Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni
2022
PERPADUAN APLIKASI NANOPARTIKEL EMAS DENGAN BAHAN ALAM SEBAGAI KOSMETIK
PEMUTIH KULIT DAN ANTIOKSIDAN
Sri Mulyanthy Tanuwidjaja, Eni
Nuraeni, Nia Yuniarsih
Fakultas
Farmasi Universitas Buana Perjuangan, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Penggunaan bahan alam sebagai pemutih
kulit memiliki keunggulan lebih aman, meskipun penyerapan senyawa aktifnya
dalam kulit relatif rendah. Perpaduan aplikasi nanopartikel emas dengan bahan
alam tersebut sebagai kosmetik pemutih dan antioksidan telah diuji secara
klinis memiliki tingkat penyerapan yang lebih. Jurnal ini bertujuan untuk
mengumpulkan data terkait pengembangan terhadap perpaduan nanopartikel emas
dengan bahan alam sebagai kosmetik pemutih dan antioksidan. Hasil kajian
pustaka menunjukkan perkembangan bahan alam sebagai bahan pemutih kulit dan
antioksidan, namun karena sifat senyawa aktif bahan alam yang sulit diserap
sehingga kurang optimal untuk membuat kulit menjadi putih dan cerah. Sehingga
modifikasi dengan penelitian lebih lanjut telah dilakukan berupa perpaduan
aplikasi nanopartikel emas dengan bahan alam tersebut untuk mengoptimalkan
proses penyerapannya ke dalam kulit.�
Kata Kunci: nanopartikel emas, bahan alam, kosmetik, pemutih kulit, antioksidan
Abstract
The usage of natural
ingredients as skin whitening has the advantage of being safer, although the
absorption of the active compounds in the skin is relatively low. The
combination of the application of gold nanoparticles with these natural
ingredients as whitening cosmetics and antioxidants has been clinically tested
to have a more optimal absorption rate. This journal aims to collect data
related to the development of the combination of gold nanoparticles with
natural ingredients as whitening cosmetics and antioxidants. The results of the
literature study show the development of natural ingredients as skin whitening
ingredients and antioxidants, but due to the nature of the active compounds
that are difficult to absorb so are not optimal for making skin white and bright.
So that modifications with further research have been carried out in the form
of a combination of gold nanoparticle applications with these natural
ingredients to optimize the absorption process in the skin.
Keywords:��� gold nanoparticles, natural ingredients, cosmetics, skin whitening,
antioxidants
Pendahuluan
Salah satu kosmetik yang paling populer adalah pemutih kulit
atau skin whitening. Namun belakangan ini diketahui bahwa kosmetik
pemutih kulit� mengandung zat berbahaya
yang dapat membahayakan kulit, seperti merkuri. Merkuri merupakan salah satu
bahan aktif yang biasa digunakan dalam kosmetik karena efek memutihkan kulit
yang relatif� singkat. Kandungan asam
amino klorida dan asam klorida dalam merkuri dapat menyebabkan� penipisan kulit bahkan dapat menyebabkan kanker kulit (Amiruddin et al., 2013).
Pengembangan kosmetik dari bahan alami telah banyak
diterapkan di sejumlah industri kosmetik. Produk pemutih wajah baru yang
dikembangkan dari bahan-bahan alami dinilai sama efektifnya dengan bahan
sintetis. Namun, bahan-bahan alami yang digunakan sebagai kosmetik memiliki
kelemahan, yaitu kurang mampu menyerap senyawa aktifnya ke dalam sel kulit.
Oleh karena itu, modifikasi senyawa aktif diperlukan untuk meningkatkan proses
absorpsi (Putri et al., 2021).
Nanopartikel emas adalah bagian dari evolusi nanoteknologi.
Nanopartikel emas dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan kosmetik
dengan senyawa aktif dari bahan alami yang sulit diabsorbsi. Hal ini disebabkan
ukuran nanopartikel emas yang lebih kecil dengan luas permukaan yang lebih
besar, yang memfasilitasi penetrasi membran sel. Metode konvensional
biosintesis nanopartikel emas dalam bentuk bottom-up diketahui bersifat
toksik, mahal dan tidak ramah lingkungan, sehingga dilakukan inovasi
regeneratif berupa green synthesis yang ramah lingkungan dan tidak lebih
toksik. Sintesis hijau dapat dibuat dari bahan alam yang memiliki senyawa aktif
pereduksi, penstabil dan dapat berperan dalam oksidasi berupa protein, asam
amino, polisakarida, flavonoid, senyawa fenolik, asam organik, terpenoid dan
polifenol, aktivitas antibakteri dan dapat meningkatkan elastisitas kulit.
Pemahaman perkembangan mengenai perpaduan aplikasi nanopartikel emas dengan
bahan alami dalam kosmetik pemutih kulit dilakukan dengan cara menginhibisi
aktivitas enzim tirosinase (Kaul et al., 2018).
Nanopartikel emas telah merevolusi bidang kedokteran karena aplikasi penyebarannya luas dalam pengiriman obat yang ditargetkan, imaging, diagnosis dan terapi karena ukurannya sangat kecil, luas permukaannya tinggi, stabil, tidak toksik serta memiliki sifat fisik dan kimia
yang baik. (Khan et al., 2014; Gajbhiye et al., 2016).
Emas dapat digunakan
sebagai antiaging karena
merupakan katalis dalam pembentukan kolagen.
Kolagen merupakan protein
utama yang terdapat dalam jaringan kulit. Regenerasi kolagen membuat
jaringan kulit semakin padat
sehingga kulit terlihat kencang dan lebih
muda. Suatu penelitian menunjukan bahwa sintesis nanopartikel
emas dengan matriks gliseril monostearat aman digunakan dalam kosmetik karena tidak merusak
protein seperti logam berat Ag (Silver), Pb (Timbal), Hg (Merkuri), dan
Cd (Kadmium) sehingga penggunaan nanopartikel emas dalam kosmetik
terutama sebagai antiaging sangat direkomendasikan sebagai kosmetik di dalam krim anti penuaan
dini yang sering dipasarkan. (Rahmi et
al., 2014).
Antioksidan adalah senyawa yang memiliki kemampuan untuk menghilangkan
dan melawan pembentukan efek spesies oksigen reaktif.
Peran antioksidan sangat penting dalam mengurangi efek radikal bebas yang� erat kaitannya dengan terjadinya penyakit
degeneratif seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes
dan penyakit berbasis kanker pada proses penuaan dini. Nanopartikel emas
diharapkan dapat berperan sebagai antioksidan. Kemampuan nanopartikel emas
dalam meredam radikal bebas telah terbukti secara klinis (Huang et al., 2013).
Metode Penelitian
Kriteria inklusi untuk jurnal artikel yang dimasukkan
adalah artikel yang diterbitkan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia
dengan teks lengkap dalam kurun waktu. Artikel tersebut berisi pembahasan
terkait nano emas, kosmetik dan bleaching. Kriteria eksklusi adalah jurnal
artikel yang tidak menggunakan uji nanopartikel emas sebagai perpaduan
aplikasi.
Hasil Dan Pembahasan
Kandungan bahan aktif pada bahan alami yang memiliki
aktivitas memutihkan dengan mekanisme yang berbeda dalam menginhibisi produksi
melanin, seperti terlihat pada Tabel 1. Secara umum mekanisme penghambatan
produksi melanin dilakukan dengan menginhibisi aktivitas tirosinase sebagai
enzim utama. Penghambatan ini dicapai dengan menggunakan metode penghambatan
langsung dan tidak langsung. Inhibisi langsung dapat dilakukan dengan
menginhibisi aktivitas enzim tirosinase. (Tettey et al., 2012).
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa hingga 28 bahan alam
menginhibisi produksi melanin dengan menginhibisi� langsung�
aktivitas enzim tirosinase dan 3% sisanya bekerja dengan menginhibisi
ekspresi gen pigmen. Aktivitas bahan alam ditentukan oleh kandungan senyawa di
dalamnya.� Sebagian besar bahan alam yang
memiliki aktivitas penghambatan tirosinase adalah flavonoid dan turunannya.
Memang, flavonoid memiliki kemampuan untuk mengikat 2 tembaga yang ada di situs
aktif enzim tirosinase (Putri et al., 2021).
Tabel 1
No |
Bahan alam |
Kandungan |
Stuktur |
Pelarut |
Mekanisme aksi |
Aktivitas penghambatan tirosinase |
Aktivitas penghambatan tirosinase |
Ref |
|
In vitro |
In vivo |
||||||||
1 |
Vitis vinivera |
Resveratrol |
|
Ethanol |
Menghambat enzim irosinase |
IC50�1 � 0,39 �g/ mL |
Sel murin B16, sel HEK293, HEMs/ 0�100 μg/ mL |
- |
Park J et al., 2013;2013 :1�11. |
2 |
Leathesia difformis |
Fucoxanthin |
|
Ethanol |
Menurunkan ekspresi mRNA, Tyr,
Trp-1, DCt , MITF dan Mc1r |
113,2 % |
Sel B16F10/1, 5, 10, 15 μg/mL |
- |
Seo G et al., 019;20 (3):536 |
3 |
Artocarpus xanthocarpus |
Artonin A |
|
Methanol |
Menghambat aktivitas tyrosinase intraseluler |
IC50�10.1 � 88,7 �g/ mL |
B16F10/0-
100 μg/ mL |
- |
Jin Y-J et al., 2019 |
4 |
Betula pendula |
Quercetin |
|
Ethanol |
Menghambat aktivitas difenolase enzim tirosinase |
IC50�119,08 � 2,04 �g/ mL |
- |
- |
German�
MP et al., 2012. |
5 |
Carthamus tinctorius
L. |
Chalcones |
|
- |
Menghambat secara kompetitif aktivitas enzim tirosinase |
IC50�3.000 � 1.010 �g/ mL |
Sel B16BF1/
1000 � 4000 μg/ mL |
- |
German�
MP et al., 2012. |
6 |
Crataegus azarolus |
Vitexin � 200-Orhamno-side |
|
Ethyl acetate |
Menghambat oksidasi L-DOPA |
IC50�5.000 �g/mL |
Sel B16BF1/
0 � 100 μg/mL |
- |
Mustapha et al., 2015;69:139�44. |
7 |
Garcinia livingstonei |
Morrellofla-vone |
|
Dichlo-rometha-ne,
ethyl aceteat |
Menekan produksi
melanin melalui penghambatan aktivitas enzim tirosinase |
IC50�14.285 � 213,46 �g/ mL |
Sel HDF/ 0 � 2,5 μ M |
- |
Mulholland et al., 2013;149 (2):570�5 |
8 |
Litchi chinensis |
Phenolics |
N.a |
Ethanol |
Menghambat TYR-1
DAN TYR-2 |
IC50�197.860 � 1.230 �g/mL |
- |
- |
Kanlayavat et al., 2012;50 (11):1384�90. |
9 |
Morus nigra L. |
Isoquercitrin |
|
Ethanol |
Menghambat aktivitas enzim tirosinase |
IC50�5,00 �� 0,23 �g/mL |
Sel B16/ 0-60 μg/mL |
- |
de
Freitas et al.,
2016;11 (9):e0163130. |
10 |
Phyla nodiflora |
Eupafolin |
|
Methanol |
Menghambat fosforilasi CREB dan
Degredasi MITF, dgn mengaktifkan fosforilasi
ERK dan p38. |
IC50�146,0 � 2,2 �g/ mL |
Sel B16BF10/0,01,
0,1, 1, dan 10 �M |
- |
Lin F-J �et
al., 2014;1�8. |
11 |
Salvia
hispanica |
Linolenic
acid |
|
- |
Menghambat ekspresi
gen Tyr, Tyrp-2 dan Mc1r pada
tingkat transkripsi |
65% |
Melan A. |
- |
Diwakar et
al., 2014; 97:164�71. |
12 |
Sesamun indicum L. |
Sesamol (3,4-methylened-ioxyphenol) |
|
- |
Menghambat aktivitas enzim tirosinase |
IC50�0,3 �g/mL |
Sel SK- MEL-2 , sel
B16F10/0- 1000 μg/mL |
- |
Mahendra
et al., 2011;93 (3):562�9. Srisayam et
al.,� 2014;69�79. |
13 |
Alternaria alternata |
Alteronol |
|
- |
Menghambat aktivitas enzim tirosinase |
IC50�1,5 � 0,5 �g/ mL |
Sel B16/ 0,5-10 μg/mL |
- |
Wang Z, et
al., 2014;98 (1):31�8. |
14 |
Ishige foliacea |
Octaphlor-ethol A |
|
Methanol |
Menekan ekspresi MITF, tirosinase, TRP-1 dan TRP-2, serta mengu- rangi fosforilasi p38 dan secara signifikan meningkat- kan aktivitas fosforilasi ERK dan JNK |
IC50�50 � 12,5 �g/ mL |
sel B16F10/2,5- 100 μM |
- |
Kim et
al., 2013;6. |
15 |
Glycine Max
L. Merrill |
Isovlavon |
|
Ethanol |
Menghambat proses konversi tyrosine menjadi DOPA |
IC50 25.930 � 14.140 �g/ mL |
- |
- |
Shukla et
al., 2016;59:854�61. |
16 |
Panax ginseng berry |
p- Qumaric acia |
|
Aqueous |
Menghambat Activator
Pro- tein-1 (AP-1) dan cAMP |
IC50�7.7 � 0.6 �g/mL |
Sel B16/ 0-100 μg/mL |
- |
Jim�nez et
al., 2018;46 (2):333�40. |
17 |
Artemisia annua |
Quercetin |
|
- |
Menghambat oksidasi L-DOPA |
� 55 % |
Sel B16 / 0 � 100 �g/ mL |
- |
Basaveg et al., 2014;43:58�64. |
18 |
Paeoni suffruticosa |
Trans Caffeic acid stearyl ester |
|
Ethanol |
Menghambat dan mengurangi
aktivitas tirosinase, cAMP, dan Oksidasi
L-DOPA |
92% |
B16, Hs68, HaCaT/0�60 μM |
- |
Liang et
al., 2012;35 (12):2198�203. |
19 |
Tabebuia avellanedae |
b-lapachone |
|
- |
Menghambat ekspresi enzim tirosinase dan TRP-1 |
60% |
Melan-a melanosit, Melano DermTM/�M |
Zebra fish/0,4 � 3,2 �M 0 � 10 |
Jung et al., 2015 |
20 |
Aloe bar- badenesis M. |
Aloesin |
|
Aqueous |
Menghambat aktivitas enzim tirosinas |
IC50�108,62 �g/mL |
- |
- |
Wu X, et
al., 2012 |
21 |
Paeonia suffruticosa |
Paeonol |
|
Water |
Menghambat aktifitas
enzim tirosinase |
IC50�110.000 �g/mL |
Sel A2058 /6,25�25�g/mL |
- |
Lin D, et al., 2019 |
22 |
Acerrubrum |
Ginnalin A |
|
Ethanol |
Mengatur ekspresi gen MITF, TYR, TRP- 1,
dan TRP-2 dan secara signifikan mengurangi ek- spresi protein dari gen TRP-2. |
IC50�101,4 �g/mL |
Sel B16F10 6-50 �M |
- |
Ma H, et al., 2019 |
Berdasarkan aktivitas biologi bahan alam pada Tabel 1, maka
dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan alam yang memiliki potensi sebagai agen
pemutih kulit yang paling efektif diurutkan dari tertinggi ke terendah adalah Morus
nigra L.> Sesamum indicum L.> Vitis vinivera> Alternaria alternata>
Panax ginseng berry> Sideroxylon inerme> Betula pendula> Phyla
nodiflora> Artocarpus xanthocarpus> Ishige foliacea> Artemisia
dracunculus> Trifolium pretense> Cinnamomum osmophloeum> Aloe barbadenesis>
Litchi chinensis> Crataegus azarolus> Glycine max L. Merrill> Paeonia
suffruticosa (Bashirah, 2019; Jim�nez,
2017).
Efektivitas senyawa aktif bahan alami sebagai bahan pemutih
agak rendah, hal ini disebabkan sifat bahan alami yang sulit diserap oleh
kulit. Oleh karena itu, diperlukan teknologi berupa nanopartikel emas (AuNPs)
untuk mempermudah penyerapan senyawa aktif dari bahan alam karena ukuran
partikel yang kecil dengan luas permukaan yang besar. Selain ukuran partikelnya kecil, AuNPs juga
memiliki kemampuan untuk menembus "seperti jarum" saat zat aktif masuk dalam sel.
AuNPs banyak digunakan sebagai pembawa dalam kosmetik. Fitur
seperti jarum ini dikenal untuk memfasilitasi penyerapan, penetrasi, sirkulasi,
dan distribusi AuNP yang bergantung pada ukuran. Ukuran partikel 1mm diketahui
mampu menembus membran sel dan membran inti serta dapat mengikat DNA tanpa
menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Oleh karena itu, ukuran kecil AuNP
memfasilitasi penyerapan ke sistem biologis. Namun, ukuran AuNPs yang lebih
kecil dapat menyebabkan penetrasi AuNPs di dalam sel. (Adewale et al., 2019).
Radikal Bebas Nanopartikel Emas
Radikal bebas merupakan suatu molekul yang kehilangan satu
buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan
homolitik suatu ikatan kovalen. Elektron memerlukan
pasangan untuk menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi
tidak stabil, reaktif, dan membentuk radikal baru. Radikal bebas dapat
dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok,
hasil penyinaran ultraviolet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain
(Musfiroh dan Syarief, 2012).
Penelitian yang dilakasanakan oleh Musfiroh dan Syarief,
tahun 2012 yang berjudul �Uji Aktivitas Peredaman Radikal Bebas Nanopartikel
Emas Dengan Berbagai Konsentrasi Sebagai Material Antiaging Dalam Kosmetik� dan
dengan bahan yang digunakan yaitu logam emas, aqua regia, aquabidest, serbuk
DPPH, etanol p.a, natrium sitrat, gliseril monostearat (Lexemul CS-20).
Pada proses penentuan kemampuan nanopartikel emas dalam
meredam radikal bebas diperlukan 3 pengukuran absorbansi, yaitu pertama
penentuan panjang gelombang maksimum DPPH, kedua pengukuran absorbansikoloid
nanopartikel emas dan yang ketiga adalah pengukuran koloid nanopartikel emas
yang telah ditambah DPPH.
Kesimpulan dari penelitian Musfiroh dan Syarief, tahun
2012 adalah adanya pengaruh antara konsentrasi nanopartikel emas dan dengan
kemampuan meredam radikal bebas. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar
persentase (%) peredaman radikal DPPH. Hasil perhitungan persen peredaman yang
berasal dari pengukuran absorbansi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis adalah
pada konsentrasi 5 ppm; 10 ppm; 15 ppm; 20 ppm; 25 ppm; dan 30 ppm didapatkan
persen peredaman berturut turut 26,405 %; 43,782%; 27,762%; 27,257%; 60,647%;
dan 61,158%.
Kesimpulan
Nanopartikel emas dapat diaplikasikan di bidang industri farmasi
khususnya untuk kosmetik. Telah banyak dikembangkan nanopartikel emas dari
berbagai bahan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kulit. Nanopartikel
emas yang dapat digabungkan dengan bahan alam sebagai kosmetik agen pemutih
kulit dan antioksidan yang dapat membuat kulit lebih cerah serta dapat menjadi
antiaging yang bermanfaat.
BIBLIOGRAFI
�Adewale OB, Davids H, Cairncross L, Roux S.
Toxicological Behavior of Gold Nanoparticles on Various Models: Influence of
Physicochemical Properties and Other Factors. Int J Toxicol. 2019; 38(5): 357�84.
Ahmad U, Ahmad Z, Khan
AA, Akhtar J, Singh SP, Ahmad FJ. Strategies in development and delivery of
nanotechnology based cosmetic products. Drug research. 2018; 68(10): 545-52.
Amiruddin MA,
Taufikurrohmah T. Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Emas menggunakan
Matriks Bentonit sebagai Material Peredam Radikal Bebas dalam Kosmetik. Journal
of Chemistry. 2013; 2(1): 68-75.
Badeggi UM, Ismail E,
Adeloye AO, Botha S, Badmus JA, Marnewick JL, Cupido CN, Hussein AA. Green
synthesis of gold nanoparticles capped with procyanidins from Leucosidea
sericea as potential antidiabetic and antioxidant agents. Biomolecules. 2020; 10(3): 452.
Basavegowda N, Idhayadhulla A, Lee YR.
Preparation of Au and Ag nanoparticles using Artemisia annua and their in vitro
antibacterial and tyrosinase inhibitory activities. Mater Sci Eng C.
2014;43:58�64.
Bashirah D, Putriana NA.
Kosmetik Herbal yang Berpotensi Sebagai Pemutih Kulit Alami. Majalah
Farmasetika. 2019; 4(4): 11-27.
Chang C-T, Chang W-L, Hsu J-C, Shih Y,
Chou S-T. Chemical composition and tyrosinase inhibitory activity of Cinnamomum
cassia essential oil. Bot Stud. 2013;54(1):10.
Chen Y-S, Lee S-M, Lin C-C, Liu C-Y, Wu
M-C, Shi W-L. Kinetic study on the tyrosinase and melanin formation inhibitory
activities of carthamus yellow isolated from Carthamus tinctorius L. J Biosci
Bioeng. 2013;115(3):242�5
Chou T-H, Ding H-Y, Lin R-J, Liang J-Y,
Liang C-H. Inhibition of Melanogenesis and Oxidation by Protocatechuic Acid
from Origanum vulgare (Oregano). J Nat Prod. 2010;73(11):1767�74.
de Freitas MM, Fontes PR, Souza PM,
William Fagg C, Neves Silva Guerra E, de Medeiros N�brega YK, et al. Extracts
of Morus nigra L. Leaves Standardized in Chlorogenic Acid, Rutin and
Isoquercitrin: Tyrosinase Inhibition and Cytotoxicity. van Berkel WJH, editor.
PLOS ONE. 2016;11(9):e0163130.
Delouise Lisa A. Application of Nanotechnology
in Dermatology.
Journal of Investigative Dermatology. 2012; 132(302): 964-975.
Diwakar G, Rana J, Saito L, Vredeveld D,
Zemaitis D, Scholten J. Inhibitory effect of a novel combination of Salvia
hispanica (chia) seed and Punica granatum (pomegranate) fruit extracts on
melanin production. Fitoterapia. 2014;97:164�71.
Dubey SK, Dey A, Singhvi G, Pandey MM, Singh V, Kesharwani P.
Emerging trends of nanotechnology in advanced cosmetics. Colloids and Surfaces
B: Biointerfaces. 2022; 4:112-440.
Gajbhiye S, Sakharwade S. Gold Nanoparticles in Cosmetics.�������� Journal������� of
Cosmetics Dermatological Sciences and Applications. 2016;6:48-53.
German� MP, Cacciola F, Donato P, Dugo P,
Certo G, D�Angelo V, et al. Betula pendula leaves: Polyphenolic
characterization and potential innovative use in skin whitening products.
Fitoterapia. 2012;83(5):877�82.
Hammami I, Alabdallah NM. Gold nanoparticles: Synthesis properties and
applications. Journal of King Saud University-Science. 2021; 33(7): 101-560.
Hanh NT, Phung NK, Phuong QN. Studying on tyrosinase inhibition activity
of some Vietnamese folk plants aims to use in skin-whitening cosmetics. American
Journal of Plant Sciences. 2017; 8(06): 13-19.
Hassanisaadi M, Bonjar GH, Rahdar A, Pandey S, Hosseinipour A, Abdolshahi
R. Environmentally safe biosynthesis of gold nanoparticles using plant water
extracts. Nanomaterials. 2021; 11(8): 20-33.
Huang Y, Lenaghan SC, Xia L, Burris JN, Stewart
NC, and Zhang M. Characterization of Physicochemical Properties of Ivy Nanoparticles for Cosmetic Application. Journal of Nanobiotechnology.
2013; 11(3): 1-12.
Ishi HS, Pawar SP, Patil ST. A research: Design, development
and evaluation of herbal skin lightening cream. World J. Pharm. Pharm. Sci.
2017; 6: 992-1003.
Jim�nez P�rez ZE, Mathiyalagan R, Markus J, Kim Y-J, Kang HM,
Abbai R, et al. Ginseng-berry-mediated gold and silver nanoparticle
synthesis and evaluation of their in vitro antioxidant, antimicrobial, and
cytotoxicity effects on human dermal fibroblast and murine melanoma skin cell
lines. Int J Nanomedicine. 2017; 12: 709-23.
Jim�nez Z, Kim Y-J, Mathiyalagan R, Seo
K-H, Mohanan P, Ahn J-C, et al. Assessment of radical scavenging, whitening and
moisture retention activities of Panax ginseng berry mediated gold
nanoparticles as safe and efficient novel cosmetic material. Artif Cells
Nanomedicine Biotechnol. 2018;46(2):333�40.
Jin Y-J, Lin C-C, Lu T-M, Li J-H, Chen
I-S, Kuo Y-H, et al. Chemical constituents derived from Artocarpus xanthocarpus
as inhibitors of melanin biosynthesis. Phytochemistry. 2015;117:424�35.
Jung HG, Kim HH, Paul S, Jang JY, Cho YH,
Kim HJ, et al.
Quercetin-3-Oβ-d-glucopyranosyl-(1→6)-β-d-glucopyranoside
suppresses melanin synthesis by augmenting p38 MAPK and CREB signaling pathways
and subsequent cAMP down-regulation in murine melanoma cells. Saudi J Biol Sci.
2015;22(6):706�13.
Kanlayavattanakul M, Ospondpant D,
Ruktanonchai U, Lourith N. Biological activity assessment and phenolic
compounds characterization from the fruit pericarp of Litchi chinensis for
cosmetic applications. Pharm Biol. 2012;50(11):1384�90.
Kaul S, Gulati N, Verma
D, Mukherjee S, Nagaich U. Role of Nanotechnology in Cosmeceuticals: A Review
of Recent Advances. J Pharm. 2018; 1�19
Khan
AK, Rasyid R, Murtaza G, Zahra, A. Gold Nanoparticles: Synthesis and Applications in Drug Delivery.
Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 2014; 13(7): 1169-1117.
Kim K-N, Yang H-M, Kang S-M, Kim D, Ahn G,
Jeon Y-J. 3 Octaphlorethol A isolated from Ishige foliacea inhibits
a-MSH-stimulated 4 induced melanogenesis via ERK pathway in B16F10 melanoma
cells. 2013;6.
Ko H-H, Chiang Y-C, Tsai M-H, Liang C-J,
Hsu L-F, Li S-Y, et al. Eupafolin, a skin whitening flavonoid isolated from
Phyla nodiflora, downregulated melanogenesis: Role of MAPK and Akt pathways. J
Ethnopharmacol. 2014;151(1):386�93.
Ko
WC, Wang SJ, Hsiao CY, Hung CT, Hsu YJ, Chang DC, Hung CF. Pharmacological Role
of Functionalized Gold Nanoparticles in Disease Applications. Molecules. 2022;
27(5): 15-51.
Kudo M, Kobayashi-Nakamura K, Tsuji-Naito
K. Bifunctional effects of O-methylated flavones from Scutellaria baicalensis
Georgi on melanocytes: Inhibition of melanin production and intracellular
melanosome transport. Slominski AT, editor. PLOS ONE. 2017;12(2):e0171513.
Lai JS, Lin C, Chiang TM.
Tyrosinase inhibitory activity and thermostability of the flavonoid complex
from Sophora japonica L (Fabaceae). Tropical Journal of Pharmaceutical
Research. 2014; 13(2): 243-7.
Lee S-C, Chen C-H, Yu C-W, Chen HL, Huang
W-T, Chang Y-S, et al. Inhibitory effect of Cinnamomum osmophloeum Kanehira
ethanol extracts on melanin synthesis via repression of tyrosinase expression.
J Biosci Bioeng. 2016;122(3):263�9.
Liang C-H, Chou T-H, Tseng Y-P, Ding H-Y. trans-Caffeic
Acid Stearyl Ester from Paeonia suffruticosa Inhibits Melanin Synthesis by
cAMP-Mediating Down-Regulation of α-Melanocyte-Stimulating
Hormone-Stimulated Melanogenesis Signaling Pathway in B16 Cells. Biological and
Pharmaceutical Bulletin. 2012;35(12):2198�203.
Lin D, Wang S, Song T, Hsieh C, Tsai M.
Safety and efficacy of tyrosinase inhibition of Paeonia suffruticosa Andrews
extracts on human melanoma cells. J Cosmet Dermatol. 2019;18(6):1921�9.
Lin F-J, Yen F-L, Chen P-C, Wang M-C, Lin
C-N, Lee C-W, et al. HPLCFingerprints and Antioxidant Constituents of Phyla
nodiflora. Sci World J. 2014;2014:1�8.
Lin VC, Ding H-Y, Tsai P-C, Wu J-Y, Lu
Y-H, Chang T-S. In Vitro and in Vivo Melanogenesis Inhibition by Biochanin A
from Trifolium pratense. Biosci Biotechnol Biochem. 2011;75(5):914�8.
Lin Y, Ren J, Qu X. Nano‐gold as artificial enzymes:
hidden talents. Advanced materials. 2014; 26(25): 4200-17.
Ma H, Xu J, DaSilva NA, Wang L, Wei Z, Guo L, et al. Cosmetic applications of glucitol-core containing gallotannins from a proprietary phenolic-enriched red maple (Acer rubrum) leaves extract: inhibition of melanogenesis via down-regulation of tyrosinase and melanogenic gene expression in B16F10 melanoma cells. Arch Dermatol Res. 2017;309(4):265�74.
Mahendra Kumar C, Sathisha UV, Dharmesh S,
Rao AGA, Singh SA. Interaction of sesamol (3,4-methylenedioxyphenol) with
tyrosinase and its effect on melanin synthesis. Biochimie. 2011;93(3):562�9.
Manatunga DC, Godakanda VU, Herath HM, de Silva RM, Yeh CY,
Chen JY, Akshitha de Silva AA, Rajapaksha S, Nilmini R, Nalin de Silva KM.
Nanofibrous cosmetic face mask for transdermal delivery of nano gold:
synthesis, characterization, release and zebra fish employed toxicity studies. Royal
Society open science. 2020; 7(9): 201-266.
Momtaz S, Mapunya BM, Houghton PJ, Edgerly
C, Hussein A, Naidoo S, et al. Tyrosinase inhibition by extracts and
constituents of Sideroxylon inerme L. stem bark, used in South Africa for skin
lightening. J Ethnopharmacol. 2008;119(3):507�12.
Mulholland DA, Mwangi EM, Dlova NC, Plant
N, Crouch NR, Coombes PH. Non-toxic melanin production inhibitors from Garcinia
livingstonei (Clusiaceae). J Ethnopharmacol. 2013;149(2):570�5.
Musfiroh,
E., dan
Syarief, SH., Uji Aktivitas Peredaman Radikal Bebas
Nanopartikel Emas Dengan Berbagai Konsentrasi Sebagai Material Antiaging Dalam
Kosmetik. UNESA Journal of Chemistry, 2012; 1(2): 18-25.
Mustapha N, Bz�ouich IM, Ghedira K,
Hennebelle T, ChekirGhedira L. Compounds isolated from the aerial part of
Crataegus azarolus inhibit growth of B16F10 melanoma cells and exert a potent
inhibition of the melanin synthesis. Biomed Pharmacother. 2015;69:139�44.
Nguyen TA, Rajendran S. Current commercial nanocosmetic products.
InNanocosmetics 2020 Jan 1 (pp. 445-453). Elsevier.
Osovetsky BM. Aggregation of nanogold particles in the
environment. Natural Resources Research. 2016; 25(2): 241-53.
Park J, Boo YC. Isolation of Resveratrol
from Vitis Viniferae Caulis and Its Potent Inhibition of Human Tyrosinase. Evid
Based Complement Alternat Med. 2013;2013:1�11.
Pem B, Pongrac IM, Ulm L,
Pavičić I, Vrček V, Domazet Jura�in D, et al. Toxicity and
safety study of silver and gold nanoparticles functionalized with cysteine and
glutathione. Beilstein J Nanotechnol. 2019; 10: 1802�17.
Priyanka S, Arun N. Nanotechnology in Cosmetics: A Boon or Bane? Toxicological & Environmental Chemistry. 2012; 94(8): 1467�1479.
Pulit-Prociak J,
Grabowska A, Chwastowski J, Majka TM, Banach M. Safety of the application of
nanosilver and nanogold in topical cosmetic preparations. Colloids and Surfaces
B: Biointerfaces. 2019; 183: 110-416.
Putri LT, Syukri Y,
Werdyani S. Aplikasi Gold Nanopartikel dengan Bahan Alam sebagai Kosmetik
Pemutih Wajah: Tinjauan Sistematis. Jurnal Sains Farmasi & Klinis.
2021; 8(2): 116-127.
Rahmi D, Yulinawati R, dan Ratnawati E. Pengaruh Nano Partikel terhadap Aktivitas Antiageing pada Krim. Jurnal Sains Materi Indonesia. 2014;14(3):235-238.
Seo G-Y, Ha Y, Park A-H, Kwon O, Kim Y-J.
Leathesia difformis Extract Inhibits α-MSH-Induced Melanogenesis in B16F10
Cells via DownRegulation of CREB Signaling Pathway. Int J Mol Sci.
2019;20(3):536.
Shukla S, Park J, Kim D-H, Hong S-Y, Lee
JS, Kim M. Total phenolic content, antioxidant, tyrosinase and
α-glucosidase inhibitory activities of water soluble extracts of noble
starter culture Doenjang, a Korean fermented soybean sauce variety. Food
Control. 2016;59:854�61.
Srisayam M, Weerapreeyakul N, Barusrux S,
Kanokmedhakul K. Antioxidant, antimelanogenic, and skin-protective effect of sesamol.
J Cosmet Sci. 2014;69�79.
Taufikurohmah T, Sanjaya
IG, Baktir A, Syahrani A. Activity test of nanogold for reduction of free
radicals, a pre-assessment utilization nanogold in pharmaceutical as medicines
and cosmetics. Journal of Materials Science and Engineering B. 2012; 2(12): 61-71.
Tettey CO, Nagajyothi PC,
Lee SE, Ocloo A, Minh An TN, Sreekanth TVM, et al. Anti-melanoma, tyrosinase
inhibitory and anti-microbial activities of gold nanoparticles synthesized from
aqueous leaf extracts of Teraxacum officinale: AuNPs: effect on cytotoxicity. Int
J Cosmet Sci. 2012; 34(2): 150�410.
Wang Z, Wang D, Liu L, Guo D, Yu B, Zhang
B, et al. Alteronol inhibits the invasion and metastasis of B16F10 and B16F1
melanoma cells in vitro and in vivo. Life Sci. 2014;98(1):31�8.
Wu X, Yin S, Zhong J, Ding W, Wan J, Xie
Z. Mushroom tyrosinase inhibitors from Aloe barbadensis Miller. Fitoterapia.
2012;83(8):1706� 11
Yamada M, Nakamura K, Watabe T, Ohno O,
Kawagoshi M, Maru N, et al. Melanin Biosynthesis Inhibitors from Tarragon
Artemisia dracunculus. Biosci Biotechnol Biochem. 2011;75(8):1628�30.
Zhang Y, Cui X, Shi F,
Deng Y. Nano-gold catalysis in fine chemical synthesis. Chemical Reviews.
2012; 12(4): 467-505.
Sri Mulyanthy Tanuwidjaja,
Eni Nuraeni, Nia Yuniarsih (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |