Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
PENGEMBANGAN
E-MODUL IPA MODEL ADDIE PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK PESERTA
DIDIK KELAS VIII SMP PGRI 10 CANDI SIDOARJO
Eko Wahyudi, Rufi�i, Ibut Priono
Leksono
Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan e-modul yang
valid, praktis, dan efektif,
serta dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA kelas VIII SMP. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan
sistem pembelajaran pada
masa pandemi covid 19 yang menerapkan
proses pembelajaran model daring (dalam
jaringan) dan luring (luar jaringan) sehingga peserta didik perlu
memanfaatkan bahan ajar berupa e-modul untuk belajar secara
mandiri. Selain itu materi sistem
ekskresi pada manusia memerlukan pengamatan secara nyata dalam
belajar sehingga perlu sumber belajar
yang dapat mengaktualisasikan
konsep yang tidak bisa dilihat secara
langsung. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan dengan menerapkan model ADDIE. Penelitian
dilakukan terhadap peserta didik kelas
VIII A SMP PGRI 10 Candi Sidoarjo. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar angket
dari ahli materi, ahli desain,
ahli media, guru IPA, dan peserta
didik. Wawancara terhadap guru IPA terkait bahan ajar yang dimanfaatkan selama masa pendemi covid 19 juga
dilakukan sebagai acuan dasar pengembangan
media berupa e-modul IPA ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif berupa review ahli materi, ahli
desain, ahli media, guru
IPA sejawat, dan peserta didik, dan kuantitatif dengan mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk
deskriptif persentase.
Hasil penelitian yang didapatkan
adalah tersusunnya e-modul IPA materi sistem ekskresi pada manusia dengan hasil respon angket
peserta didik sebesar 94% yang berarti bahwa e-modul IPA ini sangat layak untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA baik secara daring maupun luring.
Kata Kunci: e-modul, model
ADDIE, sistem ekskresi pada
manusia
Abstract
This
study aims to produce e-modules that are valid, practical, and effective, and
can be applied in science learning for class VIII SMP. This research is
motivated by problems with the learning system during the covid-19 pandemic
which applies online (in-network) and offline (out-of-network) model learning
processes so that students need to use teaching materials in the form of
e-modules to study independently. In addition, the excretory system material in
humans requires real observations in learning so that learning resources are
needed that can actualize concepts that cannot be seen directly. This research
is a development research by applying the ADDIE model.
The study was conducted on students of class VIII A SMP PGRI 10 Candi Sidoarjo. The instruments in this study were questionnaires
from material experts, design experts, media experts, science teachers, and
students. Interviews with science teachers regarding teaching materials used
during the covid-19 pandemic were also carried out as a basic reference for
developing media in the form of this science e-module. The data analysis used
was qualitative data analysis in the form of reviews of material experts,
design experts, media experts, peer science teachers, and students, and
quantitative by processing data obtained through questionnaires in the form of
descriptive percentages. The results obtained are the composition of the
science e-module for human excretory system materials with a student
questionnaire response of 94%, which means that this science e-module is very
feasible to be used in science learning both online and offline.
Keywords: �e-modul, ADDIE model, human
excretory system
Pendahuluan
Di
era perkembangan teknologi yang
pesat seperti sekarang ini, peserta
didik sudah terbiasa dengan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan sarana teknologi saat ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran, apalagi saat ini hampir
seluruh negara di dunia sedang
dilanda pandemi covid 19
yang berlangsung sejak awal tahun 2020. Pandemi covid 19 ini berpengaruh terhadap segala sektor termasuk
bidang pendidikan. Pandemi covid 19 telah mengubah sistem pembelajaran yang awalnya berlangsung secara tatap muka menjadi
pembelajaran jarak jauh. Hampir seluruh
negara di dunia menghentikan kegiatan
pembelajaran secara tatap muka dan mengubah secara mendadak melalui metode pembelajaran jarak jauh. Kondisi
ini memaksa seluruh elemen di bidang pendidikan, baik guru maupun peserta didik, melek teknologi informasi secara cepat. Proses adaptasi secara cepat terhadap
teknologi informasi sangat diperlukan dalam pembelajaran jarak jauh saat ini.
(Mutmainnah, 2021)
Pendidikan
adalah investasi sumber daya manusia
sepanjang masa yang mempunyai
nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Manusia dapat mengembangkan
dirinya melalui pendidikan sehingga mampu menghadapi setiap transformasi yang terjadi akibat adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Teknologi dalam bidang pendidikan
tertuju pada upaya memanifestasikan tata cara pemecahan masalah belajar. Pemecahan masalah tersebut diantaranya berupa terobosan pendidikan berbasis teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang mampu mengolah, mengemas, dan menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik audio, visual, audio visual, bahkan
multimedia, telah mampu mewujudkan pembelajaran jarak jauh. Konsep
ini kemudian berkembang sehingga mampu mengatur pembelajaran menjadi lebih menarik bagi
peserta didik dimanapun mereka berada. (Hamid, 2021)
Pembelajaran
merupakan proses peningkatan
pengetahuan yang dapat membawa perubahan dalam dirinya. Menurut Musfiqon (2015) dalam (Mutmainnah, 2021)
belajar merupakan sebuah proses interaksi antara manusia dengan lingkungan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai pemahaman, keterampilan, dan sikap yang diharapkan. Dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya yaitu: kurikulum, guru, peserta didik, materi, metode, media dan evaluasi. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menuangkan pesan, mendorong pikiran, perasaan, dan keinginan peserta didik sehingga dapat memotivasi terwujudnya proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut (Susilana and Riyana 2009) dalam (Mutmainnah, 2021) media bermanfaat
dalam mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, membangkitkan
gairah belajar, interaksi langsung antara peserta didik dan sumber belajar, dan memungkinkan peserta didik belajar
secara mandiri.
Posisi
alat bantu belajar memiliki kapasitas yang penting karena dapat mendukung
proses belajar peserta didik. Saat ini
banyak alat bantu belajar, dengan kata lain disebut sebagai media pembelajaran, dikembangkan untuk belajar mandiri, namun untuk menemukan
suatu alat bantu yang benar-benar baik agar kegiatan pembelajaran menjadi efektif, menarik dan interaktif serta menyenangkan merupakan suatu tantangan yang perlu dicari pemecahannya
(Sepriana et al., 2019).
Eksistensi
media pembelajaran sudah dirasakan banyak membantu tugas guru dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam era teknologi dan informasi ini, penggunaan kecanggihan teknologi untuk kepentingan pembelajaran sudah menjadi bagian
dalam kegiatan pembelajaran (Pinar, 2019).
Eksistensi teknologi juga mampu menjadikan ruang lingkup belajar
peserta didik dan guru menjadi sangat luas, sebab dengan teknologi
kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di luar kelas dan di waktu kapanpun dengan tujuan menjadikan
peserta didik menjadi lebih mandiri
dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran
(Muthoharoh & Sakti, 2021).
Kemandirian ini juga dapat berimbas pada kehidupan sehari-hari peserta didik. Melihat pentingnya hal ini maka
kemandirian harus dimunculkan sejak dini melalui kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sesuai dengan Kurikulum
2013 bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat kepada peserta didik (Pratiwi & Wahyudi, 2021).
Pada
kurikulum 2013 kegiatan pembelajarannya berpusat pada peserta didik, yang menitikberatkan pada peran aktif peserta didik
dalam membentuk pengetahuannya dan guru berfungsi
hanya sebagai fasilitator. Kurikulum 2013 juga mengharapkan peserta didik mampu menggunakan
peralatan teknologi dalam pembelajaran. Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang membahas mengenai gejala alam. Salah satu materi pembelajaran IPA di kelas VIII adalah sistem ekskresi pada manusia. Konsep sistem ekskresi pada manusia adalah bersifat abstrak, peserta didik tidak
dapat melihat secara langsung organ ekskresi dan proses yang ada di dalamnya namun hanya merasakannya. Dalam mempelajari konsep yang bersifat abstrak peserta didik memerlukan media pembelajaran yang dapat membantunya dalam memahami konsep tersebut apalagi pada masa pandemi covid 19 peserta didik lebih dituntut
untuk belajar secara mandiri. Media pembelajaran yang akan dikembangkan peneliti adalah e-modul yang berbentuk buku secara digital namun interaktif.
Berdasarkan
latar belakang permasalahan masalah tersebut di atas dapat dirumuskan bahwa dalam pembelajaran
IPA kelas VIII di masa pandemi
covid 19 diperlukan pengembangan
e-modul pembelajaran
dalam rangka untuk membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran IPA karena kegiatan pembelajaran di masa pandemi
covid 19 menerapkan sistem pembelajaran tatap muka dan jarak jauh. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk mengembangkan e-modul yang dapat
digunakan peserta didik untuk belajar
secara mandiri.
Metode
Penelitian
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian pengembangan ini adalah angket
dan wawancara. Angket digunakan untuk mengumpulkan data hasil review dari ahli isi, ahli
desain, ahli media, guru
IPA sejawat, uji kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Melalui teknik angket akan diperoleh
data yang akurat untuk pengembangan e-modul ini. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi
verbal atau semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas dan berstruktur (pertanyaan sudah dirumuskan terlebih dahulu). Teknik wawancara digunakan untuk melengkapi kekurangan data yang diperoleh melalui angket. Kedua instrumen tersebut diharapkan dapat saling melengkapi
dalam pengumpulan data penelitian.
Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu:
1) data evaluasi tahap pertama berupa data hasil review ahli materi, desain,
dan media 2) data evaluasi tahap
kedua berupa data hasil review guru
sejawat mata pelajaran IPA SMP PGRI 10 Candi Sidoarjo,
3) data hasil review
uji coba kelompok kecil, 4) data hasil review uji coba
kelompok besar dan nilai uji kompetensi materi sistem ekskresi
pada manusia.
Penelitian pengembangan ini menggunakan dua teknik analisis data, yaitu teknik analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
a.
Analisis
Deskriptif Kualitatif
Teknik
deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah hasil review ahli materi, ahli desain,
ahli media, guru IPA sejawat,
dan peserta didik. Teknik analisis data ini dilakukan dengan mengelompokkan informasi dari data kualitatif berupa masukan, tanggapan, kritik, dan saran perbaikan yang terdapat pada angket. Hasil analisis data ini selanjutnya digunakan untuk merevisi produk e-modul IPA.
b.
Analisis
Deskriptif Kuantitatif
Teknik
analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk deskriptif
persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing-masing aspek yang dinilai adalah sebagai berikut:
Selanjutnya
untuk menghitung persentase keseluruhan aspek yang dinilai menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase = (F : N)
x 100
Keterangan:
F = jumlah
persentase keseluruhan aspek yang dinilai
N = banyak
aspek yang dinilai
Untuk memudahkan dalam menafsirkan data dan mengambil keputusan maka digunakan hasil persentase yang dikonversi dengan kriteria kelayakan data angket penilaian seperti tabel 3.4.
Tabel 1
Kriteria Kelayakan
Data Angket Penilaian
Tingkat Pencapaian |
Kualifikasi |
Keterangan |
90% - 100% 75% - 89% 65% - 74% 55% - 64% 0% - 54% |
Sangat layak Layak Cukup layak Kurang layak Tidak layak |
Tidak perlu direvisi Tidak perlu direvisi Direvisi Direvisi Direvisi |
Misalnya
data hasil analisis validasi ahli materi
menunjukkan persentase angka 90% maka instrumen kelayakan materi termasuk pada kategori layak tidak perlu direvisi.
Ini berarti bahwa e-modul layak untuk dipakai.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan e-modul IPA materi sistem ekskresi
pada manusia untuk siswa SMP kelas VIII. Bab ini terdiri dari
3 bagian yaitu: 1) penyajian data, 2) analisis data,
dan 3) verifikasi/revisi produk dan pembahasan.
A.
Penyajian Data
Data yang diperoleh dalam pengembangan e-modul IPA ini disajikan secara berurutan berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh ahli media, ahli materi/isi, ahli
desain, teman sejawat, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar
yang tercantum dalam lembar evaluasi. Setelah itu data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dalam analisis data dengan disertai revisi produk yang telah dikembangkan.
1.
Data
Uji Ahli Media
Ahli
media e-modul
yang menjadi validator dalam
pengembangan e-modul ini adalah
Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul,
S.T., M.Pd. Beliau adalah pakar di bidang media pembelajaran dan
salah satu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas PGRI Adibuana
Surabaya. Data yang diperoleh dari
lembar evaluasi berupa tanggapan dari aspek media tentang ketepatan media yang berupa e-modul IPA untuk SMP kelas VIII.
Sebelum memberikan lembar evaluasi, pengembang membuat surat permohonan
kesediaan untuk menjadi validator dalam aspek media. Setelah mendapat tanggapan kesediaan maka pengembang memberikan lembar tanggapan rancangan prototipe e-modul kepada validator pada tanggal 1
April 2022. Ketika memberikan lembar
evaluasi validator mengajak
diskusi pengembangan tentang e-modul IPA. Setelah ahli media menyatakan bahwa rancangan prototipe yang digunakan bisa dikembangkan maka pengembang melanjutkan ke tahap pengembangan agar prototipe menjadi sempurna. Berikut ini pengembang sajikan data hasil penilaian ahli media terhadap e-modul yang diperoleh melalui lembar evaluasi:
Tabel 2
Hasil Angket
Tanggapan dan Penilaian
Ahli Media Terhadap E-modul IPA
a. Aspek Kelayakan Tampilan
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Sampul e-modul sederhana
dan menarik |
5 |
2. |
Keteraturan desain
halaman e-modul |
5 |
3. |
Pemilihan jenis
dan ukuran huruf jelas dan mudah dibaca |
4 |
4. |
Kemudahan membaca
teks |
5 |
5. |
Kemudahan memahami
gambar |
4 |
6. |
Pemilihan warna
menarik |
5 |
7. |
Kesesuaian antara
gambar dengan materi |
5 |
8. |
Komposisi dan ukuran unsur tata letak proporsional |
5 |
b. Aspek Kelayakan Kebahasaan
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Kejelasan petunjuk
penggunaan |
5 |
2. |
Kesesuaian bahasa
dengan tingkat berpikir peserta didik |
4 |
3. |
Kemampuan mendorong
rasa ingin tahu peserta didik |
5 |
4. |
Kemampuan mendorong
berpikir kritis peserta didik |
5 |
5. |
Kesantunan penggunaan
bahasa |
4 |
6. |
Ketepatan teks
dalam gambar |
5 |
c. Aspek Efek Media Terhadap Pembelajaran
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Kemudahan penggunaan |
4 |
2. |
Dukungan media bagi kemandirian belajar peserta didik |
4 |
3. |
Kemampuan media menambah pengetahuan peserta didik |
4 |
4. |
Kemampuan media menambah keterampilan peserta didik |
5 |
5. |
Kemampuan berliterasi
dengan berbagai sumber |
5 |
6. |
Kemampuan media memberi motivasi belajar peserta didik |
4 |
Tanggapan
Ahli Media
Komentar
ahli media:
Bagus lanjut.
Kesimpulan umum:
Layak untuk
selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP tanpa revisi.
2.
Data
Uji Produk oleh Ahli Materi/Isi
Produk prototipe e-modul selesai dikerjakan pada tanggal 11 Maret 2022 dan siap divalidasi oleh ahli materi/isi. Pada tanggal 1 April 2022 pengembang dapat jawaban dari
ahli materi/isi siap untuk
melakukan validasi. Pengembang membawa surat permohonan kepada Ibu Liza, S,Pd., M.Pd. untuk
bersedia menjadi validator ahli materi/isi
e-modul
IPA. Beliau adalah pakar di bidang IPA, sebagai pengawas di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sidoarjo. Prototipe e-modul divalidasi terdiri dari empat bab
dan 60 halaman. Dengan demikian aspek penilaian kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikan diharapkan memiliki kualitas baik.
E-modul
dan lembar evaluasi diserahkan pengembang kepada validator untuk divalidasi. Pengembang memperoleh penilaian, saran, dan komentar dari ahli
materi/isi untuk kemudian diperbaiki sesuai dengan komentar dan saran dari ahli materi/isi. Setelah dilakukan
revisi maka pengembang menunjukkan kembali e-modul yang sudah direvisi pada ahli materi/isi.
Penilaian ahli materi/isi
dilakukan dengan cara memberi tanda
cek (√) pada kolom
yang dianggap sesuai dengan aspek penilaian
yang ada. Untuk memudahkan analisis data maka pengembang memberikan acuan skor pada setiap pertanyaan yang ada pada lembar evaluasi. Adapun rentang skor untuk
penilaian lembar evaluasi adalah sebagai berikut: 5 (80-100% kriteria telah terpenuhi), 4 (60-79% kriteria telah terpenuhi), 3 (40-59% kriteria telah terpenuhi), 2 (20-39% kriteria telah terpenuhi), dan 1 (1-19% kriteria telah terpenuhi).
Berikut ini pengembang sajikan data hasil penilaian ahli materi/isi terhadap
e-modul
yang diperoleh melalui lembar evaluasi:
Tabel 3
Hasil Angket
Tanggapan dan Penilaian
Ahli Materi/Isi Terhadap E-modul IPA
a. Aspek Kelayakan Isi
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Kelengkapan materi
sesuai komponen e-modul |
5 |
2. |
Kesesuaian peta
konsep dan kata kunci dengan uraian materi |
5 |
3. |
Kesesuaian tujuan
pembelajaran dengan uraian materi |
5 |
4. |
Kesesuaian indikator
pencapaian kompetensi dengan uraian materi |
5 |
5. |
Cakupan uraian
materi sesuai dengan KD |
5 |
6. |
Kesesuaian antara
gambar/tabel/rumus dengan uraian materi |
5 |
7. |
Materi menjelaskan
konsep menggunakan ilustrasi masalah berkaitan dengan kehidupan sehari-hari |
5 |
8. |
Materi menjelaskan
konsep atau pemahaman sendiri tentang peristiwa, pengalaman, dan gagasan |
4 |
9. |
Contoh soal
dan tugas berbasis aktivitas peserta didik secara mandiri dan berkelompok |
4 |
10. |
Materi memberikan
pengetahuan dan keterampilan
terhadap pembaca |
5 |
11. |
Materi mendorong
literasi dari berbagai sumber |
4 |
12. |
Materi uji kompetensi berbasis soal HOTS |
4 |
b. Aspek Kelayakan Kebahasaan
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Kejelasan petunjuk
penggunaan |
4 |
2. |
Kesesuaian bahasa
dengan tingkat berpikir peserta didik |
4 |
3. |
Kemampuan bahasa
untuk mendorong rasa ingin tahu� peserta
didik |
4 |
4. |
Kemampuan bahasa
untuk mendorong berpikir kritis peserta didik |
5 |
5. |
Kesantunan penggunaan
bahasa |
5 |
6. |
Ketepatan teks
dalam gambar |
5 |
c. Aspek Kelayakan Penyajian
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Konsistensi sistematika
penyajian |
5 |
2. |
Keruntutan konsep |
5 |
3. |
Keseimbangan antar
bab |
5 |
4. |
Keterangsangan gaya
imajinasi, kreasi, dan berpikir kritis |
5 |
d. Aspek Kelayakan Kegrafikan
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Kesesuaian ukuran
gambar/tabel/rumus dengan materi isi e-modul |
5 |
2. |
Penempatan gambar/tabel/rumus sesuai
dengan tata letak uraian materi |
5 |
3. |
Penulisan lambing/notasi/rumus mengikuti aturan kaidah penulisan |
5 |
4. |
Gambar yang disajikan
ada sumber dan keterangan |
5 |
5. |
Warna unsur
tata letak harmonis dan memperjelas fungsi |
5 |
Tanggapan
Ahli Materi/Isi
Komentar
ahli materi/isi:
Kualitas materi
pembelajaran sudah bagus dan bisa dilanjutkan menjadi sebuah sumber belajar.
Kesimpulan umum:
Layak untuk
selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP tanpa revisi.
3.
Uji
Produk oleh Ahli Desain
Ahli
desain media e-modul yang menjadi validator dalam pengembangan e-modul ini adalah Dr. Drs. Achmad Noor Fatirul, S.T., M.Pd. Beliau adalah
pakar di bidang desain media pembelajaran dan
salah satu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas PGRI Adibuana
Surabaya. Data yang diperoleh dari
lembar evaluasi berupa tanggapan dari aspek desain
media pada e-modul
IPA untuk SMP kelas VIII.
Sebelum memberikan lembar evaluasi, pengembang membuat surat permohonan
kesediaan untuk menjadi validator dalam aspek desain media. Setelah mendapat tanggapan kesediaan maka pengembang memberikan lembar tanggapan rancangan prototipe e-modul kepada validator pada tanggal 1 April 2022. Ketika memberikan
lembar evaluasi validator mengajak diskusi pengembangan tentang e-modul IPA. Setelah ahli desain
media menyatakan bahwa rancangan prototipe yang digunakan bisa dikembangkan maka pengembang melanjutkan ke tahap pengembangan
agar prototipe menjadi sempurna. Berikut ini pengembang sajikan data hasil penilaian ahli desain media terhadap e-modul yang diperoleh melalui lembar evaluasi:
Tabel 4
Hasil Angket
Tanggapan dan Penilaian
Ahli Desain Media E-modul
IPA
a. Aspek Kelayakan Tampilan
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Sampul e-modul sederhana
dan menarik |
5 |
2. |
Keteraturan desain
halaman e-modul |
5 |
3. |
Pemilihan jenis
dan ukuran huruf jelas dan mudah dibaca |
4 |
4. |
Kemudahan membaca
teks |
5 |
5. |
Kemudahan memahami
gambar |
4 |
6. |
Pemilihan warna
menarik |
5 |
7. |
Kesesuaian antara
gambar dengan materi |
4 |
8. |
Komposisi dan ukuran unsur tata letak proporsional |
5 |
b. Aspek Kelayakan Kebahasaan
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Kejelasan petunjuk
penggunaan |
5 |
2. |
Kesesuaian bahasa
dengan tingkat berpikir peserta didik |
5 |
3. |
Kemampuan mendorong
rasa ingin tahu peserta didik |
5 |
4. |
Kemampuan mendorong
berpikir kritis peserta didik |
4 |
5. |
Kesantunan penggunaan
Bahasa |
4 |
6. |
Ketepatan teks
dalam gambar |
5 |
c. Aspek Efek Media Terhadap Pembelajaran
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Skor |
1. |
Kemudahan penggunaan |
5 |
2. |
Dukungan media bagi kemandirian belajar peserta didik |
4 |
3. |
Kemampuan media menambah pengetahuan peserta didik |
4 |
4. |
Kemampuan media menambah keterampilan peserta didik |
5 |
5. |
Kemampuan berliterasi
dengan berbagai sumber |
4 |
6. |
Kemampuan media memberi motivasi belajar peserta didik |
5 |
Tanggapan
Ahli Desain
Komentar
ahli desain:
Gambar
dibesarkan sedikit.
Kesimpulan umum:
Layak untuk
selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP dengan revisi.
4.
Uji
Produk oleh Teman Sejawat
Setelah draf e-modul IPA divalidasi oleh ahli materi, media, dan desain, selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai komentar ahli. Hasil perbaikan e-modul kemudian diuji dengan cara dimintakan
tanggapan pada dua orang teman sejawat pengembang.
Data yang diterima berupa skor dan komentar tentang kelayakan e-modul tersebut. Komentar dan saran yang
diberikan, digunakan untuk merevisi draf e-modul tersebut. Data hasil uji coba ini disajikan dalam
bentuk tabel berikut:
Tabel 5
Hasil Angket
Tanggapan dan Penilaian Teman Sejawat Terhadap
E-modul IPA
No. |
Butir Indikator
Penilaian |
Rata-rata Skor |
1. |
Kesesuaian dengan
kebutuhan e-modul |
5 |
2. |
Kesesuaian dengan
KI, KD, dan IPK |
5 |
3. |
Materi menjelaskan
konsep menggunakan ilustrasi masalah berkaitan dengan kehidupan sehari-hari |
5 |
4. |
Kesesuaian antara gambar/ tabel/ rumus dengan uraian materi |
5 |
5. |
Materi mendorong
literasi dari berbagai sumber |
5 |
6. |
Soal uji kompetensi berbasis soal HOTS |
5 |
7. |
Contoh soal
dan tugas berbasis aktivitas sains secara mandiri dan berkelompok |
5 |
8. |
Materi memberikan
pengetahuan dan keterampilan
terhadap peserta didik |
5 |
9. |
Mempermudah peserta
didik memahami materi |
5 |
Tanggapan
Teman Sejawat
Komentar
teman sejawat:
Layak digunakan
untuk siswa SMP.
Kesimpulan umum:
Layak untuk
selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP tanpa revisi.
5.
Uji
Produk Kelompok Kecil
Setelah draf e-modul ditanggapi oleh teman sejawat, selanjutnya dilakukan uji produk kelompok kecil pada peserta didik kelas VIII B SMP PGRI 10
Candi sebanyak 6 anak. Uji produk ini dilakukan
dengan cara peserta didik menggunakan
e-modul IPA
pada materi sistem ekskresi pada manusia. Setelah selesai menggunakan e-modul, pengembang memberi angket dan lembar evaluasi kepada peserta didik. Diadakan penjelasan dan tanya jawab seperlunya, selanjutnya mengisi angket dan lembar evaluasi. Hasil uji produk digunakan untuk merevisi e-modul tersebut. Data hasil uji produk disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 6
Hasil Angket
Tanggapan dan Penilaian Kelompok Kecil Terhadap E-modul IPA
a. Aspek
Isi Materi Sajian
No |
Butir Indikator
Penilaian |
Rata-rata Skor |
1 |
Apakah petunjuk
dapat dipahami dengan mudah oleh Saudara? |
5 |
2 |
Apakah tujuan
yang diberikan memberi pemahaman Anda lebih jelas? |
4,8 |
3 |
Apakah akurasi
dan kelengkapan isi serta cakupan keseluruhan media pembelajaran mudah Anda pahami? |
4,5 |
4 |
Apakah e-modul pembelajaran
ini dapat meningkatkan kemandirian Anda? |
4,7 |
5 |
Apakah materi
sajian dapat dipahami dengan jelas? |
4,8 |
6 |
Apakah sajian
informasi yang diberikan berupa gambar dan video dapat Anda pahami? |
4,7 |
7 |
Apakah latihan
mudah Anda pahami secara keseluruhan? |
4,5 |
b. Aspek Kemudahan Akses
No |
Butir Indikator
Penilaian |
Rata-rata Skor |
1 |
Apakah sajian
yang diberikan dapat diakses dengan mudah oleh Anda? |
4,2 |
2 |
Apakah e-modul ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi Anda? |
5 |
3 |
Apakah sajian
dapat memandirikan Anda? |
4,7 |
4 |
Apakah sajian
sesuai dengan perkembangan IT masa kini?� |
4,7 |
c. Aspek Kejelasan Pesan yang Disampaikan
No |
Butir Indikator
Penilaian |
Rata-rata Skor |
1 |
Apakah sajian
desain e-modul jelas dipahami? |
4,7 |
2 |
Apakah sajian
teks/ gambar/ audio/
video pada e-modul
menarik minat belajar Anda? |
4,8 |
3 |
Apakah sajian
e-modul berupa teks/ gambar/ audio/ video dapat mengekspresikan konten pembelajaran bagi Anda? |
4,5 |
4 |
Apakah sajian
e-modul memiliki unsur penanaman kemandirian belajar bagi Anda? |
4,8 |
5 |
Apakah sajian e-modul menarik untuk� Anda pelajari? |
4,5 |
6 |
Bagaimana sajian
warna menarik Anda? |
4,7 |
7 |
Apakah sajian e-modul membangkitkan motivasi Anda? |
5 |
8 |
Secara keseluruhan tampilan dapat menarik minat belajar Anda? |
5 |
Secara keseluruhan rata-rata skor yang diperoleh dari hasil respon peserta
didik terhadap e-modul IPA sebesar 4,7 yang berarti 60-79% kriteria telah terpenuhi.
6.
Uji
Produk Kelompok Besar
Setelah draf e-modul ditanggapi oleh kelompok kecil peserta didik, selanjutnya dilakukan uji produk kelompok besar pada peserta didik kelas VIII A SMP PGRI 10
Candi sebanyak 36 anak. Uji
produk ini dilakukan dengan cara peserta didik
menggunakan e-modul IPA pada materi sistem ekskresi pada manusia. Setelah selesai menggunakan e-modul, pengembang memberi angket dan lembar evaluasi kepada peserta didik. Diadakan penjelasan dan tanya jawab seperlunya,
selanjutnya mengisi angket dan lembar evaluasi. Hasil uji produk digunakan untuk merevisi e-modul tersebut. Data hasil uji produk disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 7
Hasil Angket
Tanggapan dan Penilaian Kelompok Besar Terhadap E-modul IPA
a. Aspek
Isi Materi Sajian
No |
Butir Indikator
Penilaian |
Rata-rata Skor |
1 |
Apakah petunjuk
dapat dipahami dengan mudah oleh Saudara? |
4,6 |
2 |
Apakah tujuan
yang diberikan memberi pemahaman Anda lebih jelas? |
4,8 |
3 |
Apakah akurasi
dan kelengkapan isi serta cakupan keseluruhan media pembelajaran mudah Anda pahami? |
4,6 |
4 |
Apakah e-modul pembelajaran
ini dapat meningkatkan kemandirian Anda? |
4,8 |
5 |
Apakah materi
sajian dapat dipahami dengan jelas? |
4,7 |
6 |
Apakah sajian
informasi yang diberikan berupa gambar dan video dapat Anda pahami? |
4,7 |
7 |
Apakah latihan
mudah Anda pahami secara keseluruhan? |
4,7 |
b. Aspek Kemudahan Akses
No |
Butir Indikator
Penilaian |
Rata-rata Skor |
1 |
Apakah sajian
yang diberikan dapat diakses dengan mudah oleh Anda? |
4,8 |
2 |
Apakah e-modul ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi Anda? |
4,7 |
3 |
Apakah sajian
dapat memandirikan Anda? |
4,8 |
4 |
Apakah sajian
sesuai dengan perkembangan IT masa kini?� |
4,8 |
c. Aspek Kejelasan Pesan yang Disampaikan
No |
Butir Indikator
Penilaian |
Rata-rata Skor |
1 |
Apakah sajian
desain e-modul jelas dipahami? |
4,7 |
2 |
Apakah sajian
teks/ gambar/ audio/
video pada e-modul
menarik minat belajar Anda? |
4,8 |
3 |
Apakah sajian
e-modul berupa teks/ gambar/ audio/ video dapat mengekspresikan konten pembelajaran bagi Anda? |
4,7 |
4 |
Apakah sajian
e-modul memiliki unsur penanaman kemandirian belajar bagi Anda? |
4,8 |
5 |
Apakah sajian e-modul menarik untuk� Anda pelajari? |
4,7 |
6 |
Bagaimana sajian
warna menarik Anda? |
4,8 |
7 |
Apakah sajian e-modul membangkitkan motivasi Anda? |
4,8 |
8 |
Secara keseluruhan tampilan dapat menarik minat belajar Anda? |
4,8 |
Secara keseluruhan rata-rata skor yang diperoleh dari hasil respon peserta
didik terhadap e-modul IPA sebesar 4,7 yang berarti 60-79% kriteria telah terpenuhi.
B.
Analisis Data
1.
Ahli
Media
Langkah
berikut yang dilakukan setelah data tersajikan adalah menganalisa data dari ahli media. Berdasarkan hasil angket tabel 4.1 memuat data untuk mengetahui penilaian terhadap 3 aspek penilaian, yaitu kelayakan tampilan, kelayakan kebahasaan, dan efek media terhadap pembelajaran. Berikut ini adalah hasil
analisis data yang sudah dihitung dalam tabel 4.1 dengan rumus sebagai berikut:
a. Aspek Penilaian Kelayakan Tampilan adalah
b. Aspek Penilaian Kelayakan Kebahasaan adalah
c. Aspek Penilaian Efek Media Terhadap Pembelajaran adalah
Untuk
menghasilkan skor utuh maka ketiga
persentase dijumlahkan dan dibagi tiga yaitu�
Setelah hasil persentase sebesar 92% dikonversikan dengan tabel persentase
kualitas media e-modul IPA berada pada kualifikasi sangat layak.
Untuk menindaklanjuti komentar dan
saran ahli materi/isi materi yang berkaitan dengan e-modul IPA adalah dengan melanjutkan
pengembangan e-modul IPA. Komentar dan saran
tertulis ahli media dijadikan bahan pertimbangan untuk menyempurnakan e-modul IPA. Komentar dan saran
tentang media e-modul IPA dapat memperkuat pengembangan e-modul IPA.
2.
Ahli
Materi/Isi
Langkah
berikut yang dilakukan setelah data tersajikan adalah menganalisa data dari ahli materi/isi. Berdasarkan hasil angket tabel
4.2 memuat data untuk mengetahui penilaian terhadap 4 aspek kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikan. Berikut ini adalah
hasil analisis data yang sudah dihitung dalam tabel 4.2 dengan rumus sebagai
berikut:
a. Aspek Penilaian Kelayakan Isi adalah
b. Aspek Penilaian Kelayakan Bahasa adalah
c. Aspek Penilaian Kelayakan Penyajian adalah
d. Aspek Penilaian Kelayakan Kegrafikan adalah
Untuk
menghasilkan skor utuh maka keempat
persentase dijumlahkan dan dibagi empat yaitu�
Setelah hasil persentase sebesar 96% dikonversikan dengan tabel persentase
kualitas materi/isi e-modul IPA berada pada kualifikasi sangat layak.
Untuk menindaklanjuti komentar dan
saran ahli materi/isi materi yang berkaitan dengan e-modul IPA adalah dengan melanjutkan
pengembangan e-modul IPA. Komentar dan saran
tertulis ahli materi/isi dijadikan
bahan pertimbangan untuk menyempurnakan e-modul IPA. Komentar dan saran tentang isi materi e-modul IPA dapat
memperkuat materi/isi e-modul IPA.
3.
Ahli
Desain
Langkah
berikut yang dilakukan setelah data tersajikan adalah menganalisis data dari ahli desain
pembelajaran. Berdasarkan hasil angket penilaian
ahli desain pembelajaran sebagaimana dicantumkan dalam tabel 4.3 maka dapat dihitung persentase kualitas desain e-modul IPA sebagai berikut:
a. Aspek Penilaian Kelayakan Tampilan adalah
b. Aspek Penilaian Kelayakan Kebahasaan adalah
c. Aspek Penilaian Efek Media Terhadap Pembelajaran adalah
Untuk
menghasilkan skor utuh maka ketiga
persentase dijumlahkan dan dibagi tiga yaitu�
Berdasarkan
rumus tersebut maka persentase kualitas desain e-modul IPA adalah 92%. Setelah dikonversikan dengan persentase kualitas desain e-modul IPA sebesar 92% berada pada kualifikasi sangat layak.
Untuk menindaklanjuti komentar dan
saran ahli desain pembelajaran yang berkaitan dengan e-modul IPA adalah dengan melakukan revisi desain e-modul IPA. Komentar dan saran tertulis ahli desain pembelajaran
dijadikan bahan pertimbangan untuk menyempurnakan e-modul IPA. Komentar dan saran
tentang desain e-modul IPA dapat memperkaya desain e-modul IPA.
4.
Teman Sejawat
Langkah
berikut yang dijadikan setelah data tersajikan adalah menganalisis data dari teman sejawat.
Berdasarkan hasil angket penilaian teman sejawat sebagaimana
tercantum dalam tabel 4.4 maka dapat dihitung persentase kualitas e-modul IPA sebagai berikut:
Berdasarkan rumus tersebut maka persentase kualitas e-modul IPA adalah adalah
Untuk menindaklanjuti komentar dan
saran teman sejawat yang berkaitan dengan e-modul IPA adalah dengan melanjutkan
pengembangan e-modul IPA. Komentar dan saran
teman sejawat perlu mendapat perhatian sebagai bahan untuk memperkuat
pengembangan e-modul IPA.
5.
Kelompok Kecil
Langkah
berikut yang dilakukan setelah data tersajikan adalah menganalisis data dari kelompok kecil
peserta didik. Berdasarkan hasil angket penilaian kelompok kecil peserta didik sebagaimana
dicantumkan dalam tabel 4.5 maka dapat dihitung persentase kualitas respon peserta didik terhadap penggunaan e-modul IPA sebagai berikut:
a. Aspek
Isi Materi Sajian adalah
b. Aspek Kemudahan Akses adalah
c. Aspek Kejelasan Pesan yang Disampaikan adalah
Untuk
menghasilkan skor utuh maka ketiga
persentase dijumlahkan dan dibagi tiga yaitu�
Berdasarkan
rumus tersebut maka persentase kualitas respon peserta didik terhadap
penggunaan e-modul IPA adalah 96%. Setelah dikonversikan dengan persentase kualitas respon peserta didik terhadap
penggunaan e-modul IPA sebesar 96% berada pada kualifikasi sangat layak. Sedangkan rata-rata hasil evaluasi hasil belajar peserta
didik terhadap materi sistem ekskresi
pada manusia sebesar 87
yang berarti bahwa batas KKM telah tercapai.
6.
Kelompok Besar
Langkah
berikut yang dilakukan setelah data tersajikan adalah menganalisis data dari kelompok besar
peserta didik. Berdasarkan hasil angket penilaian peserta didik kelompok
kecil sebagaimana dicantumkan dalam tabel 4.5 maka dapat dihitung persentase kualitas respon peserta didik terhadap penggunaan e-modul IPA sebagai berikut:
a. Aspek
Isi Materi Sajian adalah
b. Aspek Kemudahan Akses adalah
c. Aspek Kejelasan Pesan yang Disampaikan adalah
Untuk menghasilkan skor utuh maka ketiga
persentase dijumlahkan dan dibagi tiga yaitu�
Berdasarkan
rumus tersebut maka persentase kualitas respon peserta didik terhadap
penggunaan e-modul IPA adalah 94%. Setelah dikonversikan dengan persentase kualitas respon peserta didik terhadap
penggunaan e-modul IPA sebesar 94% berada pada kualifikasi sangat layak.
C.
Verifikasi/Revisi Produk
dan Pembahasan
Setelah
hasil penilaian dari ahli media, ahli materi/isi,
ahli desain pembelajaran, teman sejawat, uji coba peserta didik kelas
VIII dan dikonversi berdasarkan
kelayakan produk atau tabel pencapaian,
selanjutnya pengembang melakukan revisi terhadap produk yang berupa e-modul IPA. Jika merujuk pada hasil persentase yang telah dikonversi dengan tabel kelayakan
produk maka e-modul IPA dapat dikategorikan sangat layak untuk digunakan
peserta didik kelas VIII. Namun komentar dan saran yang diberikan
oleh para ahli tetap dipenuhi untuk menghasilkan produk yang sempurna.
Kegiatan
awal yang dilakukan sebelum mengembangkan produk adalah mengkaji
kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran
di masa pandemi covid 19 yang mengondisikan
peserta didik untuk belajar dari
rumah. Berdasarkan hasil observasi kendala pembelajaran di masa pandemi covid 19 maka peneliti mengembangkan e-modul IPA untuk membantu peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh
guru walaupun belajar secara mandiri. Lebih lanjut, dalam
mengembangkan e-modul ini peneliti
memanfaatkan tautan-tautan
yang berisi gambar dan
video menarik. Asumsi penggunaan gambar dan video dalam e-modul karena peserta didik tidak
akan cepat merasa bosan dalam
menggunakan e-modul. Layaknya sebuah buku, e-modul dapat dibolak-balik halamannya dalam perangkat handphone atau laptop yang dimiliki peserta didik.
Pengembangan
e-modul di
masa pandemi covid 19 untuk
pembelajaran jarak jauh memiliki manfaat
yang besar dalam pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh penelitian Amanullah (2020)
dalam (Sa�diyah, 2021)
yang menyatakan bahwa dengan adanya e-modul berbasis digital
flipbook dapat memaksimalkan
pembelajaran di dalam kelas serta dapat
membantu peserta didik dalam proses pembelajaran melalui media pembelajaran yang disajikan oleh
guru. Kemudian penelitian Yulaika et al. (2020) dalam (Sa�diyah, 2021)
menjelaskan bahwa peserta didik mudah
memahami materi yang disajikan dalam e- modul berbasis digital
flipbook dengan adanya fitur-fitur pendukung di dalamnya sehingga hasil belajar peserta
didik mengalami peningkatan. Penelitian yang dilakukan oleh Damarsasi, D. G.,
& Saptorini (2018) dalam
(Sa�diyah, 2021)
juga menjelaskan bahwa e-modul berbasis digital
flipbook dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
Pada penelitian lain (Farida & Ratnawuri, 2021)
menyatakan bahwa e-modul interaktif berbantu flipbook juga menarik
perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan semangat dan motivasi mahasiswa dalam belajar matematika.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sugianto et al. (2013) dalam (Farida & Ratnawuri, 2021)
bahwa modul virtual dengan flipbook
yang dikembangkan menjadikan
pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi & Lestari (2020)
dalam (Farida & Ratnawuri, 2021)
bahwa modul interaktif yang dikembangkan memiliki dampak yang positif terhadap hasil belajar peserta
didik.
Berdasarkan paparan di atas peneliti memilih e-modul IPA untuk dikembangkan dalam pembelajaran jarak jauh selama
pandemi covid 19 karena dalam pembelajaran jarak jauh peserta
didik memerlukan media yang
dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajarnya secara mandiri melalui �e-modul yang memuat gambar dan video interaktif. Pemanfaatan �e-modul ini sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran jarak jauh yang mengajak peserta didik belajar
secara mandiri.
Media pembelajaran e-modul selain berperan sebagai media, juga dapat berperan sebagai sumber belajar. Media ini memiliki kelebihan dalam aspek daya
tarik visual dan mampu menyajikan materi pembelajaran dalam beberapa bentuk, seperti berupa teks, gambar, dan video. Sehingga memudahkan peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran dan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini didasari oleh penelitian Comlekcioglu & Bayraktaroglu
(2001) dalam (Arsal et al., 2019)
bahwa kemampuan teknologi untuk menyajikan informasi secara visual sangat penting dalam pembelajaran biologi. Gambar yang bagus, animasi dan lingkungan interaktif dapat memberikan kemudahan dalam memahami tujuan pembelajaran.
Kesimpulan
Dari
data dan analisis berupa angket yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Produk pengembangan e-modul IPA dapat membantu guru dalam memberikan layanan pembelajaran jarak jauh karena e-modul belum tersedia.
2. Produk pengembangan e-modul dapat digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran
jarak jauh secara mandiri.
3. Produk pengembangan e-modul dinyatakan sangat layak oleh ahli desain dan media sehingga produk pengembangan ini untuk selanjutnya
dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
4. Produk pengembangan �e-modul dinyatakan sangat layak oleh ahli materi sehingga produk pengembangan ini untuk selanjutnya
dapat digunakan dalam proses pembelajaran IPA kelas VIII materi sistem ekskresi pada manusia.
5. Produk pengembangan �e-modul dinyatakan sangat layak oleh teman sejawat sehingga produk pengembangan ini untuk selanjutnya
dapat digunakan dalam proses pembelajaran IPA kelas VIII materi sistem ekskresi pada manusia.
6. Produk pengembangan �e-modul dinyatakan sangat layak oleh peserta didik sehingga produk pengembangan ini untuk selanjutnya
dapat digunakan dalam proses pembelajaran IPA kelas VIII materi sistem ekskresi pada manusia.
Arsal, M., Danial, M., & Hala, Y. (2019). Pengembangan
Media Pembelajaran E-Modul Materi Sistem Peredaran Darah Pada Kelas XI MIPA
SMAN 6 BARRU. Prosiding Seminar Nasional Biologi VI, 434�442. Google Scholar
Farida, N., &
Ratnawuri, T. (2021). Pengembangan E-Modul Interaktif Berbantu Flipbook Pada
Mata Kuliah Statistik. 3, 72�78. Google Scholar
Hamid, A. (2021).
Pentingnya Mengembangkan E-Modul Interaktif Berbasis Flipbook di Sekolah
Menengah Atas. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 911�918. Google Scholar
Muthoharoh, V., &
Sakti, N. C. (2021). Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS6
Untuk Pembelajaran IPS Siswa Sekolah Menengah Atas. Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan, 3(2), 364�375. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i2.315
Google Scholar
Pinar, R. D. (2019).
Analisis Proses Pembelajaran Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas
II SDN Jatidukuh Mojokerto. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 5(1),
172. https://doi.org/10.29407/jpdn.v5i1.12940 Google Scholar
Pratiwi, S. I., &
Wahyudi, W. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Website untuk
Peserta Didik di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan,
3(2), 333�340. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i2.307 Google Scholar
Sa�diyah, K. (2021).
Pengembagan E-Modul Berbasis Digital Flipbook untuk Mempermudah Pembelajaran
Jarak Jauh di SMA. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 1298�1308.
Google Scholar
Sepriana, R., Sefriani,
R., Wijaya, I., & Lestari, P. (2019). Pengujian Validitas Modul Interaktif
Simulasi Dan Komunukasi Digital Berbasis Macromedia Director Mx. Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 120�126.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.25 Google Scholar
Copyright
holder: Eko Wahyudi, Rufi�i,
Ibut Priono Leksono (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |