Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7,
No.
8,
Agustus 2022
DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA
PERSONIL DIREKTORAT POLISI SATWA KORSABHARA BAHARKAM POLRI
Merry Timoria, Titing Widyastuti
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI Jakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini
adalah bagaimana mengembangkan direktorat dengan cara meningkatkan kinerja
personil demi tercapainya tujuan dan sasaran direktorat . Untuk itu penulis akan
meneliti 4 aspek yaitu gaya kepemimpinan,
motivasi kerja, dan disiplin terhadap kinerja personil pada Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri. Sampel dalam penelitian ini
adalah 75
responden. Pengumpulan
data dari
responden adalah menggunakan formulir
kuesioner dan pengolahan
data menggunakan alat analisis SPSS
20 dengan alat ukur
analisa regresi berganda statistik. Hasil pengkajian
menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dari aspek gaya kepemimpinan terhadap kinerja personil, motivasi terhadap kinerja personil, dan disiplin terhadap kinerja personil.
Kata Kunci: gaya kepemimpinan; motivasi; disiplin; kinerja personil.
Abstract
The purpose of this research is how to
develop the directorate by improving the performance of personnel in order to
achieve the goals and objectives of the directorate. For this reason, the
author will examine 4 aspects, namely leadership style, work motivation, and
discipline on the performance of personnel at the Directorate of Animal Police Korsabhara Baharkam Polri. The sample in this study were 75 respondents.
Collecting data from respondents using a questionnaire form and processing data
using the SPSS 20 analysis tool with statistical multiple regression analysis
as a measuring tool. The results of the study indicate that there is a positive
impact from aspects of leadership style on personnel performance, motivation on
personnel performance, and discipline on personnel performance.
Keywords:
leadership style; motivation; discipline; personnel performance.
Pendahuluan
Dalam filosofi kepolisian Indonesia, fungsinya sudah ada sebelum
lembaga kepolisian didirikan. Fungsi ini unik bagi
kehidupan manusia, yaitu menciptakan rasa aman, damai, dan tertib dalam kehidupan
sehari-hari. Bukti nyata peran Polri dalam
menjalankan misi pemerintah adalah pendirian pos polisi hewan dengan anjing
pendeteksi dan kavaleri. Di
Indonesia, pasukan Satwa mulai ada di kepolisian
pada tahun 1952. Saat itu, satu-satunya hewan yang digunakan untuk membantu polisi adalah anjing
yang dilatih oleh Mrs. Roll Mole, seorang
Jerman. Kemudian, pada tahun 1959, subdivisi brigade anjing didirikan di Bareskrim Bareskrim Kelapa dua. Penggunaan
nama Brigade satwa pertama kali diterapkan pada tahun 1970. Setiap tahun Satwa berganti
nama dari Satwa Brigade menjadi Sattama Satwa kemudian
kembali menjadi Subdit Satwa di Direktorat Samapta/Sabhara Babinkam Polri (Mabes Polri).
Organisasi memberikan arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi adalah kinerja personelnya. Kinerja personel adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Setiap organisasi selalu mengharapkan pegawainya mempunyai prestasi, karena dengan memiliki
pegawai yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi organisasi. Selain itu, dengan memiliki
pegawai yang berprestasi organisasi dapat meningkatkan kinerja organisasinya.
Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi
oleh kinerja pegawainya,
oleh karena itu organisasi berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawainya dengan harapan dapat mencapai tujuannya. Douglas (2009) menjelaskan
bahwa organisasi membutuhkan karyawan yang berkinerja baik. Kinerja pegawai adalah tindakan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh organisasi. Kinerja sering diartikan sebagai keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.� Pencapaian kinerja pegawai dapat dilakukan melalui program penilaian kompensasi dan disiplin kerja bagi seluruh
pegawai, yang merupakan faktor dominan yang mempengaruhi derajat kedisiplinan. Disiplin sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Disiplin disini berarti sifat ketaatan
dan kepatuhan pada aturan
yang berlaku yang di tetapkan
oleh organisasi.
Adapun
pendapat yang dikemukakan
oleh Malayu S. P Hasibuan (2012:193)
menyatakan bahwa semakin baik disiplin
kerja seorang pegawai, maka semakin
tinggi hasil kinerja yang akan dicapai. Kinerja pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja personel merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai target kerja. Karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik jika
memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat menciptakan pekerjaan yang baik. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk itu, kinerja pegawai
harus diperhatikan oleh pegawai kepemimpinan organisasi, karena penurunan kinerja pegawai dapat mempengaruhi
kinerja organisasi secara keseluruhan.
Namun
berdasarkan pengamatan, penulis melihat permasalahan yang terjadi pada kinerja personel pada Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri menunjukkan kinerjanya masih rendah hal ini
dapat terlihat dari tingkat kedisiplinan
yang masih rendah.
Kepemimpinan
merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap
sangat menarik untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggung jawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti karena tiada habisnya
untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih
pada zaman sekarang ini
yang semakin buruk saja moral dan mentalnya.
Disiplin
kerja merupakan alat yang digunakan Para manajer untuk berkomunikasi
dengan pegawai agar mereka bersedia mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya peningkatkan
kesadaran dan Kesediaan untuk menaati semua
peraturan organisasi serta norma�norma
sosial yang berlaku.
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul �Dampak
Gaya Kepemimpinan, Motivasi
Kerja dan Disiplin terhadap Kinerja personel Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri�.
Metode Penelitian
Penelitian ini pada dilaksanakan di Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri. Menetapkan jumlah sampel
yang digunakan peneliti adalah dengan metode
sensus berdasarkan ketentuan yang dikemukakan (Sugiyono, 2010), �bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut�.
Sampel Penelitian
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 274 personel di Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri.
Dalam penelitian ini mengambil sampel
dengan teknik Slovin yaitu sebanyak
73. Untuk itu peneliti akan mengambil
sampel yaitu sebanyak 73 pegawai Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Desain Penelitian
Metode Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakankuesioner/angket. Kuesioner atau angket adalah
teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau penjelasan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2018: 142).
Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan penjelasan variabel penelitian ini dan menyarankan arah penelitian, penting untuk terlebih
dahulu mendefinisikan konsep dan tindakan dari masing-masing variabel Gaya Kepemimpinan, variabel Motivasi, variabel disiplin, dan variabel Kinerja Personil yang tercantum dalam tabel berikut.
Metode
Analisis dan Pengujian Hipotesis
Variabel instrumentasi adalah validasi data angket. Alat survei diuji dengan
menggunakan uji validitas-reliabilitas
untuk memastikan bahwa kuesioner yang disiapkan dapat dipahami oleh responden dan ukurannya konsisten (Ghozali, 2005: 41). Metode
analisis data yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis data menggunakan rumus statistik melalui aplikasi statistik �SPSS 20�.
Penelitian ini menggunakan metode analisis analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda didahului dengan uji analisis persyaratan yang disebut uji validitas alat, yang memeriksa seberapa baik alat
itu mengukur konsep tertentu yang coba diukurnya (Uma Sekaran,
2006: 39). Uji-realibilitas dapat
dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap pernyataan
dan skor keseluruhan menggunakan rumus korelasi product-moment.
Selanjutnya adalah Uji Reliabilitas Instrumen dimana pengujian validasi
dapat memperlihatkan sejauh mana suatu instrumen
dapat menghasilkan hasil yang konsisten/konstan, bahkan ketika frekuensi pengukuran sering dilakukan. Menurut (Arikunto,
2010: 221), reliabel menunjukkan
dalam satu hal bahwa perangkat
dengan alpha Cronbach sangat reliable.
Pengujian hipotesis dimulai dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik dimana Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan
data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator
dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Pengertian uji normalitas adalah digunakan untuk memeriksa apakah data terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik akan berhasil didistribusikan. Tujuan uji normalitas adalah untuk melihat apakah variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya berdistribusi normal dalam model regresi (Ghozali, 2011: 21). Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah apabila hasil sampel Kolmogorov-Smirnov berada di atas tingkat kepercayaan 0,05, maka menunjukkan pola distribusi normal dan model regresi merespon asumsi normalitas.
Uji multikolinearitas penelitian
ini bertujuan untuk memeriksa apakah model regresi
menemukan korelasi antar variabel bebas (Ghozali,
2011: 21). Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel independen. Jika ada korelasi, bisa disebut
terdapat masalah multikolinearitas.
Ghozali (2011: 106) melakukan pengukuran multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variable Inflation Factor). Nilai ambang batas yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.
Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah model regresi linier menunjukkan adanya hubungan (korelasi) antara confounding error periode
tertentu dengan confounding
error periode sebelumnya
(Ghozali, 2011: 21).
Menurut (Ghozali, 2011: 21) uji heteroskedastisitas dalam penelitian memiliki tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Sugiyono (2018: 277) mengemukakan bahwa analisis
regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi bagaimana
nilai variabel dependen berubah
ketika nilai variabel
independen meningkat atau menurun. Analisis ini digunakan
dengan melibatkan dua atau lebih
variabel bebas antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1, X2 dan X3), metode ini digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh antara beberapa variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat.
Pemaparan dari Mudrajad-Kuncoro (�2011:100�), koefisien pada dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan model/bagan dalam memperhitungkan variasi-variabel terikat. Nilai pada koefisien determinasi berkisar antara nol (�0�) sampai dengan satu (�1�). Nilai �r2� yang kecil berarti memiliki kemampuan
yang sangat terbatas untuk menjelaskan variasi
variabel bebas.
Nilai yang mendekati 1 berarti bahwa variabel bebas
menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi
perubahan variabel terikat.
Teknik Pengujian Hipotesis
Penulis menguji hipotesis menggunakan uji-t dan uji-F.
Menurut (Sugiyono, 2018:223), uji t menentukan kontribusi
masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan menguji koefisien regresi masing-masing variabel bebas untuk mengetahui
apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Uji F digunakan untuk menguji kesesuaian/realisasi dampak antara variabel
bebas pada variabel terikat.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Karakteristik responden
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa pegawai yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 63 orang dan pegawai yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 10 orang. Hal ini dapat digambarkan bahwa di Direktorat Kriminal
Khusus Polda Metro Jaya di dominasi oleh laki-laki.
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas terhadap 12 item pernyataan pada variabel Gaya Kepemimpinan dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 73 yaitu 0.227.
Uji validitas terhadap
12 item pernyataan pada variabel
Motivasi dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 73 yaitu 0.227.
Uji validitas terhadap
12 item pernyataan pada variabel
Disiplin dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 73 yaitu 0.227.
Uji validitas terhadap 12 item pernyataan pada variabel Kinerja Personil dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 73 yaitu 0.227.
Uji reliabilitas
Uji reliabilitas untuk setiap variabel X dan Y adalah dengan nilai
rtabel 0.227, dan hasil uji reabilitas nilai Cronbach�s Alpha pada variabel
Gaya Kepemimpinan (X1) sebesar
0.706, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel Motivasi (X2) sebesar 0.868, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel �Disiplin (X3) sebesar 0.811, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel Kinerja
Personil (Y) sebesar 0.743,
sehingga dapat disimpulkan
bahwa ralpha pada
setiap variabel positif dan nilai cronbach�s alpha pada variabel lebih besar >
0.227. Dengan demikian instrumen penelitian mengenai masing-masing variabel Gaya
kepemimpinan, Motivasi, Disiplin, dan Kinerja Pegawai adalah reliabel.
Uji
Normalitas
Berdasarkan tabel
di atas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) unstandardized residual sebesar 0.559. Ketiga nilai Asymp. Sig. (2-tailed) alat ukur tersebut berada
di atas 0.05 sehingga data dikatakan berdistribusi normal.
Uji
normalitas dengan normal
probability plot mensyaratkan bahwa
penyebaran data harus berada disekitar wilayah garis
diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Berdasarkan gambar
di atas dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi syarat
normal probability plot sehingga model regresi dalam penelitian
memenuhi asumsi normalitas (berditribusi normal).
Artinya data dalam penelitian ini berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan menghitung nilai variance
inflation factor (VIF) tiap-tiap variabel
independen. Multikolinearitas
terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) melebihi
10. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 menunjukkan korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir.
Uji autokolerasi
Berdasarkan tabel di atas
terdapat nilai Durbin-Watson = 1.567 Pada taraf signifikan 5% dengan n = 73, k
= 3 diperoleh dL = 1.536 dan dU = 1.706 maka 4-dU = 2.294. Karena nilai DW =
1.567 berada pada dL ≤ d ≤ dU yaitu 1.536 < 1.567 < 1.706,
maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif.
Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel, maka dapat
diidentifikasi bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
Nilai Konstanta a = -1.230
dapat diartikan bahwa jika gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin bernilai
nol maka kinerja personel bernilai negatif sebesar -1.230. Koefesien regresi Gaya Kepemimpinan b1= 0.474 dapat diartikan bahwa jika
nilai gaya kepemimpinan meningkat sebesar satu maka nilai kinerja personel juga
akan meningkat sebesar 0.474. Koefesien regresi Motivasi b2= 0.175 dapat diartikan bahwa jika motivasi
meningkat sebesar satu maka nilai kinerja personel juga akan meningkat sebesar
0.175. Koefesien regresi Disiplin b3 =
0.347 dapat diartikan bahwa jika disiplin meningkat sebesar satu maka nilai
kinerja personel juga akan meningkat sebesar 0.347.
Uji t
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan
tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung untuk Gaya Kepemimpinan (X1)
sebesar 5.626 sedangkan nilai ttabel�
untuk n = 73 sebesar 1.993. Jadi 5.626 > 1.993, maka H0 ditolak dan
Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan (X1) berpengaruh terhadap
Kinerja Personel (Y) di Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri.
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung untuk
Motivasi (X2) sebesar 2.635 sedangkan nilai ttabel� untuk n = 73 sebesar 1.993. Jadi 2.635 >
1.993, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Motivasi (X2)
berpengaruh terhadap Kinerja Personel (Y) di Direktorat Polisi Satwa Korsabhara
Baharkam Polri.
Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja
Pegawai
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung untuk
Disiplin (X3) sebesar 5.038 sedangkan nilai ttabel� untuk n = 73 sebesar 1.993. Jadi 5.038 >
1.993, maka H0 ditolak dan Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Disiplin (X3)
berpengaruh terhadap Kinerja Personel (Y) di Direktorat Polisi Satwa Korsabhara
Baharkam Polri.
Uji f
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas yakni
uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung sebesar 48.214 sedangkan Ftabel (α 0,05) untuk n = 73 sebesar 2.50. Jadi Fhitung> dari Ftabel (α 0.05) atau 48.214
> 2.50, dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 karena 0.000 < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) dan Disiplin (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Personil (Y).
Pembahasan
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi, dan disiplin berpengaruh terhadap kinerja personil.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut perlu diperhatikan oleh pihak Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri yang meliputi:
Pertama
yaitu Pimpinan perlu mengembangkan sebuah sikap gaya
kepemimpinan untuk menarik perhatian personel yang selama ini dirasa lemah
oleh personil.
Kedua yaitu Pimpinan
harus bisa membangun kesadaran para personilnya untuk memiliki motivasi kerja
yang tinggi karena itu bisa menjadi cara meningkatkan kinerja personel.
Ketiga yaitu Sebaiknya pimpinan Direktorat Polisi Satwa
Korsabhara Baharkam Polri dapat memberikan contoh disiplin pada personilnya
agar kinerja yang dihasilkan personel lebih maksimal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang aspek gaya kepemimpinan,
motivasi kerja dan disiplin terhadap kinerja personel Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri, maka hasil
persamaan regresi Y =
-1.230 + 0.474 X1 + 0.175 X2+ 0.347 X3 serta R� =
0,823, model layak sebagai prediktor dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama,
terdapat pengaruh gaya kepemimpinan yang
berdampak positif dan signifikan pada kinerja personil. Kedua, Terdapat
aspek motivasi yang berdampak positif dan signifikan pada kinerja personil. Ketiga,
terdapat aspek disiplin yang berdampak positif dan signifikan
pada kinerja personil.
Adam, I. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis
Terhadap Kinerja Personel Komando Daerah Militer (KODAM). Jurnal Meta-Yuridis,
4(1). Google Scholar
Ariyani,
R., Suharto, S., & Yuliantini, Y. (2021). Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi
Dan Disiplin Terhadap Kinerja Personel Di Kesatuan Disdikal. Jurnal Manajemen
Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 509-518. Google Scholar
Chandra,
F. E. (2019). Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Personil dengan Motivasi sebagai Mediator pada Pusat Keuangan Polri (Doctoral
dissertation, Universitas Terbuka). Google Scholar
Hartana,
L. A., Akhmad, J., & Subkhan, M. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Personel Polsek Sedayu. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis
Indonesia, 1(1), 73-81. Google Scholar
Hasibuan,
S. M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 1(1), 71-80. Google Scholar
Hayati,
dkk. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja
Terhadap� Kinerja� Pegawai�
(Studi� pada� Pegawai�
Seksi� PKC di Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Perak Surabaya).� Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1
2016. Google Scholar
Kurniady,
A., & Prasetyo, I. (2021). Pengaruh Strategi Promosi Jabatan, Pemberian
Kompensasi Dan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Personel Polres
Pamekasan. Ekonomika45, 8(1), 54-63. Google Scholar
Liyas,
Jeli Nata, Reza Primadi. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Bank Perkreditan Rakyat. Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan
Perbankan, Vol.2, No. 1, Januari-Juni 2017. Google Scholar
Ma�ruf
& Ummul Chair. 2020. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Nirha Jaya Teknik Makassar. Jurnal Brand, Volume 2 No. 1, Juni 2020. Google Scholar
Manto,
T. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan Dan Kedisiplinan Terhadap
Kinerja Personil Dengan Employee Engagement Sebagai Mediator. Google Scholar
Mardiawan,
I. M., & Mustika, I. K. (2019). Pengaruh Pelatihan Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kompetensi, Komitmen Organisasi, Dan Kinerja Personel Pada Biro Sumber
Daya Manusia Polda Bali. Journal of Applied Management Studies (JAMMS), 1(1),
49-60. Google Scholar
Pieter
M, 2017. Resources Management Compensation and Benefits PT Freeport Indonesia).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.1 Januari 2017.
Putri,
W. S. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Personel Satuan Lalu Lintas Polres Magelang. Indonesian Journal of Police
Studies, 1(2), 654-732. Google Scholar
Rachmawati,
H. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Personel
Pusat Pendidikan dan Latihan Paskhas dalam Mewujudkan Pertahanan Negara.
Strategi Pertahanan Udara, 3(1). Google Scholar
Rahayu,
M. S., Firdiansjah, A., & Respati, H. (2019). Pengaruh Kompensasi, Motivasi
Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Personel Polri Biddokkes Polda
Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 5(3).
Google Scholar
Riantoko,
R., Sudibya, I. G. A., & Sintaasih, D. K. (2017). Pengaruh dukungan
organisasi terhadap motivasi kerja dan kinerja anggota polsek Kuta Utara. E
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 6, 1145-1176. Google Scholar
Rochan,
A., Wibowo, N. M., Subijanto, S., & Chamariyah, C. (2021). Peningkatan
Kinerja Yang Dipengaruhi Oleh Faktor Disiplin Kerja Dan Pengarahan (Studi Pada
Kineja Personel Polres Sampang). Ekonomika45, 8(1), 101-108. Google Scholar
Saluy,
A. B., Musanti, T., & Mulyana, B. (2019). Pengaruh Pelatihan, Motivasi Kerja
Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Personel Di Makosek Hanudnas I. Program
Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Mercu Buana. Google Scholar
Selfianto,
S., & Prasetyo, I. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja, Kecerdasan Emosional
Dan Komitmen Individu Terhadap Kinerja Personel Subden 3 Den A Pelopor Satuan
Brimob Polda Jatim Di Pamekasan. Map (Jurnal Manajemen Dan Administrasi
Publik), 3(2), 296-305. Google Scholar
Siswanto,
Rendyka Dio & Hamid, Djambur. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan divisi Human Google Scholar
Syarkani.
2017. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Panca
Konstruksi Di Kabupaten Banjar. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3,
November 2017, hal 365 � 374. Google Scholar
Copyright
holder: Merry Timoria, Titing Widyastuti (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |