Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 8, Agustus 2022

 

PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

 

Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina Anatan

Universitas Kristen Maranatha, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM Kota Bandung baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan jumlah sampel responden 35 orang karyawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji koefisien determinasi, Uji statistik f, dan uji parsial. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pelatihan dan loyalitas kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM, sedangkan motivasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM

 

Kata Kunci: Pelatihan, Motivasi, Loyalitas Kerja, dan Kinerja Karyawan

Abstract

This study aims to prove the effect of training, motivation, and loyalty on employee performance in the Corporate Secretary Division at PT BFM Bandung, either partially or simultaneously. The research method used is quantitative research with a descriptive approach with a sample of 35 employees. The data collection technique used is a questionnaire. The data analysis methods used are validity test, reliability test, classical assumption test, multiple regression analysis, coefficient of determination test, f statistic test, and partial test. Based on the research, it shows that training and work loyalty have no significant effect on employee performance in the Corporate Secretary Division at PT BFM, while motivation has a significant positive effect on employee performance in the Corporate Secretary Division at PT BFM.

 

Keywords: Training, Motivation, Work Loyalty, and Employee Performance

 

Pendahuluan

Menghadapi era revolusi Industri 4.0, kualitas sumber daya manusia masih memegang peranan penting bagi setiap perusahaan agar dapat bertahan. Revolusi 4.0 adalah era penerapan teknologi modern seperti teknologi fiber (fiber technology) dan sistem jaringan terintegrasi (integrated network) yang bekerja disetiap aktivitas ekonomi dari produksi hingga konsumsi. Peranan sumber daya manusia dalam menghadapai era tersebut sangat penting sekali dalam pencapaian tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia perlu dilakukan secara efektif, sebab pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu usaha untuk meningkatkan produktivitas serta dapat meningkatkan keunggulan bersaing suatu organisasi atau perusahaan. Kesuksesan sebuah organisasi bisa diraih apabila mempunyai sumber daya manusia yang berkompeten pada bidangnya dan memiliki kinerja yang bagus untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Kinerja karyawan didefinisikan sebagai hasil akhir atau hasil kerja seorang karyawan dari sebuah pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dalam suatu organisasi.

Kinerja karyawan yang dihasilkan diharapkan sejalan dengan persiapan perusahaan dalam menghadapai era revolusi 4.0, Karyawan diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada stake holder dengan cepat dan tepat waktu sehingga produktifitas kinerja karyawan dapat meningkat. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dihasilkan jika dalam pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan baik, dapat membentuk kinerja karyawan semakin baik, sehingga bisa berdampak positif pada efektivitas kinerja karyawan didalam perusahaan secara keseluruhan. Perubahan kinerja karyawan dapat terjadi setiap waktu dan disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor internal dalam diri individu maupun eksternal yang ada di lingkungan perusahaan. Supaya kinerja karyawan dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan secara optimal, salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan pelatihan, motivasi dan loyalitas kerja.

Perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawan untuk belajar dan memahami suatu keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Pelatihan dilakukan bertujuan untuk menambah pengetahuan atau keterampilan, mengubah sikap atau perilaku karyawan agar lebih produktif. Pelatihan dapat dikaitkan dengan kebutuhan kompetensi karyawan dimasa depan dan organisasi perusahaan. Pelatihan juga bermanfaat bagi karier jangka panjang seorang karyawan dan mereka dapat memberikan tanggung jawab yang besar di masa depan. Perusahaan harus bisa mengelola pelatihan seefektif mungkin sehingga perusahaan diharapkan mendapatkan feedback yang dari hasil pelatihan yang diberikan kepada karyawan.

Pelatihan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2013), Rudhaliawan (2013), Aditya et al. (2015), didukung dengan penelitian Astuti & Sari (2018), Umi & Nurnida (2018), Anggereni (2018), Prayogi & Nursidin (2018), Safitri (2019), Firmansyah & Aima (2020), dikuatkan dengan penelitian Sandora & Permadani (2021), Apriansyah & Syarifuddin (2021), dan Fajri & Sarifuddin (2021), dan Yuliani & Mansur (2022), mengutarakan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Turmono & Septian (2019) yang menyatakan bahwa pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Motivasi menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja, maka perusahaan harus memahami motivasi manusia yang bekerja di dalamnya, karena dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat di dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya, dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain pelatihan, motivasi dapat meningkatkan dan mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan Sutanjar & Saryono (2019), Parashakti & Setiawan (2019), Arianto & Kurniawan (2020), diperkuat dengan penelitian Akmal & Sugiyanto (2022), dan Kusumawati et al (2022) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Loyalitas kerja juga sangat menentukan kinerja karyawan. Loyalitas kerja para karyawan terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan karyawan tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya, apabila karyawan memiliki loyalitas kerja yang tinggi terhadap pekerjaannya, maka akan dipastikan karyawan tersebut akan menjalankan fungsi dan kedudukannya dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Semakin tinggi loyalitas kerja para karyawan dalam perusahaan, maka akan mudah untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Begitupun sebaliknya, apabila loyalitas para karyawannya rendah, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Loyalitas kerja ini sangat mempengaruhi kinerja karyawan, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Indrastuti (2018), Maulida & Askiah (2020), Fitria & Fitriani (2020), Kandouw (2021), dan Widyani & Utami (2021) menyatakan loyalitas berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan Letsion & Ratnasari (2020) menyatakan bahwa loyalitas kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan.

Penelitian ini dilakukan berlandaskan adanya research gap pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini berusaha untuk membuktikan pengaruh pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang terdahulu, perbedaannya terletak pada objek penelitian. Peneliti tertarik mengambil objek penelitian pada salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia di Kota Bandung, tepatnya di PT BFM.

PT BFM merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang Farmasi. Pada penelitian ini menggunakan data laporan kinerja karyawan PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan tahun 2021, dimana adanya fenomena berupa peningkatan kinerja karyawan pada tahun 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Tabel 1

Nilai Kinerja Karyawan

Divisi Sekretaris Perusahaan PT BFM

Tahun

Perspektif

Keuangan

Konsumen

Proses Bisnis

SDM

2020

351,42

553,75

1379,61

115,10

2021

248,63

549,07

1419,16

157,92

Sumber: PT BFM

 

Berdasarkan dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa nilai perspektif SDM Divisi Sekretaris Perusahaan pada tahun 2021 sebesar 157,92 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai perspektif SDM pada tahun 2020 sebesar 115,10.

Dari total nilai kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 2 dibawah, nilai rata-tata perspektif SDM Divisi Sekretaris Perusahaan pada tahun 2021 sebesar 6,87 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai perspektif SDM pada tahun 2020 sebesar 4,80.

 

Tabel 2

Nilai rata-rata Kinerja Karyawan

Divisi Sekretaris Perusahaan PT BFM

Tahun

Perspektif

Keuangan

Konsumen

Proses Bisnis

SDM

2020

14,64

23,07

57,48

4,80

2021

10,81

23,87

61,70

6,87

Sumber: PT BFM

 

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukanan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pelatihan, motivasi dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM.

 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data untuk penelitian ini menggunakan sumber data dari data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden yang sudah dipilih dan data sekunder berupa buku teori, laporan kinerja karyawan, jurnal, dan karya tulis ilmiah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data untuk penelitian ini menggunakan sumber data dari data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden yang sudah dipilih dan data sekunder berupa buku teori, laporan kinerja karyawan, jurnal, dan karya tulis ilmiah.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok atau kumpulan individu-individu atau obyek penelitian yang memiliki standar-standar tertentu dan ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Divisi Sekretaris Perusahaan. Adapun jumlah karyawan tetap Divisi Litbang dan Produksi per Agustus 2022 berdasarkan data dari dari Divisi Human Capital adalah sebanyak 35 orang.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan sebanyak 35 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling atau sampel jenuh, dimana semua populasi dijadikan responden yaitu sebanyak 35 orang.

 

 

Tabel 4

Populasi

No

Jenjang jabatan

Jumlah

1

Band I

1

2

Band II

2

3

Band III

12

4

Band IV

20

Jumlah

35

Sumber: PT BFM

 

Metode Analisa

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono, 2017:172-173).

Jika sepasang variabel kontinu, X dan Y mempunyai korelasi, maka derajat korelasi dapat dicari dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson. Rumus koefisien korelasi Pearson adalah:

Dimana:

r���� = koefisien korelasi (validitas)

n�� = jumlah responden

X= skor pada subjek item n

Y= skor total subjek

XY = skor pada subjek item n dikalikan skor total

Setelah nilai rhitung diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai rhitung tersebut dengan rtabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk)=n-2 dengan ketentuan pengujiannya menggunakan kriteria sebagai berikut (Ghozali, 2018:51) :

1.          Jika r hitung (corrected item total correlation) > r ktisis, maka dinyatakan item pertanyaan yang diuji tidak valid.

2.          Jika r hitung (corrected item total correlation) < r ktisis, maka dinyatakan item pertanyaan yang diuji tidak valid.

Tingkat validitas suatu alat ukur dapat dilakukan dengan melihat kriteria penafsiran indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

       Sangat tinggi = 0,80 < r ≤ 1,00

       Tinggi������������ = 0,60 < r ≤ 0,80

       Cukup tinggi�� = 0,40 < r ≤ 0,60

       Rendah����������� = 0,20 < r ≤ 0,40

       Sangat rendah = 0,00 < r ≤ 0,20

Apabila hasil uji validitas ini terdapat item pertanyaan yang tidak valid, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mengganti dengan pertanyaan lain, mengulang angket yaitu dengan membagikan kuesioner kepada responden tanpa harus mengganti item, atau item yang tidak valid dikeluarkan, maksudnya item tersebut tidak ikut dalam pengujian selanjutnya.

Uji Realibilitas

Penelitian yang baik harus memiliki syarat item-item pertanyaan harus reliable, konsisten dapat diandakan dan memberikan hasil pengukuran relatite konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas berguna untuk mendapatkan apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak untuk responden yang sama. Pada penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach�s alpha (Umar, 2013:170) dengan rumus sebagai berikut:

Dimana

r1���� = reliabilitas instrument

k���� = jumlah butir pertanyaan

Si2 ��= standar deviasi total

St2= jumlah butir standar deviasi

Kriteria pengujian uji reliabel adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005) :

a.                 Cronbach�s Alpha > Cronbach�s Alpha (per butir pertanyaan) memiliki reliabilitas.

b.                 Cronbach�s Alpha < Cronbach�s Alpha (per butir pertanyaan) tidak memiliki reliabilitas. Tinggi rendahnya Cronbach�s Alpha (α) dapat dijelaskan sebagai berikut:

       0,80 < α < 0,95���������� : keandalan sangat tinggi

       0,70 < α < 0,80���������� : keandalan tinggi

       0,60 < α < 0,70���������� : keandalan yang cukup

       α < 0,60���������� ��������� ��: keandalan yang rendah cukup/tidak reliabel

       Skedasitisas bila hasil uni data < 0,05.

Uji Asumsi Klasik

       Uji Normalitas

Ghozali (2018:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk pendekatan grafik jika data menyebar disekitar garis diagonalatau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

       Uji Linearitas Data

Uji linearitas data ini gunanya melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak, seperti yang dinyatakan oleh Adistia & Verawati (2022:648) uji ini untuk menunjukkan serta memahami sifat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

       Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2018:137) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada Scatterplots Regresi, jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidaak terjadi heteroskedastisitas.

       Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas. Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua variabel atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu pelatihan (X1),motivasi (X2), loyalitas kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y), berikut ini bentuk persamaan regresi linier berganda:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β2X3+ e

 

 

 


Keterangan:

Y�������� :���������� Kinerja karyawan

a��������� :���������� Intercept (konstanta)

β1������� :���������� Koefisien regresi untuk (X1)

X1������ :���������� Pelatihan

β2������� :���������� Koefisien Regresi untuk (X2)

X2������ :���������� Motivasi

β2������� :���������� Koefisien Regresi untuk (X3)

X3������ :���������� Loyalitas kerja

e��������� :���������� nilai residu

 

       Analisis Koefisien Kolerasi

Menurut Ghozali (2018:333) untuk mengetahui nilai dari koefisien korelasi secara simultan pada model regresi logistik, dapat dilihat dari nilai 106 Nagelkerke R Square pada hasil olah data statistik menggunakan SPSS.

       Persamaan Regresi Linier Berganda

Ningsih & Dukalang (2019:50) menyatakan bahwa analisis ini dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen dan variabel dependen, baik secara secara simultan dan juga secara parsial.

Uji Koefisiensi Determinasi

Ghozali (2018:97) mengatakan koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Parashakti & Setiawan (2019:78) Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Uji Parsial (Uji T)

Ghozali (2018:98) mengatakan uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial.

1.     Jika thtt maka H0 ditolak, Ha diterima; atau jika Sig. ≤ 0,05

2.     Jika th < tt maka H0 diterima, Ha ditolak; atau jika Sig. > 0,05

 

Hasil Penelitian Dan PembahasaN

Deskripsi Responden

 

Tabel 6

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Laki-laki

20

57.1

57.1

57.1

Perempuan

15

42.9

42.9

100.0

Total

35

100.0

100.0

 

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 57,1 %, sedangkan perempuan sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 42,9 %. Data tersebut menunjukkan bahwa responden laki-laki di PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan.

 

Tabel 7

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

21-30

13

37.1

37.1

37.1

31-40

14

40.0

40.0

77.1

41-50

7

20.0

20.0

97.1

>50

1

2.9

2.9

100.0

Total

35

100.0

100.0

 

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Deskripsi responden pada Tabel 7 berdasarkan kelompok usia 20 - 30 tahun memiliki frekuensi 13 orang sebesar 37,1 %, kelompok usia 31 - 40 tahun memiliki frekuensi 14 orang sebesar 40 %, kelompok usia 41 - 50 tahun tahun memiliki frekuensi 7 orang sebesar 20 %, dan kelompok usia > 50 tahun memiliki frekuensi 1 orang sebesar 2,9 %. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah atau frekuensi responden terbanyak di PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan berdasarkan kelompok usia adalahkelompok usia 31 � 40 tahun dengan nilai sebesar 40 %.

 

Tabel 8

Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

< 1 tahun

5

14.3

14.3

14.3

1 - 5 tahun

11

31.4

31.4

45.7

5 - 10 tahun

5

14.3

14.3

60.0

> 10 tahun

14

40.0

40.0

100.0

Total

35

100.0

100.0

 

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Deskripsi responden pada Tabel 8 berdasarkan lama bekerja< 1 tahun memiliki frekuensi 5 orang sebesar 14,3 %, 1 -5 tahun memiliki frekuensi 11 orang sebesar 31,4 %, 5 - 10 tahun memiliki frekuensi 5 orang sebesar 14,3 %, lama bekerja > 10 tahun memiliki frekuensi 14 orang sebesar 40 %. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah atau frekuensi responden terbanyak berdasarkan lama bekerja di PT BFM pada Divisi Sekretaris Perusahaan didominasi�� yang memiliki masa kerja > 10 tahun dengan nilai sebesar 40 %.

 

Tabel 9

Hasil Uji Validitas

Variabel

Pernyataan

Thitung

Ttabel 5% (33)

Keterangan

Pelatihan (X1)

P1

0,722

0,344

Valid

P2

0,706

0,344

Valid

P3

0,446

0,344

Valid

P4

0,633

0,344

Valid

P5

0,792

0,344

Valid

P6

0,675

0,344

Valid

Motivasi (X2)

P7

0,568

0,344

Valid

P8

0,683

0,344

Valid

P9

0,458

0,344

Valid

P10

0,684

0,344

Valid

P11

0,655

0,344

Valid

P12

0,709

0,344

Valid

P13

0,629

0,344

Valid

Loyalitas Kerja (X3)

P14

0,558

0,344

Valid

P15

0,414

0,344

Valid

P16

0,622

0,344

Valid

P17

0,668

0,344

Valid

P18

0,768

0,344

Valid

P19

0,674

0,344

Valid

Kinerja Karyawan (Y)

P20

0,697

0,344

Valid

P21

0,551

0,344

Valid

P22

0,664

0,344

Valid

P23

0,818

0,344

Valid

P24

0,754

0,344

Valid

P25

0,794

0,344

Valid

Sumber: Output SPSS 26, 2022

Berdasarkan data tabel 9 di atas, semua item kuesioner pada variabel X1, X2, X3 dan Y diperoleh nilai r hitung lebih besar dari 0,344 dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Artinya semua item kuesioner yang digunakan layak untuk diolah sebagai data penelitian.

 

Tabel 10

Uji Reliabilitas

Variabel

Pernyataan

Cronbach Alpha

Keterangan

Pelatihan (X1)

P1

0,761

Reliabel

P2

P3

P4

P5

P6

Motivasi (X2)

P7

0,754

Reliabel

P8

P9

P10

P11

P12

P13

Loyalitas Kerja (X3)

P14

0,742

Reliabel

P15

P16

P17

P18

P19

Kinerja Karyawan (Y)

P20

0,778

Reliabel

P21

P22

P23

P24

P25

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Tabel 10 menunjukkan nilai cronbach alpha untuk setiap variabel > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa setiap pernyataan dikatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

 

Tabel 11

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

35

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

1.52865937

Most Extreme Differences

Absolute

.136

Positive

.136

Negative

-.129

Test Statistic

.136

Asymp. Sig. (2-tailed)

.097c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 11 diketahui nilai signifikansi 0,097 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

 

Gambar 2

P-Plot Uji Normalitas

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Gambar 2 menunjukkan bahwa hasil uji heterokesdastisitas terlihat semua titik tidak mempunyai pola tertentu serta dalam penyebaran titik-titik tersebut menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas.

Uji Linieritas

 

Tabel 12

ANOVA Table

 

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Kinerja Karyawan * Pelatihan

Between Groups

(Combined)

68.876

5

13.775

4.133

.006

Linearity

38.717

1

38.717

11.615

.002

Deviation from Linearity

30.159

4

7.540

2.262

.087

Within Groups

96.667

29

3.333

 

 

Total

165.543

34

 

 

 

Sumber: Output SPSS 26, 2022

Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui nilai Sig deviation from linearity sebesar 0,087 > 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara pelatihan, motivasi, loyalitas kerja dengan kinerja karyawan.

Uji Heterokedastisitas

 

Tabel 13

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

3.376

4.230

 

.798

.431

 

 

Pelatihan (X1)

.199

.179

.165

1.115

.274

.703

1.423

Motivasi (X2)

.349

.131

.426

2.670

.012

.608

1.645

Loyalitas Kerja (X3)

.235

.154

.261

1.527

.137

.528

1.893

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Berdasarkan tabel 13 menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, tidak ada nilai dari variabel yang signifikan dimana p- value lebih besar dari 0,05.

Gambar 3

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Pada gambar 3 terlihat plot yang membentuk pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, kesimpulannya tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

 

Tabel 13

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

(Constant)

 

 

 

Pelatihan (X1)

0.703

1.423

 

Motivasi (X2)

0.608

1.645

 

Loyalitas Kerja (X3)

 

0.528

1.893

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Berdasarkan tabel 13 di atas dapat dilihat hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi penyimpangan asumsi multikolinieritas.

Analisis Regresi Berganda

 

Tabel 14

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

3.376

4.230

 

.798

.431

Pelatihan

.199

.179

.165

1.115

.274

Motivasi

.349

.131

.426

2.670

.012

Loyalitas Kerja

.235

.154

.261

1.527

.137

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 3,376 + 0,199 X1 + 0,349 X2 + 0,235X3

Pada tabel 14 persamaan regresi dapat diterjemahkan sebagai berikut:

1.     Konstanta (a) memiliki nilai sebesar 3,376, menyatakan bahwa jika pengembangan pelatihan (X1), motivasi (X2) dan loyalitas kerja (X3) tidak ada kenaikan atau sama dengan nol, maka besarnya nilai loyalitas karyawan (Y) sebesar 3,376.

2.     Nilai koefisien regresi (b1) variabel pelatihan (X1) adalah sebesar 0,199 dan bertanda positif, artinya jika variabel pelatihan meningkat sebesar 1 kali, maka akan menyebabkan nilai kinerja karyawan meningkat sebesar 0,199 kali.

3.     Nilai koefisien regresi (b2) variabel motivasi (X2) adalah sebesar 0,349 dan bertanda positif, artinya jika variabel motivasi naik sebesar 1 pont, maka akan menyebabkan nilai kinerja karyawan meningkat sebesar 0,349 point.

4.     Nilai koefisien regresi (b3) variabel loyalitas kerja (X3) adalah sebesar 0,235 dan bertanda positif, artinya jika variabel loyalitas kerja naik sebesar 1 pont, maka akan menyebabkan nilai kinerja karyawan meningkat sebesar 0,235 point.

Uji Koefisien Determinasi

Tabel 15

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.721a

.520

.474

1.601

a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi, Loyalitas Kerja

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa Nilai koefisien korelasi (R) yang dihasilkan pada model 1 adalah 0,721. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan, motivasi dan loyalitas kerja secara simultan mempunyai hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan pada model 1 adalah 0,520. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen, yaitu pelatihan (X1), motivasi (X2), dan loyalitas kerja (X3) terhadap variabel dependen kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 52% dan sisanya 48% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

 

Tabel 16

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

86.092

3

28.697

11.197

.000b

Residual

79.451

31

2.563

 

 

Total

165.543

34

 

 

 

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

b. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi, Loyalitas Kerja

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Hasil uji F-secara simultan menunjukkan bahwa tingkat signifikan p-value = 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa Hipotesis 1 (H1) yang menyatakan pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima atau terbukti.

Uji Parsial (Uji T)

 

 

 

 

Tabel 17

Uji T

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

 

 

B

Std. Error

Beta

 

 

1

(Constant)

3.376

4.23

 

0.798

0.431

Pelatihan (X1)

0.199

0.179

0.165

1.115

0.274

Motivasi (X2)

0.349

0.131

0.426

2.67

0.012

 

Loyalitas Kerja (X3)

0.235

0.154

0.261

1.527

0.137

a Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Sumber: Output SPSS 26, 2022

 

Tabel 8 menunjukkan bahwa pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel sebagai berikut:

a.      Pada variabel pelatihan (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 1,115 dengan tingkat signifikansi 0,274; dimana thitung 1,115 < ttabel 2,040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,274 > 0,5. Artinya, secara parsial pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan atas kinerja karyawan.

b.     Pada variabel motivasi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 2,67 dengan tingkat signifikansi 0,012; dimana thitung 2,67 > ttabel 2,040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,5. Artinya, secara parsial motivasi berpengaruh secara signifikan atas kinerja karyawan.

c.      Pada variabel loyalitas kerja (X3) diperoleh nilai thitung sebesar 1,527 dengan tingkat signifikansi 0,137; dimana thitung 1,527 < ttabel 2,040 dan tingkat signifikansi sebesar 0,137 > 0,5. Artinya, secara parsial loyalitas kerja tidak berpengaruh secara signifikan atas kinerja karyawan.

 

Pembahasan

Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji statistik t), maka hipotesis dalam penelitian ini tidak dapat diterima, yaitu bahwa terdapat pengaruh positif secara signifikan pelatihan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji statistik t), maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu bahwa terdapat pengaruh positif secara signifikan pelatihan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sutanjar & Saryono (2019), Parashakti & Setiawan (2019), Arianto & Kurniawan (2020), Akmal & Sugiyanto (2022), dan Kusumawati et al (2022) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Terdapat pengaruh secara positif loyalitas terhadap kinerja karyawan, berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji statistik t), maka hipotesis dalam penelitian ini tidak dapat diterima.

Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji F-secara simultan menunjukkan bahwa pelatihan, motivasi, dan loyalitas kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima atau terbukti.

 

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1). Pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM. 2). Motivasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM. 3). Loyalitas Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada Divisi Sekretaris Perusahaan di PT BFM.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abdurakhman, H. (2020). General Manager for Business Development di PT. Toray Industries Indonesia. Melalui https://news.detik.com/kolom/d-4901959/tenaga-kerja-produktivitas-dan-kesejahteraan. (Diakses 24 Juli 2022).

 

Adistia, K., & Verawati, D. M. (2022). Analisis Efektivitas Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai di Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang. Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah, 642-651.

 

Aditya, R., Utami, H. N., & Ruhana, I. (2015). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kompetensi Dan Kinerja Karyawan. Jurnal administrasi Bisnis.

 

Akmal, M., & Sugiyanto. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank BCA KCU Kedoya Permai Jakarta Barat. Jurnal HUMANIS, 261-267.

 

Anggereni, N. W. (2018). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha.

 

Apriansyah, M. F., & Syarifuddin. (2021). Pengaruh Budaya Organisasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. e-Proceeding of Management, 5785.

 

Arianto, N., & Kurniawan, H. (2020). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal JENIUS.

 

Astuti,R., & Sari, I. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Kemasindo Cepat Nusantara Medan. Jurnal SENAR, 461-464.

Baehaki, M.K. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja, Pelatihan, dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja (Studi Kausal Pada Perusahaan Asuransi PT.A.J Sequislife Jakarta). Jurnal Ilmiah M-Progress.

 

Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

 

B. Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Chaerudin, A., Rani, H., & Alicia, V. 2020. Sumber Daya Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasional Organisasi. Sukabumi : CV. Jejak.

 

Eckold, J. (2014). Survei: Perusahaan Sulit Pertahankan Karyawan Kompeten. Melalui https://ekbis.sindonews.com/berita/931567/34/survei-perusahaan-sulit-pertahankan-karyawan-kompeten?showpage=all. (diakses 24 Juli 2022).

 

Fatmawati, I., Pasigai, M.A., & Nasrullah. (2019). Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Balukumba. Jurnal Profitability Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

 

Fauzan, M. (2022). Strategi Hutama Karya Cetak SDM Adaptif di Tahun Bonus Demografi. Melalui https://news.detik.com/berita/d-6091145/strategi-hutama-karya-cetak-sdm-adaptif-di-tahun-bonus-demografi. (diakses 23 Juli 2022).

 

Fauziyah, I. (2020). Menaker: pelatihan karyawan oleh perusahaan masih minim. Melalui https://www.antaranews.com/berita/1282642/menaker-pelatihan-karyawan-oleh-perusahaan-masih-minim. (diakses 23 Juli 2022).

 

Fernanda, R. (2016). Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal NOMINAL.

 

Firmansyah, A., & Aima, H. (2020). Pengaruh Pelatihan, Kompensasi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan . Jurnal JEB-KINERJA, 172-185.

 

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang

 

Hasibuan, M. S. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

 

Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali

 

Kandouw, T. A. (2021). Pengaruh Kesetiaan, Komitmen Organisasi, dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Holland Bakery Cabang Boulevard Menado. Jurnal EMBA, 1392-1401.

 

Kansong, U., & Astuti, R.P. (2022). Transformasi Digital Butuh SDM Melek Teknologi. Melalui https://inet.detik.com/cyberlife/d-6016469/transformasi-digital-butuh-sdm-melek-teknologi. (diakses 23 Juli 2022).

 

Kusumawati, I., Fauzi, A., & Amini, M. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Kerja, dan Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Era New Normal Masa Pandemi Covid (Studi Kasus Pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa . Jurnal JEMSI, 540-552.

 

Letsoin, V. R., & Ratnasari, S. L. (2020). Pengaruh Keterlibatan Karyawan, Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal DIMENSI, 17-34.

 

Mangkunegara, A. P. (2017). Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

 

Maulida, R. A., & Askiah. (2020). Pengaruh Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mahakam Berlian Samjaya. Jurnal Borneo Student Research.

 

Mehrotra, T., & Sayal, A. (2019). A Review On Impact Of Training And Develoment For Enhancing The Performance Of The Employees. International Journal of Research in Humanities, Arts and Literature (IMPACT: IJRHAL).

 

Muchamad, Z. (2015). Manajemen SDM di Pemerintahan. Yogyakarta: LP3M UMY.

 

Ningsih, S., & Dukalang, H. (2019). Penerapan Metode Suksesif Interval pada Analsis Regresi Linier Berganda. Jambura Journal of Mathematics, 43-53.

 

Nurminin, A., & Kurniawan, H. (2020). pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia.

 

Parashakti, R. D., & Setiawan, D. I. (2019). Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank BJB Cabang Tanggerang. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 69-82.

 

Poerwopoespito. (2015). Komitmen Dalam Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Grasindo.

 

Prayogi, M. A., & Nursidin, M. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan.

 

Priatna, D.K., & Limakrisna, N. (2021). Intellectual Capital management. Sleman : Deepublish.

 

Rudhaliawan, V. M. (2013). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan Kerja Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. Telkom Indonesia, Tbk Kadatel Malang. Jurnal Administrasi Bisnis.

 

Safitri, D. E. (2019). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan. DIMENSI, 240-248.

 

Safitri, E. (2013). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen.

 

Sandora, M., & Permadani, V. A. (2021). Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT XYZ Rokan Hulu Propinsi Riau. Jurnal Eko dan Bisnis.

 

Sedarmayanti. (2018). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.

 

Siswanto. (2017). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Sri, I., Tarjidin, D. M., & Tanjung, A. R. (2018). Pengaruh Kepemimpinan dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri Wilayah Pelayanan Kota Tambilahan. Jurnal Ekonomi KIAT.

 

Susanti, Widyani, A. D., & Utami, N. S. (2021). Pengaruh Keterlibatan Kerja Karyawan, Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan CV. Sanitary Bali Pinangsia. Jurnal EMAS, 224-234.

 

Sutanjar, T., & Saryono, O. (2019). Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Of Manajement - Review, 321-325.

 

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta

 

Turmono, & Septian, M. S. (2019). Pengaruh Pelatihan, Disiplin dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Mandiri Syariah (KOPKAR BSM). Jurnal Co-Management, 342-356.

 

Umi, M. Z., & Nurnida, I. (2018). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Mitra Solusi Telematika Jakarta). e-Proceeding of Manajement, 1123.

 

Utari, H.D. (2022). Kisah Produsen Minuman Herbal di Bantul, Sempat Remehkan Penjualan Online. Melalui https://www.detik.com/jateng/bisnis/d-6028165/kisah-produsen-minuman-herbal-di-bantul-sempat-remehkan-penjualan-online. (diakses 23 Juli 2022).

 

Widayati, F., Fitria, H., & Fitriani, Y. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Guru. Jurnal Of Education Research, 251-257.

 

Wirawan. (2017). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Salemba Empat.

 

Wulandari, P., & Utami, H.N. (2018). Hubungan Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan Loyalitas. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).

 

Copyright holder:

Hamdani, Rani Komalasari, Najmi Muna, Lina anatan (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: