Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
PENGARUH IKLAN #GOPAYDINETFLIX TERHADAP MINAT BELI
MENGGUNAKAN GOPAY DI NETFLIX
Qurotu Aini Khansa�, Agus Aprianti
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas
Telkom Bandung, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Iklan adalah
salah satu bentuk komunikasi persuasif yang sangat efektif untuk merebut
hati para konsumen dengan skala besar
dan tersebar secara luas. Selain iklan bisa dimanfaatkan dalam membangun citra suatu perusahaan
dalam jangka panjang, iklan juga dapat digunakan untuk memicu penjualan
dengan cepat. Hal ini dimanfaatkan oleh Gopay Indonesia yang bekerja sama dengan Netflix menggunakan media Iklan Youtube #GopaydiNetflix agar dapat
meningkatkan minat beli untuk menggunakan
pembayaran Gopay di
Netflix. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Iklan #GopaydiNetflix terhadap
Minat Beli menggunakan Gopay
di Netflix. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, sampel yang digunakan adalah para pengguna Netflix yang telah menonton Iklan #GopaydiNetflix. Penelitian ini menggunakan teori S-O-R: Stimulus
(pesan), Organism (komunikan),
Response (efek). Dalam penelitian
ini, diperoleh hasil bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara Iklan #GopaydiNetflix terhadap Minat Beli, didapatkan t_hitung(9.412)
> t_tabel(1,966), maka
H_0 ditolak dan H_1 diterima.
Berdasarkan hasil koefisien determinasi, minat beli menggunakan
Gopay di Netflix oleh pengguna
Netflix yang telah menonton
iklan #GopaydiNetflix memperoleh
hasil sebesar 42,8% dari variabel iklan
#GopaydiNetflix dan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak
ada pada penelitian ini.
Kata kunci: Iklan, Minat Beli, Gopay, Netflix
Abstract
Advertising is one form of persuasive communication that is very
effective to win the hearts of consumers on a large scale and widely spread. In
addition to advertising that can be used to build a company in the long term,
advertising can also be used to trigger sales quickly. This is utilized by Gopay Indonesia, in collaboration with Netflix, using the
YouTube Advertising media #GopaydiNetflix in order to increase buying interest
for the use of Gopay payments on Netflix. This study
aims to determine how much influence #GopaydiNetflix Advertising has on Buying Interests
using Gopay on Netflix. The method used in this
research is descriptive quantitative, the sample used is Netflix users who have
watched #GopaydiNetflix Ads. This study uses the S-O-R theory: Stimulus
(message), Organism (communicant), Response (effect). In this study, the
results showed that there was a significant effect between #GopaydiNetflix
Advertising on Buying Interest, it was found that t_count
(9.412) > t_table (1.966), then 〖 H〗_0 was
rejected and H_1� was
accepted. Based on the coefficient of determination, buying interest using Gopay on Netflix by Netflix users who have watched the #GopaydiNetflix advert
results in 42.8% of the #GopaydiNetflix ad variable and is influenced by other
factors not included in this study.
Keywords: Advertising,
Purchase Interest, Gopay,
Netflix
���������������������������������������������������������������������������������������������������
Pendahuluan
Teknologi telah berkembang
untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia yang semakin modern. Teknologi
menawarkan banyak kemudahan dan inovasi baru bagi manusia dalam mengakses dan
memperoleh informasi. Bukan hanya itu, teknologi juga membantu dalam
melaksanakan transaksi jual beli. Seperti yang kita ketahui, dalam transaksi
jual beli uang adalah alat pertukaran yang sah. Pada awalnya transaksi jual beli
dilakukan dengan tukar menukar barang tanpa menggunakan alat bayar seperti uang
yang dikenal dengan istilah barter. Seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin maju, alat untuk bertransaksi pun dari tahun ke tahun juga terus
mengalami perubahan. Mulai dari munculnya uang logam, uang kertas konvensional,
hingga E-Money. Perkembangan teknologi membawa perubahan �sistem pembayaran dan memberikan dampak yang
besar terhadap penggunaan alat pembayaran. Walaupun masih banyak yang
menggunakan uang kertas dan uang logam hingga saat ini, namun semakin lama
akibat dari perkembangan teknologi sistem pembayaran yang semakin maju ini
membuat pola pembayaran tunai (cash) sudah banyak yang beralih dengan
melakukan pembayaran non tunai (noncash). Inovasi tersebut dapat dilihat
dari pembayaran elektronik yang serba cepat dan terjamin keamanannya. Dengan
menggunakan uang elektronik kita dapat bertransaksi dengan lebih mudah dan
sederhana, uang elektronik sendiri menjadi salah satu alat pembayaran non-tunai
yang harus menggunakan internet ketika melakukan transaksi.
Indonesia menjadi salah satu
negara yang mengikuti perkembangan alat pembayaran elektronik ini. Dalam
beberapa tahun terakhir banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih bertransaksi
tanpa uang tunai (cashless). Selain menggunakan kartu debit dan kartu
kredit, dompet digital dan aplikasi pembayaran makin banyak dimanfaatkan untuk membeli
makanan, membayar tagihan, dan juga melakukan pembayaran transportasi.
Berdasarkan data Bank Indonesia, dalam 10 tahun terakhir transaksi uang elektronik
sangat bertumbuh pesat. Pada Agustus 2021 nilai transaksi uang elektronik
meningkat sebesar Rp 24,75 triliun. Sementara itu, volume transaksi dengan
menggunakan uang elektronik meningkat 5,72% dibandingkan dengan Juli 2021 yang
mencapai 415,3 juta transaksi yaitu sebesar 439 juta kali. https://databoks.katadata.co.id (diakses pada pukul 14.00 WIB tanggal 1
Desember 2021)
Sumber: : https://
databoks.katadata.co.id,
diakses 1 Desember 2021
�Diperkirakan transaksi uang elektronik di
Indonesia akan terus bertumbuh pesat. Bank Indonesia memperkirakan, transaksi
melalui pembayaran digital akan mencapai US$ 25 miliar pada 2023. Dan menurut
Morgan Stanley transaksi uang elektronik di Indonesia berpotensi mencapai US$
50 miliar pada 2027. Apalagi, semenjak adanya pandemi virus corona Covid-19
yang muncul pada akhir 2019 di Indonesia ini telah meningkatkan minat masyarakat
dalam berbelanja online dan melakukan pembayaran digital. Pada masa
pandemi ini, pengguna uang elektronik semakin bertambah banyak karena
pembayaran digital dianggap lebih aman dari penularan dan masyarakat
memanfaatkan pembayaran digital untuk mengurangi kontak secara langsung dan
mengurang kegiatan di luar rumah. Dilihat dari pesatnya perkembangan teknologi
digital, di kutip dari Kompas.Com dalam laporan Hootsuite dan We Are
Social bertajuk �Digital 2021� memaparkan bahwa selama beberapa bulan terakhir pada
2020, 87,1% pengguna internet di Indonesia telah berbelanja secara online. (Kompas.com,
diakses pada pukul 14.35 WIB tanggal 1 Desember 2021). Terdapat beberapa alasan
yang melatar belakangi seseorang untuk melakukan pembayaran menggunakan uang
elektronik yaitu seperti, banyak tawaran promo (cashback), banyak tempat
parkir yang hanya menerima uang digital, merchant yang bekerja sama
dengan pembayaran digital, dan terciptanya ekosistem yang ramah lingkungan.
Gopay mulai dikenalkan oleh Gojek
pada tahun 2016. Gopay menawarkan banyak promo menarik agar pengguna Gopay
semakin bertambah banyak. Menurut riset Mandiri Sekuritas, Gross Transaction
Volume (GTV) Gopay sudah mengalahkan T-Cash dan E-money Bank
Mandiri yang sudah lebih awal di bidang layanan pembayaran digital. Hal ini
dikarenakan karena konsumen sudah terikat dengan layanan-layanan milik Gojek
terutama Gocar/Goride yaitu jasa transportasi yang disediakan Gojek (dilansir
dari katadata.com).
Dihimpun dari Iprice.co.id,
Gopay merupakan salah satu layanan yang berhasil meraih peringkat pertama yang pada
tahun 2019 dan 2020 mempunyai jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak
mengalahkan OVO, Dana dan LinkAja. Menurut riset Ipsos terkait dengan e-wallet
yang paling dikenal oleh masyarakat, hasilnya sebanyak 58% responden memilih Gopay
sebagai e-wallet yang tidak asing, Ovo sebanyak 29%, Dana sebanyak 9% dan
LinkAja sebanyak 4% responden. Diperkirakan ketika ada pengguna baru yang akan
menggunakan e-wallet, sebanyak 60% dari mereka akan memilih Gopay sebagai e-wallet
pertama. Bahkan, walaupun Gopay tidak menawarkan promo/cashback mereka
tetap akan memilih Gopay sebagai alat transaksi mereka.
Sumber:
iprice.co.id (2021)
Dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan
e-money yang lainnya dan menjadi pemenang didalam pasar persaingan,
Gopay mencoba menarik perhatian konsumen dengan menginformasikan dan menawarkan
fitur-fitur yang mereka miliki. Disini peran iklan hadir sebagai usaha Gopay
dalam menghadapi dominasi perusahaan-perusahaan e-money lain dalam mendapatkan
perhatian para konsumen. Dalam merebut hati para konsumen dengan skala besar
dan tersebar secara luas, iklan adalah cara yang efektif. Selain iklan bisa
dimanfaatkan dalam membangun citra suatu perusahaan dalam jangka panjang, iklan
juga dapat digunakan untuk memicu penjualan dengan cepat. Yang terpenting, agar
iklan tersebut tidak diragukan dan dapat digunakan untuk mempengaruhi konsumen
untuk membeli produk/jasa tersebut, iklan harus memiliki pengaruh utama pada
perilaku konsumen. Didalam sebuah iklan terdapat elemen penting yang harus diperhatikan
yaitu komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan beriklan dapat dilakukan
dengan baik dan dapat dengan mudah untuk mencapai target salah satunya adalah
suatu proses pembelian. Komunikasi dapat memberi perbedaan terhadap produk yang
dimiliki oleh perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, iklan
menjadi salah satu media komunikasi untuk mempromosikan sebuah produk.
Minat beli merupakan salah
satu komponen perilaku yang dimiliki konsumen untuk mengkonsumsi, dan
kecenderungan untuk bertindak sebelum keputusan pembelian benar-benar
dilakukan, Pada zaman yang semakin modern ini, iklan memiliki pengaruh yang
besar kepada masyarakat untuk melakukan pembelian. Hal ini dikarenakan iklan
dikomunikasikan dengan menarik untuk membujuk khalayak dan mengarahkan khalayak
untuk membeli produk yang diiklankan.
Gopay menawarkan fasilitas
yang tidak dimiliki oleh perusahaan e-money lain yaitu dengan tersedianya
pembayaran Gopay pada aplikasi Netflix. Oleh karena itu, Gopay mencoba
mengenalkan fitur barunya melalui iklan karena dengan ini khalayak akan
mengetahui bahwa Gopay memiliki fitur yang baru dengan harapan akan melakukan pembelian
menggunakan fitur baru tersebut. Dikutip dari situs resminya (https://netflix.com/id/), Netflix adalah sebuah layanan streaming berbayar yang menawarkan
berbagai acara TV, film, anime, drama, dokumenter dan jenis-jenis tayangan
yang lain secara online atau terhubung ke internet.� Dengan hadirnya Gopay, hal ini sangat
membantu pengguna Netflix dalam berlangganan karena selama ini tidak banyak metode
pembayaran yang bisa digunakan pada aplikasi Netflix, yaitu hanya bisa dilakukan
dengan kartu debit yang bisa digunakan untuk pembayaran internasional atau
kartu kredit yang mana tidak banyak orang memiliki e-money tersebut.
Berbeda dengan Gopay yang bisa digunakan oleh banyak orang dan hanya bermodalkan
smartphone sebagai alat untuk bertransaksi.
Dalam iklan #GopaydiNetflix,
Gopay dan Netflix bekerja sama menciptakan iklan yang kreatif dan inovatif dengan
menggabungkan dua karakteristik dari masing-masing brand. Konsep yang
digunakan pada iklan #GopaydiNetflix adalah menggunakan konsep dari salah satu
serial di Netflix yang berjudul Money Heist, dimana season 5 dari drama
ini akan tayang di Netflix pada 3 September 2021. Menurut https://id.wikipedia.org/,� Money Heist adalah serial drama
televisi Spanyol dengan tema kriminal, menceritakan tentang sekelompok perampok
bank yang dipimpin oleh seseorang yang bernama �Profesor�. Iklan
#GopaydiNetflix memiliki 2 bagian dimana part 1 dan part 2 saling berhubungan. Dalam
iklan tersebut ditampilkan Jo, karakter pria tambun yang selama ini selalu digunakan
dalam iklan Gojek. Pada iklan bagian dua #GopaydiNetflix, ditampilkan juga Jek,
karakter yang juga selalu digunakan dalam iklan Gojek.
Sumber: www.youtube.com (2021)
Dalam iklan #GopaydiNetflix part
1 diceritakan, awalnya adanya selebaran ancaman yang ditujukan pada Gopay
yang disebar ke seluruh penjuru kota. Kemudian, laki-laki bertopeng mengambil
jaringan penyiaran dan membuat pengumuman dengan bahasa Spanyol ala Money
Heist yang berbunyi:
�Pesan ini ditujukan untuk
Gopay Indonesia. Gopay, yang katanya bisa untuk bayar apa aja, tapi belum bisa
buat Netflix. Lewat aksi ini, kami menyatakan sepenuhnya bersama rakyat
internet yang meminta agar Gopay bisa untuk semua. Dan untuk memastikan permintaan
kami dikabulkan, maka kami akan menjadikan Jo sebagai jaminan. Kami tidak
main-main, ini buktinya. (Video Jo diculik kemudian ditayangkan). Kami tidak
berniat melakukan kekerasan. Kami hanya meminta Gopay segera dijadikan sebagai
metode pembayaran di Netflix. Sebagai gantinya kami akan memlepaskan Jo. Waktu
kalian 72 jam,�.
Dalam pengumuman tersebut
disampaikan bahwa masyarakat Indonesia meminta Gopay agar dapat segera
dijadikan sebagai metode pembayaran di Netflix.
Sumber: www.youtube.com (2021)
Pada iklan #GopaydiNetflix part
2 Gopay memberikan jawaban kepada masyarakat Indonesia bahwa Gopay sudah
dapat dijadikan sebagai metode pembayaran di Netflix.
Pada promosi pembayaran Gopay
yang sudah tersedia di aplikasi Netflix ini tidak hanya pada konsep iklannya
namun juga lewat di media sosial resmi mereka. Iklan #GopaydiNetflix menciptakan
persona yang menarik dimana pada iklan ini terdapat dua karakter yang mewakili
masing-masing brand yaitu ada Jo dan Jek yang menjadi karakter iklan
Gojek dan juga serial Money Heist yang merupakan serial populer di
Netflix. Jo kuat dengan karakternya sebagai pelanggan Gojek, Jek sebagai driver
Gojek yang juga cukup dikenal, dan Money Heist sebagai serial yang pada 2020
telah berhasil memperoleh 65 juta penonton Netflix. Selain itu, iklan
#GopaydiNetflix ini dikeluarkan mendekati rilisnya season baru Money
Heist pada 3 September 2021. Jadi, ketika para penonton mulai membicarakan
Money Heist, Gopay dan Netflix masuk membawa iklan dengan konten yang tengah
jadi perbincangan dan juga tengah dipromosikan.
Kehadiran Gopay dalam
pembayaran Netflix sangat membantu pengguna Netflix untuk melakukan pembayaran
mengingat selama ini pembayaran Netflix tidak fleksibel karena hanya dapat
dilakukan dengan menggunakan kartu credit / kartu debit internasional
berbeda dengan pembayaran Gopay yang dinilai lebih Familiar. Hal ini juga
berpotensi untuk mengurangi jual beli akun video on demand di media
sosial.
Merujuk pada penelitian
terdahulu yaitu �Pengaruh Iklan Youtube Bloopers Head & Shoulders terhadap
Minat Beli Produk�, peneliti melihat adanya kesamaan tentang pengaruh minat
beli masyarakat terhadap iklan yang ada di Youtube. Dalam penelitian terdahulu
tersebut diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa iklan (variabel
independen) tersebut berpengaruh signifikan dan positif sebesar 55,5% terhadap
minat beli (variabel dependen). Merujuk pada penelitian terdahulu yang lain
yaitu �Pengaruh Iklan Web Series Lady Giga Eps. Geng Bel Terhadap Minat Beli
Audiens Milenial�, peneliti juga melihat adanya kesamaan pada variabel X dan
variabel Y yaitu mengenai pengaruh iklan terhadap minat beli. Dalam penelitian
terdahulu tersebut diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa iklan
(variabel independen) tersebut berpengaruh signifikan dan positif sebesar 48,1%
terhadap minat beli (variabel dependen). Oleh karena itu, perlu adanya kajian
mengenai pengaruh iklan #GopaydiNetflix terhadap minat beli menggunakan Gopay
di Netflix untuk kemudian dianalisis seberapa besar pengaruh ilkan
#GopaydiNetflix terhadap minat beli menggunakan Gopay di Netflix. Maka dari itu
peneliti mengangkat judul: �Pengaruh Iklan #GopaydiNetflix Terhadap Minat Beli
Menggunakan Gopay di Netflix�
Metode Penelitian
�� Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
dan kausal dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2018:15) adalah penelitian yang didasari oleh
filsafat positivisme, penelitian kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan dan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Umumnya, untuk meneliti sebuah
populasi atau sampel tertentu dapat menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yaitu
mengumpulkan data� dengan menggunakan
instrumen penelitian, dan data yang dianalisis bersifat kuantitatif/statistik.
�� Penelitian deskriptif digunakan sebagai penelitian untuk mendapatkan
nilai variabel mandiri, tanpa membandingkan variabel satu dengan yang lain baik
hanya pada satu variabel atau lebih. Sedangkan penelitian kausal adalah penelitian
yang berguna untuk menganalisis sebuah hubungan yang memiliki sebab dan akibat
antara variabel yang memengaruhi dan variabel yang dipengaruhi (Sugiyono, 2018:
48,52).
�� Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan #GopaydiNetflix
dalam meningkatkan minat bayar menggunakan Gopay di Netflix, oleh karena itu dalam
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian
deskriptif dan hubungan kausal.
Hasil dan Pembahasan
Dalam
penelitian ini, data dikumpulkan menggunakan instrument kuesioner yang dibuat
menggunakan Google Docs dan kuesioner melalui media sosial seperti Instagram,
Whatsapp, dan Twitter. Data disebarkan pada 400 responden yang diambil
berdasarkan beberapa ketentuan, yaitu pengguna aktif Netflix yang telah melihat
tayangan iklan #GopaydiNetflix. Pada bab ini akan membahas hasil penelitian
mengenai pengaruh iklan #GopaydiNetflix terhadap minat beli menggunakan Gopay di
Netflix.
1. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik
responden dilakukan agar dapat memperoleh hasil gambaran karakteristik yang akan
diteliti. Berikut informasi mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin, usia, pekerjaan, dan domisili.
a. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Berdasarkan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin seperti pada Gambar 5 berikut ini:
Gambar 5
�Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Olahan
Data Penulis (2022)
Pada penelitian ini, responden
berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 89% dan sebanyak 11% berjenis kelamin
laki-laki. Sehingga dapat disimpulkan bahwa didalam penelitian ini sebagian
besar responden adalah dengan jenis kelamin perempuan.
b. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Usia
Berdasarkan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil karakteristik responden
berdasarkan jenis usia seperti pada Gambar 6 berikut ini:
Gambar 6
Responden
Berdasarkan Jenis Usia
Sumber : Olahan
Data Penulis (2022)
Pada penelitian ini, diperoleh
hasil bahwa dari 400 responden yang diteliti sebesar 55% berusia 10 sampai 20
tahun, sebesar 40,3% berusia 21 sampai 30 tahun, sebesar 4,5% berusia 31 sampai
40 tahun, dan sisanya sebesar 0,2% berusia diatas 40 tahun. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa didalam penelitian ini sebagian besar responden adalah
berusia 10 sampai 20 tahun.
c. Klasifikasi Responden Berdasarkan
Pekerjaan
Berdasarkan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil karakteristik responden
berdasarkan jenis pekerjaan seperti pada Gambar 7 berikut ini:
Gambar 7
�Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sumber : Olahan
Data Penulis (2022)
Pada
penelitian ini, diperoleh hasil bahwa dari 400 responden yang diteliti sebesar
80,5% adalah mahasiswa dan pelajar, sebesar 9,8% adalah karyawan swasta,
sebesar 4,5% adalah wirausaha, sebesar 1,7% adalah PNS, dan pekerjaan lainnya
sebesar 3,5% . Sehingga dapat disimpulkan bahwa didalam penelitian ini sebagian
besar responden adalah mahasiswa dan pelajar.
d. Klasifikasi Responden Berdasarkan Domisili
Berdasarkan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil karakteristik
responden berdasarkan domisili seperti pada Gambar 8 berikut ini:
Gambar 8
�Responden Berdasarkan Jenis Domisili
Sumber : Olahan
Data Penulis (2022)
Pada penelitian ini, diperoleh
hasil bahwa dari 400 responden yang diteliti sebesar 26,5% berdomisili di Jawa
Barat, sebesar 17,3% berdpmisili di Jawa tengah, 14,2% berdomisili di Jawa Timur,
sebesar 12,2% berdomisili di DKI Jakarta, sebesar 7% berdomisili di Banten,
sebesar 6,3% berdomisili di DIY, sebesar 2,2% berdomisili di Bali dan sisanya
sebesar 14,3% berdomisili di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa didalam penelitian ini sebagian besar responden adalah berdomisili
di Jawa Barat.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian
digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh iklan #GopaydiNetflix
terhadap Minat Beli dalam menggunakan pembayaran Gopay yang sudah tersedia di
Netflix. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan
analisis regresi linear sederhana.
a. Tanggapan
Responden Terhadap Iklan #GopaydiNetflix (X)
Tabel 1
Tanggapan Responden
Terhadap Headword and Sound Effect ( Kata-kata yang terkandung dan efek
suara)
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
1. |
Kata-kata yang terkandung didalam iklan #GopaydiNetflix
menarik dan memberikan kesan humor kepada penontonnya |
94 |
219 |
69 |
15 |
2 |
400 |
1.585 |
2.000 |
|
|
23,5% |
54,75% |
17,25% |
3,75% |
0,5% |
100% |
79,25% |
|
||||
2. |
Kata-kata yang terdengar didalam iklan
#GopaydiNetflix membuat penonton mengerti akan pesan yang ingin disampaikan
dari iklan tersebut |
146 |
187 |
62 |
5 |
0 |
400 |
1.674 |
2000 |
|
|
36,5% |
46,75% |
15,5% |
1,25% |
0% |
100% |
83,7% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
3.259 |
||||||||||
Presentase Skor |
81,48% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 4.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel X (Headword
and Sound Effect) adalah menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah
3.258 atau 81,48%. Dengan demikian Pengaruh Iklan (Headword and Sound Effect)
berada pada kategori tinggi.
Tabel 2
Tanggapan Responden
Terhadap Music (Musik)
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
3. |
Backsound pada iklan #GopaydiNetflix
terdengar memperkuat pesan iklan |
131 |
174 |
86 |
9 |
0 |
400 |
1.637 |
2000 |
|
|
32,75% |
43,5% |
21,5% |
2,25% |
0% |
100% |
81,35% |
|
||||
4. |
Backsound pada iklan
#GopaydiNetflix terdengar memperkuat pesan iklan |
139 |
165 |
88 |
8 |
0 |
400 |
1.635 |
2000 |
|
|
34,75% |
41,25% |
22% |
2% |
0% |
100% |
81,75% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
3.272 |
||||||||||
Presentase Skor |
81,55% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 4.000. Namun, dari gambar diatas skor untuk
variabel X (Music) menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 3.272 atau
81,55%. Dengan demikian Pengaruh Iklan (Music) berada pada kategori
tinggi.
Tabel 3
Tanggapan Responden
Terhadap Seenword (Kata-kata yang terlihat)
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
5. |
Kata-kata yang terlihat pada
iklan #GopaydiNetflix mudah diingat |
115 |
173 |
98 |
13 |
1 |
400 |
1.588 |
2000 |
|
|
28,75% |
43,25% |
24,5% |
3,25% |
0,25% |
100% |
79,4% |
|
||||
6. |
Kata-kata yang terlihat pada iklan #GopaydiNetflix
memperlihatkan manfaat Gopay yang sudah bisa digunakan sebagai alat
pembayaran di Netflix |
178 |
150 |
68 |
4 |
0 |
400 |
1.702 |
2000 |
|
|
44,5% |
37,5% |
17% |
1% |
0% |
100% |
85,1% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
3.290 |
||||||||||
Presentase Skor |
82,25% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 4.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel X (Seenword)
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 3.290 atau 82,25%. Dengan
demikian Pengaruh Iklan (Seenword) berada pada kategori tinggi.
Tabel 4
Tanggapan Responden
Terhadap Picture (Gambar)
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
7. |
Pemeran dalam iklan
#GopaydiNetflix sesuai dengan karakternya |
134 |
177 |
79 |
10 |
0 |
400 |
1.635 |
2000 |
|
|
33,5% |
44,25% |
19,75% |
2,5% |
0% |
100% |
81,75% |
|
||||
8. |
Lokasi yang ditampilkan didalam
iklan #GopaydiNetflix sudah sesuai dengan konsep iklan tersebut����� ��������� |
146 |
170 |
75 |
8 |
1 |
400 |
1.652 |
2000 |
|
|
36,5% |
42,5% |
18,75% |
2% |
0,25% |
100% |
82,6% |
|
||||
9. |
Lokasi yang ditampilkan didalam
iklan #GopaydiNetflix sudah sesuai dengan konsep iklan tersebut |
128 |
194 |
70 |
7 |
1 |
400 |
1.641 |
|
||
32% |
48,5% |
17,5% |
1,75% |
0,25% |
100% |
82,05% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
4.928 |
||||||||||
Presentase Skor |
82,13% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 6.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel X (Picture)
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 4.928 atau 82,13%. Dengan
demikian Pengaruh Iklan (Picture) berada pada kategori tinggi.
Tabel 5
Tanggapan Responden
Terhadap Colour (Warna)
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
10. |
Komposisi warna gambar yang digunakan pada iklan #GopaydiNetflix
menarik |
158 |
163 |
70 |
9 |
0 |
400 |
1.670 |
2000 |
|
|
39,5% |
40,75% |
17,5% |
2,25% |
0% |
100% |
83,5% |
|
||||
11. |
Komposisi dari pengaturan cahaya yang ada didalam
iklan #GopaydiNetflix menarik |
148 |
163 |
78 |
11 |
0 |
400 |
1.648 |
2000 |
|
|
37% |
40,75% |
19,5% |
2,75% |
0% |
100% |
82,4% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
3.318 |
||||||||||
Presentase Skor |
82,95% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 4.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel X (Colour)
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 3.318 atau 82,95%. Dengan
demikian Pengaruh Iklan (Colour) berada pada kategori tinggi.
Tabel 6
Tanggapan Responden
Terhadap Movement (Pergerakan)
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
12. |
Adegan
pada iklan #GopaydiNetflix dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan
pada iklan |
144 |
174 |
75 |
7 |
0 |
400 |
1.655 |
2000 |
|
|
36% |
43,5% |
18,75% |
1,75% |
0% |
100% |
82,75% |
|
||||
13. |
Adegan
yang terdapat pada iklan #GopaydiNetflix mempengaruhi emosi penonton iklan |
129 |
152 |
98 |
16 |
5 |
400 |
1.584 |
2000 |
|
|
32,25% |
38% |
24,5% |
4% |
1,25% |
100% |
79,2% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
3.239 |
||||||||||
Presentase Skor |
80,98% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 4.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel X (Movement)
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 3.298 atau 80,98%. Dengan
demikian Pengaruh Iklan (Movement) berada pada kategori tinggi.
Tabel 7
Rekapitulasi
Tanggapan Responden Terhadap Iklan #GopaydiNetflix (X)
No |
Sub Variabel |
Skor Total |
% |
1. |
Headword and
Sound Effect |
3.259 |
81,48% |
2. |
Music |
3.272 |
81,55% |
3. |
Seenword |
3.290 |
82,25% |
4. |
Picture |
4.928 |
82,13% |
5. |
Colour |
3.318 |
82,95% |
6. |
Movement |
3.298 |
80,98% |
Jumlah Skor
Total |
21.365 |
||
Presentase
Skor |
81,89% |
Sumber: Olahan
Peneliti (2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh dari 13 pertanyaan seharusnya adalah 26.000. Namun, dari gambar
diatas mengenai Iklan #GopaydiNetflix menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh
adalah 21.365 atau 82,17%. Dengan demikian Pengaruh Iklan #GopaydiNetflix berada
pada kategori tinggi.
b. Tanggapan
Responden Terhadap Minat Beli (Y)
Tabel 8
Tanggapan Responden
Terhadap Minat Transaksional
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
14. |
Informasi yang diberikan oleh iklan #GopaydiNetflix
membuat saya tertarik untuk membayar menggunakan Gopay di Netflix |
175 |
134 |
70 |
18 |
3 |
400 |
1.660 |
2000 |
|
|
43,75% |
33,5% |
17,5% |
4,5% |
0,75% |
100% |
83% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
1.660 |
||||||||||
Presentase Skor |
83% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 4.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel Y
(Minat Transaksional) menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 1.660 atau
83%. Dengan demikian Pengaruh Minat Beli (Minat Transaksional)
berada pada kategori tinggi.
Tabel 9
Tanggapan Responden
Terhadap Minat Referensial
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
15. |
Saya merekomendasikan orang lain untuk membayar
menggunakan Gopay di Netflix |
154 |
131 |
101 |
12 |
3 |
400 |
1.624 |
2000 |
|
|
38,5% |
32,75% |
25,25% |
3% |
0,75% |
100% |
81,2% |
|
||||
16. |
Saya terkadang memberikan testimoni di kolom ulasan/review
youtube Gopay Indonesia |
109 |
77 |
108 |
71 |
35 |
400 |
1.354 |
2000 |
|
|
27,25% |
19,25% |
27% |
17,75% |
8,75% |
400% |
67,7% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
2.978 |
||||||||||
Presentase Skor |
74,45% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 4.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel Y (Minat
Referensial) menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 2.978 atau 74,45%.
Dengan demikian Pengaruh Minat Beli (Minat Referensial) berada pada kategori
tinggi.
Tabel 10
Tanggapan Responden
Terhadap Minat Preferensial
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
17. |
Saya menjadikan Gopay sebagai pilihan utama untuk
melakukan pembayaran di Netflix |
132 |
111 |
102 |
36 |
19 |
400 |
1.501 |
2000 |
|
|
33% |
27,75% |
25,5% |
9% |
4,5% |
100% |
75,05% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
1.501 |
||||||||||
Presentase Skor |
75,05% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh seharusnya adalah 2.000. Namun, dari gambar diatas skor untuk variabel
Y (Minat Referensial) menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 1.501 atau
75,05%. Dengan demikian Pengaruh Minat Beli (Minat Preferensial) berada pada
kategori tinggi.
Tabel 11
Tanggapan Responden
Terhadap Minat Eksploratif
No |
Pernyataan |
Alternatif Jawaban |
Jumlah |
Total |
Skor Ideal |
|
|||||
SS |
S |
N |
TS |
STS |
|
||||||
18. |
Saya menjadikan Gopay sebagai pilihan utama untuk melakukan
pembayaran di Netflix |
165 |
125 |
77 |
24 |
9 |
400 |
1.613 |
2000 |
|
|
41,25% |
31,25% |
19,25% |
6% |
2,25% |
100% |
80,65% |
|
||||
Jumlah Skor Total |
1.613 |
||||||||||
Presentase Skor |
80,65% |
||||||||||
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang diperoleh
seharusnya adalah 2.000. Namun, dari gambar diatas untuk variabel Y (Minat
Referensial) menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 1.613 atau 80,65%.
Dengan demikian Pengaruh Minat Beli (Minat Eksploratif) berada pada kategori
tinggi.
Tabel 12
Rekapitulasi
Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli (Y)
No |
Sub Variabel |
Skor Total |
% |
1. |
Minat
Transaksional |
1.660 |
83% |
2. |
Minat
Referensial |
2.978 |
74,45% |
3. |
Minat
Preferensial |
1.501 |
75,05% |
4. |
Minat
Eksploratif |
1.613 |
80,65% |
Jumlah Skor
Total |
7.752 |
||
Presentase
Skor |
78,29% |
Sumber: Olahan Peneliti
(2022)
Secara ideal, skor yang
diperoleh dari 5 pertanyaan seharusnya adalah 10.000. Namun, dari gambar diatas
mengenai Minat Beli (Y) menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 7.752
atau 78,29%. Dengan demikian Minat beli berada pada kategori tinggi.
Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data model regresi
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) pada persamaan regresi yang
dihasilkan.� Dalam penelitian ini, pengujian
normalitas dilakukan menggunakan grafik Normal P-Plot dengan bantuan software
SPSS 25 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 9
�Hasil Uji Normalitas
Sumber: Olahan Peneliti (2022)
Berdasarkan
gambar 9 Dapat dilihat bahwa titik-titik berada di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi
data memenuhi asumsi normalitas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas
dilakukan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya ketidaksamaan varians sebuah
regresi dari residual satu ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas
dilakukan menggunakan korelasi Rank Spearman yang mana jika nilai signifikansi
tersebut ≥ 0,05 maka asumsi homosedastisitas
terpenuhi, tetapi jika nilai signifikansi < 0,05 maka asumsi
heteroskedastisitas tidak dipenuhi. Dalam penelitian ini dilakukan dengan
bantuan software SPSS 25 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 9
�Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Olahan Peneliti (2022)
Pada gambar
9 Menunjukkan bahwa variabel iklan sebagai variabel independen dengan variabel
minat beli sebagai variabel dependen memiliki nilai signifikansi 0,259 yang
mana nilai tersebut lebih besar daripada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitaspada model regresi.
Hasil Analisis Korelasi
Uji korelasi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh iklan #GopaydiNetflix dengan minat beli
menggunakan Gopay di Netflix. Suatu regresi dapat dikatakan signifikan jika nilainya
< 0,01. Dalam penelitian ini, uji korelasi dilakukan dengan bantuan software
SPSS 25 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 10
Hasil Uji Korelasi
Sumber: Olahan Peneliti (2022)
Berdasakan gambar
10 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang mana nilai tersebut lebih
kecil daripada 0,01 dan diperoleh nilai koefisian korelasi (r) sebesar 0,428
yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan positif yang sedang antara pengaruh
iklan #GopaydiNetflix (X) dengan minat beli menggunakan Gopay di Netflix (Y).
Dibawah ini adalah tabel pedoman untuk memberikan penjelasan interpretasi
koefisien korelasi.
Tabel 13
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval
Koefisien |
Tingkat
Hubungan |
0,00
� 0,199 0,20
� 0,399 0,40
� 0,599 0,60
� 0, 799 0,80
� 1,000 |
Sangat
rendah Rendah Sedang Kuat Sangat
kuat |
Sumber: Sugiyono (2015)
Hasil Regresi Sederhana
Penelitian
ini menggunakan analisis regresi linier sederhana karena penelitian ini hanya
menggunakan dua variabel yaitu iklan sebagai variabel independen dan minat beli
sebagai variabel dependen. Hasil pengolahan data diketahui dengan menggunakan
bantuan software SPSS 25 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 11
�Hasil Regresi Linier Sederhana
Sumber: Olahan Peneliti (2022)
Berdasarkan hasil
pengolahan data diatas maka didapatkan hasil persamaan regresi linier
penelitian ini adalah:
Y = 5,374 +
0,263 X
Dari hasil
persamaan diatas diketahui bahwa nilai konstant (tetap) minat beli adalah
5,374, dan nilai koefisien iklan sebesar 0,263 dan memiliki arti bahwa setiap
iklan (X) meningkat sebesar (1%) maka minat beli (Y) akan meningkat sebesar
0,263 atau 26,3%.
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Dengan α
= 5% dan dk = 400 � 2 = 398 diperoleh nilai tabel sebesar � 1,966. Dengan
menggunakan bantuan software SPSS 25 diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 12
�Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Sumber: Olahan Peneliti (2022)
Berdasarkan
perhitungan diatas, dalam penelitian ini diperoleh nilai
Hasil Koefisien Determinasi
Nilai
koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat atau dengan kata lain seberapa besar variabel
independen (iklan) dipengaruhi oleh variabel dependen (minat beli). Pada gambar
10 diperoleh nilai koefisien (r) sebesar 0,428 yang mana dalam hal ini dapat
diketahui bahwa hubungan antara iklan #GopaydiNetflix dengan minat beli
menggunakan Gopay di Netflix adalah sedang. Untuk menghitung seberapa besar
pengaruh iklan #GopaydiNetflix dengan minat beli menggunakan Gopay di Netflix
dapat ditunjukken menggunakan koefisien determinasi dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
KD =
KD = 0,428 x 100%
KD = 42,8%
Perhitungan
koefisien determinasi menunjukkan hasil sebesar 42,8%. Hal ini menunjukkan
bahwa Pengaruh Iklan #GopaydiNetflix (X) memberikan pengaruh sebesar 42,8%
minat beli menggunakan Gopay di Netflix, sedangkan sisanya 57,2% dapat di
pengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Hasil Pembahasan
Penelitian
ini dilakukan kepada seluruh pengguna Netflix yang telah menonton iklan
#GopaydiNetflix. Data penelitian diperoleh dari penyebaran kuesioner melalui
aplikasi Twitter, Instagram, dan Whatsapp dengan melibatkan 400 responden. Peneliti
memperoleh hasil bahwa Iklan #GopaydiNetflix terhadap minat beli menggunakan
Gopay di Netflix memiliki pengaruh yang sedang yaitu sebesar 0,428. Menurut Sugiyono
(2015: 361) interval korelasi yang berada pada
rentang 0,400 � 0,599 berarti berada dalam
hubungan yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
sebesar 42,8% mengenai iklan #GopaydiNetflix (X) terhadap minat beli
menggunakan Gopay di Netflix (Y) dan sisanya sebesar 57,2% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Variabel iklan #GopaydiNetflix
diukur menggunakan 6 indikator yaitu Headword and sound effect (kata-kata
yang terkandung dan efek suara), Music (musik), Words (kata-kata),
Pictures (gambar), Colour (warna), Movements (pergerakan) (Rossiter & Percy, 2007).
Pada variabel iklan #GopaydiNetflix terdapat satu indikator yang memiliki nilai
paling tinggi yaitu colour (warna) pada iklan dengan nilai 82,95%,
dimana hal tersebut berarti komposisi warna cahaya dan komposisi warna gambar
yang ada pada iklan tersebut sudah baik dan sangat menarik bagi penonton ketika
menyaksikan iklan tersebut. Namun, terdapat pula satu indikator yang memiliki
nilai paling rendah daripada kelima indikator lainnya, yaitu indikator movement
(pergerakan) dengan nilai 80,98%. Dimana hasil tersebut masuk kedalam kategori
tinggi meskipun merupakan nilai terendah daripada keenam indikator iklan
lainnya. Hasil jawaban yang didapatkan dari responden adalah para responden tidak
terlalu memperhatikan adegan-adegan yang terdapat pada iklan #GopaydiNetflix
dapat digunakan untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan dan dapat
mempengaruhi emosi penonton pada iklan tersebut.
Pada
variabel Minat Beli terdapat empat indikator, yaitu Minat Transaksional, Minat
Referensial, Minat Preferensial, Minat Eksploratif (Ferdinand, 2002:129).
Dari perhitungan data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebesar 78,29%, hal
ini menunjukkan bahwa minat beli dalam menggunakan Gopay di Netflix termasuk
dalam kategori yang tinggi. Pada variabel minat beli terdapat satu indikator
yang memiliki nilai paling tinggi yaitu minat transaksional dengan nilai
sebesar 83%, dimana responden tertarik dengan informasi yang diberikan oleh
iklan #GopaydiNetflix untuk membayar menggunakan Gopay di Netflix. Hal ini
didukung dengan strategi promosi Gopay yang bekerja sama dengan Netflix untuk
menggunakan konsep serial Money Heist yang mana iklan #GopaydiNetflix memanfaatkan
momentum jelang perilisan serial Money Heist season 5. Strategi
kolaborasi ini mencuri perhatian para pengguna Netflix yang sangat menyukai
serial Money Heist. Namun, dari beberapa indikator tersebut terdapat satu
indikator yang memiliki nilai paling rendah daripada ketiga indikator minat
beli lainnya yaitu minat referensial. Hal ini berarti responden tidak terlalu
tertarik untuk merekomendasikan pembayaran Gopay di Netflix kepada orang lain
dan juga responden tidak terlalu tertarik untuk memberikan kolom testimoni
berupa ulasan/review pada akun youtube Gopay Indonesia.
Berdasarkan
hasil koefisien determinasi, minat beli menggunakan Gopay di Netflix oleh
pengguna Netflix yang telah menonton iklan #GopaydiNetflix memperoleh hasil
sebesar 42,8% dari variabel iklan #GopaydiNetflix dan sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak ada pada penelitian ini.
Dalam
penelitian ini, menggunakan teori S-O-R karena berhubungan dengan hasil
penelitian yang telah dijabarkan. Unsur stimulus adalah pesan dalam iklan
#GopaydiNetflix, unsur organism adalah pengguna Netflix yang telah menonton iklan
#GopaydiNetflix dan unsur response adalah minat beli. Dalam teori ini, organism
akan menghasilkan reaksi tertentu terhadap stimulus yang diberikan. Oleh karena
itu, dengan adanya iklan #GopaydiNetflix diharapkan dapat membentuk response. Perubahan
sikap ini bergantung pada proses yang terjadi pada individu yaitu dapat berupa
penerimaan ataupun penolakan.
Melalui uji T yang telah dilakukan
terhadap iklan #GopaydiNetflix terbentuk sebuah response yaitu minat beli. Response
yang dihasilkan pun berbeda-beda, beberapa responden berminat untuk menggunakan
Gopay di Netflix setelah menonton tayangan iklan #GopaydiNetflix ada pula
responden yang tidak berminat untuk menggunakan Gopay di Netflix setelah
menonton tayangan iklan #GopaydiNetflix. Hal itu bergantung dengan proses yang
terjadi pada individu. Awalnya, proses komunikasi akan terjadi ketika adanya
sebuah perhatian dari komunikan. Setelah itu, dengan adanya pemahaman atau
pengertian oleh komunikan terhadap stimulus yang diberikan. Hingga kemudian
terdapat penerimaan terhadap stimulus yang diberikan yang akhirnya akan
membentuk perubahan sikap pada diri komunikan. Dibuktikan dengan perolehan
nilai yang tinggi pada hasil indikator iklan #GopaydiNetflix� yaitu 81,89%, yang berarti pesan yang ingin
disampaikan pada iklan #GopaydiNetflix menghasilkan response yang positif yang
mana iklan telah tersampaikan dengan jelas, menarik dan dapat meyakinkan
audiens sehingga mampu menarik dan mempertahankan perhatian audiens pada iklan
#GopaydiNetflix
Kesimpulan
Berdasarkan
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Iklan
#GopaydiNetflix terhadap Minat Beli menggunakan Gopay di Netflix, maka
diperoleh kesimpulan yang didapat oleh peneliti sebagai berikut:
Tanggapan responden
terhadap iklan #GopaydiNetflix masuk dalam kategori tinggi. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya Headword and sound effect (kata-kata yang terkandung dan
efek suara), Music (musik), Words (kata-kata), Pictures
(gambar), Colour (warna), Movements (pergerakan) dapat membuat
responden tertarik terhadap iklan #GopaydiNetflix.
Tanggapan responden
terhadap minat beli menggunakan Gopay di Netflix masuk dalam kategori tinggi.
Hal ini ditunjukkan bahwa informasi yang diberikan oleh iklan #GopaydiNetflix
membuat responden tertarik untuk membayar menggunakan Gopay di Netflix.
Dalam penelitian ini, iklan
#GopaydiNetflix memberikan pengaruh sebesar 42,8% sedangkan sisanya sebesar
57,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif antara iklan #GopaydiNetflix terhadap minat beli
menggunakan Gopay di Netflix dan menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh iklan #GopaydiNetflix terhadap minat beli
menggunakan Gopay di Netflix dapat diterima dengan hubungan keduanya berkategori
sedang.
BIBLIOGRAFI
Ferdinand, Augusty Tae. (2002). Metode
Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Rossiter, John R., & Percy, Larry.
(2007). Advertising and Promotion Management. USA: Mc. Graw Hill Inc.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
& Pengembangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.
������������������������������������������������
Copyright holder: Qurotu Aini Khansa�, Agus Aprianti (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |