Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP
MINAT PENGGUNAAN APLIKASI ALODOKTER SELAMA PANDEMI COVID-19
Aini Ashary, Ari Pradhanawati, Reni Shinta Dewi
Universitas Diponegoro
Semarang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan terhadap minat penggunaan pada pengguna aplikasi Alodokter. Metode penelitian ini adalah survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang menggunakan aplikasi Alodokter dan responden yang sudah mengikuti Instagram Alodokter. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik SPSS. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan aplikasi Alodokter, hal ini dibuktikan dari aplikasi Alodokter
mempunyai fitur atau tampilan yang mudah digunakan oleh pengguna; dan 2) persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan aplikasi Alodokter. Originality/Value/Contribution
� Ketika masa pandemi Covid-19 semua
orang sangat disiplin menjaga
jarak secara fisik terhadap orang lain. Penelitan ini merupakan
studi pertama yang membahas penggunaan aplikasi kesehatan di masa Pandemi Covid -19 di Indonesia. Hasil penelitian
ini dapat menjadi masukan bagi semua pihak
untuk memperkenalkan aplikasi ini kepada
masyarakat luas agar masyarakat semakin memahami bahwa aplikasi kesehatan nomor satu di Indonesia ini sangat mudah dan bermanfaat ketika digunakan.�
Kata
Kunci: Persepsi Kemudahan, Persepsi Kemanfaatan, Minat Penggunaan.
Abstract
This
study aims to analyze the influence of perceived ease, perception of expediency
on interest in use in users of the Alodokter
application. This research method is a
survey by distributing questionnaires to 100 respondents who use the Alodokter application and respondents who have followed Alodokter's Instagram. The data analysis method in this
study used the SPSS technique. The results of the study revealed that 1) the
perception of ease has a positive effect on the interest in using the Alodokter application, this is evidenced from the Alodokter application has features or appearances that are
easy to use by users; and 2) the perception of expediency positively affects
the interest in using the Alodokter application. Originality/Value/Contribution � During the Covid-19
pandemic, everyone was very disciplined in maintaining physical distance from
others. This research is the first study to discuss the use of health
applications during the Covid-19 Pandemic in Indonesia. The results of this
study can be input for all parties to introduce this application to the wider
community so that the public increasingly understands that the number one
health application in Indonesia is very easy and useful when used.
Keywords:
Perception of Ease, Perception
of Expediency, Interest in Use
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 dengan cepat telah mengubah
perilaku masyarakat, termasuk di dunia kesehatan.
Banyak orang beralih kepada
layanan konsultasi kesehatan secara digital, seperti telemedicine. Layanan
digital menjadi lebih diperlukan dan meningkat penggunaannya. Layanan kesehatan digital memungkinkan
orang tidak harus datang ke rumah
sakit untuk konsultasi awal, tapi tetap sudah
bisa mendapatkan diagnosa keluhan, sehingga lebih cepat melakukan penangan. Telekonsultasi medis secara digital dianggap lebih cepat, praktis dan biaya yang terjangkau.
Masyarakat mulai masif menggunakan layanan konsultasi dokter digital atau telemedicine
sejak terjadinya pandemi Covid-19 tahun lalu. Ini dirasakan
oleh beberapa platform kesehatan
digital di Indonesia, salah satunya platform kesehatan Alodokter. Kondisi ini mendorong
terjadinya pergeseran tren di masyarakat terkait pelayanan kesehatan. Dari yang awalnya harus mendatangi dokter secara fisik
saat seseorang memiliki keluhan, beralih memanfaatkan layanan medis secara
digital.
Alodokter adalah Super
App kesehatan nomor
1 di Indonesia yang didirikan sejak
tahun 2014. Sebagai platform telemedicine saat
ini Alodokter sudah memiliki 30 juta pengguna aktif
bulanan dan lebih dari 43.000 dokter aktif. Selama pandemi
Covid-19 berlangsung, Alodokter
juga memberikan layanan informasi dan edukasi bagi masyarakat dengan mengikuti pedoman dari pemerintah.
Dalam satu tahun
terakhir terjadi peningkatan pengguna yang signifikan hingga mencapai 200% lebih. Tidak bisa dipungkiri
lonjakan ini dipengaruhi tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan digital yang akurat dan
dipercaya di masa pandemi
dan era digital saat ini.
Salah satu faktor yang mendorong pengguna aplikasi Alodokter meningkat selain kondisi pandemi saat ini
adalah karena dengan kemudahan penggunaan fitur-fitur di dalam aplikasi dapat menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan juga dengan adanya kalangan
generasi muda masa kini yang lebih paham dalam mengaplikasikan
platform Alodokter untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik secara digital.
Selain kemudahan dalam mengggunakan aplikasi kesehatan digital, masyarakat juga mulai merasakan manfaat dari penggunaan aplikasi ini, seperti
menawarkan kepraktisan, efisiensi, keamanan (karena tidak perlu
bertemu dengan dokter secara fisik)
serta menghemat biaya.
Mengingat terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dari aplikasi kesehatan Alodokter dan juga kemudahan dalam mengakses serta menggunakan aplikasi kesehatan ini, tetapi masih
belum dapat dipredikasi secara pasti apa saja
yang menyebabkan aplikasi ini akan selalu
digunakan oleh pengguna. Dengan demikian dibutuhkan suatu penelitian tentang bagaimanakah kegunaan atau kemanfaatan dalam menggunakan aplikasi ini sehingga
mempengaruhi minat perilaku dalam menggunakanya. Berhasil tidaknya aplikasi kesehatan ini digunakan,
dapat diprediksi melalui hubungan sebab akibat.
Banyaknya model yang mengkaji
hubungan sebab akibat untuk mengukur
penerimaan sistem informasi oleh pengguna, peneliti tertarik menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Model
TAM tersebut dikembangkan
oleh Davis et al., (1989) yang mengadaptasi model
(TRA) Theory of Reasoned Action. Teori ini dikembangkan oleh Fishbein
dan Ajzen (1980). Perbedaan yang mendasar
pada TRA dan TAM adalah penempatan
sikap dari TRA, dimana pada teori TAM terdapat dua konstruk
kunci yaitu persepsi kemanfaatan (perceived
usefulness) dan persepsi kemudahan
(perceived ease of use).
Persepsi kemanfaatan (perceived
usefulness) didefinisikan sebagai
tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan
dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan
dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.
Suci Anggraeni
(2019) menuliskan pengaruh antara persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan terhadap minat nasabah dalam
menggunakan aplikasi mobile
banking dan kepercayaan sebagai
variabel mediasi pada Bank Mandiri Syariah KCP Muntilan.�
Berdasakan kesenjangan dari penelitian sebelumnya, kontribusi atau tujuan utama
dari penelitian ini disesuaikan dengan Teori Acceptance Model
(TAM) yaitu hubungan sebab akibat antara
keyakinan akan manfaat suatu sistem
informasi dan kemudahan penggunaannya serta perilaku pengguna.� Penelitian ini untuk mengetahui
hubungan sebab akibat minat pengguna
atau responden yang dipengaruhi oleh persepsi kemudahan dan persepsi kemanfataan terutama dalam penggunaan aplikasi di bidang kesehatan.
A. Teori Technology Acceptance Model (TAM)
Information
Technologi Associantion of America, dalam
Sutarman (2009:13) mendefinisikan
teknologi informasi sebagai suatu studi,
perencanaan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer. Teknologi dipandang sebagai alat yang digunakan oleh individu dalam membantu melaksanakan tugas agar lebih mudah.
Salah
satu model yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkat penggunaan teknologi informasi yaitu Technology
Acceptance Model (TAM). Menurut Jogiyanto (2008: 111) Technology Acceptance Model
(TAM) atau Model Penerimaan
Teknologi merupakan salah satu teori tentang
penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi.
Technology
Acceptance Model
(TAM) bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna
terhadap suatu sistem informasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara
keyakinan (akan manfaat suatu sistem
informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi
(Marchelina & Pratiwi,
2016).
Model
TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA (Theory of Reasoned Action) yaitu teori tindakan
yang beralasan dengan satu premis bahwa
reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, kapan
menentukan sikap dan perilaku orang tersebut.
B. Teori Persepsi Kemudahan
Menurut Kotler (2012:179) persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur,
dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Sedangkan menurut Solomon (2016:68) persepsi
merupakan proses dimana informasi yang diterima oleh seseorang dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan.
Menurut Jogiyanto (2019:934) persepsi
kemudahan penggunaan merupakan ukuran dimana seseorang meyakini bahwa dalam menggunakan suatu teknologi dapat jelas digunakan
dan tidak membutuhkan banyak usaha tetapi
harus mudah digunakan dan mudah untuk mengoperasikannya. Sedangkan Menurut Davis (2019:30)
kemudahan penggunaan merupakan tingkat ekspektasi pengguna terhadap usaha yang harus dikeluarkan untuk menggunakan sebuah sistem. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kemudahan penggunaan merupakan sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam menggunakan
teknologi akan bebas dari usaha.
Menurut Jogiyanto (2016:134) persepsi
kemudahan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
mudah digunakan atau tidak sulit
untuk dipahami maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya,
jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
tidak mudah digunakan atau sulit dipahami maka orang tersebut tidak akan menggunakannya.
Menurut Davis et al (2019:30) beberapa indikator yang dapat mengukur persepsi kemudahan, yaitu mudah dipelajari, mudah digunakan, dan mudah mendapatkan informasi.
C. Teori Persepsi Kemanfaatan
Menurut Jogiyanto (2019:933) persepsi
manfaat adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam
menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Menurut Davis (2017:32) persepsi kebermanfaatan merupakan sebuah pandangan subjektif pengguna terhadap seberapa besar kemungkinan penggunaan sebuah sistem dapat meningkatkan
kinerjanya. Hal tersebut dapat diartikan bahwa persepsi manfaat merupakan suatu tingkat kepercayaan
seseorang bahwa dengan menggunakan teknologi akan meningkatkan performa pekerjaannya.
Menurut Davis et al (2017:4) persepsi manfaat dapat diukur
dari beberapa indikator, yaitu kecepatan, efektivitas, menjawab kebutuhan informasi, dan meningkatkan kinerja.
D. Teori Minat Penggunaan
Menurut Pratama dan Suputra
(2019:937) minat merupakan keinginan seseorang yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Sedangkan Menurut Jati (2019:31) minat penggunaan teknologi informasi adalah sebagai tingkatan keinginan atau niat seseorang untuk menggunakan sebuah teknologi informasi secara terus-menerus dengan asumsi bahwa orang tersebut memiliki akses terhadap teknologi informasi.
Menurut Ferdinand (2011:12) minat beli dapat di identifikasi
melalui indikator, yaitu, kesempatan menggunakan, saran dari pengguna lain, dan motivasi tetap menggunakan.
E. Pengembangan Hipotesis
Menurut Jogiyanto (2019:934) persepsi
kemudahan merupakan ukuran dimana seseorang
meyakini bahwa dalam menggunakan suatu teknologi dapat jelas digunakan
dan tidak membutuhkan banyak usaha tetapi
harus mudah digunakan dan mudah untuk mengoperasikannya. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi mudah digunakan atau sulit untuk dipahami
maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi tidak mudah digunakan atau sulit dipahami
maka orang tersebut tidak akan menggunakannya.
Dengan demikian seseorang
akan menggunakan aplikasi Aldokter jika seseorang tersebut merasa bahwa aplikasi Alodokter mudah untuk digunakan. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan
oleh Romadioniyah (2018) yang menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh secara signifikan persepsi kemudahan penggunaan terhadap minat menggunakan e-money. Berdasarkan uraian diatas, maka pengembangan hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1: Persepsi kemudahan
berpengaruh positif terhadap minat penggunaan pada aplikasi Alodokter.
Menurut Jogiyanto (2019:933) Persepsi
manfaat adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam
menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Hal tersebut dapat diartikan bahwa persepsi manfaat merupakan tingkat kepercayaan seseorang bahwa dengan menggunakan
teknologi akan meningkatkan performa pekerjaannya. Jika seseorang merasa percaya bahwa suatu teknologi
tersebut berguna maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya,
jika menurutnya teknologi tersebut kurang berguna maka ia tidak
akan menggunakannya.
Dengan demikian seseorang
akan menggunakan aplikasi Alodokter jika seseorang tersebut merasa bahwa aplikasi Alodokter tersebut sangat bermanfaat sehingga dapat meningkatkan performa kinerjanya. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan
oleh Saraswati dan Purnamasari
(2020) yang menunjukkan bahwa
persepsi manfaat memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan e-wallet OVO pada pelanggan
transportasi online Grab. Berdasarkan
uraian diatas, maka pengembangan hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H2: Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan pada aplikasi Alodokter.
Metode Penelitian
A. Jenis
Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2008:38) penelitian eksplanatori dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel
dengan variable lain. Oleh karena
itu penelitian ini menggunakan sampel dan hipotesis.
B. Populasi
dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengguna aplikasi Alodokter di masa pandemi, sampel sebanyak 100 dengan menggunakan formula Slovin. Sampel penelitian dipilih secara acak sederhana
(simple random sampling) dengan menggunakan table of random numbers. Semua pengguna aplikasi Alodokter mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel penelitian, dengan catatan responden telah mengikuti Instagram Alodokter dan
menggunakan aplikasi sesuai kebutuhannya di masa pandemi.
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
A. Uji
Validitas
Table 1
Validity Test Results
Variable |
Question Items |
R count |
R Table |
Value Sig. |
Probability |
Description |
|
P1 |
0,616 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P2 |
0,637 |
|
0,000 |
|
Valid |
Persepsi |
P3 |
0,626 |
|
0,000 |
|
Valid |
Kemudahan |
P4 |
0,653 |
0,194 |
0,000 |
0.05 |
Valid |
(X1) |
P5 |
0,672 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P6 |
0,643 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P7 |
0,689 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P1 |
0,750 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P2 |
0,707 |
|
0,000 |
|
Valid |
Persepsi |
P3 |
0,689 |
|
0,000 |
|
Valid |
Kemanfaatan |
P4 |
0,705 |
0,194 |
0,000 |
0,05 |
Valid |
(X2) |
P5 |
0,707 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P6 |
0,692 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P7 |
0,714 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P1 |
0,732 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P2 |
0,675 |
|
0,000 |
|
Valid |
Minat |
P3 |
0,651 |
0.194 |
0,000 |
0,05 |
Valid |
Penggunaan |
P4 |
0,665 |
|
0,000 |
|
Valid |
(Y) |
P5 |
0,679 |
|
0,000 |
|
Valid |
|
P6 |
0,640 |
|
0,000 |
|
Valid |
Source: SPSS
data processing results
Berdasarkan hasil uji validitas, seluruh pernyataan kuesioner dinyatakan valid.
Karena (r hitung > r tabel)
dan sig < 0,05. r tabel 0,194 diperoleh
dari DF = N � 2 yaitu df = 100 � 2 = 98.
B. Uji
Reliabilitas
Table 2
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.682 .741 .714 |
7 7 6 |
Source:
Results of SPSS
Berdasarkan
hasil uji reliabilitas,
Cronbach Alpha untuk ketiga
variabel yaitu variabel persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan dan minat penggunaan adalah reliabel.�
C.
Classical
Assumptions Test
Hasil penelitian menunjukkan pada tabel 9 nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
0,200. Nilai tersebut lebih
besar dari 0,5 (Normal), artinya data penelitian ini berdistribusi normal. Disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi normalitas.
Table 3
Normality Test
Result
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
100 |
|
Normal Parameters a, b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
1.50414630 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.066 |
Positive |
.039 |
|
Negative |
-.066 |
|
Test Statistic |
.066 |
|
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
.200 c, d |
|
Source:
SPSS results a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
||
d. This is a lower bound of the true significance. |
D. Uji
Multikolinearitas
Table 4
Multicollinearity
Test Result
Coefficients a |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-.791 |
.844 |
|
-.937 |
.351 |
|
|
Persepsi Kemudahan |
.358 |
.102 |
.370 |
3.525 |
.001 |
.106 |
9.459 |
|
Persepsi Kemanfaatan |
.532 |
.096 |
.584 |
5.570 |
.000 |
.106 |
9.459 |
|
Source:
SPSS results |
a. Dependent
Variable: Minat Penggunaan
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas, dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolinearitas adalah nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Hasil dari tabel di atas
variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,1
dan VIF kurang dari 10, sehingga dapat diartikan bahwa data tidak terjadi multikolinearitas.
E.
Uji
Heterokedasitas
Table 5
Heteroskedasticity
Test Result
Coefficients |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.017 |
.526 |
|
3.834 |
.000 |
Persepsi Kemudahan |
-.033 |
.063 |
-.158 |
-.514 |
.608 |
|
Persepsi Kemanfaatan |
-.002 |
.060 |
-.008 |
-.026 |
.979 |
Source:
SPSS Result
a. Dependent
Variable: RES2
Kriteria
uji sig > 0,05
Hasil
yang didapat:
1.
Nilai Sig Persepsi Kemudahan
(X1) adalah 0,608 > 0,05
2.
Nilai Sig Persepsi Kemanfaatan
(X2) adalah 0,979 > 0,05
Dari
hasil nilai Sig variabel bebas lebih besar dari
0,05 yang berarti tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
F.
Uji
Normalitas
Figure 1
Plot Probability Test
Normal P-P Of Regression Standardized
Residual
Dependent
Variable: Minat Penggunaan
������������
Gambar
di atas menunjukkan hasil uji normalitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model regresi berdistribusi normal, karena titik-titik menyebar disekitar diagonal dan menyebar merata mengikuti arah diagonal.
Figure 2
Histogram
Dependent
Variable: Minat Penggunaan
Source:
SPSS results
Hasil
uji histogram menunjukkan bahwa
model regresi berdistribusi
normal, karena data hasil berbentuk lonceng dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram.
G.
Analisis Regresi Berganda
Table 6
Multiple
Linear Regression Analysis
Coefficients a |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-.791 |
.844 |
|
-.937 |
.351 |
Persepsi Kemudahan |
.358 |
.102 |
.370 |
3.525 |
.001 |
|
Persepsi Kegunaan |
.532 |
.096 |
.584 |
5.570 |
.000 |
|
Source: SPSS Result |
a. Dependent
Variable: Minat Penggunaan
Ho diterima dan
Ha diterima yang artinya variabel perspepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan. Ho diterima dan Ha diterima yang artinya variabel perspepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan.
H. Uji
Koefisien Determinasi
Table 7
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.942a |
.887 |
.885 |
1.520 |
Source: SPSS result a. Predictors: (Constant), Persepsi Kemudahan, Persepsi Kemanfaatan |
||||
b. Dependent Variable: Minat Penggunan |
�����������
Tabel
di atas menunjukkan
Adjusted R Square (Summery Model) sebesar 0,885
(88,5%) dan diketahui bahwa
persentase pengaruh variabel persepsi kemudahan (X1), persepsi
kemanfaatan (X2) terhadap
variabel minat pengguaan (Y) sebesar 88,5% sehingga 11,5% dipengaruhi oleh variabel lain.
I.
Uji
F
Pengujian mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara simultan.
Table 8
F Test Result
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
1760.057 |
2 |
880.028 |
381.112 |
.000b |
Residual |
223.983 |
97 |
2.309 |
|
|
|
Total |
1984.040 |
99 |
|
|
|
Source: SPSS Result
a. Dependent
Variable: Minat Penggunaan
b. Predictors:
(Constant), Persepsi Kemudahan
dan Persepsi Kemanfaatan
Dasar
pengambilan keputusan Sig
< 0,05 berpengaruh signifikan.
Hasil keluaran SPSS diatas nilai Sig sebesar 0,000, F hitung sebesar 381.112 dan f tabel sebesar 3,09 (signifikansi 5%). F hitung > f
tabel = 381.112 > 3.09 Ho ditolak
Ha diterima sehingga berpengaruh secara simultan.
2. Pembahasan
Penelitian
ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi kemaanfaatan terhadap minat penggunaan pada aplikasi kesehatan Alodokter. Persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan. Artinya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
mudah digunakan atau tidak sulit
untuk dipahami maka dia akan
menggunakannya. Hal ini sesuai dengan pendapat
menurut Jogiyanto
(2019:934) persepsi kemudahan
penggunaan merupakan ukuran dimana seseorang
meyakini atau percaya bahwa dalam
menggunakan suatu teknologi tidak membutuhkan banyak usaha dalam penggunaan
dan pengoperasiannya.
Hal ini juga sejalan dengan temuan dari penelitian
Sri Marti Pramudena dan Nanda Setiawan (2018) dengan judul �Pengaruh
Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Kartu Mandiri E-Money (Studi Kasus Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
Jakarta Jayakarta Komple
117)�.
Persepsi
kemanfaatan berpengaruhi positif dan signifikan terhadap minat penggunaan. Artinya jika seseorang meyakini atau merasa
percaya bahwa sistem informasi atau teknologi tidak menghabiskan waktu maka seseorang
akan menggunakannya. Hal ini sesuai dengan
pendapat menurut Jogiyanto
(2019:933) persepsi manfaat
adalah sejauh mana seseorang. Hal ini sejalan dengan
temuan dari penelitian Sri Marti Pramudena
dan Nanda Setiawan (2018) dengan judul
�Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen Menggunakan Kartu Mandiri E-Money (Studi Kasus Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Jakarta Jayakarta Komple 117)�.
3. Implikasi
Dengan
mengkaji pengaruh persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan, dan minat penggunaan dapat membantu menunjukan pola pengaruh masing-masing variabel. Penelitian ini dapat menjadi sumber
referensi dan menginspirasi
peneliti lain untuk mengkaji bagaimana masyarakat atau pengguna merasa mudah dalam menggunakan
aplikasi serta mempunyai nilai manfaat pada aplikasi dalam mencari kebutuhan
informasi kesehatan di masa
pandemi Covid-19.
Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap keberlangsungan perusahaaan kesehatan berbasis digital dan aplikasi di masa pandemi
Covid-19. Dengan adanya aplikasi Alodokter, dapat memenuhi segala kebutuhan informasi dan memudahkan pengguna dalam pemakaian aplikasi. Maka akan terwujudnya
keinginan masyarakat atau pengguna untuk
menggunakan dan memanfaatkan
fitur-fitur yang terdapat
di dalam aplikasi sesuai dengan kebutuhan.
Oleh karena itu dapat menjadi masukan
bagi perusahaan atau aplikasi berbasis
kesehatan ini yaitu menyediakan layanan pengiriman obat sampai ke
seluruh pelosok negeri dan bekerja sama dengan
apotek-apotek, agar masyarakat
bukan hanya menikmati penggunaan aplikasi tetapi ada hasil yang diperoleh atau diterima secara nyata dari penggunaan
aplikasi Alodokter ini.
4. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk bahan penelitian selanjutnya. Pertama, penelitian ini bersifat cross-sectional,
yaitu data dalam penelitian ini hanya diamati satu
kali dan bersamaan (selama situasi pandemi di Indonesia). Kedua, penelitian ini hanya meneliti
khusus pengguna aplikasi Alodokter sebagai objek penelitian.
Ketiga, penelitian ini hanya menggunakan
tiga variabel untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan aplikasi Alodokter.
Kesimpulan
Penelitian
ini menggunakan konsep teori Technology Acceptance Model (TAM) yang merupakan
teknologi informasi sebagai suatu studi,
perencanaan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras. Teknologi dipandang sebagai alat yang digunakan oleh individu dalam membantu melaksanakan tugas agar lebih mudah.
Tujuan dari teori TAM ini adalah
untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan pengguna terhadap suatu sistem informasi.
Banyak variabel yang dikembangkan
dari teori TAM ini, salah satunya adalah variabel dalam studi atau
teori TAM ini adalah kemudahan, kemanfaatan, dan minat pengguna, dan peneliti memakai ketiga variabel tersebut dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini sangat mendukung dari teori TAM, karena tersedianya aplikasi Alodokter ini sangat membantu dan memudahkan responden.
Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan penelitian longitudinal agar hasil
penelitian dapat digeneralisasikan. Selain itu untuk penelitian
selanjutnya, dapat dilakukan pada pengguna platform
digital kesehatan lainnya. Di
masa depan disarankan, dapat melihat faktor
atau variabel lainnya seperti variabel word of mouth, variabel
trust, variabel kepuasan,
dan variabel lain yang dapat
mempengaruhi penggunaan platform
digital kesehatan.
Saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing
saya Prof. Dr. Ari Pradhanawati,
M.Si dan Dr. Reni Shinta Dewi, S.Sos,
M.Si serta pihak Alodokter Ibu Suci Arumsari sebagai
Public Relation dan responden yang aktif menggunakan aplikasi Alodokter. Terima kasih juga untuk semua pihak
yang mendukung dan mendoakan
saya sehingga jurnal ini terselesaikan.
BIBLIOGRAFI
Aaker, David A. (2013). Manajemen Pemasaran Strategi. Edisi kedelapan. Salemba Empat. Jakarta.
Alexandra
Steffi, Handayani Wuri
Putu, Azzahro Fatimah. (2021). Indonesian Hospital
Telemedicine Acceptance Model: The Influence of User Behavior and Technological
Dimensions. Heliyon Vol. 7 e08599. Faculty of
Computer Science, Universitas Indonesia, Indonesia.
Ghozali.
(2016). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hendra Prasetya, Scendex Erkaputra. (2020). Pengaruh Persepsi Kemudahan, Manfaat, dan Resiko Pada Minat Penggunaan E-Money di
Surabaya. Jurnal Dinamika
Ekonomi dan Bisnis 17 (02) 151-158.
Khee Meow
Chew, Wei Wei Goh, Jamaluddin Azam Shamsul. (2014).
Students� perception towards lecture capture based on the Technology Acceptance
Model. Procedia - Social and Behavioral Sciences Vol. 123, pp.� 461 � 469. Taylor�s University, Selangor,
Malaysia.
Kotler
& Keller. (2012). Marketing Management. Edisi 14 Jilid 1. PT. Indeks. Jakarta.
Kotler, P. & Armstrong, G. (2012), Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi 12. Erlangga. Jakarta.
Mia Andika Sari, Rodiana Listiawati, Novitasari, Rahmanita Vidyasari. (2018).
Analisa Pengaruh Daya Tarik
Promosi, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kemanfaatan, Persepsi Keamanan TerhadapMinat Penggunaan E-Wallet. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Vol.18 No.2. Academia.
Media
Digital-Bisnis.com. (2021). Strategi Aplikasi Layanan Kesehatan Alodokter Dari Pengalaman Pribadi Jadi Solusi
Kesehatan Untuk Jutaan
Orang. https://www.popbela.com/beauty/health/shavira-annisa-putri/alodokter-aplikasi-one-stop-solution-di-masa-pandemi-covid/5.
Neuman,
W. (2015). Metodologi Penelitian
Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Edisi Ketujuh. PT. Indeks. Jakarta.
Nugroho
Adhi Mahendra, Fajar Andryzal M. (2017). Effects of Technology Readiness Towards
Acceptance of Mandatory Web-Based Attendance System. Procedia Computer
Science Vol. 124, pp. 319�328. Yogyakarta State University (Universitas
Negeri Yogyakarta), Indonesia.
Nurlaela, S. (2015). Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan Usaha Kecil Menengah Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM Kerajinan Gitar di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Paradigma. Vol.12. No. 02. Universitas Islam Batik
Surakarta.
Renny, Guritno Suryo, Siringoringo Hotniar. (2013).
Perceived Usefulness, Ease of Use, and Attitude Towards Online Shopping
Usefulness Towards Online Airlines Ticket Purchase. Procedia - Social and
Behavioral Sciences Vol. 81, pp. 212 � 216. Gunadarma
University, Depok, Indonesia and Gadjah Mada
University, Yogyakarta, Indonesia.
Romadloniyah Laily Alifatul, Prayitno Hari Dwi. (2018). Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Daya Guna, Persepsi Kepercayaan, dan Persepsi Manfaat Terhadap Minat Nasabah dalam Menggunakan
E-Money Pada Bank BRI Lamongan. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi. Volume III No. 2, ISSN 2502 � 3764.
Universitas Islam Lamongan.
Safrezi Fitra. (2021). Pandemi Covid-19 Memicu Lonjakan Pengguna Platform Kesehatan Digital. https://katadata.co.id/safrezifitra/indepth/611ff6afa0f43/pandemi-covid-19-memicu-lonjakan-pengguna-platform-kesehatan-digital.
Schroder Tanja, Gewald
Heiko, Weeger Andy. (2021). A Research Model
to Explain Acceptance of Speech Therapy Devices by Senior Aphasia Patients.
Procedia Computer Science Vol. 198 pp. 287�294. Neu-Ulm University of
Applied Sciences, Center for Research on Service Sciences (CROSS), Neu-Ulm,
Germany.
Shavira Annisa. (2021). Alodokter Aplikasi One Stop Solution Di Masa Pandemi
Covid-19. https://lifestyle.bisnis.com/read/20210902/220/1437199/strategi-aplikasi-layanan-kesehatan-alodokter-dari-pengalaman-pribadi-jadi-solusi-kesehatan-untuk-jutaan-orang.
Septiani Rizky, Handayani Wuri Putu, Azzahro Fatimah.
(2017). Factors that Affecting Behavioral Intention in Online Transportation
Service: Case Study of GO-JEK. Procedia Computer Science Vol. 124, pp.
504�512. Faculty of Computer Science, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.
Sri Handayani, Surya Ade Saputera.
(2019). Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Penggunaan Sistem KKN Online Dengan Pendekatan TAM. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi. Vol.2 No.2.
Sugiyono.
(2014). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Susanto
Dwi Tony, Aljoza M. (2015).
Individual Acceptance of e-Government Services in a Developing Country:
Dimensions of Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use and the Importance
of Trust and Social Influence. Procedia Computer Science Vol. 72, pp.
622 � 629. Department of Information Systems, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolio, Surabaya,
Indonesia.
Taufik Nursyuhada, Hanafiah Hafiz M.
(2019). Airport Passengers' Adoption Behaviour
Towards Self-Check-In Kiosk Services: The Roles of Perceived Ease of Use,
Perceived Usefulness and Need for Human Interaction. Heliyon
Vol. 5 e02960. University of Wollongong Malaysia (UOWM) KDU Penang, Malaysia
and Faculty of Hotel and Tourism Management, Universiti
Teknologi MARA, Malaysia.
Copyright
holder: Aini Ashary,
Ari Pradhanawati, Reni Shinta
Dewi (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |