Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
7, Juli 2022
PERANAN E-COMMERCE DALAM PENINGKATAN PENJUALAN UMKM
Erislan
Universitas Sahid Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Salah satu yang sangat membantu dalam meningkatkan daya saing bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di tengah situasi pandemi covid 19 adalah adanya e-commerce yaitu penjualan berbasis online. E-commerce di tengah situasi pandemi menjadi salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan daya saing bagi para pelaku bisnis tidak terkecuali para pelaku UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan e-commerce bagi UMKM dalam meningkatkan volume penjualan. Metode penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif deskriptif analitis. Desain penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan lapangan. Uji keabsahan yang diterapkan adalah uji kredibilitas data dengan meningkatkan ketekunan dan data triangulasi melalui wawancara yang mendalam terhadap pemilik UMKM yang menjual produknya pada e-commerce Tokopedia dan Facebook e-commerce page. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, display data dan conclussion drawing atau verification dan ditambahkan dengan analisis SWOT. Hasil data penelitian ini menunjukkan bahwa peran e-commerce dalam meningkatkan penjualan UMKM pada UMKM SRN (Sejahtera Rempah Nusantara) yang menggunakan Tokopedia dan Facebook e-commerce page adalah dapat menaikkan pangsa pasar dan memberikan kepercayaan kepada konsumen sebagai produk yang terpercaya aman untuk dikonsumsi karena produknya telah berhasil masuk sebagai produk UMKM yang memiliki NIB, sertifikat halal, izin edar dari Dinas Kesehatan berupa P.IRT dan e-commerce resmi, memberikan ruang bagi pemilik UMKM untuk mempromosikan secara online di tengah ketatnya persaingan era pandemi covid 19, dapat mempertahankan eksistensi usaha dengan pemasaran online sehingga pendapatanpun tidak berkurang serta memperluas akses usaha. Selain itu dapat meningkatkan otomatisasi, integrasi, publikasi, interaksi dan transaksi.
Kata Kunci: Rempah Cirebon, UMKM, SRN, Tokopedia, Facebook e-commerce page
Abstract
One of the things that is very helpful in
increasing competitiveness for Micro, Small and Medium Enterprises in the midst
of the Covid-19 pandemic situation is the existence of e-commerce, namely
online-based sales.� E-commerce in the
midst of a pandemic situation is one of the alternative solutions to increase
competitiveness for business people, including MSME players. This study aims to
determine the role of e-commerce for MSMEs in increasing sales volume. The
research method used is an analytical descriptive qualitative methodology. The
design of this study uses a case study with a field approach. The validity test
applied is a data credibility test by increasing persistence and triangulation
data through in-depth interviews with MSME owners who sell their products on �Tokopedia e-commerce
and Facebook e-commerce pages. The data analysis used is miles and Huberman
model data analysis which includes data reduction, data display and conclussion drawing or verification and is added with SWOT
analysis. The results of this research data show that the role of e-commerce in
increasing MSME sales at SRN (Sejahtera Rempah
Nusantara) MSMEs that use Tokopedia and Facebook e-commerce pages is to
increase market share and provide confidence to consumers as trusted products
that are safe for consumption because their products have been successfully
entered as MSME products that have NIB, halal certificates, distribution
permits from the Health Office� in the form of P.IRT and� official e-commerce, providing space for MSME
owners to promote online in the midst of intense competition in the era of the
Covid-19 pandemic, can maintain business existence with online marketing so
that income is not reduced and expand business access. In addition, it can
improve automation, integration, publication, interaction and transactions.
Keywords: Rempah Cirebon, UMKM, SRN, Tokopedia, Facebook
e-commerce page
Pendahuluan
Dewasa ini, dunia perdagangan
telah mengalami inovasi disrupsi yaitu suatu sistem
pasar yang mengedepankan sisi
praktis, mudah dan cepat dalam proses transaksinya (Zuliyati, Triyanto, & Handayani, 2021).
Problematika yang sering alami oleh masyarakat Indonesia salah
satunya di sisi keuangan (Yusuf, Santi, & Rismaya, 2021).
Promosi produk merupakan salah satu kunci kesuksesan suatu usaha (Dhameria, Ghozali, Hidayat, & Aryanto, 2021)
sehingga bisa mengatasi masalah financial
tersebut. Selain itu pelaku usaha
perlu meningkatkan kinerja karyawan (Rismaya, 2017)
agar hasil promosi maksimal. Pada era pandemi ini, para pelaku UMKM mulai melakukan adaptasi dengan kemajuan teknologi dalam mempromosikan produk mereka secara
online melalui e-commerce (Fadiyah S Nafiza, Luiz Fernando, Mela F Andini, 2021).
E-commerce merupakan suatu
teknik pemasaran online
yang kini diminati dan dilakukan oleh para pelaku Usaha
Kecil, Mikro dan Menengah
(UMKM) karena di anggap lebih memudahkan untuk menjaring pangsa pasar yang lebih besar di tengah ketatnya persaingan bisnis era pandemi (Avriyanti, 2019).
E-commerce diartikan sebagai
penjualan dan periklanan berbasis internet dengan pemanfa�atan teknologi elektronik berdasarkan konteks Business to Business (B2B) dan Business
to Cunsumer (B2C) dengan
tujuan mempermudah komunikasi dengan mitra supply chain sehingga
dapat meningkatkan fungsi internal dalam hal kegiatan proses dan penetapan pemesanan (Siagian, 2021).
Berdasarkan data pada Bank Indonesia, terdapat
87,5% UMKM yang terkena dampak
adanya pandemi, terutamana dari segi penjualan mencapai 93,2% (Ika Purnama, Pratamu Putri, Bahagia, & Kapten Mukhtar Basri No, 2021).
Economic Shock ini menjadi
faktor penyebab utama dalam mempengaruhi
aktivitas dalam bidang ekonomi terutama UMKM (Indarthi, Anifah W, Alfania Sunarsih, Theresia A Purwandari, 2020).
UMKM yang tidak ingin mengalami kekalahan dalam persaingan bisnis era pandemi mulai melirik ke
pemasaran online melalui
e-commerce, sehingga pendapatan
yang biasa diperoleh secara offline kini bisa diperoleh juga melalui online (Yenni Sugiarti, 2020).
Hal tersebut dikategorikan sebagai upaya mempertahankan
eksistensi produk UMKM era pandemi. Hal tersebut yang mendorong para pelaku UMKM memanfa�atkan pemasaran produk melalui e-commerce.
Di Indonesia terdapat beberapa wadah e-commerce terkenal (Lonardi, Lan, Hutabarat, Nugroho, & Supriyanto, 2021)
diantaranya adalah Tokopedia
dan Facebook e-commerce page. Tokopedia adalah
salah satu e-commerce terbesar
di Indonesia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha
Edison pada tanggal 6 Februari
2009 yang menggunakan sistem
escrow, yaitu sebuah sistem yang menjadikan Tokopedia sebagai pihak tengah
yang menjembatani transaksi
penjual dan pembeli untuk menghindari kecurangan online sebagai metode pembayaran transaksi jual-belinya (Gamayanto, 2018)
sedangkan facebook e-commerce
page adalah sebuah
pasar online yang merupakan pengembangan dari facebook group untuk mewadahai pengguna facebook yang melakukan kegiatan jual-beli secara online (Simatupang, Efendi, & Putri, 2021).
Pemilihan e-commerce yang baik
sebagai wadah transaksi jual beli online harus secara bijak dilakukan
agar dapat meminimalisis segala bentuk kejahatan
di dunia internet (Pulakiang, Wiranatha, & Batmetan, 2019).
Salah satu kunci
pembuka keberhasilah bagi para pelaku bisnis khususnya pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) adalah dengan menyediakan layanan pemesanan dan layanan jasa pengiriman
suatu produk usaha yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat terkini, salah satunya dengan membuka toko online atau e-commerce
dengan pemanfa�atan
internet sebagai media penghubung
(Prasetyo, 2016).
Aneka ragam transaksi usaha seperti transaksi
jual-beli, proses pemasaran
baik pemasaran barang maupun jasa
hingga pendistribusian produk dapat dilakukan
dengan pemanfa�atan e-commerce
dengan mudah karena hampir 200 juta atau tepatnya
196,7 juta penduduk
Indonesia merupakan pengguna
internet aktif (Lovita & Susanty, 2021).
Berangkat dari latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peranan e-commerce
dalam meningkatkan penjualan produk UMKM.
Metode Penelitian
Metode kualitatif adalah metode penelitian
dengan cara mendeskripsikan lebih mendalam mengenai pemahaman subjek penelitian (Imanina, 2020).
Metode penelitian kualitatif dipandang sebagai penelitian yang paling efektif dalam mengekstrasi
pengalaman dan perspektif atau sudut pandang
subjek penelitian pada suatu topik atau
fenomena (Ali Basyah & Razak, 2020).
Metode kualitatif dapat menjembatani proses pendalamanan analisis pada riset pemasaran dan pengukuran kinerja bisnis (Susila, 2015).
Dimana ini merupakan metode yang cocok untuk mengetahui peranan e-commerce dalam meningkatkan penjualan produk pada bisnis UMKM. Selain itu, pada penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik unik diantaranya ialah: (1) Latar yang bersifat natural, (2) Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri, (3) Bersifat deskriptif, (4) Penelitian kualitatif memprioritaskan proses
dibanding hasil, (5) Analisis data bersifat induktif, dan (6) Penelitian kualitatif lebih menekankan interpretasi dari sebuah data dan menekankan suatu makna dari data yang ada (Fadli, 2021).
Karakteristik tersebut menjadi hal yang bisa mendukung kualitas dari hasil
penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian ini disusun berdasarkan data primer. Data
primer adalah data yang pengambilannya
langsung dari subjek penelitian melalui pengamatan dan catatan lapangan selama proses wawancara, oberservasi dan dokumentasi (Nurwanda & Badriah, 2020).
Saat proses wawancara, pendekatan yang dilakukan adalah dengan pendekatan
lapangan dan studi kasus. Studi kasus
adalah strategi penelitian
pada suatu program dan aktivitas
yang dilakukan oleh individu,
kelompok maupun lembaga atau organisasi
secara mendalam (Rusli, 2021).
Proses penyusunan dan penataan
kasus berdasarkan data yang
telah diperoleh dengan memfilter data sehingga data menjadi ringkas dan padat menjadi data yang dapat diatur dan dijangkau (Yusanto, 2020).
Pada penelitian kualitatif,
rancang bangun kerangka konseptual akan terbentuk dengan baik apabila
telah melaksanakan studi lapangan terlebih dahulu (Firmansyah, Masrun, & Yudha S, 2021).
Penelitian lapangan merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara peneliti
terjun langsung ke lapangan untuk
mencari dan mendapatkan
data dengan menggunakan catatan lapangan kemudian menganalisisnya, sehingga pendekatan ini di anggap sebagai
pendekatan yang luas dalam penelitian kualitatif (Prof. Dr. Eri Barlian, 2016).
Setelah data primer terkumpul
melalui pendekatan lapangan dan studi kasus kemudian dilakukan analisis data. Penelitian ini menggunakan analisis data model
Miles dan Huberman yaitu analisis
data yang terdiri dari
proses reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi data (Firman, 2018).
Reduksi data adalah kegiatan memilih, mengabstraksi dan mentransformasi
data yang sudah terkumpul menjadi kumpulan data yang paling
penting dan dibutuhkan serta sesuai dengan
tema penelitian, dimana proses tersebut yang sepenuhnya berlangsung selama berada di lapangan dan terjadi secara terus-menerus (Rijali, 2019).
Sedangkan display data adalah
sekumpulan hasil data yang dijadikan sebagai dasar informasi penelitian yang disusun dengan rapi dan terstruktur dengan baik (Ghoustanjiwani Adi Putra, Tutut Nani Prihatmi, & Hani Zulfia Zahro,
2021).
Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan yaitu proses pemadatan narasi dari interpretasi
data yang telah terurai luas sehingga menjadi
suatu kumpulan data yang dideskripsikan secara singkat namun tidak
mengurangi esensi dari data yang ada. Pada penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT untuk menggali lebih mendalam dan meluas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat pada operasional di UMKM
SRN. Analisis SWOT adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pengidentifikasian secara sistematis mengenai berbagai faktor yang didasarkan pemikiran logika terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada lembaga usaha (Husni & Wardhana, 2021).
Fungsi analisis SWOT adalah untuk mencari
dan mengetahui peluang dan ancaman yang terdapat pada eksternal perusahaan serta untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh internal perusahaan
(Gunawan, Mubarak, Anbar, & Sanjaya, 2020).
Pemeriksaan keabsahan pada data kualitatif dapat dilakukan dengan uji kredibilitas data (Yunengsih & Syahrilfuddin, 2020).
Proses yang dijalankan dalam
uji kredibilitas pada penelitian
ini meliputi perpanjangan pengamatan, dimana pengamatan dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan, dan triangulasi, dimana peneliti merangkum dan membuat suatu kesimpulan dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi
pada UMKN SRN di Cirebon.
Hasil dan Pembahasan
Gambaran Umum UMKM Sejahtera Rempah
Nusantara
UMKM adalah usaha
ekonomi produktif yang aktivitasnya berdasar pada ketentuan yang tercantum pada undang-undang No.20 tahun 2008
yang dijalankan oleh para pelaku
usaha, baik secara individu maupun secara badan usaha. Sejahtera Rempah Nusantara
(SRN) merupakan salah satu
UMKM yang aktif dan produktif
dalam menghasilkan produk rempah bubuk
yang bisa digunakan sebagai bumbu masak
ataupun bahan tambahan minuman tradisional yang diproduksi menggunakan rempah-rempah berkualitas khas Indonesia yang berlokasi di Cirebon, tepatnya
pada blok Sigendang, Kelurahan Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. SRN telah memiliki perizinan berusaha berbasis risiko dengan Nomor
Induk Berusaha (NIB) yakni 1709210033734 dengan skala usaha mikro.
SRN pun telah dijamin sebagai produk halal yang dibuktikan dengan adanya sertifikat halal dan kepemilikan izin edar dari Dinas Kesehatan berupa P.IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang diupayakan oleh
Bapak Dudung Abdul Gopar sebagai pemilik dan pendiri UMKM Sejahtera Rempah
Nusantara (SRN). Jenis produk
yang dihasilkan oleh Sejahtera Rempah
Nusantara adalah lada putih bubuk, lada
hitam bubuk, kencur bubuk, kunyit
bubuk, jahe merah bubuk dan beberapa rempah serta tumbuhan herbal lainnya dengan daerah pemasaran di kawasan Provinsi dan sistem pemasaran secara retail dan non retail.
Dalam memasarkan produknya,
Sejahtera Rempah Nusantara (SRN) memanfa�atkan
e-commerce Tokopedia dan Facebook e-commerce page untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas di tengah ketatnya persaingan era pandemi covid 19. Adapun keyword nama
online shop yang bisa dicari
baik pada kolom pencarian Tokopedia maupun
Facebook e-commerce page adalah Rempah Cirebon. Pada etalase toko SRN di Tokopedia dan Facebook e-commerce page terdapat berbagai macam foto asli
dari produk SRN yang terdiri dari berbagai
macam produk rempah bubuk yang semuanya diracik dengan bahan alami
yang aman dan sehat untuk dikonsumsi sehari-hari.
Berikut adalah tampilan
online shop SRN pada e-commerce Tokopedia dan Facebook e-commerce
page.
�
Gambar 1 Tampilan online
shop SRN ������ ����������Gambar 2 Tampilan
online shop SRN di Tokopedia��������������������������������������� ������� ������������di FB E-Commerce Page
Dalam proses pemberian layanan pengiriman produknya, SRN menawarkan pengiriman jasa melalui Grab Express, GoSend
Bike, JNE, Sicepat Reg, Sicepat
Gokil, Sicepat Halu, Wahana, J&T, JNE Reg,
Tiki dan Pos Indonesia. Penawaran jasa
pengiriman yang beraneka ragam merupakan pelayanan prima yang berikan SRN untuk para pelanggan SRN, sehingga pelanggan dapat memilih ekspedisi
pengiriman yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Sistem pembayaran yang diterapkan menggunakan sistem pembayaran escrow, sehingga dapat memberikan rasa tenang bagi pelanggan karena keamanan transaksi dijamin melalui pembayaran metode ini.
Adapun alur proses pembuatan produk pada UMKM SRN dapat dilihat pada bagan berikut:
Penimbangan Penyegelan Pelabelan Pengiriman Produk Penyimpanan Produk siap
Jual Pencucian dan Pembersihan Pengirisan/ Peracahan Pengeringan/ Penjemuran Penyimpanan Rempah Bubuk Pengovenan Penggilingan
Gambar 3
Alur Proses SRN
Berikut merupakan contoh
produk yang dipasarkan UMKM
SRN pada e-commerce Tokopedia dan Facebook e-commerce page.
Gambar 4
Contoh Produk UMKM SRN
Peran e-commerce untuk
Kemajuan UMKM
Keberadaan e-commerce di tengah masyarakat yang hampir seluruhnya pengguna internet dan
media sosial menjadi suatu peluang yang sangat besar bagi para pegiat usaha di Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) khususnya UMKM Sejahtera Rempah
Nusantara (SRN) untuk memperluas
akses pemasaran dan memperbesar perkembangan bisnis era pandemi yang mengalami pembatasan dalam kegiatan usaha secara tradisional
karena diberlakukakannya
WFH, Sosial Distancing dan PPKM besar-besaran
selama beberapa waktu. Adanya e-commerce
Tokopedia dan Facebook e-commerce page memberikan dampak positif terutama untuk sektor perdagangan dan kegiatan pemasaran, serta memberikan kontribusi berupa percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi covid 19 yang sedang melanda di beberapa negara, khususnya Indonesia.
Adanya pembatasan pergerakan
masyarakat (social distancing) membuat sebagian masyarakat lebih memilih untuk memenuhi
kebutuhan makan dengan hanya memasak
di rumah saja dibanding harus membeli ke rumah
makan atau restaurant. Hal tersebut dilakukan selain dapat memangkas
biaya konsumsi sehari-hari juga dilakukan sebagai wujud kepatuhan
terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah era pandemi dimana aktivitas di luar rumah harus dikurangi
agar terhindar dari pemaparan virus covid 19. Berdasar
hal tersebut, adanya e-commerce bagi UMKM SRN menjadi hal yang sangat bermanfaat dan berperan dalam meningkatkan daya saing dan volume penjualan produk, karena pemasarannya dapat menjangkau berbagai daerah tanpa harus khawatir
melanggar peraturan pemerintah serta produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa e-commerce bagi UMKM SRN dapat dijadikan sebagai saran untuk melakukan promosi dan pemasaran produk sehingga dapat meningkatkan total pendapatan dari kuantitas penjualan. Pada akhirnya melalui e-commerce, pengembangan sebuah UMKM mendapat kemudahan untuk dicapai.
Selain itu, e-commerce dapat membantu dalam menekan biaya
operasional usaha, termasuk biaya sewa toko, biaya
pemasaran yang berisiko gagal, etalase produk usaha, rantai
pasokan, dll. Menurut pemilik dan pendiri UMKM SRN, Bapak Dudung
Abdul Gopar, adanya e-commerce
sangat membantu dan memiliki
peranan yang cukup penting, diantaranya ialah:
1. E-commerce mempu
memberikan win-win solution untuk menyelesaikan permasalahan antara trust penjual dan trust pembeli dalam hal
penyelesaian pembayaran,
2. E-commerce mampu
memberikan efisiensi bagi konsumen dalam hal biaya pengiriman melalui program
bebas ongkir,
3. E-commerce mampu
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penjual karena jasa pengiriman biasanya
melakukan pick up (pengambilan paket) ke rumah penjual secara langsung.
Jadi sipenjul bisa melakukan efisiensi biaya pengiriman (pengiriman dari rumah
ke konter jasa pengiriman) dan efektifitas waktu.
Manfaat e-commerce
model B2C (Bussiness to Customer) bagi
UMKM
Tokopedia dan Facebook e-commerce page merupakan kategori e-commerce dengan model B2C atau Bussiness to Customer. B2C adalah model penjualan antara pelaku usaha
dengan konsumen. Fitur-fitur yang ditawarkan Tokopedian dan Facebook e-commerce page memberi dukungan penting dalam kegiatan
usaha karena memberi nilai manfaat
berikut:
1. Menambah produktivitas usaha
2. Menekan biaya sehingga UMKM dapat menjalankan usahanya secara lebih hemat
3. Pengambilan keputusan lebih berkualitas
4. Membangun jaringan dan relasi dengan pelanggan
lebih luas
5. Menciptakan strategi baru dengan membangun penawaran-penawaran yang lebih menarik.
E-commerce model B2C pada UMKM
1. Pengertian B2C
B2C adalah sistem penjualan suatu produk
baik secara retail maupun non retail yang dilakukan oleh para pebisnis secara
langsung kepada konsumen atau pelanggan yang merupakan end user (pengguna
akhir, biasanya pelanggan pada bisnis model B2C merupakan pelanggan untuk
keperluan penggunaan pribadi bukan untuk dijual lagi.
Pada model B2C tidak terdapat perantara
antara penjual dengan pelanggan, karena penjual langsung menyalurkan produknya
kepada pelanggan. Bisnis dengan model B2C ini sudah berkembang sangat lama, dan
merupakan model bisnis yang paling sering digunakan oleh para pelaku usaha,
seperti penjual di mall, restaurant, pedagang sayur di pasar, dimana mereka
menjual produknya dengan model B2C karena prosesnya penjual langsung melayani
pembeli yang merupakan end user. Namun, seiring perkembangan internet dan
teknologi, B2C kini tidak hanya dilakukan secara tradisional, melainkan sudah
dilakukan secara online melalui e-commerce. Hal tersebut juga dilakukan oleh
beberapa pelaku UMKM, salah satunya UMKN SRN (Sejahtera Rempah Nusantara). SRN
membuat akun pada e-commerce Tokopedia dan Facebook e-commerce page untuk
menjangkau pelanggan dari berbagai daerah secara langsung dan online.
2. Type-type B2C
a. Penjual
langsung/ Direct seller
Model penjualan B2C dengan type direct
seller adalah type B2C yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis mulai
dari perusaaan kecil, besar hingga bisnis rumahan. Biasanya type ini memanfa�atkan
platform online dalam pemasaran dan iklan produknya seperti Instagram dan Facebook.
Tidak sedikit penjual yang menerapkan type direct seller membangun sebuah
website khusus untuk mempromosikan produk bisnisnya.
b. Perantara
Online
Pada type ini, penjual tidak memiliki
produk yang bisa di ambil dengan langsung secara offline karena penjual type
ini hanya menyediakan produk melalui platform saja. Perantara online pada
umumnya memperoleh keuntungan berdasarkan komisi dari setiap produk yang
berhasil terjual.
c. Berbasis
periklanan
Model B2C dengan type berbasis periklanan
dikategorikan sebagai website atau e-commerce yang berbasis periklanan yang
bisa di akses secara gratis atau free.
d. Berbasis
komunitas
Secara umum, pada type ini penjual membuat
postingan menarik untuk menarik pengunjung website sehingga dapat menaikan
traffic website. Pada
type ini, penjual membuat semua komunitas baik pada Facebook maupun
platform-platform serupa. Dengan terbentuknya komunitas tersebut, ketertarikan
masyarakat yang tergabung dalam komunitas akan meningkat, sehingga peningkatan
volume penjualan pun akan ikut naik.
e. berbasis
biaya
Model
B2C dengan type ini secara umum mengandalkan subscription berbayar, para
penjual membuat konten menarik untuk disuguhkan kepada pelanggan yang sudah
berlangganan dan berbayar. Biayanya model B2C type ini bergerak di bidang media
seperti Netflix, We TV, dan situs media online lainnya.
3. Tantangan B2C
Pemilik
UMKM yang menggunakan model bisnis B2C sangat menggantungkan perkembangan
usahanya kepada para pelanggan. Sehingga mempertahankan stabilitas aktivitas
jual beli pada suatu bisnis menjadi salah satu tantangan yang cukup besar
terlebih banyak situasi yang unprediction seperti adanya covid 19 yang
menjadikan turunnya daya beli masyarakat. Namun demikian, untuk UMKM masih bisa
mempertahankan eksistensi produknya dengan mengikuti perkembangan teknologi dan
internet untuk periklanan dan pemasaran produk.
Tantangan berikutnya adalah UMKM
yang mengunakan model B2C memiliki persaingan yang sangat besar dibanding
dengan pebisnis yang menggunakan model B2B, sehingga dibutuhkan effort yang
cukup besar untuk bisa bersaing dengan banyaknya para kompetitor dari sisi
harga, jasa pelayanan, kualitas produk, dan brand. Pada bidang digital,
pebisnis UMKM harus mampu membuat tampilan website atau akun e-commercenya
menjadi lebih menarik perhatian pelanggan dan harus bisa user-friendly.
Analisis SWOT
Berikut merupakan
hasil analisis SWOT pada
UMKM SRN mengenai adanya e-commerce
bagi peningkatan penjualan produk SRN diantaranya ialah:
1. Strength / Kekuatan: Memudahkan
transaksi jual beli dengan pelanggan yang jaraknya saling berjauhan sehingga proses
penjualan dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan murah.
2. Weakness / Kelemahan:
Produk yang hanya bisa dilihat secara virtual terkadang memberikan interpretasi
yang berbeda-beda bagi setiap pelanggan, sehingga jika produknya tidak secara
langsung dilihat atau dipegang, menimbulkan kesalahfahaman mengenai produk yang
ditawarkan, sehingga sebagian pelanggan merasa produk tidak sesuai dengan yang
ditampilkan
3. Opportunity / Peluang: Pemasaran
online merupakan pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat era pandemi,
sehingga apabila produknya disukai pelanggan akan membuat produk laris
dipasaran tanpa harus menemui pelanggan secara langsung atau membuka lapak
secara tradisional dan offline yang tentunya membutuhkan waktu dan biaya yang
lumayan besar dibanding pemasaran online melalui e-commerce.
4. Threat / Ancaman: Semakin berkembangnya
teknologi dan kemudahan akses pengetahuan mengenai perkembangan teknologi,
menjadi suatu ancaman tersendiri bagi pengguna e-commerce di kalangan pelaku
UMKM karena rawan pembuatan website palsu, perusakan/ pemanipulasian data
produk asli, selain itu juga tercipta ketatnya persaingan harga, persaingan
secara global dan persaingan kualitas produk yang serupa.
Kesimpulan
E-Commerce memberikan peranan penting bagi kemajuan pelaku Usaha Kecil,
Mikro dan Menengah (UMKM) karena dapat membantu memasarkan dan mengembangkan
usahanya melalui jangkauan pangsa pasar yang lebih luas melalui transaksi online.
Melalui e-commerce, para pelaku usaha UMKM menjadi lebih dimudahkan
dalam prosesnya karena dapat mempertemukan pelanggan yang berada di berbagai
daerah, sehingga dapat menekan biaya. Selain itu, dengan adanya pasar online,
kebutuhan pelanggan yang sebagian besar pengguna internet menjadi terpenuhi.
Model
bisnis yang digunakan oleh
UMKM SRN adalah model B2C, dimana
model ini merupakan model
yang paling banyak digunakan
oleh para pebisnis, menjadikan
UMKN SRN memiliki pesaing
yang sangat banyak. Hal tersebut
dijadikan sebuah tantangan yang memotivasi UMKM
SRN untuk meningkatkan bisnisnya melalui peningkatan mutu produk dan mutu layanan serta penawaran
harga yang lebih terjangkau dibanding yang lain.
Berdasarkan hasil penelitian, peran e-commerce
dalam meningkatkan penjualan bagi UMKM, khususnya UMKM SRN diantaranya adalah 1) Otomatisasi, yaitu penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin yang dioperasikan secara online, dengan kata lain mengganti pemasaran penjualan sistem tradisional dan manual menjadi pemasaran sistem online yang bisa menekan biaya
besar, 2) Integrasi, yaitu suatu sistem yang bisa menjadikan suatu aktivitas menjadi lebih efektif
dan efisien, 3) Publikasi, yaitu dapat mempromosikan
dan mengkomunikasi produk dengan baik dan tepat sasaran, 4) Interaksi, yaitu hubungan antara penjual dan pembeli yang saling memberian informasi yang dibutuhkan dan
yang ditawarkan sehingga dapat menghindari adanya human error dan miss communication, 5) Transaksi, yaitu adanya akad jual
beli yang disepakati bersama sehingga tidak ada pihak
yang merasa dirugikan.
Ali Basyah, Nazaruddin, & Razak, A.
(2020). Metode Kualitatif Dalam Riset Bisnis : Satu Tinjauan. Economica
Didactica, 2(1), 1�9. Google Scholar
Avriyanti, Shinta. (2019). Program Studi Ilmu
Administrasi Publik Sekolah TInggi Ilmu Adminitrasi Tabalong Jl. Komplek
Stadion Olah Raga Saraba Kawa Pembataan Tanjung-Tabalong Kode Pos 70123
Telp./Fax (0526). Jurnal PubBis, 4(1), 82�99.
Dhameria, V., Ghozali, I., Hidayat, A., & Aryanto,
V. (2021). Networking capability, entrepreneurial marketing, competitive
advantage, and marketing performance. Uncertain Supply Chain Management,
9(4), 941�948. https://doi.org/10.5267/j.uscm.2021.7.007 Google Scholar
Fadiyah S Nafiza, Luiz Fernando, Mela F Andini, Nugia
D. Yunita. (2021). Peran E-Commerce Dalam Pengoperasian UMKM di Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Manajemen Bisnis, 18(4), 502�522. Google Scholar
Fadli, Muhamad Rijal. (2021). Memahami desain metode
penelitian kualitatif. Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1),
33�54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1. Google Scholar
Firman. (2018). Pembinaan Anak Jalanan Melalui Rumah
Singgah di Sumatera Barat. Universitas Negeri Padang. Retrieved from
https://www.researchgate.net/profile/Firman-Firman-8/publication/328675936_Pembinaan_Anak_Jalanan_Melalui_Rumah_Singgah_Di_Sumatera_Barat/Links/5bdb469f4585150b2b973caa/Pembinaan-Anak-Jalanan-Melalui-Rumah-Singgah-Di-Sumatera-Barat.pdf?origin=publication_ Google Scholar
Firmansyah, Muhammad, Masrun, Masrun, & Yudha S, I.
Dewa Ketut. (2021). Esensi Perbedaan Metode Kualitatif Dan Kuantitatif. Elastisitas
- Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3(2), 156�159.
https://doi.org/10.29303/e-jep.v3i2.46 Google Scholar
Gamayanto, Indra. (2018). Inovasi & Pengembangan
E-Commerce-CRM Dalam Menghadapi Globalisasi: Studi Kasus-Tokopedia.com. Jl.Imam
Bonjol, 7(1), 205�207. Google Scholar
Ghoustanjiwani Adi Putra, Tutut Nani Prihatmi, &
Hani Zulfia Zahro. (2021). Metode Data Display Dalam Preliminary Survey
Lapangan Di Tk Tunas Bangsa (Sumbermanjing Wetan, Malang). Pawon: Jurnal
Arsitektur, 5(1), 107�116. https://doi.org/10.36040/pawon.v5i1.3323 Google Scholar
Gunawan, Bahtiar, Mubarak, Maulana Shaleh, Anbar,
Nisrina, & Sanjaya, Rangga. (2020). Strategi Pengembangan Teknologi
E-Commerce Umkm Rumah Sayur Lembang Menggunakan Metode Analisis Swot. Jurnal
Teknologi Dan Open Source, 3(1), 1�13.
https://doi.org/10.36378/jtos.v3i1.526 Google Scholar
Husni, Muhammad Amral, & Wardhana, Aditya. (2021).
Analisis Strategi Pemasaran Tokopedia di Indonesia. Journal E-Proceeding of
Management, 8(2), 1185�1193. Google Scholar
Ika Purnama, Nadia, Pratamu Putri, Linzzy, Bahagia,
Rahmad, & Kapten Mukhtar Basri No, Jl. (2021). Analisis E-commerce Dalam
Membantu Penjualan UMKM di Tengah Pandemi. Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi
Dan Studi Pembangunan, 21(2), 194�200. Retrieved from http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ekawan/article/view/8503 Google Scholar
Imanina, Kafilah. (2020). Penggunaan Metode Kualitatif
dengan Pendekatan Deskriptif Analitis dalam Paud. Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu
Anak Dan Media Informasi PUD, 1(1), 19�31. Google Scholar
Indarthi, Anifah W, Alfania Sunarsih, Theresia A
Purwandari, Prada P. Ayu. (2020). Peranan E-Commerce di Berbagai Kalangan di
Indonesia dalam Berbagai Bidang Perekonomian Akibat dari Dampak Pandemi
Covid-19. Journal of Education and Technology, 1(1), 6�11. Google Scholar
Lonardi, Sanny, Lan, Wong Pong, Hutabarat, Fauzi Akbar
Maulana, Nugroho, Ngajudin, & Supriyanto, Supriyanto. (2021). Peranan
Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna E-commerce
Shopee Di Politeknik Cendana. Journal of Business and Economics Research
(JBE), 2(3), 80�85. https://doi.org/10.47065/jbe.v2i3.955 Google Scholar
Lovita, Erna, & Susanty, Febyana. (2021). Peranan
Pemahaman E-Commerce dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Minat
Kewirausahaan. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 18(02), 47�54.
https://doi.org/10.36406/jam.v18i02.437 Google Scholar
Nurwanda, Asep, & Badriah, Elis. (2020). Analisis
Program Inovasi Desa Dalam Mendorong Pengembangan Ekonomi Lokal Oleh Tim Pelaksana
Inovasi Desa (Pid) Di Desa Bangunharja Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah Ilmu
Administrasi Negara, 7(1), 68�75. Retrieved from
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinamika/article/download/3313/pdf Google Scholar
Prasetyo, Dwi Yuli. (2016). Peranan Website E-Commerce
Guna Meningkatkan Perekonomian Di Wilayah Perbatasan (Studi Kasus Pada Umkm Di
Kabupaten Indragiri Hilir). Jurnal BAPPEDA, 2(2), 1�8. Google Scholar
Prof. Dr. Eri Barlian, Ms. (2016). Metodologi
Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Padang. Google Scholar
Pulakiang, Anthoni Rivai, Wiranatha, I. Made Nomo,
& Batmetan, John Reimon. (2019). Analisis Kualitas Layanan E-Commerce
Menggunakan Twitter Api (Studi Kasus: Tokopedia, Lazada dan Bukalapak). IJIS
- Indonesian Journal On Information System, 4(1), 25�31. https://doi.org/10.36549/ijis.v4i1.47 Google Scholar
Rijali, Ahmad. (2019). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah:
Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374 Google Scholar
Rismaya, Erin. (2017). Pengaruh Lokus Pengendalian dan
Efikasi Diri terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada pegawai IAIN Syekh Nurjati
Cirebon Fakultas Syariah). Jurnal Eksklusif, 24(Januari), 17�39. Google Scholar
Rusli, Muhammad. (2021). Merancang Penelitian
Kualitatif Dasar/Deskriptif dan Studi Kasus. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan
Dan Studi Islam, 2(1), 48�60. Google Scholar
Siagian, Ade Onny. (2021). Strategi Pemasaran
E-Commerce bagi UMKM Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian Indonesia. Akrab
Juara, 6, 6. Google Scholar
Simatupang, Sudung, Efendi, Efendi, & Putri, Debi
Eka. (2021). Facebook Marketplace Serta Pengaruhnya Terhadap Minat Beli. Jurnal
Ekbis, 22(1), 28. https://doi.org/10.30736/je.v22i1.695 Google Scholar
Susila, Ihwan. (2015). Pendekatan Kualitatif untuk
Riset Pemasaran dan Pengukuran Kinerja Bisnis. BENEFIT Jurnal Manajemen Dan
Bisnis, 19(1), 12�23. Google Scholar
Yenni Sugiarti, Yenny Sari dan M. Arbi Hadiyat.
(2020). Peranan E-Commerce Untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (UMKM) Sambal di Jawa Timur. Kumawula : Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(2), 298�309. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/kumawula.v3i2.28181 Google Scholar
Yunengsih, Sri, & Syahrilfuddin, Syahrilfuddin.
(2020). the Analysis of Giving Rewards By the Teacher in Learning Mathematics
Grade 5 Students of Sd Negeri 184 Pekanbaru. Jurnal Pajar (Pendidikan Dan
Pengajaran), 4(4), 715. https://doi.org/10.33578/pjr.v4i4.8029 Google Scholar
Yusanto, Yoki. (2020). Ragam Pendekatan Penelitian
Kualitatif. Journal of Scientific Communication (Jsc), 1(1),
1�13. https://doi.org/10.31506/jsc.v1i1.7764 Google Scholar
Yusuf, Ayus Ahmad, Santi, Nur, & Rismaya, Erin.
(2021). The efficiency of Islamic banks: Empirical evidence from Indonesia. The
Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(4), 239�247.
https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no4.0239 Google Scholar
Zuliyati, Triyanto, Wiwit Agus, & Handayani, Retno
Tri. (2021). Peranan E-Commerce dalam Meningkatkan Daya Saing Keuangan Inklusif
UMKM di Kabupaten Kudus yang Berbasis Fintech. Jurnal Akuntansi Indonesia,
10(2), 187�199. Google Scholar
�����������
Erislan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |