Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 8, Agustus 2022
ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU UNIT CUSTOMER CARE TELKOM WITEL RIAU
DARATAN DALAM MENJAGA LOYALITAS PELANGGAN PRIORITAS HIGH VALUE CUSTOMER (HVC) DI MASA PANDEMI COVID-19
Hanifah Akvyola
Rahman, Yuliani Rachma Putri
Telkom University, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Pandemic Covid-19 membuat kebutuhan dan kebiasan masyarakat Indonesia menjadi berubah. Hal tersebut dilihat dari perubahan bentuk kegiatan yang dilakukan secara online. Kegiatan online menyebabkan tingginya penggunaan internet di Indonesia. Telkom Witel Riau Daratan sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan internet tentu terus meningkatkan kualitasnya dalam menjaga loyalitas pelanggan khususnya pelanggan prioritas High Value Customer (HVC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Telkom Witel Riau Daratan melakukan perencanaan, implementasi hingga evaluasi dalam melakukan komunikasi pemasaran kepada pelanggan HVC. Penelitin ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data primer menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, kepada tiga informaan terkait. Teknik pengumpulan data sekunder menggunakan studi literature dan sumber online. Teknik keabsahan data pada penelitin ini menggunakan triangulasi sumber. Diketahui bahwa pada tahap perencanaan, Telkom Witel Riau Daratan ingin pelanggan HVC mengetahui dan merasakan keuntungan sebagai pelanggan prioritas. Pada tahap implementasi Telkom Witel Riau Daratan menggunakan iklan, Sales Promotion, Public Relation, Personal Selling, dan Direct Marketing. Pada tahap evaluasi, dilihat dari bagaimana respon pelanggan HVC dan menarik kesimpulan dari data tersebut.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Pandemic Covid-19.
Abstract
The Covid-19 pandemic has
changed the needs and habits of the Indonesian people. This can be seen from
the changes in the form of activities carried out online. Online activities
lead to high internet usage in Indonesia. Telkom Witel Riau Mainland as one of
the internet service providers of course continues to improve its quality in
maintaining customer loyalty, especially High Value Customer (HVC) priority
customers. This study aims to find out how Telkom Witel Riau Mainland conducts
planning, implementation and evaluation in conducting marketing communications
to HVC customers. This research uses a qualitative descriptive method. Primary
data collection techniques using interviews, observation, and documentation, to
three related informants. Secondary data collection techniques using literature
studies and online sources. The data validity technique in this study uses
source triangulation. It is known that at the planning stage, Telkom Witel Riau
Darat wants HVC customers to know and feel the benefits of being a priority
customer. At the implementation stage, Telkom Witel Riau Mainland uses
advertising, Sales Promotion, Public Relations, Personal Selling, and Direct
Marketing. At the evaluation stage, it is seen from how the HVC customer
responds and draws conclusions from the data.
Keywords: Communication Strategy,
Integrated Marketing Communication, Pandemic Covid-19.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi di
Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan. Dikutip dari katadata.co.id menurut We
Are Social per Januari 2022 terdapat 204,7 Juta pengguna internet yang ada di
Indonesia. Perkembangan yang sangat signifikan dalam peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia terjadi
pada tahun 2020. Terdapat
175,4 Juta orang pada tahun 2020 dan mengalami kenaikan sebanyak 27,2 juta orang dalam rentang satu
tahun.
Jika dibandingkan dari
tahun ke tahun, peningkatan terbesar dalam penggunaan internet memang terjadi pada tahun 2020-2021. Menurut Badan Pusat Statistik
Indonesia, rentang usia dari pengguna internet saat ini yaitu
pada usia 5-25 Tahun.
Selain itu, BPS juga menjelaskan
bahwa akses terbesar yang dilakukan dalam penggunaan internet adalah penggunaan sosial media yaitu sebanyak 66,13% dan hanya 33,04% anak pada usia 5 tahun keatas mengakses
internet untuk mengerjakan tugas sekolah.
PT. Telekomunikasi Indonesia, sebagai Perusahaan milik Negara
yang ahli dalam bidang telekomunikasi telah menyediakan berbagai produk dan layanan yang dapat membantu dan memfasilitasi masyarakat atas kebutuhan internetnya. PT.Telekomunikasi Indonesia menawarkan berbagai macam produk dan layanan. Salah satu produk dari PT. Telekomunikasi
Indonesia yang sangat berkembang pesat
pada saat pandemi adalah Layanan Indihomehome service. Layanan
ini dibagi menjadi tiga yaitu
IndihomeFiber,
OTT Video Streaming, dan Add On.
1.
IndihomeFiber merupakan layanan yang terdiri dari internetfiber,
telepon rumah dan TV Interaktif
2.
OTT Video streamingmerupakan layanan yang terdiri dari CatchPlay, Iflix,
dan HOOQ
3.
Add Onmerupakan layanan yang terdiri dari wifi.Id, seamless,
telepon mania, global
caal, antivirus, indihomestore dan Minipack Usee Tv.
Dengan luasnya persaingan saat ini dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi tentunya PT. Telkom
Indonesia sebagai provider internet dengan sebaran jaringan terluas di Indonesia tentu tetap ingin
menjaga performa serta para pelanggannya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Yang menjadi fokus utama PT. Telkom Indonesia adalah
para pelanggan prioritas
yang dimiliki oleh PT. Telkom Indonesia. Para pelanggan prioritas atau yang biasanya disebut dengan High Value
Customer (HVC) merupakan asset terbaik
bagi PT. Telkom Indonesia khususnya
Indihome. Terdapat beberapa macam tipe pelanggan High Value
Customer (HVC) diantaranya HVC Silver, HVC Gold, HVC
Platinum, dan HVC VVIP.
Untuk memperkuat penelitian
yang peneliti lakukan, terdapat dua penelitian
terdahulu yang akan dijadikan referensi pada penelitian ini. Pertama, penelitian yang berjudul �Strategi Komunikasi PT.
Kaha Event Management dalam Mempertahankan
Loyalitas Pelanggan� yang diteliti oleh Pembayun Menur Seta pada tahun 2014. Penelitian ini membahas mengenai PT. Kaha Event
Management yang merupakan kelompok
perusahaan penyedia layanan event organizer. Tujuan dari
penelitian ini, untuk mengetahui strategi komunikasi PT. Kaha Event Management. Berdasarkan
hasil analisis dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa, PT. Kaha Event Management menggunakan
tahapan perumusan strategi,
implementasi dari strategi
yang dirumuskan, dan evaluasi.
Dalam implementasinya, penelitian
ini diwujudkan secara internal dan eksternal menggunakan strategi komunikasi
Chris Fill yaitu Push Strategi, Pull Strategi, dan
Profile Strategi.
Berdasarkan pada hal tersebut, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah �Bagaimana Unit Customer Care Telkom Witel Ridar melakukan perumusan, implementasi dan evaluasi strategi komunikasi pemasaran dalam menjaga loyalitas pelanggan HVC dimasa pandemic Covid-19. Tujuan penelisan artikel ini adalah untuk
mengetahui strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan
Unit Customer Care Telkom Witel Ridar dalam menjaga loyalitas
pelanggan HVC dimasa
pandemic Covid-19.
Metode Penelitian
Paradigma merupakan suatu bentuk cara berfikir dalam mencari kebenaran. Menurut Baker (Moleong, 2014) paradigma adalah ketentuan yang mengembangkan atau merumuskan batasan dan menjabarkan bagaimana sesuatu yang dilakukan dalam batasan tersebut dapar tercipta dengan baik. penjelasan paradigma ini di pertegas oleh Bogdan dan Biklen (Moleong, 2014) bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dalam penelitian.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut Eriyanto (2001:56) paradigma konstruktivisme merupakan paradigma yang meninjau bagaimana tiap pribadi memiliki pemikiran dan dapat mengkonstruksikan sebuah ikatan yang di dalamnya terdapat pengalaman dan juga emosi. Alasan penulis memilih paradigma konstruktivisme ini adalah penulis ingin meneliti PT. Telkom Witel Riau Daratan sebagai sebuah subjek dan objek dalam strategi komunikasi pemasaran dalam menjaga loyalitas para pelanggan prioritas (High Value Customer). Strategi komunikasi pemasaran ini, juga berguna bagi perusahaan sebagai acuan dalam melakukan hubungan dan berkomunikasi kepada para pelanggan yang dimuali dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Penelitian ini dapat dikaji melalui wawancara dengan informan kunci dari pihakPT. Telkom Witel Riau Daratan dan informan yang ahli dalam strategi komunikasi. Selain wawancara, peneliti juga melakukan observasi, interaksi dan pendekatan secara langsung terkait kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak PT. Telkom Witel Riau Daratan.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dan juga observasi pada Telkom Witel Riau Daratan sesuai dengan teori yang sudah peneliti paparkan pada Bab sebelumnya. Dalam sub bab ini, peneliti mampu meninjau hasil penelitian dan dapat mengidentifikasi hasil penelitian sesuai dengan teori yang telah dipaparkan.
Perencanaan Strategi Komunikasi
Tahap perencanaan strategi komunikasi merupakan hal yang diperlukan oleh perusahaan sebelum melakukan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi pemasaran terpadu ini digunakan oleh perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap suatu produk atau
merek yang diperjual belikan (Kotler & Armstrong, 2012).
Pada
tahapan perencanaan
strategi komunikasi, menurut
Anwar Ariffin (2010:56-67) terdapat empat tahapan yang perlu direncakan oleh perusahaan. Diantaranya mengenal khalayak, merumuskan pesan, menetapkan metode, dan menentukan media. Berikut perencanaan strategi komunikasi
yang dilakukan oleh Telkom Witel Riau Daratan dalam menjaga
loyalitas pelanggan dimasa pandemic Covid-19.
a.
Mengenal Khalayak
Sebagai sebuah perusahaan
besar, mengenal khalayak merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam perencanaan strategi komunikasi. Dengan menentukan khalayak yang akan dituju, perusahaan akan dapat dengan
mudah melakukan perumusan pesan hingga menentukan media yang akan digunakan.
Telkom Witel Riau Daratan memiliki syarat dan kriteri tersendiri dalam menentukan pelangga HVC. Diantaranya Perempuan atau laki laki yang sudah memiliki KTP. Hal ini, dijelaskan karena untuk menjadi
pelanggan HVC tidak dapat dibatasi melalui umur karena
hal tersebut berdasarkan kebutuhan pelanggan. Untuk menjadi pelanggan HVC juga terdapat minimal tagihan yang harus dipenuhi oleh pelanggan yaitu sebesar Rp. 300.000,- dengan minimal berlangganan selama 3 Bulan.
Terdapat beberapa tingkatan pelanggan HVC diantaranya, diamond, platinum, gold, dan silver. Tingkatan tersebut dapat disesuaikan dengan jumlah tagihan
dan lama waktu berlangganan.
b.
Merumuskan Pesan
Merumuskan pesan merupakan
langkah kedua yang harus ditentukan oleh sebuah perusahaan. Hal tersebut berfungsi agar pesan yang disampaikan oleh komunikator atau petugas dapat diterima
dengan baik oleh pelanggan sebagai komunikannya.
Telkom Witel Riau Daratan melakukan perumusan pesan secara general diantaranya berupa menentukan tujuan pesan terlebih
dahulu, kemudian menggunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan CoC yang telah ditetapkan. Selain itu, Telkom Witel Riau Daratan juga menggunakan system credibility, reliability, intimacy, dan self orientation. Berbagai bentuk perumusan pesan ini, digunakan
untuk meningkatkan loyalitas pelanggan HVC dan pemahaman pelanggan terhadap pesan yang akan disampaikan.
c.
Menetapkan Metode
Menetapkan metode merupakan langkah berikutnya yang akan ditentukan oleh perusahaan. Telkom Witel Riau Daratan memilih untuk menggunakan metode informatif, edukatif, dan juga repetition untuk menyampaikan pesan kepada pelanggan HVC.
Metode yang dipilih merupakan metode yang telah disesuaikan dari perumusan pesan yang sebelumnya. Metode informatif dalam implementasinya berfungsi untuk memberikan informasi kepada pelanggan HVC. Metode edukatif juga dilakukan untuk memberikan edukasi kepada pelanggan HVC terkait layanan yang digunakan. Dan metode repetition digunakan sebagai pengingat untuk pelanggan agar pesan yang disampaikan memenuhi tujuan.
d.
Menentukan Media
Menentukan media merupakan tahap terakhir dalam perencanaan strategi komunikasi. Dalam menentukan media, Telkom Witel Riau Daratan memilih untuk menggunakan media yang digunakan oleh semua kalangan. Selain itu, karena tujuan dari strategi komunikasi ini untuk menjaga loyalitas pelanggan HVC, Telkom Witel Riau Daratan juga mempertimbangkan media yang bersifat private. Hal tersebut dipilih agar dapat membangun kedekatan dengan pelanggan dan juga mempermudah penyampaian informasi.
WhatsApp merupakan media yang sesuai untuk Telkom Witel Riau Daratan untuk menyampaikan pesan kepada pelanggan HVC. Selain itu, WhatsApp merupakan media yang mudah digunakan dan dapat mencakup seluruh kalangan.
Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran
Pada
penelitin ini, terdapat 5
strategi komunikasi pemasaran
yang diimplementasikan oleh Telkom Witel Ridar dalam
menjada pelanggan HVC dimasa pandemic Covid-19. Strategi komunikasi
pemasaran yang digunakan sesuai dengan teori
Kotler dan Amstrong, yaitu:
a.
Iklan
Iklan merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dikemas dengan baik dan menarik dengan harapan akan memberikan feedback kepada perusahaan. Pesan yang disampaikan melalui iklan memiliki berbagai macam media yang bisa digunakan seperti media cetak, media penyiaran, dan media sosial.
Telkom Witel Riau Daratan menggunakan iklan sebagai bentuk komunikasi pemasaran. Iklan yang dilakukan oleh Telkom Witel Riau Daratan yaitu berupa penawaran produk atau paket baru yang dapat dinikmati oleh para pelanggannya.
Iklan yang digunakan sebagai bentuk komunikasi pemasaran oleh Telkom Witel Riau Daratan dibagikan melalui sosial media. Sosial media yang digunakan diantaranya, Instagram ads, Facebook ads, dan juga WhatsApp. Khusus untuk pelanggan HVC, Telkom Witel Riau Daratan dapat menerima berbagai macam iklan melalui Group WhatsApp HVC.
b.
Sales
Promotion
Sales Promotion merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk mempersuasif pelanggan agar tertarik dengan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Telkom Witel Riau Daratan menggunakan sales promotion sebagai bentuk komunikasi pemasarannya. Penggunaan sales promotion ini juga digunakan untuk pelanggan HVC, yaitu dengan adanya diskon dan juga promo bundling yang menarik dan sesuai dengan kubutuhan pelanggan.
Selain adanya promo bundling dan diskon, Telkom Witel Riau Daratan juga menggunakan sistem sample produk kepada pelanggannya HVC. Sample produk yang diberikan yaitu berupa peminjaman orbit kepada para pelanggan HVC yang mengalami gangguan internet.
c.
Public
Relation
Public Relation merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengupayakan hubungan timbal balik antara perusahaan dan pelanggan. Dalam penelitian ini, Telkom Witel Riau Daratan telah melakukan kegiatan tersebut.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Telkom Witel Riau Daratan yaitu dengen kunjungan langsung ke rumah rumah pelanggan. Dalam kegiatan tersebut, diupayakan untuk menerima langsung feedback, pengalaman serta kritik dan saran pelanggan terkait pelayanan dan produk yang digunakan oleh pelanggan HVC tersebut.
Selain itu, kegiatan public relation ini juga dilakukan untuk meluruskan informasi jika terjadi kendala atau gangguan pada layanan pelanggan HVC.
d.
Personal
Selling
Personal Selling merupakan salah satu bentuk pemasaran atau penjualan secara langsung. Pemasaran ini, dilakukan secara tatap muka antara pelanggan dengan petugas. Pada penelitin ini Telkom Witel Riau Daratan juga melakukan pemasaran melalui personal selling. Pemasaran dalam bentuk ini, dilakukan untuk menjamah lokasi lokasi yang jauh.
Bentuk pemasaran melalui personal selling yang dilakukan adalah dengan mendatangi langsung pelanggan secara tatap muka. Strategi ini juga dilakukan kepada pelanggan HVC dalam melakukan penawaran produk. Selain itu, masih banyak kegiatan lainnya seperti tukar point My Indihome yang didatangi langsung oleh petugas ke rumah pelanggan.
e.
Direct
Marketing
Direct Marketing adalah suatu bentuk strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam menawarkan produk atau jasa secara langsung. Penawaran ini, biasanya juga bisa dilakukan melalui telepon, sms, email, dan juga media lainnya.
Telkom Witel Riau Daratan menggunakan strategi direct marketing ini untuk melakukan penawaran produk kepada pelanggan. Dalam hal ini, penawaran yang dilakukan kepada pelanggan HVC menggunakan media telepon, pesan WhatsApp dan juga email.
Evaluasi Loyalitas Pelanggan
Pada
tahap evaluasi loyalitas pelanggan, Telkom Witel Riau
Daratan menggunakan teori dari Kotler dan Keller sebagai kategori
loyalitas pelanggan.
a.
Satisfaction
Satisfaction adalah kondisi dimana pelanggan akan bertahan menggunakan barang atau jasa tersebut selama ekspektasinya terpenuhi. Dalam hal ini, Telkom Witel Riau Daratan telah membuat pelanggan HVC merasakan satisfaction. Hal tersebut dilihat dari bagaimana petugas melayani pelanggan HVC melebihi ekspektasi pelanggan tersebut.
b.
Repeat
Purchase
Repeat purchase merupakan kegiatan dimana seorang pelanggan akan melakukan pembelian kembali terhadap suatu barang atau jasa. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, kegiatan pembelian berulang ini telah dilakukan oleh pelanggan HVC yaitu dengan berlangganan produk lain yang dapat menunjang kepuasan pelanggan dalam menggunakan internet.
c.
Word
Of Mouth
Word of mouth adalah bentuk dari kegiatan pelanggan yang memberi tahu orang lain terkait sebuah barang atau jasa. Bentuk dari kegiatan ini, juga telah dilakukan oleh pelanggan HVC. Hal tersebut dilakukan karena pelanggan merasa pelayanan yang diberikan kepada pelanggan HVC benar bisa membantu pelanggan menjadi lebih mudah dan nyaman.
d.
Evangelism
Evangelism merupakan bentuk perlakukan pelanggan dalam meyakinkan orang lain untuk membeli suatu produk atau jasa. Dalam hal ini, pelanggan HVC juga telah meyakinkan orang lain dalam memilih Telkom Indihome sebagai sebagai produk internet.
e.
Ownership
Ownership merupakan perasaan dimana pelanggan merasa bertanggung jawab terhadap
kesuksesan suatu barang atau jasa. Dalam penelitian ini, pelanggan HVC juga merasa senang
dan berharap atas kesuksesan produk Telkom Indihome. Selain itu, pelanggan juga memberikan saran agar Telkom Indihome
bisa memberikan pelayanan yang sama ke seluruh pelanggannya.
Bentuk saran tersebut, merupakan perasaan ownership yang
dimiliki pelanggan.
Kesimpulan
Simpulan dari penelitian ini yaitu dalam menjaga loyalitas pelanggan HVC di masa pandemic Covid-19, Telkom Witel Riau Daratan melakukan perencanaan strategi komunikasi, implementasi strategi komunikasi, dan evaluasi strategi komunikasi oleh pelanggan. Dalam melakukan perencanaan strategi menurut Anwar Arifin, Telkom Witel Riau Daratan menggunakan persyaratan tertentu yang didasari oleh jumlah minimal tagihan dan lama waktu berlangganan untuk mengenal khalayak yang dituju. Rumusan pesan yang digunakan berupa penentuan tujuan, peningkatan credibility, intimacy, dan penurunan sef orientation sesuai dengan CoC yang ada. Penggunaan metode yang dipilih berupa informatif, edukatif, dan repetition. Media yang digunakan adalah WhatsApp untuk mencapai tujuan dalam menjaga loyalitas pelanggan HVC.
Dalam tahap implementasi strategi komunikasi Telkom Witel Riau Daratan menerapkan 5 strategi komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Amstrong yaitu, Iklan, Sales promotion, Public Relation, Personal Selling, dan Direct Marketing. Strategi komunikasi ini digunakan untuk mengkomunikasikan pesan yang sebelumnya telah direncanakan sehingga memberikan hasil yang maksimal.
Pada tahap evaluasi, Telkom Witel Riau Daratan melakukan evaluasi berdasarkan teori Kotler dan Keller yaitu Satisfaction, Repeat Purchase, Word of Mouth, Evangelism, dan Ownership. Evaluasi ini dinilai dari pelanggan HVC dan belum bisa diukur secara pasti dan kredibel.
Ali Hasan, 2008, Marketing, Media Utama, Yogyakarta.
Amstrong, Philip Kotler. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Anwar, Arifin, 1984, Strategi Komunikasi, Bandung: Armico.
David, F. R. (2006). Manajemen Strategi. Buku 1, Edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Effendy Uchjana, Onong. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi teori dan praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fajar, Marhaeni.2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu
Griffin, Jill, (2002), Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1 dan 2, Alih Bahasa: Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition, Pearson Education,Inc
Liliweri, Alo 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna.Jakarta: Prenada Media Group.
Mulyana, Deddy. 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rengga Andhita, Pundra. 2021. Komunikasi Visual. Purwokerto Barat: Zahira Media Publisher.
Saadah, Nurlailis. 2022. (Pengantar Ilmu Komunikasi) Ilmu Komunikasi dan Statistik. Bandung: Media Sains Indonesia.
Suherman, Ansar. 2020. Buku Ajar Teori-teori Komunikasi. Yogyakarta: Deeppublish
Copyright holder: Hanifah Akvyola
Rahman, Yuliani Rachma
Putri (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed
under: |