Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 eISSN: 2548-1398
Vol. 7,
No. 10, Oktober 2022
ANALISIS FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI TINGKAT
KEPUASAN HUNIAN PERUMAHAN BERSUBSIDI DI KOTA PALEMBANG
Dediyanto, Heni Fitriani, Putri Kusuma
Wardhani
Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas
Sriwijaya Palembang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Kota Palembang adalah salah satu kota terbesar di
Sumatera Selatan yang tidak akan terlepas dari masalah kebutuhan perumahan.
Masih banyaknya masyarakat yang tidak
memiliki rumah, terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah. Dalam memenuhi
kebutuhan kepemilikan rumah, masyarakat berpenghasilan
rendah memiliki kesulitan yaitu dana yang terbatas. Oleh karena itu, pemerintah
menyediakan program untuk memfasilitasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
rumah yaitu dengan adanya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
peran pemangku kepentingan dalam membangun perumahan bersubsidi yang diukur
dengan tingkat kepuasan penduduk di perumahan bersubsidi di Palembang. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang menjelaskan
kepuasan penghuni untuk setiap sampel perumahan dengan metode yang digunakan adalah importance-performance analysis (IPA). Importance-Performance Analysis (IPA)
merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan dengan cara mengukur tingkat
kepentingan dan tingkat pelaksanaannya sehingga diharapkan pelayanan yang diberikan kedepannya
dapat memuaskan pelanggan, serta dapat memenuhi target yang ingin dicapai, indeks kepuasan pelanggan, dan regresi.
Setelah hasil pengolahan data diperoleh hasil tingkat kepuasan pelanggan
menilai kinerja pengembang perumahan bersubsidi di Palembang termasuk dalam
kategori baik, indeks kinerja sebesar 67,02% dimana variabel faktor lokasi,
faktor kualitas bangunan, dan faktor kelengkapan sarana dan prasarana
berpengaruh positif terhadap kepuasan penghuni perumahan bersubsidi di Kota Palembang.
Kata Kunci: Cakupan-performance
analysis (IPA), Regresi, Kepuasan Penduduk, Perumahan Bersubsidi
Palembang
city is one of the largest cities in South Sumatra, and it cannot be separated
from the problem of housing needs. There are still many people who do not own a
house, especially for low-income community. In meeting housing needs,
low-income residents get difficulty to have a house with cash andlimited costs.
Therefore, the government provides a program to facilitate residents in meeting
the needs of existing house with the Housing Financing Liquidity Facility (FLPP)
program. This study aims to increase the role of stakeholders in building
subsidized housing by measuring the level of satisfaction of residents in
subsidized housing in Palembang. The analysis used in the study were
descriptive analysis to explain resident satisfaction for each housing sample,
and the method used was importance-performance analysis (IPA), Importance-Performance
Analysis (IPA) was a method used to determine customer satisfaction by
measuring the level of importance and level of implementation. So thatit is
hoped that the services provided in the future can satisfy customers, and
achieve the targets, customer satisfaction index, and regression. After the
results of data were obtained, the results of the level of customer
satisfaction showed that the performance of subsidized housing developers in
Palembang was classified in the good category, the performance index was 67.02%
in which the variables of location factors, building quality factors, and the
completeness of facilities and infrastructure factors had a positive effect on
the satisfaction of residents of subsidized housing in the city of Palembang.
Keywords:
Importance-performance analysis (IPA), Regression,
Resident Satisfaction, Subsidized Housing
Kota merupakan pusat pelayanan jasa, produksi,
distribusi serta menjadi pintu gerbang atau simpul transportasi bagi daerah
permukiman dan produksi sekitarnya. Kota adalah suatu wilayah geografis tempat
bermukim sejumlah penduduk dengan tingkat kepadatan yang relatif tinggi, dengan
kegiatan utamanya di sektor nonpertanian [1]. Secara umum kota sebagai pusat permukiman mempunyai peran penting
dalam memberikan pelayanan di berbagai bidang kehidupan bagipenduduk dan daerah
sekitarnya, oleh karena itu, pemerintah menyediakan program untuk memfasilitasi
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah yaitu dengan adanya program Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) [2].
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari
pemukiman baik kota maupun desa, yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
utilitas umum untuk pemenuhan rumah yang layak huni [3]. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) akan memberikan insentif bagi para pengembang yang membangun perumahan dengan pola hunian berimbang
dalam mendorong program Satu Juta Rumah. Selain itu, mempermudah perizinan
pembangunan rumah MBR atau rumah bersubsidi di daerah. Perlunya dilakukan
penelitian ini dikarenakan tidak semua pelaksanaan perumahan bersubsidi
berjalan dengan baik. Ini dapat dilihat dari kondisi eksisting perumahan
bersubsidi yang tidak semua rumah dihuni oleh pemiliknya sendiri tetapi ada
juga yang disewakan, kosong dan disita oleh pihak bank. Oleh Karena itu, upaya
meningkatkan peran stakeholder sangat
penting untuk membantu menyelesaikan permasalahan perumahan subsidi. Stakeholder disini adalah pengembang,
pemerintah, dan penghuni. Sehingga sangat pentinganya peneliti untuk mengukur
kepuasan penghuni perumahan subsidi. Kepuasan penghuni perumahan subsidi
ditentukan oleh terpenuhinya persyaratan lokasi, kualitas bangunan, dan
terutama dukungan sarana dan prasarana. Melalui penelitian ini peneliti ingin
mengkaji lebih dalam tentang faktor – faktor yang akan diberikan kepada stakeholder untuk diperbaiki agar
penghuni puas pada perumahan bersubsidi dengan lokasi berbeda yang ada di Kota
Palembang. Sasaran penelitian sebagai berikut :
1. Menganalisis
tingkat kepuasan penghuni pada perumahan bersubsidi di Kota Palembang untuk
memberikan gaktor-faktor yang akan diperbaiki oleh stakeholder agar penghuni puas.
2. Menganalisis pengaruh faktor
lokasi, faktor kualitas bangunan, dan kelengkapan sarana dan prasarana terhadap
kepuasan penghuni perumahan bersubsidi di Kota Palembang.
3. Mengetahui faktor yang
dominan dalam tingkat kepuasan penghuni perumahan bersubsidi di Kota Palembang
Perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke
bawah atau yang diistilahkan dengan rumah “Subsidi “ ditujukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan mereka akan tempat
tinggal [4]. Dikatakan subsidi karena proses pengadaannya
disubsidi oleh pemerintah. Bentuk subsidi yang diberikan berupa subsidi
meringankan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah.
Kredit subsidi ini diatur tersendiri oleh Pemerintah, sehingga tidak setiap
masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum
batasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan subsidi adalah
penghasilan pemohon dan maksimum
kredit yang diberikan.
Faktor-faktor penilaian konsumen pada perumahan
sederhana ini adalah kualitas produk berupa struktur komponen dan bahan
bangunan, faktor lokasi, desain bangunan, serta sarana dan prasarana dalam
lingkungan perumahan. Pada penelitian lainnya, akibat persaingan pada rumah
home stay, banyak layanan unik yang disediakan oleh pemilik home stay. Tetapi
tidak setiap layanan mendapat pengakuan dari konsumen [5]. Tingkat kepuasan konsumen yang diukur pada tipe rumah yang berbeda dapat mempengaruhi
hasil kepuasan konsumen terhadap kriteria penilaian [6].
Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di
perkotaan, Lokasi lingkungan perumahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut
[7] :
1. Lokasi perumahan harus sesuai
dengan rencana peruntukan lahan yang diaturdalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
setempatatau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
setempat.
2. Lokasi perencanaan perumahan
harus berada pada lahan yang jelas status kepemilikannya, dan memenuhi
persyaratan administratif, teknis dan ekologis.
Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya,
dengan mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang dicapai, serta
pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh di
kawasan yang dimaksud. Pemenuhan terhadap ketentuan
tata bangunan perumahan untuk mengwujudkan bangunan gedung yang fungsional,
seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya [8]. Faktor
lokasi merupakan faktor dominan yang menentukan kepuasan penghuni perumahan dalam menilai kinerja
developer [9].
Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS.
Sehat) Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah bahwa Ketentuan Rumah Sederhana Sehat (RSH) meliputi [10]:
1. Kebutuhan minimal penampilan
dan ruang (luar-dalam)
2. Kebutuhan kesehatan dan kenyamananaspek-aspektersebutmerupakan
dasar atau kaidah perencanaan rumah sehat dan
nyaman.
a. Pencahayaan
b. Penghawaan
c. Suhu udara dan kelembaban
3. Kebutuhan minimal keamanan dan keselamatan
Tingkat Kepuasan
konsumen pada kualitas bangunan/kondisi fisik mempunyai perbedaan signifikan pada penghuni rumah tergantung tipe rumah yang ditempati [6].
Jenis sarana yang
termasuk dalam
sarana pemerintahan dan pelayanan umum adalah sebagai berikut [7]:
a. Kantor-kantor pelayanan /
administrasi pemerintahan dan administrasi
kependudukan;
b. Kantor pelayanan utilitas
umum dan jasa; seperti layanan air bersih (PAM), listrik (PLN), telepon, dan
pos;serta
c. Pos-pos pelayanan keamanan dan keselamatan; seperti pos keamanan dan
pos pemadam kebakaran.
Prasarana lingkungan perumahan yang harus disiapkan
meliputi kelengkapan lingkungan yang berupa:
a. Jaringan
drainase
b. Jaringan
air bersih
c. Jaringan
air limbah
d. Jaringan
persampahan
e. Jaringan
listrik
f. Jaringan
telepon
g. Jaringan
transportasi lokal
Penelitian ini dilaksanakan pada perumahan subsidi di
Kota Palembang yaitu perumahan perumahan bersubsidi yang terdapat di wilayah
Sematang Borang, Talang Betutu, dan Tanjung Barangan.
Dasar peneliti mengambil perumahan-perumahan tersebut,
dikarenakan setelah survei yang telah dilaksanakan perumahan yang telah
disebutkan diatas memiliki kesamaan atau homogen dan termasuk perumahan
bersubsidi yang telah dilaksanakan oleh pengembang di Kota Palembang.
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari responden, yaitu
penghuni rumah di perumahan, dengan menggunakan kuisioner (angket) tertutup dan
pertanyaan yang sudah disediakan dengan asumsi bahwa responden memahami maksud setiap pernyataan yang
disampaikan. Kuesioner dibagikan oleh peneliti langsung ke responden dengan
harapan responden menjawab
dengansungguh-sungguh.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Gambar 2
Diagram
Importance Performance Analysis (IPA)
Berdasarkan diagram Importance Performance Analysis (IPA) diatas, maka atribut-atribut
yang mempengaruhi kepuasan konsumen perumahan subsidi di Kota Palembang dapat
dikelompokkan pada masing-masing kuadran yang diambil nilai rata-rata paling
tinggi dan paling rendah pada setiap variabel. Atribut-atribut yang termasuk
dalam kuadran prioritas utama yaitu atribut yang dianggap penting tetapi
kepuasannya masih dianggap kurang, sehingga perlu perhatian dan peningkatan
oleh developer dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Atribut yang termasuk
dalam kategori prioritas utama
Variabel |
Kode Atribut |
Pertanyaan |
Lokasi |
X1.7 |
Lokasi perumahan mudah memperoleh transportasi umum |
Kualitas Bangunan |
X2.1 |
Kondisi rumah sesuai dengan spesifikasi yang ada di brosur. |
Sarana |
X3.3 |
Tersedianya tempat untuk Ronda malam pada perumahan. |
Sumber: Hasil analisis data
Atribut-atribut yang termasuk dalam kategori
pertahankan prestasi dan harus tetap dipertahankan kinerjanya, karena sudah
sesuai dengan keinginan stakeholder yaitu
atributyang dianggap penting dan kepuasannya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Atribut
yang termasuk dalam pertahankan prestasi
Variabel |
Kode Atribut |
Pertanyaan |
Lokasi |
X1.1 |
Lokasi Perumahan bebas dari buangan limbah |
Variabel |
Kode Atribut |
Pertanyaan |
Lokasi |
X1.9 |
Jarak lokasi perumahan ± 2 km dekat dengan pemakaman |
Kualitas Bangunan |
X2.6 |
Lubang penghawaan keluar tidak mengganggu kenyamanan bangunan disekitarnya |
|
X2.5 |
Udara yang masuk rumah tidak berasal dari Asap dapur atau bau kamar mandi/WC. |
Sarana dan Prasarana |
X3.14 |
Air yang digunakan PDAM di perumahan cukup untuk Kebutuhan sehari-hari |
|
X3.31 |
Ketersedian jalan pada perumahan yang memadai sehingga mudah untuk berpapasan 2 Mobil pribadi |
Sumber : Hasil analisis data
Atribut-atribut yang termasuk dalam kategori prioritas
rendah dan harus tetap diperbaiki kinerjanya, karena tidak sesuai dengan
keinginan stakeholder yaitu atribut
yang dianggap kurang penting dankurang kepuasannya dapat dilihat pada Tabel 3.
Hasil perhitungan Customer Satisfaction
Index dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3
Atribut Yang
Termasuk Dalam Prioritas Rendah
Variabel |
Kode Atribut |
Pertanyaan |
Kualitas Bangunan |
X2.2 |
Tata ruang sesuai/ layak dengan keinginan pemilik. |
X2.8 |
Kondisi rumah terbebas dari kerusakan pada Dinding rumah |
|
Sarana dan Prasarana |
X3.7 |
Jarak perumahan ± 2 km Dengan apotek. |
X3.4 |
Tersedianya pos pemadam kebakaran pada perumahan. |
Sumber : Hasil
analisis data
Tabel 4
CSI (Customer Satisfaction
Index)
Kode Atribut |
Y |
X |
||
Min |
Max |
Min |
Max |
|
X1 |
3.42 |
4.23 |
3.21 |
3.92 |
X2 |
2.30 |
3.38 |
2.55 |
3.38 |
X3 |
1.89 |
4.15 |
2.32 |
3.83 |
Total |
181.38 |
176.80 |
Sumber : Hasil
analisis data
Kode Atribut |
WFm
( Y /∑Y*100) |
WSm
( X * WFm) |
||
Min |
Max |
Min |
Max |
|
X1 |
1.89 |
2.33 |
6.06 |
9.07 |
X2 |
1.27 |
2.07 |
3.23 |
6.80 |
X3 |
1.04 |
2.29 |
2.43 |
8.73 |
Total |
100.00 |
335.09 |
IP(%) (∑WSm/5) =67.02%
Sumber : Hasil
analisis data
Berdasarkan perhitungan CSI (Customer Satisfaction Index) dapat diketahui bahwa Index Performance perumahan subsidi di
Kota Palembang adalah sebesar 67,02%, nilai tersebut masuk dalam kriteria baik
atau puas. Hal ini menunjukan tingkat kepuasan penghuni perumahan subsidi di Kota Palembang baik.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4
Ringkasan hasil uji regresi liner berganda X1, X2 dan X3 terhadap Y
Variabel |
Koefisien |
X1 |
0,140 |
X2 |
0,212 |
X3 |
0,484 |
Konstanta |
67,763 |
Rhitung |
0,705 |
R2 |
0,497 |
Sumber: Hasil analisis data
Dari perhitungan dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)
versi 16.0 for windows didapatkan
hasil besarnya konstanta dan koefisien pada Tabel 4, sehingga persamaan regresi linier gandanya sebagai berikut
:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
= 67,763 + 0,140X1 + 0,212X2+ 0,484X3
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa nilai
koefisien X1 sebesar 0,140 bernilai positif yang berarti pengaruh dari X1
terhadap Y menunjukkan bahwa semakin besar kinerja developer perumahan dalam
faktor lokasi akan meningkatkan kepuasan penghuni perumahan bersubsidi, nilai koefisien X2 sebesar 0,212 bernilai
positif yang berarti pengaruh dari X2 terhadap Y menunjukkan bahwa semakin
besar kinerja developer perumahan
dalam faktor kualitas bangunan akan meningkatkan kepuasan penghuni perumahan
bersubsidi, dan nilai koefisien X3 sebesar 0,484 bernilai positif yang berarti
pengaruh dari X3 terhadap Y menunjukkan
bahwa semakin besar kinerja developer perumahan
dalam faktor kelengkapan sarana dan prasarana akan meningkatkan kepuasan
penghuni perumahan bersubsidi.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan
program Statistical Package for the
Social Sciences (SPSS) versi 16.0 for
windows menunjukan r2 sebesar 0,497. Hal ini menunjukkan bahwa variabel faktor lokasi
(X1), faktor kualitas bangunan (X2), dan kelengkapan sarana dan
prasarana (X3) memiliki kontribusi pengaruh terhadap kepuasan penghuni
perumahan subsidi sebesar 49,7% sedangkan 51,3% ditentukan oleh variabel lain
yang tidak diteliti seperti kualitas pelayanan atau jasa, harga rumah,
kemudahan mendapatkan pinjaman, dan desain bangunan. Peneliti hanya membahas
permasalahan pelaksanaan pembangunan perumahan bersubsidi di Kota Palembang
seperti faktor lokasi, faktor kualitas bangunan, dan kelengkapan sarana dan
prasarana, sehingga untuk variabel lain yang tidak diteliti bisa
menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya.
Tabel 5
Ringkasan hasil regresi secara
parsial X1, X2, X3 denganY
No |
Variabel |
β |
Pengaruh |
1 |
X1 |
0,428 |
Signifikan |
2 |
X2 |
0,539 |
Signifikan |
3 |
X3 |
0,668 |
Signifikan |
Sumber
: Hasil analisis data
Berdasarkan hasil dari tabel diatas, dapat dilihat
bahwa terdapat variabel X3 (Kelengkapan Sarana dan Prasarana) merupakan
variabel yang memiliki koefisien standarisasi β paling besar, yaitu sebesar
0,668. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Y (Kepuasan) lebih banyak dipengaruhi
oleh variabel X3 (Kelengkapan Sarana dan Prasarana). Koefisien yang dimiliki
oleh variabel X3 bertanda positif yang berarti jika terjadi peningkatan pada X3
maka terjadi peningkatan pada variabel Y dan sebaliknya jika terjadi penurunan
pada variabel X3 maka terjadi penurunan pada variabel Y.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Penghuni perumahan bersubsidi di Kota Palembang telah merasa
puas dengan dengan perolehan IP (Index
Performance) secara keseluruhan sebesar 67,02%. Variabel faktor lokasi (X1), faktor kualitas bangunan (X2), dan kelengkapan sarana dan
prasarana (X3) memiliki kontribusi pengaruh terhadap kepuasan penghuni
perumahan subsidi sebesar 49,7% sedangkan 51,3% ditentukan oleh variabel lain
yang tidak diteliti. Faktor yang dominan dalam tingkat kepuasan penghuni perumahan
bersubsidi di Kota Palembang adalah kelengkapan sarana dan prasana.
BIBLIOGRAFI
[1] M. Soda, Y. Yasui, T. Moyoshi, M. Sato, N. Igawa, and K.
Kakurai, “T ( K ) T ( K ),” vol. 798, no. 1989, pp. 2–7, 1995.
[2] Permen PUPR RI No 20/PRT/M/2019, “Permen PUPR RI No
20/PRT/M/2019,” Gastrointest. Endosc., vol. 10, no. 1, pp. 279–288,
2019.
[3] Undang-Undang No 1 Tahun, “Ep Ha M Ep Ha,” 2011.
[4] F. Mastutie, R. Syafriany, and W. Siswanto, “Model Penataan
Jalan Di Perumahan „ Subsidi ‟ Bagi Masyarakat Berpenghasilan Menengah Ke Bawah
Pada Area Berkontur,” vol. 5, no. 2, pp. 103–110, 2013.
[5] H. Chen Huang, “Applying Important-Performance Analysis to Home
Stay Service Performance,” Int. J. Comput. Sci. Inf. Technol., vol. 11,
no. 4, pp. 73–79, 2019, doi: 10.5121/ijcsit.2019.11406.
[6] F. Harianto and F. A. Prasetyo, “Analisis Tingkat Kepuasan
Penghuni Rumah Di Perumahan Puri Surya Jaya Gedangan Sidoarjo,” Semin. Nas.
VI 2010 Tek. Sipil ITS Surabaya, pp. C125–C132, 2010.
[7] SNI SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan
di Perkotaan, “SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan,” Badan Stand. Nas., pp. 1–58, 2004, [Online]. Available:
http://sni.litbang.pu.go.id/index.php?r=/sni/new/sni/detail/id/694
[8] Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2021, “Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung,” Peratur.
Pemerintah, no. 087169, p. 406, 2021.
[9] I. R. Riskiyah, E. A. Suryo, I. Wijatmiko, J. L. Mt, H. Malang,
and J. Timur, “Analisis Kinerja Developer Terhadap Kepuasan,” Rekayasa Sipil,
vol. 9, no. 2, pp. 115–120, 2015.
[10] Depkimpraswil RI, “Kepmenkimpraswil Nomor: 403/KPTS/M/2002
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat),” pp.
1999–2001, 2002.
[11] J. A. Martilla, And, and J. C. James, “Importance-Per Analysis,” J.
Mark., vol. 41, no. 1, pp. 77–79, 2010.
[12] A. Suhendra and D. Prasetyanto, “Kajian Tingkat Kepuasan Pengguna
Trans Metro Bandung Koridor 2 Menggunakan Pendekatan Importance-Performance
Analysis,” J. Online Inst. Teknol. Nas., vol. 2, no. 2, pp. 59–70, 2016.
Copyright holder: Dediyanto,
Heni Fitriani, Putri Kusuma Wardhani (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |