Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 6, Juni 2022
EFEKTIFITAS
PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN TENTANG SENAM YOGA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2021
Urhuhe Dena Siburian, �Paruhum Tiruon Ritonga, Janner Pelanjani Simamora
Politekkes Kemenkes
Medan, Indonesia
Email: �[email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Permasalahan yang sering dialami ibu
hamil. khususnya trimester III adalah�
rasa khawatir tentang persalinannya. Untuk mengatasi hal tersebut yang
sering dilakukan antara lain adalah senam hamil dan senam yoga. Senam yoga
dapat membuat ibu hamil untuk tetap kuat, sehat, mengurangi sakit pinggang,
mempersiapkan area panggul, mempelajari teknik pernafasan yang baik,
meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan konsentrasi dan ketenangan
menjelang persalinan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui
efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang senam yoga pada ibu
hamil. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan
penyuluhan dan simulasi kemudian mengadakan pre-test dan post-test untuk
mengukur pengetahuan ibu hamil tentang manfaat senam yoga pada ibu hamil yang
berjumlah 30 orang. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal kelas ibu hamil
pada kelas ibu hamil wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda. Luaran dari
penelitian ini adalah Jurnal Nasional dan perolehan Hak Kekayaan Intelektual
(HAKI). Hasil penelitian didapatkan karakteristik
responden mayoritas berumur 20-35 tahun 83,3%. Tingkat penddikan� SMP dan SMA/SMK yaitu 56,7% dan mayoritas
responden tidak bekerja 66,7%. Berdasarkan Uji Wilcoxon nilai p=0,001 dengan
α 0,05 artinya ada perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudaah
dilakukan penyuluhan tentang senam yoga pada ibu hamil.
Kata kunci : Efektifitas, Penyuluhan, Senam Yoga, Kelas
Ibu Hamil.
Abstract
Problems that are often
experienced by pregnant women. particularly the III trimester was a sense of
worry about her delivery. To overcome this, what is often done includes
pregnant gymnastics and yoga gymnastics. Yoga gymnastics can make pregnant
women to stay strong, healthy, reduce lumbago, prepare the pelvic area, learn
good breathing techniques, improve blood circulation and improve concentration
and calmness ahead of delivery. This study aims to determine the effectiveness
of counseling on maternal knowledge about yoga gymnastics in pregnant women.
The method of implementing the activity is by counseling and simulation then
holding a pre-test and post-test to measure the knowledge of pregnant women
about the benefits of yoga gymnastics in pregnant women totaling 30 people. The
implementation time is adjusted to the class schedule for pregnant women in the
class of pregnant women in the working area of the Hutabaginda
Health Center. The output of this research is the National Journal and the
acquisition of Intellectual Property Rights (IPR). The results of the study obtained
the characteristics of the majority of respondents aged 20-35 years 83.3%. The
level of junior high and high school / vocational school education was 56.7%
and the majority of respondents were not working 66.7%. Based on the Wilcoxon
Test, the value of p = 0.001 with a α of 0.05 means that there are
differences in the knowledge of pregnant women before and after counseling
about yoga gymnastics in pregnant women.
Keywords: Effectiveness, Counseling, Yoga
Gymnastics, Pregnant Women Class.
Pendahuluan
Kehamilan merupakan suatu
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Proses kehamilan dan persalinan merupakan suatu
hal yang alami akan tetapi bukan berarti tanpa resiko. Bahkan kehamilan dan
persalinan memberikan kontribusi terhadapnya banyaknya Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Fitriyani, 2019).
�� AKI tahun 2015 sebesar 305/100.000 kelahiran hidup (KH) dan pada
tahun 2024� ditargetkan AKI RPJMM menjadi
183/100.000 KH. Sedangkan target AKI Global SDG�S 70/100.000 KH (Dinas
Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, 2020). Angka kematian ibu di Kabupaten Tapanuli
Utara berdasarkan estimasi atau perkiraan tahun 2016 adalah 139 per 100.000
kelahiran hidup meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 171 per
100.000 kelahiran hidup, tahun 2014 adalah 38 per 100.000 kelahiran hidup serta
tahun 2015 adalah 115 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2017 sebesar 87 per
100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Bojonegoro, 2020).
�� Penyebab kematian langsung ibu di Indonesia didominasi oleh
perdarahan pasca persalinan, hipertensi/eklamsia, dan infeksi sedangkan
penyebab tidak langsung kematian ibu adalah masih banyaknya kasus 3 terlambat
dan 4 terlalu (GKIA, 2016). Penyebab kematian ibu dapat terjadi pada saat,
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh aspek medis, sosial,
budaya dan agama. Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu
langsung. Pola penyebab langsung yaitu perdarahan (25%, biasanya perdarahan
pasca persalinan), sepsis (15%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), hipertensi
dalam kehamilan (12%), partus macet (8%),�
dan sebab-sebab lain (8%) (FITRI, 2019).
Hipertensi pada kehamilan
sering terjadi dan merupakan penyebab utama kematian ibu melahirkan, serta
memiliki efek serius lainnya saat melahirkan. Hipertensi pada kehamilan terjadi
pada 5% dari semua kehamilan. Kondisi ini memerlukan strategi manajemen khusus
agar hasilnya lebih bagus. Hipertensi pada kehamilan mempengaruhi ibu dan janin,
dan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin jika tidak
dikelola dengan baik (Alatas, 2019).
Upaya untuk menurunkan
AKI dapat dilakukan dengan upaya preventif dan promotif dengan melibatkan semua
unsur dalam masyarakat dan dilakukan secara terus menerus dan konsisten.
Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan kelas prenatal.
Permasalahan yang lain
yang dialami oleh ibu hamil khususnya pada trimester tiga yang timbul antara
lain nyeri punggung bawah, penurunan jumlah tidur (insomnia), pegal-pegal,
letih, sesak nafas, mudah emosi, rasa khawatir, kecemasan, sering buang air
kecil, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian dan ragu-ragu (Pujiastuti, 2014). Di Indonesia
terdapat 373.000 ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan sebanyak 107.000 orang (28.7%). Seluruh populasi di pulau Jawa
terdapat 67.976 ibu hamil. Sedangkan yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan 35.587 orang (52,3 %) �(Miarso, Novyriana, & Muthoharoh, 2019).
Dampak dari proses
fisiologis tersebut dapat timbul pada perilaku ibu hamil sehari-hari, misalnya
menjadi mudah marah atau tersinggung, murung, gelisah, tidak konsentrasi,
sering ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup. Keadaan
ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan yang terus berlanjut sehingga
membentuk intensitas emosional yang tinggi secara keseluruhan. Upaya yang dapat
dilakukan untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut ada beberapa cara yaitu
latihan fisik seperti: senam hamil, senam yoga, senam pilates, metode
hypnobirthing, teknik olah nafas, dan meditasi (Aprilia & Ritchmond, 2011).
Sejalan dengan pendapat
Krisnadi (2010) bahwa ada beberapa cara tindakan pencegahan selama kehamilan
supaya ibu dan janin berada dalam kondisi sehat dan nantinya terjadi proses
persalinan normal yaitu olah raga jalan pagi, bersepeda statis, erobic, senam
air, menari dan yoga. Senam hamil memiliki beberapa metode latihan di antaranya
yaitu yoga, pilates, kegel, hypnotherapy (Krisnadi, 2010).
Senam yoga merupakan
salah satu olah raga yang direkomendasikan untuk ibu hamil, karena senam yoga
termasuk olah raga yang ringan namun mampu membuat tubuh menjadi lebih fit dan
fleksibel, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga membantu ibu
hamil tetap merasa sehat, kuat dan aktif selama masa kehamilan. Manfaat lain
yang dirasakan ibu hamil jika melakukan senam yoga secara rutin dan teratur
yaitu meningkatkan konsentrasi dan ketenangan menjelang persalinan, membantu
keseimbangan tubuh, mengurangi sakit pinggang, mempersiapkan area panggul,
meningkatkan komunikasi dengan bayi, mempelajari teknik pernafasan yang baik,
mengurangi keluhan-keluhan
seperti susah tidur, mengurangi resiko depresi dan kelahiran prematur,
meningkatkan sirkulasi darah (Febriyanti, 2021).
Tujuan senam yoga pada
ibu hamil adalah mempersiapkan ibu hamil untuk menghadapi persalinan sehingga
siap secara fisik, mental dan spiritual. Dengan persiapan yang matang, ibu akan
merasa parcaya diri dan yakin dapat menjalani proses persalinan dengan nyaman
dan lancar (Pratignyo, 2014).
Masih banyak ibu hamil
yang masih ragu, dikarenakan kuatir apakah dapat melakukan olahraga ketika
sedang hamil dan takut akan membahayakan janin ketika melakukan olahraga.
Padahal olahraga sangat diperlukan untuk ibu hamil. Keselamatan janin maupun
ibu hamil itu sendiri akan dijamin aman dikarenakan senam yoga ini selalu
diawasi oleh instruktur yang berpengalaman dan gerakan pada yoga tidak lah
membahayakan. Sehingga perlu adanya komunikasi visual untuk memberikan info
kepada ibu hamil mengenai informasi akan pentingnya melakukan olahraga terutama
senam yoga saat masa kehamilan.
Dari survei awal yang
diperoleh dari Puskesmas Hutabaginda bahwa dari 303 orang ibu yang melahirkan
pada tahun 2020 sebanyak 106 orang (33,3%) ibu melahirkan dengan operasi caesar
dengan alasan paling banyak partus lama, panggul sempit, dan adanya rasa cemas
karena takut merasakan rasa sakit pada waktu bersalin.
Berdasarkan penelitian (Wati, Supiyati, & Jannah, 2018)
didapatkan hasil bahwa ada pengaruh senam yoga ibu hamil terhadap kesiapan
fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan (p=0,000), sejalan dengan
penelitian (Mediarti, Sulaiman, Rosnani, & Jawiah, 2014)
dengan hasil ditemukan adanya pengaruh yoga antenatal terhadap pengurangan
keluhan ibu hamil trimester III (p=0,005). Penelitian
lain tentang manfaat senam yoga dilakukan oleh (Ashari & Widayanto, 2018) dengan hasil bahwa senam
yoga memiliki pengaruh terhadap turunnya kecemasan pada ibu hamil (p=0,000).
Berdasarkan penelitian
diatas, senam yoga mempunyai pengaruh untuk menurunkan kecemasan pada ibu
hamil, mengatasi ketidaknyamanan selama hamil dan mempercepat proses
persalinan. Senam Yoga merupakan salah satu program pada kelas ibu hamil di
wilayah Puskesmas Hutabaginda dan sudah dilaksanakan pada kelas Ibu hamil namun
tidak rutin dan sejak Pandemi Covid-19 senam Yoga tidak dilaksanakan lagi yaitu
semenjak Juli 2020. Berdasarkan pengamatan bidan, antusias ibu hamil terhadap
senam yoga kurang. Oleh karena itu, kami Tim Peneliti bermaksud melakukan
penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam yoga di wilayah
kerja Puskesmas Hutabaginda Tahun 2021 �.
Metode Penelitian
�� Jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment dengan
desain pre-test dan post-test group. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan pengetahuan antara dua kelompok sampel yang berpasangan
atau berhubungan (Sugiyono, 2016). Artinya ibu
hamil yang ada di Puskesmas Hutabaginda yang menjadi sampel mengalami dua
perlakuan yang berbeda :
Gambar
1. Model Rancangan Penelitian
Prosedur pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan
berupa survei pendahuluan dengan mengunjungi kepala Puskesmas serta bidan desa
untuk mengetahui karakteristik responden, lokasi penelitian,mengumpulkan
data-data yang diperlukan dalam penelitian, dan penyusunan rencana eksperimen yaitu
membuat proposal, menyusun instrumen penelitian, menguji instrumen penelitian,
seminar proposal, dan mengurus perizinan.
2. Tahap
Pelaksanaan
a. Dilakukan
pre test dengan membagikan kuesioner kepada ibu hamil yang berlangsung 30
menit. Selanjutnya kelompok diberi Pendidikan Kesehatan tentang senam yoga pada
ibu hamil.
b. Pemberian
Pendidikan kesehatan tentang senam yoga mencakup pengertian, tujuan, manfaaat,
langkah-langkah senam yoga dan kontraindikasi.
c. Pelaksanaan
simulasi senam yoga yang diberikan oleh�
bidan sebagai instruktur
d. Post-test� dilakukan 1 bulan setelah pendidikan
kesehatan dan simulasi yaitu pada kelas ibu hamil pada bulan berikutnya� untuk mengetahui pertambahan pengetahuan ibu
hamil.
e. Dilanjutkan
dengan acara penutupan dan ucapan terima kasih peneliti.
3. Tahap
Akhir
Setelah data
terkumpul melalui Pre-test dan Post-test, dilakukan editing, coding, dan entry
data. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan fasilitas
komputer.
Metode Analisis Data dilakukan
dua tahap
1. Analisis
data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi
responden.
2. Analisis
bivariat untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang
senam yoga sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dan simulasi dengan
menggunakan uji dua sampel berpasangan (paired sample T Tes)
�����������
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Telah dilakukan penelitian tentang Efektifitas Penyuluhan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan ibu hamil tentang
Senam Yoga Pada Ibu Hamil di Kecamatan
Tarutung� Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2021 kepada 30 orang �ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda.
Puskesmas Hutabaginda terletak di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Pengambilan data dalam
penelitian ini dilakukan pada saat pelaksanaan kelas ibu hamil di setiap
poskesdes yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Huta Baginda.
1. Analisis Univariat
Analisis
univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari karakteristik sampel.
2.
Karakteristik Sampel
��������� Sampel
dalam �penelitian ini terdiri 30 orang ibu hamil dengan
design pre post penyuluhan.
Artinya dengan cara
kelompok ibu hamil sebelum diberi
perlakuan diberi pre test dan setelah perlakuan diberikan post test. Gambaran karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1
Distribusi Karakteristik
responden berdasarkan Umur,
Pendidikan dan Pekerjaan di Puskesmas Huta Baginda
�� No. |
Karakteristik Ibu Hamil |
Jumlah |
% |
�� A. |
Umur |
|
|
�� 1. |
<20
Tahun |
- |
- |
�� 2. |
20-35
Tahun |
25 |
83,3 |
�� 3. |
>35
Tahun |
5 |
16,7 |
|
�������������� Jumlah |
30 |
100 |
�� B. |
Pendidikan |
|
|
�� 1. |
Dasar |
2 |
6,7 |
�� 2. |
Menengah |
17 |
56,7 |
�� 3. |
Tinggi |
11 |
36,6 |
|
�������������� Jumlah |
30 |
100 |
�� C. |
Pekerjaan |
|
|
�� 1. |
Bekerja |
10 |
33,3 |
�� 2. |
Tidak Bekerja |
20 |
66,7 |
|
Jumlah |
30 |
100 |
��������� Pada tabel
1. dapat dilihat bahwa distribusi umur ibu hamil
mayoritas berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak
25 orang (83,3 %) dan minoritas berumur� >35 tahun
sebanyak 5 orang (16,7 %). Karakteristik
pendidikan, diketahui mayoritas berpendidikan menengah sebanyak 17 orang (56,7
%), dan minoritas berpendidikan
dasar sebanyak 2 orang (6,7
%). Karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden adalah yang tidak bekerja yaitu sebanyak
20 orang (66,7 %) dan minoritas adalah
responden yang bekerja yaitu sebanyak 10 orang (33,3 %).
3.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Pada Kelompok ibu hamil
Sebelum pandemi Covid-19 telah pernah diberikan
penyuluhan
�tentang
senam yoga dan prakteknya pada ibu
hamil pada pelaksanaan kelas ibu hamil.
Sejak adanya pandemi, tidak pernah lagi diadakan
senam yoga pada kelas ibu hamil. Kelas ibu
hamil juga jarang dilaksanakan karena ibu-ibu hamil merasa
takut datang ke kelas ibu
hamil karena takut tertular penyakit Covid-19. Materi tentang senam yoga yang pernah diberikan walaupun tidak rutin merupakan
pengetahuan dasar ibu tentang senam yoga. Hal ini dapat dilihat
dari hasil pre test bahwa pengetahuan ibu tentang senam yoga sebelum diberikan penyuluhan mayoritas cukup yaitu 16 orang (53,3%). Data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2
Distribusi Tingkat Pengetahuan
Ibu hamil
tentang Senam Yoga pada Ibu Hamil
��� ���� No.���������� Pengetahuan |
Kelompok ibu
hamil |
|||
Pre |
Post |
|||
N |
% |
N |
% |
|
����� 1.������������ Baik |
3 |
10 |
13 |
43,3 |
����� 2.������������ Cukup |
16 |
53,3 |
13 |
43,3 |
����� 3.��
����������Kurang |
11 |
36,7 |
4 |
13,4 |
Total |
30 |
100 |
30 |
100 |
Berdasarkan hasil pre test� diketahui
bahwa tingkat pengetahuan responden terbanyak sebelum diberikan penyuluhan adalah kategori berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (53,3 %), berpengetahuan
kurang sebanyak 11 orang
(36,7 %) dan berpengetahuan baik
sebanyak 3 orang (10 %), sedangkan
pada posttest yang dilakukan setelah penyuluhan kesehatan diperoleh hasil paling banyak adalah berpengetahun
baik dan cukup sebanyak 13 orang (43,3 %), diikuti
berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (13,4 %).
4.
Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Tentang Senam
Yoga Pada Ibu Hamil Di Kecamatan
Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2021
Pengukuran pengetahuan dilakukan sebelum penyuluhan (pretest).
Setelah dilakukan penyuluhan dan simulasi tentang senam yoga, 14 hari kemudian dilaksanakan post test dengan kuesioner yang sama.
Tabel 3.
Efektifitas Penyuluhan
Kesehatan Terhadap Pengetahuan
Tentang Senam Yoga Pada Ibu Hamil
Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2021
������� No.���� Variabel |
Pengetahuan |
Mean |
t |
p |
|
Sebelum |
Sesudah |
||||
|
|
|
0,567 |
3,616 |
0,001 |
������� 1.�������� Baik |
3 |
13 |
|||
������� 2.������ Cukup |
16 |
13 |
|||
������� 3.������ Kurang |
11 |
4 |
Pada tabel
3 dapat dilihat, setelah dilakukan Uji Wilcoxon untuk melihat perubahan
pengetahuan ibu hamil tentang senam yoga di
wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda. Hasil uji menunjukkan
bahwa perubahan pengetahuan ibu dengan kategori Baik sebelum penyuluhan
yaitu 3 orang dan setelah penyuluhan menjadi 13 orang. Pengetahuan Cukup sebelum penyuluhan yaitu 16 orang dan setelah penyuluhan menjadi 13 orang. Pengetahuan kurang sebelum penyuluhan yaitu 11 orang dan setelah penyuluhan menjadi 4 orang. Hasil
Uji Wilcoxon menunjukkan nilai
p = 0,001 di mana α (0,05), artinya ada perbedaan
pengetahuan pada ibu hamil sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang senam yoga di Puskesmas Hutabaginda.
B. Pembahasan
Seorang
Ibu hamil akan mengalami perubahan secara fisik dan psikologis selama kehamilan berlangsung yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu. Secara psikologis
sebagian besar ibu yang sedang hamil sering mengalami
ketakutan dan kecemasan menghadapi proses persalinan karena rasa sakit akibat persalinan. Gangguan psikologis dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan, sehingga diperlukan pencegahan dengan beberapa metode untuk meringankan
dan mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan
dan proses persalinan (Sari & Puspitasari, 2016).
Yoga merupakan salah satu alternatif kegiatan yang dapat membantu ibu untuk mengatasi
ketidaknyamanan yang dialami
selama kehamilannya.
Latihan senam hamil yoga secara
teratur yang dilakukan selama kehamilan dapat memberikan banyak manfaat bagi ibu maupun
janinnya yaitu memperlancar aliran darah dan nutrisi ke janin, berpengaruh
pada organ reproduksi dan panggul
(memperkuat otot perineum).
Gerakan senam yoga terkandung efek
relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil karena
gerakan senam yoga fokus
pada ritme nafas, mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga memberikan banyak manfaat (Krisnadi, 2010).
Di Puskesmas Hutabaginda telah pernah dilakukan
penyuluhan tentang senam
yoga dan prakteknya di beberapa
kelas ibu hamil. Tetapi sejak
terjadi pandemi Covid-19 kegiatan tersebut tidak dilaksanakan lagi. Padahal penyakit
Covid ini menimbulkan ketakutan pada ibu hamil karena ganasnya
penyakit tersebut yang mengakibatkan banyak kematian. Hal ini menambah kecemasan ibu dalam menjalani
kehamilan dan menjelang persalinan. Untuk itu dilakukan penelitian
ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang senam yoga dan nantinya dapat mempraktekkan sendiri di rumah sehingga ibu dapat
merasakan manfaatnya sehingga dapat menjalani masa hamil dengan nyaman dan tenang.
Penelitian
dilakukan terhadap 30 orang
ibu hamil dengan karakteristik sebagai berikut. Mayoritas responden dalam rentang usia
20-35 tahun yaitu 25 orang
(83,3%). Berdasarkan tingkat
pendidikan mayoritas responden pada pendidikan menengah (SMP dan SMA/SMK) yaitu
17 orang (56,7%). Dari jenis pekerjaan
mayoritas responden tidak bekerja sebanyak
20 orang (66,7%).
Menurut
(Maksudin, 2013)
karakter adalah suatu ciri khas
setiap individu yang berhubungan dengan jati dirinya merupakan
saripati kualitas batin, cara berfikir,
bagaimana berperilaku (sikap dan perbuatan) seseorang dan bekerja sama dengan baik
di dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara (Maksudin, 2013).
(Samani & Hariyanto, 2011)
berpendapat bahwa karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk karena faktor keturunan
dan lingkungan, yang membedakannya
dengan orang lain dan terwujud
dalam sikap� dan perilaku sehari-hari.
Dengan
demikian pengertian karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, sesuatu yang ada pada individu yang merupakan ciri khas kepribadian individu yang membedakannya dengan orang lain, berupa sikap, pikiran dan tindakan.
Karakteristik
responden ini sesuai dengan kerakteristik
responden pada penelitian (Setyani, 2018)
dimana responden mayoritas berusia 21-35 tahun, pendidikan SMP-SMA, tidak bekerja, multipara dan usia kehamilan trimester III. Dimana
dari karakteristik umur, mayoritas responden yang berusia 20 � 35 tahun, dimana rentang
usia tersebut adalah masa reproduksi sehat bagi ibu
untuk hamil dan melahirkan.�
Menurut
(Notoatmodjo, 2005)
penyuluhan merupakan kegiatan menyebarkan informasi atau pesan, untuk menanamkan
keyakinan kepada masyarakat sehingga� mereka bukan hanya sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan serta diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan.
Sebelum
pandemic Covid-19 terjadi di Indonesia sejak bulan Maret
2020, senam yoga pernah diperkenalkan
oleh bidan pada pelaksanaan
kelas ibu hamil, namun selama
masa pandemic tidak pernah lagi dilaksanakan senam yoga. �Penelitian ini dilakukan untuk
melihat apakah ada peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang senam yoga setelah diberikan penyuluhan. Karena pada hakikatnya
penelitian adalah melakukan kegiatan untuk mengukur kemampuan, menilai dan mempertimbangkan sejauh mana efektivitas dari tindakan yang telah diberikan.
Penyuluhan
pada penelitian dengan materi senam yoga pada ibu hamil telah terlaksana
dengan baik. Selama penyuluhan berlangsung, ibu hamil mengikuti dengan antusias terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh ibu hamil. Penyuluhan dilaksanakan sekitar 1 jam dengan menggunakan media power
point. Setelah penyuluhan, dilakukan simulasi tentang senam hamil. Tim Pengabdi memutar video yang menampilkan gerakan-gerakan yang dilakukan pada senam hamil dan responden mengikuti gerakan-gerakan tersebut. Simulasi dilakukan sebanyak 2 kali supaya ibu dapat mengingat
gerakan senam yoga dan dapat
diulangi sendiri di rumah secara rutin.
Praktik
yoga yang disarankan adalah
menciptakan ruang bagi ibu dan janin
untuk tetap dapat bernapas dengan nyaman, melatih otot dasar
panggul agar lebih elastis, serta melakukan postur restoratif dan relaksasi. Tetapi jika ibu
merasa tidak nyaman dalam melakukan
gerakan senam yoga, sebaiknya
ibu menghentikan dulu dan segera berkonsultasi dengan bidan.
Untuk
mengetahui apakah penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang senam yoga pada ibu hamil, diadakan
pretest sebelum penyuluhan
dan post test dilaksanakan
14 hari setelah penyuluhan. Didapatkan perbedaan hasil yang signifikan dari hasil pre test dan post test setelah penyuluhan. Peningkatan pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.3 dimana sebelum penyuluhan dan simulasi (pretest)
pengetahuan responden mayoritas cukup yaitu 16 orang (53,3%) dan setelah
penyuluhan dan simulasi
(posttest), pengetahuan responden
mayoritas baik dan cukup masing-masing 13 orang (43,3%). Hal ini sesuai dengan
pendapat Notoatmodjo (2010)
bahwa pretest dan posttest dilakukan
untuk menguji adanya perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya penyuluhan..
Kemungkinan
hal ini disebabkan
oleh responden merasa terpacu untuk mengetahui
lebih lanjut tentang senam yoga sehingga responden mencari kembali informasi lebih setelah dilakukan
penyuluhan. Sehingga post test setelah 2 minggu dilakukan penyuluhan nilainya sedikit lebih tinggi
daripada pre test. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa responden dari semula yang belum tahu menjadi
tahu dan yang semula belum mengerti menjadi mengerti.
Untuk
hasil yang lebih akurat dilakukan Uji Wilcoxon dengan hasil uji menunjukkan nilai p = 0,001 <
α (0,05), artinya Ha diterima,
Ho ditolak.� Didapatkan ada perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang
senam yoga di Puskesmas Hutabaginda.
Bila
dilihat dari hasil pre test dan post test, terjadi kenaikan jumlah ibu hamil yang berpengetahuan baik setelah diberikan penyuluhan tentang senam yoga
pada ibu hamil di Puskesmas Hutabaginda. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan tentang kesehatan senam yoga pada
ibu hamil memiliki peran menambah tingkat pengetahuan tentang senam yoga
pada ibu hamil
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
(Istiqamah, 2018) terhadap wanita usia subur tentang
kesehatan reproduksi dengan rancangan pre-eksperimental dan menggunakan pendekatan one group pretest-posttest without control group
design dengan uji Wilcoxon diperoleh
hasil bahwa penggunaan video sebagai media promosi efektif untuk meningkatkan motivasi kesehatan wanita usia subur
tentang kesehatan reproduksinya.
Sejalan
dengan penelitian (Benita, Dewantiningrum, & Maharani, 2012)
tentang penyuluhan mempengaruhi tingkat pengetahuan siswa kelas XI SMA tentang kesehatan reproduksi. Uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon dengan hasil nilai
p=0,000 (p<0,05) dan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja
Penelitian
ini juga sesuai dengan penelitian (Handayani, Nurhesti, Wijaya, Maelan, & Jamko, 2020) tentang
pengaruh penyuluhan kelas ibu hamil
terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest dengan
hasil penelitian menunjukkan terjadinya
peningkatan pengetahuan masyarakat sebanyak 26 orang dari 42 orang (61,9%) dengan peningkatan pengetahuan baik sebanyak 24,6%.pada
posttest. Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa penyuluhan
berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kelas ibu hamil.
Kesimpulan
�� Setelah diadakan penyuluhan
terhadap 30 orang ibu hamil dan berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji
statistik menunjukkkan bahwa penyuluhan efektif untuk meningkatkan pengetahuan
ibu tentang senam yoga pada ibu hamil dengan hasil bahwa karakteristik
responden berdasarkan usia mayoritas pada usia 20-35 tahun yaitu 25 orang
(83,3%). Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas responden pada pendidikan
menengah (SMP dan SMA/SMK) yaitu 17 orang (56,7%). Dari jenis pekerjaan
mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 20 orang (66,7%).
Berdasarkan hasil pretest� dan protest ada peningkatan pengetahuan
responden yaitu tingkat pengetahuan baik dari 3 orang (10%) menjadi 13 orang (43,3%),
pengetahuan cukup dari 16 orang (53,3%) menjadi 13 orang (43,3%) dan
pengetahuan kurang dari 11 orang (36,7%) menjadi 4 orang (13,4%).
Berdasarkan Hasil Uji Wilcoxon
menunjukkan nilai p = 0,001 < α (0,05), artinya Ha diterima, Ho
ditolak, maka didapatkan ada perbedaan pengetahuan pada ibu hamil sebelum dan
sesudah dilakukan penyuluhan tentang senam yoga di Puskesmas Hutabaginda.
Alatas, Haidar. (2019). Hipertensi pada
Kehamilan. Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran
Dan Kesehatan, 2(2), 27�51.Google Scholar
Aprilia, Yessie, & Ritchmond, Brenda.
(2011). Gentle Birth: Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia. Google Scholar
Ashari, Riko, & Widayanto, Widayanto.
(2018). Pengaruh Kepercayaan Dan Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Sikap
Pengguna Pada Situs Belanja Online Lazada. Com (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang). Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 7(1), 209�218. Google Scholar
Benita, Nydia Rena, Dewantiningrum, Julian,
& Maharani, Nani. (2012). Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan
kesehatan reproduksi pada remaja siswa SMP Kristen Gergaji. Fakultas
Kedokteran. Google Scholar
Dinas Kesehatan Bojonegoro. (2020). Pertemuan
Upaya Penurunan AKI dan Pertemuan AKB. Retrieved from https://dinkes.bojonegorokab.go.id/berita/baca/49
Febriyanti, Nur Rohmah. (2021). Pengaruh
Senam Yoga Terhadap Perubahan Status Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di
Upt Pesanggrahan Pmks Mojopahit Mojokerto. Stikes Bina Sehat Ppni. Google Scholar
Fitri, Rahayu. (2019). Arfiana dan Lusiana.
2016. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Trans Medika.
Ayu, N. 2016. Patologi dan Patofisiologi Kebidanan. Yogyakarta: Google Scholar
Fitriyani, Indriya. (2019). Gambaran Kepuasan
Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Somba Opu. Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. Google Scholar
Handayani, Lina, Nurhesti, Atikah, Wijaya,
Chayanita Sekar, Maelan, Reni, & Jamko, Moh. (2020). Pengaruh Penyuluhan
Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Wilayah Kerja
Puskesmas Seyegan Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(2), 103�108. Google Scholar
Istiqamah, Nurul. (2018). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan dengan Metode Stratagem Terhadap Pengetahuan Vulva Hygiene
pada Remaja Putri. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Google Scholar
Krisnadi, Sofie Rifayani. (2010). Sinopsis
Yoga untuk kehamilan: sehat, bahagia dan penuh makna. Larasati, P., &
Wibowo, A.(2012). Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan
Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan. Skripsi, Universitas
Airlangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Surabaya. Google Scholar
Maksudin, Maksudin. (2013). Pendidikan
Karakter Nondikotomik (Upaya Membangun Bangsa Indonesia Seutuhnya). Jurnal
Pendidikan Karakter, (2), 120852. Google Scholar
Mediarti, Devi, Sulaiman, Sulaiman,
Rosnani, Rosnani, & Jawiah, Jawiah. (2014). Pengaruh yoga antenatal
terhadap pengurangan keluhan ibu hamil trimester III. Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 1(1), 47�53.
Google Scholar
Miarso, Chondrosuro, Novyriana, Eka, &
Muthoharoh, Siti. (2019). Teknik Aromaterapi Lavender Untuk Mengurangi
Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan. Proceeding of The URECOL, 557�560. Google Scholar
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi
Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. Promosi Kesehatan
Dan Ilmu Perilaku. Google Scholar
Pratignyo, Tia. (2014). Yoga ibu hamil.
Puspa Swara. Google Scholar
Pujiastuti, Sindhu. (2014). Yoga untuk
Kehamilan. Bandung: Qanita. Google Scholar
Samani, Muchlas, & Hariyanto, M. S.
(2011). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Google Scholar
Sari, Alfie Ardiana, & Puspitasari, Dian.
(2016). Hubungan Senam Yoga Dengan Kesiapan Fisik Dan Psikologis Ibu Hamil
Dalam Menghadapi Persalinan Di Kelas Antepartum Gentle Yoga Yogyakarta. Interest:
Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2). Google Scholar
Setyani, Rizka Ayu. (2018). Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Prenatal Yoga Exercise di Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 3(1), 9�15. Google Scholar
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Google Scholar
Wati, Ni Wayan Kurnia Widya, Supiyati,
Salasiah, & Jannah, Khairiatul. (2018). Pengaruh Senam Yoga terhadap
Kesiapan Fisik dan Psikologis dalam Menghadapi Persalinan di BPM Lasmitasari,
S. ST. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 14(1), 39�47. Google Scholar
Copyright holder: Urhuhe Dena Siburian,� Paruhum Tiruon Ritonga, Janner Pelanjani
Simamora (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |