Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
PENGARUH
IKLIM ORGANISASI, PENGEMBANGAN KARIR, DAN
KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA BERDAMPAK PADA KINERJA
PEGAWAI
Muhamad
Tiopan Rizky Siregar, R. A. Marlien
Universitas
Stikubank Semarang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Kinerja seorang
pekerja dapat dilihat dari hasil pekerjaan pekerja, pengetahuan yang terkait
dengan pekerjaan, inisiatif, kecekatan mental individu, sikap, serta disiplin
waktu dan absensinya, serta dapat melalui kualitas kerja dan ketepatan waktu
dalam bekerja. Adanya iklim organisasi, pengembangan karir, dan kompensasi akan
mempengaruhi terhadap kepuasan kerja yang berdampak pada kinerja pegawai itu
sendiri. Pada Unit Kerja yang berbentuk Badan pada Pemerintah Kota Semarang,
adanya tuntutan reformasi birokrasi akan memberikan perubahan baru bagi pegawainya
sehingga akan terlihat seberapa besar faktor-faktor tersebut akan� berpengaruh. Maka pertanyaan yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah �bagaimana kinerja pegawai di Pegawai
Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang pada Unit Kerja yang berbentuk Badan
dengan iklim organisasi, pengembangan karir dan kompensasi�. Dalam
penelitian ini merupakan jenisnya kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif
kasual, responden yang digunakan adalah Lingkungan Kantor Sekretariat Daerah
Pemerintahan Kota Semarang. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai
Negeri Sipil pada Instansi Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Semarang yang
berjumlah 126 pegawai. Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah data primer.Dari penelitian yang dilakukan telah mendapatkan
beberapa kesimpulan bahwa TEMUAN iklim
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja,
iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,
pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai,
kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai,
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kata Kunci:�� Kinerja Pegawai, Kepuasan Kerja, Iklim
Organisasi, Pengembangan Karir, Kompensasi
Abstract
The performance of a worker can be seen from the results of the worker's
work, knowledge related to work, initiative, individual mental dexterity,
attitude, and discipline of time and attendance, and can be through the quality
of work and punctuality at work. The existence of an organizational climate,
career development, and compensation will affect job satisfaction which has an
impact on the performance of the employees themselves. In the Work Unit in the
form of an Agency in the Semarang City Government, the demands for bureaucratic
reform will provide new changes for its employees so that it will be seen how
much these factors will affect. So the question
developed in this study is "how are the performance of employees in the
Civil Service of the Semarang City Government in the Work Unit in the form of
an Agency with an organizational climate, career development and
compensation". In this study, it is a quantitative type with a casual
quantitative approach, the respondents used are the Office Environment of the
Semarang City Government Regional Secretariat. The population in this study was
Civil Servants at the Semarang City Government Regional Secretariat Agency
which amounted to 126 employees. The type and source of data used in this study
is primary data. From the research conducted, several conclusions have been
obtained that the FINDINGS of the organizational climate have a positive and
significant effect on job satisfaction, career development has a positive and
significant effect on job satisfaction, compensation has a positive and
insignificant effect on job satisfaction, the organizational climate has a
positive and significant effect on employee performance, career development has
a positive and significant effect on employee performance, compensation has an
effect� positive and insignificant to
employee performance, job satisfaction has a positive and significant effect on
employee performance.
Keywords: Employee Performance, Job Satisfaction, Organizational
Climate, Career Development, Compensation
Pendahuluan
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa
Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan maupun tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar merupakan kewenangan Pemerintah Daerah. Dalam
menjalankan urusan Pemerintahan Wajib tersebut Pemerintah Daerah mempunyai
perangkat daerah yang membantu terwujudnya pelayanan publik kepada masyarakat
yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Badan dan
Kecamatan. Dalam pasal 209 UU Nomor 23 Tahun 2014 terdapat pasal yang sama pada
Perubahan UU terbaru, disebutkan bahwa Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi
penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah meliputi
perencanaan, keuangan, kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan, penelitian
dan pengembangan.
Perubahan Undang-Undang Kepegawaian, Pegawai Negeri
Sipil akan mengalami perubahan kebiasaan, pemikiran maupun budaya kerja. Pada
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai
diharapkan mampu untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya yang dinilai melalui
prestasi dan penilaian kinerja. Penilaian Kinerja itu sendiri berbeda dengan
penilaian yang terdahulu yaitu DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan)
yang hanya menilai perilaku dari pegawai. Pegawai sekarang diharuskan dapat
untuk menilai pekerjaannya tiap bulan dan tiap tahun menggunakan SKP (Sasaran
Kerja Pegawai) yang menilai sasaran/kontrak kerja pegawai dalam jangka waktu 1
bulan / 1 tahun, penilaian capaian kinerja selama 1 bulan / 1 tahun dan
perilaku Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk harian, Pegawai Negeri Sipil pada
Pemerintah Kota Semarang menilaikan pekerjaan yang dilakukan tiap hari melalui
website e-kinerja yang dikelola oleh BKPP Kota Semarang. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui pekerjaan yang dilakukan Pegawai Negeri Sipil dalam 1 hari dan
diharapkan dalam 1 hari tersebut pekerjaan dapat diselesaikan seefektif
mungkin.
Dalam berinteraksi dan bekerja, Pegawai Negeri Sipil
pasti akan menunjukkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap
masyarakat. Kinerja tersebut akan baik selama Pegawai Negeri Sipil mempunyai
kepuasan kerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja antara
lain gaji yang diperoleh, kesempatan untuk dipromosikan, kejelasan dalam
bekerja, dan hubungan antar manusia dalam berorganisasi. Selain itu, dijabarkan
dalam penelitian oleh Greenberg dan Baron (2003) dikatakan bahwa kepuasan kerja
itu dipengaruhi oleh a) kondisi organisasi, seperti: unsur-unsur dalam
pekerjaan, sistem penggajian, promosi, pengakuan verbal, kondisi lingkungan
kerja, desentralisasi kekuasaan, supervisi rekan kerja dan bawahan, serta
kebijaksanaan perusahaan. b) kondisi personal diantaranya: demografis,
kepribadian, tingkat intelegensi, pengalaman kerja, penggunaan keterampilan,
dan tingkat jabatan.
Adanya iklim organisasi, pengembangan karir, dan
kompensasi akan mempengaruhi terhadap kepuasan kerja yang berdampak pada
kinerja pegawai itu sendiri. Pada Unit Kerja yang berbentuk Badan pada
Pemerintah Kota Semarang, adanya tuntutan reformasi birokrasi akan memberikan
perubahan baru bagi pegawainya sehingga akan terlihat seberapa besar
faktor-faktor tersebut akan�
berpengaruh.Mengacu pada pertanyaan yang dikembangkan dalam penelitian
ini adalah �bagaimana kinerja pegawai di Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota
Semarang pada Unit Kerja yang berbentuk Badan dengan iklim organisasi,
pengembangan karir dan kompensasi?
Metode
Penelitian
Desain
Penelitian
Dalam penelitian ini merupakan PENELITIAN jenisnya kuantitatif
dengan pendekatan kuantitatif kasual, responden yang digunakan adalah
Lingkungan Kantor Sekretariat Daerah Pemerintahan Kota Semarang. Menurut
Silalahi (2009), penelitian kuantitatif merupakan pencarian mengenai suatu
masalah sosial berlandasan teori yang diuji terdiri dari variabel yang dapat
diukur dengan angka dan diuraikan dengan prosedur statistic untuk mendapatkan
hasil generalisasi prediktif teori yang menunjukkan benar.
Populasi
dan Sampel Penelitian
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai
Negeri Sipil pada Instansi Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Semarang yang
berjumlah 126 pegawai.Metode sample yang digunakan yaitu sampel total (totalsampling)
atau sensus. Metode total sampling ini dipakai karena populasi relatif kecil
(mudah dijangkau). Sampel dalam penelitian ini adalah 126 pegawai Sekretariat
Daerah Pemerintah Kota Semarang.
Jenis
Data dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang dibuat oleh
peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang
ditanganinya. Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui sumber perantara) dan data dikumpulkan secara
khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan
peneliti (Fuad Mas�ud, 2004). Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara
langsung dari objek penelitian.
Hasil
Penelitian Dan Pembahasan
Uji
Instrumen
1. Uji
Validitas
Uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer program
SPSS versi 22 teknik productmoment. Dari hasil
pengujian dapat disimpulkan dalam tabelberikut :
Tabel 1
Uji Validitas
No |
Variabel |
Indikator |
Nilai Loading Factor |
Syarat Cutoff |
Ket |
1 |
Iklim
Organisasi |
X1.1 |
0,615 |
0,4 |
Valid |
X1.2 |
0,673 |
0,4 |
Valid |
||
X1.3 |
0,593 |
0,4 |
Valid |
||
X1.4 |
0,766 |
0,4 |
Valid |
||
X1.5 |
0,732 |
0,4 |
Valid |
||
X1.6 |
0,796 |
0,4 |
Valid |
||
X1.7 |
0,844 |
0,4 |
Valid |
||
X1.8 |
0,830 |
0,4 |
Valid |
||
X1.9 |
0,819 |
0,4 |
Valid |
||
X1.10 |
0,648 |
0,4 |
Valid |
||
X1.11 |
0,610 |
0,4 |
Valid |
||
X1.12 |
0,771 |
0,4 |
Valid |
||
X1.13 |
0,520 |
0,4 |
Valid |
||
X1.14 |
0,644 |
0,4 |
Valid |
||
2 |
Pengembangan Karir |
X2.1 |
0,856 |
0,4 |
Valid |
X2.2 |
0,880 |
0,4 |
Valid |
||
X2.3 |
0,751 |
0,4 |
Valid |
||
X2.4 |
0,722 |
0,4 |
Valid |
||
X2.5 |
0,648 |
0,4 |
Valid |
||
X2.6 |
0,593 |
0,4 |
Valid |
||
X2.7 |
0,661 |
0,4 |
Valid |
||
X2.8 |
0,646 |
0,4 |
Valid |
||
X2.9 |
0,618 |
0,4 |
Valid |
||
3 |
Kompensasi |
X3.1 |
0,495 |
0,4 |
Valid |
X3.2 |
0,477 |
0,4 |
Valid |
||
X3.3 |
0,450 |
0,4 |
Valid |
||
X3.4 |
0,649 |
0,4 |
Valid |
||
X3.5 |
0,536 |
0,4 |
Valid |
||
X3.6 |
0,662 |
0,4 |
Valid |
||
X3.7 |
0,621 |
0,4 |
Valid |
||
X3.8 |
0,596 |
0,4 |
Valid |
||
X3.9 |
0,551 |
0,4 |
Valid |
||
X3.10 |
0,436 |
0,4 |
Valid |
||
4 |
Kepuasan Kerja |
Y1.1 |
0,538 |
0,4 |
Valid |
Y1.2 |
0,732 |
0,4 |
Valid |
||
Y1.3 |
0,639 |
0,4 |
Valid |
||
Y1.4 |
0,737 |
0,4 |
Valid |
||
Y1.5 |
0,658 |
0,4 |
Valid |
||
Y1.6 |
0,564 |
0,4 |
Valid |
||
Y1.7 |
0,663 |
0,4 |
Valid |
||
Y1.8 |
0,668 |
0,4 |
Valid |
||
Y1.9 |
0,779 |
0,4 |
Valid |
||
5 |
Kinerja Pegawai |
Y2.1 |
0,620 |
0,4 |
Valid |
Y2.2 |
0,669 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.3 |
0,572 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.4 |
0,726 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.5 |
0,746 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.6 |
0,578 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.7 |
0,603 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.8 |
0,561 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.9 |
0,658 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.10 |
0,696 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.11 |
0,741 |
0,4 |
Valid |
||
Y2.12 |
0,776 |
0,4 |
Valid |
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun
2021
Berdasarkan
tabel di atas menunjukkan kelima variabel sesuai yang dipersyaratkan yaitu >
0,40, artinya kecukupan sampel sudah memenuhi sehingga dapat dilakukan uji
validitas.
2. Uji
Reliabilitas
Uji
reliabilitas merupakan pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
tersebut dapat dipercaya untuk dilakukan pada pengujian selanjutnya. Berikut
hasil pengujian reliabilitas yang dibantu oleh program SPSS versi 22 :
Tabel 2
Uji Reliabilitas
No |
Variabel
|
Alpha
Cronbach |
Nilai
Standarisasi |
Ket
|
1 |
Iklim Organisasi |
0,917 |
0,600 |
Reliabel |
2 |
Pengembangan Karir |
0,869 |
0,600 |
Reliabel |
3 |
Kompensasi |
0,738 |
0,600 |
Reliabel |
4 |
Kepuasan
Kerja |
0,815 |
0,600 |
Reliabel |
5 |
Kinerja
Pegawai |
0,856 |
0,600 |
Reliabel |
Sumber : Data primer yang diolah (2021)
Berdasarkan
tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel ternyata diperoleh
nilai Alpha cronbach > 0,60. Dengan demikian, hasil uji reliabilitas
terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel.
Goodness Of Test
1. Uji
F
Uji
F dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas dalam penelitian ini mampu
memberikan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini analisis
uji F dilakukan pada persamaan I dan II dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Uji F
Model Persamaan |
Uji F |
Adjst R2 |
|
Nilai F |
Sig |
||
Persamaan MODEL I Y = 0,260X1 + 0,494X2 + 0,009X3 X1=
Iklim
organisasi, X2 = pengembangan karir dan X4 = kompensasi, Y1 = kepuasan kerja |
33.064 |
0,0 |
0,435 |
Persamaan MODEL II Y= 0,129X1 + 0,303X2 + 0,029X2 + 0,535Y1 Y2 = kinerja pegawai |
74.383 |
0,0 |
0,701 |
Sumber : data primer yang diolah tahun
2021
Berdasarkan
hasil uji F yang disajikan pada tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai
berikut:
1) Pada
pesamaan MODEL I
dihasilkan nilai. Sig sebesar
0,000 < 0,05 hal ini mengandung arti bahwa variabel iklim organisasi,
pengembangan karir dan kompensasi
berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja.
2) Pada
pesamaan MODEL
II
dihasilkan nilai. Sig sebesar
0,000 < 0,05 hal ini mengandung arti bahwa variabel iklim
organisasi, pengembangan karir, kompensasi dan kepuasan kerjaberpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai.
2. Uji
Koefisien Determinasi
Uji
terhadap Koefisien determinasi
(Adjusted R Square) dimaksudkan
untuk mengetahui berapa persen kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikat. Semakin besar
koefisien determinasi (Adjusted R2),
maka semakin besar pula kontribusi variabel bebas terhadap variasi terikat, sehingga dapat
dianggap bahwa model dapat diterima dan digunakan dalam penelitian. Sebaliknya koefisien
determinasi (Adjusted R2)
semakin kecil berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan
variasi variabel terikatnya. Secara umum dikatakan bahwa besarnya koefisien
determinasi (Adjusted R2)
berada antara 0 dan 1 atau 0≤
Adjusted R2≤ 1. Adapun hasil analisa
statistik mengenai koefisien
determinasi (Adjusted R2)
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model
Persamaan |
Adjusted
R2 |
Persamaan I Y = 0,260X1 + 0,494X2 + 0,009X3 X1=
Iklim
organisasi, X2= pengembangan karir dan X4 =kompensasi, Y1= kepuasan kerja |
0,435 |
Persamaan
II Persamaan
II Y2= 0,129X1 + 0,303X2 + 0,029X2 + 0,535Y1 Y2= kinerja
pegawai |
0,701 |
Sumber : data primer yang diolah tahun
2021
Berdasarkan
hasil uji koefisien determinasi
(Adjusted R2)
yang disajikan pada tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut :
1) Pada persamaan I diperoleh hasil Koefisien
Determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,435. Hal ini mengandung
arti bahwa iklim organisasi, pengembangan karir
dan kompensasi
mampu memberikan kontribusi dalam
menjelaskan kepuasan kerja sebesar 43,5%, sedangkan sisanya sebesar 56,4%
dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
2) Pada persamaan II diperoleh hasil Koefisien
Determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,701. Hal ini mengandung
arti bahwa iklim organisasi,
pengembangan karir, kompensasi
dan kepuasan kerja mampu memberikan
kontribusi dalam menjelaskan kinerja pegawai sebesar 70,1%, sedangkan sisanya
sebesar 29,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Analisis
Regresi Linier Berganda
Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis
pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel dependen
(Ferdinand, 2014). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisis regresi berganda (Multiple
regresional analisis).Hasil analisis regresi liner berganda dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel
5
Hasil
Analisis
Model
Persamaan |
b |
t |
Sig. |
Hipotesis |
Persamaan I Y =0.260X1 + 0.494X2+ .009X3 |
|
|
|
|
1)
X1 |
0.260 |
3.263 |
0.001 |
H1 ditolak |
2)
X2 |
0.494 |
6.178 |
0.000 |
H2 diterima |
3)
X3 |
0.009 |
.129 |
0.898 |
H3 ditolak |
Persamaan
II Y= 0,129X1 + 0,303X2 + 0,029X2 + 0,535Y1 |
|
|
|
|
4)
X1 |
0.129 |
2.140 |
0.034 |
H4 diterima |
5)
X2 |
0.303 |
4.543 |
0.000 |
H5 diterima |
6)
X3 |
0.029 |
.585 |
0.560 |
Hipotesis 6 ditolak |
7)
Y1 |
0.535 |
8.131 |
0.000 |
Hipotesis 7 diterima |
Sumber
: data primer yang diolah tahun 2021
Berdasarkan
persamaan pada tabel di atas diperoleh diperoleh hasil sebagai berikut :
Model 1:�������� Y
=0.260X1 +
0.494X2 + 0.009X3
a. Koefisien
regresi variabel iklim organisasi (b1X1) sebesar 0,260 bertanda positif DAN
sig
= 0,001 <
α = 0,05, artinya bilamana iklim organisasi (X1) meningkatkan maka akan
berpengaruh POSITIF DAN
SIGNIFIKAN terhadap kepuasan kerja (Y1). Apabila iklim organisasi semakin baik maka
kepuasan kerja juga akan semakin meningkat,
sehingga hipotesis H1 diterima.
MAKA H1 DITERIMA. Iklim organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, ditunjukan dengan.
b. Koefisien
regresi variabel pengembangan karir (b2X2) sebesar 0,494 bertanda positif,
artinya bilamana pengembangan karir (X2) meningkatkan maka akan berpengaruh
terhadap kepuasan kerja (Y1). Pengembangan karir berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja, ditunjukan dengan sig = 0,000 ≤
α = 0,05.
c. Koefisien
regresi variabel kompensasi (b3X3) sebesar 0,009 bertanda positif, artinya
bilamana kompensasi (X2) meningkatkan maka akan berpengaruh terhadap kepuasan
kerja (Y1). Kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kepuasan kerja, ditunjukan dengan sig = 0,898 >
α = 0,05.
Model 2: Y= 0,129X1 + 0,303X2 + 0,029X2 + 0,535Y1
d. Koefisien
regresi variabel iklim organisasi (b4X1) sebesar 0,129 bertanda positif,
artinya bilamana iklim organisasi (X1) meningkatkan maka akan berpengaruh
terhadap kinerja pegawai (Y2). Iklim organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai, ditunjukan dengan sig = 0,034 ≤
α = 0,05.
e. Koefisien
regresi variabel pengembangan karir (b5X2) sebesar 0,303 bertanda positif,
artinya bilamana pengembangan karir (X2) meningkatkan maka akan berpengaruh
terhadap kinerja pegawai (Y2). Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai, ditunjukan dengan sig = 0,000 ≤ α = 0,05.
f. Koefisien
regresi variabel kompensasi (b6X3) sebesar 0,029 bertanda positif, artinya
bilamana kompensasi (X2) meningkatkan maka akan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai (Y2). Kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja pegawai, ditunjukan dengan sig = 0,560 >
α = 0,05.
g. Koefisien
regresi variabel kepuasan kerja (b7Y1) sebesar 0,535 bertanda positif, artinya
bilamana kepuasan kerja (Y1) meningkatkan maka akan berpengaruh terhadap
kinerja pegawai (Y2). Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai, ditunjukan dengan sig = 0,000 ≤ α = 0,05.
Uji
Hipotesis (Uji t)DIHILANGKAN
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas/independent secara individualatau parsial
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan tabel hasil analisis,
maka dapat disimpulkan hasil persamaan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Hasil
perhitungan variabel iklim organisasi terhadap kepuasan kerjadiperoleh
nilai Sig.0,001< 0,05. Angka tersebut
mengandung makna bahwaiklim organisasiberpengaruh
positif dansignifikan terhadap kepuasan kerja, semakin baik iklim organisasiyang dimiliki organisasi terhadap kepuasan kerja
maka kepuasan kerjaakan ikut meningkat. Berdasar pada hasil tersebut maka dapat
dinyatakan Hipotesis 1 diterima.
2. Hasil
perhitungan variabel
pengembangan karir terhadap kepuasan kerjadiperoleh
nilaiSig. 0,000 < 0,05. Angka tersebut
mengandung makna bahwapengembangan karir berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, semakin baik pengembangan karir yang
diberikan organisasi terhadap pegawai, maka kepuasan
kerja pada juga
akan ikut meningkat. Berdasar pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan Hipotesis 2 diterima.
3. Hasil
perhitungan variabel
kompensasi terhadap kepuasan kerjadiperoleh nilai Sig. 0,898< 0,05. Angka tersebut mengandung makna bahwakompensasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, semakin baik kompensasi yang
diberikan organisasi terhadap pegawai, maka kepuasan
kerjabelum tentu
akan meningkat. Berdasar pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan Hipotesis 3 ditolak.
4. Hasil
perhitungan variabel iklim organisasi tehadap kinerja pegawai diperoleh
nilai Sig. 0,034< 0,05. Angka tersebut
mengandung makna bahwaiklim organisasi
berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai,
semakin baik iklim organisasi yang diberikan organisasi terhadap kinerja
pegawai, maka kinerja pegawaiakan meningkat secara signifikan. Berdasar pada
hasil tersebut maka dapat dinyatakan Hipotesis
4 diterima.
5. Hasil
perhitungan variabel
pengembangan karir terhadap kinerja pegawaidiperoleh
nilai Sig. 0,000 < 0,05. Angka tersebut
mengandung makna bahwapengembangan karir berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, semakin baik pengembangan karir yang
diberikan organisasi terhadap pegawai, maka kinerja
pegawai
pada juga akan ikut meningkat. Berdasar pada hasil tersebut maka dapat
dinyatakan Hipotesis 5 diterima.
6. Hasil
perhitungan variabel
kompensasi tehadap kinerja pegawaidiperoleh nilai Sig. 0,560 > 0,05. Angka tersebut mengandung makna
bahwakompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja
pegawai, semakin baik kompensasi yang diberikan organisasi terhadap
kinerja pegawai, maka kinerja pegawai belum tentu akan ikut meningkat. Berdasar
pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan Hipotesis
6 ditolak.
7. Hasil
perhitungan variabel
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawaidiperoleh nilai Sig. 0,000< 0,05. Angka tersebut mengandung makna
bahwakepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja
pegawai, semakin baik kepuasan kerja yang diberikan organisasi
terhadap kinerja pegawai, maka kinerja pegawai juga akan meningkat dengan signifikan.
Berdasar pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan Hipotesis 7 diterima.
Uji
Sobel Test
1. Pengaruh
iklim organisasi terhadap kinerja pegawai dengan mediasi kepuasan kerja
Indirect Effect and Significant
Using Normal Distribution |
|||||||
zEffect |
Value |
s.e |
LLCI |
ULCI |
Z |
Sig.� (two) |
|
0,3335 |
0,0467 |
0,2411 |
0,4260 |
7,1406 |
0,0000 |
|
Sumber
: Olah Data SPSS 2021
Melihat hasil tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa pada uji mediasi I angka Sig.(two) yang dihasilkan sebesar 0.0000 < 0,05 dan Value sebesar 0,3335. Hal ini bermakna
bahwa Kepuasan Kerja efektif sebagai mediasi pada pengaruh Iklim Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai dengan kekuatan sebagai variabel mediasi sebesar
33,35%, sehingga Hipotesis 8 (H8) diterima.
2. Pengembangan
karir organisasi terhadap kinerja pegawai dengan mediasi kepuasan kerja
Indirect Effect and Significant
Using Normal Distribution |
||||||
zEffect |
Value |
s.e |
LLCI |
ULCI |
Z |
Sig.� (two) |
0,6422 |
0,0591 |
0,5251 |
0,7592 |
10,8580 |
0,0000 |
Sumber
: Olah Data SPSS 2021
Melihat hasil tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa pada uji mediasi II angka Sig.(two) yang dihasilkan sebesar 0.0000 < 0,05 dan Value sebesar 0,6422. Hal ini bermakna
bahwa Kepuasan Kerja efektif sebagai mediasi pada pengaruh Karir Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai dengan kekuatan sebagai variabel mediasi sebesar
64,22%, sehingga Hipotesis 9 (H9) diterima.
3. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja
pegawai dengan mediasi kepuasan kerja
Indirect Effect and Significant
Using Normal Distribution |
||||||
zEffect |
Value |
s.e |
LLCI |
ULCI |
Z |
Sig.� (two) |
-0,0722 |
0,2018 |
-0,4704 |
0,3283 |
-0,3522 |
0,7253 |
Sumber
: Olah Data SPSS 2021
Melihat hasil tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa pada uji mediasi III angka Sig.(two) yang dihasilkan sebesar 0.7253> 0,05 dan Value sebesar -0,0711. Hal ini bermakna
bahwa Kepuasan Kerja tidak efektif sebagai mediasi pada pengaruh Iklim
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dengan kekuatan sebagai variabel mediasi
sebesar -7,11%, sehingga Hipotesis 10 (H10) ditolak.
Pembahasan
1. Pengaruh
Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
Hasil
analisis UJI EMPIRIS menunjukkan bahwa iklim
organisasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja, semakin baik iklim
organisasi yang dimiliki organisasi terhadap kepuasan
kerja maka kepuasan kerjaakan ikut meningkat, maka hasil tersebut dapat
dinyatakan bahwa hipotesis 1 diterima. Dari hasil tersebut dapat dimengerti
bahwa jika peningkatan iklim organisasi secara langsung akan membantu untuk
meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Semarang. Maka
dari itu pihak Sekretariat Daerah Kota Semarang dapat mempegaruhi MEMENGARUHI iklim organisasi untuk dapat
meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
2.
Pengaruh
Pengembangan Karirterhadap Kepuasan Kerja
Hasil
analisis menunjukkan bahwa pengembangan karir berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja, semakin baik pengembangan karir yang diberikan organisasi
terhadap pegawai, maka kepuasan
kerja pada juga
akan ikut meningkat, maka hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis 2
diterima. Dari hasil tersebut dapat dimengerti bahwa jika peningkatan
pengembangan karir secara langsung akan membantu untuk meningkatkan kepuasan
kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Semarang. Maka dari itu pihak Sekretariat
Daerah Kota Semarang dapat mempegaruhi pengembangan karir untuk dapat
meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
3.
Pengaruh
Kompensasi terhadap Kepuasaan Kerja
Hasil
analisis menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kepuasan kerja, semakin baik kompensasi yang diberikan organisasi terhadap pegawai, maka kepuasan
kerjabelum tentu
akan meningkat, maka hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis 3 ditolak.
Dari hasil tersebut dapat dimengerti bahwa jika peningkatan kompensasi secara
langsung tidak akan membantu untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kota Semarang. Maka dari itu pihak Sekretariat Daerah Kota Semarang
tidak harus mempegaruhi kompensasi untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja
pegawai.
4.
Pengaruh
Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
Hasil
analisis menunjukkan bahwa iklim organisasi
berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai,
semakin baik iklim organisasi yang diberikan organisasi terhadap kinerja
pegawai, maka kinerja pegawaiakan meningkat secara signifikan, maka hasil tersebut
dapat dinyatakan bahwa hipotesis 4 diterima. Dari hasil tersebut dapat
dimengerti bahwa jika peningkatan iklim
organisasi secara langsung akan membantu untuk meningkatkan kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Semarang. Maka dari itu pihak Sekretariat
Daerah Kota Semarang dapat mempegaruhi iklim
organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai.
5.
Pengaruh
Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai
Hasil
analisis menunjukkan bahwa pengembangan karir berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, semakin baik pengembangan karir yang
diberikan organisasi terhadap pegawai, maka kinerja
pegawai
pada juga akan ikut meningkat, maka hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa
hipotesis 5 diterima. Dari hasil tersebut dapat dimengerti bahwa jika
peningkatan pengembangan karir secara langsung akan membantu untuk meningkatkan
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Semarang. Maka dari itu pihak Sekretariat
Daerah Kota Semarang dapat mempegaruhi pengembangan karir untuk dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
6.
Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai
Hasil
analisis menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kinerja pegawai, semakin baik kompensasi yang diberikan
organisasi terhadap kinerja pegawai, maka kinerja pegawai belum tentu akan ikut
meningkat, maka hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis 6 ditolak. Dari
hasil tersebut dapat dimengerti bahwa jika peningkatan kompensasi secara
langsung tidak akan membantu untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kota Semarang. Maka dari itu pihak Sekretariat Daerah Kota Semarang
tidak harus mempegaruhi kompensasi untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai.
7.
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Hasil
analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
pegawai, semakin baik kepuasan kerja yang diberikan organisasi
terhadap kinerja pegawai, maka kinerja pegawai juga akan meningkat dengan
signifikan, maka hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hipotesis 7 diterima. Dari
hasil tersebut dapat dimengerti bahwa jika peningkatan kepuasan kerja pegawai
secara langsung akan membantu untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat
Daerah Kota Semarang. Maka dari itu pihak Sekretariat Daerah Kota Semarang dapat
mempegaruhi kepuasan kerja untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai.
8. Pengaruh IklimOrganisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Mediasi Kepuasan Kerja
Pengujian mediasi I mendapatkan
hasil sebesar 0.0000 < 0,05 dan Value sebesar
0,3335. Hal ini bermakna bahwa Kepuasan Kerja efektif sebagai mediasi pada
pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dengan kekuatan sebagai
variabel mediasi sebesar 33,35%. Hasil analisis membuktikan bahwa kepuasan
kerja mampu memediasi pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja pegawai secara
tidak langsung, hal tersebut menjadikan bahwa kepuasan kerja dapat menjadi
variabel mediasi yang dapat memperngaruhi hubungan tidak langsung antara iklim
organisasi terhadap kinerja pegawai.
9. PengembanganKarirOrganisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Mediasi Kepuasan Kerja
Pengujian mediasi II mendapatkan
hasil sebesar 0.0000 < 0,05 dan Value sebesar
0,6422. Hal ini bermakna bahwa Kepuasan Kerja efektif sebagai mediasi pada
pengaruh Karir Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dengan kekuatan sebagai
variabel mediasi sebesar 64,22%. Hasil analisis membuktikan bahwa kepuasan
kerja mampu memediasi pengaruh karir organisasi terhadap kinerja pegawai secara
tidak langsung, hal tersebut menjadikan bahwa kepuasan kerja dapat menjadi
variabel mediasi yang dapat memperngaruhi hubungan tidak langsung antara karir
organisasi terhadap kinerja pegawai.
10. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Mediasi Kepuasan Kerja
Pengujian mediasi III mendapatkan
hasil sebesar 0.7253> 0,05 dan Value sebesar
-0,0711. Hal ini bermakna bahwa Kepuasan Kerja tidak efektif sebagai mediasi
pada pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dengan kekuatan sebagai
variabel mediasi sebesar -7,11%. Hasil analisis membuktikan bahwa kepuasan
kerja tidak mampu memediasi pengaruh karir organisasi terhadap kinerja pegawai
secara tidak langsung, hal tersebut menjadikan bahwa kepuasan kerja tidak dapat
menjadi variabel mediasi yang dapat memperngaruhi hubungan tidak langsung
antara karir organisasi terhadap kinerja pegawai.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan di atas,
maka dapat memunculkan beberapa kesimpulkan sebagai berikut: 1). Iklim organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, maka dari itu
diketahui bahwa peningkatan iklim organisasi secara langsung akan membantu
untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota
Semarang. 2). Pengembangan
karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, maka dari itu
diketahui bahwa peningkatan pengembangan karir secara langsung akan membantu
untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota
Semarang. 3). Kompensasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, maka dari itu
diketahui bahwa peningkatan kompensasi secara langsung tidak akan membantu
untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota
Semarang. 4). Iklim
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka
dari itu diketahui bahwa peningkatan iklim organisasi secara langsung akan
membantu untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota
Semarang. 5). Pengembangan
karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka dari
itu diketahui bahwa peningkatan pengembangan karir secara langsung akan
membantu untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota
Semarang. 6). Kompensasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai, maka dari
itu diketahui bahwa peningkatan kompensasi secara langsung tidak akan membantu
untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Semarang. 7). Kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka dari itu
diketahui bahwa peningkatan kepuasan kerja pegawai secara langsung akan
membantu untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota
Semarang. 8). Kepuasan
kerja mampu memediasi hubungan pengaruh iklim kerja terhadap kinerja, maka dari
itu kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja
pegawai. 9). Kepuasan
kerja mampu memediasi hubungan pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja,
maka dari itu kepuasan kerja dapat memediasi pengaruh pengembangan karir
terhadap kinerja pegawai.
10). Kepuasan kerja tidak mampu memediasi hubungan pengaruh
kompensasi terhadap kinerja, maka dari itu kepuasan kerja tidak dapat memediasi
pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai.
BIBLIOGRAFI
Adekola,
(2011). Career Planning and Career Manajemen As Correlates for Career
Development. Nigerian: Journal collage of management & social sciences,
Fountain University.
Alaydroes,
Fahmy. 2013. Kepemimpinan Berbasis Nilai Dalam Konteks Peningkatan Mutu
Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.
As'ad,
2011. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri. Edisi IV.
Yogyakarta: Liberty.
Ayudiarini,
Natassia, 2011. Pengaruh Iklim Organisasi dan Pengembangan Karir. Terhadap
Kepuasan Kerja. Paper. Depok: Universitas Gunadarma.
Brahmasari,
Ida Ayu dan Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan,
dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada
Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hei International Wiratama
Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
Bowditch,
James L., Buono, Anthony. 2007. A Primer on Organizational. Behavior,
New York : John Wiley & Son, Inc.
Bungin
& Burhan. (2008). Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Prenada. Media Group .
Daft.
2010. Era Baru Manajemen. Jilid 1. Edisi ke Sembilan Salemba Empat. Jakarta.
Davis, K.
dan Newstrom, J. 1994. Human Behavior at Work. Organization. Behavior.
Dessler,
Gary, 2012. Human Resource Management. New Jersey : John Willey and
Sons.
Dharmawan,
Yusa. 2011. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap
Disiplin dan Kinerja Karyawan Hotel Nikki Denpasar. Tesis. Universitas
Udayana Denpasar. Bali.
Elarabi,
H.M., & Johari, F. (2014). The Impact Of Human Resources Management On
Healthcare Quality. Asian journal of Management Sciences & Education.
Ferdinand,
Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 5. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
French, R.
(2011). Organizational Behavior. John Wiley & Sons.
Fuad
Mas'ud, 2004, �Survai Diagnosis Organisasional,� Badan Penerbit.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali,
Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program. IBM SPSS 23
(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : BadanPenerbit Universitas
Diponegoro.
Gibson.
2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Gitosudarmo
dan Sudita. 2010. Perilaku Keorganisasian,. Cetakan Ketiga. Jogyakarta :
BPFE.
Greenberg,
J. dan Baron, R.A. (2003). Behavior in Organizations Understanding and
Managing the Human Side of Work. New Jersey: Prentice-Hall. International.
Handoko.
2017.Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan,
Malayu S.P, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta,
PT. Bumi Aksara.
Kaswan.,
(2012), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing.
Organisasi,Graha Ilmu, Jakarta.
Khaeron.
2009. Motivasi, Pengembangan Karir dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan (Sebuah Tinjauan Teori). Jurnal Analisis Manajemen
Kolb,
Alice. Y., & Kolb, David. A. (2005). Learning Styles and Learning
Spaces: Enhancing Experiential Learning in Higher Education. Academy of Management
Learning & Education.
Kurniawan,
Albert. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: CV.
Alfabeta.
Luthans,
Fred. 2012. �Perilaku Organisasi�. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mangkunegara,
A. A. Anwar Prabu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Megita,
dkk. 2014. �Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.
Pos Indonesia (Perseroan) Kabupaten Jembrana�. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Vol: 4 No.1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Moeheriono.
2012. �Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi�. Jakarta: Raja. Grafindo
Persada.
Preacher,
K.J.,& Hayes, A.F.(2004).SPSS and SAS Procedures for Estimating Indirect
Effects in Simple Mediation Models, Behavior Research Methods, Intruments, and
Computers, 36 (4): 717-731. Psychonomic Society, Inc.
Rivai &
Sagala, (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk. Perusahaan,
Rajawali Pers, Jakarta.
Rivai
Zainal, Veithzal.2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktik, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Robbins
& Judge. 2013. Organizational Behavior Edition. 15. New Jersey:
Pearson Education.
Robbins,
Stephen. (2015).Perilaku Organisasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Rongga, et al. 2001.�Human
Resources Practices, Organizational Climate and Employee Satisfaction�,
Academy of Management Review.
Ruvendi,
Ramlan. 2005. Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan, Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah
Binaniaga.
Samudra,
Putra A. 2014. Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja (Studi Pada
Karyawan Pt. Bank Jatim Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)
Vol. 7 No. 2. Malang.
Schneider.
(2011). Interpersonal Skills in Organizations. Bostone. McGraw-Hill.
Setyawati,
L. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara. Books.
Siagian, Sondang
P. 2016.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi. Aksara.
Silalahi
Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama.
Simamora,
Henry. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan.
Steers,
Richard M. 2005. Efektivitas Organisasi. Terjemahan Magdalena Jamin.
Jakart : Erlangga.
Subekhi,
2012, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM),Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Sugiyono.
2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Suryani
& Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada.
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada. Media
Group.
Syah,
Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Umar,
Husein. 2001. Metode Penelitian dan Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Umum.
Wasisto,
E. (2014). Pengaruh Insentif terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai
STIE Adi Unggul Bhirawa Surakarta. Advance.
Wicaksono,
Andri. 2007. Menulis Kreatif Sastra: dan Beberapa
Model. Pembelajarannya. Jakarta: PT. Gramedia.
Wirawan.
(2012). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Yani, M.
2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Yuwono dan Khajar, Ibnu. 2005. Analisis Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi. Kepuasan Kerja Pegawai Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta.
Jurnal.
Copyright holder: Muhamad Tiopan Rizky Siregar, R. A. Marlien (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |