Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 8, Agustus 2022

 

PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT, FITUR LAYANAN, DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PENGGUNA APLIKASI TRAVELOKA DI TANJUNGPINANG

 

M. Syuzairi, Akhirman, Zharifah Prasetiyo

Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Dukungan Selebriti, Fitur Layanan, dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian terhadap Aplikasi Traveloka di Tanjungpinang Selama Masa Pandemi Covid-19. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Celebrity Endorsements, Service Features, dan Lifestyle, sedangkan variabel dependennya adalah Purchase Decision. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner. Jumlah penduduk dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Tanjungpinang sebanyak 227.069 jiwa pada tahun 2021. Teknik Pengujian Kualitas Data dengan metode Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dengan pengukuran skala ordinal. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis dan uji koefisien determinasi. Manajemen dengan bantuan program SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian Celebrity Endorsement, Service Features, dan Lifestyle berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Secara bersamaan Dukungan Selebriti, Fitur Layanan, dan Gaya Hidup memiliki efek signifikan pada Keputusan Pembelian. Ada 66% yang dapat dijelaskan oleh Celebrity Endorsements, Service Features, dan Lifestyles on Purchase Decisions

 

Kata Kunci: Dukungan Selebriti, Fitur Layanan, Gaya Hidup, Keputusan Pembelian.

 

Abstract

This study aims to determine the Effect of Celebrity Endorsements, Service Features, and Lifestyles on Purchase Decisions on the Traveloka Application in Tanjungpinang During the Covid-19 Pandemic Period. The independent variables in this study are Celebrity Endorsements, Service Features, and Lifestyle, while the dependent variable is Purchase Decision. The data used in this study is primary data in the form of a questionnaire. The population in this study is the people of Tanjungpinang City as many as 227,069 people in 2021. Data Quality Testing Techniques with Validity Test and Reliability Test methods. This study uses a data collection technique in the form of a questionnaire with an ordinal scale measurement. The analysis technique used is a quantitative technique with multiple linear regression analysis, hypothesis testing and coefficient of determination test. Management with the help of SPSS 26 program. The results of this study indicate that partially Celebrity Endorsement, Service Features, and Lifestyle have a significant effect on Purchase Decisions. Simultaneously Celebrity Endorsement, Service Features, and Lifestyle have a significant effect on Purchase Decision. There are 66% that can be explained by Celebrity Endorsements, Service Features, and Lifestyles on Purchase Decisions.

 

Keywords:Celebrity Endorsements, Service Features, Lifestyles, Purchase Decisions.

 

Pendahuluan

Peningkatan pengguna internet di Indonesia yang semakin tinggi justru mempengaruhi industri pariwisata. Terdapat sejumlah perusahaan rintisan yang mengelola aplikasi Online Travel Agent (OTA) yang memudahkan konsumen untuk berpergian. Salah satu diantaranya adalah aplikasi Traveloka yang berdiri sejak tahun 2012 dan didirikan oleh Ferry Unardi bersama dua rekannya yaitu Albert Zhang dan Derianto Kusuma. Pada tahun 2018 Traveloka menempati posisi pertama sebagai aplikasi travel yang paling banyak diminati masyarakat. Namun perusahaan yang bergerak di bidang Online Travel Agent (OTA) termasuk Traveloka mengalami penurunan drastis sejak munculnya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 di Indonesia yang membuat sektor pariwisata lesu. Segala yang berkaitan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif ditunda dan ditutup sementara yang menyebabkan keputusan pembelian pada produk Traveloka menurun.

Adanya trend staycation pada awal 2021 membuat Traveloka terus bangkit dengan tawaran diskon melalui endorsement, memperhatikan gaya hidup masyarakat yang berubah karena pandemi serta menambah berbagai fitur layanan menarik seperti fitur Antigen, PCR, maupun paket donasi serta bekerja sama dengan banyak fasilitas kesehatan. Sehingga pada 2021 Traveloka mengalami peningkatan hingga 70,37%.

 

Metode Penelitian

�������� Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian jenis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016:7) metode kuantitatif merupakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandasan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.

Populasi

Menurut Sugiyono (2018:130) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Tanjungpinang provinsi Kepulauan Riau dengan jumlah populasi sebanyak 227.069 jiwa pada tahun 2021.

 

Sampel

Menurut Sugiyono (2018:139) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu 100 responden dengan karakteristik siapa saja yang mengetahui aplikasi Traveloka yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2018:139) teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability sampling. Pada penelitian ini menggunakan metode Probability Sampling dengan menggunakan teknik Random Sampling yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, dengan karakteristik siapa saja yang mengetahui aplikasi Traveloka yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Ukuran sampel minimum diperoleh dengan menggunakan rumus slovin sebanyak 100 responden.

 

Hasil dan Pembahasan

Terdapat karakteristik responden dalam berbagai aspek pada penelitian ini sebagai berikut:

 

Tabel 1

Karakteristik Berdasarkan Usia

Usia

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

20 < Tahun

9

9.0

9.0

9.0

21-30 Tahun

86

86.0

86.0

95.0

31-40 Tahun

4

4.0

4.0

99.0

41 > Tahun

1

1.0

1.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

 

Sumber: Data diolah (2022)

 

Menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini memiliki rentang usia sebanyak 20< tahun 9% atau 9 orang, 21-30 tahun 86% atau 86 orang, 31-40 tahun 4% atau 4 orang dan 40> tahun 1% atau 1 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang mengisi kuisioner berusia 21-30 tahun.

Tabel 2

Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis_Kelamin

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Laki-laki

32

32.0

32.0

32.0

Perempuan

68

68.0

68.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

 

Sumber: Data diolah (2022)

 

Menunjukkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini adalah perempuan dengan jumlah 68% atau 68 orang dan laki-laki hanya sebanyak 32% atau 32 orang.

 

Tabel 3

Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

PNS

5

5.0

5.0

5.0

Pegawai Swasta

18

18.0

18.0

23.0

Mahasiswa

59

59.0

59.0

82.0

Wiraswasta

6

6.0

6.0

88.0

Lainnya

12

12.0

12.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

 

Sumber: Data diolah (2022)

 

Menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini memiliki pekerjaan PNS (pegawai negri sipil) 5% atau 5 orang, pegawai swasta 18% atau 18 orang, mahasiswa 59% atau 59 orang, wiraswasta 6% atau 6 orang dan pekerjaan lainnya 12% atau 12 orang.

Tabel 4

Karakteristik Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

<Rp 1.000.000

60

60.0

60.0

60.0

Rp 1.000.000-3.000.000

12

12.0

12.0

72.0

>Rp 3.000.000

28

28.0

28.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

 

Sumber: Data diolah (2022)

 

Menunjukkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini memiliki penghasilan dengan jumlah <Rp 1.000.000 sebanyak 60% atau 60 orang, >Rp 3.000.000 sebanyak 28 % atau 28 orang dan Rp 1.000.000-3.000.000 sebanyak 12% atau 12 orang.

 

Tabel 5

Karakteristik Berdasarkan Fitur yang Digunakan

Fitur_Yang_Digunakan

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Spa dan Kecantikan

4

4.0

4.0

4.0

Antar Jemput Bandara

5

5.0

5.0

9.0

Reservasi Hotel

13

13.0

13.0

22.0

Tagihan

11

11.0

11.0

33.0

Booking Tiket Pesawat

67

67.0

67.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

 

Sumber: Data diolah (2022)

 

Menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini menggunakan Traveloka untuk spa dan kecantikan 4% atau 4 orang, antar jemput bandara 5% atau 5 orang, membayar tagihan 11% atau 11 orang, reservasi hotel 13% atau 13 orang dan mayoritas responden menggunakan aplikasi Traveloka untuk booking tiket pesawat sebanyak 67% atau 67 orang.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas dilakaukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel untuk signifikan 5% dari degree of freedom (df) = n-k-1, dalam hal ini n adalah jumlah sampel, jika rhitung > rtabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila rhitung < rtabel maka pernyataan atau indikator tersebut tidak valid. Sedangkan uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016:47). Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa semua instrumen dalam penelitian ini dinyatakan valid yaitu nilai rhitung lebih besar dari pada nilai rtabel sebesar 0,195 sehingga semua instrumen dapat digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil reliabilitas dengan menggunakan variabel celebrity endorsement, fitur layanan, dan gaya hidup terhadap Keputusan Pembelian mempunyai nilai Cronbach�s Alpha lebih besar dari Cronbach�s Alpha yang disarankan yaitu > 0,70 sehingga instrumen layak untuk digunakan dalam penelitian.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

 

 

 

Gambar 1 & 2

Hasil Grafik Histogram dan P-Plot

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 26, 2022

 

Berdasarkan gambar diatas, pada grafik histogram terlihat bahwa pola berdistribusi normal. Namun, kesimpulan pada grafik histogram ini belum dapat dipastikan kenormalan datanya untuk jumlah yang kecil. Begitu juga dengan grafik P-Plot, sekilas memang terlihat normal karena titik mengikuti garis diagonal. Namun, hasil dengan grafik P-Plot ini juga masih belum bisa dipastikan kenormalannya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti dan meyakinkan dilakukan uji statistik non parametik dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan nilai signifikan diatas > 0,05, maka data berdistribusi normal. Hasil pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

 

Tabel 6

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

100

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

2.81895503

Most Extreme Differences

Absolute

.100

Positive

.100

Negative

-.078

Test Statistic

.100

Asymp. Sig. (2-tailed)

.016c

Monte Carlo Sig. (2-tailed)

Sig.

.261d

99% Confidence Interval

Lower Bound

.250

Upper Bound

.272

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data diolah (2022)

 

Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov di atas menunjukkan nilai Monte Carlo Sig. (2-tailed) adalah 0,261 > α 0.05. Hal ini berarti data residual berdistribusi secara normal.

Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016:103) uji multilonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

 

Tabel 7

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

-.086

1.681

 

 

 

Total_X1

.073

.101

.053

.661

1.513

Total_X2

.221

.136

.139

.483

2.069

Total_X3

1.238

.167

.675

.427

2.342

Sumber: Data diolah (2022)

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil perhitungan menunjukkan nilai tolerance variabel independen memiliki tolerance > 0,10 dan hasil perhitungan nilai VIF menunjukkan nilai < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016:134) uji heteroskedastisitas yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Gambar 3

Hasil Scatterplot

Sumber: Data diolah (2022)

�����������

Dapat dilihat pada gambar bahwa titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun, untuk memperkuat lagi pernyataan di atas dilakukan juga uji heteroskedastisitas dengan metode uji Spearman�s, dengan syarat jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

 

Tabel 8

Hasil Uji Spearman�s Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah (2022)

�����������

Dapat diketahui nilai Sig > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data sampel pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas antara variabel dalam model regresi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali,2016:86). Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu : Celebrity Endorsement (X1), Fitur Layanan (X2), Gaya Hidup (X3), terhadap keputusan Pembelian (Y). adapun persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

 

Text Box: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
 

 

 


Keterangan:

Y�������������������������� = Variabel dependen

�������������������������� = Konstanta

β1� β2� β3������� = koefisien regresi

X1,X2,X3 ���������� = Variabel Independen

e��������������������������� = Standard error

 

 

 

 

Tabel 9

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

.345

.443

 

.777

.439

Total_X1

.217

.097

.197

2.248

.027

Total_X2

.377

.106

.305

3.567

.001

Total_X3

.300

.080

.341

3.741

.000

Sumber: Data diolah (2022)

 

Berdasarkan Tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linear berganda dan diinterpretasikan sebagai berikut:

Text Box: Keputusan Pembelian = 0,345 + 0,217 X1 + 0,377 X2 + 0,300 X3 + e
 

 

 

 

 


Uji t Parsial

 

Tabel 10

Hasil Uji t Parsial

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

.345

.443

 

.777

.439

Total_X1

.217

.097

.197

2.248

.027

Total_X2

.377

.106

.305

3.567

.001

Total_X3

.300

.080

.341

3.741

.000

Sumber: Data diolah (2022)

 

Kesimpulan yang bisa diambil dari analisis tabel diatas adalah sebagai berikut:

a.      Celebrity Endorsement

Variabel celebrity endorsement dengan nilai sig 0,027 dan nilai thitung 2.248. ini berarti nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (<0,05). Dan thitung > ttabel (2.248>1.984). maka dalam hal ini H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga celebrity endorsement (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

b.     Fitur Layanan

Variabel fitur layanan dengan nilai sig 0,001 dan nilai thitung 3.567. Ini berarti nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (<0,05). Dan thitung > ttabel (3.567>1.984). maka dalam hal ini H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga fitur layanan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

c.      Gaya Hidup

Variabel gaya hidup dengan nilai sig 0,000 dan nilai thitung 3.741. ini berarti nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (<0,05). Dan thitung > ttabel (3.741>1.984). maka dalam hal ini H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga gaya hidup (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Uji F Simultan

����������� Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen Ghozali (2016:96). Dapat dilihat pada Tabel berikut:

 

Tabel 11. Hasil Uji F Simultan

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

1524.286

3

508.095

62.002

.000b

Residual

786.704

96

8.195

 

 

Total

2310.990

99

 

 

 

Sumber: Data diolah (2022)

�����������

Berdasarkan Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (62.002 > 2.70) dan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa simultan variabel celebrity endorsement, fitur layanan dan gaya hidup memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, H4 diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa celebrity endorsement, fitur layanan dan gaya hidup secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Traveloka di Tanjungpinang.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2016:95) Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel terikat.

 

Tabel 12. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.812a

.660

.649

2.86266

Sumber: Data diolah (2022)

 

Berdasarkan Tabel diatas, dapat dilihat Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah 0.649. hal ini menunjukkan bahwa sebesar 64% persentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu celebrity endorsement, fitur layanan dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Traveloka di Tanjungpinang, sedangkan sisanya sebesar 36% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti harga maupun review pembeli lain.

 

 

 

 

 

Kesimpulan

Dengan pengujian secara parsial membuktikan bahwa celebrity endorsement, fitur layanan dan gaya hidup terhadap berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Traveloka dengan nilai perbandingan thitung lebih besar dari ttabel dan nilai signifikansi kurang dari 0,05.

Dengan pengujian secara simultan membuktikan bahwa celebrity endorsement, fitur layanan dan gaya hidup terhadap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada aplikasi Traveloka dengan nilai perbandingan Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikansi kurang dari 0,05. Diharap dapat memilih endorser dengan tepat, seperti tidak hanya dikenal masyarakat tetapi juga harus dapat memberikan contoh yang baik sehingga informasi mengenai produk lebih dikenal oleh masyarakat, diharap dapat meningkatkan serta memelihara keberagaman fitur layanan, seperti belum adanya penjualan tiket Trans Studio di Tanjungpinang, diharap pengguna dapat menggunakan aplikasi Traveloka disegala aktifitas seperti pembayaran dan lain sebagainya, sehingga Traveloka harus lebih memperhatikan kenyamanan penggunanya.

 

 


BIBLIOGRAFI

 

Al-Dmour, R., Hammdan, F., Al-Dmour, H., Alrowwad, A., & Khwaldeh, S. M. (2017). The Effect of Lifestyle on Online Purchasing Decision for Electronic Services: The Jordanian Flying E-Tickets Case. Asian Social Science, 13(11), 157. https://doi.org/10.5539/ass.v13n11p157

 

Alistriwahyuni, N. (2019). Pengaruh Promosi Penjualan, Kemudahan Penggunaan, Dan Fitur Layanan i-Saku Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pengguna i-Saku Di Indomaret. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 07(02), 473�478.

 

Anggraini, D. (2020). Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan, Iklan, dan Fitur Layanan terhadap Keputusan Pembelian.

 

Aprilianti, B. (2018). Pengaruh Motivasi, Persepsi, Gaya Hidup dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda.

 

Bimantoro, M. fajar. (2017). Pengaruh Celebrity Endorser Chico Jericho Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda All New CB150R. In manajemen. Universitas Sumatra Utara.

 

Dewa, C. B. (2018). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Wisatawan Yogyakarta Pada Produk Oleh-Oleh Jogja Scrummy. Jurnal Manajemen, 8(1), 1�9. https://doi.org/10.26460/jm.v8i1.539

 

Fachruddin, A. (2016). Manajemen Pertelevisian Modern. Andi.

 

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 (8th ed.). Universitas Diponegoro.

 

Hardiman, I. (2016). Istilah Media Promosi dan Periklanan. Gagas Ulung.

 

Ifeanyichukwu, C. D. (2016). Effect of Celebrity Endorsements on Consumers Purchase Decision in Nigeria. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences, 3(9), 103. https://doi.org/10.21744/irjmis.v3i9.261

 

Kotler dan Amstrong. (2016). Principles of Marketing (16th ed.). Pearson Education Limited.

 

Risma. (2021). Pengaruh Fitur Layanan dan Kemudahan Terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking.

 

Roza�in, A. (2017). Pengaruh Celebrity Endorser, Gaya Hidup, dan Media Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Smartfren Andromax di Kota Kediri. 01(5).

 

Setiawan, L. (2018). Pengaruh Celebrity Endorsement Terhadap Purchase Intention dengan Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi pada Produk Green Tea Esprecielo Allure. Manajemen Pemasaran, 12(1), 53�60. https://doi.org/10.9744/pemasaran.12.1.53

 

Shabrina, G. Y., & Dwijayanti, R. (2021). Pengaruh Fitur Layanan dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian Makanan dan Minuman pada Pengguna OVO. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 9(2), 1258�1264.

 

Shimp, T. A. (2014). Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Periklanan dan Promosi. Salemba Empat.

 

Somantri, B., Afrianka, R., & Fahrurrazi. (2020). Pengaruh Gaya Hidup dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Iphone (Studi Kasus pada Siswa dan Siswi SMAN 3 Kota Sukabumi). Cakrawala-Repositori IMWI, 3(1), 1�10.

 

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabet.

 

_______ . (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabet.

 

 

Copyright holder:

M. Syuzairi, Akhirman, Zharifah Prasetiyo (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: