Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 8, Agustus 2022
ANALISIS
KEPUASAN KERJA DILIHAT DARI PERSPEKTIF
KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN K3 PADA PT. TRANS LOGISTICS DI JAKARTA
Irwan Sitorus,
Titing Widyastuti
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, Indonesia
Email:
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah bagaimana mengetahui dan mengembangkan kinerja perusahaan
dengan cara meningkatkan kepuasan kerja dari aspek kompensasi,
kepemimpinan dan komitmen
pada PT. Trans Logistics di Jakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden yang terdiri dari level staff dan supervisor. Pengumpulan data dari responden adalah menggunakan formulir kuesioner dan pengolahan data menggunakan alat analisis SPSS 20 dengan alat
ukur analisa regresi berganda statistik. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dari aspek kompensasi pada kepuasan kerja, terdapat dampak positif dari aspek kepemimpinan pada kepuasan kerja, dan terdapat dampak positif dari aspek komitmen K3 pada Kepuasan Kerja.
Kata Kunci: Kompensasi; Kepemimpinan; Komitmen K3; Kepuasan Kerja.
Abstract
The purpose of this research is how to
know and develop the company's performance by increasing job satisfaction from
the aspect of compensation, leadership and commitment at PT. Trans Logistics in
Jakarta. The sample in this study were 50 respondents consisting of staff and
supervisor levels. Collecting data from respondents using a questionnaire form
and processing data using the SPSS 20 analysis tool with statistical multiple
regression analysis as a measuring tool. The results showed that there was a
positive impact from the compensation aspect on job satisfaction, positive
impact from the leadership aspect on job satisfaction, and positive impact from
the K3 commitment aspect on job satisfaction.
Keywords:
Compensation; Leadership; OSH commitment; Job satisfaction.
Pendahuluan
Kemajuan suatu perusahaan sangat tergantung pada
upaya kerjasamanya dengan perusahaan/organisasi lain di dalam negeri
dan di seluruh dunia dalam bidang kegiatan intinya. Produktivitas organisasi
tidak lebih dari SDMnya. Oleh karena itu, faktor
SDM merupakan aspek paling penting dan berpengaruh untuk menentukan naik turunnya suatu perusahaan dalam berbagai situasi.
Terkait hal
ini,
kepuasan kerja karyawan adalah aspek paling penting dalam keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan untuk
mencapai target dan tujuannya.
PT. Trans Logistics adalah
perusahaan dengan bisnis freight forwarding. Perusahaan menyediakan jasa transportasi bagi perusahaan yang ingin mengirimkan barang dari gudang ke
gudang atau dari pabrik ke
gudang. Transportasi dilakukan melalui darat dan laut.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Manager
keuangan dan Manager sumber
daya manusia, saat
ini PT.
Trans Logistics hanya memiliki satu strategi, yaitu mengejar keuntungan yang meningkat tanpa memperhitungkan aspek lain seperti kepuasan kerja karyawan, dan dari data yang didapatkan, terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti kompensasi yang dimana level staff dan supervisor yang belum
sesuai dengan UMR, dan aspek kepemimpinan yang terlihat dari data alpa, ijin karyawan
keluar kantor, dan aspek komitmen K3 yang dimana sering teradinya
kecelakaan kerja per tahunnya.
Pemaparan
dari Damara
Emily, dkk (2020), Ahmudi, dkk (2018), Sugeng (2016) menyatakan dimana terdapat dampak positif antara kompensasi pada kepuasan kerja. Fenomena dari hasil survey tersebut, terlihat bahwa masih terdapat
banyak karyawan yang tidak puas dengan
pekerjaan yang dilakukannya
saat ini, beberapa faktornya yaitu gaji dan kepemimpinan, sehingga
factor-factor tersebut berdampak
pada menurunnya produktifitas
karyawan pada perusahaan.
Dan
pemaparan dari Dana
Saputra (2017) menyatakan
dimana terdapat dampak positif antara kepemimpinan pada kepuasan kerja.� Dari data yang didapatkan
bahwa karyawan alpa (tanpa keterangan)
dan telat masuk kantor masih terbilang
tinggi. Alpa adalah ketidakhadiran pegawai untuk bekerja
tanpa keterangan/informasi. Sikap pegawai yang tidak masuk kantor tanpa
keterangan/informasi dan jumlah karyawan yang telat absen per bulannya menunjukkan adanya dugaan ketidak
puasan dalam pekerjaannya.
Pemaparan
selanjutnya yaitu dari I Ketut
S, I Nyoman S, Made S, I Kadek A.P (2021)
menyatakan dimana terdapat dampak positif antara komitmen K3 pada kepuasan kerja. Berdasarkan
data yang didapatkan, kasus kecelakaan
kerja yang terjadi di PT. Trans Logistics Jakarta mengalami
peningkatan dalam waktu 5 tahun terakhir.
Hal ini tentunya perlu perhatian yang penting bagi pimpinan
perusahaan, agar angka kasus kecelakaan kerja dapat dihilangkan
atau diminimalisir.
Maksud
dari pengkajian ini adalah untuk
mengkaji dampak kompensasi, kepemimpinan dan komitmen K3 terhadap kepuasan kerja pegawai di PT. Trans Logistics, Jakarta.
Metode Penelitian
Penelitian ini pada dilaksanakan di Trans
Logistics di Cilincing Cakung,
Jakarta. Menetapkan jumlah sampel
yang digunakan peneliti adalah dengan metode
sensus berdasarkan ketentuan yang dikemukakan Sugiyono (2002: 62 � 63), �sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel�.
Sampel Penelitian
Penyebutan lain dari sampel
jenuh yang dimaksud adalah sensus. Pengecualian sampel dilakukan
agar tidak terjadi bias, maka BOD dan Manajer dikeluarkan sebagai responden dan sampel yang diambil sebanyak 50 karyawan (responden) di PT. Trans Logistics di cilincing
cakung, jakarta yang tertera pada tabel 1. �
Sampel ini diambil berdasarkan data survey
yang level jabatannya berdampak
pada kepuasan kerja dilihat dari aspek kompensasi,
kepemimpinan dan komitmen 3
Desain Penelitian
Metode Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner/angket. Kuesioner atau angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau penjelasan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2018: 142).
Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan penjelasan variabel penelitian ini dan menyarankan arah penelitian, penting untuk terlebih
dahulu mendefinisikan konsep dan tindakan dari masing-masing variabel compensation,
variabel leadership, variabel
OHS commitment, dan variabel kepuasan
kerja yang tercantum dalam tabel. 2.
Metode
Analisis dan Pengujian Hipotesis
Variabel instrumentasi adalah validasi data angket. Alat survei diuji dengan
menggunakan uji validitas-reliabilitas
untuk memastikan bahwa kuesioner yang disiapkan dapat dipahami oleh responden dan ukurannya konsisten (Ghozali, 2005: 41). Metode
analisis data yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis data menggunakan rumus statistik melalui aplikasi statistik �SPSS 20�.
Penelitian ini menggunakan metode analisis analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda didahului dengan uji analisis persyaratan yang disebut uji validitas alat, yang memeriksa seberapa baik alat
itu mengukur konsep tertentu yang coba diukurnya (Uma
Sekaran, 2006: 39). Uji-realibilitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap pernyataan dan skor keseluruhan menggunakan rumus korelasi product-moment.
Selanjutnya adalah Uji Reliabilitas Instrumen dimana pengujian validasi
dapat memperlihatkan sejauh mana suatu instrumen
dapat menghasilkan hasil yang konsisten/konstan, bahkan ketika frekuensi pengukuran sering dilakukan. Menurut Arikunto (2010: 221), reliabel menunjukkan dalam satu hal
bahwa perangkat dengan alpha Cronbach sangat reliable.
Pengujian hipotesis dimulai dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik dimana Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan
data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator
dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Pengertian uji normalitas adalah digunakan untuk memeriksa apakah data terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik akan berhasil didistribusikan. Tujuan uji normalitas adalah untuk melihat apakah variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya berdistribusi normal dalam model regresi (Ghozali, 2011: 21). Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (KS). Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah apabila hasil sampel Kolmogorov-Smirnov berada di atas tingkat kepercayaan 0,05, maka menunjukkan pola distribusi normal dan model regresi merespon asumsi normalitas.
Uji multikolinearitas penelitian
ini bertujuan untuk memeriksa apakah model regresi
menemukan korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2011:105).
Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel independen. Jika ada korelasi, bisa disebut
terdapat masalah multikolinearitas.
Ghozali (2011: 106) melakukan
pengukuran multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variable Inflation Factor). Nilai ambang batas yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.
Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah model regresi linier menunjukkan adanya hubungan (korelasi) antara confounding error periode
tertentu dengan confounding
error periode sebelumnya
(Ghozali, 2011: 110).
Menurut Ghozali (2011:105) uji heteroskedastisitas dalam penelitian memiliki tujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain.
Sugiyono (2018: 277) mengemukakan bahwa analisis
regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi bagaimana
nilai variabel dependen berubah
ketika nilai variabel
independen meningkat atau menurun. Analisis ini digunakan
dengan melibatkan dua atau lebih
variabel bebas antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1, X2 dan X3), metode ini digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh antara beberapa variabel bebas secara simultan terhadap variabel
terikat.
Pemaparan dari Mudrajad-Kuncoro (�2011:100�), koefisien pada dasarnya digunakan untuk
mengukur kemampuan model/bagan dalam memperhitungkan variasi-variabel terikat. Nilai pada koefisien determinasi berkisar antara nol (�0�) sampai dengan satu (�1�). Nilai �r2� yang kecil berarti memiliki kemampuan
yang sangat terbatas untuk menjelaskan variasi
variabel bebas.
Nilai yang mendekati 1 berarti bahwa variabel bebas
menyediakan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi
perubahan variabel terikat.
Teknik Pengujian Hipotesis
Penulis menguji hipotesis menggunakan uji-t dan uji-F.
Menurut Sugiyono (2018:223), uji t menentukan kontribusi
masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan menguji koefisien regresi masing-masing variabel bebas untuk mengetahui
apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Uji F digunakan untuk menguji kesesuaian/realisasi dampak antara variabel
bebas pada variabel terikat.
Hasil Dan Pembahasan
Karakteristik responden
Berdasarkan hasil tersebut
diketahui bahwa pegawai yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang dan pegawai yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang. Hal ini dapat digambarkan
bahwa di PT. Trans logistics di cilincing cakung, Jakarta di dominasi oleh laki-laki.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa responden
dalam penelitian yang berpendidikan sarjana (s1) berjumlah 10 orang, yang berpendidikan smu berjumlah 25 orang, dan yang
berpendidikan smp berjumlah 15 orang.
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas terhadap 12 item pernyataan pada variabel kompensasi dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 50 yaitu 0.273.
Uji validitas terhadap
12 item pernyataan pada variabel
kepemimpinan dinyatakan
valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 50 yaitu 0.273.
Uji validitas terhadap
12 item pernyataan pada variabel
komitmen K3 dinyatakan
valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 50 yaitu 0.273.
Uji validitas terhadap 12 item pernyataan pada variabel kepuasan kerja dinyatakan valid karena karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar
dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 50 yaitu 0.273.
Uji reliabilitas
Uji reliabilitas untuk setiap variabel X dan Y adalah dengan nilai
rtabel 0.273, dan hasil uji reabilitas nilai Cronbach�s Alpha pada variabel
kompensasi (X1) sebesar
0.791, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel kepemimpinan (X2) sebesar 0.897, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel komitmen K3 (X3) sebesar 0.843, dan nilai cronbach�s alpha pada variabel kepuasan kerja (Y) sebesar 0.842,
sehingga dapat disimpulkan
bahwa ralpha
pada setiap variabel positif dan nilai cronbach�s alpha pada variabel lebih besar >
0.273. Dengan demikian instrumen penelitian mengenai masing-masing variabel kompensasi, kepemimpinanan, komitmen K3 dan kepuasan kerja adalah reliabel.
Uji
Normalitas
Berdasarkan tabel
di atas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) variable Kompensasi (X1) sebesar
0.815, variabel Kepemimpinan (X2)
sebesar 0.541, variable Komitmen K3
(X3) sebesar 0.571, dan variabel
Kepuasan Kerja
(Y) sebesar 0.477. Ketiga nilai Asymp. Sig. (2-tailed) alat ukur tersebut berada
di atas 0.05 sehingga data dikatakan berdistribusi normal.
Uji
normalitas dengan normal
probability plot mensyaratkan bahwa
penyebaran data harus berada disekitar wilayah garis
diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Berdasarkan gambar
1, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi syarat normal probability
plot sehingga model regresi
dalam penelitian memenuhi asumsi normalitas. Artinya data dalam penelitian ini berasal dari
populasi yang berdistribusi
normal.
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel coefficients di atas, nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel independent tidak
memiliki nilai yang lebih dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi dalam penelitian ini tidak mengandung multikolinieritas.
Uji Autokolerasi
Berdasarkan tabel 5, terdapat nilai Durbin-Watson = 1.839, pada taraf signifikan
5% dengan n = 50, k = 3 diperoleh
dL = 1.421 dan dU = 1.674. Karena nilai dU = 1,421 < D = 1,839 < 4-dU = 2,326 dan berada pada dU
< d < 4-dU, maka dapat disimpulkan
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel, maka dapat diidentifikasi
bahwa persamaan regresi sebagai berikut:
Nilai Konstanta a
= 4.159 dapat diartikan bahwa jika Kompensasi, Kepemimpinan dan Komitmen K3 bernilai nol maka Kepuasan Kerja bernilai positif sebesar 4.159. Koefesien regresi Kompensasi b1= 0.402 dapat diartikan bahwa jika nilai Kompensasi meningkat sebesar satu maka nilai Kepuasan Kerja juga akan
meningkat sebesar 0.402. Koefesien regresi Kepemimpinan b2= 0.248 dapat diartikan bahwa jika Kepemimpinan meningkat sebesar satu maka nilai Kepuasan Kerja juga akan
meningkat sebesar 0.248. Koefesien regresi Komitmen K3 b3 = 0.360 dapat diartikan bahwa jika Komitmen K3 meningkat sebesar satu maka nilai Kepuasan Kerja juga akan
meningkat sebesar 0.360.
Uji t
Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja
Data pada tabel coefficients, didapat nilai thitung
untuk Kompensasi adalah 3.901 sedangkan nilai ttabel� untuk
n = 50 adalah 2.013. Jadi, 3.901 > 2.013, maka H0 ditolak
dan Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Kompensasi berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Tilahun Nigatu (Internasional, 2016) dan Ahmudi, dkk (2018). Hasil
penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Irna
Handayaningrum, Astuti, Prasetya (2016) yang menyatakan kompensasi tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan pada kepuasan kerja.
Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan tabel coefficients, didapat nilai thitung
untuk Kompensasi sebesar 3.369 sedangkan nilai ttabel� untuk
n = 50 sebesar 2.013. Jadi 3.369 > 2.013, maka H0 ditolak
dan Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Kepemimpinan berpengaruh
terhadap Kepuasan Kerja.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Dana Saputra (2017). Penelitian
ini juga tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putu Indah Afsari Dewi (2017) yang menyatakan kepemimpinan tidak memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
kerja. kompensasi adalah semua bentuk
penggajian atau ganjaran mengalir kepada pegawai dan timbul dari kepegawaiannya
mereka.
Pengaruh Komitmen K3 (X3) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Berdasarkan tabel coefficients di atas, didapat nilai thitung
untuk Komitmen K3 sebesar 3.499 sedangkan nilai ttabel� untuk
n = 50 sebesar 2.013. Jadi 3.499 > 2.013, maka H0 ditolak
dan Ha diterima, dapat dinyatakan bahwa Komitmen K3 (berpengaruh
terhadap Kepuasan Kerja.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh I Ketut Sutapa,
I Nyoman Suardika, Made Sudiarsa,
I Kadek Andita Putra (2021). Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wafiqah Ambari; Agussalim M; Meri Dwi Anggaraini (2021) yang menyatakan K3 tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
Uji f
Berdasarkan hasil analisis
pada tabel 6 yakni uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung sebesar 38.116 sedangkan Ftabel� (a 0,05) untuk n = 50 sebesar 2.87. Jadi Fhitung>
dari Ftabel (a 0.05) atau
38.116 > 2.87, dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 karena
0.000 < 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model layak sebagai prediktor
pengaruh kompensasi, kepemimpinan dan komitmen K3 terhadap kepuasan kerja.
Pembahasan
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa masing-masing variabel yaitu Kompensasi, Kepemimpinan dan Komitmen K3 berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut perlu diperhatikan oleh pihak PT. Trans Logistics di Cilincing Cakung, Jakarta yang meliputi:
Pertama
yaitu Perusahaan perlu memperbaiki
dan meningkatkan Kompensasi dan juga
lebih memaksimalkan kinerja pegawainya.
Kedua yaitu Perusahaan
perlu mengelola sistem Kepemimpinan agar pegawai lebih giat
dan maksimal dalam bekerja sehingga dapat dipromosikan sesuai dengan kinerja
yang dimilikinya dengan target mencapai tujuan Perusahaan.
Ketiga yaitu Perusahaan perlu mengelola sistem manajemen K3 dengan baik dan Pegawai sebaiknya memperkecil kelalaian, khususnya penaatan peraturan dan juga pengawasan secara menyeluruh, sehingga tidak terus menerus berdampak
menurunkan kinerja Komitmen K3.
Keempat
yaitu Pimpinan perlu memperhatikan pemberian kompensasi, kedisiplinan pegawai dan dapat meningkatkan Kepemimpinan serta mempertahankan Komitmen K3 dengan cara memberikan
sosialisai rutin serta pengawasan secara konsisten kepada pegawai.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang aspek Kompensasi, Kepemimpinan dan Komitmen K3 yang berdampak pada Kepuasan Kerja pada PT. Trans
Logistics di Cilincing Cakung
Jakarta, maka hasil persamaan
regresi Y = 4.159 + 0.402 X1
+ 0.248 X2+
0.360 X3 serta R� = 0,713, model layak sebagai prediktor
dan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama,
terdapat aspek Kompensasi yang berdampak
positif dan signifikan pada Kepuasan Kerja. Kedua, Terdapat
aspek Kepemimpinan yang berdampak positif dan signifikan pada Kepuasan Kerja. Ketiga,
terdapat aspek Komitmen K3 yang
berdampak positif dan signifikan pada Kepuasan Kerja.
Ahmudi, Farida, N., Susanty, A., & Purwaningsih,
R. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi, Dan Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pt Xyz). Seminar
Nasional Industrial Engineering National Conference (Ienaco), 470�477. Google Scholar
Ananta,
L. D. (2016). Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Kantor
Kementerian Agraria Dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional.
Batubara.
(2017). Hubungan Persepsi Penerapan Keselamatan Dam Kesehatan Kerja Dengan
Kepuasan Kerja Karyawan Pt. Pln Rayon Pantabungan. Skripsi.
Emily,
D., & Kadang, C. D. (2020). Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pt. Temara Mas Sakti Di Jakarta. Jurnal
Manajerial Dan Kewirausahaan, 2(2), 398.
Https://Doi.Org/10.24912/Jmk.V2i2.7933
Flow,
F. C., & Saham, D. A. N. K. (2018). Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta 2018.
Hermingsih,
A., & Purwanti, D. (2020). Pengaruh Kompensasi Dan Beban Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal
Dimensi, 9(3), 574�597. Google Scholar
Irfan
Muzailani, Azis Fathoni, L. B. H. (2019). Effect Of Compensation, Work
Environment And Leadership On Work Satisfaction And Its Impact On Employee
Loyalty In Cv. Trendys Advertising Tegal. Journal Of Management, 5(5),
1�11. Google Scholar
Kepemimpinan,
A. P., Dan, P., Terhadap, P., Kerja, K., & Produktivitas, D. A. N. (2017). Universitas
Mataram Maret 2017. 1�30.
Mohammad,
W., & Albataineh, A. (2018). The Impact Of Compensation Types On
Behavioral Productivity And Job Satisfaction Of Employees : Construction
Sector In Jordan As Case Study Yarmouk University Faculty Of Economic And
Administrative Sciences Department Of Business Administration The Impact. August.
Https://Doi.Org/10.13140/Rg.2.2.18860.51845 Google Scholar
Nigatu,
T. (2016). Effect Of Compensation, Motivation And Organizational Climate On
Employee Satisfaction: Study On Ethiopian Airline At Bahirdar District. International
Serial Directories International Journal In Management And Social Science, 4(6),
808�822. Http://Www.Ijmr.Net.In Google Scholar
Ningsih,
S. (2010). Faculty Of Economic Riau University, Pekanbau, Indonesia. Pengaruh
Disiplin Kompensasi Dan Beban Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt Mega
Finance Cabang Pekanbaru, 4 No 1, 1�14. Google Scholar
Nk,
D. (2010). University Of Ghana Http://Ugspace.Ug.Edu.Gh University Of Ghana
Http://Ugspace.Ug.Edu.Gh. July.
File:///C:/Users/Harrison/Appdata/Local/Mendeley Ltd./Mendeley
Desktop/Downloaded/Doville Nk - 2010 - University Of Ghana
Httpugspace.Ug.Edu.Gh University Of Ghana Httpugspace.Ug.Edu.Gh.Pdf
Nurhayati,
S., & Agustina, S. (2020). Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti
Palembang 2020.
Olalekan,
B. M., Folajimi, A. A., Abidemi, F. M., & Adagbor,� And P. U. (2019). Perceived Influence On
Safety Practices On Job Satisfaction Among Dock Workers At Lagos. Islamic
University Multidisciplinary Journal, 6(4), 41�46. Google Scholar
Prawira,
I. (2020). Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(1),
28�40. Https://Doi.Org/10.30596/Maneggio.V3i1.4681 Google Scholar
Ramadya,
W., Hadi, S., & Suryoko, S. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Service Departement Pada Pt
Astra International, Tbk - Daihatsu Branch Office Semarang. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis S1 Undip, 5(4), 405�417.
Google Scholar
Sapti,
M. (2019). Pengaruh Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3 Terhadap
Produktivitas Kerja Pada Pt. Pln (Persero) Cabang Pinrang. Kemampuan Koneksi
Matematis (Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi), 53(9),
1689�1699. Google Scholar
Seidy,
M. (2018). Pengaruh Komunikasi Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Kantor Radio Republik Indonesia (Rri) Manado. Jurnal Emba: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(4), 3458�3467.
Https://Doi.Org/10.35794/Emba.V6i4.21612 Google Scholar
Sugeng.
(2016). Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja, Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3), Serta Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. 1�10.
Sutapa,
I. K., Suardika, I. N., Sudiarsa, M., & Kadek, I. (2021). P Engaruh P
Enerapan K Ebijakan S Istem M Anajemen K Eselamatan D An K Esehatan ( Smk3 ) T
Erhadap K Epuasan K Erja T Enaga K Erja P Ada P Royek K Antor P Erwakilan B Ank
I Ndonesia P Rovinsi B Ali T He E Ffect O F T He I Mplementation O F S Afety A
Nd H . 16(April). Google Scholar
Irwan Sitorus, Titing Widyastuti (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |