Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 8, Agustus 2022
DAMPAK PELATIHAN, INSENTIF, MOTIVASI KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION
PEGAWAI DI RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL KEMENPORA
Krisdianto, Titing
Widyastuti
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI Jakarta, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini apakah Turnover Intention pegawai yang diada pada Rumah Sakit Olahraga
Nasional Kemenpora, maka diperlukan manajemen sumber daya manusia
yang baik. Untuk itu penulis akan
meneliti 4 aspek yaitu Pelatihan, Intensif, dan motivasi kerja terhadap turnover intention
pada Rumah Sakit Olahraga Nasional Kemenpora. Sampel dalam
penelitian ini adalah 70 responden. Pengumpulan
data dari
responden adalah menggunakan formulir
kuesioner dan pengolahan
data menggunakan alat analisis SPSS
20 dengan alat ukur
analisa regresi berganda statistik. Hasil pengkajian
menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dari aspek pelatihan terhadap turnover
intention, insentif terhadap
turnover intention, dan motivasi kerja
terhadap turnover intention.
Kata Kunci: Pelatihan; Insentif; Motivasi; Turnover
Intention.
Abstract
The The
purpose of this study is whether the Turnover Intention of employees at the
National Sports Hospital of the Ministry of Youth and Sports is needed, good
human resource management is needed. For this reason, the author will examine 4
aspects, namely training, intensive, and work motivation on turnover intention
at the National Sports Hospital of the Ministry of Youth and Sports. The sample
in this study were 70 respondents. Collecting data from respondents using a
questionnaire form and processing data using the SPSS 20 analysis tool with
statistical multiple regression analysis as a measuring tool. The results of
the study show that there is a positive impact from the aspect of training on
turnover intention, incentives on turnover intention, and work motivation on
turnover intention.
Keywords:
Training; Incentive; Motivation; Turnover Intention.
Pendahuluan
Dalam Rumah sakit merupakan fasiltas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan secara paripurna. Dalam dua tahun
teakhir ini rumah sakit menjadai
sangat penting perannya dalam penanganan wabah Covid -19, Sehingga mengharuskan rumah sakit memberikan mutu pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan serta yang terpenting dapat menjangkau semua kalangan masyarakat. Sejalan dengan pendapat (Herlambang, 2016) bahwa,
mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang menggunakan sumber daya yang tersedia di rumah sakit sesuai kode
etik yang telah ditetapkan secara efesien dan efektif dalam upaya pemenuhan
derajat kesehatan sehingga pasien merasa aman dan puas
Organisasi Turnover intention merupakan
suatu keadaan dimana karyawan memiliki niat untuk
mengundurkan diri dari perusahaan yang di dasari oleh berbagai alasan, satu di antaranya untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi yang lebih baik. Turnover intention bisa saja menjadi
pengunduran diri karyawan tersebut untuk pindah kerja,
biasanya merupakan salah satu pilihan terakhir
bagi karyawan jika dia mendapati
kondisi kerjanya tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan. Terjadinya turnover intention tidak
hanya menghilangkan potensi perusahaan, tetapi juga menghambat kelancaran perusahaan. Turnover
intentions harus di sikapi sebagai suatu fenomena
yang penting dalam suatu perusahaan, mengingat bahwa keinginan berpindah karyawan tersebut akan mempunyai dampak yang signifikan bagi perusahaan dan karyawan yang bersangkutan (Toly,
2001:2). Turnover Intentions memiliki dampak tidak baik
bagi perusahaan karena menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja, menurunnya produktivitas karyawan, suasana kerja yang tidak kondusif dan juga berdampak pada meningkatnya biaya sumber daya
manusia (Dharma, 2013:1). Tingginya tingkat Turnover Intention
karyawan pada perusahaan dapat dilihat dari
seberapa besar keinginan berpindah yang dimiliki karyawan suatu perusahaan (Putra,
2012:72).
Turnover
merupakan fenomena yang
normal dalam institusi rumah sakit bila
prevalensi kejadiannya masih sesuai standar.
Menurut Gillies dalam (Mardiana et al., 2014) standar
turnover adalah 5-10% per tahun
dianggap sebagai kondisi ideal. Namun fakta menunjukan turnover yang terjadi pada institusi rumah sakit cenderung
meningkat diatas batas standar Berbagai
prilaku tersebut di atas menggambarkan gejala turnover intention yang terjadi
pada pegawai PNS dan Non PNS yang ada
di RS Olahraga Nasional dalam
tiga tahun terakhir ini. Para pegawai tersebut memang belum melakukan
tindakan keluar dari RSON, akan tetapi secara emosional
dan mental pegawai tersebut
telah keluar dari instansi tempat
mereka bekerja. Namun dengan adanya
turnover intention ini banyak
para pegawai RSON khususnya
pegawai Non PNS yang bekerja
tidak maksimal dalam memberikan pelayanan.
Berdasarkan
pengamatan penulis terdapat tiga factor yang dapat menyebabkan turnover
intention di Rumah Sakit Olahraga adalah pelatihan insentif dan motivasi kerja.� Faktor pertama yang dianggap menjadi faktor berdampak terhadap turnover
intention pegawai adalah pelatihan. Berkembangnya teknologi medis tidak akan bermanfaat
jika tidak didukung oleh pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
RSON secara reguler memberikan pelatihan kepada pegawai untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan pegawai dalam memberikan layanan medis kepada
pasien. Fartor kedua yang dianggap berdampak terhadap turnover
intention pegawai RSON adalah
insentif atau kompensasi karena saat ini insentif
yang di berikan belum maksimal. Faktor ketiga yang dianggap berdampak terhadap turnover pegawai RSON adalah motivasi, kurang nya motivasi kerja
yang dimiliki pegawai belum maksimal terhadap pasient.
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul �Dampak
Pelatihan, Intensif, dan Motivasi kerja terhadap Turnover Intention pegawai
di Rumah Sakit Olahraga Nasional Kemenpora.�
Metode Penelitian
Penelitian ini pada dilaksanakan di
Rumah Sakit Olahraga Nasional Kemenpora RI,
Jl. Jambore Raya No. I Cibubur
Jakarta Timur. Menetapkan jumlah sampel
yang digunakan peneliti adalah dengan metode
sensus berdasarkan ketentuan yang dikemukakan (Sugiyono, 2010: 81), �bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut�.
Sampel Penelitian
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 169 personel di orang
yang berkerja di RS Olahraga
Nasional.
Dalam penelitian ini mengambil sampel
dengan teknik Slovin yaitu sebanyak
70. Untuk itu peneliti akan mengambil
sampel yaitu sebanyak 70 populasi yang berkerja di RS Olahraga Nasional.
Desain Penelitian
Metode Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakankuesioner/angket. Kuesioner atau angket adalah
teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau penjelasan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2018: 142).
Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan penjelasan variabel penelitian ini dan menyarankan arah penelitian, penting untuk terlebih
dahulu mendefinisikan konsep dan tindakan dari masing-masing variabel Pelatihan, variabel Insentif, variable Motivasi, dan variabel Turnover Intention yang tercantum
dalam tabel berikut.
Metode
Analisis dan Pengujian Hipotesis
Variabel instrumentasi adalah validasi data angket. Alat survei diuji dengan
menggunakan uji validitas-reliabilitas
untuk memastikan bahwa kuesioner yang disiapkan dapat dipahami oleh responden dan ukurannya konsisten (Ghozali, 2005: 41). Metode
analisis data yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis data menggunakan rumus statistik melalui aplikasi statistik �SPSS 20�.
Penelitian ini menggunakan metode analisis analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda didahului dengan uji analisis persyaratan yang disebut uji validitas alat, yang memeriksa seberapa baik alat
itu mengukur konsep tertentu yang coba diukurnya (Uma
Sekaran, 2006: 39). Uji-realibilitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap pernyataan dan skor keseluruhan menggunakan rumus korelasi product-moment.
Selanjutnya adalah Uji Reliabilitas Instrumen dimana pengujian validasi
dapat memperlihatkan sejauh mana suatu instrumen
dapat menghasilkan hasil yang konsisten/konstan, bahkan ketika frekuensi pengukuran sering dilakukan. Menurut Arikunto (2010: 221), reliabel menunjukkan dalam satu hal
bahwa perangkat dengan alpha Cronbach sangat reliable.
Pengujian hipotesis dimulai dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik dimana Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan
data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator
dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Pengertian uji normalitas adalah digunakan untuk memeriksa apakah data terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik akan berhasil didistribusikan. Tujuan uji normalitas adalah untuk melihat apakah variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya berdistribusi normal dalam model regresi (Ghozali, 2011: 21). Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah apabila hasil sampel Kolmogorov-Smirnov berada di atas tingkat kepercayaan 0,05, maka menunjukkan pola distribusi normal dan model regresi merespon asumsi normalitas.
Uji multikolinearitas penelitian
ini bertujuan untuk memeriksa apakah model regresi
menemukan korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2011:105).
Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel independen. Jika ada korelasi, bisa disebut
terdapat masalah multikolinearitas.
(Ghozali, 2011:105) melakukan pengukuran multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variable Inflation Factor). Nilai ambang batas yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.
Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah model regresi linier menunjukkan adanya hubungan (korelasi) antara confounding error periode
tertentu dengan confounding
error periode sebelumnya
(Ghozali, 2011: 110).
Menurut Ghozali (2011:105) uji heteroskedastisitas dalam penelitian memiliki tujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain.
Sugiyono (2018: 277) mengemukakan bahwa analisis
regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi bagaimana
nilai variabel dependen berubah
ketika nilai variabel
independen meningkat atau menurun. Analisis ini digunakan
dengan melibatkan dua atau lebih
variabel bebas antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1, X2 dan X3), metode ini digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh antara beberapa variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat.
Pemaparan dari Mudrajad-Kuncoro (�2011:100�), koefisien pada dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan model/bagan dalam memperhitungkan variasi-variabel terikat. Nilai pada koefisien determinasi berkisar antara nol (�0�) sampai dengan satu (�1�). Nilai �r2� yang kecil berarti memiliki kemampuan
yang sangat terbatas untuk menjelaskan variasi
variabel bebas.
Nilai yang mendekati 1 berarti bahwa variabel bebas
menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi
perubahan variabel terikat.
Teknik Pengujian Hipotesis
Penulis menguji hipotesis menggunakan uji-t dan uji-F.
Menurut Sugiyono (2018:223), uji t menentukan kontribusi
masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan menguji koefisien regresi masing-masing variabel bebas untuk mengetahui
apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Uji F digunakan untuk menguji kesesuaian/realisasi dampak antara variabel
bebas pada variabel terikat.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Karakteristik responden
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa pegawai yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 48 orang dan pegawai yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 22 orang. Hal ini dapat digambarkan bahwa di Rumah Sakit Olahraga
Nasional di dominasi oleh laki-laki.
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas terhadap 8 item pernyataan pada variabel Pelatihan dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 70 yaitu 0.235.
Uji validitas terhadap
5 item pernyataan pada variabel
Insentif dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 70 yaitu 0.235.
Uji validitas terhadap
10 item pernyataan pada variabel
Motivasi dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 70 yaitu 0.235.
Uji validitas terhadap 3 item pernyataan pada variable Turnover Intention dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 70 yaitu 0.235.
Uji reliabilitas
Uji untuk uji reliabilitas variabel Pelatihan (X1), Insentif (X2), Motivasi (X3) dan
Turnover Intention (Y) dengan nilai
rtabel 0.235, sedangkan
pada nilai Cronbach�s Alpha masing-masing variable memiliki nilai di atas rtabel, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ralpha positif
dan lebih besar > 0.235 maka dengan demikian
instrumen penelitian mengenai variabel X1, X2, X3 dan
Y adalah Reliabel. Serta dapat di katakan memiliki ketepatan dan konsisten yang tinggi untuk di jadikan variable pada suatu penelitian.
Uji
Normalitas
Berdasarkan tabel
di atas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0.143 yang lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian memiliki distribusi data normal. Sedangkan nilai
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1.149, berarti data residual terdistribusi
normal.
Uji
normalitas dengan normal
probability plot mensyaratkan bahwa
penyebaran data harus berada disekitar wilayah garis diagonal
dan mengikuti arah garis
diagonal. Berdasarkan gambar
di atas dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi syarat
normal probability plot sehingga model regresi dalam penelitian
memenuhi asumsi normalitas (berditribusi normal).
Artinya data dalam penelitian ini berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan menghitung nilai variance
inflation factor (VIF) tiap-tiap variabel
independen. Multikolinearitas
terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) melebihi
10. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 menunjukkan korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir.
Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan Berdasarkan hasil
gambar Scatterplot di bawah dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk
pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
dalam model regresi.
Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel, maka dapat
diidentifikasi bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
Nilai Konstanta a = 15.150
dapat diartikan bahwa jika pelatihan, Insentif dan Motivasi bernilai nol maka
Turnover intention bernilai positif sebesar 15.150. Koefesien regresi� pelatihan� b1= - 0,071 dapat diartikan bahwa setiap 1 unit
nilai pelatihan� akan berkurang nya
nilai� turnover� intention sebesar -0.071. Koefesien regresi� Insentif� b2= - 0.30 dapat diartikan bahwa setiap 1
unit nilai insentif� akan berkurangnya
nilai turnover intention� sebesar 0.030 Koefesien regresi� Motivasi b3 =
-0.147 dapat diartikan bahwa setiap 1 unit nilai Motivasi� akan berkurangnya nilai� turnover intention��� sebesar 0,147.
Uji t
Pengaruh Pelatihan terhadap Turnover
Intention
Berdasarkan
tabel coefficients, didapat nilai thitung untuk Pelatihan (X1) sebesar � 2,418
sedangkan� nilai ttabel� untuk n = 70 sebesar 1.996. Jadi - 2,418 <
1.996,� dan nilai signifikansi 0.018 <
0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, dapat dinyatakan bahwa Pelatihan
(X1)� berpengaruh� positif terhadap Turnover Intention (Y) di
Rumah Sakit Olahraga Nasional.
Pengaruh Insentif terhadap Turnover
intention
Berdasarkan� tabel coefficients,
didapat nilai thitung untuk Insentif (X2) sebesar � 2,423 sedangkan nilai
ttabel� untuk n = 70 sebesar 1.996.
Jadi� -2,423 > 1.996, dan nilai
signifikansi 0.018 < 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, dapat dinyatakan
bahwa Insentif (X2)� berpengaruh positif
terhadap turnover intention� (Y) di Rumah
Sakit Olahraga Nasional.
Pengaruh Motivasi terhadap Turnover
Intention
Berdasarkan tabel coefficients, didapat nilai thitung untuk Motivasi (X3)
sebesar � 0,465 sedangkan nilai ttabel�
untuk n = 70 sebesar 1.996. Jadi � 0,465 > 1.996, dan nilai
signifikansi 0.018 < 0.05 maka H0 diterima dan Ha di tolak, dapat dinyatakan
bahwa Motivasi (X3)� berpengaruh positif
terhadap turnover intention (Y) di Rumah Sakit Olahraga Nasional.
Uji f
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas yakni
uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,798 sedangkan Ftabel (α 0,05) untuk n = 70 sebesar 2.74. Jadi Fhitung> dari Ftabel (α 0.05) atau 6,798
> 2.74, dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 karena 0.000 < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa Pelatihan (X1), Insentif (X2) dan Motivasi (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Turnover
Intention (Y)
Pembahasan
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Pelatihan, Insentif, dan Motivasi berpengaruh terhadap Turnover Intention.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut perlu diperhatikan oleh pihak Rumah Sakit Olahraga Nasional yang meliputi:
Pertama
yaitu meminimalisir kenginginan untuk turnover
intention RS olahraga harus
banyak memberikan pelatihan terhadap pegawainya.
Kedua yaitu maka sebaiknya
RS Olahraga meningkatkan nilai insentifnya agar pegawai lebih giat
dan maksimal dalam bekerja sehingga keinginan untuk Turnover
intention tidak terjadi.
Ketiga yaitu Sebaiknya sebaiknya RS Olahraga selalu
memberikan motivasi terhadap pegawainya sehingga tidak terjadi turnover
intention.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang aspek Pelatihan, Insentif, dan motivasi terhadap turnover intention, disimpulkan
sebagai berikut:
Pertama,
terdapat pengaruh pelatihan yang berdampak
positif dan signifikan pada Turnover
Intention. Kedua, Terdapat
aspek insentif yang berdampak positif dan signifikan pada Turnover Intention. Ketiga,
terdapat aspek motivasi yang berdampak positif dan signifikan
pada Turnover
Intention.
Adisaksana, H. (2017). Pengaruh Pelatihan Kerja Dan
Insentif Terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Terhadap Komitmen (Studi pada
Karyawan PT. BRI (Persero) Tbk. Malang Martadinata) . Akuntansi Bisnis dan
Manajemen, 112-133. Google Scholar
Akbar,
F. (Februari 2017). Pengaruh Insentif Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan Bank
Bri Kantor Wilayah Pekanbaru. JOM FISIP Vol. 4. Google Scholar
Ambarsari,
D. A., Haryono, A. T., & Amboningtyas, D. (2019). The Influence of
Authoritarian Leadership Style, Compensation, and Career Development on
Turnover Intention with Work Motivation as Intermediate Variables at Gunung
Agung Citraland Bookstore Semarang. Universitas Pandanaran, 1-15. Google Scholar
Ameliana,
W. C., Panggabean, M. S., & Puspa, T. (2019). Pengaruh Succession Planning,
transformational Leadership, Training Satisfaction Terhadap Turnover Intention
Karyawan Pada Sektor Publik Kementerian Agama Jakarta Pusat. Jurnal Bisnis dan
Manajemen Volume 9 (1), 79-90. Google Scholar
Anggraito,
S. C., & Amboningtyas, D. (2017). Pengaruh Insentif Financial, Insentif Non
Financial Dan Human Resources Tools Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dengan
Implikasinya Terhadap Turnover Intention Kerja Pada Pt. Inhutan Kabupaten
Demak. 1-11. Google Scholar
Ardianti,
N. P., Landra, N., & Puspitawati, N. M. (2019). Pengaruh Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Turnover Intention Pada Pegawai Bank
Bri Gianyar. Juima Vol. 9 No. 1, 29-38.
Ardiyanto,
T. Y., & Pogo, T. (2019). Effect of Motivation, Work Discipline and
Organizational Culture on Employee Performance PT Sharp Electronics Indonesia
(Division Customer Satisfaction). International Journal of Engineering
Technologies and Management, 79-86. Google Scholar
Fani,
M. N., & Pawirosumarto, S. (2017). Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja Dan
Kompensasi Terhadap Intensi Turnover Di PT. JNE. Jurnal SWOT Volume VII, No. 3,
September 2017, 559-571. Google Scholar
Harun,
E., & Elmi, F. (2018). Pengaruh Training, Pengembangan Karier Dan Insentif
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi Kasus: Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Pemerintah Propinsi Bangka - Belitung). Jurnal SWOT
Volume VII, No. 1, 89-105. Google Scholar
Jaworski,
C., Ravichandran, S., Karpinski, A. C., & Singh, S. (2018). The effects of
training satisfaction, employee benefits, and incentives on past-time employees
commitment. International Journal of Hospitality Management 74 , 1-12. Google Scholar
Katidjan,
P., Pawirosumarto, S., & Yuliani, T. (2018). The effect of competence,
training, and compensation to employment performance. European Research Studies
Journal, 280-292. Google Scholar
Korl�n,
S., Ess�n, A., Lindgren, P., Amer-Wahlin, I., & Schwarz, U. v. (2016).
Managerial strategies to make incentives meaningful and motivating. Journal of
Health Organization and Management, 126-141. Google Scholar
Momanyi,
G. O., Adoyo, M. A., Mwangi, E. M., & Mokua, D. O. (2016). Value of
training on motivation among health workers in Narok County, Kenya. Pan African
Medical Journal. Google Scholar
Mutiara
Novianti Fani, S. P. (2017). Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja Dan
Kompensasi Terhadap Intensi Turnover Di PT. JNE . Jurnal SWOT Volume VII, No.
3, September 2017, 559-571. Google Scholar
Paje,
R. C., Elizaga, A. C., Munez, P. A., & Sordan, A. R. (2019). The Effect of
Motivation Strategies on the Turnover Intention Among Millennials in the
Banking Industry: A Structural Equation Model. JICETS .
Google Scholar
Purwati,
A. A., Salim, C. A., & Hamzah, Z. (2020). Effect of Compensation, Work
Motivation and Workload on Employee Turnover Intention. Procuratio: Jurnal
Ilmiah Manajemen, Vol 8, No. 3, 370-381. Google Scholar
Rahmi,
M. N., Ilmi, Z., & Robiansyah. (2017). Pengaruh daya tarik program insentif
dan orientasi kapabilitas supervisor terhadap keinginan pindah kerja. Jurnal
Kinerja Unmul Volume 14 (1), 40-51 .
Ramadhani,
A., Erdhianto, Y., & Suparto. (2019). Analisis Motivasi Kerja Terhadap
Turnover Intention Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada
Karyawan (Studi Kasus : PT. Berkah Adi Maulana-Kediri). Jurnal Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya, 139-146.
Ridwansyah,
Isfenti, S., & Yeni, A. (2018). The analysis of the influence of
motivation, competence, and incentive toward employee performance at PT Sianjur
resort, a housing developer of Oma Deli Medan, Indonesia. Junior Scientific
Researcher, Vol IV, No. 2, 91-106. Google Scholar
Saluy,
A. B., Mursanti, T., & Mulyana, B. (2020). Pengaruh Pelatihan, Motivasi
Kerja, dan Kompetensi, terhadap Kinerja Personel di Makosek Hadudnas. Journal
of Management and Business Review. Google Scholar
Saputra,
N. H., & Soehari, T. D. (2017). Analisis Pengaruh Kompensasi, Job
Insecurity, dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention pada Karyawan
PT. Batik Air Indonesia di Direktorat Operasional. Jurnal SWOT Volume VII No.
3, 588-603. Google Scholar
Sartono,
M., Yulianue, & Budi, L. (2019). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan
Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention. Google Scholar
Tjendra,
I. W. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap
Turnover Intention Pada Karyawan UFO Elektronika Surabaya. Agora: Volume 7 No.
1. Google Scholar
Vera,
C. A., Bravo, M. A., & Urbaez, M. J. (2019). Non-pecuniary incentives and
their incidence on the staff turnover at Compania Farmaceutica Vera S.A. (Vera
Pharmaceutical Company S.A.). An analysis as regards the personnel selection
process. Espacios Vol. 40 Number 4, 27. Google Scholar
Zen,
F. A., Mansur, M., & Wahono, B. (2020). Pengaruh Pelatihan Kerja, Insentif
dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. e � Jurnal Riset Manajemen Prodi
Manajemen Fe dan Bisnis Unisma, 145-15 Google Scholar
Krisdianto, Titing Widyastuti (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |