Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 8, Agustus 2022

 

PENGARUH ACTIVITY, INTEREST DAN OPINION TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA DENGAN CITRA LEMBAGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

�

R M Sultan Sulaiman

Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas, minat, dan opini (AIO) terhadap keputusan mahasiswa mengikuti program studi keperawatan di Universitas Sriwijaya dengan citra institusional sebagai variabel intervening. Penelitian ini melibatkan 215 mahasiswa yang mendaftar dari tahun 2018 hingga 2021. Untuk menguji hipotesis, data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software IBM SPSS Amos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel aktivitas, minat, dan opini berpengaruh signifikan terhadap keputusan siswa. Temuan ini menegaskan bahwa AIO dan citra institusional sangat penting dalam menginspirasi mahasiswa untuk mengikuti program studi ini. Kajian tersebut berimplikasi signifikan bagi bagian rekrutmen mahasiswa untuk menyusun strategi pemasaran yang menyasar ke potensi, disarankan menambah tenaga pengajar yang profesional, meningkatkan kerjasama dengan rumah sakit dan klinik terbaik serta memperbaharui fasilitas penunjang perkuliahan

 

Kata Kunci: Activity, Interest, Opinion Citra Lembaga, Keputusan Pemilihan, Pemilihan program studi

 

Abstract

This study aims to analyze the influence of activity, interest and opinion (AIO) on the students� decision to enroll a nursing study program at Sriwijaya University with the institutional image as an intervening variable. This study involved 215 students who enrolled from 2018 to 2021. To test the hypotheses, data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with the assistance IBM SPSS Amos software. The results indicate that the variables of activity, interest, and opinion have significant effect on student�s decision. This finding affirms that AIO and the institutional image are very crucial on inspiring students to join this study program. The study has significant implications for the student recruitment department to develop marketing strategies targeting to potential it is recommended that increase professional teaching staff, increase collaboration with hospitals and the best clinics and update lecture support facilities

 

Keywords:� Activity, Interest, Institutional Image Opinion, Election Decision, Selection of study program

 

Pendahuluan

Manajemen merupakan hal terpenting yang ada dalam suatu usaha, karena manajemen merupakan proses mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efisiensi dan efektif dengan dan melalui orang lain (Assauri, 2012). Peran manajemen sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yang diperuntukkan untuk mengatur segala pekerjaan, termasuk di bidang pendidikan.

Di era globalisasi saat ini pendidikan sangat diperlukan untuk membangun karakter sebuah bangsa. Pendidikan merupakan jembatan untuk mencerdaskan generasi muda yang dapat memajukan negeri ini. Lembaga perguruan tinggi merupakan salah satu tujuan masyarakat dalam meningkatkan pendidikan yang fokus pada satu bidang konsentrasi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja (Rimbano, 2016).

Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang tertinggi dalam sistem pendidikan nasional di semua negara. Posisinya tidak jauh berbeda dengan pendidikan dasar atau menengah yang berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik agar tumbuh dan berkembang sebagai anggota masyarakat yang normal tetapi perguruan tinggi memiliki misi yang lebih jauh dari sekedar menghasilkan lulusan yang pandai, handal dalam mengelola ilmunya dan mampu menerapkan dalam dunia kerja (Muhyidin, 2014).

Perguruan tinggi harus bisa mengantarkan peserta didiknya memahami dirinya sendiri, menentukan peran dirinya dalam masyarakat dan menjadikannya sebagai manusia yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Perguruan tinggi bukanlah perusahaan yang senantiasa hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga bukan badan amal, melainkan sebuah industri paling vital yang harus dikelola secara efektif dan efisien (Rimbano, 2016).

Selain semakin ketatnya persaingan, masalah lain yang dihadapi perguruan tinggi adalah semakin kritisnya mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk memilih sebuah perguruan tinggi. Calon mahasiswa dapat memilih banyak alternatif pendidikan sehingga mereka memperhatikan model pendidikan dan prospek kerja setelah lulus kuliah. Pihak perguruan tinggi perlu menyusun strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan (Tirta, 2021).

Universitas Negeri Sriwijaya memiliki 56 program studi. Secara institusi Universitas Sriwijaya (UNSRI), sudah mendapatkan akreditas A dengan nomor SK 2996/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2016. Akreditasi ini berlaku dari tahun 2016 sampai dengan 2021. Jumlah peminat terus bertambah setiap tahunnya, selain karena akreditas, banyaknya jumlah pilihan program studi menjadi alasan calon mahasiswa memilih UNSRI (Unsri.ac.id, 2020).

Berikut data yang diperoleh dari observasi awal mengenai 24 program studi di Universitas Sriwijaya (UNSRI) tahun 2016-2020 berdasarkan jumlah peminat:


 

Tabel 1

Jumlah Peminat SBMPTN Universitas Sriwijaya

Tahun 2016-2020

No

Prodi

Tahun

Total

2016

2017

2018

2019

2020

1

Pend.Dokter Umum

2005

2490

3272

1609

2199

11575

2

Manajemen

2317

2703

2870

1503

1819

11212

3

Ilmu Hukum

1879

2172

2403

1856

1487

9797

4

Farmasi

1903

2179

2096

1190

1341

8709

5

Akuntansi

1985

2183

2096

920

1456

8640

6

PGSD

1684

1960

1880

1045

1634

8203

7

Teknik Sipil

1828

1968

2161

1009

1047

8013

8

Ilmu Adm Negara

1706

1929

2010

1092

1027

7764

9

Ilmu Kesehatan Masyarakat

1638

1769

1934

1061

1176

7578

10

T.Informatika

1382

1772

1951

876

1265

7246

11

Ilmu Komunikasi

1182

1521

1773

1356

1296

7128

12

T.Pertambangan

1513

1821

1858

720

912

6824

13

Sistem Informasi

1138

1456

1656

945

1454

6649

14

Agribisnis

1385

1572

1610

742

730

6039

15

Teknik Elektro

1070

1337

1370

636

937

5350

16

Pend.Dokter Gigi

942

1250

1246

856

888

5182

17

Ilmu Hubungan Internasional

1268

1028

1251

889

553

4989

18

Ekonomi Pembangunan

1053

1189

1199

862

649

4952

19

T. Mesin

1153

1107

1293

584

797

4934

20

Sistem Komputer

966

1085

1225

639

699

4614

21

Sosiologi

884

1035

998

1116

441

4474

22

Psikologi

854

915

1178

524

524

3995

23

Gizi

-

1335

1124

554

622

3635

24

Ilmu Keperawatan

809

908

779

632

491

3619

Sumber: Profil Universitas Sriwijaya , 2021

 

Berdasarkan Tabel 1 diatas, diketahui bahwa program studi yang mengalami penurunan di sepanjang tahun 2016 sampai 2020 adalah Ilmu Keperawatan (nomor 24), padahal daya tampung yang disediakan Universitas Sriwijaya pada fakulas tersebut terus bertambah setiap tahunnya. Berikut daya tampung mahasiswa Universitas Sriwijaya.

 

 

 

 

 

 

Tabel 2

Daya Tampung Program Studi Universitas Sriwijaya

Tahun 2016-2020

No

Prodi

Daya Tampung

 

 

2016

2017

2018

2019

2020

1

Pendidikan Dokter

60

80

102

125

125

2

Manajemen

60

80

88

105

100

3

Ilmu Hukum

135

180

191

254

250

4

Farmasi

30

48

49

60

60

5

Akuntansi

60

80

84

126

125

6

PGSD

20

32

32

41

40

7

Teknik Sipil

36

48

50

72

70

8

Ilmu Adm Negara

60

80

84

126

125

9

Ilmu Kesehatan Masyarakat

60

80

87

115

110

10

Teknik Informatika

39

56

58

86

85

11

Ilmu Komunikasi

60

100

108

130

150

12

Teknik Pertambangan

36

48

51

60

60

13

Sistem Informasi

36

56

57

85

85

14

Agribisnis

60

80

34

50

50

15

Teknik Elektro

36

48

50

73

70

16

Pend. Dokter Gigi

18

24

24

40

40

17

Ilmu Hubungan Internasional

60

100

106

130

125

18

Ekonomi Pembangunan

60

80

83

101

100

19

Teknik Mesin

36

48

48

71

70

20

Sistem Komputer

39

56

59

88

85

21

Sosiologi

60

80

86

106

100

22

Psikologi

24

32

35

41

40

23

Gizi

-

36

39

51

50

24

Ilmu Keperawatan

18

24

27

64

60

Sumber: Profil Universitas Sriwijaya, 2021

 

Penurunan minat ini merupakan fenomena yang sangat bertolak belakang dengan peluang kerja perawat yang semakin luas. Profesi perawat merupakan salah satu profesi yang sangat berpengaruh dalam proses kesembuhan pasien, dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, guna untuk melaksanakan tugasnya dengan baik (Sulastri, 2015).

Banyaknya perguruan tinggi ilmu kesehatan di Kota Palembang dan sekitarnya membuat calon mahasiswa dapat memilih sesuai dengan keinginan masing-masing. Berikut beberapa perguruan tinggi dan sekolah tinggi di kota Palembang yang memiliki program studi Ilmu Kesehatan:

 

 

 

 

 

Tabel 3

Perguruan Tinggi Dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Di Kota Palembang

No.

Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

1.

Universitas Kader Bangsa

2.

Universitas Muhammadiyah Palembang

3.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi

4.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada

5.

Politeknik Negeri Kesehatan

6.

Stikesmas Abdi Nusa

7.

Stikesmas Nusantara

8.

Stikesmas Widya Dharma Palembang

9.

Akademi Kebidanan Aisyiyah

10.

Akademi Kebidanan Budi Mulia

11.

Akademi Kebidanan Heppy Zal

12.

Akademi Kebidanan Mitra Adiguna

Sumber : https://campus.quipper.com/directory?city=Kota%20Palembang

 

Dari data di atas, diketahui bahwa di Kota Palembang terdapat sekitar 12 Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Semakin banyak pilihan, maka calon mahasiswa pun akan lebih teliti dalam menentukan pilihan. Dan dalam mengambil keputusan akan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keputusan tersebut, diantaranya fakor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi.

Faktor pribadi merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi Keputusan Pemilihan program studi, faktor pribadi meliputi sikap dan gaya hidup. Gaya hidup menurut Kotler & Amstrong (2018),� dapat diartikan sebagai pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan Opinionnya. Gaya hidup menggambarkan �keseluruhan diri seseorang� yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik individu (Setiadi, 2018).

Engel, et all (2012), mendefinisikan activities (kegiatan) sebagai� tindakan nyata, interest diartikan sebagai usaha aktif menuju pelaksanaan suatu tujuan sementara Opinion digunakan untuk mendeTesiskan penafsiran, harapan, dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif. Setiadi, (2018), menyatakan bahwa aktivitas merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam bermasyarakat.

Dari hasil pengamatan awal, diketahui bahwa banyaknya promosi di media sosial yang dilakukan Perguruan Tinggi Swasta dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) dapat dengan mudah diakses calon mahasiswa melalui internet, dan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dapat mempengaruhi keputusan calon mahasiswa dalam memilih program studi ilmu keperawatan di kampus selain UNSRI. Selain itu citra lembaga UNSRI dimata masyarakat yang dikenal sebagai Universitas Negeri yang banyak peminat membuat Opinion tersendiri pada masyarakat, semakin banyak peminat semakin ketat seleksi dan sistem perkuliahan juga akan lebih rumit.

Dalam melakukan Keputusan Pemilihan konsumen sebagai suatu pemecahan masalah mengasumsikan bahwa konsumen memiliki sasaran (konsekuensi yang diinginkan atau nilai dalam rantai arti akhir) yang ingin dicapai atau dipuaskan Kotler & Amstrong (2018). Keputusan seorang konsumen juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya yang meliputi gaya hidup. Gaya hidup pada dasarnya adalah bagaimana seseorang manusia itu hidup, bagaimana seseorang menetapkan konsep dirinya, dan hal itu juga ditentukan oleh pengalaman masa lampau, karakteristik bawaan, dan situasi tertentu (Setiadi, 2018). Menurut pendapat (Ma�ruf, 2015) gaya hidup mencakup aktivitas, minat, Opinion atau yang dikenal dengan activity, interest �dan Opinion (AIO).

Setiadi, (2018), menyatakan bahwa aktivitas merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam bermasyarakat. Hasil penelitian Alsabiyah (2019), yang menunjukan bahwa aktivitas konsumen berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan sepatu sneakers merek Converse pada mahasiswa/mahasiswi Universitas Brawijaya.

Ikbal (2021), dalam penelitiannya menyatakan bahwa aktivitas berpengaruh terhadap keputusan pelajar memilih SMK, aktivitas yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi mencari informasi tentang biaya masuk, persyaratan, membandingkan kelebihan dan kekurangan dengan sekolah lain, sampai pada memutuskan untuk mendapftar di SMK tersebut.Namun hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lailamanik (2014) yang menyatakan bahwa activity tidak berpengaruh terhadap keputusan menontin bioskop E Plaza Semarang.

Selanjutnya Prasetijo (2014), mengartikan interest sebagai apa kesukaan, kegemaran dan prioritas dalam hidup konsumen. Menurut Engel, et all (2012), tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus-menerus kepadanya. Minat ialah usaha aktif menuju pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan pada umumnya yaitu titik akhir daripada gerakan yang menuju kesesuatu arah tetapi tujuan minat adalah melaksanakan suatu tujuan.

Sulastri (2015), dalam penelitiannya menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi ilmu keperawatan adalah minat (Intrest) Hal yang sama juga dinyatakan oleh Pratiwi (2013), dalam penelitiannya bahwa minat (interest), yang merupakan komponen AIO berpengaruh dominan terhadap pemilihan program studi.

Variabel selanjutnya yakni Opinion yang merupakan jawaban lisan atau tulisan berkisaran sekitar pandangan atau perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal, moral, ekonomi, dan sosial. Opinion juga dapat diartikan sebagai sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan. Opinion dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, budaya, diri sendiri, sosial, ekonomi, politik, bisnis, produk dan masa depan. (Slameto, 2016).

Opinion digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif (Prasetijo, 2014).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwanto (2018), dalam hasil penelitiannya menunjukan bahwa Opinion berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan pengajuan kredit pada Adzirah Finance. Namun hasil yang berbeda didapati dari penelitian yang dilakukan Respati (2016), yang menunjukkan bahwa faktor pribadi meliputi AIO tidak mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih program studi.

Penelitian ini selain menenpatkan faktor gaya hidup yang meliputi Activity, interest dan Opinion, juga menjadikan citra lembaga sebagai variabel intervening. Hal tersebut di latarbelakangi teori Gronross dalam Utami (2016), yang menyatakan bahwa citra lembaga merupakan apa yang lembaga sampaikan mengenai dirinya dan hal-hal yang dapat dipertimbangkan dan diterima oleh calon konsumen atau hal layak. Sementara Frank dalam Soemirat (2017), mengartikan citra lembaga sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamann terhadap suatu lembaga.

Nurdianto (2013), yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas produk dan citra masing-masing berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan. Demikian juga pengaruh kualitas produk terhadap citra menunjukkan pengaruh yang signifikan. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dapat berpengaruh langsung terhadap Keputusan Pemilihan maupun berpengaruh tidak langsung dengan melewati citra sebagai variabel intervening kemudian mempengaruhi Keputusan Pemilihan.

�Erlita et.all (2012), dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa citra perguruan tinggi memediasi hubungan minat, terhadap pemilihan program studi akuntansi dan terdapat satu faktor temuan baru yaitu pelayanan dan fasilitas kampus. Selanjutnya hasil penelitian Utami (2016), menunjukkan bahwa citra lembaga berpengaruh terhadap pemilihan tempat studi, semakin baik citra lembaga semakin banyak calon mahasiswa akan memilih perguruan tinggi tersebut.

Berdasarkan fenomena dan beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan, maka penulis merasa perlu untuk melakukan �Pengaruh Activity, Interest dan Opinion terhadap Keputusan Pemilihan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya dengan Citra Lembaga Sebagai Variabel Intervening�.

 


Metode Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini runag lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah Pengaruh Activity, Interest dan Opinion terhadap Keputusan Pemilihan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya dengan Citra Lembaga Sebagai Variabel Intervening.

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Variabel dependen dalam penelitian ini yakni Keputusan pemilihan program studi, dan variabel independen yakni activity (aktivitas), interest (minat) dan Opinion (Opinion).

Jenis dan Sumber Data

Sumber data yakni dari mana data diperoleh. Adapun data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh responden.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan daftar pernyataan yang diajukan secara tertulis secara terstruktur atau yang disebut kuesioner, yang diberikan kepada mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya angkatan 2018-2021. Daftar pertanyaan tertulis yang akan diisi oleh responden yang terdiri dari pertanyaan tentang Activity, Interest, Opinion dan Keputusan Pemilihan.

Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari responden, dimana peneliti membuat pertanyaan-pertanyaan yang telah diatur sedemikian rupa untuk pengaruh AIO yang diintervening citra lembaga terhadap Keputusan Pemilihan program studi ilmu keprawatan di Universitas Sriwijaya. Kuesioner dalam penelitian ini berisikan pernyataan berdasarkan indikator dari variabel citra lembaga dan Keputusan Pemilihan. Setiap pertanyaan dan jawaban dari responden akan di ukur dengan menggunakan skala likert. Setiap pertanyaan dan jawaban dari responden akan di ukur dengan menggunakan Skala Likert.

5 : Sangat Setuju (SS)

4 : Setuju (S)

3 : Kurang setuju� (KS)

2: Tidak setuju (TS)

1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

 

Populasi Dan Sampel

1.     Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya angkatan 2018-2021.

 

 

2.     Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel diperlukan untuk memberikan suatu informasi untuk memperjelas populasi tersebut. Sample yang diambil dalam penelitian merupakan mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya angkatan 2018-2021. Ukuran sampel yang dijadikan dasar pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin

N = ����������

 

Dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persentase kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir

�������� Dengan menggunakan rumus Slovin diatas maka dapat diketahui jumlah sampel minimal, yaitu:

= 194

Berdasarkan rumus sampel diatas didapatkan hasil 194 orang, untuk koreksi besar sampel tersebut digunakan rumus:

n� = �= = �=� = 215

n� merupakan koreksi besar sampel, n adalah besar sampel yang dihitung dengan f merupakan proporsi sampel yang droup out (10%), sehingga jumlah sampel menjadi 215 orang mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya angkatan 2018-2021. Dengan demikian, jumlah sempel yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini sebanyak 215 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling, yakni penentuan sampel yang didapati saat melakukan penelitian.

 

Analisa Data

Uji Instrument Penelitian

Insturmen penelitian yang digunakan memakai metode kuesioner. Benar tidaknya suatu data menetukan hasil penelitian, sedangkan benar tidaknya data tergantung dari benar tidaknya instrumen penelitian yang dipakai. Oleh karena itu penggarapan penelitian dilakukan dengan cermat dan dianalisis menggunakan:

 

 

1.     Uji Validitas

Uji Validitas adalah alat yang digunakan untuk menguji seberapa cermat atau valid sebuah kuesioner. Uji validitas sendiri dapat digunakan untuk mengukur ataupun melihat sah atau tidaknya suatu kuesioner, karena kuesioner dapat dinyatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

2.     Uji Reabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel Kuesioner dapat dinyatakan reliabel apabila tanggapan dari reponden konsisten atau tetap. Dalam penulisan ini teknik pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach.

Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah indikator yang terdapat didalam kuesioner dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel. Apabila nilai cronbach�s alpha (α) > 0.70 maka indikator sudah tepat. Begitupun sebaliknya apabila nilai cronbach�s alpha (α) < 0.70 maka indikator tidak tepat atau tidak realiabel.

Analisis SEM

Analisis data yang digunak dalam penelitian ini yakni analisis SEM (Structural Equation Modeling), yang bertujuan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh karena itu, syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari model struktural dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang berdasarkan justifikasi teori.

 

Hasil Dan Pembahasan

Hasil Penelitian

A.    Karakteristik Responden

1.     Karakteristik Responden Jenis Kelamin

Dari 215 responden karakteristik responden berdasarkan jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel 1 :

 

Tabel 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Jumlah

Persentase

Laki-laki

�31

85,6

Perempuan

184

14,4

Total

215

100

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

����

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa dari 215 responden sebagian besar yakni 184 orang (85,6%) berjenis kelamin perempuan dan 31 orang (14,4%) berjenis kelamin laki-laki.

2.     Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari 215 responden karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2 :

 

Tabel 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia (tahun)

Jumlah

Persentase

17-19 tahun

164

76,3

 

20-22 tahun

� 51

23,7

 

Total

215

100

 

Sumber : Data primer yang diolah, 2022

����

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa dari 215 responden sebagian besar yakni 164 orang (76,3 %) berumur 17-19 tahun, 51 orang (23,7%) berumur� 20 � 22 tahun.

3.     Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Studi

Dari 215 responden karakteristik responden berdasarkan angkatan studi dapat dilihat pada tabel 4.3 :

 

Tabel 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Studi

Angkatan

Jumlah

Persentase

2018

25

11,6

 

2019

26

12,1

 

2020

68

31,6

 

2021

96

44,7

 

Total

215

100

 

Sumber : Data primer yang diolah, 2020

����

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa dari 215� responden sebagian besar yakni 96 orang (44,7%) merupakan angkatan 2021, 68 orang (31,6%) merupakan angkatan 2019, 26 orang (12,1%) merupakan angkatan 2020, dan 25 orang (11,6%) merupakan angkatan 2018.

B.    Analisis SEM

Pada penelitian ini menggunakan analisis Stuctural Equation Model (SEM). Tujuan utama analisis ini adalah untuk menguji apakah model sudah sesuai (fit) dan untuk membuktikan hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini. Urutan yang akan dibahas di bagian ini adalah uji kualitas data, analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis) dan uji struktural sem.

1.     Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat tingkat normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini dilakukan dengan mengamati nilai skewness data yang digunakan. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai critical ratio dari skewness value dibawah rentang � 2,58 (Ghozali, 2013).

 

Tabel 4

Hasil Uji Normalitas Data

Variabel

Min

Max

Skew

c.r.

Kurtosis

c.r

Act1

3,000

5,000

-0,067

-0,337

-0,437

-1,092

Act2

3,000

5,000

-0,020

-0,098

-0,366

-0,916

Act3

3,000

5,000

-0,125

-0,623

-0,719

-1,798

Act4

3,000

5,000

-0,208

-1,039

-0,595

-1,487

Act5

3,000

5,000

-0,447

-2,215

-0,659

-1,647

Act6

3,000

5,000

-0,429

-0,374

-0,738

-1,845

Int1

3,000

5,000

-0,075

-1,259

-1,183

-2,958

Int2

3,000

5,000

-0,252

-1,455

-0,698

-1,744

Int3

3,000

5,000

-0,291

0,778

-0,788

-1,971

Int4

3,000

5,000

0,156

-0,832

-0,199

-0,409

Int5

3,000

5,000

-0,166

-0,466

-0,473

-1,183

Int6

3,000

5,000

-0,093

0,720

-0,512

-1,280

Opn1

3,000

5,000

0,144

1,140

-0,982

-2,455

Opn2

3,000

5,000

0,228

-2,676

-0,620

-1,551

Opn3

3,000

5,000

-0,535

-0,254

-0,304

-0,759

Opn4

3,000

5,000

-0,051

1,294

-0,488

-1,219

Opn5

3,000

5,000

0,259

1,294

-0,488

-1,219

Opn6

3,000

5,000

0,000

0,000

0,750

1,875

Ctl1

3,000

5,000

0,007

0,035

-0,692

-1,730

Ctl2

3,000

5,000

-0,006

-0,031

0,060

0,150

Ctl3

3,000

5,000

0,303

1,151

1,151

2,077

Ctl4

3,000

5,000

0,514

1,801

0,236

0,128

Ctl4

3,000

5,000

0,217

-0,412

0,512

-0,321

Ctl5

3,000

5,000

-0,109

1,218

-1,007

0,215

Crl6

3,000

5,000

0,321

-0,342

1,092

-0,126

Kepp1

3,000

5,000

-0,210

-0,126

1,124

0,241

Kepp2

3,000

5,000

0,127

2,124

0,351

1,506

Kepp3

3,000

5,000

0,121

1,103

0,231

1,421

Kepp4

3,000

5,000

-0,321

-0,270

0,215

-1,071

Kepp5

3,000

5,000

0,142

-1,215

1,231

-1,117

Kepp6

3,000

5,000

-0,117

-0,132

0,231

-1,092

Kepp7

3,000

5,000

-0,127

0,018

0,451

1,037

Kepp8

3,000

5,000

 

 

1,209

-1,081

Multivariate

 

 

 

 

-6,282

-1,238

Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2022

 

�Berdasarkan hasil uji normalitas data pada Tabel 4.4 terlihat bahwa secara univariate mayoritas berdistribusi normal dikarenakan tidak terdapat nilai critical ratio dari skewness value berada dibawah rentang � 2,58. Sedangkan secara multivariate data sesuai dengan asumsi normal karena nilai 1,238 berada dibawah rentang � 2.58. Dengan demikian dapat disimpulkan data dalam penelitian telah memenuhi persyaratan normalitas data, atau dapat dikatakan bahwa data dalam penelitian telah terdistribusi normal.

2.     Evaluasi Outliers

Outliers adalah observasi yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ferdinand, 2002). Perlakuan terhadap outliers dilakukan bergantung pada bagaimana outliers itu muncul. Evaluasi outliers meliputi analisis terhadap univariate outliers dan multivariate outliers.

a.      Univariate Outliers

Pengujian terhadap adanya univariate outliers dapat dilakukan dengan menentukan nilai ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan cara mengkonversi nilai data penelitian dalam standard score atau yang biasa disebut z-score, yang memiliki rata-rata nol dengan standar deviasi sebesar satu. Untuk sampel besar (di atas 80 observasi), pedoman evaluasi adalah bahwa nilai ambang batas dari zscore berada pada rentang 3 sampai dengan 4 (Ferdinand, 2002).

Berdasarkan hasil konversi ke nilai z-score pada tabel 4.4. terlihat bahwa nilai maksimum dan nilai minimum semua variabel lebih kecil dari 4, jadi tidak terdapat univariate outliers pada data.

 

Tabel 5

�Statistik Deskriptif Z-Score Descriptive Statistics

 

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Zscore(x1)

215

-2.04097

.91307

.0000000

1.00000000

Zscore(x2)

215

-2.06071

1.04447

.0000000

1.00000000

Zscore(x3)

215

-2.48740

.93277

.0000000

1.00000000

Zscore(x4)

215

-2.22183

.87186

.0000000

1.00000000

Zscore(x5)

215

-3.48626

.99899

.0000000

1.00000000

Zscore(x6)

215

-3.05244

.96874

.0000000

1.00000000

Zscore(x7)

215

-3.45208

1.00222

.0000000

1.00000000

Zscore(x8)

215

-3.27880

1.05355

.0000000

1.00000000

Zscore(x9)

215

-2.89090

.98714

.0000000

1.00000000

Zscore(x10)

215

-2.71827

.96185

.0000000

1.00000000

Zscore(x11)

215

-3.72397

1.09528

.0000000

1.00000000

Zscore(x12)

215

-3.78217

1.04147

.0000000

1.00000000

Zscore(x13)

215

-3.41993

1.19593

.0000000

1.00000000

Zscore(x14)

215

-3.38712

1.14277

.0000000

1.00000000

Zscore(x15)

215

-3.59517

.98997

.0000000

1.00000000

Zscore(x16)

215

-3.09638

1.08278

.0000000

1.00000000

Zscore(x17)

215

-3.12058

1.01513

.0000000

1.00000000

Zscore(x18)

215

-3.31866

.87735

.0000000

1.00000000

Zscore(x19)

215

-3.68436

1.09770

.0000000

1.00000000

Zscore(x20)

215

-3.34720

.82495

.0000000

1.00000000

Zscore(x21)

215

-3.28934

.89364

.0000000

1.00000000

Zscore(x22)

215

-2.81566

.94996

.0000000

1.00000000

Zscore(x23)

215

-2.04097

.91307

.0000000

1.00000000

Zscore(x24)

215

-2.06071

1.04447

.0000000

1.00000000

Zscore(x25)

215

-2.48740

.93277

.0000000

1.00000000

Zscore(x4)

215

-2.22183

.87186

.0000000

1.00000000

Zscore(x5)

215

-3.48626

.99899

.0000000

1.00000000

Zscore(x6)

215

-3.05244

.96874

.0000000

1.00000000

Zscore(x7)

215

-3.45208

1.00222

.0000000

1.00000000

Zscore(x8)

215

-3.27880

1.05355

.0000000

1.00000000

Zscore(x9)

215

-2.89090

.98714

.0000000

1.00000000

Zscore(x10)

215

-2.71827

.96185

.0000000

1.00000000

Valid N (listwise)

215

 

 

 

 

Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2022

b.     Multivariate Outliers

Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariat, tetapi observasi-observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Evaluasi ini dilakukan melalui uji Mahalanobis Distance. Mahalanobis Distance menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional (Ferdinand, 2002). Uji ini dilakukan dengan menggunakan kriteria Mahalanobis Distance pada tingkat p < 0.001. Mahalanobis Distance ini dievaluasi dengan menggunakan χ2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu 22. Jadi dalam penelitian ini, bila Mahalanobis Distance-nya lebih besar dari 65.127, maka data itu merupakan multivariate outliers.

Tabel 4.5. merupakan sebagian dari hasil evaluasi Mahalanobis Distance yang sudah diurutkan berdasarkan nilai Mahalanobis d-squared-nya. Dari tabel tersebut, nilai Mahalanobis d-squared-nya lebih kecil daripada 65.127. Jadi dalam data ini tidak terdapat multivariate outliers.

Tabel 6

Mahalanobis Distance Observations Farthest From �The

Centroid (Mahalanobis distance)

Observation number

Mahalanobis d-squared

p1

p2

12

61,141

0

0,002

21

47,522

0,001

0

20

39,369

0,013

0

24

37,999

0,018

0

107

37,608

0,02

0

26

18,555

0,679

0,999

44

14,732

0,873

�� 1

38

10,014

0,986

�� 1

105

8,474

0,996

�� 1

97

7,812

0,998

�� 1

Sumber: dikembangkan dari text output Amos 16.0

 

Evaluasi Terhadap Goodness of Fit (GOF)

Evaluasi dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria goodness of fit indeks untuk mengukur baik tidaknya model yang diajukan (Hair et al., 2015). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa sesuai (fit) model dalam penelitian. Hasil dari pengujian goodness of fit (GOF) model adalah sebagai berikut;

1.     Pengujian Goodness of Fit (GOF) model awal

Hasil dari pengujian goodness of fit model awal dapat dilihat pada Tabel 4.7

 

Tabel 7

Hasil Pengujian Goodness of Fit Model Sebelum Modifikasi

Goodness Of Fit Indeks

Cut- off Value

Hasil Analisis

Model

Chi Square

Minimum

750,195

Less fit

Significant Probability

≥ 0,05

0,000

Marginal

RMSEA

≤ 0,08

0,144

Less fit

GFI

≥ 0,90

0,808

Less fit

AGFI

≥ 0,90

0,758

Less fit

CMIN/DF

≤ 2,00

4,077

Less fit

TLI

≥ 0,90

0,667

Less fit

CFI

≥ 0,90

0,707

Less fit

Sumber : Hasil Olah Data Primer, 2022

 

�Berdasarkan hasil pengujian goodness of fit pada Tabel 4.6 menunjukan nilai dari indeks Chi-Square, RMSEA, GFI, AGFI, CMIN/DF, TLI, dan CFI tidak memenuhi persyaratan kriteria goodness of fit indeks. Sedangkan, Probability memenuhi syarat secara marginal. Dari hasil pengujian goodness of fit tersebut mengindikasikan bahwa model dalam penelitian belum dapat di terima. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi model untuk membentuk model alternatif yang mempunyai kriteria goodness of fit yang baik.

Evaluasi Multicollinearity dan Singularity

Multikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil memberi indikasi adanya problem multikolinearitas atau singularitas (Ferdinand, 2002).

Dalam program AMOS, aplikasi akan segera memberikan peringatan bila terjadi singularitas pada matriks kovariansnya. Dari hasil pengujian AMOS diperoleh bahwa determinan matriks kovarians = 2.2548e+003 = 2254.8, yang jauh dari nol. Jadi dapat disimpulkan tidak ada bukti adanya multikolinearitas atau singularitas dalam kombinasi variabel data ini, sehingga data ini dapat dianalisis lebih lanjut.

Analisis Faktor Konfirmatori

Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk menguji unidimensionalitas dari dimensi-dimensi yang menjelaskan faktor laten dari konstruk eksogen dan konstruk endogen.

1.                                          Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Eksogen

Model pengukuran pada analisis konfirmatori variabel eksogen ini meliputi dimensi service quality dan customer relationship management. Hasil dari analisis ini dapat dilihat pada gambar 1. berikut ini.

Oval: e6Oval: e5Oval: e4Oval: e3Oval: e2Oval: e1Text Box: Act6Text Box: Act5Text Box: Act4Text Box: Act3Text Box: ActivityText Box: Act2Text Box: Act1

Gambar 2

Confirmatory Analysis Exogenous

Sumber: dari pemrosesan data dengan program Amos

 

Dengan mengacu pada tabel 4.2. mengenai kriteria goodness-of-fit index, maka hasil analisis confirmatory factor analysis konstruk eksogen seperti terlihat pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa indeks chi-square, dan probability memenuhi persyaratan. Sedangkan indeks CFI, AGFI, GFI, TLI, dan RMSEA menunjukkan tingkat penerimaan yang marginal. Hal ini berarti secara keseluruhan model konstruk eksogen ini memenuhi syarat secara marginal dan masih dapat diterima.

Hasil pengujian model konstruk eksogen dapat dilihat pada tabel 4.6. Dari tabel tersebut, terlihat bahwa nilai faktor loading (lambda) untuk masing-masing variabel lebih besar dari 0.40. Jadi variabel-variabel tersebut secara bersama-sama menyajikan unidimensionalitas untuk masing-masing variabel laten.

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa semua nilai C.R. untuk variabel observasi dari konstruk eksogen, lebih besar dari 2.00. Jadi semua variabel tersebut secara signifikan merupakan dimensi dari faktor laten yang dibentuk olehnya. Dengan demikian semua indikator dapat diterima.

 

Tabel 7

Nilai Faktor Loading Konstruk Eksogen Standardized Regression Weights

 

Estimate

x1

<---

Activity

,515

x2

<---

Activity

,615

x3

<---

Activity

,629

x4

<---

Activity

,778

x5

<---

Activity

,806

x6

<---

Activity

,638

x19

<---

Activity

,568

x20

<---

CL

,475

x21

<---

CL

,448

x22

<---

CL

,615

x23

<---

CL

,609

x24

<---

CL

,443

Sumber: dikembangkan dari text output Amos

 

Tabel 8

Uji Bobot Faktor Konstruk Eksogen Regression Weights

 

����� Estimate

S.E.

C.R.

x1 ��<--- Activity

1,000

 

 

x2 ��<--- Activity

1,181

,253

4,671

x3 �<--- Activity

1,101

,233

4,734

x4 �<--- Activity

1,378

,261

5,289

x5 �<--- Activity

1,402

,261

5,375

x6 �<--- Activity

1,062

,222

4,772

X19<--- CL

1,024

,230

4,450

x20 <--- CL

1,000

 

 

x21 <--- CL

,849

,276

3,074

x22 <--- CL

1,168

,325

3,592

x23 <--- CL

1,009

,282

3,579

x24 <--- CL

,837

,274

3,054

Sumber: dikembangkan dari text output Amos

 

Pembahasan dan Hasil Temuan Penelitian

1.     Pengaruh variabel activity terhadap keputusan pemilihan program studi

Hasil pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan SEM AMOS Imenunjukkan bahwa aktivitas calon mahasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi. Berdasarkan pengujian hipotesis 1 menunjukan nilai koefisien standardized diperoleh 0,595 dan nilai CR diperoleh sebesar 8,362 dengan signifikansi yang diperoleh 0,000 (p ≤ 0,05). Maka dapat disimpulkan Hipotesis diterima, Activity berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka akan semakin kuat keputusan dalam memilih program studi.

Kegiatan (activity) merupakan tindakan seperti mencari informasi, mendatangi, dan menceritakan pengalaman yang diperoleh dengan orang lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitain sebelumnya yang dilakukan Alsabiyah (2019), hasil penelitiannya menunjukan bahwa aktivitas konsumen berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilihan. Namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Reni (2018), yang hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara parsial variabel acitivity tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan menonton konsumen.

2.     Pengaruh variabel interest terhadap keputusan pemilihan program studi

Hipotesis yang kedua, interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi. Pengaruh antara interest terhadap keputusan pemilihan program studi dibuktikan dari nilai koefisien standardized diperoleh sebesar 0,499 dan nilai CR diperoleh sebesar 6,732 dengan signifikansi yang diperoleh 0,000 (p ≤ 0,05). Maka dapat disimpulkan Hipotesis diterima, interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi. Semakin tinggi tingkat interest maka semakin kuat keputusan pemilihan program studi.

Minat ialah usaha aktif menuju pelaksanaan suatu tujuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Purwaningsih (2018), dan Pratiwi (2015), yang menunjukkan bahwa interest berpengaruh terhadap Keputusan Pemilihan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Efendi (2017), yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa dimensi gaya hidup interest tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan keputusan pemilihan pakaian second hand.

3.     Pengaruh Variabel Opinion Terhadap Keputusan Pemilihan Program Studi

Hipotesis yang ketiga, Opinion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi. Pengaruh antara Opinion terhadap keputusan pemilihan program studi dibuktikan dari nilai koefisien standardized diperoleh sebesar 0, ,345 dan nilai CR diperoleh sebesar 7,334 dengan signifikansi yang diperoleh 0,001 (p ≤ 0,05). Maka dapat disimpulkan Hipotesis diterima, Opinion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi.

Opinion dapat diartikan sebagai sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan (Setiadi, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Zahra (2017), yang hasilnya menunjukkan bahwa Opinion berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap Keputusan Pemilihan. Selanjutnya Syarah (2016), hasilnya menunjukkan bahwa variabel Opinion merupakan variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap Keputusan Pemilihan. Namun hasil yang berbeda ditunjukkan dari penelitia Adi (2017), yang menyatakan hal yang sama yakni variabel Opinion tidak berpengaruh terhadap keputusan pemilihan vario 150 di kota Yogyakarta.

 

4.     Pengaruh Variabel Citra Lembaga Terhadap Keputusan Pemilihan Program Studi

Hipotesis yang keempat, Citra lembaga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi. Pengaruh antara Citra Lembaga terhadap keputusan pemilihan program studi dibuktikan dari nilai koefisien standardized diperoleh sebesar 0,353 dan nilai CR diperoleh sebesar 8,506 dengan signifikansi yang diperoleh 0,004 (p ≤ 0,05). Maka dapat disimpulkan Hipotesis pertama diterima, citra lembaga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan program studi.

Citra yang positif dapat memberikan manfaat bagi lembaga untuk lebih dikenal konsumen. Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya untuk memilih program studi yang mempunyai citra yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika citra yang negatif, konsumen cenderung mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika memilih program studi. Dengan melihat tinjauan teori pengambilan keputusan sangat berkaitan dengan citra sebuah lembaga, yakni dipengaruhi dengan persepsi konsumen ketika akan memilih program studi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2016), yang menunjukkan bahwa citra lembaga berpengaruh terhadap pemilihan tempat studi, semakin baik citra lembaga semakin banyak calon mahasiswa akan memilih perguruan tinggi tersebut.

5.     Pengaruh Activity Terhadap Keputusan Pemilihan Program studi Melalui Citra Lembaga

Berdasarkan hasil koefisien standar dari SEM, ditunjukkan pengaruh langsung activity terhadap citralembaga adalah sebesar 0,595. Sedangkan, pengaruh langsung citra lembaga terhadap keputusan pemilihan adalah sebesar 0,353. Jadi, jika meningkatkan activity sebesar 1 dengan tujuan untuk meningkatkan citralembaga, maka akan didapat peningkatan keputusan pemilihan program studi sebesar 0,595 x 0,353 = 0,210.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori Tirta (2021), mengatakan citra perusahaan atau pendidikan yang baik dan kuat mempunyai manfaat menjadi data tarik tersendiri sehingga konsumen akan berusaha mencari tahu lebih jelas tentang identitas dan keberadaan perusahaan/ institusi tersebut.

6.     Pengaruh Interest Terhadap Keputusan Pemilihan Program studi Melalui Citra Lembaga

Berdasarkan hasil koefisien standar dari SEM, ditunjukkan pengaruh langsung interest terhadap keputusan pemilihan program studi adalah sebesar 0,631 Sedangkan, pengaruh langsung citra lembaga terhadap keputusan pemilihan program studi adalah sebesar 0,353. Jadi, jika meningkatkan interest sebesar 1 dengan tujuan untuk meningkatkan citra lembaga, maka akan didapat peningkatan keputusan pemilihan program studi sebesar 0,631 x 0,353 = 0,222.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Erlita dan Soni (2012), dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa citra perguruan tinggi memediasi hubungan minat, terhadap pemilihan program studi akuntansi dan terdapat satu faktor temuan baru yaitu pelayanan dan fasilitas kampus.

7.     Pengaruh Opinion Terhadap Keputusan Pemilihan Program studi Melalui Citra Lembaga

Berdasarkan hasil koefisien standar dari SEM, ditunjukkan pengaruh langsung Opinion terhadap keputusan pemilihan program studi adalah sebesar 0,501. Sedangkan, pengaruh langsung citra lembaga terhadap keputusan pemilihan program studi adalah sebesar 0,353. Jadi, jika meningkatkan Opinion sebesar 1 dengan tujuan untuk� meningkatkan citra lembaga, maka akan didapat peningkatan keputusan pemilihan program studi sebesar 0,501 x 0,325 = 0,163.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Sugarida (2013) yang menunjukkan bahwa Citra yang baik dari suatu organisasi atau lembaga pendidikan merupakan aset yang sangat penting karena citra mempunyai suatu dampak persepsi publik dan operasi organisasi dalam berbagai hal Dengan demikian akan mempengaruhi keputusan konsumen dalammenentukan pilihannya untuk memilih program studi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1). Activity Interest, Opinion dan Citra Lembaga berpengaruh secara langsung terhadap Keputusan Pemilihan program studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya. 2). Activity, Interest, dan Opinion melalui citra Lembaga berpengaruh terhadap Keputusan Pemilihan program studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya.


BIBLIOGRAFI

Adi, G. S. (2015) �Yogyakarta, Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pemilihan Honda Vario 150 Di Kota�, Universitass Muhammadiyah Jakarta, Pp. 1�17.

Alsabiah (2019) �Pengaruh Minat, Opinion Dan Aktivitas Konsumen Terhadap Keputusan Pemilihan (Survei Pada Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Brawijaya Yang Menggunakan Sepatu Sneakers Merek Converse.)�, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 70 No. 1 Mei 2019| Administrasibisnis.Studentjournal.Ub.Ac.Id, 70.

Amalia, S. (2018) �Keputusan Pemilihan Grabcar Pada Aplikasi Grab ( Studi Pada Hijabers Community Malang )�, Jurnal Aplikasi Bisnis, 4, 1 Juni. Doi: E-ISSN: 2407-5523 ISSN.

Assauri, (2013) �Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pemilihan�, Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 3(2), P. 74110.

Boyd, H. W. (2010). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Fitri Nomiasari (2019) Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumen Muslim (Studi. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam) Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, UIN Bengkulu.

Ghozali, I. (2013) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Ketu. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Keller, K. & Kotler (2012) Marketing Manajemen. Prentice Hall. Available At: Eprints.Stiperdharmawacana.Ac.Id/24/1/%255Philillip_Kotler5D_Marketing_Management_14th_Edition%2528bookfi%2529.Pdf.

Kotler & Amstrong, (2015) �Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa (Product, Price, Place, Promotion, Process, People, And Physical Evidence ) Terhadap Keputusan Pemilihan�, Jurnal Ilmu & Riset Manajemer, 6(10), Pp. 167�179. Available At: Http://Riset.Unisma.Ac.Id/Index.Php/Jrm/Article/Viewfile/867/861.

Lalitamanik (2014) �Pengaruh Activity, Interest, Opinion (AIO) Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Menonton Film Di Bioskop E-Plaza Semarang�, Diponegoro Journal Of Social And Political Sciense, Pp. 1�10.

Ma�ruf, (2015) �Peran Media Sosial ( Facebook , Instagram , Youtube ) Dalam Menarik Attrcitra lembagas Tetempangan Hill Is One Tourist Attrcitra lembaga That Is Booming And Become An Idol For�, 13(1), Pp. 74�80. Available At: Https://Jurnal.Undhirabali.Ac.Id/Index.Php.

Mujamin Qomar. (2013). 'Manajemen Publik Relations Integratif: Konsep, Teori dan Aplikasinya di Pesantren Tradisional'. Tulungagung: STAIN Tulungagung Press

Nasution, A. E. (2019) �Hubungan Antara Dimensi Gaya Hidup (AIO) Dengan Keputusan Pemilihan Pakaian Second Hand Pada Mahasiswa Psikologi Kampus V UNP�, Repository.Unp.Ac.Id, 026, P. 26.

Oentoro (2018), "Manajemen Pemasaran Modern". Yogyakarta: LaksBang PRESSindo

Rimbano, D. (2016) �Image Effect Of Higher Education, Services Campus, Education Level Of Parents And Professionals Students Parents Of Interest In Choosing The Department Of Accounting Stie Mura City Lubuklinggau�, Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, 16(November), Pp. 25�41. Available At: Https://Jurnal.Polsri.Ac.Id/Index.Php/Admniaga/Article/View/672.

Rusady, Ruslan. (2012). 'Manajemen Public Relations & Media Komunikasi' Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Schiffman & Kanuk, (2016) �Perilaku Konsumen. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid I. PT. Indeks. Jakarta�.

Setiadi, (2015) �The Influence Of Brand Image And Product Quality Concerning Automobile Buying Decision Of Isuzu Panther At Pt. Astra Isuzu Semarang�, Jurnal Administrasi Bisnis, 6(2), P. 102. Doi: 10.14710/Jab.V6i2.16611.

Setiadi, N. (2003) �Perilaku Konsumen : Perspektif Kontenporer Pada Motif, Tujuan, Dan Keininan Konsumen�, Prenadamedia Group, Jakarta, (June).

Suganda,� et all (2013) �Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Di Perguruan Tinggi Dalam Perspektif Ekonomi Islam�, Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), Pp. 1689�1699.

Sugiyono, P. D. (2016) �Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,Dan R&D�, Alfabeta, Cv., P. 233.

Sulastri (2015) �Motivation Of Students Choosing Nursing Science Courses University Of Riau�, Jom FISIP, 2(2), Pp. 1�15.

Swasti, A. Et Al. (2015) �Pengaruh Dimensi Activity , Interest Dan Opinion (AIO) Terhadap Keputusan Pemilihan Pada Butik Busana Muslim Shafira Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman 1(3), Pp. 1586�1598.

Syarah, S. (2016) �Pengaruh Desain Kerudung Terhadap Keputusan Pemilihan (Studi Pada Konsumen Outlet Rabbani Purwokerto�, IAIN Purwokerto.

Tirta (2021) �Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa SMA Dalam Memilih Factors Affecting High School Students In Choosing Health Departments In Education Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(2), Pp. 381�390. Doi: 2655-8106.

Zahra, F. And Saryadi, S. (2017) �Pengaruh Minat, Opinion Dan Aktivitas Konsumen Terhadap Keputusan Pemilihan Di Shabu Auce Resto Semarang�, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Available At: Https://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jiab/Article/View/16793.

�Unsri.ac.id (2020) Sekilas Tentang Universitas Sriwijaya. Available At: Unsri.ac.id.

 

 

Copyright holder:

R M Sultan Sulaiman (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: