Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7,
No.
8,
Agustus 2022
PENGARUH DISIPLIN, REWARD, DAN PUNISHMENT TERHADAP PROMOSI
JABATAN PADA DIREKTORAT KRIMINAL KHUSUS POLDA METRO JAYA
Marthin Luther Hutagaol,
Titing Widyastuti
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI Jakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini apakah promosi
jabatan yang diberikan direktorat menjadi salah satu tujuan dari
pada personil, maka diperlukan manajemen sumber daya manusia
yang baik. Untuk itu penulis akan
meneliti 4 aspek yaitu disiplin, reward, dan
punishment terhadap promosi
jabatan pada Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Sampel dalam penelitian
ini adalah 86
responden. Pengumpulan
data dari
responden adalah menggunakan formulir
kuesioner dan pengolahan
data menggunakan alat analisis SPSS
20 dengan alat ukur
analisa regresi berganda statistik. Hasil pengkajian
menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dari aspek disiplin terhadap promosi jabatan, reward terhadap promosi jabatan, dan punishment terhadap promosi jabatan.
Kata Kunci: Disiplin; Reward;
Punishment; Promosi Jabatan.
abstract
The purpose of this study is whether the
promotion given by the directorate becomes one of the goals of personnel, then
good human resource management is needed. For this reason, the author will
examine 4 aspects, namely discipline, reward, and punishment for promotion to
positions at the Special Criminal Directorate of Polda
Metro Jaya. The sample in this study was 86 respondents. Collecting data from
respondents using a questionnaire form and processing data using the SPSS 20
analysis tool with statistical multiple regression analysis as a measuring tool.
The results of the study show that there is a positive impact from the
discipline aspect on promotion, reward for promotion, and punishment for
promotion.
Keywords: Dicipline; Reward; Punishment; Promotion.
Pendahuluan
Kepolisian Negara Republik
Indonesia atau biasa yang disebut Polri merupakan
alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya Keamanan Dalam Negeri, hal tersebut merupakan
bunyi dari undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 5 ayat 1. Fungsi dan tugas Polri dalam
masyarakat semakin lama semakin kompleks. Permasalahan yang dihadapinya pun
tidak hanya masalah kriminalitas dan hukum, masalah sosial juga menjadi bagian dari tugas
Kepolisian
Tugas Polri dapat dikatakan berada dalam ranah
kemanusiaan untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia Pasal 2 menyebutkan
bahwa fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi Pemerintahan
Negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (Kelana, 2002). Polri dalam profesinya dituntut untuk dapat melayani masyarakat dengan baik. Pelayanan lebih menekankan pada pemberian bantuan yang secara nyata dapat
diwujudkan dalam pemberian layanan masyarakat yang dilakukan dengan kemudahan, cepat, simpatik, ramah dan sopan (Sulistyo, 2010). Polisi dalam
menjalankan profesinya mengalami salah satu kendala sehingga menyebabkan terganggunya pelayanan terhadap masyarakat.
Dalam menunjang promosi jabatan bagi karyawan
manager juga sering melihat
seberapa besar loyalitas kerja karyawan untuk perusahaan tempat mereka bekerja sehingga loyalitas yang dimiliki karyawan dalam bekerja mampu
menjadi acuan untuk mendapatkan promosi jabatan dari perusahaan. Loyalitas merupakan salah satu syarat promosi
jabatan yang ditetapkan perusahaan, karena karyawan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan dapat memberikan hasil kerja baik
bagi pencapaian tujuan perusahaan (Aryani, dkk., 2010). Loyalitas adalah suatu sikap mental karyawan yang ditujukan kepada keberadaan perusahaan sehingga karyawan akan tetap
bertahan dalam perusahaan, tanpa mempedulikan kondisi perusahaan saat itu (Ardana, dkk., 2012). Promosi jabatan adalah perpindahan yang memperbesar
authority dan responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi
sehingga kewajiban, hak, status dan penghasilannnya semakin besar (Hasibuan, 2013). Promosi
merupakan hal yang sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Rosenbaum (dalam Souza, 2002) menyebutkan
bahwa �Promosi adalah bagian vital dalam suatu organisasi
yang merupakan fondasi dalam pergerakan suatu organisasi yang menawarkan penghargaan secara nyata, status dan meningkatkan motivasi bekerja bagi karyawan�.
Penerapan
reward dan punishment sangat penting diterapkan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan, karena melalui penerapan reward dan punishment karyawan
akan menjadi lebih berkualitas dan tanggung jawab dengan tugas yang diberikan (Koencoro, 2013:2).
Reward digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan supaya giat, semangat dalam menjalankan tanggung jawab karena terdapat anggapan bahwa dengan pemberian hadiah atas hasil
pekerjaannya, karyawan akan lebih bersemangat
secara maksimal dalam bekerja. Sedangkan punishment digunakan untuk menanggulangi ketika karyawan yang melanggar atau menghambat kewajibannya sehingga nantinya dapat menyebabkan tidak tercapainya kontrak kerja antara
pemberi kerja dengan penerima kerja (Oemar, 2007:127).
Begitu pula sebaliknya, apabila sebuah reward dan
punishment kurang di terapkan
di suatu perusahaan akan mengakibatkan menurunnya kinerja pegawai, diantaranya pegawai mempunyai kemampuan tetapi tidak bergairah untuk bekerja, rendahnya tingkat disiplin, tanggung jawab terhadap tugas yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu, merasa
tidak dihargai atas prestasi kerja
dan adanya kecendrungan tidak mematuhi ketentuan atau perintah. Berdasarkan permasalahan yang ada dan begitu pentingnya penerapan reward dan punishment untuk
menciptakan kinerja karyawan yang di harapkan akan memberikan peningkatan bagi promosi yang ada. Oleh karena itu, penulis
tertarik mengajukan penelitian dengan judul �Pengaruh Disiplin, Reward, dan Punishment Terhadap
Promosi jabatan Pada Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya�.
Metode Penelitian
Penelitian ini pada dilaksanakan di Polda Metro Jaya, Jakarta. Menetapkan jumlah sampel yang digunakan peneliti adalah dengan metode
sensus berdasarkan ketentuan yang dikemukakan sugiyono (2010: 81), �bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut�.
Sampel Penelitian
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 622 personel di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Dalam penelitian ini mengambil sampel
dengan teknik Slovin yaitu sebanyak
86. Untuk itu peneliti akam mengambil
sampel sedikit lebih banyak yaitu
sebanyak 90 pegawai Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Desain Penelitian
Metode Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner/angket. Kuesioner atau angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau penjelasan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2018: 142).
Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan penjelasan variabel penelitian ini dan menyarankan arah penelitian, penting untuk terlebih
dahulu mendefinisikan konsep dan tindakan dari masing-masing variabel reward,
variabel punishment, variabel
disiplin, dan variabel promosi jabatan yang tercantum dalam tabel berikut.
Metode
Analisis dan Pengujian Hipotesis
Variabel instrumentasi adalah validasi data angket. Alat survei diuji dengan
menggunakan uji validitas-reliabilitas
untuk memastikan bahwa kuesioner yang disiapkan dapat dipahami oleh responden dan ukurannya konsisten (Ghozali, 2005: 41). Metode
analisis data yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis data menggunakan rumus statistik melalui aplikasi statistik �SPSS 20�.
Penelitian ini menggunakan metode analisis analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda didahului dengan uji analisis persyaratan yang disebut uji validitas alat, yang memeriksa seberapa baik alat
itu mengukur konsep tertentu yang coba diukurnya (Uma
Sekaran, 2006: 39). Uji-realibilitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap pernyataan dan skor keseluruhan menggunakan rumus korelasi product-moment.
Selanjutnya adalah Uji Reliabilitas Instrumen dimana pengujian validasi
dapat memperlihatkan sejauh mana suatu instrumen
dapat menghasilkan hasil yang konsisten/konstan, bahkan ketika frekuensi pengukuran sering dilakukan. Menurut Arikunto (2010: 221), reliabel menunjukkan dalam satu hal
bahwa perangkat dengan alpha Cronbach sangat reliable.
Pengujian hipotesis dimulai dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik dimana Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan
data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator
dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Pengertian uji normalitas adalah digunakan untuk memeriksa apakah data terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik akan berhasil didistribusikan. Tujuan uji normalitas adalah untuk melihat apakah variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya berdistribusi normal dalam model regresi (Ghozali, 2011: 21). Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah apabila hasil sampel Kolmogorov-Smirnov berada di atas tingkat kepercayaan 0,05, maka menunjukkan pola distribusi normal dan model regresi merespon asumsi normalitas.
Uji multikolinearitas penelitian
ini bertujuan untuk memeriksa apakah model regresi
menemukan korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2011:105).
Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel independen. Jika ada korelasi, bisa disebut
terdapat masalah multikolinearitas.
(Ghozali, 2011:105) melakukan pengukuran multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variable Inflation Factor). Nilai ambang batas yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.
Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah model regresi linier menunjukkan adanya hubungan (korelasi) antara confounding error periode
tertentu dengan confounding
error periode sebelumnya
(Ghozali, 2011: 110).
Menurut Ghozali (2011:105) uji heteroskedastisitas dalam penelitian memiliki tujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain.
Sugiyono (2018: 277) mengemukakan bahwa analisis
regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi bagaimana
nilai variabel dependen berubah
ketika nilai variabel
independen meningkat atau menurun. Analisis ini digunakan
dengan melibatkan dua atau lebih
variabel bebas antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1, X2 dan X3), metode ini digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh antara beberapa variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat.
Pemaparan dari Mudrajad-Kuncoro (�2011:100�), koefisien pada dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan model/bagan dalam memperhitungkan variasi-variabel terikat. Nilai pada koefisien determinasi berkisar antara nol (�0�) sampai dengan satu (�1�). Nilai �r2� yang kecil berarti memiliki kemampuan
yang sangat terbatas untuk menjelaskan variasi
variabel bebas. Nilai
yang mendekati 1 berarti bahwa variabel bebas
menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi
perubahan variabel terikat.
Teknik Pengujian Hipotesis
Penulis menguji hipotesis menggunakan uji-t dan uji-F.
Menurut Sugiyono (2018:223), uji t menentukan kontribusi
masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan menguji koefisien regresi masing-masing variabel bebas untuk mengetahui
apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Uji F digunakan untuk menguji kesesuaian/realisasi dampak antara variabel
bebas pada variabel terikat.
Hasil Dan Pembahasan
Karakteristik responden
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa pegawai yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 55 orang dan pegawai yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 31 orang. Hal ini dapat digambarkan bahwa di Direktorat Kriminal
Khusus Polda Metro Jaya di dominasi oleh laki-laki.
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas terhadap 12 item pernyataan pada variabel disiplin dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 86 yaitu 0.209.
Uji validitas terhadap
12 item pernyataan pada variabel
reward dinyatakan valid karena
karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 86 yaitu 0.209.
Uji validitas terhadap
12 item pernyataan pada variabel
punishment dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 86 yaitu 0.209.
Uji validitas terhadap 12 item pernyataan pada variabel promosi jabatan dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 86 yaitu 0.209.
Uji reliabilitas
Uji reliabilitas untuk setiap variabel X dan Y adalah dengan nilai
rtabel 0.209, dan hasil uji reabilitas nilai Cronbach�s Alpha pada variabel
disiplin (X1) sebesar 0.796,
dan nilai cronbach�s alpha pada variabel reward
(X2) sebesar 0.699, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel punishment
(X3) sebesar 0.819, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel promosi jabatan (Y) sebesar 0.884,
sehingga dapat disimpulkan
bahwa ralpha pada
setiap variabel positif dan nilai cronbach�s alpha pada variabel lebih besar >
0.209. Dengan demikian instrumen penelitian mengenai masing-masing variabel Disiplin, reward, punishment, dan promosi jabatan adalah reliabel.
Uji Normalitas
Berdasarkan tabel
di atas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) unstandardized residual sebesar 0.685. Ketiga nilai Asymp. Sig. (2-tailed) alat ukur tersebut berada
di atas 0.05 sehingga data dikatakan berdistribusi normal.
Uji
normalitas dengan normal
probability plot mensyaratkan bahwa
penyebaran data harus berada disekitar wilayah garis
diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Berdasarkan gambar
di atas dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi syarat
normal probability plot sehingga model regresi dalam penelitian
memenuhi asumsi normalitas (berditribusi normal).
Artinya data dalam penelitian ini berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan menghitung nilai variance
inflation factor (VIF) tiap-tiap variabel
independen. Multikolinearitas
terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) melebihi
10. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 menunjukkan korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir.
Uji autokolerasi
Berdasarkan tabel di atas
terdapat nilai Durbin-Watson = 2.712 Pada taraf signifikan 5% dengan n = 86, k
= 3 diperoleh dL = 1.578 dan dU = 1.722 maka 4-dU = 2.278 dan 4-dL = 2.422.
Karena nilai DW = 2.712 berada pada 4-dL < d < 4 yaitu 2.422 < 2.712
< 4, maka dapat disimpulkan Tidak ada korelasi negatif.
Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel, maka dapat
diidentifikasi bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
Nilai Konstanta a = 11.652
dapat diartikan bahwa jika disiplin kerja, reward dan punishment bernilai nol
maka promosi jabatan bernilai positif sebesar 11.652. �Koefesien regresi Disiplin Kerja
b1= 0.249 dapat diartikan bahwa jika nilai disiplin kerja meningkat sebesar
satu maka nilai promosi jabatan juga akan meningkat sebesar 0.249. Koefesien regresi Reward b2= 0.305 dapat diartikan bahwa jika reward
meningkat sebesar satu maka nilai promosi jabatan juga akan meningkat sebesar
0.305. Koefesien regresi Punishment b3
= 0.286 dapat diartikan bahwa jika punishment meningkat sebesar satu maka nilai
promosi jabatan juga akan meningkat sebesar 0.286.
Uji t
Pengaruh Disiplin terhadap Promosi Jabatan
Berdasarkan
tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung untuk Disiplin Kerja (X1)
sebesar 3.577 sedangkan nilai ttabel�
untuk n = 86 sebesar 1.988. Jadi 3.577 > 1.988, maka H0 ditolak dan
Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Disiplin Kerja (X1) berpengaruh terhadap
Promosi Jabatan (Y) di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Pengaruh reward terhadap promosi jabatan
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung untuk
Reward (X2) sebesar 3.624 sedangkan nilai ttabel� untuk n = 86 sebesar 1.988. Jadi 3.624 >
1.988, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Reward (X2)
berpengaruh terhadap Promosi Jabatan (Y) di Direktorat Kriminal Khusus Polda
Metro Jaya.
Pengaruh punishment terhadap Promosi jabatan
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung untuk
Punishment (X3) sebesar 4.010 sedangkan nilai ttabel� untuk n = 86 sebesar 1.988. Jadi 4.010 >
1.988, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Punishment (X3)
berpengaruh terhadap Promosi Jabatan (Y) di Direktorat Kriminal Khusus Polda
Metro Jaya.
Uji f
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas yakni
uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung sebesar 49.149 sedangkan Ftabel (α 0,05) untuk n = 86 sebesar 2.48. Jadi Fhitung> dari Ftabel (α 0.05) atau 49.149
> 2.48, dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 karena 0.000 < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa Disiplin Kerja (X1), Reward (X2) dan Punishment (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Promosi Jabatan (Y).
Pembahasan
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa disiplin kerja, reward dan punishment berpengaruh terhadap promosi jabatan.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut perlu diperhatikan oleh pihak Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya yang meliputi:
Pertama
yaitu Pimpinan perlu memperbaiki
dan meningkatkan Disiplin dan juga lebih diprioritaskan
untuk mendapat promosi jabatan.
Kedua yaitu Pimpinan
perlu mengelola reward agar personil lebih giat dan maksimal
dalam bekerja sehingga dapat dipromosikan.
Ketiga yaitu Pimpinan
perlu mengelola punishment terhadap personil berdampak pada promosi jabatan yang akan diberikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang disiplin kerja, reward dan
punishment terhadap promosi
jabatan di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, maka hasil persamaan regresi Y = 11.652 + 0.249 X1 + 0.305 X2+ 0.286X3 serta R� = 0.643, model layak sebagai prediktor dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama,
terdapat pengaruh disiplin yang berdampak
positif dan signifikan pada promosi jabatan. Kedua, Terdapat
aspek reward yang berdampak positif dan signifikan pada promosi jabatan. Ketiga,
terdapat aspek pinishment yang
berdampak positif dan signifikan pada promosi jabatan.
A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2011. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Google Scholar
A.M.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo:
Jakarta Google Scholar
AA.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Remaja Rosdakarya, Bandung. Google Scholar
Andriani,
D. A. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja, Pengalaman Kerja dan Pendidikan Karyawan
Terhadap Promosi Jabatan pada Swalayan Embah; E Murah Ponorogo, Madiun Dan
Magetan. ISOQUANT: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 4(1), 35-45. Google Scholar
Arikunto,
S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aris
shoimin. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yokyakarta:
AR-ruz media. Google Scholar
Aryani,
Dwi dan Febrina Rosinta. 2010. �Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan�. Jurnal Ilmu Administrasi dan
Organisasi. Vol.17, No. 2, Google Scholar
Basuki,
Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku. Google Scholar
Dalame,
J. Y., & Jastuti, I. (2013). Pengaruh Penilaian Kinerja Dan Disiplin Kerja Karyawan
Terhadap Promosi Jabatan Karyawan Tetap (Doctoral dissertation, UNDIP: Fakultas
Ekonomika dan Bisnis).
Hasibuan,
Malayu SP. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan keempatbelas, Jakarta
,Penerbit : Bumi Aksara. Google Scholar
Herijanto,
P., Fiernaningsih, N., & Santoso, E. B. (2019). Pengaruh Prestasi Kerja dan
Disiplin Kerja Karyawan terhadap Promosi Jabatan pada Perum Jasa Tirta I
Malang. Adbis: Jurnal Administrasi dan Bisnis, 13(1), 34-39. Google Scholar
Indah
Permatasari, P. (2017) Analisis Pengaruh Disiplin, Pengalaman Dan Prestasi
Kerja Terhadap Promosi Jabatan Karyawan Pt Sinarmas Multifinance Kantor Wilayah
Jember. Google Scholar
Masluchi,
R., Wahyudi, P., & Mufidah, E. (2018). Pengaruh Disiplin Dan Penilaian Prestasi
Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan. Jurnal Ema, 3(2). Google Scholar
Meri
Revita. 2015. Pengaruh Kompetensi, Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi,
E-Jurnal Katalogis, Vol 3, No 9. Google Scholar
Moch
Macfud, H. A. M. S. Y. A. H. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja, Prestasi Kerja
Dan Loyalitas Kerja Terhadap Promosi Jabatan Karyawan Produksi Pada Pt. Sinar
Mulia Box Gresik (Doctoral Dissertation, Universitas Wijaya Putra). Google Scholar
Pane,
R. H. (2021). Hubungan Disiplin, Prestasi Kerja Dan Loyalitas Terhadap Promosi
Jabatan Pada Pada PT. Astra International Tbk Medan. Kumpulan Karya Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Sosial Sains, 1(01). Google Scholar
Putri,
F. I. (2018). Pengaruh Prestasi Kerja, Disiplin, Komitmen Dan Pengalaman Kerja
Terhadap Promosi Jabatan (Studi Pada PTPN X Kebun Kertosari) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Jember). Google Scholar
Riyadi,
S. (2020). Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Disiplin
Kerja terhadap Promosi Jabatan PT. BAMBI. jurnal of admiration, 1(4), 434-447. Google Scholar
Rodiyah,
U. (2013) Analisis Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja, Disiplin Kerja Dan
Komitmen Terhadap Promosi Jabatan Pada Ptpn X. Google Scholar
Rodiyah,
U. (2013). Analisis Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja, Disiplin Kerja Dan
Komitmen Terhadap Promosi Jabatan Pada PTPN X (Persero) Kebun Kertosari Jember. Google Scholar
Sinambela,
Lijan Poltan. 2012. �Kinerja Pegawai Teori Pengukurandan Implementasi�.
Penerbit Graha Ilmu: Yogyakarta. Google Scholar
Syamsuddinnor.
2014. Pengaruh Pemberian Pemberian Insentif Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Ben Line Agencies (BLA) Banjar Masin. Jurnal Socioscientia, 6
(1), 1-44.
Wiratama
Jaka Nyoman I, Sintaasih Ketut Desak, 2013. Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung.
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali � Indonesia Google Scholar
Copyright
holder: Marthin
Luther Hutagaol, Titing Widyastuti (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |