Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
ANALISIS FAKTOR PENENTU CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SUPLEMEN OMEGA 3 DI APOTEK KOTA JAMBI
Hary
Saputra, Sahat Saragi, Maura Linda Sitanggang
Magister Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas
Pancasila Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Persaingan industri suplemen saat ini menjanjikan
suatu peluang dan tantangan baru dimana segmen pasar yang dimiliki tersebar luas, keadaan ini
mengakibatkan persaingan bisnis yang semakin kuat. Banyak perusahaan bersaing untuk merebutkan posisi pertama pada kedudukan citra merek terbaik
di industri suplemen. Produk suplemen yang pada
saat ini memiliki potensi pemasaran yang sangat baik adalah suplemen Omega 3. setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan strategi bisnis agar citra merek produk tidak
kalah bersaing sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan saluran distribusi terhadap citra merek yang berdampak kepada keputusan pembelian produk suplemen omega 3 di apotek kota Jambi. Menggunakan data
primer yang dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui jurnal, buku, dan publikasi lainnya. Responden adalah dengan kriteria inklusi, berusia diatas
18 tahun, konsumen yang membeli, menggunakan produk
suplemen minimal 1 kali. Sampel
dalam penelitian ini adalah 145 konsumen yang diambil
dengan metode purposive
sampling. Metode analisa
yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modeling) dengan program Lisrel
8,70. Hasil dari penelitian
kuantitatif ini menunjukkan ke 5 hipotesis diterima yaitu kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek, harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap citra merek, promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek, saluran
distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci: Bauran
Pemasaran, Citra Merek, Keputusan
Pembelian
Abstract
The competition in the supplement
industry currently promises new opportunities and challenges where the market
segment owned is widespread, this situation has resulted in increasingly strong
business competition. Many companies are competing for first place on the best
brand image position in the supplement industry. Currently, supplement products
have very good marketing potential, especially Omega 3 supplements. Every
company is required to be able to carry out business strategies so that the
product brand image is not less competitive so that it can improve customer
purchasing decisions. This study aims to determine the effect of product
quality, price, promotion and distribution channels on brand image which has an
impact on purchasing decisions for omega 3 supplement products in Jambi city
pharmacies. Using primary data collevted from
questionnaire and secondary data was collected through journals, books, and
other publications. Respondents are with inclusion criteria, aged over 18
years, consumers who buy, use supplement products at least 1 time. The sample
in this study were 145 consumers who were taken by purposive sampling method.
The analytical method used is SEM (Structural Equation Modeling) with Lisrel 8.70 program. The results of this quantitative study
indicate that the 5 hypotheses are accepted, namely product quality has a
positive and significant effect on brand image, price has a positive and
significant effect on brand image, promotion has a positive and significant
effect on brand image, distribution channels have a positive and significant
effect on brand image. brand has a positive and significant effect on
purchasing decisions.
Keywords: Marketing Mix, Brand
Image, Decision Purchase
Pendahuluan
Perkembangan
dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Persaingan
yang semakin dinamis, kompleks dan tidak pasti pada saat ini, menuntut pengelola
perusahaan untuk dapat berfikir sacara kreatif dan inovatif, agar dapat memberikan diferensiasi serta keunggulan dari produk dibandingkan
dengan para pesaingnya.
Perusahaan tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas, tetapi perusahaan juga harus berupaya agar produk yang dihasilkan dapat melekat di dalam benak konsumen. (Wijayana & Risanto, 2014)
Kegiatan
pemasaran yang saat ini terus menerus
bersaing adalah industri suplemen. Salah satu suplemen yang beredar di pasaran adalah suplemen minyak ikan (fish oil)
yang dikemas dalam bentuk softgel, Asam lemak Omega 3 yang paling banyak
pada ikan adalah eicosapentaenoic
acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang dikenal
sebagai asam lemak tak jenuh. Zat
ini tidak bisa dihasilkan oleh tubuh sehingga hanya bisa diperoleh
dari suplemen atau makanan yang dikonsumsi. Asam lemak Omega-3 termasuk suplemen dominan yang diresepkan di seluruh dunia. Omega-3 banyak dijumpai di pasaran sebagai suplemen bebas. Dalam
persaingan industri suplemen omega 3 saat ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru dimana segmen pasar yang dimiliki tersebar luas, keadaan ini
mengakibatkan persaingan bisnis yang semakin kuat.(Data Bridge Market, 2021).
Perubahan
gaya hidup konsumen dan meningkatnya kekhawatiran tentang masalah kesehatan, terutama penyakit jantung koroner diperkirakan akan semakin mendorong permintaan produk selama beberapa tahun ke depan.
Manfaat omega 3 yang telah terbukti, terutama untuk penyakit kardiovaskular, ditambah dengan meningkatnya kasus penyakit kardiovaskular di antara semua kelompok umur secara global, diperkirakan akan mendorong permintaan produk farmasi berbasis omega 3 setiap tahunnya semakin meningkat. (Triandafyllidou & McAuliffe, 2019)
Apabila
produk ingin diminati oleh pembeli,
caranya dengan memperbaiki citra merek yang dirilis. Citra merek menjadi suatu
pembeda antar produk lain yang dirilis di kategori tertentu. Bagi perusahaan, citra merek menjadi
inti dalam perdagangan yang
semakin ketat. Citra
merek cenderung menciptakan sikap yang baik terhadap suatu
produk dengan menjelaskan ciri-ciri positif sehingga dapat mempengaruhi perasaan dan emosional konsumen serta persepsi individu dalam memilih suatu
produk. Citra
merek menjadi sangat penting karena dijadikan alasan dalam pembelian produk oleh pengguna. Citra merek yang bagus membuat pengguna lebih nyaman dan ingin membelinya kembali.(Yunaida, 2018)
Pada saat
ini citra merek diyakini mempunyai pengaruh dalam proses pembeli untuk menentukan pilihannya. Semua perusahaan berjuang untuk membangun citra merek yang kuat, di sukai dan unik. Merek yang baik menunjukkan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dengan mudah memilih
produk kembali. Saat
menyusun strategi pemasaran,
strategi bauran pemasaran memegang peranan penting, strategi ini digunakan sebagai alat dalam membentuk
citra merek. Pada bauran pemasaran terdapat empat komponen dasar yaitu produk, harga,
distribusi dan promosi.(Kotler & Keller, 2008)
Riset
pemasaran perlu dilakukan oleh suatu perusahaaan dalam upaya mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada saat proses melakukan pembelian, pembeli banyak dipengaruhi oleh presepsinya terhadap kualitas produk, harga, promosi dan saluran distribusi terhadap citra yang melekat pada perusahaan tersebut selama ini.� Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan saluran distribusi terhadap citra merek yang berdampak kepada keputusan pembelian.
KERANGKA
PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Citra Merek
Menurut (Kotler & Keller, 2008), Kualitas produk merupakan ciri khas suatu produk
atau jasa yang tergantung pada kemampuannya dalam memberikan kepuasan dalam
menjawab kebutuhan konsumen. Berdasarkan penjelasan tersebut kualitas produk
sangatlah penting dan harus dimiliki setiap produk dimana produsen harus
menghasilkan produk yang berkualitas untuk menarik pembeli dan bersaing di
pasaran.
Kualitas produk
yang baik menciptakan kepercayaan dan image yang besar terhadap konsumen pada saat menggunakan produk tersebut. Meskipun produk suplemen omega 3 terkenal mahal jika dibanding produk supelemen lainnya tetapi banyak orang membeli produk tersebut hal itu dikarenakan
suplemen omega 3 merupakan merek yang sudah dikenal dari segi
citra akan kualitasnya sendiri oleh banyak masyrakat sehingga mereka tetap membeli produk
tersebut.
Hasil penelitian (Yoepitasari & Khasanah, 2018) menjelaskan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel kualitas
produk terhadap citra merek dapat
diartikan bahwa semakin baik kualitas
produk yang dihasilkan oleh
produk tersebut maka akan semakin
tinggi pula citra merek yang dimiliki. Berdasarkan penjelasan tersebut,
maka
disimpulkan salah satu hipotesis penelitian
adalah
sebagai berikut : H1 Kualitas
Produk
berpengaruh positif terhadap Citra Merek.
Pengaruh
Harga
terhadap Citra Merek
Pada saat
memasarkan produk, perusahaan perlu menentukan harga jual yang dapat dijangkau dan sesuai dengan modal yang dikeluarkan.
Harga merupakan jumlah atau nilai� yang dibebankan terhadap produk atau layanan
yang akan didapatkan konsumen. Secara lebih luas, harga
adalah jumlah dari semua nilai-nilai
yang pelanggan serahkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki
atau menggunakan produk atau jasa.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Saraswati & Rahyuda, 2017),� membuktikan
bahwa
variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek, harga
dalam hal ini berkaitan dengan
tinggi rendahnya atau besar atau
kecilnya nilai uang yang dikeluarkankonsumen memberikan dampak jangka panjang
pada citra merek produk. Berdasarkan penjelasan tersebut,
maka disimpulkan salah satu hipotesis penelitian �adalah sebagai
berikut : H2
Harga berpengaruh
positif terhadap Citra Merek
Pengaruh
Promosi
terhadap Citra Merek
Dalam
memasarkan suatu produk maupun jasa,
perusahaan memerlukan promosi sebagai sarana dimana
perusahaan dapat berusaha untuk memberikan informasi, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang akan dipasarkan. (Kotler & Keller,
2009)
Hasil
penilitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Laksono & Magnadi,
2019), telah
dibuktikan bahwa ada pengaruh dan signifikansi dari variabel promosi terhadap citra merek. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka disimpulkan
salah satu hipotesis penelitian
adalah sebagai berikut H3 :
Promosi berpengaruh
positif terhadap Citra Merek
Pengaruh
Saluran Distribusi
terhadap Citra Merek
Dalam
usaha untuk memperlancar arus barang atau jasa
dari produsen dan konsumen, maka faktor penting yang tidak boleh diabaikan
adalah memilih secara tepat saluran
distribusi (channel
of distributon). Keputusan cara
distribusi perusahaan menentukan bagaimana konsumen dapat menjangkau produk mereka. Perusahaan harus mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa produk yang didistribusikan ke pelanggan berada
di tempat yang tepat. Oleh karena itu perusahaan
perlu memahami saluran penjualan yang tepat untuk perkembangan
perusahaan. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen
atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ketangan konsumen.(Tjiptono & Diana, 2020)
Penelitian
ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan (Laksono & Magnadi,
2019), yang membuktikan
bahwa variabel saluran distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek. Saluran
distribusi yang baik merupakan cara untuk meningkatkan citra merek suatu
produk. Berdasarkan penjelasan
tersebut,
maka
disimpulkan salah satu hipotesis penelitian
adalah
sebagai berikut : H4 Saluran
Distribusi
berpengaruh positif terhadap Citra Merek
Pengaruh
Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Merek
merupakan nama, simbol, desain, atau kombinasinya, yang digunakan sebagai tanda pengenal bagi individu, organisasi, atau perusahaan untuk membedakan barang atau jasa yang dimiliki. Merek yang kuat dicirikan dengan dikenalnya merek di masyarakat, relevansi merek yang tinggi dengan produk,
kesadaran pasar yang positif,
dan tingkat loyalitas konsumen yang tinggi terhadap merek tersebut (Firmansyah, 2019)
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Yoepitasari & Khasanah, 2018), telah dibuktikan bahwa ada pengaruh dan signifikansi antara variabel citra merek terhadap keputusan pembelian produk artinya citra merek mampu mempengaruhi perilaku dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka disimpulkan salah satu
hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : H5
Citra Merek berpengaruh
positif terhadap Keputusan Pembelian
Metode
Penelitian
Pada penelitian
ini pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan explanatori kuantitatif yang menggunakan data
primer dan sekunder. Data sampel
diambil dan di kumpulkan diolah menggunakan metode statistik SEM (Struktural Equation Modeling). Penelitian
ini menggunakan penelitian esplanatori dengan metode penelitian
kuantitatif. Penelitian eksplanatori (explanatory research) adalah penelitian yang menjelaskan kedudukan antara variabel- variabel diteliti serta hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun penelitian kuantitatif fokus terhadap pengukuran dan analisis hubungan sebab akibat dari
setiap variabel.
Penelitian dilakukan di wilayah kota Jambi dengan membagikan angket kuesioner. Waktu penelitian 3 bulan yaitu Agustus 2021 � Oktober 2021. Sumber data yang di
gunakan adalah kondumen produk suplemen Omega 3 di Apotek kota Jambi.
Pada penelitian ini populasi penelitian yang di gunakan adalah pria atau wanita
yang membeli produk suplemen omega 3 di apotek di kota Jambi.
Adapun kriteria populasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a.
Kriteri inklusi responden
1)
Pria/Wanita
2)
Usia diatas 18 Tahun
3)
Konsumen yang membeli dan menggunakan produk suplemen Omega 3.
4)
Pernah membeli dan menggunakan produk suplemen minimal 1 kali.
b.
Kriteria ekslusi responden
1)
Responden yang tidak bersedia mengisi kuisioner.
c.
Kriteria inklusi Apotek
1)
Mempunyai kategori penjualan produk suplemen omega 3
2)
Memiliki SPG suplemen omega 3
3)
Jumlah minimal transaksi Rp 100 Juta/Bulan.
d.
Kriteria ekslusi Apotek
1)
Apotek tidak bersedia.
2)
Apotek yang tidak menjual produk
suplemen omega 3
3)
Apotek yang tidak memiliki SPG omega
Penentuan banyaknya sampel untuk penelitian dengan model yang komplek, dianjurkan menggunakan penentuan sampel berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh (Hair et al, 2010 ) Dengan ukuran sampel
dalam penelitian harus memiliki jumlah sampel minimum lima kali
(5x) jumlah pertanyaan yang
dianalisis. Dalam kuisioner ini terdapat
29 pertanyaan yang dianalisis jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :
Sampel ���������� =
Jumlah Indikator x 5
����������� = 29 x 5 =
145
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui jumlah sampel yang di guanakan adalah 145 Responden.
Analisis Data
����������� Dalam
penelitian ini teknik analisis yang di gunakan adalah analisis SEM (Structural Equation Model). SEM adalah analisis multivariat yang digunakan untuk menganalisa hubungan dari setiap
variabel secara kompleks. Analisis tersebut biasanya digunakan untuk penelitian yang menggunakan banyak variabel.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Responden
Dalam
penelitian ini diperlukan penetapan karakteristik responden sebagai gambaran
identitas responden yang menjadi sumber data primer. Sampel data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada pembeli suplemen omega 3 di kota Jambi memiliki beberapa karakteristik yaitu usia, jenis
kelamin, pekerjaan dan pendidikan terakhir.
Tabel
1
Karakteristik
Responden
Jenis Kelamin |
Frekuesnsi |
Percentase (%) |
Laki-laki |
61 |
39.35 % |
Perempuan |
94 |
60.65 % |
Usia |
Frekuensi |
Percentase (%) |
< 25 Tahun |
16 |
10.32 % |
26 - 45 Tahun |
95 |
61.29 % |
> 45 Tahun |
44 |
28.39 % |
Pendidikan
Terakhir |
Frekuesnsi |
Percentase (%) |
SD |
2 |
1.29 % |
SLTP |
9 |
5.81 % |
SLTA |
72 |
46.45 % |
Diploma |
10 |
6.45 % |
S1/S2/S3 |
62 |
40.00 % |
Pekerjaan |
Frekuesnsi |
Percentase (%) |
Wiraswasta |
36 |
23.23 % |
Pegawai Swasta |
50 |
32.20 % |
PNS |
20 |
12.90 % |
Honorer |
2 |
1.29 % |
Mahasiswa |
9 |
5.81 % |
Ibu Rumah Tangga |
29 |
18.71 % |
Pensiunan |
8 |
5.16 % |
Tidak Bekerja |
1 |
0.66 % |
(Data diolah,
2021)
Berdasarkan
data pada Tabel 1, dapat
diketahui bahwa dari 155 responden, mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 94 responden (60.65%), dan 61 responden (39.35%) lainnya berjenis
kelamin laki-laki. dapat diketahui
untuk jenis usia �pada penelitian ini didominasi oleh responden berusia 26 � 45 tahun yaitu
sebanyak 95 responden (61,29%), kemudian diikuti oleh responden yang berusia
lebih dari 45 tahun sebanyak 44 responden (28,39%), dan 16 responden (10,32%)
lainnya adalah responden berusia kurang dari 25 tahun.
Pada pendidikan
terakhir diketahui mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 72
responden (46.45%), tidak berbeda jauh dengan jumlah responden yang memiliki
pendidikan terakhir Sarjana (S1/S2/S3) yaitu sebanyak 62 responden (40,0%),
sedangkan responden yang memiliki pendidikan terakhir SD, SLTP, dan Diploma
masing-masing tidak lebih dari 10% responden yaitu 1,29%, 5,81%, dan 6,45%.
Berdasarkan
data pada Tabel 1 untuk jenis pekerjaan diketahui bahwa dari 155 responden, mayoritas responden merupakan Pegawai
Swasta yaitu sebanyak 50 responden (32.20%), kemudian 36 responden (23.23%)
merupakan Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga sebanyak 29 responden (18,71%), 20
responden (12,9%) adalah PNS, Mahasiswa sebanyak 9 responden (5,81%), Pensiunan
sebanyak 8 responden (5,16%), dan terdapat 1 responden (0,66%) yang tidak
bekerja.
Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas pada penelitian ini diketahui dari besarnya nilai loading factor setiap indikator pada
masing-masing variabel. Indikator
dari seluruh variabel penelitian (kualitas produk, harga, promosi, saluran
distribusi, citra merek dan keputusan
pembelian) disebut valid jika nilai loading factor di
masing-masing indikator adalah
> 0,5 pada tingkat signifikansi
α=0,05. Uji reliabilitas penelitian
ini dapat dilihat dari nilai
reliabilitas konstruk
masing-masing variabel penelitian.
Indikator dari variabel kualitas produk, harga, promosi, saluran
distribusi, citra merek dan keputusan disebut reliabel jika nilai
construct reliability di masing-masing variabel penelitian adalah ≥ 0,70.
Hasil uji validitas dan reliabilitas
ditunjukkan pada tabel dibawah
ini.
Analisis validitas perlu dilakukan agar hasil dari penelitian ini representatif. Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan Confirmatory
Factor Analysis (CFA) dalam program Lisrel .
CFA digunakan untuk menguji kemampuan indikator-indikator (pernyataan kuesioner) yang digunakan dalam menginformasikan sebuah variabel. Validitas masing-masing indikator
dilihat dari besar loading factor. Instrumen dikatakan valid apabila besaran loading factor ≥ 0,50. Berdasarkan
Uji Validitas menggunakan
CFA
Tabel 2
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel |
CR |
cut of value |
AVE |
cut of value |
Keterangan |
Kualitas Produk |
0.977 |
> 0.70 |
0.525 |
> 0.50 |
Reliabel |
Harga |
0.952 |
> 0.70 |
0.657 |
> 0.50 |
Reliabel |
Promosi |
0.864 |
> 0.70 |
0.533 |
> 0.50 |
Reliabel |
Saluran Distribusi |
0.932 |
> 0.70 |
0.522 |
> 0.50 |
Reliabel |
Citra Merek |
0.923 |
> 0.70 |
0.553 |
> 0.50 |
Reliabel |
Keputusan Pembelian |
0.904 |
> 0.70 |
0.509 |
> 0.50 |
Reliabel |
(Data diolah, 2021)
Pada tabel hasil uji validitas dan
reabilitas memperlihatkan bahwa nilai loading factor dari setiap indikator
pada variabel kualitas produk, harga, promosi, saluran
distribusi, citra merek dan keputusan
pembelian adalah > 0,5 pada tingkat signifikansi α=0,05.
Dari tabel
tersebut juga menunjukkan bahwa nilai construct reliability
dari setiap variabel kualitas produk, harga, promosi, saluran
distribusi, citra merek dan keputusan
pembelian adalah ≥
0,70. Dari nilai loading factor dan construct
reliability yang telah dikemukakan,
dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur masing-masing seluruh variabel penelitian (kualitas produk, harga, promosi, saluran distribusi, citra merek dan keputusan pembelian) adalah valid dan reliabel atau bisa dikatakan
bahwa indikator-indikator yang digunakan dalam mengidentifikasi seluruh variabel penelitian ini adalah konsisten.
Uji Asumsi SEM
Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan program Lisrel dimana metode ini
menguji model secara bersama-sama yang terdiri dari variabel laten eksogen dan variabel laten
endogen. Pada fase ini, dapat dilakukan analisis kecocokan data menggunakan model dengan keseluruhan atau pada Lisrel disebut Goodness of Fit (GoF). Pengujian ini akan
mengevaluasi apakah model
yang dihasilkan merupakan
model yang fit atau
tidak.
Gambar 1
Path Diagram Full Model Struktural Tahap Awal
(Data diolah, 2021)
Tabel 3
Hasil Kecocokan Model Tahap Awal
Ukuran GOF |
Target-Tingkat
Kecocokan |
Hasil Estimasi |
Tingkat Kecocokan |
|
Ukuran Kecocokan Absolut |
||||
1 |
Chi-Square |
Nilai yang
kecil |
739.62 |
Bad Fit |
p-value |
p >
0,05 |
0.00 |
||
2 |
NCP |
Nilai yang
kecil |
373.62 |
Bad Fit |
Interval |
299.86 ; 455.15 |
|||
3 |
RMR |
Standardized
RMR <0,08 |
0.07 |
Good Fit |
4 |
RMSEA |
RMSEA <
0,08 |
0.081 |
Bad Fit |
5 |
ECVI |
Nilai yang
kecil dan lebih dekat pada saturated ECVI dibanding
pada� independence
ECVI |
M*� 5.70 |
Bad Fit |
S* 5.65 |
||||
I* 103.48 |
||||
6 |
GFI |
GFI >
0,90 |
0.75 |
Bad Fit |
Ukuran Kecocokan Inkremental |
||||
7 |
NFI |
NFI >
0,90 |
0.95 |
Good Fit |
8 |
NNFI |
NNFI >
0,90 |
0.97 |
Good Fit |
9 |
CFI |
CFI >
0,90 |
0.97 |
Good Fit |
10 |
IFI |
IFI >
0,90 |
0.97 |
Good Fit |
11 |
RFI |
RFI >
0,90 |
0.95 |
Good Fit |
12 |
AGFI |
AGFI >
0,90 |
0.70 |
Bad Fit |
Parsimonius Measures |
||||
13 |
AIC |
Nilai yang
kecil dan lebih dekat pada saturated AIC dibanding
pada� independence
AIC |
M* 877.62 |
Bad Fit |
S* 870.00 |
||||
I*
15936.44 |
||||
14 |
CAIC |
Nilai yang
kecil dan lebih dekat pada saturated CAIC dibanding
pada� independence
CAIC |
M* 1156.62 |
Bad Fit |
S* 2628.89 |
||||
I* 16053.70 |
(Data diolah, 2021)
Dari analisis yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
terdapat 8 (delapan) ukuran GoF yang menunjukkan kecocokan yang tidak baik, dan 6 (enam) ukuran GoF menunjukkan kecocokan yang baik. Dikarenakan terdapat lebih dari 50%
GoF dengan kecocokan model tidak baik, maka dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah bad fit. Dengan demikian dalam
penelitian ini� masih perlu memodifikasi
model dengan cara menghubungkan covariance error antar indikatornya.
Dilakukan modifikasi model pada penelitian ini atas dasar
dari teori Arbuckle yang menjelaskan cara memodifikasi model dengan melihat modification
indices yang dihasilkan
seperti memberikan beberapa rekomendasi penambahan garis hubung atau koneksi pada error yang masih dalam satu
variabel.
Analisis Kecocokan Keseluruhan Model Pengukuran Setelah Modifikasi
Berdasarkan hasil analisis kecocokan model sebelumnya, dinyatakan model kurang baik, sehingga peneliti menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan modifikasi model, dimana metode ini
dapat meningkatkan goodness-of-fit.
Berdasarkan output setelah modifikasi didapatkan hasil sebagai berikut.
Gambar 2
Path Diagram Full Model Struktural Setelah Modifikasi
(Data diolah, 2021)
Tabel 4
Hasil Kecocokan Model Sesudah Modifikasi
No |
Ukuran GOF |
Target-Tingkat Kecocokan |
Hasil Estimasi |
Tingkat Kecocokan |
Ukuran Kecocokan Absolut |
||||
1 |
Chi-Square |
Nilai yang kecil |
544.17 |
Good Fit |
p-value |
p > 0,05 |
0.000 |
||
2 |
NCP |
Nilai yang kecil |
197.17 |
Good Fit |
Interval |
133.94 ; 260.34 |
|||
3 |
RMR |
Standardized RMR <0,08 |
0.073 |
Good Fit |
4 |
RMSEA |
RMSEA < 0,08 |
0.060 |
Good Fit |
5 |
ECVI |
Nilai yang kecil dan lebih dekat pada saturated ECVI
dibanding pada� independence ECVI |
M* 4.62 |
Good Fit |
S* 5.65 |
||||
I* 103.48 |
||||
6 |
GFI |
GFI > 0,90 |
0.80 |
Marginal Fit |
Ukuran Kecocokan Inkremental |
||||
7 |
NFI |
NFI > 0,90 |
0.96 |
Good Fit |
8 |
NNFI |
NNFI > 0,90 |
0.98 |
Good Fit |
9 |
CFI |
CFI > 0,90 |
0.98 |
Good Fit |
10 |
IFI |
IFI > 0,90 |
0.98 |
Good Fit |
11 |
RFI |
RFI > 0,90 |
0.96 |
Good Fit |
12 |
AGFI |
AGFI > 0,90 |
0.76 |
Marginal Fit |
Parsimonius Measures |
||||
13 |
AIC |
Nilai yang kecil dan lebih dekat pada saturated AIC dibanding pada� independence AIC |
M* 712.17 |
Good Fit |
S* 870.00 |
||||
I* 15936.44 |
||||
14 |
CAIC |
Nilai yang kecil dan lebih dekat pada saturated CAIC
dibanding pada� independence CAIC |
M* 1051.82 |
Good Fit |
S* 2628.89 |
||||
I* 16053.70 |
(Data diolah, 2021)
Dari pembahasan
yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
tidak terdapat
GoF yang menunjukkan tidak baik (bad fit), dan hanya ada 2 (dua) GoF yang
sedang (marginal fit), sedangkan sisanya merupakan GoF yang baik (good
fit). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah baik (good fit).
Dalam praktek
penelitian secara empiris, seorang peneliti tidak harus memenuhi semua kriteria goodness of fit. Menurut Hair et al. (2010) dalam Latan (2011:49), penggunaan 4 sampai dengan 5 kriteria goodness of fit dianggap
sudah memadai untuk menilai kelayakan
suatu model, asalkan
masing-masing kelompok goodness of fit yaitu absolute fit indices, incremental fit indices dan
parsimonious fit indices terwakili.
Uji
Hipotesis (Uji t)
Penelitian ini memiliki beberapa hipotesis berupa H0 dan Ha dari masing-masing
variabel. H0 adalah asumsi hipotesis yang tidak mempunyai pengaruh sedangkan Ha adalah asumsi hipotesis
yang mempunyai pengaruh.
Uji hipotesis dinyatakan H0 ditolak atau Ha diterima apabila t-value > 1,96 pada α = 0,05. Path diagram hasil uji hipotesis model ditunjukkan pada gambar 9 yang memberikan gambaran mengenai hubungan antara variabel laten Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi, terhadap Citra Merek dan dampaknya terhadap Keputusan Pembelian.
Path Diagram
Full Model Struktural (t-value)
a.
H1: Kualitas Produk berpengaruh terhadap Citra Merek Produk
Suplemen Omega 3
Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis Kualitas Produk Terhadap Citra Merek
Variabel |
t-tabel |
t-value |
Keterangan |
|
Kualitas Produk
→ Citra Merek |
1.96 |
3.41 |
H0 ditolak/ H1 diterima |
|
(Data diolah,
2021)
Hasil pengujian
sebagaimana disajikan pada tabel V.23 menunjukkan bahwa indirect
effect variabel Kualitas Produk terhadap Citra Merek diperoleh nilai t-statistics sebesar 3,41. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yaitu
variabel Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek karena nilai t = 3,41 > 1.96.
b.
H2: Harga berpengaruh terhadap Citra Merek Produk Suplemen Omega 3
Tabel 6
Hasil Uji Hipotesis Harga Terhadap Citra Merek
Variabel |
t-tabel |
t-value |
Keterangan |
Harga → Citra Merek |
1.96 |
4.88 |
H0 ditolak/ H1 diterima |
(Data diolah,
2021)
Hasil pengujian
sebagaimana disajikan pada tabel V.24 menunjukkan bahwa indirect
effect variabel Harga terhadap Citra Merek diperoleh nilai t-statistics sebesar 4,88. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yaitu
variabel Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek karena nilai t = 4,88 > 1.96.
c.
H3: Promosi berpengaruh terhadap Citra Merek Produk Suplemen Omega 3
Tabel 7
Hasil Uji Hipotesis Promosi Terhadap Citra Merek
Variabel |
t-tabel |
t-value |
Keterangan |
Promosi → Citra Merek |
1.96 |
2.99 |
H0 ditolak/ H1 diterima |
(Data diolah,
2021)
Hasil pengujian
sebagaimana disajikan pada tabel V.25 menunjukkan bahwa indirect effect variabel Promosi terhadap Citra Merek diperoleh nilai t-statistics sebesar 2,99. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yaitu
variabel Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek karena nilai t = 2,99 > 1.96.
d.
H4: Saluran distribusi berpengaruh terhadap Citra Merek Produk
Suplemen Omega 3
Tabel 8
Hasil Uji Hipotesis Saluran distribusi Terhadap Citra Merek
Variabel |
t-tabel |
t-value |
Keterangan |
Saluran distribusi
→ Citra Merek |
1.96 |
2.42 |
H0 ditolak/ H1 diterima |
(Data diolah,
2021)
Hasil pengujian
sebagaimana disajikan pada tabel V.26 menunjukkan bahwa indirect effect variabel Saluran distribusi terhadap Citra Merek diperoleh nilai t-statistics sebesar 2,42. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yaitu
variabel Saluran distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek karena nilai t = 2,42 > 1.96.
e.
H5: Citra Merek berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian Produk Suplemen Omega 3
Tabel 9
Hasil Uji Hipotesis Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel |
t-tabel |
t-value |
Keterangan |
Citra Merek → Keputusan Pembelian |
1.96 |
9.00 |
H0 ditolak/ H1 diterima |
(Data diolah,
2021)
Hasil pengujian
sebagaimana disajikan pada tabel V.27 menunjukkan bahwa indirect effect variabel Citra merek terhadap Keputusan pembelian diperoleh nilai t-statistics sebesar 9,00. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yaitu
variabel Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian karena nilai t
= 9,00 > 1.96.
Tabel 10
�Kesimpulan Uji Hipotesis
Hipotesis |
Hipotesis |
t-tabel |
t-value |
Hasil |
H1 |
Kualitas Produk
→ Citra Merek |
1.96 |
3.41 |
Diterima |
H2 |
Harga → Citra Merek |
1.96 |
4.88 |
Diterima |
H3 |
Promosi → Citra Merek |
1.96 |
2.99 |
Diterima |
H4 |
Saluran Distribusi
→ Citra Merek |
1.96 |
2.42 |
Diterima |
H5 |
Citra Merek → Keputusan Pembelian |
1.96 |
9.00 |
Diterima |
(Data diolah, 2021)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian
dan pembahasan mengenai analisis faktor penentu citra merek terhadap
keputusan pembelian suplemen omega 3 di apotek kota jambi dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek hal ini
berarti Semakin baik kualitas produk
yang dimiliki suatu perusahaan maka akan membuat citra
merek dari suatu perusahaan menjadi lebih tinggi. (2) Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek. Hal ini dikarenakan faktor harga
sesuai dengan manfaat yang akan didapat dari produk, harga tersebut
mencerminkan kualitas dari brand suplemen omega 3. (3) Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek. yang artinya semakin baik promosi
yang dilakukan oleh perusahaan
maka semakin baik pula citra merek yang tertanam di dalam benak pasar terhadap produk. (4) Saluran distribusi berpengauh positif dan signifikan terhadap Citra Merek. Hal ini dikarenakan dengan saluran distribusi yang cepat dan tepat maka memberikan
suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan yang akan meningkatkan citra merek produk
suplemen omega 3 dipasaran. (5) Citra Merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Semakin baik citra merek
yang dimiliki suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi
pula keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.
�
BIBLIOGRAFI
Data Bridge Market. (2021). Global Microalgae Market � Industry
Trends And Forecast To 2028. February, 4�7.
Https://Www.Databridgemarketresearch.Com/Reports/Global-Microalgae-Market
Firmansyah, A. (2019). Pemasaran Produk Dan Merek (Planning
Dan Strategy). CV. Penerbit Qiara Media.
Kotler, P., & Keller, K. (2009). Manajemen Pemasaran
(A. Maulana & W. Hardani (Eds.); Edisi 13). Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen
Pemasaran Edisi Ketigabelas. Erlangga.
Laksono, E. B., & Magnadi, R. H. (2019). Analisis
Pengaruh Promosi, Inovasi Produk Dan Saluran Distribusi Terhadap Citra Merek
Sepatu Olahraga Adidas Di Kota Semarang. Diponogoro Journal Of Management,
8(4), 68�73.
Saraswati, A. R., & Rahyuda, K. (2017). Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia ABSTRAK Perkembangan
Industri Telekomunikasi Memunculkan Berbagai Perangkat Yang Mendukung
Tergesernya Tablet , PC Computer , Dan Telepon Genggam Standar Dengan Hadirnya
Sebuah Per. 6(6), 3252�3282.
Tjiptono, F., & Diana, A. (2020). Pemasaran. Andi.
Triandafyllidou, A., & Mcauliffe, M. (2019). Market
Analysis Report. Migrant Smuggling Data And Research, 1�18.
Https://Doi.Org/10.18356/E0636308-En
Wijayana, R., & Risanto, Y. (2014). Perumusan Strategi Pada
Unit Usaha Dan Pemasaran Perusahaan Jasa Boga. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Brawijaya.
Yoepitasari, A. H., & Khasanah, I. (2018). Analisis
Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan Desain Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Dengan Citra Merek Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Konsumen
Sepeda Motor Matic Merek Yamaha Mio Di Kota Semarang). Jurnal Studi
Manajemen Organisasi, 15(1), 14.
Https://Doi.Org/10.14710/Jsmo.V15i1.21246
Yunaida, E. (2018). Pengaruh Brand Image (Citra Merek)
Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Oli Pelumas Evalube Di Kota Langsa. Jurnal
Manajemen Dan Keuangan, 6(2), 798�807.
Https://Doi.Org/10.33059/Jmk.V6i2.685
Copyright holder: Hary Saputra, Sahat Saragi, Maura
Linda Sitanggang (2022) |
First publication right: Syntax LiterateSyntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |