Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 8, Agustus 2022

 

ANALISIS KINERJA PT. BANK SUMUT UNIT USAHA SYARIAH SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI (COVID-19)

 

Lely Qirah Paradita Aini, Nur Ahmadi Bi Rahmani

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Pada masa pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya dan ada juga yang harus menutup operasionalnya untuk sementara waktu. Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak luar biasa baik secara nasional maupun Internasional. Begitu juga dengan dunia perbankan, seluruh bank dituntut untuk menghasilkan laba secara optimal walaupun sedang mengalami Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa tingkat kesehatan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah pada masa sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19. Untuk membuktikan adanya perbedaan kinerja keuangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah (Studi masa sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19) menggunakan variabel CAMEL. Penelitian ini adalah penelitian analisis kuantitatif, pendekatan kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji wilcoxon. Hasil dari penelitian ini adalah Penilaian tingkat kesehatan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity dikatakan berfluktuasi pada indikator capital, assets, management dan liquidity dikatakan sehat sedangkan pada indikator earnings dikatakan tidak sehat. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah baik sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19.

 

Kata Kunci: Corona Virus Dieses, Kinerja Bank, CAMEL

 

Abstract

During the Covid-19 pandemic, many companies laid off their employees and some had to temporarily close their operations. The COVID-19 pandemic has had a tremendous impact both nationally and internationally. Likewise with the banking world, all banks are required to generate optimal profits despite the current Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to determine and analyze the health level of PT. Bank Sumut Sharia Business Unit in the period before the covid-19 pandemic and during the covid-19 pandemic. To prove the difference in the financial performance of PT. Bank Sumut Syariah Business Unit (Study before the covid-19 pandemic and during the covid-19 pandemic) uses the CAMEL variable. This research is quantitative analysis research, quantitative approach, data analysis technique used is normality test and Wilcoxon test. The result of this research is that the assessment of the level of soundness using the CAMEL method which consists of Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity is said to fluctuate on the indicators of capital, assets, management and liquidity is said to be healthy while the earnings indicator is said to be unhealthy. There is no significant difference in the financial ratios of PT. Bank Sumut Sharia Business Unit both before the covid-19 pandemic and during the covid-19 pandemic.

 

Keywords: Corona Virus Dieses, Bank Performance, CAMEL

 

Pendahuluan

Pada masa pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya dan ada juga yang harus menutup operasionalnya untuk sementara waktu. Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak luar biasa baik secara nasional maupun Internasional. Begitu juga dengan dunia perbankan, seluruh bank dituntut untuk menghasilkan laba secara optimal walaupun sedang mengalami Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. (Harahap, 2021) menjelaskan bahwa semua Bank mengupayakan inovasi dan efisiensi dalam operasionalnya agar dapat menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat untuk mendapatkan laba yang baik pada tahun 2020, karena selama periode ini benar-benar menguras tenaga dalam dunia perbankan.

Secara umum keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut, apakah sudah mampu menciptakan pasar yang sehat atau belum. Selain itu, perusahaan juga harus mampu bertahan dalam kondisi apapun. Dan laba memegang peranan penting karena dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan dan menjaga keberlangsungan perusahaan. Untuk menilai kondisi suatu perusahaan kita dapat melihatnya dari laporan keuangan dari perusahaan tersebut. (Subramanyam & Jhon, 2010) menjelaskan bahwa penggunaan laporan keuangan digunakan untuk menganalisis posisi keuangan dan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga analisis keuangandapat fokuspada seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dalam mencapai laba.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada periode tertentu yaitu hasil pendataan laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ringkasan lain yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Rasio keuangan yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank adalah dengan menggunakan rasio CAMEL, yaitu: Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity. (Rizal & Humaidi, 2021) Menjelaskan bahwa dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan bank syariah dibutuhkan peran regulator baik Otoritas Jasa Keuangan dari sisi finansial maupun Dewan Pengawas Syariah dari sisi non finansial untuk melakukan pengawasan terhadap bank syariah.

Dari permasalahan diatas penulis tertarik mengangkat judul Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah (Studi masa sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19). Adapun Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa :

1.     Untuk mengtahui tingkat kesehatan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah pada masa sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19.

2.     Untuk membuktikan adanya perbedaan kinerja keuangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah (Studi masa sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19) menggunakan variabel CAMEL.

Penelitian ini juga bermanfaat untuk memberikan informasi kepada akademisi dan masyarakat mengenai lembaga keuangan syariah mengenai tingkat kesehatan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19. Penelitian ini juga dapat berguna bagi praktisi, stakeholder, maupun regulator dan pemerintah untuk senantiasa menjaga tingkat kesehatan dari bank tersebut.

Veronica Stephanie Sullivan dan Sawidji Widoatmodjo dengan judul Kinerja Keuangan Bank Sebelum dan Selama Pandemi (Covid-19). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan bank sebelum dan selama pandemi covid-19 dan mengetahui tolok ukur apa yang paling buruk dengan menggunakan metode CAMEL, rasio yang digunakan adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROE (Return On Equity), BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional), dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Hasil penelitian menunjukkan dari 43 perbankan menunjukkan bahwa CAR,NPL,BOPO terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja bank sebelum dan selama pandemi covid-19, sementara ROE dan LDR terdapat perbedaan yang tidak signifikan terhadap kinerja bank sebelum dan selama pandemi covid-19.

Rifqi Muhammad dan Muhammad Nawawi dengan judul Kinerja Keuangan Bank Syariah di Indonesia Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah di Indonesia baik sebelum ataupun selama pandemi covid -19. Alat analisis tingkat kesehatan bank yang digunakan yaitu metode CAMEL, dengan rasio NPF, FDR, ROA, BOPO, dan CAR. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada rasio NPF, ROA, dan BOPO Bank Syariah sebelum maupun selama pandemi covid-19. Sementara itu, tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum maupun selama pandemi covid-19 untuk FDR dan ROA Bank Syariah.

Astri Meiliawati Agustin dengan judul Analisis Kinerja Bank Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 Periode 2019.1-2020.12. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perbankan sebelum dan selama pandemi Covid-19 dan membandingkannya dengan Bank Konvensional, Bank Syariah, dan BPR Konvensional. Untuk menilai kinerja umumnya menggunakan 5 aspek penelitian yaitu CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa rasio CAR, KAP, NPM, dan LDR mempengaruhi kinerja perbankan sedangkan rasio BOPO tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan akibat pandemi covid-19.

Kesehatan Bank

Teori yang mendasari regulasi di sektor perbankan bersumber dari moral hazard, (Krugman, 2008) menjelaskan moral hazard sebagai �setiap situasi di mana seseorang membuat keputusan tentang seberapa besar risiko yang harus diambil, sementara orang lain menanggung biaya jika keadaan memburuk�. Masalah ini berasal dari asuransi simpanan yang ada di sebagian besar negara maju. Terdapat konsensus dalam teori ekonomi bahwa asuransi simpanan akan membantu menstabilkan pasar keuangan pada saat krisis dan membantunya menahan gunangan jika terjadi bank run (Nier & Baumman, 2006). Dalam artikelnya (Diamond & Dybvig, 1983), mereka menunjukkan pentingnya asuransi simpanan dalam arti menenangkan industri bank. Karena bank selalu terkena risiko bank run, diperlukan semacam asuransi. Selama bank run, deposan panik dan mulai menarik simpanan mereka dari bank dengan cepat dan bank mungkin terpaksa melakukan penjualan aset mereka dengan kerugian (Diamond & Dybvig, 1983).

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut di bank, banyak negara yang menerapkan penggunaan asuransi simpanan untuk menenangkan masyarakat bahwa uang mereka aman. Tanpa jaminan, deposan asuransi simpanan dapat bergegas ke bank karena takut bank tidak akan dapat membayar kembali semua deposan secara penuh, dan melalui tindakan ini memenuhi kegagalan bank. Pada artikel berikutnya (Diamond & Dybvig, 1983) mereka menyimpulkan bahwa asuransi simpanan adalah satu-satunya tindakan efektif yang diketahui untuk mencegah bank berjalan tanpa mencegahnya menciptakan likuiditas.

Metode CAMEL

Tingkat kesehatan suatu bank merupakan penilaian terhadap kondisi laporan keuangan suatu bank pada periode dan waktu dalam setahun tertentu sesuai Standar Bank Indonesia. Pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif untuk berbagai aspek yang mempengaruhi dengan kondisi dan perkembangan sebuah bank. Menurut (Riyadi, 2004) faktornya adalah sebagai berikut:

CAPITAL (Modal)

Suatu perusahaan perbankan dikatakan sehat apabila memiliki permodalan yang kuat, dimana dengan modal tersebut bank mampu menjalankan operasionalnya dan menjamin aset-aset yang bermasalah. Berkenaan dengan hal ini, penilaian terhadap aspek modal dititikberatkan pada kecukupan dan komposisi modal, proyeksi modal, kemampuan modal menutup aset bermasalah, serta rencana modal untukekspansi usaha.

Apa itu ATMR? ATMR merupakan penjumlahan dan nilai masing-masing aset atau aktiva setelah dikalikan dengan bobot masing-masing risiko pada aset tersebut. Risiko aset yang dimaksud adalah utang. Besar kecilnya utang jelas akan mempengaruhi nilai CAR. Semakin kecil utang, maka nilai CAR semakin besar, begitu pula sebaliknya jika jumlah utang yang semakin besar bedmpak pada nilai CAR yang semakin kecil.

Rule Of Tumb dari CAR adalah 8%. Artinya, jika nilai CAR suatu bank lebih besar atau sama dengan 8%, maka kondisi keuangan bank dilihat dari aspek modal tergolong sehat. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai CAR suatu bank kurang dari 8% maka itu menunjukkan bahwa kondisi keuangan bank tersebut dalam kondisi yang tidak sehat.

Rasio yang merupakan perbandingan antara jumlah modal dan aset tertimbang menurut rasio (ATMR) dirumuskan sebagai berikut: CAR = MODAL/ATMR X100%

ASSET (Kualitas Aktiva Produktif)

Kualitas aktiva produktif mencerminkan kinerja keuangan perusahaan perbankan. Penilaian kualitas aktiva dilakukan dengan membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan total aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Pengukuran tingkat kesehatan bank berdasarkan aspek kualitas aktiva salah satunya dapat dilihat dari rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP). Rasio yang merupakan penilaian dengan faktor kualitas aset pendapatan (KAP) dirumuskan sebagai berikut:

����������� Rasio KAP = Aktiva Produktif Bermasalah/Tota Aktiva Produktif X100%

����������� Perhitungan aktiva produktif yang diklasifikasikan dilakukan dengan berdasarkan pada ketentuan berikut ini.

       0% dari kredit lancar

       25% dari kredit dalam perhatian khusus

       50% dari kredit kurang lancar

       75% dari kredit yang diragukan

       100% dari kredit macet

Sementara hasil penelitian terhadap tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek kualitas aktiva didasarkan pada rentang nilai berikut.

       0,00% - <= 10,35%, bank dikategorikan sehat

       10,35% - <= 12,60%, bank dikategorikan cukup sehat

       12,60% - <= 14,85%, bank dikategorikan kurang sehat

       14,58% bank dikategorikan tidak sehat

Management (Manajemen)

����������� Penilaian tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen sifatnya kualitatif, dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kinerja bank akan dianalisis dengan menggunakan pertanyaan seputar kegiatan manajemen yang mencakup manajemen umum strategi, struktur, sistem, sumber daya manusia, kepemimpinan, budaya kerja, manajemen risiko, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, dan lainnya. Semua itu akan bermuara pada kemempua bank memperoleh laba.

����������� Artinya, tak menutup kemungkinan tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen dapat diukur secara kuantitatif melalui perhitungan Net Profit Margin (NPM). Rasio keuangan ini mengukur tingkat kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan operasional pokoknya. Aspek manajemen diproksi dengan net profit margin bersih dirumuskan sebagai berikut: NPM = Laba Bersih/Laba Operasional X100%

����������� Nilai yang digunakan acuan untuk menilai rasio NPM berada pada rentang 0 hingga 1. Semakin besar nilai NPM atau mendekati 1 menandakan biaya yang dikeluarkan semakin efisien, sehingga tingkat pengembalian laba bersih semakin besar. Artinya, bank dalam kategori sehat. Demikian pula sebaliknya.

EARNINGS (RENTABILITAS)

����������� Bank yang sehat dan kinerjanya baik tentu akan dilihat dari kemampuannya memperoleh pendapatan berupa laba. Semakin besar laba yang diperoleh menunjukkan bahwa kinerja bank semakin baik dan kondisi keuangannya semakin sehat. Untuk mengukur kesehatan bank dari aspek pendapatan dapat menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dengan membandingkan laba bersih yang dicapai dengan total aktiva yang dimiliki bank. Faktor earnings (pendapatan) dalam penilaian kesehatan bank dihitung dengan menggunakan rumusberikut:

����������� ROA = Laba sebelum pajak/Total aktiva x100%

����������� Kategori sehat atau tidaknya suatu bank dapat dilihat dari aspek pendapatan didasarkan pada rentang nilai berikut.

����������� = 1,215%, bank dikategorikan sehat

����������� = 0,999%- < 1,215%, bank dikategorikan cukup sehat

����������� = 0,765% - < 0,0999%, bank dikategorikan kurang sehat

����������� < 0,765%, bank dikategorikan tidak sehat

LIQUIDITY (LIKUIDITAS)

Likuiditas dianggap sebagai salah satu instrumen keuangan yang signifikan dalam melayani hutang keuangan jangka pendek dan memenuhi permintaan pinjaman nasabah, dalam pengelolaan likuiditas dibank yang sehat akan berdampak pada keberhasilan kinerja bank (Dharmendra & Imran, 2016). Rasio likuiditas ini menggambarkan kemampuan indikator yang digunakan merupakan FDR (Financing to Deposit Ratio). Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

����������� FDR = Total Pembiayaan/Dana Pihak Ketiga x100%

����������� Nilai FDR yang semakin tinggi menunjukkan tingkat likuiditas bank yang semakin rendah, karena jumlah utang semakin besar sehingga dana yang diperlukan untuk membayar utang tersebut juga semakin besar.

       <= 94,75%, bank dikategorikan sehat

       94,75% - <= 98,50%, bank dikategorikan cukup sehat

       98,50% - <= 102,25%, bank dikategorikan kurang sehat

       102,25%, bank dikategorikan tidak sehat

 

Metode Penelitian

Berkenaan dengan judul yang diangkat yaitu Analisis Kinerja PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah Menggunakan Metode Camel (Studi Masa Sebelum Pandemi Covid-19 dan Selama Pandemi Covid-19). Penelitian ini adalah penelitian analisis kuantitatif, pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.

Objek penelitian ini terdiri dari lima variabel dependen yaitu capital, asset, management, earnings, dan juga liquidity. Dimana Capital diukur dengan Curent Adequacy Ratio (CAR), asset diukur dengan productive asset quality (KAP), management diukur dengan Net Profit Margin (NPM), earnings diukur dengan rasio return on asset (ROA), dan liquidity diukur dengan Financing to Deposit Ratio (FDR).

Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data laporan keuangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah periode 2019-2020. Untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah sebelum pandemi Covid-19 dan selama pandemi Covid-19 yang akan menggunakan uji beda. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah kuantitatif dimulai dengan melakukan uji normalitas, setelah itu dilanjutkan dengan uji beda yaitu uji wilcoxon.

a.     Uji wilcoxon

Merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengukur perbedaan dua sampel berpasangan. Menurut (Santoso, 2011) uji wilcoxon merupakan uji non parametrics dimana uji wilcoxon dapat menjadi alternatif dari uji paired sample t-test ketika data yang digunakan tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan pada uji wilcoxon adalah :

-        Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Haditerima.

-        Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

 

Hasil Dan Pembahasan

Penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan ketentuan Bank Indonesia menentukan predikat sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat yang mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMEL yang terdiri dari Capital, Asset, Management, Earnings, dan Liquidity. Dari masing-masing indikator CAR, KAP, NPM, ROA dan FDR menunujukkan bahwa perbandingan kinerja PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19.

 

Tabel 1

Kinerja Bank Sumut Unit Usaha Syariah sebelum pandemi dan selama pandemi

Dihitung menggunakan Metode CAMEL

 

Sebelum Pandemi

Selama Pandemi

Kinerja Bank Sumut Unit Usaha Syariah

C

18,49%

20,99%

Sehat

A

11,80%

8,95%

Cukup Sehat

M

0,75%

0,77%

Sehat

E

0,57%

-1,67%

Tidak Sehat

L

91,50%

86,88

Sehat

 

A.    Permodalan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah CAR Bank Sumut Unit Usaha Syariah 2019-2020

Berdasarkan pada tabel 1 diketahui bahwa CAR Bank Sumut Unit Usaha Syariah pada tahun 2019-2020 berada pada kisaran 18,49% - 20,99%. Pada tahun 2019 sebelum pandemi covid-19 CAR PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah berada pada kisaran 18,49% dan pada tahun 2020 selama pandemi covid-19 CAR PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah berada pada kisaran 20,99%. Secara umum baik sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19 CAR PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah tergolong sehat karena masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

B.    Kualitas Asset PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah Rasio KAP PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah 2019-2020

Berdasarkan pada tabel 1 diketahui bahwa rasio KAP PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah pada tahun 2019-2020 berada pada kisaran 11,80% - 8,95%. Dimana pada masa sebelum pandemi covid-19 rasio KAP PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah berada pada kisaran 11,80% dan selama pandemi covid-19 rasio KAP PT. Bank Sumut Unit Usaha syariah berada pada kisaran 8,95% yang mengalami penurunan sebesar 2,85%. Secara umum rasio KAP PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19 masih tergolong cukup sehat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

C.    Management PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah NPM PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah 2019-2020

Berdasarkan pada tabel 1 diketahui bahwa NPM PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah pada tahun 2019-2020 berada pada kisaran 0,75% - 0,77%. Dimana pada masa sebelum pandemi covid-19 NPM PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah berada pada kisaran 0,75% dan selama pandemi covid-19 berada pada kisaran 0,77% yang mengalami kenaikan sebesar 0,02%. Secara umum NPM PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah masih tergolong sehat sesuai dengan standar yang telah ditentukan Bank Indonesia.

D.    Rentabilitas PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah ROA PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah 2019-2020

Berdasarkan pada tabel 1 diketahui bahwa ROA PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah pada tahun 2019-2020 berada pada kisaran 0,57% - (-1,67%). Dimana pada masa sebelum pandemi covid-19 ROA PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah berada pada kisaran 0,57% dan selama pandemi covid-19 berada pada kisaran -1,67% yang mengalami penurunan sebesar 2,24%. Secara umum ROA PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah tergolong tidak sehat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

E.    Likuiditas PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah FDR PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah 2019-2020

�������� Berdasarkan pada tabel 1 diketahui bahwa FDR PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah pada tahun 2019-2020 berada pada kisaran 91,50% - 86,88%. Dimana pada masa sebelum pandemi covid-19 FDR PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah berada pada kisaran 91,50% dan selama pandemi covid-19 berada pada kisaran 86, 88% yang mengalami penurunan sebesar 4,62%. Secara umum FDR PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah masih tergolong sehat sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia

Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, uji hipotesis pada penelitian ini adalah uji wilcoxon.

Uji Wilcoxon

 

Gambar. 2

Sumber : Hasil Olah Data (2022)

�����������

Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapat nilai signifikansi sebesar 0,345 > 0,05 yang artinya bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikansi pada rasio keuangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19.

 

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan Analisis Kinerja PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah Sebelum Pandemi Covid-19 dan Selama Pandemi Covid-19 Menggunakan Metode CAMEL sebagai berikut: 1). Penilaian tingkat kesehatan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity dikatakan berfluktuasi pada indikator capital, assets, management dan liquidity dikatakan sehat sedangkan pada indikator earnings dikatakan tidak sehat. 2). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah baik sebelum pandemi covid-19 dan selama pandemi covid-19.

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Dharmendra, S., & Imran, M. S. (2016). Liquidity Management: A Comparative Study of Oman Banks And Muktinational Banks. International Journal of Applied Science and Management, 157-170. Google Scholar

 

Diamond, D., & Dybvig, P. (1983). Banking Theory, Deposit Insurance, and Bank Regulation. The Journal of Business, 55-68. Google Scholar

 

Harahap, A. Z. (2021). Analisis Lapotan Keuangan PT Bank Sumut Unit Usaha Syariah Periode 2019-2020. Universitas Terbuka repository, 3-12.

 

Krugman, P. (2008). The Return of Depression Economics And The Crisis of 2008. London: London Penguin Books.

 

Nier, E., & Baumman, U. (2006). Market Discipline, Disclosure and Moral Hazard In Banking. Journal of Financial Intermediation, 336-361. Google Scholar

 

Riyadi, S. (2004). Banking Assets and Liability Management. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Google Scholar

 

Rizal, F., & Humaidi, M. (2021). Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah Di Indonesia 2015-2020. Journal of Islamic Banking and Finance, 12-22. Google Scholar

 

Santoso, S. (2011). SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo. Google Scholar

 

Subramanyam, K. R., & Jhon, J. W. (2010). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Google Scholar

 

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

 

Copyright holder:

Lely Qirah Paradita Aini, Nur Ahmadi Bi Rahmani (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: