Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 ����e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 8, Agustus 2022
Roby Syah Putra Firmansyah 1, Dian Andriani Ratna Dewi 2, Reza Yuridian Purwoko 3, Hadi Firmansyah Sidiq 4, Intan Aryanti5
1,2Departemen Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan
3Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia
4Departemen Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Univeristas YARSI
5Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan
Email: [email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Dermatitis�
atopik� (DA)� adalah�
penyakit peradangan kulit yang bersifat kronis dan� kambuh-kambuhan, terjadi pada individu dengan
riwayat atopik pada dirinya sendiri ataupun keluarga.� Etiologi dan patogenesis� DA�
belum� diketahui� dan�
bersifat multifaktorial.� Beberapa
faktor pencetus DA antara lain faktor intrinsik seperti genetik, karakteristik
kulit pasien atopik, kelainan imunologi, stres, dan faktor ekstrinsik seperti
bahan yang bersifat iritan, alergen, makanan, mikroorganisme, dan cuaca. Pada
laporan kasus ini dilaporkan satu kasus dermatitis atopic pada anak yang di
curigai dipicu oleh susu formula.Pada kasus ini diberikan terapi berupa
kortikosteroid topical dan mendapatkan perbaikan klinik yang cukup signifikan.
Kata kunci : Dermatitis atopik, Kortikosteroid, Susu Formula
Abstract
Atopic dermatitis (AD) is an inflammatory skin
disease that is chronic and relapsing, occurring in individuals with a personal
or family history of atopic dermatitis. The etiology and pathogenesis of AD are
unknown and are multifactorial. Some of the triggering factors for AD include
intrinsic factors such as genetics, skin characteristics of atopic patients,
immunological disorders, stress, and extrinsic factors such as irritants,
allergens, food, microorganisms, and weather. In this case report, a case of
atopic dermatitis in a child was reported which was suspected to be triggered
by formula milk. In this case, therapy was given in the form of topical
corticosteroids and got a significant clinical improvement.
Keywords: Atopic Dermatitis, Corticosteroids, Formula Milk
Dermatitis� atopik�
(DA)� adalah� penyakit peradangan kulit yang bersifat
kronis dan� kambuh-kambuhan, terjadi pada
individu dengan riwayat atopik pada dirinya sendiri ataupun keluarga.� Etiologi dan patogenesis� DA�
belum� diketahui� dan�
bersifat multifaktorial.� Beberapa
faktor pencetus DA antara lain faktor intrinsik seperti genetik, karakteristik
kulit pasien atopik, kelainan imunologi, stres, dan faktor ekstrinsik seperti
bahan yang bersifat iritan, alergen, makanan, mikroorganisme, dan cuaca. Diagnosis DA ditegakkan hanya berdasarkan anamnesis dan� gambaran klinis. Kriteria diagnostik yang
paling sering digunakan yaitu kriteria mayor dan minor oleh Hanifin dan Radjka
Angka kejadian dermatitis atopik di
eropa dan USA sekitar 20% terjadi pada anak anak, dan cenderung mengalami
peningkatan.
Dermatitis� atopik� sering� menjadi� manifestasi� pertama� atopi� pada� pasien� yang� kemudian� juga�� menderita�� rinitis�� alergika,�� asma,�� atau�� keduanya.� Pola�� ini�� sering�� disebut�� juga�� atopik� march.Alergi� makanan� juga� sering� timbul bersamaan dengan DA selama 2 tahun pertama�� kehidupan�� yang�� akan�� membaik�� pada� usia� pra� sekolah. Rinitis� alergika� dan� asma�� pada�� anak-anak�� DA�� dapat�� bertahan�� atau membaik sejalan dengan bertambah nya usia.� DA,� rinitis� alergika� dan� asma� disebut� juga trias atopik.
Anak bayi usia 7 bulan datang ke Rumah sakit dengan keluhan ruam kemerahan di pipi dan bayi terlihat rewel setiap malam nya sejak 4 hari sebelum ke Rumah sakit setalah sebelumnya pasien di berikan susu formula oleh ibu nya.Selama ini bayi di berikan Air susu Ibu (ASI) namun karena akhir akhir di rasakan kurang oleh ibu nya di tambahkan susu formula. Kejadian ini merupakan kejadian pertama pada bayi tersebut yang mana belum pernah seperti ini sebelumnya. Untuk mengurangi ruam kemerahannya oleh ibu nya di berikan minyak gosok yang di dapat keluarga nya namun tidak membaik dan bertambah merah. Dari keterangan orang tua bayi tersebut ayah nya memiliki Riwayat asma yang terkontrol.
Dari pemeriksaan fisik Berat badan 7, 2 kg , temperatur normal 36, 30 C. Status lokalis di dapatkan makula� eritem di area wajah terutama di daeah� kedua pipi dengan diameter +/- 2 cm, Sebagian lesi Nampak bersisik putih tipis,pada area lipatan kulit di daerah siku, dan lipatan lutut belakang kulit nampak kering dan bersisik putih.
Dilakukan scoring dengan SCORAD,untuk menilai derajat keparahan dermatitis atopik� yaitu A/5+ 7B/2 + C di dapat kan A= jumlah luas permukaan kulit yang terkena dermatitis atopik 8,5/5= 1,7; B=jumlah dari 6 kriteria inflamasi yaitu eritema/kemerahan, edema/papul/gelembung yang melepuh, oozing/krusta, ekskoriasi, likenifikasi/berkerak/bersisik, keringan kulit, termasuk kategori ringan = 7*2/2 didaptkan skor B = 7 ; C= jumlah dari nilai gatal dan gangguan tidur dengan skala 0 � 10, di dapatkan 6. Total SCORAD = 14, 7. Berdasarkan dari penilaian SCORAD dermatitis atopik digolongkan menjadi dermatitis atopik ringan (skor SCORAD <15): perubahan warna kulit menjadi kemerahan, kulit kering yang ringan, gatal ringan, tidak ada infeksi sekunder.
Pasien mendapatkan terapi salep kortikosteroid mometason krim di oleskan 2 sampai 3 kali sehari, dan di berikan cairan NaCL di gunakan sebagai kompres sebelum di berikan salep. Pemberian edukasi ke ibu untuk stop sementara pemberian susu formula dan jika ingin melanjutkan pemberian susu formula harap mengkonsultasikan dengan dokter spesialis anak.
Pasien kontrol Kembali 7 hari kemudian, di dapatkan keluhan mulai membaik, ruam kemerahan berkurang, dan bayi tidak nampak rewel.
����������� Case
report
Dermatitis atopik (DA)adalah penyakit
kulit kronik relaps yang terjadi umumnya pada anak-anak tapi dapat juga terjadi
pada orang dewasa. Dermatitis atopik dibagi menjadi tiga tahap: dermatitis
atopik infantil, yang terjadi pada bayi baru lahir sampai dua tahun; dermatitis
atopik pada anak, usia 2 tahun sampai 11 tahun; dan dermatitis atopik pada
orang dewasa.
Patogenesis DA sendiri terdiri dari
banyak factor diantaranya factor genetic, imunologi dan lingkungan yang secara
langsung dapat merusak sawar kulit.
Pada kasus ini penderita anak anak usia 7 bulan datang dengan keluhan ruam di kedua pipi dan mengalami gangguan tidur, dimana menurut keterangan dari orang tuanya anak sangat rewel di malam hari nya.Berdasarkan keterangan orang tua pasien juga memiliki Riwayat asma. Pasein juga ada Riwayat konsumsi susu formula sebelum muncul keluhannya.
Diagnosis DA di tegakkan dari anamnesis
dan gambaran klinis pasien,dan tidak ada tes diagnosis yang spesifik untuk
menegakkan diagnosis DA.
Tabel 1. Kriteria Mayor dan Minor Dermatitis atopik
Kriteria mayor |
Kriteria minor |
� Pruritus/gatal � Dermatitis kronis atau kambuhan �� Lesi� pada� wajah� dan� ekstensor� pada� bayi� dan� anak-anak �� Lesi� pada� fleksor� dan� likenifikasi� pada� anak� yang� lebih besar dan dewasa � Riwayat atopik pada diri pasien atau keluarga |
� Onset dini setelah
usia 2 bulan � Xerosis atau
kekeringan kulit � Iktiosis,
hiperlinearis palmaris, keratosis pilaris � Lipatan infraorbital
Dennie Morgan � Katarak subkapsular
anterior � Keratokonus � Eksim puting susu � Kepucatan atau
eritema wajah � Dermititis non
spesifik pada tangan dan kaki � Infeksi kulit |
������������������������������������������������������
The Europian Task Force on Atopik
Dermatitis membuat suatu indeks untuk menilai derajat dermatitis atopik,
dikenal dengan istilah SCORAD (Score of atopic dermatitis). SCORAD dapat
menilai derajat keparahan inflamasi�
dermatitis atopik dengan menilai (A)�
luas luka, (B) tanda-tanda inflamasi, dan (C) Keluhan gatal dan gangguan
tidur. Penilaian dengan system ini membantu menginterpretasikan derajat
keparahan dari dermatitis atopik.
Berdasarkan penilaian SCORAD, DA
diklasifikasikan menjadi ringan (skor < 25), sedang (skor 25-50), dan berat
(skor ≥ 50).
Gejala utama dari DA adalah gatal yang
secara umum dapat terjadi sepanjang hari dan cenderung bertambah berat pada
malam hari, dan akan menmpengaruhi kualitas hidup di karenakan akan mengganggu
tidur penderita DA.
Penatalaksanaan terapi DA yang
terpenting adalah mengedukasi penderita dan keluarga penderita terutama orang
tua penderita jika penderita masih anak anak untuk menghindari factor factor
pencetus alergi dan menjaga hidarasi kulit agar tidak menjadi kering
Tujuan dari pengobatan DA adalah menghilangkan peradangan pada kulit ,mengembalikan sawar kulit yang telah rusak dengan mengunakan emolien, menjaga hidrasi kulit dan mencegah terjadi nya infeksi pada kulit. Pengunaan steroid topical masih menjadi terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi keluhan penderita. Anti histamin oral juga dapat di gunakan untuk mengurangi keluhan gatal. Antibiotik oral digunakan untuk kasus kasus DA yang disertai infeksi sekunder pada kulit.
Dermatitis� atopik�
(DA)� adalah� penyakit peradangan kulit yang bersifat
kronis dan� kambuh-kambuhan, terjadi pada
individu dengan riwayat atopik pada dirinya sendiri ataupun keluarga. Hal terpenting
pada kasus ini adalah edukasi penderita dan orang tua penderita tentang factor pencetus alergi� dan menjaga hidrasi kulit.
Leung Dym, Tharp M, Boguniewicz
M. Fitzpatrick�s Dermatology In General Thmedicine. Freedberg
Im, Eisen Az, Wolf K, Editors. New York: Mc Graw Hill; 2008.
Theodosiou G, Montgomery S,
Metsini A, Dalgard Fj, Svensson �, Von Kobyletzki L. Burden Of Atopic
Dermatitis In Swedish Adults: A Population-Based Study. Acta Derm Venereol
[Internet]. 2019 Oct 1 [Cited 2022 May 20];99(11):964�70. Available From:
Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/31289842/
Bylund S, Von Kobyletzki Lb,
Svalstedt M, Svensson �. Prevalence And Incidence Of Atopic Dermatitis: A
Systematic Review. Acta Derm Venereol [Internet]. 2020 [Cited 2022 May
20];100(12):320�9. Available From: Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/32412646/
Sihaloho K, Indramaya M.
Penelitian Retrospektif: Dermatitis Atopik Pada Anak (Retrospective Study:
Atopic Dermatitis In Childhood). Portal Garuda. 2015;27(3):177�9.
Watson W, Kapur S. Atopic
Dermatitis. Allergy Asthma Clin Immunol [Internet]. 2011 Dec 10 [Cited 2022 May
20];7 Suppl 1(Suppl 1):S4. Available From:
Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/22166055/
Catherine Mack Correa M, Nebus
J. Management Of Patients With Atopic Dermatitis: The Role Of Emollient
Therapy. Dermatol Res Pract [Internet]. 2012 [Cited 2022 May 20];2012.
Available From: Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/23008699/
Krafchik Br,. Pediatry Dermatology.
Krafchik Br, Editor. Mosby Elsevier: Usa. ; 2010. 851�878 P.
Eliska N, Thaha Ma, Anwar C.
Faktor Risiko Pada Dermatitis Atopik. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan:
Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2015;2(1):143�9.
Serrano L, Patel Kr, Silverberg
Ji. Association Between Atopic Dermatitis And Extracutaneous Bacterial And
Mycobacterial Infections: A Systematic Review And Meta-Analysis. J Am Acad
Dermatol [Internet]. 2019 Apr 1 [Cited 2022 May 21];80(4):904�12. Available From:
Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/30471316/
Al-Naqeeb J, Danner S, Fagnan
Lj, Ramsey K, Michaels La, Mitchell J, Et Al. The Burden Of Childhood Atopic
Dermatitis In The Primary Care Setting: A Report From The Meta-Larc Consortium.
J Am Board Fam Med [Internet]. 2019 [Cited 2022 May 21];32(2):191�200.
Available From: Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/30850455/
Schneider L, Tilles S, Lio P,
Boguniewicz M, Beck L, Lebovidge J, Et Al. Atopic Dermatitis: A Practice
Parameter Update 2012. J Allergy Clin Immunol [Internet]. 2013 [Cited 2022 May
21];131(2). Available From: Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/23374261/
Specialization Sjb Of The Ki For
Medical, 2007 Undefined. Atopic Dermatitis: An Update Review Of Clinical
Manifestations And Management Strategies In General Practice. Citeseer
[Internet]. [Cited 2022 May 25]; Available From:
Https://Citeseerx.Ist.Psu.Edu/Viewdoc/Download?Doi=10.1.1.495.1771&Rep=Rep1&Type=Pdf
Chopra R, Vakharia Pp, Sacotte
R, Patel N, Immaneni S, White T, Et Al. Severity Strata For Eczema Area And
Severity Index (Easi), Modified Easi, Scoring Atopic Dermatitis (Scorad),
Objective Scorad, Atopic Dermatitis Severity Index And Body Surface Area In
Adolescents And Adults With Atopic Dermatitis. Br J Dermatol [Internet]. 2017
Nov 1 [Cited 2022 May 25];177(5):1316�21. Available From:
Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/28485036/
Dermatitis Aop And M Of A, 2011
Undefined. Practical Issues On Interpretation Of Scoring Atopic Dermatitis:
Scorad Index, Objective Scorad, Patient-Oriented Scorad And Three-Item Severity
Score. Karger.Com [Internet]. [Cited 2022 May 25]; Available From:
Https://Www.Karger.Com/Article/Abstract/323308
Movita T. Tatalaksana Dermatitis
Atopik. Cermin Dunia Kedokteran. 2014;41(11):828�31.
Catherine Mack Correa M, Nebus J. Management Of Patients With Atopic Dermatitis: The Role Of Emollient Therapy. Dermatol Res Pract [Internet]. 2012 [Cited 2022 May 21];2012. Available From: Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/23008699/Avena-Woods C. Overview Of Atopic Dermatitis. Am J Manag Care [Internet]. 2017 Jun 1 [Cited 2022 May 19];23(8 Suppl):S115�23. Available From: Https://Pubmed.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/28978208/
Copyright
holder: Roby Syah
Putra Firmansyah, Dian Andriani
Ratna Dewi, Reza Yuridian Purwoko, Hadi Firmansyah Sidiq, Intan Aryanti (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |