Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
STRATEGI
MEMBANGUN PERSONAL BRANDING ACNE FIGHTER BEAUTY INFLUENCER AZHARI
IRSALNA DI AKUN INSTAGRAM @Azhirs
Retno Khairani Effendi, Indria Angga Dianita
Telkom University, Indonesia
Email: retnokhairani@student.telkomuniversity.ac.id, [email protected]
Abstrak
Eksistensi media sosial Instagram menyebabkan
munculnya tren baru, yaitu tren influencer. Perjalanan influencer dalam
membangun personal branding mendapatkan fans dan tawaran kerjasama dengan brand
menjadi sebuah fenomena besar, bersamaan dengan ramainya skin care dan
perawatan wajah di kalangan pengguna instagram. Penelitian ini dilatarbelakangi
oleh sedikitnya orang yang membahas mengenai strategi
membangun personal branding seorang Acne fighter beauty influencer
padahal hal ini dibutuhkan dan besar permintaannya. Penelitian ini
bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang berfokus pada
sebelas aspek pembentuk personal branding efektif yang dikemukakan oleh
Rampersad (2008). Adapun subjek penelitian ini adalah Azhari Irsalna yang
merupakan acne fighter beauty influencer sedangkan objek penelitiannya
yaitu strategi personal branding yang dilakukan oleh Azhari pada akun
instagramnya. Teknik analisis data pada penelitian kali ini adalah menggunakan
wawancara, dokumentasi, serta observasi non participant. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Azhari menerapkan sebelas
karakteristik authentic personal branding
yang dikemukakan oleh Rampersad dengan baik dalam profesinya sebagai influencer.
Strategi personal branding Azhari
memiliki keunikan dan visi yang konsisten dilihat dari reputasi baiknya serta
transparansi dalam menggunakan produk yang dia promosikan. Spesialisasi Azhari
sebagai influencer yang menitikberatkan pada acne fighting dengan sasaran
berupa followers instagram yang memiliki masalah serupa dengan kulit wajahnya
serta cara dia bereaksi dan bersikap di depan publik membuat Azhari disorot
karena tidak seperti influencer lain, Azhari melakukan promosi tanpa gimmick,
terlihat natural seperti tidak dibuat-buat. Kegigihannya dalam berusaha
menjaga kinerja serta citra baik mendapatkan nilai lebih di mata followers.
Kata Kunci: Personal branding, Acne Fighter, Influencer.
Abstract
The existence of Instagram has
led to the emergence of a new trend, namely the influencer trend. The journey
of influencers in building personal branding to get fans and offers to
collaborate with brands along with the sheer number of skin care and facial
treatments among Instagram user has become a big phenomenon. This research is motivated
by the lack of people discussing the personal branding strategy of an Acne
fighter beauty influencer, even though this is needed in great demand. This
research is qualitative in nature using a descriptive approach that focuses on
eleven aspects of effective personal branding as proposed by Rampersad (2008). The subject of this research is Azhari Irsalna, who is an acne
fighter beauty influencer, while the object of the research is the personal
branding strategy that is carried out by Azhari on
his Instagram account. The data analysis technique in this study was using
interviews, documentation, and non-participant observation. The results showed
that Azhari applied the eleven characteristics of
authentic personal branding proposed by Rampersad
well in her profession as an influencer. Azhari's personal
branding strategy has a unique and consistent vision seen from her good reputation and
transparency in using the products she promoted. Azhari's
specialization as an influencer that focuses on acne fighting with the target
of Instagram followers who have similar problems with his facial skin and the
way she reacts and behaves in
public has made Azhari highlighted because unlike
other influencers, Azhari did promotions without gimmicks,
looks natural like it is what it is (real). Her persistence in trying to
maintain a good performance and image gets good value among her followers.
Keywords: Personal branding, Acne Fighter, Influencer.
Pendahuluan
Eksistensi Instagram menyebabkan munculnya tren baru, terutama tren influencer. Influencer di sini diartikan sebagai seorang pengguna aktif Instagram yang membantu proses pemasaran dari produk atau jasa pada media sosial pribadinya (Anjani & Irwansyah, 2020). Influencer juga merupakan seseorang yang dapat memberikan pengaruh di tengah masyarakat melalui pemikiran, pandangan, dan nasihatnya terutama dalam mempengaruhi minat pembelian (Nasution, 2021). Seorang influencer mempromosikan produk atau jasa dengan mengunggah foto pada media sosial mereka, yang nantinya dapat memberikan pengaruh pada minat beli pengikutnya terhadap produk atau jasa tersebut. Influencer memanfaatkan media foto dan caption atau teks keterangan yang membangkitkan rasa ketertarikan pada pengikutnya. Bagi para influencer, foto merupakan media dalam mengkomunikasikan produk serta beragam kelebihannya (Anjani & Irwansyah, 2020).
Salah satu jenis
influencer adalah beauty influencer. Beauty influencer merupakan influencer
yang memfokuskan dirinya pada bidang kecantikan seperti kosmetik dan skincare.
Beauty Influencer berperan dalam pemasaran produk kecantikan dan skincare
melalui media sosial pribadinya dengan mengunggah foto atau video. (Zukhrufani & Zakiy, 2019).
Beauty influencer memiliki
karakteristik dan fokusnya masing masing, salah satunya yaitu acne prone skin. Acne prone skin adalah keadaan kulit cenderung berjerawat karena
mudah terinfeksi oleh virus dan bakteri. Beauty influencer yang
memiliki fokus dan berjuang dalam mengatasi acne
prone skin biasanya disebut dengan Acne
Fighter. Salah satu Beauty
influencer di Indonesia yang termasuk Acne fighter adalah
Azhari Irsalna. Banyak penelitian terdahulu yang menunjukan influencer dapat
membangun Personal branding di Instagram, namun belum
pernah ada yang membahas mengenai strategi membangun personal branding seorang Acne
fighter beauty influencer. Padahal, personal branding pada seorang acne
fighter beauty influencer di Instagram sangat dibutuhkan, karena hal tersebut
akan membuat acne fighter beauty influencer memiliki reputasi yang baik. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul �Strategi Membangun Personal�
Branding Acne Fighter Beauty Influencer
Azhari Irsalna Di Akun Instagram @Azhirs.�
Sejalan dengan penelitian ini, penelitian yang dilakukan oleh
fachrunnisa dengan judul Strategi
Personal Branding Male Beauty Influencer @Yudhistirawr membuktikan bahwa
strategi personal branding yang
digunakan male beauty influencer @yudhistirawr
di Instagram sesuai dengan sebelas kriteria Authentic
Personal Branding milik Rampersard. Authenticity
Yudhistira yaitu sebagai male beauty
influencer yang lucu, nyablak dan apa adanya dengan visi menyadarkan audiensnya
yang didominasi perempuan agar percaya diri (self love) dan self reminder.
Begitu pula dengan penelitian yang
dilakukan oleh Femilia Pertiwi dan Irwansyah tentang personal branding
Ria Ricis pada akun instagramnya menghasilkan temuan bahwa personal branding
di media sosial perlu untuk direncanakan sebaik mungkin agar bisa
terlaksana dengan efektif dan memudahkan influencer dalam memiliki
pengaruh yang besar serta menjangkau pengikut yang berjumlah banyak. Sedangkan
pada penelitian Iin Soraya tentang Personal Branding Laudya Cynthia Bella Melalui
Instagram (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Akun Instagram @Bandungmakuta)
mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa Bella menggunakan fitur pada Instagram
dalam membentuk personal brandingnya. Bella membentuk personal
brandingnya dengan delapan spesialisasi. Yaitu sebagai asli sunda,
berkepemimpinan baik, humble dan sederhana, berjiwa sosial, terjun
langsung kepada khalayak, berkepribadian baik, mengikuti perkembangan zaman,
dan bercitra positif.
Berdasarkan pada hal tersebut,
maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah �Bagaimana Strategi Personal
Branding yang dibangun acne fighter
beauty influencer @Azhirs di Instagram?�. Tujuan penulisan Artikel ini
adalah untuk mengetahui strategi personal branding yang dibangun oleh acne fighter beauty influencer
@Azhirs di Instagram.
Metode Penelitian
Paradigma yang
digunakan pada penelitian ini adalah Paradigma Interpretif karena peneliti ingin mendapatkan pemahaman bagaimana interpretasi
dari sebuah peristiwa strategi personal
branding yang dilakukan @Azhirs sebagai acne
fighter beauty influencer di
Instagram. Subjek pada penelitian ini juga terbilang menarik karena Azhari
Irsalna merupakan acne fighter beauty influencer. Disisi lain, Azhari
juga merupakan acne fighter beauty influencer dengan pengikut di Instagram
yang lebih rendah di banding acne fighter beauty influencer lainnya. Dalam
penelitian ini, Penulis memilih metode kualitatif dengan pendekatan� deskirptif�
agar bisa mendeskripsikan berbagai data yang didapat dari berbagai
sumber baik dari pendapat ahli maupun dari observasi hasil wawancara yang dapat
dijadikan suatu data untuk membantu penelitian. Dalam pendekatan deskriptif
data juga dapat dianalisis bukan hanya terfokus pada pengumpulan data atau
informasi yang didapatkan dari sumber saja, sehingga pembahasan masalah dan
analisis data akan mudah dipahami. Objek pada penelitian ini yaitu strategi personal
branding pada akun @Azhirs di Instagram. Penelitian dilakukan secara online dikarenakan pandemi covid-19. Informan
dalam penelitian ini terdiri dari satu informan kunci yaitu Azhari Irsalna
endiri, kemudia informan ahli serta tiga informan pendukung sebagai followers Azhari.
Adapun
teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara, dokumentasi,
dan observasi non participant, serta terdapat dua jenis data yang
digunakan pada penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Setelah peneliti memperoleh data yang diperlukan bagi
penelitian dari hasil wawancara, observasi dan literature review, selanjutnya peneliti memilah-milah data untuk
digunakan, dan menyesuaikannya dengan indicator yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, data akan diolah menjadi narasi yang lebih mudah dipahami.
Terakhir, kesimpulan akan ditarik dari hasil penelitian yaitu mengenai strategi
membangun personal branding acne fighter
beauty influencer @Azhirs di Instagram.
Hasil dan Pembahasan
Media sosal sebagai saluran
berbasis jaringan internet yang memudahkan penggunanya dalam menciptakan
representasi diri ataupun berkomunikasi, bersosialisasi, bertukar informasi,
dan berbagi dengan orang lain seraya menjalin kedekatan sosial secara online
(Atmoko, 2020). Instagram merupakan media sosial atau jejaring sosial yang
berfungsi sebagai sarana memasarkan produk, jasa, atau seseorang secara langsung.
Pada Instagram, seorang pemasar dapat mengunggah suatu foto atau video untuk
menawarkan dan memasarkan produk atau jasanya kepada khalayak (Soraya, 2017).
Digital influencer merupakan segelintir orang yang berpengaruh di
jejaring atau media sosial. Segelintir orang tersebut telah dipercaya oleh
khalayak online serta memiliki pendapat yang bisa memberikan dampak pada
opini umum di internet, termasuk terkait produk atau jasa tertentu (Handayani, Evelina, Sylvina, & Lestari, 2019). Salah satu jenis influencer
adalah beauty influencer. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
dipastikan bahwa Azhari adalah digital influencer di bidang beauty influencer yang merupakan acne
fighter dengan menggunakan Instagram sebagai media membangun personal branding pada dirinya.
Dari hasil
wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan kunci, informan ahli
serta informan pendukung didapatkan hasil bahwa personal branding harus dibangun dengan konsistenan. Azhari yang
merupakan� seseorag yang berprofesi sebagai acne fighter beauty dipandang
memiliki sesuatu yang unik oleh followers-nya.
Followers Azhari pun mengatakan bahwa Azhari merupakan acne fighter beauty influencer
yang apa adanya dan konsisten. Karakter yang Azhari bentuk di sosial media
Instagram-nya adalah karakter yang apa adanya dan lebih fokus sebagai acne
fighter. Azhari� lebih fokus sebagai acne
fighter sehingga jadi diri sendiri �yang
apa adanya merupakan karakter dari Azhari. Azhari ingin para pengguna media
sosial tahu bahwa apa yang ada di sosial media tidak selalu indah dengan cara
menunjukan hal hal yang biasanya kebanyakan orang tidak ingin tunjukan yaitu
dengan menunjukan wajah asli yang berjerawat dan sensitif sebagaimana adanya. Karakter, perilaku, nilai serta visi yang
dilakukan Azhari bisa dikatakan Otentik. Peneliti
juga mewawancarai tiga pengikut Azhari di Instagram. Siti Noer menjelaskan
azhari memiliki sifat rasa percaya diri yang bisa ia tiru serta pola pikir
azhari yang cukup dewasa. Nur laili , yang juga merupakan followers Azhari di Instagram menyebutkan bahwa Azhari konsisten
dalam melakukan segala hal yang di inginkannya. Disusul oleh Widyaningrum, menyebutkan juga bahwa Azhari
orang yang gigih, pantang menyerah. Dari sini terlihat bahwa Azhari dalam
menjalankan profesinya tersebut selalu berpegang teguh pada nilai-nilai yang
membuat dirinya mampu mempengaruhi oranglain secara positif sesuai dengan
tujuan dan visi misi yang ia bawa (acne fighter beauty influencer).
Azhari menjelaskan
bahwa yang membedakannya dirinya dengan acne fighter beauty influencer lainnya
adalah cara penyampaiannya ketika sedang review sebuah produk sangat apa adanya
dan secara terang- terangan. Namun, tidak terkesan menjelekkan. Keunikan yang
ingin ditonjolkan azhari sebagai acne
fighter beauty influencer agar lebih menarik dibandingkan acne fighter beauty influencer yang
lainnya adalah bagaimana cara orang berjerawat bisa mendapatkan make up
flawless. Menurut informan kunci, hal tersebut merupakan sebuah keahlian. Hal
menarik lainnya adalah cara Azhari bereaksi serta bersikap di depan publik
dengan tidak membuat dirinya terlihat seperti sedang melakukan gimmick (pencitraan)
menciptakan image yang baik bagi pengikut (followers) nya. Hal ini
membantunya terlihat memiliki wibawa dan karakter yang tidak plin-plan sehingga
;ayak untuk diikuti dan diterima pembelajarannya. Siti noer yang merupakan followers
Azhari di instagram mengatakan perbedaan yang paling khas dari diri Azhari
dengan acnr fighter beauty influencer lainnya yaitu dengan Azhari yang
selalu membuktikan bahwa produk yang dipakainya tidak hanya sekedar endorse
melainkan memang dikonsumsi sendiri jadi manfaatnya terjamin. Kebanyakan influencer lain hanya mempromosikan
produk demi keuntungan pribadi saja tanpa benar-benar mengetahui kualitas dari
produk tersebut apakah memang layak atau tidak atau bahkan berbahaya atau
tidaknya. Dengan menunjukkan bahwa produk yang dipromosikan juga dikonsumsi
sendiri, Azhari menunjukkan bahwa dirinya berbeda dari lainnya.
Perkembangan teknologi yang
begitu pesat membuat membuat setiap hal menjadi mudah
viral. Bagi gen Z saat ini, wajah berjerawat sangat ramai dibicarakan bersamaan
dengan produksi berbagai macam skin care yang mulai keluar di pasaran. Krisis
air bersih serta polusi udara membuat semua orang terutama kalangan remaja
berlomba-lomba untuk memberikan perawatan khusus agar kulit wajah terlihat lebih
bersih dan sehat. Personal branding Azhari sebagar acne fighter influencer
menjadi sangat relevan karena hal ini benar-benar dibutuhkan masyarakat saat
ini dengan jumlah permintaan yang besar. Secara garis besar, Azhari juga telah
menerapkan aspek visibilitas dalam konteks membangun personal brandingnya
sendiri walaupun tidak ada jadwal tertentu untuk mengunggah konten mengingat
orang yang mencari influencer untuk mempromosikan produknya tidak datang setiap
hari. Namun meski begitu, dalam ranah jangka panjang kegiatan Azhari sebagai
influencer acne fighter mulai berjalan dan menarik perhatian banyak orang, dia
tidak menghentikan prosesnya agar pesan yang disampaikan dapat diingat dan
tertanam dalam benak followers instagram pribadinya. Selain dari kepribadiannya
yang gigih dan ramah pada followers, Azhari juga mampu menjaga
kinerja nya sejauh ini karena kalau tidak pasti angka followers nya merosot
tajam sebab ia mengecewakan publik. Dari yang terlihat, Azhari belum terlalu
sering melakukan evaluasi (dalam hal ini menanyakan pendapat followers) namun
tentu saja kita tidak tahu apabila dalam kesendiriannya ia melakukan penilaian
kinerjanya sendiri atau tidak. Yang pasti, perkembangan personal branding ke
arah yang lebih baik tidak akan terjadi begitu saja jika memang kinerja nya
tidak terjaga.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan yang sudah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi personal branding yang diterapkan acne fighter beauty influencer @Azhirs
di Instagram sesuai kriteria Authentic Personal
Branding milik Rampersard dengan 11 kriteria.� Authenticity Azhari yaitu� fokus sebagai acne
fighter yang menjadi diri sendiri dengan karakter yang apa adanya dan selalu
menunjukan wajah asli yang berjerawat dan sensitif sebagaimana adanya. �Integrity Azhari yaitu Menjadi
diri sendiri dan tidak terlalu banyak settingan �serta yang diunggah di sosial medianya adalah
hampir sama dengan dirinya di dunia nyata. Consistency Azhari yaitu memastikan
agar postingan Instagramnya sesuai
dengan perilakunya, Azhari selalu melakukan cek postingan yang ingin
dipostingnya agar keluar dari topik ataupun berlebihan. Specialization Azhari
yaitu cara penyampaiannya ketika sedang review
sebuah produk sangat apa adanya dan secara terang- terangan. Namun, tidak terkesan
menjelekkan. Authority Azhari terlihat dari keahlian make up
dengan eye look bold dan cara orang berjerawat bisa
mendapatkan make up flawless. Distinctiveness
Azhari yaitu Karakteristik makeup dengan eye look bold. Relevant,
Azhari lakukan dengan menaruhnya informasi penting�
pada high light instagramnya untuk memudahkan followersnya dalam
mendapatkan informasi dan
memberikan manfaat bagi followersnya terutama bagi followersnya yang berjerawat
dan kulit yang sensitif. Visibility Azhari lakukan dengan memperhatikan waktu pengunggahan agar mendapatkan impresi yang baik. Persistence Azhari yaitu yaitu
kebal hati, telinga dan wajah. Namun seiring berjalannya waktu Azhari bisa
menerima jalannya. Kemudian, Godwill,�
menganggap followersnya adalah temannya dan sering berinteraksi
dengan followersnya. Performance Azhari yaitu selalu melakukan interaksi
dengan followersnya seperti membalas direct messages ataupun membuka QnA
pada Insta story.� Azhari
menerapkan 7 Fitur fitur Instagram yang dikemukakan oleh Atmoko yang terdiri
dari 7 Fitur, seperti ��Photo upload,
Caption, Hastag, Like, Comment, Followers dan Mentions untuk
menunjang strateginya dalam membangun personal branding di Instagram.
Anjani, Sari, & Irwansyah, Irwansyah.
(2020). Peranan Influencer Dalam Mengkomunikasikan Pesan Di Media Sosial
Instagram [the Role of Social Media Influencers in Communicating Messages Using
Instagram]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 16(2), 203.
https://doi.org/10.19166/pji.v16i2.1929 Google Scholar
Handayani, F., Evelina, L., Sylvina, V.,
& Lestari, A. (2019). Digital Influencer in Product Promotion: Fostering
Consumers� Trust by Engaging Followers.
https://doi.org/10.4108/eai.26-1-2019.2282985 Google Scholar
Nasution, Asrindah. (2021). Strategi
Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial Instagram.
Jurnal Bisnis Corporate, 6(1), 11�18.
https://doi.org/10.46576/jbc.v6i1.1484 Google Scholar
Soraya, Iin. (2017). Personal Branding
Laudya Cynthia Bella Melalui Instagram (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Akun
Instagram @Bandungmakuta). Jurnal Komunikasi, 8(2), 30�38. Google Scholar
Zukhrufani, Alfitri, & Zakiy, Muhammad.
(2019). the Effect of Beauty Influencer, Lifestyle, Brand Image and Halal
Labelization Towards Halal Cosmetical Purchasing Decisions. Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Islam (Journal of Islamic Economics and Business), 5(2),
168. https://doi.org/10.20473/jebis.v5i2.14704 Google Scholar
������������������������������������������������
Copyright holder: Retno Khairani Effendi,
Indria Angga Dianita (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |