Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 7, Juli 2022
PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN
KINERJA PEGAWAI� TERHADAP
KEPUASAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL�
KABUPATEN NGADA (MASA PANDEMI COVID-19)
Sunarmi,
Ajis
Salim Adang Djaha, Sardjijo
Universitas Terbuka, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Kualitas pelayanan
dan kinerja pegawai sangat �mempengaruhi kepuasan
publik pada dinas yang sangat dibutuhkan untuk �pencatatan administrasi masyarakat yaitu Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Ngada (masa panndemi Covid-19). Penelitian ini bertujuan �untuk dapat melakukan pengujian dan
menganalisis pengaruh kualitas layanan dan kinerja pegawai terhadap kepuasan publik �pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Ngada.� Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif.� Penelitian ini menggunakan
populasi dari masyarakat yang mendapatkan layanan
Kartu Tanda Penduduk Elektronik� dari
bulan Maret 2020 sampai oktober� 2021.� Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Ngada di dapat sebanyak 5 159 orang.� Pengambilan
sampel penelitian ini menggunakan metode probability sampling, yakni
teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan atau peluang yang� sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan
selanjutkan dilakukan analisis regresi linier berganda . Dengan tujuan dapat �mendukung dan mempertajam hasil analisis
kuantatif maka dilakukan mix method dimana maka dilakukan analisis
kualitatif melalui wawancara mendalam (indepth interview).� Hasil dari penelitian ini memperlihatkan �bahwa publik atau masyarakat yang menerima
layanan mendapatkan kepuasan� yang sangat tinggi.� Selanjutnya, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh dan kinerja pegawai secara parsial maupun simultan secara �signifikan berpengaruh �terhadap kepuasan publik (masa pandemi Covid-19)� Hasil analisis kualitatif mendukung dan
mempertajam hasil analisis kuantitatif.
Kata Kunci: kualitas pelayanan, kinerja pegawai, kepuasan publik, indeph
interview
Abstract
Service
quality and employee performance greatly affect public satisfaction at the
service that is needed for recording public administration, namely the
Ngada
Regency Population and Civil Registration Service (during the Covid-19
pandemic). This study aims to be able to test and analyze the effect of service
quality and employee performance on public satisfaction at the Department of
Population and Civil Registration of Ngada Regency. The research
method used is descriptive quantitative. This study uses a population of people
who received Electronic Identity Card services from March 2020 to October 2021.
Based on data obtained from the Population and Civil Registry Office of Ngada Regency, 5 159 people
were obtained. Sampling in this study uses the probability sampling method,
which is a sampling technique that provides equal opportunities or
opportunities for each member of the population to be selected as samples. The
data obtained in the form of quantitative data and followed by multiple linear
regression analysis. With the aim of being able to support and sharpen the
results of quantitative analysis, a mix method was carried out where
qualitative analysis was carried out through in-depth interviews. The results
of this study show that the public or people who receive services get very high
satisfaction. Furthermore, the results of this study indicate that service
quality has an effect and employee performance partially or simultaneously
significantly affects public satisfaction (during the Covid-19 pandemic). The
results of the qualitative analysis support and sharpen the results of the
quantitative analysis
Keywords:
service
quality, employee performance, public satisfaction, indeph
interview
Pendahuluan
Era
reformasi dan otonomi daerah yang tengah digulirkan
oleh pemerintah saat ini, merupakan�
moment yang tepat untuk melaksanakan gagasan-gagasan pembangunan dan
meningkatkan� kualitas pelayanan publik
dikalangan para pengambil kebijakan. Pembentukan otonomi daerah pada pemerintah
kabupaten dan kota diharapkan dapat menjadi lebih responsif dalam menanggapi
berbagai masalah yang berkembang di daerah sehingga program-program pembangunan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat menjadi lebih efektif. Salah satu kebutuhan
masyarakat yang sangat penting dan mendasar �adalah pelayanan publik. Konsep otonomi daerah adalah
dengan� memberikan kewenangan besar bagi
pemerintahan daerah untuk dapat�
menetapkan kebijakan termasuk kebijakan dalam pelayanan publik sesuai
dengan situasi kondisi dan kebutuhan�
daerahnya masing-masing.
Salah satu jenis pelayanan publik yang dibutuhkan oleh setiap
warga negara adalah pelayanan dokumen kependudukan. Bagi masyarakat dokumen
kependudukan (kartu keluarga, KTP, akte kelahiran, dll) selain mempunyai
kekuatan legal, juga dipakai dalam upaya mendapatkan hak-hak sebagai warga
negara sebagai identitas diri,� untuk
kepentingan sekolah,� pengurusan� ke bank, usaha , bahkan� untuk vaksin Covid-19 pun� dibutuhkan dokumen� kependudukan. Di lain sisi, bagi pemerintah
dokumen kependudukan merupakan instrument penting untuk dapat memantau
penyebaran dan kualitas serta pertumbuhan penduduk.� Berbagai dokumen tersebut hanya didapat� pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
sehingga dengan demikian�� instansi ini
sangat� dibutuhan
masyarakat.
Kualitas layanan, menurut Suryokusuma (2008), dalam
Suwitri, dkk (2019), berpendapat bahwa untuk menilai kualitas pelayanan publik
didasarkan pada Standar Operating Procedure (SOP), yang ditetapkan oleh
penyedia layanan, ataupun kesepakatan antara penyedia layanan dan penggunanya.
Selanjutnya Parasuraman, Zeitamml dan Berry (Suryokusumo,2008), menyatakan
bahwa dalam menilai kinerja publik dapat dengan cara mengevaluasi kinerja
aktualnya dan kinerja potensialnya atau dengan mengukur seberapa besar gab atau
kesenjangan antara pelayanan yang harus diberikan dengan persepsi atas pelayanan
yang diterima pengguna. Dengan demikian semakin kecil gab yang
ditimbulkan antara kinerja potensial dan aktualnya maka kualitas pelayanan akan
semakin baik. (Sri Suwitri,dkk 2019 adalah merupakana faktor yang penting dalam pelayanan
kesehatan untuk memperhatikan dan meningkatkan basis pelanggan, serta
mengembangkan keunggulan.�� Menurut
Zeithaml et al (1990), Kualitas Pelayanan� teruukur atas 5 dimensi, yaitu : tangibel (berwujud), reliability
(kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan),
dan empathy (empati).� Kelima
dimensi� tersebut� dijelaskan oleh Tjiptono dan Chandra (2011)
sebagai berikut :
a.
Bukti langsung (tangible) adalah �terkait pada� daya tarik fasilitas
fisik, perlengkapan, dan material yang dipakai perusahaan, juga dari penampilan karyawan. Dalam hal ini sarana dan
prasarana yang berkaitan dengan layanan pelanggan harus diperhatikan oleh
manajemen perusahaan
b.
Kehandalan atau reliabilitas (reliability) merupakan �kemampuan dalam �menyiapkan layanan
yang terpercaya dan akurat dari
awal dengan tidak membuat �kesalahan dan mampu memberikan layanan sesuai kesepakatan waktu. Pada
akhirnya
tingkat kehandalan bagi pelanggan merupakan
kemampuan untuk dapat �memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan dengan cepat, akurat dan memberikan kepuasan;
c.
Daya tanggap (responsiveness) merupakan dari �kemauan dan kemampuan perusahaan
dari �para karyawan untuk bisa memberikan bantuan pada �pelanggan sesuai respon dari permintaan mereka,� serta memberikan informasi saat
mana �pelayanan dapat diberikan secara cepat.Dalam �posisi apapun seseorang atau
pegawai �didalam suatu perusahaan, harus
tetap memperhatikan
pelanggan yang menghubungi perusahaan;
d.
Jaminan (assurance) merupakan jaminan bahwa perilaku para karyawan/pegawai �mampu memberikan rasa percaya kepada pelanggan pada perusahaan.�
e.
Empati (empathy) mengandung makna untuk dapat paham pada masalah dari �pelanggannya dan mampu melakyukan tindakan sesuai kepentingan pelanggan, sekaligus juga dapat memperhatikan secara �personal kepada para
pelanggan dan punya jam operasi yang nyaman. Setiap
karyawan perusahaan seharusnya dapat mengatur waktu sehingga mudah dihubungi, baik melalui telepon
ataupun bertemu langsung;
Kinerja pegawai mengandung
makna sejauh mana karyawan dapat melakukan tugas tanggung jawab serta tugas
kerjanya (Sighn et all.1996, dalam Nugroho 2006:18).� Sedangkan
Prawirosentono (1999) kinerja atau performance merupakan hasil kerja
yang bisa dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dari suatu organisasi
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan
organisasi secara sah dengan tidak melanggar hukum baik dan sejalan dengan
norma dan etika. Lenvine (dalam Dwiyono,1995),Simamora (2004), mengemukakan
kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu pertama adalah tujuan dalam
memberi arah bagi perilaku kerja yang diharapkan organisasi pada personilnya.
Yang kedua adalah ukuran yang dipakai untuk mengetahui personil telah mencapai
kinerja yang diharapkan, karenanya kuantitatif dan kualitatif standar kerja pada
setiap jabatan dan tugas memegang peranan penting.� Ketiga penilain kerja regular yakni proses
dalam pencapaian setiap kinerja personil. Hal tersebut akan membuat setiap
personil selalu berorientasi pada tujuan dan berprilaku sesuai arah dan tujuan
yang ingin dicapai.
Kinerja
pegawai merupakan tolak ukur dan motor penggerak dari kinerja sebuah
organisasi/ instansi/badan dalam pelayanan kepada masyarakat, kinerja pegawai
yang baik akan selalu berpengaruh baik pula pada kinerja organisasi.
Kepuasan publik atau
�Kepuasan
pelanggan , dikonseptualisasikan oleh Cadotte, Wooddruff, dan Jenkins (Tjiptono
dan Chandra, 2005, h.1997), sebagai perasaan yang timbul setelah mengevaluasi
pengalaman pemakaian produk. Kepuasan pelanggan menurut Oliver (Tjiptono dan
Chandra, 2005, h.1998), merupakan �evaluasi terhadap suprise yang inheren
dalam pemerolehan dan atau pengalaman konsumsi produk�. Hampir sama dengan
Oliver, menurut Wikie (Tjiptono, 1997, h.24) kepuasan konsumen merupakan suatu
tanggapan emosional atas evaluasi dari pengalaman melakukan konsumsi atas suatu produk atau jasa.
Pernyataan ini kemudian diperkuat oleh Cravens (Bunga, 2009, h.30), bahwa
kepuasan konsumen akan dipengaruhi oleh pengiriman produk, performa produk atau jasa, citra perusahaan/ produk/
merek, nilai harga yang dihubungkan dengan nilai yang diterima konsumen,
prestasi para karyawan, keunggulan dan kelemahan para pesaing.
Kotler dan Keller (2009:50)
berpendapat �kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa pengguna layanan yang
timbul saat membandingkan kinerja suatu layanan yang dihasilkan terhadap harapan
pelanggan.� Tjiptono (2016) menyebutkan
bahwa indikator dalam pembentukan kepuasan konsumen sebagai berikut :
a.
Kinerja
Pelayanan (Service Performance).
Point
ini �menyumbangkan �korelasi kuat atas kepuasan pelanggan.�
Kualitas yang adalah hasil dari kinerja yang baik, memberi suatu keinginan pelanggan
untuk berhubungan terus dengan perusahaan.� Pada
akhirnya untuk �jangka waktu �panjang, relasi
ini�
membuat perusahaan dapat paham dengan baik harapan serta kebutuhan pelanggan, selanjutnya perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen.�
b.
Kualitas
produk
Kualitas barang yang diberikan bersamaan dengan pelayanan
dapat memberikan �pengaruh
pada persepsi yang diberikan oleh konsumen.� Kepuasan
konsumen akan meningkat dengan semakin baiknya kualitas barang dan sebaliknya
produk yang kurang berkualitas akan menyebabkan kepuasan konsumen menurun..Kualitas barang yang makin baik ,akan semakin baik �pula tingkat kepuasan
konsumen terhadap pelayanan yang diterimanya.�
Demikian pula sebaliknya, jika barang kurang berkualitas akan dapat
merusak kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
c.
Harga
Pada
umumnya pembeli hanya melihat harga
sebagai alat ukur dari kualitas suatu jasa terutama untuk jasa yang memiliki
kondisi di mana kualitas sulit untuk dirasakan sebelum jasa tersebut
dimanfaatkan, hal tersebut berhubungan dengan kenyataan bahwa sifat dari jasa
yang memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi bila dibandingkan barang.� Jika konsumen tidak dapat menilai barang dan
jasa yang akan dibeli, maka konsumen akan kecenderungan menggunakan harga
sebagai dasar menduga kualitas barang, sehingga konsumen biasanya cenderung
bersaksi harga yang lebih tinggi adalah barang yang berkualitas tinggi..
Kualitas pelayanan merupakan upaya bagaimana memudahkan
pelanggan untuk mencari dan menemukan produk dan layanan yang diinginkan.� Groetsh & Davis (Tjiptono, 1997)
menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan
produk, jasa, proses, dan lingkungan yang dapat memenuhi atau bahkan melampaui
harapan.� Sehingga dapat pula diartikan
bahwa pelayanan berkualitas adalah terpenuhinya harapan dan kebutuhan pelanggan
terhadap produk dan jasa.� Selanjutnya,
menurut (Kotler & Keller, 2008) menyebutkan bahwa, antara kualitas dengan produk dan jasa
layanan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan kinerja pegawai �terhadap kepuasan publik,pada� Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Ngada (masa Pandemi Covid-19).
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan
tujuan mengetahui pengaruh beberapa variabel, yaitu kualitas pelayanan, kinerja pegawai �dan kepuasan publik. Dilakukan �wawancara-mendalam
(in-depth review) merupakan bagian dari metode kualitatif dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama (Sutopo 2006: 72).
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 5159 yang mendapatkan pelayanan pembuatan KTP Elektronik dari
bulan Maret tahun 2020 sampai dengan bulan Oktober tahun 2022 Pengambilan sampel menggunakan teknik
aksidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data (Hamdi, M,
2016).� Menurut
Sugiono (2018) Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 2018:81)., dengan
cara random
sampling.
Sampel merupakan bagian atau wakil dari informasi
populasi yang akan dipakai dalam penelitian. Sampel merupakan sebagian dari
populasi yang memiliki ciri populasi atau karakteristik dari populasi yang akan
diteliti (Sugiyono,1997) Informasi diperoleh dengan menggunakan kuisioner yang
terpola dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan penelitian.� Menurut rumus pengambilan sampel Teori Frank
Lynch (Mochtar, 1994)
������������������������������������������� �������������������= 5 159(1,96) �x0,5 x 0,5
��� ��������������������������������������������������������������5.159 (0,1) �+(1,96) �x0,5 x 0,5
������������������������������������������������������������
����������= 4.954,7036 =�� 94,28
������������� ������������������������������������������������������������52,55
Keterangan n; jumlah sampel��������������� d: sampel error
������������ N: jumlah populasi������������� z: harga patokan terbatas (0,50)
Dari populasi
yang didapat sebanyak 5 159 orang, dengan perhitungan rumus diatas diperoleh
sampel sebanyak 94 orang. Instrumen
penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menggali data dilapangan� dengan fungsi untuk dapat menggali data
yang diperlukan saat mengumpulkan informasi dilapangan Oleh karenanya penelitian
dilakukan dengan selektif dan sungguh sungguh dalam menjaring data yang sesuai
data di lapangan, dengan demikian data yang terkumpul relevan dengan keadaan
lapangan. Instrumen yang akan dipakai adalah berbentuk kuisioner, dengan pilihan tingkat (pilihan
ganda) yang disediakan yang mencakup pertanyaan dari dari 3 (tiga) unsur
kualitas pelayanan, kinerja pelayanan dan kepuasan publik dengan skala Likert.
Variabel-variabel
kualitas layanan (X1) yang meliputi:
1.
Bukti fisik (tangible) yaitu daya tarik fisik melalui
penampilan tenaga paramedis, dengan dua indikator penelitian:
a.
Fasilitas kesehatan tersedia di ruang tunggu
b.
Formulir yang tersedia tidak menyulitkan masyarakat
c.
Petugas selalu berpakain rapi dan bersih
2.
Kehandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.� Ada tiga indikator:
a.
Petugas handal dalam memberikan informasi pelayanan
b.
Petugas handal dalam merespon keluhan masyarakat
c.
Petugas handal dalam memudahkan tehnis pelayanan
3.
Ketanggapan (responsiveness) merupakan kemampuan dari organisasi untuk memberikan layanan kepada
masyarakat dengan memberikan pelayanan yang tepat Ada tiga indikator:
a.
Masyarakat tidak dibiarkan menunggu melebihi batas waktu
b.
Petugas selalu siap membantu dan melayani masyarakat
c.
Petugas cepat tanggap pada kesulitan masyarakat
4.
Jaminan (assurance) meliputi pengetahuan, kemampuan,
reputasi, dan sifat dapat dipercaya.� Ada
tiga indikator
a.
Jaminan pelayanan tepat waktu
b.
Jaminan tanpa dipungut biaya
c.
Jaminan keamanan dimasa pandemi
5.
Empati (empathy) meliputi kemudahan dalam komunikasi,
perhatian pribadi dan memahami kebutuhan konsumen.� Ada tiga indikator:
a.
Petugas mampu memberikan keamanan kepada publik.
b.
Petugas mengutamakan kepentingan pelayanan
c.
Petugas memiliki komunikasi yang baik dengan publik
Variabel kinerja pegawai (X2) meliputi:
Ada tiga indikator penelitian:
a.
Efektif dan efesien
b.
Otoritas dan tanggung jawab
c.
Disiplin
Variabel kepuasan publik (Y) meliputi:
1.
Pengukuran kepuasan publik bertolak pada adanya kesenjangan
antara harapan dan kenyataan, dengan tidak mempermasalahkan dimensi maupun
indikator yang dijadikan ukuran kepuasan pelanggan.� Ada satu indikator yaitu: publik merasa
nyaman dan merasa puas.
2.
Harapan konsumen yaitu perasaan yang timbul setelah
mengevaluasi pengalaman pemakaian produk jasa yang diberikan.� Ada dua indikator
a.
Keluhan, saran, dan aduan dari publik dan
b.
Respon untuk menggunakan layanan kembali jika dibutuhkan.
Instrumen untuk mengukur variabel yang
telah dijabarkan dapat disederhanakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 1
Instrumen untuk
Mengukur Variabel Penelitian
No |
Konsep |
Variabel |
Indikator |
1. |
Kualitas
Pelayanan |
Bukti Langsung (Tangible) |
Fasilitas protokol Kesehatan tersedia (tempat cuci tangan,
hand sanitizer) Formulir yang tersedia tidak menyulitkan masyarakat (saat
pandemi Covid-19) Pegawai selalu berpakain rapi dan bersih (masa pandemi
Covid-19) |
Releability (kehandalan) |
Pegawai handal dalam memberikan informasi layanan (masa
pandemic Covid-19) Pegawai handal dalam merespon keluhan masyarakat (masa
pandemic Covid-19) Pegawai handal
dalam memudahkan teknis pelayanan (masa Pandemi Covid-19) |
||
Daya Tanggap
(Responsiveness) |
Publik tidak dibiarkan menunggu melebihi batas waktu yang
ditentukan (masa pandemic Covid-19) Pegawai selalu siap membantu dan melayani masyarakat (masa
pandemi Covid19) Pegawai cepat tanggap pada kesulitan dari masyarakat (masa
pandemic Covid-19) |
||
Assurance/ Jaminan |
Adanya jaminan
pelayanan tepat waktu (masa pandemi Covid-19) Jaminan tanpa dipungut biaya (masa pandemi Covid-19) Jaminan keamanan dimasa pandemi Covid-19 dengan protokol
Kesehatan yang ketat |
||
Emphaty |
Petugas
perhatian sungguh-sungguh pada keamanan publik terkait pandemi Covid-19 Petugas
mengutamakan kepentingan pelayanan saat pandemi Covid-19 Petugas memiliki
komunikasi yang baik dalam melayani masyarakat dimasa pandemi Covid-19 |
||
|
Kinerja Pegawai |
Efektif dan Efesien |
Pegawai bekerja secara efektif dan efesien dimasa pandemi
Covid-19 |
Otoritas dan tanggung jawab |
Pegawai bekerja dengan rapi, teliti dan tanggung jawab
(masa pandemi Covid-19) |
||
Disiplin |
Pegawai disiplin menerapkam protokol kesehatan (masa
pandemi Covid-19) |
||
|
Kepuasan Publik |
Kepuasan konsumen |
Pelayanan memberikan rasa nyaman� di masa
pandemi Covid-19 Pelayanan memberikan rasa puas di masa
pandemi Covid-19 Pelayanan sesuai harapan di masa
pandemi Covid-19 |
Hasil Dan Pembahasan
1.
Karakteristik Responden
Karakteristik
responden terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan tertinggi yang
ditamatkan, pekerjaan dan pekerjaan. Gambaran karakteristik tentang
responden� ditampilkan dalam tabel 2 di
bawah ini:
Tabel 2
Demografi Responden
Variabel Demografis |
Kategori |
Jumlah sampel |
Persentase |
Jenis Kelamin |
Male |
48 |
51,06 |
|
Female |
46 |
48,94 |
Usia |
>20 tahun |
3 |
3,19 |
|
20-25 tahun |
20 |
21,28 |
|
26-30 tahun |
23 |
24,47 |
|
31-40 tahun |
28 |
29,79 |
|
41-50 tahun |
13 |
13,83 |
|
>50 tahun |
7 |
7,45 |
Pendidikan |
Tidak bersekolah |
0 |
0,00 |
|
SD/sederajat |
26 |
27,66 |
|
SMP/sederajat |
11 |
11,70 |
|
SMA/sederajat |
31 |
32,98 |
|
Diploma/DIII |
5 |
5,32 |
|
S1 |
20 |
21,26 |
|
S2 S3 |
1 0 |
1,06 0 |
Pekerjaan |
Pelajar/mahasiswa |
6 |
6,38 |
|
Pegawai Swasta |
1 |
1,06 |
|
Wirausaha |
11 |
11,70 |
|
PNS |
5 |
5,32 |
|
Guru/dosen Petani |
7 45 |
7,45 47,87 |
|
Lainnya |
19 |
20,21 |
Dari
94 responden sampel, laki-laki
51,06 persen sedangkan �oleh perempuan sebesar 48,94 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa dokumen
kependudukan yakni KTP Elektronik, merupakan dokumen dasar dan dokumen wajib
yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat tanpa memandang gender. Disamping itu
juga karena pengurusan KTP-Elektronik tidak bisa diwakilkan oleh orang lain
sehingga mau tidak mau mereka wajib mengurus masing-masing terkait kepemilikan
KTP Elektronik i ini Apabila dilihat menurut kelompok
umur, menunjukkan bahwa kelompok umur 31-40 tahun lebih dominan yang mengurus
KTP -El yaitu sebanyak 29,79 persen, secara berurutan kelompok umur yang lain
umur 26-30 tahun sebanyak 24,47 persen, disusul kelompok umur 20-25 tahun
sebesar 21,28 persen, kelompok umur 41-50 tahun sebesar 13,83 persen, kelompok
umur >50 tahun sebesar 7,45 persen dan terendah pada kelompok umur <20
tahun tahun yakni 3,19 persen. Dari data responden yang menerima layanan KTP
Elektronik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di masa pandemi Covid-19, apabila diteliti menurut distribusi
frekuensi pada pendidikan terakhir, maka sebesar 32,98 persen tamat
SMA/sederajat, 27,66 persen responden memiliki pendidikan terakhir
SD/sederajat.� Sedangkan responden dengan
pendidikan tamat S1 sederajat sebesar 21,26 persen, responden dengan pendidikan
tamat SMP/Sederajat sebesar 11,70 persen, dan D3 dan S2 masing -masing sebesar
5,32 persen dan 1,06 persen�
2.
Reliability Analysis
Analisis
reliabilitas dipakai untuk mengukur sejauh mana kuesioner, pengujian, observasi
atau prosedur pengukuran menghasilkan hasil yang sama pada percobaan yang
berulang.� Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha.� Kalkulasi Cronbach Alpha memanfaatkan
bantuan SPSS, dan batas kritis nilai alpha untuk mengindikasikan kuesioner yang
yang reliabel adalah 0,50.�
Jadi nilai Cronbach Alpha > 0,50 merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut realiable / handal.
�Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Kualitas
No Item |
Indikator |
Cronbach�s Alpha |
Keterangan |
|
Fasilitas Kesehatan (tempat cuci
tangan, hand sanitizer) tersedia di ruang tunggu (X1.1.1) |
0.929 |
Reliable |
2 |
Pegawai selalu sopan dan ramah saat
pandemi Covid19 (X1.1.2) |
0.927 |
Reliable |
3 |
Formulir tersedia tidak menyulitkan masyarakat (di masa
pandemi Covid-19)(X1.1.3) |
0,927 |
Reliable |
4 |
Pegawai selalu berpakaian rapi dan
bersih (di masa pandemi Covid-19)(X1.2.1) |
0,927 |
Reliable |
5 |
Pegawai handal dalam merespon keluhan
masyarakat (masa pandemi Covid19)(X1.2.2) |
� 0,924 |
Reliable |
6 |
Pegawai handal dalam memudahkan tehnis
pelayanan (saat pandemi Covid-19)(X1.2.3) |
0,923 |
Reliable |
7 |
Masyarakat tidak dibiarkan menunggu
melebihi batas waktu (masa pandemi Covid-19)(X1.3.1) |
0.927 |
Reliable |
8 |
Pegawai selalu siap membantu dan
melayani masyarakat (masa pandemi Covid-19)(X1.3.2) |
0,922 |
Reliable |
9 |
Pegawai cepat tanggap pada kesulitan
dari masyarakat (masa pandemi Covid-19) (X.1.3.3) |
0,923 |
Reliable |
10 11 |
Jaminan pelayanan yang diberikan tepat waktu (masa pandemi
Covid-19)(X1.4.1) Jaminan Tanpa dipungut biaya (masa pandemi
Covid-19)(X1.4.2) |
����������������� 0,927 ����������������� 0,930 |
Reliable Reliable |
12 13 |
Jaminan
keamanan di masa pandemi Covid-19, dengan protokol kesehatan yang
ketat(X1.4.3) |
0,927 |
Reliable |
14 15 |
Petugas
memberi perhatian sungguh-sungguh pada keamanan terkait kondisi pandemi
Covid-19(X1.5.1) Petugas mengutamakan kepentingan pelayanan di saat pandemi
Covid-19(X1.5.2) Petugas
memiliki komunikasi yang baik dalam melayani masyarakat saat pandemi
Covid-19(X1.5.3) |
0,928 0,925 0,924 |
Reliable Reliable Reliable |
Sumber : Data diolah, 2022
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Kepuasan
No Item |
Indikator |
Cronbach�s Alpha |
Keterangan |
1 |
Pegawai
bekerja secara Efektif dan Efesien selama pandemi Covid-19(X2.1) |
0.778 |
Reliable |
2 |
Pegawai bekerja dengan rapi, teliti dan tanggung jawab dimasa
pandemi Covid-19 (X2.2) |
0.746 |
Reliable |
3 |
Pegawai disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat
pandemi �(X2.3) |
0.932 |
Reliable |
Sumber
: Data diolah, 2022
Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Loyalitas
No Item |
Indikator |
Cronbach�s Alpha |
Keterangan |
1 |
Pelayanan
dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memberikan rasa puas di masa
pandemi Covid-19 (Y1) |
0.854 |
Reliable |
2 3 |
Pelayanan
dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memberikan rasa nyaman� (masa pandemi Covid-19)(Y2) Pelayanana
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sesuai harapan (masa pandemi
Covid-19)(Y3) |
0,679 0,661 |
Reliable Reliable |
Sumber
: Data diolah, 2022
Hasil
uji reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua indikator yang
dinilai reliabel memiliki nilai alpha cronbach di atas 0,50
3.
Analisis deskriptif kuantitatif
Variabel Kualitas Layanan
a.
Indikator X1.1.1. Fasilitas Kesehatan (tempat cuci tangan, handsanitizer)
tersedia di ruang tunggu, sebanyak 41 responden (43,62 persen) mengatakan
sangat setuju, 44 orang (46,81 persen) mengatakan setuju, 4 orang (4,26 persen)
menyatakan netral dan sisanya 5 orang (5,32 persen) mengatakan kurang
setuju.� Dari hasil tersebut dapat
diketahui 90 persen bahwa responden mengatakan setuju terhadap ketersediaan
fasilitas kesehatan di ruang tunggu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Ngada.
b.
Indikator X1.1.2. Formulir yang tersedia tidak menyulitkan masyarakat masa
pandemi Covid-19 sebanyak 35 orang (37,23 persen) mengatakan sangat setuju, 47
orang (50,00 persen) mengatakan setuju, 12 orang (12,77 persen) mengatakan
netral.� Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa hampir keseluruhan responden mengatakan setuju bahwa dalam hal
formulir yang disediakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil masa pandemi Covid-19 tidak menyulitkan masyarakat
c.
Indikator X1.1.3. Petugas selalu berpakaian rapi dan bersih (di masa pandemi
Covid-19) sebanyak 40 orang (42,55 persen) mengatakan sangat setuju, 46 orang
(48,95 persen) mengatakan setuju, 8 orang (8,51 persen) mengatakan netral.� Dengan angka ini dapat diketahui bahwa hampir
seluruh responden setuju pada pernyataan bahwa petugas pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada di
masa pandemi Covid-19 selalu berpakaian rapi dan bersih
d.
Indikator X1.2.1. Petugas handal dalam memberikan informasi pelayanan
(masa pandemi Covid-19) yang mengatakan sangat setuju sebanyak 36 orang (38,30
persen), mengatakan setuju sebanyak 49 orang (52,13 persen) yang menyatakan
kurang netral sebanyak 8 orang (8,51 persen) dan 1 orang (1,06 persen)
menyatakan tidak setuju.� Dari hasil ini
diketahui bahwa hampir keseluruhan responden mengatakan setuju terhadap
kehandalan petugas dalam memberikan informasi pelayanan.
e.
Indikator X1.2.2. Petugas handal dalam merespon keluhan masyarakat (masa
pandemi Covid-19) sebanyak 38 orang (40,43 persen) mengatakan sangat setuju, 47
orang (50,00 persen) mengatakan setuju, 8 orang (8,51 persen) mengatakan
netral, dan 1 orang (1,06 persen) menyatakan netral.� Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa hampir
semua responden mengatakan setuju terhadap kehandalan petugas dalam merespon
keluhan masyarakat di masa pandemic Covid-19
f.
Indikator X1.2.3. Petugas handal dalam memudahkan tehnis pelayanan (saat
pandemi Covid-19) sejumlah 36 orang (38,30 persen) menyatakan sangat setuju, 48
orang (51,06 persen) menyatakan setuju, 6 orang (6,38 persen) menyatakan
netral, 3 orang (3,19 persen) menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,06 persen)
menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Sebagian besar
responden�� menyatakan setuju pada
kehandalan petugas dalam memudahkan tehnis pelayanan saat pandemi Covid-19
g.
Indikator X.1.3.1. Masyarakat tidak dibiarkan menunggu melebihi batas waktu
(masa pandemi Covid-19), sebanyak 30 orang (31,91 persen) menyatakan sangat
setuju, 33 orang (35,11 persen) menyatakan setuju, 19 orang (20,21 persen)
mengatakan netral, 11 orang (11,70 persen) menyatakan tidak setuju dan 1 orang
(1,06) menyatakan sangat tidak setuju.�
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pada sebagian besar responden
menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa masyarakat tidak dibiarkan menunggu
dalam pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada di masa pandemi Covid-19.
h.
Indikator X1,3.2. Petugas selalu siap membantu dan melayani masyarakat
(masa pandemi Covid-19), sebanyak 41 orang (43,62 persen) menyatakan sangat
setuju, 40 orang (42,55 persen) menyatakan setuju, 12 orang (12,77 persen)
mengatakan netral, dan 1 orang (1,06) menyatakan tidak setuju.� Dari angka ini dapat dikatakan bahwa hampir
semua responden menyatakan sangat setuju terhadap kesiapan petugas dalam
membantu dan melayani masyarakat di masa pandemi Covid-19
i.
Indikator X1.3.3 Petugas cepat tanggap pada kesulitan dari masyarakat
(masa pandemi Covid-19), sejumlah 40 orang (42,55 persen) menyatakan sangat
setuju, 39 orang (41,49 persen) mengatakan setuju, 14 orang (14,89 persen) menyatakan
netral dan 1 orang (1,06 persen) menyatakan tidak setuju.� Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa pada
sebagian besar responden menyatakan setuju petugas di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Ngada di masa
pandemi Covid-19 cepat
memberikan tanggapan apabila masyarakat mengalami kesulitan dalam pelayanan.
j.
Indikator X1.4.1. Adanya jaminan pelayanan tepat waktu (masa pandemi Covid19)�� sejumlah 35 orang (37,23 persen) menyatakan
sangat setuju, 33 orang (35,11 persen) menyatakan setuju, 21 orang (22,34
persen) menyatakan netral, 4 (4,26 persen) orang menyatakan tidak setuju dan 1
orang (1,05 persen) menyatakan sangat tidak setuju. �Dari angka ini dapat diketahui bahwa Sebagian
besar responden�� setuju adanya jaminan
bahwa pelayanan yang diberikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Ngada di masa pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan tepat waktu.
k.
Indikator X1.4.2. Jaminan tanpa dipungut biaya (masa pandemi Covid-19)
sebanyak 49 orang (52,13 persen) menyatakan sangat setuju, 34 orang (36,17
persen) menyatakan setuju, 8 orang (8,51 persen) menyatakan netral, 2 orang
(2,13 persen) mengatakan tidak setuju dan 1 orang (1,06 persen) sangat tidak
setuju.� Dari angka ini dapat dikatakan
bahwa pada sebagian besar menyatakan sangat setuju terhadap bahwa pelayanan
yang diberikan di masa pandemi Covid-19 tidak dipungut biaya.
l.
Indikator X1.4.3. Jaminan keamanan dimasa pandemi Covid-19 dengan protokol
kesehatan yang ketat sejumlah 40 orang (42,55 persen) menyatakan sangat setuju,
39 orang (41,49 persen) menyatakan setuju, 7 orang (7,45 persen) mengatakan
netral, 7 orang (7,45 persen) menyatakan tidak setuju dan satu orang (1,06
persen) menyatakan sangat tidak setuju.�
Dari angka ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan
setuju Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada masa pandemi Covid-19 memberikan jaminan keamanan di masa pandemi dengan
menerapkan prokol kesehatan yang ketat
m.
Indikator X.1.5.1. Petugas memberi perhatian sunggu-sungguh pada keamana
terkait kondisi pandemi sejumlah 36 orang (38,30 persen) menyatakan sangat
setuju, 41 orang (43,62 persen) menyatakan setuju, 12 orang (12,77 persen)
menyatakan netral dan 5 orang (5,32 persen) menyatakan tidak setuju.� Dari hasil angka ini dapat dikatakan bahwa
pada sebagian besar responden menyatakan sangat setuju bahwa petugas memberikan
perhatian sungguh-sungguh pada keamanan masyarakat terkait masa pandemi Covid-19
n.
Indikator X1.5.2. Petugas mengutamakan kepentingan pelayanan di saat
pandemi Covid-19, sejumlah 39 orang (41,49 persen) menyatakan sangat setuju,42
orang (44,68 persen) menyatakan setuju, 12 orang (12,77 persen) menyatakan
netral, dan 1 orang (1,06 persen) menyatakan tidak setuju.� Dari angka ini dapat dikatakan bahwa sebagian
besar responden setuju bahwa petugas mengutamakan kepentingan pelayanan saat
pandemi Covid-19
o.
Indikator X.1.5.3. petugas memiliki komunikasi yang baik dalam melayani
masyarakat saat pandemi Covid-19, sejumlah 37 orang (39,36 persen) menyatakan
sangat setuju, 48 orang (51,06 persen) menyatakan setuju, 8 orang (8,51 persen)
menyatakan netral, dan 1 orang (1,06 persen) menyatakan tidak setuju.� Dari angka ini dapat dikatakan bahwa pada sebagian
besar setuju bahwa petugas memiliki komunikasi yang baik dalam melayani
masyarakat saat pandemi Covid -19
Variabel Kinerja Pegawai
a.
Indikator X2. Pegawai bekerja secara efektif dan efesien selama pandemi
Covid-19 sebanyak 36 responden (38,30 persen) menyatakan sangat setuju, 51
orang (54,26 persen) menyatakan setuju, 5 orang (5,32 persen) menyatakan netral
dan sisanya 2 orang (2,13 persen) menyatakan tidak setuju.� Dari hasil tersebut dapat diketahui rata-rata
responden menyatakan setuju bahwa pegawai di Dinas Kependudukan dan catatan
Sipil Kabupaten Ngada di masa
pandemi Covid-19 sudah
bekerja secara efektif dan efesien,
b.
Indikator X.2.2. Pegawai bekerja dengan rapi, teliti dan tanggung jawab
dimasa pandemi Covid sebanyak 44 orang (46,81 persen) mengatakan sangat setuju,
44 orang (46,81 persen) mengatakan setuju, 6 orang (6,38 persen) menyatakan
netral.� Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa rata-rata responden setuju bahwa pegawai di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada selalu bekerja dengan rapi, teliti dan
tanggung jawab di saat pandemi Covid-19
c.
Indikator X2.3. Pegawai disiplin menerapkan protocol kesehatan di masa
pandemi Covid-19 sebanyak 37 orang (42,55 persen) mengatakan sangat setuju, 440
orang (42,55 persen) mengatakan setuju, 14 orang (14,89 persen) menyatakan
netral dan 3 orang menyatakan tidak setuju Dengan angka ini dapat diketahui
bahwa rata-rata responden setuju pada pernyataan bahwa pegawai pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19
Variabel Kepuasan Publik
a.
Indikator Y.1, Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memberikan
rasa nyaman (di masa pandemi Covid-19) dari hasil penilaian yang dilakukan
sebanyak 25 orang (26,60 persen) menyatakan sangat setuju, 45 orang (47,87
persen) menyatakan setuju, 1,8 orang (19,15 persen) menyatakan netral 5 orang
(5,32 persen) menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,06 persen) menyatakan
sangat tidak setuju. Dari angka ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar setuju
pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada (di masa pandemi
Covid-19) memberikan rasa nyaman.
b.
Indikator Y.2., Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memberikan
rasa puas (masa pandemi Covid-19) dari hasil penilaian yang dilakukan sebanyak
50 orang (53,19 persen) menyatakan sangat setuju, 29 orang (30,85 persen)
menyatakan setuju, 14 orang (14,89 persen) menyatakan netral dan 1 orang (1,06
persen) menyatakan sangat tidak setuju.�
Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar setuju/puas terhadap bahwa
pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada di masa
Pandemi Covid-19 memberikan rasa puas.
c.
Indikator Y.3, Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sesuai
dengan yang diharapkan masyarakat (di masa pandemi Covid-19) dari hasil
penilaian yang dilakukan sebanyak 33 orang (35,11 persen) mengatakan sangat
setuju, 46 orang (48,94 persen) menyatakan setuju, 13 orang (13,83 persen)
mengatakan netral, 1 orang (1,06 persen) menyatakan tidak setuju dan 1 orang
(1,06 persen) menyatakan sangat tidak setuju.�
Hasil ini memberikan gambaran bahwa pada sebagian besar responden setuju
pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada di masa pandemi Covid-19 sudah sesuai dengan yang diharapkan.
2.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis memberikan jawaban
berdasarkan teori dapat ditunjukkan dalam diagram di bawah ini
����������������������������������������������
Variabel kualitas
layanan /X1
Gambar 1
Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis 1
Pengaruh
Kualitas Layanan terhadap Tingkat Kepuasan Publik Pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada di masa Pandemi Covid-19
Nilai signifikansi = <0.001 artinya nilai ini kurang dari 0,05 maka
hipotesis ditolak, artinya ada pengaruh antara Kualitas pelayanan terhadap kepuasan publik pada masa
pandemi Covid-19
Besarnya nilai R2 yang terdapat dalam model adalah sebesar 0,585 hal ini memperlihatkan bahwa sumbangan pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan publik adalah sebesar 58,50 persen sementera 41,50 persen merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu, untuk nilai e =
Sementara itu jika dituliskan hasil persamaannya adalah
sebagai berikut
Kepuasan
Publik (Y) = β0 + 0.765 Kualitas Layanan Publik (X1) + e1
Nilai e1 atau residu: 0,6422
Hasil uji signifikasi pada masing-masing sub variabel X1,
yaitu tangible reliabilitas, responsivenees, assurance, dan empaty, menunjukkan
bahwa variabel tangible paling memberikan pengaruh pada kepuasan publik
pada pengunjung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada di masa
pandemi Covid-19, dengan nilai sig paling kecil dari antara kelimanya yaitu
sebesar 0,018 sedangkan sub variabel kualitas layanan yang paling tidak
berpengaruh adalah assurance/jaminan.dengan nilai sig 0,750. Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori dari Tjiptono (2002), yang menyatakan bahwa kualitas layanan berhubungan
erat kepuasan pelangan. Demikian juga dari teori Kotler (2002) yang juga
menyatakan akan adanya hubungan yang erat dari kualitas pelayanan, kualitas
pelangan dan profitabilitas perusahaan tingkat kualitas layanan yang makin
tinggi akan memberikan kepuasan pelangan yang makin tinggi pula. Sedangkan dari
penelitian terdahalu, hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Patnawati
(2014), Janni Rowenna dkk (2019), Heri Herwanto (2015), dan Abdul Sani (2019),
yang menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
pada kepuasan masyarakat.
Pengujian hipotesis 2.�
Pengaruh kinerja pegawai terhadap kepuasan publik pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada (masa pandemi Covid-19).
Besarnya nilai R2 yang terdapat dalam model adalah sebesar 0,424, hal ini memperlihatkan bahwa sumbangan pengaruh kinerja pegawai terhadap kepuasan publik adalah sebesar 42,40 persen sementera 57,60 persen merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu, untuk nilai e =
Sementara
itu jika dituliskan hasil persamaannya adalah sebagai berikut
Kepuasan Publik (Y) = β0 + 0.651 kinerja
pegawai (X2) + e1 :
Hasil ini sejalan teori dari Craves
(Bunga,2009), yang menyatakan kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa
komponen yang daiantaranya adalah prestasi dari para karyawan. Sedangkan hasil
penelitian terdahulu dari Noer Sasongko dan Ekasari Putri (2013) yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan dan kinerja pelayanan apabila diuji secara
parsial masing-masing memberikan pengaruh yang signifikan.
Pengujian Hipotesis 3.�
Pengaruh Kualitas Layanan dan Kinerja
Pegawai Terhadap Kepuasan Publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Ngada (masa pandemi Covid-19).�
Hasil pengolahan data nilai signifikansi = <0.001 artinya nilai
ini kurang dari 0,05 maka hipotesis 0 ditolak dan H1 diterima yang dimaknai ada
pengaruh antara Kualitas pelayanan dan kinerja pegawai terhadap kepuasan publik di masa pandemi Covid-19. Dapat juga dikatakan bahwa variabel
kualitas pelayanan dan kinerja pegawai secara bersama-sama mempengaruhi
kepuasan publik pada masa pandemi Covid-19.
Besarnya nilai R2 yang terdapat dalam model adalah sebesar
0,592, hal ini memperlihatkan bahwa sumbangan pengaruh kualitas pelayanan dan
kinerja pegawai secara simultan�
terhadap kepuasan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (masa
pandemi Covid-19) pada penelitian ini�
adalah sebesar 59,20 persen dilain pihak besaran� 40,80 persen merupakan pengaruh dari
variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu,
untuk nilai e = . Sementara itu jika dituliskan hasil persamaannya adalah sebagai
berikut
Kepuasan Publik (Y) = β0 + 0,656 Kualitas
Layanan Publik (X1) + 0.139 Kinerja Pegawai (X2) + e1 . Nilai e1 atau residu: =0,6387
Hasil Model (signifikan artinya X1 dan X2 mempengaruhi Y sebesar R2
= 0,592, atau 59,20 persen sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti pada penelitian ini.
Hal
ini sesuai dengan teori dari oleh Cronin dan Taylor dalam Tjiptono (2016) yang
menyebutkan bahwa kinerja pelayanan akan memberikan korelasi yang erat pada
kepuasan pelanggan.� Kualitas pelayanan
dan kinerja yang baik, memberikan suatu keinginan dari pelanggan untuk dapat
berhubungan terus dengan perusahaan.�
Pada waktu yang panjang hubungan seperti ini membuat perusahaan paham/ atau sebuah institusi dapat
memahami dengan lebih baik pada harapan serta kebutuhan pelanggan,
yang pada akhirnya perusahaan akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen.�
Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Imam Tresno Edy,dkk(2020), yang
menyatakan kualitas pelayanan dan kinerja pegawai secara parsial berpengaruh
pada kepuasan masyarakat atau dapat dikatakan kinerja pegawai juga memberikan
pengaruh yang signifikan pada kepuasan masyarakat walaupun pengaruhnya lebih
kecil dibanding kualitas pelayanan.
3.
Analisis Deskriptif Kualitatif
Untuk mendukung dan memperdalam hasil
analisis kuantitatif penelitian ini, maka peneliti melakukan analisis
deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepth� review) kepada pengambil kebijakan dan pelaksana
kebijakan pada bidang pelayanan kesehatan.�
Informan yang ditemui adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada dan Kepala
Bidang Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk.. Beberapa permasalahan yang ditemui
dilapangan pada saat penelitian mendapatkan jawaban/solusi dari para informan.� Permasalahan dan solusi permasalahan tersebut
antara lain :
1.
Ketersediaan sarana dan prasarana
protokol kesehatan di Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Ngada
dimasa Pandemi Covid-19.� Solusi : Sejak
pandemi Covid-19, melanda Indonesia, Dinas Kependudukan dan Sipil Kabupaten
Ngada telah berupaya melakukan penyesuian sesuai aturan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, yaitu menyediakan tempat cuci tangan,
memberikan peringatan untuk selalu menjaga jarak dan selalu memakai masker saat
mengunjungi tempat pelayanan. Untuk memberikan rasa aman upaya mencegah
penyebaran Covid-19, juga telah memberikan penghalang kaca pada setiap loket
pelayanan.
2.
Keluhan kompetensi petugas/pegawai yang memberikan pelayanan Solusi
: Para pegawai terutama pegawai Front office, mendapat pelatihan di
Kupang di Kanwil, untuk meningkatkan kompetensinya dengan jumlah yang dikirim
menyesuaikan ketersediaan dana yang ada.�
Selain itu juga dilaksanakan Pelatihan Kerja Sendiri (PKS) oleh pegawai
yang telah mendapat pelatihan kepada pegawai lain yang belum mendapatkan
pelatihan
3.
Keluhan akan adaya tanggap petugas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Solusi: Petugas /pegawai selalu diingatkan
saat apel pagi untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan cepat tanggap
pada segala kebutuhan masyarakat. Bahkan untuk pelayanan dinas siap melayani
untuk turun kelapangan untuk pembuatan Kartu Identitas anak
4.
Tentang pelayanan di saat masa pandemi Covid-19, dalam upaya
pencegahan dan meminimalkan penyebaran Covid-19, perubahan jam masuk kantor?
Saat terjadi pandemi Covid-19
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Ngada hanya mengurangi pelayanan saat awal-awal pandemi selama 3
bulan setelah itu selanjutnya dilakukan pelayanan seperti biasa dengan
menerapkan protokol kesehatan ketat. Disediakan tempat cuci tangan, dan
disediakan pula masker. Untuk jam kantor biasa
dilakukan mulai jam 8.00 Wita dan selesai jam 15.00 WITA dan sampai pelayanan
selesai agar masyarakat tidak pulang dengan sia-sia.
5.
Peraturan disiplin untuk pegawai diterapkan selama pandemi Covid -19 sesuai dengan aturan ASN yang berlaku
saat ini , yaitu Peraturan Pemerintah no.94 tahun 2021
6.
Keluhan masyarakat di pelayanan masih dalam antrian yang
cukup panjang dan terjadi kerumunan
saat pandemi Covid-19. Hal ini terjadi karena jumlah masyarakat yang dilayani tiap hari cukup
banyak, namun pegawai yang melayani terbatas, kantor yang ada sudah dari tahun
1970, dan kondisi jaringan internet yang sering tidak stabil yang menyebabkan
masyarakat menunggu dan pelayanan menjadi lebih lama.
7.
Upaya peningkatan pelayanan dilakukan dengan sistim Jebol
(jemput bola) , yaitu dengan langsung turun desa, namun belum dapat dilakukan
secara maksimal karena terkendala peralatan dan kendaraan dinas operasional
yang sudah rusak.Dilain sisi upaya penyediaan ruang kusus laktasi, toilet dan
kantin, kotak saran, akan dilakukan di tahun-tahun mendatang
Kesimpulan
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas layanan �pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil di masa pandemi Covid-19
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan publik� Demikian juga variabel kinerja pegawai berpengaruh signifikan terhadap kepuasan publik..�
Sedangkan pengaruh keduanya secara simultan �juga memberikan pengaruh yang signifikan pada
kepuasan publik namun kualitas layanan memberikan pengaruh yang lebih besar
pada tingkat kepuasan publik di masa
pandemi Covid-19 sebesar.
Temuan bahwa kualitas layanan dan kinerja pegawai �memberikan pengaruh terhadap kepuasan publik,
harus didukung oleh pihak Dinas Kependudukan dan Catatatn Sipil Kabupaten Ngada
agar dapat meningkakan kualitas �layanan dan kinerja pegawai untuk dapat
meningkatkan kepuasan publik sekaligus agar dapat meningkatkan katagori
penilaian dari Menpan RB.
Amirudin,
T. (2018) Pengaruh Kinrja DPRD Kabupaten Kota Waringin Barat Periode 2014-2019 Terhadap Kepuasan
Konstituen di Daerah Kota Waringin Barat 3. Tugas Akhir Program Magister. Magister Administrasi Publik
Universitas Terbuka.
Anwar,
M.K. dan Nugraha, S. (2011) Mewujudkan Pelayanan Publik Prima Bukan Sebuah
Mimpi.Penerbit Narotama Universitas Prees
Astriana,
N. (2016), Kepuasan Masyarakat dari Layanan Sistem Informasi Pada Kantor
Pelayanan Terpadu Perizinan (KPTP) Kabupaten Kota Waringin���� ��������Barat.Tugas Akhir Program Magister.
Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka
BBC. News. Indonesia.Covid-19 : Virus
Corona diduga sudah menyebar sebelum pertama kali dilaporkan di China pada
Desember 2019, https,ww.wbc.com
Djarwanto P.S, Subagyo, P., (1993),
Statistik Induktif, Penerbit. Gujarat BPFE. Yogyakarta.
Edy, I.T., Badriyah,N.,Khilil,M.U., Iskandar
(2020) Pengaruh Kualitas Dan Kinerja Pelayanan KTP ElektronikTerhadap
Kepuasan Masyarakat Terhadap Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Lamongan.
ol. 4 No. 2 (2020): Volume 4, Nomor 2, Desember 2020, Jurnal Sains Sosio
Humaniora hal 937-941
Flippo, E.B (1996), Manajemen Personalia, Edisi
Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Fattah, H. (2017) Kepuasan
Kerja dan Kinerja Pegawai. Penerbit Elmatera, Anggota IKAPI
Hamdi, M. dan Ismaryati, S. (2016).� Metodologi Penelitian Administrasi.� Edisi Kedua.�
Cetakan Keempat.� Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka
Hayat S.AP,MSi (2017) Manajemen
Pelayanan Publik. Penerbit Rajawali Pers
���������� ISBN:
9786024250805
Hidayat,E.W.,Maulana,F
dan Rahmatulloh,A (2017) Analis Service Quality Untuk Mengukur Tingkat
Kepuasan Pengguna Layanan Tik Di Universitas Siliwangi. ISSN: 2302-3805.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia STMIK AMIKOM Yogyakarta, 4
Februari 2017.1.2.-27 -1.2-29
Helda Krismala, (2016) Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas
Pelayanan Rawat Jalan� Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Indramayu. Tugas Akhir Program Magister. Magister Administrasi��� Publik Universitas Terbuka
Herwanto,H.
(2015) Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Publik di
Puskesmas Simeuleu Timor. Tugas Akhir Program Magister. Magister
Administrasi Publik Universitas Terbuka.
Njurumbaha,T
(2015) Analisis Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan di Puskesmas Waingapu
Kabupaten Sumba Timur, Tugas Akhir Program Magister. Program Magister
Administrasi Publik Universitas Terbuka
Parasuraman,
A (19)98), Reassesment of Expeetatiem as a comparison Standar in measuring
Service Quality, Implication For Furter Research Jurnal off����������� Marketing
Parasuraman,
A, Zeithml, V dan Berry L, (1988) SERQUAL,A Multiple Item Scala, for
measuring consumer, Perceptions of Service Quality Jaournal of retilaling
Patnawati
(2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Publik pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dompu. Tugas
Akhir Program Magister. Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka.
Pramulaso,
E.Y. (2020). Kualitas Pelayanan dan Kinerja Pegawai terhadap Kepuasan Masyarakat di
Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap KementerianKetenagakerjaan. Vol18 no 1. (2020) Journal
Ekonomi dan Management Universitas Bina Sarana Informatika.hal.68-74
Pujihastuti,
I. (2010). Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. CEFARS : Vo. 2
������������ �No 1. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan
Wilayah. Vol. 2 No. 1
Putra,D.G.M,
Pratiwi, R.N.,Trisnawati (2019), Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Masyarakat (Studi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Blitar) Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya,
Malang
Rezha,F.,Rochmah,S.
Siswidiyanto (2013)Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan
Masyarakat. Studi tentang Pelayanan Perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kota Depok
Vol 1 No 5. Jurnal Administrasi Publik (JAP) Universitas Brawijaya.Hal. 981-990
Rusdy, M.
(2020) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja dan Promosi Jabatan
Terhadap Kinerja Pegawai Sekertariat Kabupaten Bima, Tugas Akhir Program
Magister. Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka.
Rowena1,
J., Wilujeng, F.R. dan Rembulan,G.D. (2019) Pengaruh Kualitas Layanan dalam
Menciptakan Kepuasan Publik di Kantor Pelayanan Publik, Jakarta Utara,
Universitas bunda Mulia Jakarta, Vol 13. no 1. 2020. Journal of Industrial
Engineering and Management Systems.hal. 27-34
Sani, A
(2018), Analisis Kualitas Pelayanan Publik pada Rumah Sakit Umum������������ Daerah (RSUD) Bangka Tengah,Tugas
Akhir Program Magister, Magister Administrasi Publik,Universitas Terbuka.
Sasongko,
N.dan Putri, E. (2016) Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kinerja Karyawan
Terhadap Kepuasan Pelanggan (Study pada Universitas Muhammadiyah Surakarta) ISSN 2460-0784.Seminar
Nasional dan The 4th Call for Syariah Paper, hal 226-233
Sekaran, Uma
(2003) Research Methods For Business a Skill Building Approach Second
edition, John Willy in son, inc New York
Silaban, H. (2015). Aspek-Aspek Penting dalam
Peningkatan Pelayanan Publik.
����������
Yogyakarta, Semesta Ilmu.
Syahruna, H.(2016)� Pengaruh Kualitas Pelayanan Aparatur Badan
Penaggulangan Bencana Daerah Terhadap Kepuasan Masyarakat Korban Gempa Di
Kabupaten Bener Meriah. Tugas Akhir Program Magister.Magister Administrasi
Publik Universitas Terbuka
Setyaningsih,
N. (2008), Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat di Samsat Kabupaten Sragen.
Tugas Akhir Program Magister. Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang
Siswantini,W.,TamjuddiN,
Ayuni, D and Mulyana (2015) The�
Impac� Of Employee Motivation On
Service Quality And���������� Community
Statisfaction Within Public Service�
Quality� In The� Distric��
Of South� Tangerang Faculty of
Economics, Universitas Terbuka
Siswadi,
F. (2016) Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kinerja Karyawan Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Kerinci Terhadap Kepuasan Masyarakat Jurnal Benefita .1(3)
October 2016 (177-183)
Suwitri,S,
Dwimawati, I, H dan Warsono, H (2019), Teori Administrasi.
Universitas
����������� Terbuka.
Sugiyono.
(2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:������������ PT. Alfabet
Windyani,
A.R., Hubeis A.V.S., Fahmi, I. (2014), Analisis Kepuasan Masyarakat terhadap
Pembuatan Akta Kelahiran di Depok, Jawa Barat.Jurnal Aplikasi Managemen, Volume
12, Nomor 1, 32-40.
Sunarmi, Ajis Salim Adang
Djaha, Sardjijo (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |