Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
PENGARUH KEPEMIMPINAN,
KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS
ORGANISASI PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Doni Lai, Zulmasyhur,
Mani Festati Broto
Magister Administrasi
Publik, Pasca Sarjana
Universitas Terbuka Jakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Setiap organisasi berharap
dapat mencapai target organisasi secara keseluruhan yang ditetapkan sesuai
dengan visi dan misi organisasi secara efektif. Dinas Perhubungan Kabupaten
Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, merupakan salah satu organisasi aparatur daerah
yang tugas utamanya menangani moda transportasi daerah, belum mencapai target
organisasi secara keseluruhan. karena itu, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kompetensi, motivasi, dan karakteristik
organisasi terhadap efektivitas organisasi. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan sampel 88 (delapan puluh delapan) karyawan
menggunakan teknik analisis data uji pengaruh regresi linier berganda dan
pengujian hipotesis menggunakan uji T dan F. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel kepemimpinan, kompetensi, motivasi, dan karakteristik organisasi
memiliki efek positif dan signifikan terhadap efektivitas organisasi di Dinas
Perhubungan, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Rekomendasi dari
penelitian ini adalah perlu diperhatikan untuk meningkatkan peran kepemimpinan,
kompetensi pegawai terkait dengan jenjang pendidikan dan pelatihan, motivasi
yang diberikan oleh atasan kepada karyawan, dan karakteristik organisasi yang berkaitan
dengan struktur dan teknologi dalam organisasi.
Kata Kunci:�� Kepemimpinan,
Kompetensi, Motivasi, Karakteristik Organisasi, Efektivitas Organisasi
Abstract
Every organization expects to achieve the
overall organizational targets set in accordance with the organization's vision
and mission effectively. The Department of Transportation, Malinau
Regency, North Kalimantan Province, is one of the regional apparatus
organizations whose main task is to handle regional transportation modes, have
not achieved the overall organizational targets set. because of this, then the
purpose of this study is to determine the effect of leadership, competence,
motivation, and organizational characteristics on organizational effectiveness.
The research method used is a quantitative method with a sample of 88 (eighty eight) employees using data analysis techniques of
multiple linear regression influence test and hypothesis testing using T and F
test. Based on the results of the study, it shows that the variables of
leadership, competence, motivation, and organizational characteristics have a positif and significant effect on organizational
effectiveness at the Department of Transportation, Malinau
Regency, North Kalimantan Province. The recommendation of this research is that
it is necessary to pay attention to increasing the role of leadership, employee
competence related to education level and training, motivation given by
superiors to employees, and organizational characteristics related to structure
and technology in the organization.
Keywords:� Leadership,
Competence, Motivation, Organizational Characteristics, Organizational
Effectiveness
Pendahuluan
Reformasi birokrasi adalah
langkah pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik agar terciptanya
efektivitas organisasi publik. Birokrasi
berasal dari
kata �bureaucracy� atau �bureau & cracy� dalam Bahasa
Inggris, artinya adalah sebuah organisasi
yang mempunyai rantai komando dengan wujud piramida, dimana letak kebanyakan
orang ada pada tingkatan dibawah daripada tingkat diatas. Birokrasi pada ada umum nya ditemukan
pada bentuk instansi yang bersifat sipil dan militer.
Organisasi yang efektif, efisien, tanggap, dan cekatan dengan pelayanan birokrat yang profesional serta memiliki integritas tinggi dan netral, dapat mewujudkan pemerintahan yang baik berwibawa dan bebas dari KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme). Sesuai dengan
�Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai dasar rujukan yang bertujuan mengatur Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan program kerja tujuan dari
organisasi publik, secara prioritas yang menjadi kepentingan negara dan masyarakat, serta membuka partisipasi publik yaitu keterlibatan
masyarakat dalam hal pengawasan kepada program-program kerja pemerintah.
Menurut (Wibawa & Rosyadi, 2021) organisasi publik yang efektif terkait dengan proses mengutamakan pencapaian tujuan tanpa memperhatikan
jumlah sumber daya yang dikeluarkan organisasi. Efektivitas organisasi dapat dikatakan sebagai suatu yang berkaitan dengan proses dan pencapaian hasil pekerjaan oleh pegawai yang bekerja sesuai dengan peran
dan fungsinya dalam organisasi untuk mencapai tujuan kepentingan publik.
Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara
merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai organisasi publik yang menjadi bagian dari salah satu pelaksana tupoksi daerah. Dan berkewajiban mewujudkan tujuan organisasi publik dalam pemerintah
daerah, yang dibentuk secara efektif dalam mengelola sumber daya daerah
yang diberikan. Sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 4 tahun 2016 kedudukan Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara
merupakan unsur perencana �penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.�
Untuk melaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dirumuskan dalam
kebijakan, Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara pada
data awal tahun 2021 didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 113 (Seratus Tiga Belas).
Dalam melaksanakan target kerja capaian yang ditetapkan, Dinas Perhubungan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara masih memiliki hambatan dalam hal
efektivitas organisasi. data pada aplikasi Tim
Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEFRA)
2017-2020, terlihat belum tercapainya target yang ditetapkan
Dinas Perhubungan Kabupaten
Malinau Provinsi Kalimantan
Utara setiap tahunnya, dan ada kecenderungan menurun dalam kurun
1 (satu) tahun terakhir, hal ini
menunjukan efektivitas organisasi yang belum mencapai target yang ditetapkan.
Kepemimpinan Dinas Perhubungan Kabuputen Malinau Provinsi Kalimantan Utara dalam kondisi pandemi covid-19, pada saat penelitian ini dilakasanakan tahun 2020-2021, kepemimpinan mengalami hambatan dalam mengorganisir pekerjaan di organisasi pada jam kerja yang makin pendek karena sistem
giliran berjadwal masuk kerja, dan pegawai merasa tidak aman berada
dilingkungan kantor karena takut tertular
virus covid-19. maka banyak
pegawai yang mengurangi mobilitas dan tidak turun kantor, Juga ditiadakannya absensi sidik jari digital selama pandemi covid-19 diganti dengan absensi paraf manual, sehingga tidak ada pengawasan kedisiplinan jam kerja yang akurat pada pimpinan.
Banyak pegawai yang tidak masuk kerja dan melakukan tindakan curang pada absensi, menjadi masalah pembinaan motivasi dalam kepemimpinan mengorganisir organisasi kepada pegawai secara berjenjang dalam menetapkan tugas untuk kemajuan
penyelesain pekerjaan setiap hari secara
bertahap. Sehingga fungsi kepemimpinan belum optimal pada masa pandemi ini.�
Kepemimpinan pada organisasi merupakan fungsi yang sangat penting dalam menentukan
efektivitas organisasi, dalam penelitian (Supardi, 2017)
kepemimpinan merupakan
proses memimpin dalam mempengaruhi pengikut untuk menginterprestasikan keadaan, pemilihan tujuan organisasi, pengorganisasian kerja dan memotivasi pengikut, mempertahankan kerja sama tim kerja,
dan mengorganisir dukungan kerjasama organisasi.
Masalah kompetensi pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara dapat dilihat pada Tabel 1 Jumlah Pegawai Dan Pendidikan, tingkat pendidikan yang masih rendah mayoritas
berpendidikan SMU sebanyak
48 (empat puluh delapan) orang dan diploma 20 (dua
puluh) orang dari 113 (seratus tiga belas)
orang pegawai yang memiliki
pendidikan sarjana adalah 45 (orang). Hal ini berindikasi rendah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai secara akademis. Kompetensi sumber daya manusia yaitu
pegawai dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya, sangat berpengaruh terhadap efektivitas tugas yang diemban untuk mencapai target organisasi yang ditetapkan. Hal ini sejalan menurut
penelitian (Surianto, n.d.)
Efektivitas sumber daya manusia ditentukan
oleh pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan, juga memiliki
pengalaman, motivasi, disiplin diri, dan moral sehingga dapat meningkatkan efektivitas organisasi.
Motivasi pada Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, di masa pandemi
covid-19 tahun 2020-2021 ini,
menunjukkan rendahnya motivasi pegawai dalam bekerja. Dikarenakan program-program kerja
banyak berkurang bahkan tidak ada
sama sekali akibat dari pemotongan
anggaran untuk penanganan pandemi covid-19, yang
membuat banyak pegawai tidak memiliki
kegiatan pekerjaan dan mengurangi pendapatan pegawai dari honor-honor kegiatannya, sehingga berdampak pada rendahnya motivasi pegawai dalam bekerja.
Motivasi pegawai pada unit teknis dilapangan dan kantor rendah, dikarenakan kesejahteraan pegawai yang belum terpenuhi akibat mayoritas jumlah pegawainya berstatus pegawai kontrak atau honorer sebanyak
75 (tujuh puluh lima) orang
dapat dilihat pada Tabel 1.1 Pegawai Dan Pendidikan,
yang gaji pendapatannya masih rendah. Hal ini menunjukkan motivasi yang rendah karena kesejahteraan pegawai yang belum memadai. Menurut Porter dan Lalyer dalam (Mahyuddin, M., Kurniullah, A. Z., Hasibuan, A., Rahayu, P. P., Purba, B.,
Sipayung, P. D., ... & Butarbutar, 2021)
pada motivasi individu yang
paling berpengaruh adalah kebutuhan, sedangkan pada organisasi yang paling berpengaruh
adalah imbalan. Motivasi pegawai dalam bekerja sangat berpengaruh pada efektivitas organisasi mencapai tujuan nya.
Karakteristik organisasi pada Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan
Utara, terdapatnya indikasi
pada struktur organisasi
yang tidak tepat, adanya satu bidang
yang melaksanakan dua tupoksi kerja yaitu
bidang perhubungan darat dan bidang angkutan sungai dan penyeberangan. Dalam bidang darat dan perairan yang pekerjaan tugasnya memerlukan pendidikan berbeda, yaitu spesialisasi keahlian yang berbeda di bidang moda tranportasi,
hal ini berpengaruh
kepada rendahnya karakteristik organisasi pada struktur dalam tugas tupoksi besaran
unit kerja dan spesialisasi.
Karakteristik organisasi termasuk dalam struktur dan teknologi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas organisasi (Mahyuddin, M., Kurniullah, A. Z., Hasibuan, A., Rahayu, P. P., Purba, B.,
Sipayung, P. D., ... & Butarbutar, 2021).
Penggunaan tekonologi dalam
pekerjaan pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara menunjukkan
masih kurangnya sarana dan prasarana fasilitas perangkat teknologi, misalnya jumlah perangkat telekomunikasi HT (Handie Talkie)
radio yang belum mencukupi,
jumlah komputer yang belum mencukupi, juga pos pantau perhubungan pada persimpangan jalan tidak terpasang CCTV. Dan didukung dalam RENSTRA 2017-2021
Dinas Perhubungan Kabupaten
Malinau Provinsi Kalimantan
Utara, menyebutkan bahwa belum terpenuhinya jumlah peralatan kerja yang memadai, hal ini dapat
menunjukkan rendahnya karakteristik organisasi pada teknologi dalam pemanfaatan teknologi kepada tugas pekerjaan.
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, penelitian yang mencari pengaruh varibel bebas terhadap
variabel terikat dengan perhitungan statistik deskriptif dan inferensial ukuran-ukuran statistik hasil analisis digunakan melakukan inferensi tentang persoalan yang dikaji pada populasi dari mana sampel itu diambil untuk
�mengetahui ukuran statistik tentang parameter populasinya (Furqon, 2004).
Sumber informasi data penelitian terdiri dari data primer yang dikumpulkan dari responden, dan data sekunder yang �didapat dari dokumen-dokumen. Data primer ialah populasi, yaitu keseluruhan pegawai dikantor dan lapangan yang bekerja baik Aparatur Sipil Negara maupun Tenaga Kontrak. Dengan menggunakan sampel yaitu sebagian dari populasi yang ditentukan (Ramadhan, 2021). pada sampel nonprobability sampling yaitu tidak memberikan kesempatan pengambilan sampel yang sama untuk setiap segmen populasi, dengan teknik sampling insidental pemilihan sampel berdasarkan kebetulan siapa saja yang dipandang cocok sebagai sumber data dari populasi sebagai sampel (Ismaryati, 2016). Yaitu pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara
Sampel ditentukan dengan rumus Slovin karena populasi diketahui jumlahnya (Sugiyono, 2017c). Sebagai pertimbangan dari keterbatasan peneliti mempelajari seluruh populasi, disebabkan keterbatasan dana, sarana, waktu, uang dan tenaga, maka sampel dijadikan sebagian karakteristik populasi yang nantinya dijadikan kesimpulan dari penelitian yang mewakili populasi. Maka didapatkan 88 (delapan puluh delapan) sampel dari 113 (seratus tiga belas) populasi yang ada di Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara dengan rumus Slovin yaitu:
n = Ukuran sampel 88
N = Ukuran populasi 113
e = Ukuran persentase jangka waktu atau ketidakpastian �� kesalahan yang bisa ditoleransi.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2017a).
Untuk mendapatkan jawaban dari persepsi
fenomena kondisi yang terjadi di Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, tempat
peneliatian dilakukan, pada
jawaban varibel-variabel bebas (kepemimpinan, kompetensi, motivasi, karakteristik organisasi) dan variabel tergantung (efektivitas organisasi), dilakukan dengan bentuk pertanyaan kuesioner checklist
untuk mempermudah dan mempercepat responden memberi jawaban.
Pada skala likert pada umum nya menggunakan
5 (lima) pilihan jawaban pertanyaaan (Duli, 2019).
Seperti contoh sebagai berikut: 1). Jawaban pilihan ke-1, SS = Sangat
Setuju diberi skor 5. 2). Jawaban pilihan ke-2, S = Setuju diberi skor 4. 3). Jawaban pilihan ke-3, R =
Ragu-ragu skor 3. 4). Jawaban
pilihan ke-4, TS = Tidak Setuju diberi skor
2. 5). Jawaban pilihan
ke-5, STS = Sangat Tidak Setuju
diberi skor 1.
Tetapi pada penelitian ini melakukan modifikasi jawaban pilihan ragu-ragu ditiadakan, menurut (Kriyantono & Sos, 2014) modifikasi skala likert menghilangkan jawaban ragu-ragu yaitu: �Skala likert dapat digunakan dengan meniadakan pilihan ragu-ragu (undeciden), karena mempunyai makna ganda belum bisa memberikan jawaban, netral, ragu-ragu. Disediakannya jawaban ditengah-tengah mengakibatkan responden akan cenderung memilih � jawaban di tengah-tengah terutama pada responden yang ragu-ragu. Selain itu responden akan memilih jawaban untuk memilih aman nya saja, dan menghilang banyak � data informasi dalam penelitian�. Dan menurut (Hadi, 2015) modifikasi skala likert menghilangkan jawaban tengah ragu-ragu mempunyai tiga alasan yaitu:
1)�� Kategori Undeciden, mempunyai arti ganda, bisa bermakna belum dapat menjawab �pada konsep aslinya�. bisa juga diartikan �netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak�. Kategori jawaban ganda arti �multi interpretable�.
2)� Adanya jawaban tengah tersebut menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah.
3)� Kategori SS-S-TS-STS adalah untuk melihat kecenderungan pendapat responden, ke jawaban setuju atau tidak setuju.
Dari kuesioner yang terkumpul tersebut maka dilakukan uji validitas dan reabilitas instrument, dan asumsi klasik, berikut definisi ketiga uji tersebut yaitu:
1)� Uji Valaditas Instrument, mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur, pengujian tiap butir digunakan analisis item, mengkorelasi skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Dalam (Sugiyono, 2017a) menyatakan teknik korelasi untuk menentukan validitas item, selanjutnya interprestasi terhadap koefisien korealasi item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total), serta korelasi tinggi menunjukan item memiliki validitas tinggi.
2)� Uji Reliabilitas Instrumen, alat mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk, kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu kewaktu (Ghozali, 2018).
Uji Hipotesis
Regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan keadaan variabel variabel tergantung bila ada dua atau lebih variabel bebas sebagai faktor kausal (Sugiyono, 2017a). regresi linier berganda digunakan untuk menguji hubungan pengaruh antar satu variabel terhadap variabel lain dalam variabel bebas (X) kepemimpinan, kompetensi, motiviasi, karakteristik organisasi dan variabel tergantung (Y) efektivitas organisasi. Persamaan rumus nya adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Y = Efektivitas Organisasi
a = harga Y bila X = 0
b = koefisien regresi
X1 = Kepemimpinan
X2 = Kompetensi
X3 = Motivasi
X4 = Karakteristik Organisasi
e = error
Koefisien determinasi Merupakan (R�) mengukur kemampuan model dalam variabel tergantung (Y), dengan ketentuan nilai antara 0 (nol) dan 1 (satu). Jika nilai R� kecil maka kapasitas (X) sebagai variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel tergantung (Y) masih terbatas, jika nilai besar mendekati 1 (satu) maka menjelaskan (X) sebagai variabel bebas memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi (Y) variabel tergantung (Ghozali, 2018). dengan rumus umum yaitu:
Kd = r� x 100%
Kd = koefisien determinasi
r ���= koefiesien korelasi
Kd = jika 0 maka pengaruh variabel X ke Y lemah
Kd = jika 1 maka pengaruh variabel X ke Y kuat.
Uji t atau t-test hipotesis deskriptif karena bentuk data interval pada penelitian ini, uji ini untuk mengetahui apakah regresi variabel bebas X secara parsial berpengaruh secara signifikan kepada variabel tergantung Y (Sugiyono, 2017b). yaitu:
t = nilai t yang dihitung
s = simpangan baku sampel
n = jumlah sampel
dengan standar nilai signifikan ialah 0,05 atau 5%.
Level of signifikan 0,05 atau 5 %
Degree of freedom (df) = (n - 2).
Uji F Anova atau juga disebut analysis of
variance memprediksi apakah
seluruh variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel tergantung melalui koefisien determinasi (
R� = koefisien determinasi
K = jumlah variabel bebas
n = jumlah anggota sampel
Dengan nilai pengujian
Level of signifikan 0,05 atau 5 %
Degree of freedom (df) = (n-2-1).
Hasil Dan Pembahasan
Uji Validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan dari suatu instrument, yaitu kuesioner menggunakan metode product moment
person, kemudian hasil dibandingkan dengan nilai r hitung dengan r tabel dalam hal ini
adalah jumlah sample n = 88
dengan signifikasi 0.05 didapat nilai r = 0.2072.
Berdasarkan tabel Uji validitas
variabel kepemimpinan (X1) nilai rhitung seluruh
instrument nilainya lebih besar dari nilai
rtabel dengan jumlah n = 88 sebesar 0,2072 sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 6 butir instrumen
keseluruhan data dinyatakan
valid.��
Tabel
1
Uji Validitas
Variabel Kepemimpinan (X1)
Sumber: Data Primer diolah 2021,
IBM SPSS Versi 25
Tabel
2
Uji Validitas
Variabel Kompetensi (X2)
�� ���
�� ��
Sumber: Data Primer diolah 2021,
IBM SPSS Versi 25
Berdasarkan Tabel Uji Validitas
Variabel Kompetensi (X2) nilai rhitung seluruh
instrument nilainya lebih besar dari nilai
rtabel dengan jumlah n = 88 sebesar 0,2072 sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 6 butir instrumen
keseluruhan data dinyatakan
valid.
Tabel
3
Uji Validitas
Variabel Motivasi (X3)
Sumber: Data Primer diolah
2021, IBM SPSS Versi 25
Berdasarkan tabel Uji Validitas
Variabel Motivasi (X3) diatas nilai rhitung
seluruh instrument nilainya
lebih besar dari nilai rtabel
dengan jumlah n = 88 sebesar 0,2072 sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 6 butir
instrumen keseluruhan data dinyatakan valid.
Tabel
4
Uji Validitas
Variabel Karakteristik Organisasi (X4)
Sumber: Data Primer diolah
2021, IBM SPSS Versi 25
Berdasarkan tabel Uji Validitas
Variabel Karakteristik Organisasi (X4) diatas nilai rhitung seluruh
instrument nilainya lebih besar dari nilai
rtabel dengan jumlah n = 88 sebesar 0,2072 sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 5 butir instrumen
keseluruhan data dinyatakan
valid.
Berdasarkan tabel Uji Validitas
Variabel Efektivitas Organisasi (Y) dibawah ini, nilai rhitung
seluruh instrument nilainya
lebih besar dari nilai rtabel
dengan jumlah n = 88 sebesar 0,2072 sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 6 butir
instrumen keseluruhan data dinyatakan valid.
Tabel
5
Uji Validitas Variabel
Efektivitas Organisasi (Y)
��
Sumber: Data Primer diolah 2021, IBM SPSS Versi 25
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel yang dikatakan reliabel atau handal konsisten
stabil dari waktu ke waktu.
Kehandalan merupakan ke konsistenan jawaban responden jika diujikan berulang
pada sampel yang berbeda, dengan nilai Cronbach�s Alpha lebih besar dari
Alpha Kritis 0,60 maka item
pertanyaan reliabel. Berdasarkan Tabel Uji Reabilitas dibawah menunjukan uji reliabilitas seluruh variabel diperoleh nilai Cronbach�s Alpha lebih besar dari
Alpha Kritis 0,60. Dengan demikian seluruh instrumen pada seluruh variabel yang digunakan adalah reliabel dan layak digunakan sebagai variabel penelitian.
Tabel
6
Uji Reliabilitas
Variabel |
Reliability Statistics |
|
Cronbach�s Alpha |
N of Item�s |
|
Kepemimpinan (X1) |
0,876 |
6 |
Kompetensi (X2) |
0,754 |
6 |
Motivasi (X3) |
0,724 |
6 |
Karakteristik Organisasi
(X4) |
0,824 |
5 |
Efektivitas Organisasi (Y) |
0,692 |
6 |
Sumber: Data Primer diolah 2021, IBM SPSS
Versi 25
Tabel
7
Regresi Linier
Berganda
��
Sumber: Data Primer diolah 2021, IBM SPSS Versi 25
Dari Tabel Regresi Linier Berganda, nilai-nilai variabel tersebut dapat diketahui rumus persamaan regresi nya adalah:
Y = -2.005+0,257+0,303+0,285+0,451
Besaran pengaruh
dari variabel kepemimpinan, kompetensi, motivasi, dan karakteristik organisasi terhadap efektivitas organisasi dapat diketahui pada nilai kolom Beta (Standardized Coeffeicents) dimana pengaruh paling besar pada variabel karakteristik organisasi (X4) adalah 0.451, variabel kompetensi (X2) adalah 0.303, variabel motivasi (X3) adalah 0.285, dan kepemimpinan (X1) adalah 0.257.
Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan
adalah: a). Setiap kenaikkan satu nilai variabel karakteristik organisasi (X4) dapat menaikkan variabel efektivitas organisasi sebesar 0.451 dengan asumsi variabel
kompetensi (X2), motivasi
(X3), dan kepemimpinan (X1) konstan.
b). Setiap kenaikkan satu nilai variabel
kompetensi (X2) dapat menaikkan variabel efektivitas organisasi sebesar 0.303 dengan asumsi variabel motivasi (X3), kepemimpinan (X1),
dan karaktersitik organisasi
(X4) konstan. c). Setiap kenaikkan satu nilai variabel motivasi (X3) dapat menaikkan variabel efektivitas organisasi sebesar 0.285 dengan asumsi variabel kepemimpinan (X1), karakteristik organisasi (X4), dan kompetensi
(X2) konstan. d). Setiap kenaikkan satu nilai variabel kepemimpinan (X1) dapat menaikkan variabel efektivitas organisasi sebesar 0.257 dengan asumsi variabel karateristik organisasi (X4), kompetensi (X2, dan motivasi (X3)
konstan.
Tabel 8
Koefisien Determinasi�
Sumber: Data Primer diolah
2021, IBM SPSS Versi 25
Berdasarkan perhitungan tabel Koefisien Determinasi diatas dilakukan pengujian dengan ke empat variabel
bebas kepemimpinan (X1), kompetensi (X2), motivasi (X3),
dan karakteristik organisasi
(X4) dihasilkan R Square (R2) 0.874 hal ini berarti
87.4% keseluruhan variabel bebas (X) berpengaruh secara simultan terhadap variabel bebas efektivitas organisai (Y). Sedangkan sisanya 12.6% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 7 Regresi Linier berganda Coefisients t pada Uji t / t-test. 1). Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Efektivitas Organisasi (Y), pada kolom t test
diatas, maka nilai thitung untuk
kepemimpinan (X1) sebesar
3.042, untuk n = 88, derajat
kesalahan 5% atau 0.05 dengan uji dua belah pihak dan diperoleh nilai dari tabel uji ttabel 1.9873. Karena 3.042>1.9873 maka
H0 ditolak dan H1 diterima,
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (X1) berpengaruh signifikan terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. 2). Pengaruh Kompetensi
(X2) Terhadap Efektivitas Organisasi (Y), pada kolom t test
diatas, maka nilai thitung untuk
kompetensi (X2) sebesar
5.869, untuk n = 88, derajat
kesalahan 5% atau 0.05 dengan uji dua belah pihak dan diperoleh nilai dari tabel uji ttabel 1.9873. Karena 5.869>1.9873 maka
H0 ditolak dan H1 diterima,
dapat disimpulkan bahwa kompetensi (X2) berpengaruh signifikan terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. 3). Pengaruh Motivasi
(X3) Terhadap Efektivitas Organisasi (Y), pada kolom t test
diatas, maka nilai thitung untuk
motivasi (X3) sebesar
5.226, untuk n = 88, derajat
kesalahan 5% atau 0.05 dengan uji dua belah pihak dan diperoleh nilai dari tabel uji ttabel 1.9873. Karena 5.226>1.9873 maka
H0 ditolak dan H1 diterima,
dapat disimpulkan bahwa motivasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. 4). Pengaruh Karakteristik
Organisasi (X4) Terhadap Efektivitas Organisasi(Y), pada kolom t test diatas, maka nilai thitung
untuk karakteristik organisasi (X4) sebesar 9.199, untuk n = 88, derajat kesalahan 5% atau 0.05 dengan uji dua belah pihak dan diperoleh nilai dari tabel uji ttabel 1.9873.
Karena
5.226>1.9873 maka H0 ditolak
dan H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa karakteristik organisasi (X4) berpengaruh signifikan terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara.
��
Sumber: Data
Primer diolah 2021, IBM SPSS VERSI 25
Berdasarkan Tabel uji F ANOVA diatas membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel didapatkan nilai Fhitung = 144.268 dan Ftabel =
2.48 dengan derajat kesalahan 5% atau 0.05, dari hasil tersebut
maka 144.268>2.48 sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya ada hubungan linier antara variabel bebas kepemimpinan (X1), kompetensi
(X2), motivasi (X3), dan karakteristik
organisasi (X4) antara efektivitas organisasi (Y), dengan demikian model regresi pada penelitian ini dapat dikatakan
layak.
Membandingkan hasil nilai signifikasi Fhitung didapatkan nilai 0.000 dan nilai taraf signifikasi
adalah 5% atau 0.05 berdasarkan angka tersebut ialah 0.000<0.05. Maka hasil uji adalah sesuai yaitu
model penelitian sesuai dengan hasil penelitian
atau terdapat hubungan linier antara kepemimpinan (X1), kompetensi
(X2), motivasi (X3), dan karakteristik
organisasi (X4), terhadap efektivitas organisasi (Y) dengan demikian model regresi pada penelitian ini dapat dikatakan
layak.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisa penelitian dan pembahasan teori-teori pada Pengaruh Kepemimpinan, Kompetensi, Motivasi Dan Karakteristik Organisasi Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, mendapat kesimpulan sebagai berikut: 1). Terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan (X1) terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Maka sesuai hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dapat mengoptimalkan aspek kepemimpinan dalam fungsi mengorganisir organisasi untuk menyelesaikan masalah-masalah pekerjaan, dan memotivasi membina bawahan. Agar capaian efektivitas organisasi dapat ditingkatkan. 2). Terdapat pengaruh positif dan signifikan kompetensi (X2) terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Maka sesuai H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dapat mengoptimalkan kemampuan pegawai dengan menigkatkan pengetahuan, keterampilan pegawai, dan perilaku berorganisasi yang mendukung terwujudnya efektivitas capaian organisasi. 3). Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi (X3) terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Maka sesuai hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, perlu melakukan motivasi agar pegawai memiliki keinginan berprestasi dan percaya diri merasa dihargai dalam pekerjaannya, dengan memberi kesejahteraan yang memadai. Agar capaian efektivitas organisasi dapat ditingkatkan. 4). Terdapat pengaruh positif dan signifikan karakteristik organisasi (X4) terhadap efektivitas organisasi (Y) pada Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Maka sesuai H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, perlu memperhatikan karakteristik organisasi dalam hal teknologi dan komponen-komponen struktur organisasi. 5). Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan, variabel-variabel kepemimpinan (X1), kompetensi (X2), motivasi (X3) dan karakteristik organisasi (X4) terhadap Efektivitas Organisasi (Y) Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Maka sesuai hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, perlu memperhatikan fungsi kepemimpinan, kompetensi pegawai, memotivasi pegawai, dan memperhatikan karakteristik organisasi yang terdiri dari struktur dan teknologi, agar capaian efektivitas organisasi dapat ditingkatkan.
Duli, Nikolaus. (2019). Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublisher.
Furqon. (2004). Statistika
Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Ghozali. (2018). Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Google Scholar
Hadi, Sutrisno. (2015). Metodologi
riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Google Scholar
Ismaryati, Hamidi. dan.
(2016). Metodologi Penelitian Administrasi Edisi Ke-2. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Kriyantono, Rachmat, &
Sos, S. (2014). Teknik praktis riset komunikasi. Prenada Media. Google Scholar
Mahyuddin, M., Kurniullah,
A. Z., Hasibuan, A., Rahayu, P. P., Purba, B., Sipayung, P. D., ... &
Butarbutar, M. (2021). Teori Organisasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Ramadhan, Muhammad.
(2021). Metode Penelitian. Surabaya: Cipta Media Nusantara.
Sugiyono. (2017a).
MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet. Sugiyono.
(2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: PT
Alfabet.
Sugiyono. (2017b). Statistika
Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, F. X. (2017c). Neraca
pembayaran: Konsep, Metodologi dan penerapan (Vol. 4). Pusat Pendidikan Dan
Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.
Supardi, Supardi. (2017).
Peran Kepemimpinan dan Keterlibatan Group Decission Making dalam Perubahan
Organisasi. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 1(01),
37�48. Google Scholar
Surianto, M. M. (n.d.). Sinergitas
Motivasi, Kompetensi Dan Budaya Organisasi: Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Sebuah Instasi. Global Aksara Pers. Google Scholar
Wibawa, Samodra, &
Rosyadi, Slamet. (2021). Pengantar Manajemen Publik. Google Scholar
Copyright holder: Doni Lai, Zulmasyhur, Mani Festati Broto (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |