Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 8, Agustus 2022
PENGARUH ETOS
KERJA, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI YAYASAN
PENDIDIKAN KAMILIYAH PALEMBANG
Juhaini Alie, Luis Marnisah, Fitriani
Fakultas Ekonomi Program Magister Manajemen Universitas
Indo Global Mandiri Palembang
Email:
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan Penelitian
ini untuk mengetahui hasil pengaruh
etos
kerja,
disiplin kerja
dan
lingkungan
kerja
terhadap kinerja guru di yayasan pendidikan kamiliyah Palembang, baik secara
parsial dan simultan. Metode penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan
metode
deskriptip, pengumpulan data menggunakan teknik
kuesioner dan analisis data menggunakan
statistik melalui program SPSS 25 for windows.
Populasi penelitian
ini adalah Guru Yayasan Pendidikan
Kamiliyah Palembang,
diambil
menajdi
Sampel sebanyak 74 responden.
Pengujian data
menggunakan uji t, bahwa etos kerja berpengaruh terhadap
kinerja guru dengan t hitung sebesar
5.030 > ttabel 1.994, disiplin
kerja
terhadap kinerja
guru dengan
t hitung
sebesar
9.807 > ttabel 1.994 dan lingkungan kerja terhadap
kinerja guru dengan� t�
hitung sebesar
�3.120� > 1.994� dan� etos �kerja,
disiplin�
kerja,
�lingkungan
kerja
�mempengaruhi �kinerja �guru �dengan �F �hitung 84.374 > 2.736. Hasil penelitian bahwa etos
kerja,
disiplin kerja dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru yayasan
pendidikan
kamiliyah palembang baik secara
parsial maupun simultan.
Kata Kunci: Etos Kerja, Disiplin Kerja,
Lingkungan
Kerja, Kinerja Guru
Abstrack
The purpose of this study was
to determine the results of
the
effect of work
ethic, work discipline and
work environment on teacher performance at the
Kamiliyah
education foundation in
Palembang, both
partially and simultaneously.
The
research method uses a quantitative approach with a descriptive method,
data
collection uses a questionnaire technique and data analysis uses statistics through the SPSS
25 for windows program. The population of this study
was
the Kamiliyah Education Foundation Teachers in Palembang, taken as a sample of
74 respondents. Testing the data using the
t test, that work
ethic has an effect on teacher performance with t count of 5,030 > ttable 1,994, work discipline on teacher performance with
t count of �9,807� > ttable
1,994� and� work environment� on teacher performance with t count of 3,120 > 1,994 and ethos work, work
discipline, work environment affect teacher performance with F count 84,374 >
2,736. The
results of
�the �study �that
�work �ethic, �work
�discipline
�and
�work
environment have
a positive
and significant effect on the performance
of the Kamiliyah Education Foundation teachers in Palembang, both partially
and simultaneously.
Keywords:
Work
Ethic, Work Discipline,
Work
Environment, Teacher Performance
Pendahuluan
Manajemen memegang peranan penting dalam peningkatan
efisiensi dan efektifitas dari sebuah perusahaan. Perusahaan sangat membutuhkan
Sumber Daya Manusia. Dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan ataupun
organisasi tidak lepas dari dukungan Sumber Daya Manusia. Untuk mengukur sumber
daya manusia bisa dilihat dari kinerja nya. Kinerja dapat diukur melalui hasil
dari beban dan tanggung jawab yang diberikan. Faktor-faktor kinerja dapat
dilihat dari etos kerja, disiplin kerja dan lingkungan kerja.
Etos kerja merupakan sikap semangat seorang
Sumber Daya Manusia dalam bekerja. jika etos kerja yang dimiliki nya kurang
baik maka kinerja nya dalam bekerja juga kurang baik. Penyimpangan dari etos
kerja seperti ini dikemukakan (Ginting, 2016) Semangat kerja yang menjadi ciri
khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok orang yang bekerja, yang
berlandaskan etika dan perspektif kerja.
Semangat kerja dipengaruhi oleh cara pandang terhadap pekerjaan (Mulyadi,
2008). Semangat dan sikap batin tetap seseorang atau sekelompok orang sejauh di
dalamnya terdapat tekanan moral (Tebba, 2003). (Sinamo, 2011) menyatakan etos kerja merupakan
seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama yang kental, karyawan
yang memiliki etos kerja yang baik akan menunjukan watak dan sikap serta
memiliki keyakinan dan bertindak secara optimal (Mathis & Jackson, 2006).
Lebih lanjut lagi, etos kerja lebih mengutamakan niat dalam diri seseorang
dalam bekerja dari pada hasil kerja seseorang (Siregar di dalam Octarina,
2013). Perusahaan besar dan terkenal
telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak
keberhasilan perusahaannya (Gregory,2003). Priansa (2016) etos kerja memiliki
sejumlah karakteristik yang menjadi identitas dari makna etos kerja itu
sendiri. Sedangkan
(Muhaimin, 2012) menjelaskan,
etos kerja seseorang yang tinggi dapat diketahui dari cara
kerjanya yang memiliki tiga ciri dasar.
Disiplin
kerja juga merupakan faktor � faktor dalam peningkatan sumber daya manusia
(MSDM). (Handoko, 2016) menyatakan bahwa �disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional�. (Sutrisno, 2016) berpendapat �Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau
sikap hormat yang ada pada diri pegawai
terhadap peraturan dan ketetapan instansi". (Davis dalam Lestri,
2020) mengemukakan bahwa �Dicipline is
management action to enforce organization standars�.
(Nadeak dalam Lestri,
2020) "salah satu cara meningkatkan produktivitas kerja pegawai adalah dengan memiliki disiplin kerja yang baik". (Dewi dan Harjoyo,
2019) secara etimologis
"Disiplin berasal dari bahasa inggris
disciple yang berarti
pengikut atau penganut, pengajaran, latihan dan sebagainya". Kegunaan operatif manajemen sumber daya manusia yang penting bagi prestasi
kerja karyawan akan semakin tinggi,
dan disiplin kerja yang baik tentunya tugas
serta wewenang yang diberikan kepadanya (Hasibuan,2016). (Singodimedjo dalam
sutrisno, 2016) menyatakan bahwa disiplin merupakan sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. (Simamora,
2006) menyatakan
bahwa �tujuan utama tindakan pendisiplinan adalah memastikan bahwa perilaku-perilaku pegawai konsisten dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh organisasi�.
Lingkungan
kerja yang baik dan nyaman akan mendorong
rasa dalam diri untuk bekerja lebih
baik. (Sedarmayanti,
2009) mengemukakan bahwa Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapai, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
perorangan maupun sebagai kelompok. Sementara itu menurut
(Sunyoto,
2015) lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting ketika karyawan melakukan aktivitas bekerja. jika situasi
lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih
mudah (Mangkunegara, 2001). Sedangkan (Nitisemito,
2000) perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara
tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. Enny (2019) mengemukakan bahwa manfaat lingkungan
kerja menciptakan gairah kerja, sehingga
produktivitas kerja pegawai meningkat. Rasa nyaman
yang timbul dalam diri seseorang mampu meningkatkan kinerja dalam diri
seseorang tersebut" (Nitisemito, 2010). Lingkungan kerja terbagi
menjadi 2 yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik. (Nitisemito,
2000) beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik meliputi
warna, kebersihan, sirkulasi udara, penerangan dan keamanan. (Ahyari,
2001) faktor lain dalam lingkungan kerja non fisik yang tidak boleh diabaikan adalah hubungan karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut.
Kinerja merupakan perbandingan antara hasil kerja
aktual dengan standar kerja yang ditetapkan. Dalam hal ini kinerja
lebih memfokuskan pada hasil kerja (Desller, 1997). (Hasibuan , 2007) bahwa kinerja atau potensi kerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan
kesungguhan serat waktu. (Depdiknas, 2004) menyatakan kinerja guru adalah
kemampuan guru untuk mendemonstrasikan berbagai kecakapan dan kompetensi yang
dimilikinya. Esensi tugas pokok dari
seorang guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih siswa (Priansa, 2018). Kinerja
guru dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan pendidikan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang nya,
hal tersebut sependapat dengan pemaparan dari (Priansa, 2018) yang memaparkan
bahwa �kinerja guru merupakan tingkat keberhasilan guru dalam menyelesaikan pekerjaannya�. Darmadi (2018) kinerja guru merupakan
kemampuan yang ditunjukkan
oleh guru dalam melaksanakan
tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan Barnawi (2017). Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 dalam Mulyasa
(2008) mengemukakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan observasi tentang
etos, disiplin dan lingkungan kerja dengan melakukan
wawancara terhadap salah satu pegawai senior di yayasan pendidikan kamiliyah
bahwa terdapat beberapa guru yang terlihat kurang semangat dalam bekerja ini
dibuktikan dengan berkurangnya jumlah pengumpulan administrasi guru dan juga
kurang nya inisiatif ketika ada kegiatan bersama, selain kurang semangat
bekerja, terdapat beberapa guru yang terlihat sering tidak disiplin seperti
terlambat absensi masuk dan sering keluar masuk lingkungan sekolah di jam
kosong tanpa izin atasan, sedangkan lingkungan kerja yang terjadi terdapat
fasilitas penunjang guru yang masih belum memadai seperti kurangnya laptop dan
printer untuk penyelesaian administrasi guru.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Penelitian dilakukan
di Yayasan Pendidikan Kamiliyah Palembang.
Kerangka Pemikiran
Rancangan
penelitian ini terdiri dari kerangka
berpikir yakni etos kerja, disiplin
kerja dan lingkungan kerja mempengaruhi kinerja guru. Berikut ini kerangka penelitian
disajikan seperti yang ditunjukan sebagai berikut:
Etos Kerja
(EK) Disiplin Kerja
(DK) Kinerja Guru (KG) H1 H2
H3 Lingkungan Kerja
(LK)
H4
Beranjak dari
rumusan masalah penelitian dan kerangka pemikiran penelitian serta alur pikir,
dapat dirumuskan hipotesis penelitian yang akan diuji kebenaranya sebagai berikut:
H1: Diduga
terdapat pengaruh yang signifikan antara Etos kerja terhadap kinerja guru di
Yayasan Pendidikan Kamiliyah.
H2: Diduga
terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin kerja terhadap kinerja guru di Yayasan
Pendidikan Kamiliyah.
H3: Diduga
terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan kerja
terhadap kinerja guru di Yayasan Pendidikan Kamiliyah.
H4: Diduga
terdapat pengaruh yang signifikan antara Etos Kerja, Disiplin kerja dan lingkungan
kerja terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Kamiliyah.
Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2016: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu Populasi yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah sebanyak
74 Guru di Yayasan Pendidikan Kamiliyah. Menurut Sugiyono
(2017) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka pada penelitian ini dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Berdasarkan penelitian
ini penulis menggunakan Sampel Jenuh yaitu mengambil
100% jumlah populasi yang ada di Yayasan Pendidikan Kamiliyah
yaitu sebanyak 74 orang responden.
Metode pengumpulan data
Data yang diperoleh
dalam penelitian ini berasal dari
jenis data primer dan data sekunder.
Data primer adalah jenis
data yang diperoleh dari sumber utama dengan
menyebarkan kuesioner berupa google form
yang diberikan kepada responden secara langsung. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan interval 1. Sangat tidak setuju, 2. Tidak setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5. Sangat Setuju.
Analisis data
Penelitian ini menggunakan
uji instrument penelitian menggunakan
uji validitas dan reliabilitas.
Uji Asumsi Klasik seperti uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji heteroskedastisitas,
uji autokorelasi, uji linieritas,
uji hipotesis seperti uji t
dan uji, uji regresi linier berganda
dan uji determinasi R2.
Hasil
dan Pembahasan
Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan terhadap data
etos kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja dan kinerja guru. Uji normalitas
data dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogrof Smirnov Test. Kriteria
pengujian ini adalah jika signifikansi yang diperoleh <a, maka sampel bukan
berasal dari populasi berdistribusi normal. Taraf signifikansi uji adalah =
0,05. Hal ini bermakna Ho diterima jika data berdistribusi normal dengan
indikasi jika Asymptotis Significance
lebih besar dan taraf nyata a = 0,05 tetapi sebaliknya ho ditolak jika
distribusi data tidak normal.
Tabel 1
Uji Normalitas
Kolmogorov Smirnov Test
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized
Residual |
|
N |
74 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
.56637652 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.073 |
Positive |
.073 |
|
Negative |
-.047 |
|
Test Statistic |
.073 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
||
d. This is a lower bound of the true significance. |
Sumber: Output SPSS diolah oleh peneliti (2022)
Uji Multikolinearitas
Pengujian
ini ditujukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel eksogen, begitu Ghozali (2016) menjelaskan efek dari
multikolinieritas menyebabkan standar
error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t hitung akan bernilai kecil
dari t table. Untuk megetahui multikolinieritas pada model regresi dapat
diketahui dari nilai tolerance dan
nilai variance inflation factor
(VIF). Parameter digunakan untuk menilai tidak ada kolinieritas pada tolerance > 0,10 atau nilai VIF <
10, Multikolinieritas dan singularity dapat diditeksi dari determinan matriks
kovarian.
Tabel 2
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Variabel |
Tolerance |
VIF |
Kesimpulan |
||
Kriteria |
Hasil |
Kriteria |
Hasil |
||
Etos Kerja |
> 0,10 |
0,801 |
< 10 |
1.248 |
Tidak ditemukan Multikolinieritas |
Disiplin Kerja |
> 0,10 |
0,792 |
< 10 |
1.262 |
Tidak ditemukan Multikolinieritas |
Lingkungan Kerja |
> 0,10 |
0,825 |
< 10 |
1.213 |
Tidak ditemukan Multikolinieritas |
Sumber : Output SPSS Diolah Oleh Peneliti
(2022)
Uji
Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
akan disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013).
Gambar 1. Scatterplot Heteroskedastisitas
Sumber: Output SPSS Dioleh Oleh Peneliti (2022)
Uji
Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah
untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode
sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk
melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak
boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak
terjadi autokorelasi. Untuk mengetahuinya dengan cara membandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel DurbinWatson.
Tabel 3
Uji Autokorelasi
�������
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Durbin-Watson |
|
|||||
1 |
.885a |
.783 |
.774 |
.57839 |
1.834 |
a. Predictors: (Constant), Lingkungan
Kerja, Etos Kerja, Disiplin Kerja |
|||||
b. Dependent Variable: kinerja.guru |
Sumber:
Output SPSS Dioleh Oleh Peneliti
(2022)
Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji
stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji parsial
ini dilakukan dengan membandingkan nilai α (alpha) dengan nilai p-value.
Apabila nilai p-value < α (0,05), maka H0 ditolak. Sehingga dapat
dikatakan terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen dengan
variabel dependen, dan sebaliknya. Berikut adalah hasil pengujian statistic t,
yang dapat dilihat pada rumus dibawah ini.
Tabel 4
Hasil Uji t
���������������������� Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
9.769 |
1.654 |
|
5.907 |
.000 |
|
|
Etos Kerja |
.243 |
.048 |
.313 |
5.030 |
.000 |
.801 |
1.248 |
|
Disiplin Kerja |
.389 |
.040 |
.613 |
9.807 |
.000 |
.792 |
1.262 |
|
Lingkungan Kerja |
.123 |
.039 |
.191 |
3.120 |
.003 |
.825 |
1.213 |
|
a.
Dependent Variable: kinerja.guru |
���� Sumber:
Output SPSS Dioleh Oleh Peneliti
(2022)
b.
Uji
f
Uji
simultan ini dilakukan dengan membandingkan nilai α (alpha) dengan nilai
p-value. Apabila nilai p-value < α (0,05), maka H0 ditolak. Sehingga
dapat dikatakan terdapat pengaruh secara simultan antara variabel independen
dengan variabel dependen, dan sebaliknya. Jika nilai p-value > α
(0,05), maka H0 diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Tabel 5
Hasil Uji f
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
84.677 |
3 |
28.226 |
84.374 |
.000b |
Residual |
23.417 |
70 |
.335 |
|
|
|
Total |
108.094 |
73 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: kinerja.guru |
||||||
b. Predictors: (Constant), Lingkungan
Kerja, Etos Kerja, Disiplin Kerja |
Uji Regresi
Linier Berganda
Tabel 6
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
9.769 |
1.654 |
|
5.907 |
.000 |
|
|
Etos Kerja |
.243 |
.048 |
.313 |
5.030 |
.000 |
.801 |
1.248 |
|
Disiplin Kerja |
.389 |
.040 |
.613 |
9.807 |
.000 |
.792 |
1.262 |
|
Lingkungan Kerja |
.123 |
.039 |
.191 |
3.120 |
.003 |
.825 |
1.213 |
|
a.
Dependent Variable: kinerja.guru |
Sumber: Output SPSS Dioleh
Oleh Peneliti (2022)
Menurut Sujarweni
(2018) analisis regresi linier berganda adalah
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan
variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan cara
menetapkan persamaan,
KG = a+ b1EK + b2DK+
b2LK + e
Uji Determinasi
(R2)
Koefisien determinasi (Adj. R2) dari
hasil regresi menunjukkan seberapa besar variabel
dependen bisa dijelaskan oleh variabel-variabel
bebasnya.
Tabel 7
Uji Determinasi
Model Summaryb |
|||||||||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Change Statistics |
Durbin-Watson |
|
||||
R Square Change |
F Change |
df1 |
df2 |
Sig. F Change |
|
||||||
1 |
.885a |
.783 |
.774 |
.57839 |
.783 |
84.374 |
3 |
70 |
.000 |
1.834 |
|
a. Predictors: (Constant), Lingkungan
Kerja, Etos Kerja, Disiplin Kerja |
|||||||||||
b. Dependent Variable: kinerja.guru Sumber: Ouput SPSS diolah
oleh Peneliti (2022) |
Kesimpulannya, berdasarkan table 4.20 diatas dipengaruhi nilai koefisien R square (R2) sebesar
0,774 atau 77,4%. Jadi bias disimpulkan besarnya
variabel X ke variabel Y sebesar 0,774
Pembahasan
Analisis Pengaruh Etos
Kerja terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Kamiliyah
Palembang.
Kerangka
pemikiran bahwa etos kerja mempengaruhi kinerja guru di yayasan pendidikan
kamiliyah palembang sehingga apabila etos kerja semakin membaik maka kinerja
akan semakin meningkat pula. Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS Versi
25 bahwa secara parsial etos kerja berpengaruh postifi dan signifikan terhadap
kinerja dengan thitung 5.030>1.994 dan nilai signifikansi 0.000<0.05.
Hasil
penelitian ini didukung peneliti sebelumnya oleh latifatul liana (2020) dengan
judul pengaruh etos kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru pada smp
islam hidayatul mustafid gajah tahun pelajaran 2019/2020. Hasil
penelitian menunjukan hipotesis
satu diterima, artinya bahwa etos kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru. Dapat dilihat dari nilai t hitung yang lebih besar dari
t tabel, serta nilai signifikansi yang lebih kecil dibandingkan dengan 0,05.
Adanya pengaruh lingkungan kerja terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja guru di SMP Islam Hidayatul Mustafid Gajah Demak tahun Pelajaran
2019/2020, ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis yang telah dilakukan
menunjukkan hipotesis satu diterima, artinya bahwa lingkungan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Dapat dilihat dari nilai t hitung
yang lebih besar dari t tabel, serta nilai signifikansi yang lebih kecil
dibandingkan dengan 0,05.
Analisis
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru di Yayasan� Pendidikan Kamiliyah Palembang.
Kerangka
pemikiran bahwa disiplin kerja mempengaruhi kinerja guru di yayasan pendidikan
kamiliyah palembang sehingga apabila disiplin kerja semakin membaik maka
kinerja akan semakin meningkat pula. Dari hasil pengolahan data menggunakan
SPSS Versi 25 bahwa secara parsial disiplin kerja berpengaruh postifi dan
signifikan terhadap kinerja dengan thitung 9.807>1.994 dan nilai
signifikansi 0.000<0.05.
Hasil
penelitian ini didukung peneliti sebelumnya oleh Rita Andriani (2017) Pengaruh
lingkungan kerja fisik, etos kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (KESBANGPOL) Kota Pangkalpinang dengan hasil penelitian menunjukan
hipotesis diterima bahwa Hasil uji F menunjukkan bahwa F hitung (28,828) >
Ftabel (2,88), sedangkan signifikansi adalah 0,000 <alpha pada taraf
signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti variabel independen
(lingkungan kerja fisik, etos kerja dan disiplin kerja) secara bersama-sama
atau simultan mempengaruhi variabel dependen (kinerja pegawai) secara positif
dan signifikan. Hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan Adjusted R
Square 0,693 atau 69,3%, yakni berarti variasi variabel kinerja pegawai dapat
dijelaskan oleh variabel lingkungan kerja fisik, etos kerja dan disiplin kerja,
sisanya 30,7% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel
penelitian.
Analisis Pengaruh
Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Kamiliyah
Palembang.
Kerangka
pemikiran bahwa disiplin kerja mempengaruhi kinerja guru di yayasan pendidikan
kamiliyah palembang sehingga apabila disiplin kerja semakin membaik maka
kinerja akan semakin meningkat pula. Dari hasil pengolahan data menggunakan
SPSS Versi 25 bahwa secara parsial disiplin kerja berpengaruh postifi dan
signifikan terhadap kinerja dengan thitung 3.120>1.994 dan nilai
signifikansi 0.003<0.05.
Hasil
penelitian ini didukung peneliti sebelumnya oleh prince (2017) dengan judul pengaruh Pengaruh Budaya Organisasi Dengan Pendekatan Integritas, Etos
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Organisasi dengan hasil penelitian
menunjukan hipotesis satu diterima bahwa Hasil penelitian Uji-t serta Uji �F untuk menguji hipotesis yang
berlaku. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa: 1. dimensi variabel
budaya organisasi integritas dan pengaruh positif yang nyata terhadap kinerja
organisasi; 2. Dimensi variabel etik kerja budaya organisasi dan pengaruh
positif yang nyata terhadap kinerja organisasi; 3. Dimensi variabel budaya
organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif nyata terhadap kinerja
organisasi; 4. Dimensi variabel budaya organisasi integritas, etos kerja dan
lingkungan kerja secara bersamaan dan pengaruh positif yang nyata terhadap
kinerja organisasi; 5. Dimensi variabel budaya organisasi terhadap integritas
dominan berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
Analisis Pengaruh
Etos Kerja, Disiplin Kerja
dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan Kamiliyah Palembang.
Kerangka
pemikiran bahwa disiplin kerja mempengaruhi kinerja guru di yayasan pendidikan
kamiliyah palembang sehingga apabila disiplin kerja semakin membaik maka
kinerja akan semakin meningkat pula. Dari hasil pengolahan data menggunakan
SPSS Versi 25 bahwa secara parsial disiplin kerja berpengaruh postifi dan
signifikan terhadap kinerja dengan fhitung 84.374>2.736 dan nilai
signifikansi 0.000<0.05.
Hasil
penelitian ini didukung peneliti sebelumnya oleh Utari (2021) dengan judul pengaruh disiplin kerja, lingkungan kerja dan etos kerja terhadap
kinerja karyawan pada pt. Indomaret dengan hasil penelitian menunjukan
hipotesis satu diterima bahwa Penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial variabel
disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan,
lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, etos
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, variabel
disiplin kerja, lingkungan kerja dan etos kerja berpengaruh positif secara
bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukan koefisien
determinasi (R2) adalah sebesar 0,232 atau 23,2% artinya bahwa variabel kinerja
karyawan yang dapat dijelaskan oleh variabel disiplin kerja, lingkungan kerja
dan etos kerja sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti
motivasi, gaya kepemimpinan, imbalan, dan budaya kerja.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dan analisis data pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan dari penelitian ini
sebagai berikut :
Etos
Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru
pada yayasan pendidikan kamiliyah palembang, dengan nilai signifikan sebesar
0,000 lebih kecil dari standar acuan yaitu < 0,005.
Disiplin
Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru
pada yayasan pendidikan kamiliyah palembang, dengan nilai signifikan sebesar
0,000 lebih kecil dari standar acuan yaitu < 0,005.
Lingkungan
Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru
pada yayasan pendidikan kamiliyah palembang, dengan nilai signifikan sebesar
0,003 lebih kecil dari standar acuan yaitu < 0,005.
Etos Kerja, Disiplin Kerja dan Lingkungan
Kerja secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru dengan
besaran mencapai 77,4% sedangkan 22,6% lagi dipengaruhi variasi variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
BIBLIOGRAFI
Desler. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 1.
Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Ginting. PT. Alex Media Korpotindo. (2016).
Etos Kerja : Panduan Menjadi Karyawan
Cerdas . Jakarta: PT Gramedia.
Handoko, H. (2018). Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta: Bpfe.
Hasibuan.
(2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksa
Mangkunegara, A. A. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Jakarta: PT. Remaja Rosda karya.
Nitisemito, A. S. (2008). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Priansa, D. J. (2018). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Sedarmayanti. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi ketiga.
Yogyakarta: YPKN.
Simamora, H. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: STIA YKPN.
Sinamo. (2011). 8 Etos Kerja. Jakarta: Darma
Mahardik.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno, E. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana.
Karuman, R. (2015). Pengaruh etos
kerja, budaya organisasi dan beban kerja terhadap kinerja pegawai di dinas pekerjaan
umum minahasa selatan. Jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan
akuntansi, 3.
Kurniawan, B. (2018). Pengaruh
Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perawat.
11-13.
Latifatul, L. (2020). Pengaruh Etos
Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada Smp Islam Hidayatul
Mustafid Gajah Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 16, 198.
Lestri. (2020). Pengaruh Komitmen
Kerja, Motivasi Kerja, Stres Kerja Lingkungan Kerja Non Fisik, Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Guru Sma Kartika I-5 Padang. Jurnal Riset Ekonomi Dan
Bisnis, 29, 200.
Rita, A. (2017). Pengaruh Lingkungan
Kerja Fisik, Etos Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kota Pangkalpinang. Manajemen Sumber Daya Manusia, 20,
245.
Sardirman. (2013). Kinerja guru. Jurnal
ekonomi, 2(2).
Setiani, I. (2017). Pengaruh
kompensasi dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada
perusahaan daerah air minum (PDAM) kota samarinda. e-journal ilmu
pemerintahan, 5.
Utari. (2021). Pengaruh Disiplin
Kerja, Lingkungan Kerja Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Indomaret Jendral Sudirman Palembang. Manajemen
Dan Bisnis Ekonomi, 6, 190.
Juhaini Alie, Luis Marnisah, Fitriani (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |