Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
ANALISIS RESEPSI MAHASISWA
SAAT MENONTON VIDEO AUTONOMOUS
SENSORY MERIDIAN RESPONSE (ASMR) CUTTING
SOAP
Meirisa Nurul Insan, Fardiah Oktariani Lubis, Rastri Kusumaningrum
Universitas Singaperbangsa
Karawang, Indonesia
Email:�� [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
ASMR ialah� sebuah sensasi yang dirasakan, seperti rasa
kesemutan dan menyenangkan. Sensasi ini dimulai dari puncak kepala
yang akan menyebar ke
seluruh tubuh, dengan disertai perasaan tenang dan rileks. ASMR juga terjadi secara
tidak sadar sebagai respons terhadap pemicu eksternal. Bahkan suara kertas
bergesekan pun bisa menghadirkan memori personal bagi pendengarnya. ASMR memang fenomena yang tak dipahami semua orang, dan sangat sedikit diteliti. �Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui ketertarikan orang-orang menonton video asmr cutting soap. Untuk mengetahui pesan komunikator menonton
video asmr cutting soap.Untuk
mengetahui resepsi mahasiswa terhadap tayangan ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) cutting soap. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan
pendekatan kualitatif yang berjudul �Analisis Resepsi Mahasiswa saat Menonton
Video Autonomous Sensory Meridian Response
(ASMR) Cutting Soap�. Alasan peneliti
mengajukan judul ini dikarenakan� adanya fenomena unik yaitu asmr dan masyarakat awam belum mengetahuinya. Penelitian
kualitatif pada hakikatnya merupakan pengamatan orang terhadap lingkungannya,
berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami mereka dengan dunia yang ada di
sekitarnya.
Kata Kunci: Sensasi,
asmr, resepsi
Abstract
ASMR is a sensation that is felt, such as a tingling and
pleasant feeling. This sensation starts from the top of the head which will
spread throughout the body, accompanied by a feeling of calm and relaxation.
ASMR also occurs unconsciously in response to external triggers. Even the sound
of paper rubbing against each other can bring a personal memory to the
listener. ASMR is indeed a phenomenon that not everyone understands, and very
little researched. This research was carried out based on a qualitative approach entitled
"Analysis of Reception of Students when Watching Video Autonomous Sensory
Meridian Response (ASMR) Cutting Soap". The reason the researcher proposes
this title is because there is a unique phenomenon, namely ASMR and the general
public does not know about it. Qualitative research is essentially a person's
observation of their environment, interacting with them, trying to understand
them and the world around them.
Keywords: Sensation, romance, reception
Pendahuluan
����������� ASMR merupakan
fenomena yang unik terjadi pada masyarakat. ASMR merupakan singkatan dari
Autonomous Sensory Meridian Response.�
ASMR ialah� sebuah sensasi
yang dirasakan, seperti rasa kesemutan dan menyenangkan. Sensasi ini dimulai dari
puncak kepala yang akan menyebar ke
seluruh tubuh, dengan disertai perasaan tenang dan rileks. ASMR juga terjadi secara
tidak sadar sebagai respons terhadap pemicu eksternal. Selain itu, ada beberapa jenis-jenis dari
ASMR yang dapat membuat beberapa
orang merasakan rileks. Diantaranya yaitu berbisik, bersuara lembut,
mengetuk, menggaruk, sampai gerakan tangan yang lambat. Bahkan, saat melihat
pemandangan yang sangat indah,
kita juga akan merasakan sensasi seperti saat kita
mendengarkan suara-suara tadi. Sensasi yang dirasakan saat
mengalami respons ASMR ini, ternyata tidak hanya menenangkan saja, akan
tetapi juga berguna bagi
tubuh kita (Wening, 2019).
����������� Sensasi yang dimaksud adalah sensasi menggelitik pada bagian otak, leher, dan yang lainnya. Begitupun dengan
relaksasi, yang merupakan suatu proses untuk menyenangkan pikiran, baik dari
segi suara maupun dari visualisasi. Dan juga,
dapat berfungsi untuk membuat rileks pikiran, selain daripada itu saraf-saraf
yang sedang terganggu mentalnya pun ikut rileks. Ketika kita menonton video ASMR tersebut, beberapa orang merasakan
suatu relaksasi yang berbeda-beda (Wening, 2019).
����������� Selain itu, Jeniffer Allen seorang pakar kemanan siber
pertama kali mempopulerkan Autonomous Sensory
Meridian Response (ASMR) pada tahun 2010. Istilah
ini digunakan untuk menjelaskan sensasi menggelitik yang dialami otak, kulit,
leher, maupun bagian tubuh lain,
sebagai respons atas rangsangan sensor tubuh, ketika kita
mendengarkan bunyi-bunyian dari video atau rekaman suara ASMR. Setelah mendengarkan bunyi dari
video atau rekaman suara ASMR, tubuh biasanya merasakan �euforia
kecil� yang ditandai
oleh kombinasi perasaan positif dan sensasi menggelitik pada kulit. Hal tersebut dipicu rangsangan dari
suara, visual maupun media
digital yang ditampilkan dari
video atau rekaman suara ASMR (Kumparan, 2017).
����������� Selain
itu, peneliti menggunakan penelitian kualitatif yang dimana data yang dikumpulkan terutama kalimat atau gambar
yang memiliki makna dan mampu memacu timbulnya
pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar angka atau
frekuensi. Peneliti menekankan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, mendalam yang menggambarkan situasi yang sebenarnya guna mendukung penyajian data. Oleh sebab itu penelitian kualitatif secara umum sering disebut
sebagai pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti berusaha menganalisis data dalam berbagai nuansa sesuai bentuk aslinya
seperti pada waktu dicatat atau dikumpulkan (Sugiyono, 2013).
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pendekatan kualitatif yang berjudul �Analisis Resepsi Mahasiswa saat Menonton Video Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR) Cutting Soap�. Alasan peneliti mengajukan judul ini dikarenakan adanya fenomena unik yaitu asmr dan masyarakat awam belum mengetahuinya. Penelitian kualitatif pada hakikatnya merupakan pengamatan orang terhadap lingkungannya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami mereka dengan dunia di sekitarnya (Sugiyono, 2013). Penelitian kualitatif hanya memusatkan pada kegiatan ontologis. Data yang dikumpulkan terutama kalimat atau gambar yang memiliki makna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar angka atau frekuensi. Peneliti menekankan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, mendalam yang menggambarkan situasi yang sebenarnya guna mendukung penyajian data. Oleh sebab itu penelitian kualitatif secara umum sering disebut sebagai pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti berusaha menganalisis data dalam berbagai nuansa sesuai bentuk aslinya seperti pada waktu dicatat atau dikumpulkan (Sugiyono, 2013). Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif.Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi dan analisis yang teliti dan bermakna. Penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang dititik beratkan pada kualitas suatu penelitian.
Hasil dan Pembahasan
����������� Pada awalnya penelitian
ini menggunakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan observasi partisipan, sehubungan dengan adanya pandemi covid-19
yang sedang mewabah di berbagai dunia, khususnya di indonesia. Maka dari itu,
peneliti melaksanakan wawancara secara daring. Sebelumnya peneliti
merencanakan pengambilan
data melalui wawancara dengan
partisipan secara langsung. Namun,
teknik pengambilan data dan
waktu yang sudah direncanakan sebelumnya mengalami perubahan.
����������� Maka untuk mengantisipasi agar penelitian ini tetap berjalan sesuai dengan rencana
yang sudah disusun sejak awal penelitian,
ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh peneliti. Beberapa bagian penelitian yang mengalami perubahan yaitu diantaranya mengenai teknik pengambilan data yang meliputi observasi partisipan diganti menjadi observasi tanpa partisipan, dan wawancara mendalam secara langsung kepada informan diganti menjadi wawancara melalui aplikasi secara online.
Penggantian observasi partisipan menjadi observasi tanpa partisipan, peneliti menganggap bahwa metode ini merupakan
metode yang dirasa sangat tepat.
����������� Untuk perubahan
wawancara secara langsung menjadi wawancara online, tetap sama saja
aturannya dengan wawancara secara langsung. Di dalam wawancara online ini, peneliti mengajukan
sekitar 10 pertanyaan
dan ada pertanyaan lanjutan sesuai dengan kondisi pada saat proses wawancara berlangsung. Peneliti menggunakan wawancara secara nonformal dengan pola terstruktur maupun tidak terstruktur
dengan berpatokan pada pedoman wawancara. Namun, untuk penyusunan
hasil penelitian ini tetap berpedoman
pada kaidah teori resepsi komunikasi yang sudah
di jelaskan.
Gambar
1
Kriteria
Penonton Asmr Cutting Soap
Gambar
2
channel
youtube asmr cutting soap �nostresssoap�
�����������
Sebelumnya,
peneliti juga melakukan pra penelitian kepada pemilik dari akun �nostress soap�
yaitu Nadia berusia 24 tahun. Ia mengatakan bahwa kriteria penonton yang
menonton video asmr berusia 18 sampai
24 tahun yakni 36,9%. Dari pertanyaan penelitian yang peneliti tanyakan ada
berbagai persepsi dari 7 narsumber yang berusia 18 sampai dengan 24 tahun ini,
diantaranya :
1. Narasumber
berusia 18 tahun bernama Kanaya yang telah menonton video ASMR itu mengatasikan
bahwa reaksi setelah menonton video tersebut merasa menyenangkan, menhibur,
karena dapat merasakan rileks dan
nyaman. Dan juga adanya ketertarikan untuk menonton video tersebut.
2. Narasumber
berusia 19 tahun bernama Teti yang telah menonton video ASMR itu mengatasikan
bahwa reaksi setelah menonton video tersebut merasakan adanya ketertarikan
tersendiri saat menonton video tersebut.
3. Narasumber
berusia 20 tahun bernama Syifa� yang
telah menonton video ASMR itu mengatasikan bahwa reaksi setelah menonton video
tersebut merasakan adanya rasa ngilu setelah menonton video tersebut dan tidak
adanya ketertarikan untuk menonton video tersebut.
4. Narasumber
berusia 21 tahun bernama Nafisa yang telah menonton video ASMR itu mengatasikan
bahwa reaksi setelah menonton video tersebut merasakanadanya kepuasan
tersendiri melihat sabun yang telah diiris-iris lalu dipotong seperti itu. Akan
tetapi setelah sekian menit merasakan adanya waktu yang sia-sia setelah
menonton video tersebut.
5. Narasumber
berusia 22 tahun bernama Rangga� yang
telah menonton video ASMR itu mengatasikan bahwa reaksi setelah menonton video
tersebut merasakan adanya rasa tengan, bahkan selain tenang narasumber ini
merasakan kesenangan tersendiri.
6. Narasumber
berusia 23 tahun bernama Taupik yang telah menonton video ASMR itu mengatasikan
bahwa reaksi setelah menonton video tersebut merasakan rasa yang lebih tenang,
nyaman dan rilex dan dia juga mersa
nyaman saat mendengarkan suara dari irisan sabun tersebut.
7. Narasumber
berusia 24 tahun bernama Ramdani yang telah menonton video ASMR itu
mengatasikan bahwa reaksi setelah menonton video tersebut yaitu cukup
menyenangkan juga menghibur dan setelah mendengarkan bunyik �krek� membuatnya
nyaman, dan ingin terus menonton video tersebut.
Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat
peneliti simpulan yaitu bahwa ASMR merupakan
singkatan dari Autonomous
Sensory Meridian Response yang dimana tubuh mengalami rasa kegelian atau merasakan kesemutan. Akan
tetapi tidak semua orang mengalami rasa kesemutan tersebut. �Tidak semua orang menyukai adanya sebuah ASMR dalam kehidupannya, sebagian orang
juga ada yang merasa ngilu setelah menonton adanya video tersebut.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Dalam
P. P. Praktik, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Jakarta.
Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa. Dalam M. P. Bahasa, Metode Penelitian Kualitatif dalam
Penelitian Pendidikan Bahasa (hal. 320). Surakarta: 2014.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Dalam K. d. Metode Penelitian Kuantitatif, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D (hal. 346). Bandung: 2013.
Usman, A. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. Dalam M. P. Sosial, Metodologi
Penelitian Sosial (hal. 110). Jakarta: 2006.
Fatty, N. d. (2016). Youtube Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas
Makassarvidgram. Jurnal Komunikasi Kareba , 272.
Hasanah, T. I. (2020). Resepsi Pembaca Produktif Kisah Misteri KKN Di Desa
Penari. Resepsi Pembaca Produktif Kisah Misteri KKN Di Desa Penari , 25.
Sahid, M. P. (2019). Resepsi Masyarakat Yogyakarta terhadap Drama Radio
Prahara Tegalreja. Mudra Jurnal Seni Budaya , 6.
Suryani. (2013). Analisis Resepsi Penonton Atas Popularitas Instan Video
Youtube Keong Racun Sinta dan Jojo. The Messenger , 7.
Copyright holder: Meirisa Nurul Insan, Fardiah
Oktariani Lubis, Rastri Kusumaningrum (2022) |
First publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |