Giantz yaitu sebuah rumah produksi animasi yang dikembangkan oleh anak bangsa. Nussa adalah film animasi yang pertama kali dibuat oleh rumah produksi The Little Giantz dengan Aditya Triantoro dan Angga Dwimas Sasongko sebagai executive producer, Ricky MZC Manoppo dan Anggia Kharisma sebagai producer, dan Bony Wirasmono dan sebagai direktur. Ide film Nussa ini muncul pada tahun 2016 sebagai perwujudan dari produk intelektual properti yang kemudian rilis pada tahun 2018. Film Nussa pertama kali tayang di YouTube pada bulan November tahun 2018 Serial animasi Nussa dan Rarra telah mencapai 5,08 juta followers di saluran YouTube. Serial Nussa dan Rarra yang penuh energi sangat menarik bagi para penonton YouTube, terutama di kalangan anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa serial yang dimeriahkan ini umumnya disambut baik oleh masyarakat pada umumnya, khususnya di Indonesia.

4.   Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak

Film animasi "Nusa The Movie" mengandung banyak komponen nilai-nilai pendidikan akhlak. Sisi positif dari pendidikan akhlak dapat ditemukan dari berbagai sudut, antara lain dari dialog para tokoh, cara berperilaku para tokoh dalam transmisi. Dengan mengamati setiap adegan, peneliti memiliki pilihan untuk menemukan sisi positif dari pendidikan akhlak yang diperkenalkan.

Penelitian ini bermaksud dan bertujuan untuk memberikan gambaran peristiwa, utamanya gambaran mengenai akhlak yang berpedoman teori Said Ali Wahaf al-Qahthani. Peneliti akan menganalisis dan menjelaskan cerita dan rangkaian peristiwa di dalam film Nussa The Movie untuk mengetahui sekaligus mendalami akhlak terhadap tokoh-tokoh dan alur cerita.

Peneliti menemukan 18 data. Berdasarkan 18 data analisis dari teori yang peneliti gunakan, yang mencakup [Sikap Dermawan dan Pemurah, Adil, Tawadhu (rendah hati), Ikhlas, Jujur, Teladan Baik, Ilmu Bermanfaat, Hikmah (kebijaksanaan), Perilaku Bijaksana, Istiqamah, Pengetahuan dan Pengalaman, Siasat Bijaksana, Menempatkan Manusia Posisi dan Derajatnya, Bersikap Penyantun dan Pemaaf, Berhati-Hati dan Cermat, Bersikap Lembut dan Lunak, Sabar, Rahmat (kasih sayang)] dari 18 data ini peneliti menggunakan teori dari Said Ali Wahaf al-Qahthani dari hasil teori buku Akhlak Mulia. (Al-Qahthani, 2018)

 

 

Hasil Pembahasan

Bagian ini berisi sub-bahsan utmaa ditulis dengan fonta Times New Roman 12. Sub-bhasan ditulis secsara sistematis. Diharapkan penomoran dalm sub-bahasan jangan ditulis terlalu banyak.

 

NO.

Penggalan Dialog/Scene

Analisis

1.

Sikap Dermawan dan Pemurah

(Pada 32 menit .05 detik)

Analisis :

Pak Ucok : Ai tunggu sebentar, aku punya sesuatu buat kau, Aaa... nih� supaya roket kau makin keren punya, kemarin kau nyari bukan

Nussa� � ��: Iya iya, makasih pak ucok

Pak Ucok : Mantap

Deskripsi������� : Peneliti menemukan adegan dimana Pak Ucok memberikan barang bekas kepada Nussa untuk pembuatan roket yang akan dilakukan untuk ajang perlombaan. Kebetulan Pak Ucok mempunyai barang yang dicari Nussa. Adegan ini menunjukan bahwa kedermawanan dan suka menolong mestinya menjadi akhlak yang menghiasi para pendakwah ketika mereka berdakwah. Diantara sosok agung yang menerapkan sikap dermawan dan pemurah ini adalah Rasulullah saw sebagaimana. Diantaranya adalah riwayat berikut :

�Diriwayatkan dari Musa bin Anas dari ayah ya bahwa Rasulullah saw tidak pernah diminta sesuatu kecuali beliau pasti akan memberikannya. Hingga suatu ketika datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah saw. Beliau memberikan kepadanya kambing yang sangat banyak (laksana memenuhi dua gunung). Laki-laki tersebut pulang kepada kaumnya dan berkata �Wahai kaumku, masuklah semua ke agama islam karena sesungguhnya Muhammad itu mencurahkan pemberian tanpa takut miskin� Sikap yang sarat kebijaksanaan dan luhur tersebut menunjukan betapa Rasulullah saw merupakan pribadi yang sangat dermawan dan pemurah (Al-Qahthani, 2018) Sikap inilah yang menunjukan Pak Ucok kepada Nussa Sikap dermawan dan pemurah yang mencarikannya lalu memberikan barang bekas.

 

2.

Adil

(Pada 79 menit. 30 detik)

Analisis:

Abah�� : Abah punya sesuatu buat kalian

Uma��� : Wah apa itu abah?

Abah�� : Nah ini

Rara��� : Apa bah? Abah bawa oleh-oleh? Asik

Abah�� : Ada, ini untuk Nussa

Uma��� : Wah Masyaallah, cocok banget buat Nussa Keren

Nussa� : Makasih ya abah

Rara��� : Yah itu buat kak Nussa, buat Rara mana?

Abah�� : Oh iya, buat Rara ya?

Rara��� : Mana bah?

Abah�� : Buat Rara tahun depan aja ya gimana?

Rara��� : Loh, yah abah nih mana

Abah�� : Ada-ada ini buat princess Rara

Nussa� : Rara dapet juga

Rara��� : Makasih abah, asik punya hadiah bruummm..

Deskripsi������� : Nussa dan Rara belum mengetahui jikalau Abah sudah sampai dirumah, mereka berdua pun terkejut melihat Abah sudah tiba dirumah. Abah membelikan oleh-oleh atau bingkisan untuk Nussa dan Rara, sikap Abah ini merupakan sikap Adil terhadap anak-anaknya karena Nussa dibelikan dan Rara pun juga sama dibelikan oleh-oleh dari Abah. Perilaku orang tua terhadap anak yang berlaku adil ini merupakan salah satu akhlak dari teori (Al-Qahthani, 2018). �Adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu!� (HR. Abu Dawud, Nasa�i, dan Ibnu Hibban, dihasankan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 1240).

 

3.

Tawadhu (Rendah hati)

(Pada 51 menit. 03 detik)

Analisis:

Nussa� : Uma

Uma��� : Nussa ada apa sayang?

Nussa� : Maaf

Uma��� : Gapapa sayang

Deskripsi������������������� : Pada adegan ini ketika Umma sedang menelpon Abah melalui gawai disusul dengan tangisan Umma ketika Abah tidak bisa pulang ke Indonesia untuk hadir ke acara perlombaan Sains Fair disekolah Nussa. Ketika itu Nussa sedang marah terhadap Abah dan Umma. Lalu Nussa mendengarkan pembicaraan Umma dan Abah melalui gawai ketika gawai sudah dimatikan Nussa menghampiri Umma dan Nussa meminta maaf kepada Umma dengan peristiwa yang telah terjadi. Meminta maaf jelas merupakan salah satu bentuk kerendahatian (Tawadhu) pribadi dan tentu juga merupakan salah satu bentuk keberanian manusia.

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

��Mengenai hamba Tuhan Yang Maha Pengasih, mereka adalah orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati dan ketika orang-orang yang lalai menyambut mereka (dengan kata-kata yang menyinggung), mereka mengucapkan "salam". (QS. Al-Furqan:63)

4.

Ikhlas

(Pada 83 menit. 07 detik)

Analisis :

Nussa� : Bah, bener gak sih kalau berdoa di malam lailatul qadar itu pasti terkabul?

Abah�� : Hmm.. Nussa mau berdoa buat lomba ya Nussa, Abah yakin pasti Nussa udah berusaha keras bukan?

Nussa� : Iya bah

Abah�� : Ya sekarang Nussa serahin semuanya sama Allah InshaAllah kita semua dapat malam Lailatul Qadar

Abah & Nussa : Amin

Deskripsi������� : Ketika malam Lailatul Qadar Abah dan Nussa pergi ke masjid dan berdoa agar mendapatkan malam Lailatul Qadar untuk kelancaran acara perlombaan Sains Fair ketika Abah mengucapkan menyerahkan semuanya terhadap Allah SWT. Dari berbagai definisi diatas jelas sudah bahwa ikhlas bermakna mengarahkan amal kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Allah semata. Tidak ada sikap riya (ingin dilihat orang lain) ataupun (sum�ah ingin didengar orang lain) (Al-Qahthani, 2018).

 

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Katakanlah (Muhammad), �Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, (QS. Al.An�am:162)

 

لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ

" tidak bergabung dengan-Nya; seperti yang diarahkan kepadaku dan saya �cepat untuk tunduk berserah diri (Muslim).� (QS. Al.An�am:163)

5

Jujur

(Pada 63 menit. 20 detik)

Analisis:

Nussa� : Roket kamu kenapa rusak?

Jhoni�� : Udah dibenerin kok kemarin

Nussa� : Rusaknya gimana?

Jhoni�� : Casingnya retak dikit, trus mesinnya juga agak bermasalah, tapi kemarin aku dah ganti kok beberapa bagian pake barang bekas kaya roket kamu

Nussa� : Kemarin waktu kamu gak ada aku coba nyalain roket kamu, Eeee... trus aku gak sengaja jatohin, harusnya aku minta izin dulu sama kamu, maaf ya

Jhoni�� : Ah its okay, sekarang malah roket aku lebih bagus abis dibenerin

Deskripsi������� : Adegan ini ketika Nussa meminjam roket Jhoni tanpa sepengetahuan Jhoni, lalu roket itu pun rusak dan terbanting. Nussa pun tidak berani bilang kepada Jhoni. Sewaktu ketika Jhoni lagi memegang roket lalu Nussa bertanya terlebih dahulu tetapi roketnya sudah dibetulkan oleh Jhoni. Nussa pun meminta maaf atas kejadian waktu roket itu rusak. Sifat ini menunjukan sifat jujur. Kejujuran dalam ucapan yaitu dalam mengambil kebaikan dan menolak kebatilan serta sikap bermain-main yang diharamkan. Allah memerintahkan hamba beriman untuk bersama golongan yang jujur dan menerapkan sikap jujur dalam setiap kondisi. Kejujuran merupakan jalan keselamatan dari kehinaan dunia dan siksa akhirat.(Al-Qahthani, 2018)

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar. (QS. At-Taubah:119)

6.

Teladan Baik

(Pada 12 menit. 15 detik)

Analisis :

Nussa� : Bersiap, memberi salam!

Murid� :Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bu Guru Anggi���������� :Wa�alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh

Deskripsi������� : Pada saat murid-murid didalam kelas dan ibu guru masuk untuk memulai pelajaran, murid-murid langsung mengucapkan salam untuk tata cara menghormati cara seorang guru. Teladan baik yang berhias dengan akhlak utama memberikan contoh kepada orang lain bahwa mencapai berbagai keutamaan dan amalan sholeh tersebut adalah sangat mungkin diraih manusia. (Al-Qahthani, 2018)

 

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا

�Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang bertawakal (kebaikan) Allah dan (mendekati) Hari Kiamat dan yang berdzikir kepada Allah.� (QS. Al-Ahzab:21)

7.

Ilmu Bermanfaat

(Pada 53 menit. 33 detik)

Analisis :

Nussa� : Kenapa beh?

Babeh� : Eh Nussa, ini bel bentar-bentar rusak aje, kira-kira ini bel bisa ga lu benerin biar jadi bunyi lagi

Nussa� : Bentar beh

Babeh� : Coba deh coba deh

Nussa� : Hmm gimana ya, hhmm.. beh coba pasang ini beh

Babeh : Hah pasang sini? Oh iye aduh hm udah coba deh pencet bel nye

(Bel sekolah pun berdering kencang)

Babeh� : Weh waduh kedengeran lagi bel nye 3 kilo bisa kedengeran lagi nih, salut babeh salut sama barang yang udah ga kepake bisa kepake lagi ditangan lu bukan maen bukan maen.

Deskripsi������� : Pada saat itu Babeh ingin membunyikan bel untuk memberitahu kepada murid-murid waktunya masuk kedalam kelas, namun bel sekolah mati babeh pun kebingungan untuk membetulkan bel tersebut. Lalu datanglah Nussa yang pada akhirnya membetulkan bel sekolah tersebut dengan kecerdasan yang ia miliki. Kesempurnaan ilmu adalah dengan mengamalkan kandungan ilmu atau petunjuk dari ilmu.� Karena ilmu yang bermanfaat merupakan rukun hikmah dimana orang yang mendapatkannya beragam kebaikan(Al-Qahthani, 2018)

8.

Hikmah (Kebijaksanaan)

(Pada 100 menit. 28 detik)

Analisis :

Uma��� : Nussa, dari tadi uma liat senyum-senyum sendiri

Nussa� : Nussa seneng uma doa Nussa terkabul

Uma��� : Alhamdulilah, kalau boleh tau Nussa doa apa?

Nussa� : Semoga kita semua ketemu lagi ya sama ramadan tahun depan

Uma��� : Amin

Deskripsi : Ketika semua permasalahan dihadapi dengan keikhlasan akan mendatangkan hikmah yang luar biasa dahsyat. Salah satunya Al-hilmu : sikap penyantun (sabar) mencegah pelakunya dari kemarahan. Menggunakan cara yang lembut, bersahabat, santun, dan penuh maaf sekaligus menjelaskan kebenaran dengan berdasarkan ilmu, amal, dan keyakinan, berdasarkan dalil-dalil. Tingkatan hikmah ini digunakan untuk menghadapi golongan cerdas yang menerima kebenaran dan tidak menentangnya.(Al-Qahthani, 2018)

9.

Perilaku Bijaksana

(Pada 22 menit. 38 detik)

Analisis :

Rara��� : Kak Nussa laper.., Magrib nya masih lama ya...?

Nussa� : Sebentar lagi kok ra. Mending Rara kerjain pr, emang udah selesai?

(Rara sambil geleng-geleng kepala dan seekor kucing pun lewat yaitu anta yang membawa ayam)

Nussa� : Tuhkan..

Rara��� : Haa.. anta gak puasa!!

(Anta geleng-geleng kepala)

Rara��� : ish.. ish.. ish.. Anta!! Inikan belum magrib hmm..

Deskripsi : Pada saat siang hari Nussa dan Rara sedang duduk santai di halaman rumah. Rara sudah tidak sabar ingin buka puasa rasa lapar pun sudah tidak tertahankan, Nussa sebagai seorang kakak yang menasihati adiknya yang menahan haus dan lapar pada saat puasa merupakan hal perilaku bijaksana kakak terhadap adiknya.

Perilaku Bijaksana ini sesuatu yang merupakan nalluri yang menjadi karakter asal manusia. Sebagaimana manusia marah karena perkara sepele. Atau, kemarahan memuncak oleh sebab sederhana. Atau, orang yang takut pada sesuatu yang sepele, atau orang takut suara lirih yang mengetuk pintu pendengarannya.(Al-Qahthani, 2018)

10.

Istiqamah

(Pada 52 menit. 07 detik)

Analisis :

(Ketika uma sedang selesai shalat dan berdoa bersama Rara)

Uma��� : Ya Allah, berilah berkah bagi keluarga kami janganlah engkau limpahkan marabahaya kepada kami, ya Allah berilah kami petunjuk untuk selalu taat kepadamu

Uma & Rara�� : Amin..

(Seketika Nussa mendengarkan doa Uma)

Nussa������������� : Amin...

Deskripsi������� : Uma dan Rara sedang melaksanakan sholat dan setelah selesai sholat Uma dan Rara berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari segala marabahaya. Lalu Nussa masuk rumah dan mendengarkan doa tersebut langsung di aminkan oleh Nussa. Kejadian ini termasuk golongan istiqamah karena mengajak manusia untuk menyembah Allah semata. Sehingga, Allah ditaati tidak dimaksiati, Allah yang di ingat dan tidak dilupakan. Allah disyukuri dan tidak dikufuri. Lalu merasa mulia dan bangga dengan islam. Dia harus menjalankan segala perintah dalam islam sebagai bentuk syukur kepada Tuhannya, disebabkan dia berada di atas jalan yang benar, jelas dan terang benderang. (Al-Qahthani, 2018)

11.

Pengetahuan dan Pengalaman

(Pada 25 menit. 58 detik)

Analisis :

Nussa� : Roket yang meluncur ke udara pasti jatuh ketanah, karena ada gaya gravitasi kebawah, gaya gravitasi juga akan parasut keluar supaya roket gak cepet jatuh kebawah, kita butuh gaya hambat keatas, gaya hambat dari parasut bisa bikin roket mendarat pelan-pelan.

Deskripsi������� : Ketika pengetahuan dijabarkan oleh Nussa inilah termasuk pengalaman (skill) wawasan yang Nussa dapatkan. Lalu dari pengetahuan dan pengalaman ini diaplikasikan ketika Nussa dan Jhoni terjebak dalam ruangan lalu meluncurkan roket ledakan ke arah pintu rumah Nussa. Kejadian ini merupakan buah pemikiran dan perenungan palilng berharga. Ia merupakan saripati ilmu dan pengujian. Sebab, ilmu bertolak dari asas-asas teori, kemudian ia menjadi sempurna dan tajam melalui pengetahuan yang bersifat praktis atau telah dipraktikan yang berdasarkan pada pengalaman dan eksperimen.

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

"Ajaklah (orang-orang) ke jalan Tuhanmu dengan kelihaian dan didikan yang agung, dan lawanlah mereka secara positif. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang diberi petunjuk� (QS.An-Nahl:125)

12.

Siasat Bijaksana

(Pada 20 menit 58 detik)

Analisis :

(Dalam suasana halaman masjid)

Syifa�� : Abdul aghhh!!! Abdul !! jangan main petasan

Abdul� : Emang kenapa?

Syifa�� : Kata Bu Guru itukan mubazir tau, sini!

Abdul� : Apaansih inikan punya Abdul

Nussa� : Sini Abdul siniin!!

Abdul� : Yah.. Nussa..

Deskripsi������� : Ketika Abdul bermain petasan di lingkungan masjid tidak patut untuk dicontoh. Petasan merupakan hal yang tabu dan mudharat, perkara yang tidak bermusharat dan tidak berbuat dosa dikarenakan takut timbulnya fitnah. Ketika syifa meminta agar tidak bermain petasan, namun bersikap lunak dan lembut ketika berhadapan dengan tindak kekerasan atau menyakiti. Bersikap baik ketika diperlakukan buruk. Bersikap lembut ketika mendapat perilaku tidak terpuji. Membalas perilaku bodoh dengan kesabaran dan kelemahlembutan. Membalas sikap terburu-buru dan gegabah dengan ketenangan dan kecermatan.(Al-Qahthani, 2018)

 

13

Menempatkan Manusia Pada Posisi dan Derajatnya

(Pada 89 menit. 40 detik)

Analisis :

Nussa� : Saya gak ikut kak, temen saya aja yang maju

Jhoni�� : Lah trus kamu gimana?

Nussa� : Udah, sekarang tunjukin kehebatan kamu sama semua orang terutama mamah papah kamu, udah..

Jhony� : Makasih Nussa.

Nussa� : Udah semangat ya!

Deskripsi������� : Ketika roket Jhoni rusak karena hangus, Jhoni meratapi nasibnya nangis terus menerus, namun Nussa berinisiatif cek kondisi roket yang dimiliki Jhoni. Ternyata benar roketnya itu hangus. Nussa mengambil langkah agar digantikan punya roket milik Nussa. Dan Nussa mengalah tidak mengikuti kompetisi Sains Fair agar Jhoni saja yang ikut berkompetensi di Sains Fair tersebut. Sifat inilah Nussa menempatkan manusia pada posisi dan derajatnya karena Jhoni ingin membanggakan dihadapan orang tuanya kali ini.

Ketika Pendakwah dalam menyampaikan dakwahnya perlu mengetahui kondisi masyarakat yang didakwahi terkait kayakinan, situasi, kejiwaan, kondisi sosial dan ekonomi. Mestinya memahami bahasa mereka, dialek, adat istiadat, sekaligus mempelajari problem mereka, kebudayaan, tingkat keilmuan serta kesalahan. (Al-Qahthani, 2018)

14

Bersikap Penyantun (al-Hilm) dan Pemaaf.

(Pada 20 menit. 45 detik)

Analisis :

Uma��� : Ibu mohon maaf lahir dan batin ya

Ibu Dini & Ibu Nida�� : Mohon maaf lahir dan batin juga, semoga bulan ini dilancarkan semuanya

Uma��� : Amin InshaAllah

Deksripsi: Ketika suasana dilingkungan masjid dan sehabis sholat Ibu Dini dan ibu Nida bermaaf-maafan dengan Uma dan Rara yang akan memasuki bulan suci Ramadhan.

Rasulullah SAW memaafkan ketika mampu membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau sangat sabar ketika kemarahan memuncak. Berprilaku baik kepada orang yang menyakiti. Akhlak dan budi pekerti ini menjadi penyebab utama dakwah.

Allah telah menyirati diri-Nya dengan al-hilmu atau penyantun dalam beberapa ayat Al-Quran. Allah berfirman:

� �ۚ وَلَقَدْ عَفَا اللّٰهُ عَنْهُمْ ۗ ࣖ

�Sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun� (QS.Ali Imran: 155)

 

15.

Berhati-hati dan Cermat

(Pada 68 menit. 51 detik)

Analisis :

Nussa� : Ada, ada caranya. Jadi idenya kita akan bikin roket buat kasih sinyal sos, jam segini biasanya keluargaku lagi buka puasa diruang makan nah jendela rumahku menghadap kesini jadi kita bisa terbangin roket ini dari jendela, supaya keluargaku bisa melihat roket kita

Jhony� : Nah ini nih okeh, yup very you go..

Deskripsi : Ketika Jhoni dan Nussa terjebak dalam ruangan ilmiah di sekolah. Jhoni dan Nussa memiliki siasat bahwa membuat roket dengan ledakan ke arah rumah Nussa akan mendatangkan sinyal bantuan SOS yang akan menyelamatkan Jhoni dan Nussa dari ruangan ilmiah tersebut.

Diriwayatkan� dari Abdullah bin Sarjas Al-Muzanni bahwa Rasulullah saw bersabda

�Pandangan yang bagus (cermat), berhati-hati, dan moderat merupapkan salah satu bagian dari 24 bagian kenabian�

Ringkasnya, sikap berhati-hati (tenang) itu terpuji akan dinilai baik, kecuali terkait perkara akhirat. Dengan syarat, mematuhi rambu-rambu Allah. Sehingga, berlomba-lomba dalam perkara akhirat menjadi kegiatan yang dicintai oleh Allah. Riwayat tersebut merupakan bentuk kehati-hatian Rasulullah saw, tidak sembrono. Beliau teladan dan panutan bagi pendakwah

 

16.

Bersikap Lembut & Lunak

(Pada 82 menit. 18 detik)

Analisis :

Nussa� : Gimana bah?

Abah�� : Nussa ini keren, ini semua Nussa yang bikin?

Nussa� : Iya, tapi dibantuin temen-temen juga bah

Abah�� : Abah bangga sama Nussa

Nussa� : Makasih bah

Abah�� : Nussa hebat, maaf ya nak kemarin gak tepatin janji

Nussa� : Iya yang penting kan abah udah disini, abah bisa temenin Nussa lomba kan?

Abah�� : Abah yakin pasti Nussa juara

Nussa� : InshaAllah bah.

Deskripsi������� : Ketika Nussa unjuk kebolehan atas roket yang dibuatnya dari barang-barang bekas terhadap Abah. Abah pun bangga atas pencapaian Nussa yang signifikan dari sebelumnya. Sikap lemah lembut dan lunak Abah terhadap Nussa ini berlaku pada perkataan dan perbuatan, memilih yang mudah, akhlak yang mulia. Tangguh memikul beban, tidak mudah marah, keras, kasar dan menyakiti.

Diriwayatkan dari Aisyah yang berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

�Ketika Allah menghendaki kebaikan pada sebuah anggota keluarga, maka Allah memasukkan pada diri mereka sifat lemah lembut� (Al-Qahthani, 2018)

 

17.

Sabar

(Pada 42 menit. 01 detik)

Analisis :

Syifa�� : Nussa, Kok roketnya gak selesai-selesai sih?

Nussa� : Sabar, Bentar lagi juga selesai kok

Deskripsi������� : Dihalaman tempat bermain syifa menanyakan kepada Nussa kenapa roketnya tidak rampung-rampung juga dan Nussa hanya bisa menjawab agar bersabar.

Mencegah atau menahan diri untuk tidak bersedih, menahan lisan untuk tidak mengadu, menahan anggota tubh untuk tidak melakukan perbuatan tercela seperti menampar pipi, merobek saku baju dan unsur menahan diri untuk tidak makan minum dan berhubungan sex.

Hakikat sabar: �Akhlak luhur yang mencegah pelakunya dari perbuatan tidak terpuji. Ia adalah kekuatan diri manusia untuk dapat kesempurnaan dan kelurusan�(Al-Qahthani, 2018)

 

18

Rahmat ( Kasih sayang)

(Pada 68 menit. 51 detik)

Analisis :

Nussa� : Jhony kita berbuka dulu yuk!

Jhony� : Oya yaya bentar ya dikit lagi udah jadi kok

Nussa� : Udah, kita buka puasa dulu

Jonny� : Oh yauda deh, lanjutinnya nanti aja

Nussa� : Kata Umma kita harus berbuka sama yang manis-manis

Jhony� : Tapi kenapa mesti kurma?

Nussa� : Berbuka sama kurma itu sunnah Rasul

Jhony� : Oh

Nussa� : Lagian kurma kan banyak glukosanya, jadi bisa lebih cepet balikin energi kita

Jhony� : Ya ya ya

Nussa� : Heh! Baca doa dulu!!

Deskripsi������� : Ketika Nussa dan Jhoni sedang terjebak didalam ruangan ilmiah disekolah, mereka berdua menyempatkan waktu untuk berbuka puasa. Nussa membawa bekal kurma dari saku nya. Berbagi kurma kepada Jhoni agar bisa berbuka puasa bersama.

Ada beberapa contoh perilaku namun peneliti mengambil point yang diambil dari sifat ini yaitu kasih sayang Rasulullah saw kepada seluruh manusia.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah yang berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :

�Barang siapa yang tidak menyanyangi� manusia maka Allah tidak menyayanginya�.(Al-Qahthani, 2018)

 

 

Kesimpulan

Sebagaimana hasil penelitian ini yang telah dijabarkan, maka peneliti dapat tarik kesimpulan bahwa Film Animasi Nussa The Movie ini mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak yang telah merubah media pendidikan akhlak dalam konteks pembelajaran atau media dakwah di masyarakat terutama ruang lingkup keluarga. Hal ini dapat dilihat dari tujuan pembuatan film layar lebar Nussa The Movie ini yang merujuk pada kesempurnaan akhlak manusia atau insaul kamil dan setiap permenit film ini mengandung 18 data nilai pendidikan akhlak yang merujuk pada teori Said Ali Wahaf al-Qahthani, yakni mencakup: [Sikap Dermawan dan Pemurah, Adil, Tawadhu (rendah hati), Ikhlas, Jujur, Teladan Baik, Ilmu Bermanfaat, Hikmah (kebijaksanaan), Perilaku Bijaksana, Istiqamah, Pengetahuan dan Pengalaman, Siasat Bijaksana, Menempatkan Manusia Posisi dan Derajatnya, Bersikap Penyantun dan Pemaaf, Berhati-Hati dan Cermat, Bersikap Lembut dan Lunak, Sabar, Rahmat (kasih sayang)]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

Agus, Zulkifli. (2017). Pendidikan Akhlak Anak Dalam Keluarga Menurut Islam. Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 2(1), 1�20. https://doi.org/10.48094/raudhah.v2i1.11

Al-Qahthani, Said Ali Wahaf. (2018). Panduan Akhlak Mulia (ke-1). Yogyakarta: Pustaka Hati.

Dr.Akhmad Sodiq, M. .. (2018). Prophetic Character Building Tema Pokok Pendidikan Akhlak Menurut al-Ghazali (Ke-1). Jakarta: Kencana.

Eko Irwantoro, Moch., Jalil, Abd., & Faisol, Ach. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Film Animasi Nussa Dan Rara Karya Aditya Triantoro. Vicratina Jurnal Pendidikan Islam, 4(2), 65�71.

Ginanjar, M. Hidayat, & Kurniawati, Nia. (2017). Pembelajaran Akidah Akhlak Dan Korelasinya Dengan Peningkatan Akhlak Al-Karimah Peserta Didik. Edukasi Islami, 06(12), 104�105.

Izzaty, Rita Eka, Astuti, Budi, & Cholimah, Nur. (1967). 済無No Title No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951�952., 5�24.

Lubis, Saiful Akhyar, Siahaan, Amiruddin, & Saragih, Alkausar. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Umpasa Masyarakat Adat Simalungun. 885�898. https://doi.org/10.30868/ei.v11i01.1482

Nuha, Ismaya dan Fardani. (2021). Nilai Peduli Sosial Pada Film Animasi Nussa Dan Rara. Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 03(2), 207�213.

Suharsimi, Arikunto. (1998). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

 

Copyright holder:

Nuzela Wikrama (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: