Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7,
No. 8, Agustus
2022
PENGARUH
KOMPENSASI, PENGAKUAN DAN KOMITMEN NORMATIF TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Ameylia Aulia
Syakhiah, Mohammad Fauzan
Fakultas Ekonomika
dan Bisnis, Universitas Stikubank
Semarang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilakukan guna menganalisis pengaruh dari kompensasi, pengakuan dan komitmen normatif terhadap kepuasan kerja. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari narasumber dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bina Busana Internusa di Semarang, dengan penentuan sampel menggunakan teknik sampel homogen dengan jumlah sampel sebanyak 120 responden. Data diolah untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil pengujian diperoleh bahwa variabel kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, pengakuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, dan komitmen normatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
Kata Kunci: Kepuasan Kerja; Komitmen Normatif; Kompensasi; Pengakuan
Abstract
This study was conducted to analyze the effect of compensation, recognition and normative commitment on job satisfaction. The type of data used is primary data obtained directly from the informant by using a questionnaire. The population in this study were employees of PT Bina Busana Internusa in Semarang, with the determination of the sample using a homogeneous sampling technique with a total sample of 120 respondents. The data is processed for hypothesis testing using multiple linear regression. The test results show that the compensation variable has a positive and significant effect on job satisfaction, recognition has a positive and significant effect on job satisfaction, and normative commitment has a positive and significant effect on job satisfaction.
Keywords: Compensation;
Job Satisfaction; Normative Commitment; Recognition
Sumber daya merupakan faktor
penting dalam kelancaran jalannya perusahaan serta menjadi salah satu kunci
tercapainya tujuan perusahaan. Dalam pencapaiannya, sumber daya manusia sangat
berperan penting karena sumber daya manusia merupakan pelaksana yang mengelola
sumber daya lain seperti bahan baku, mesin, modal dan lain-lain.
Pada perkembangan di era
globalisasi seperti sekarang ini banyak perusahaan menuntut karyawan-nya untuk
loyal terhadap organisasi, hal ini bertujuan untuk mencegah turnover karyawan di perusahaan.
Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi dapat memberi
dampak yang baik terhadap tercapainya tujuan organisasi.. Hal ini berarti bahwa
perusahaan harus mampu menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
komitmen organisasional. Dalam mengatasi hal tersebut sumber daya manusia (SDM)
adalah paling utama yang harus diperhatikan perkembangannya karena dengan
adanya SDM yang baik akan sangat membantu dalam memaksimalkan kinerja yang ada
di dalam suatu perusahaan.
Suatu karyawan akan loyal
terhadap organisasi atau perusahaan jika karyawan tersebut mendapat kepuasan di
dalam pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan,
dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan,
dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan (Hasibuan, 2017). Kepuasan kerja dalam pekerjaan
adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian
hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja
yang baik. Sedangkan kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja
karyawan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan
diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya.
Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasannya diluar pekerjaan lebih
mempersoalkan balas jasa daripada pelaksanaan tugas-tugasnya. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya yaitu kompensasi, pengakuan
dan komitmen organisasional.
Kompensasi adalah sesuatu yang
diterima karyawan� sebagai pengganti
kontribusi jasa mereka pada perusahaan (Rivai, 2004). Karyawan menginginkan
sistem gaji yang adil dan sesuai dengan penghargaannya. Apabila sistem gaji
diberlakukan dengan adil dan sesuai dengan dasar tuntutan pekerjaannya, tingkat
keterampilan individu dan standar penggajian, maka kemungkinan besar akan
membantu meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Agar tujuan
perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan tercapai maka sudah menjadi
kewajiban perusahaan untuk memberikan motivasi kepada karyawan agar lebih
meningkatkan loyalitasnya pada perusahaan.
Sejumlah
hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh positif pada
kepuasan kerja.� Rahayu dan Riana (2017)
melakukan penelitian pada karyawan Hotel Amaris Legian. Penelitian� menggunakan sampel sebanyak 46 karyawan hotel
Amaris Legian. temuan penelitian
menunjukkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh positif yang signifikan pada
kepuasan kerja.� Sementara Septerina dan
Irawati (2018) melakukan penelitian pada PT. Etowa Packing Indonesia dengan
jumlah responden sebanyak 171 karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kompensasi
berpengaruh positif dan signifikan pada kepuasan kerja.
Selain
hasil penelitian yang berpengaruh di atas, ada penelitian yang hasilnya
berbeda. Hasil penelitian Seifi, Adolfina, dan Reiring (2018) menunjukkan bahwa
kompensasi ternyata tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil
penelitian lain dilakukan oleh Hermingsih dan Purwanti (2020) bahwa kompensasi
berpengaruh negatif signifikan terhadap kepuasan kerja.
Selain kompensasi, faktor lain
yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pengakuan. Pengakuan adalah proses
pemberian status tertentu kepada karyawan di dalam organisasi (Danish dan
Usman, 2010). Menurut Barton (2002) Pengakuan adalah proses pemberian status yang pasti beserta aktivitasnya
untuk karyawan dalam sebuah organisasi dan juga merupakan cara organisasi
memberikan karyawan penghargaan (reward). Menurut
Nelson (2013) pengakuan merupakan motivator utama dalam meningkatkan performa
kerja serta kepuasan kerja.
Pemberian pengakuan merupakan
salah satu faktor dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang terdapat
dalam hubungan antara atasan dan bawahan (Kadarisman, 2012). Pemberian
pengakuan merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan.
Pengakuan karyawan diakui secara luas sebagai bagian penting dalam manajemen
sumber daya manusia yang efektif (Cannon, 2015). Pengakuan merupakan
kontributor terbesar dalam meningkatkan koneksi antara karyawan dan organisasi
(Saunderson, 2004). Karyawan akan merasakan kepuasan dalam bekerja jika diberi
pengakuan oleh atasan atas apa yang mereka kerjakan terhadap pekerjaannya.
Apabila kepuasan kerja karyawan terpenuhi maka karyawan akan merasa bahagia
dalam mengerjakan pekerjaannya. Kepuasan kerja yang muncul merupakan respon
dari pemberian pengakuan kerja kepada karyawan
Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan
memiliki pengaruh positif pada kepuasan kerja. Penelitian Astuti dan Zulaifah
(2017) menggunakan sampel 90 orang. Data penelitan dikumpulkan menggunakan dua
skala yaitu, work recognition scale
dan job satisfacton survey. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengakuan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja.. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Siska
Tamara (2018) juga menunjukkan variabel pengakuan memiliki hubungan yang
signifikan dengan kepuasan kerja karyawan.
Selain hasil penelitian yang mendukung bahwa pengakuan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja, terdapat hasil penelitian yang dilakukan
Wibiseno dan Dewi (2018) menyatakan bahwa pengakuan tidak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Tamara (2018)
yang menunjukkan bahwa pengakuan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Selain kompensasi dan pengakuan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
adalah komitmen normative. Komitmen Normatif adalah kewajiban untuk
bertahan dalam organisasi untuk alasan moral dan etis (Robbins, 2008). Karyawan
dengan komitmen normatif akan
mempunyai kewajiban untuk memberikan balasan atas apa yang pernah diterimanya
dari organisasi. Komitmen normative� yang
tinggi di dalam diri karyawan mempengaruhi kepuasan kerja . Sebaliknya, jika
komitmen normatif yang ada di dalam diri karyawan rendah, maka kepuasan kerja
karyawan juga rendah.
Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa
komitmen organisasional memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja.
penelitian Dwiyanti dan Bagia (2020) pada PT BPR Nusamba Kabutambahan. Sampel
yang digunakan adalah seluruh karyawan PT BPR Nusamba Kabutambahan sebanyak 60
orang, dengan hasil temuan bahwa komitmen organisasional memiliki pengaruh
terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitan senada yang dilakukan oleh Dian
Setiawan (2020) pada Pegawai Lingkungan Kecamatan Bantargebang Bekasi. Sampel
yang digunakan sebanyak 41 responden, dengan hasil temuan bahwa komitmen
organisasional memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja.
Sementara hasil penelitian� Kambey, Adolfina dan Trang & (2016) menemukan bahwa komitmen organisasional secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT Telkom Manado. Selain itu penelitian yang dilakukan Tahir, Sjaharuddin & Heslina (2017) menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
Objek penelitian ini
adalah PT Bina Busana Internusa Semarang. PT Bina Busana Internusa Semarang
berlokasi di Kawasan Industri Wijaya Kusuma Tugu Semarang. Perusahaan yang
bergerak di bidang garmen ini memiliki pelanggan atau customer baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga kualitas
produk yang dihasilkan harus berkualitas, produk yang berkualitas tak lepas
bisa diciptakan dengan kualitas sumber daya manusia yang bai. Hal ini dapat
diciptakan dengan adanya kepuasan dari para karyawan, sehingga hasil kerja yang
dihasilkan menjadi baik dan berkualitas.
Sebagaiamana dinyatakan oleh Luthans (2015) bahwa agar berhasil beroperasi, perusahaan memerlukan karyawan yang puas karena kepuasan karyawan dapat mengarah pada komitmen, kesadaran, dan kejujuran karyawan yang pada gilirannya berhubungan dengan kinerja pekerjaan mereka. Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara terhadap karyawan PT Bina Busana Internusa bagian produksi jahit yang menyatakan bahwa karyawan masih belum puas dikarenakan perusahaan masih jarang melakukan promosi jabatan , masih terdapat karyawan yang masuk kerja tidak tepat waktu atau datang terlambat, serta pemberian gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja yang ada pada pekerjaan mereka.
Adanya gap penelitian peneliti tertarik
melakukan penelitian� tentang Pengaruh
Kompensasi, Pengakuan, dan� Komitmen
normative�� terhadap Kepuasan kerja karyawan ( PT. Bina Busana Internusa
Semarang).
Dari uraian diatas
dapat ditarik pertanyaan �bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kepuasan
kerja? Bagaimana penagruh pngakuan terhadap kepuasan kerja? Bagaimana pengaruh
komitmen normatif terhadap kepuasan kerja?�
Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis penagruh kompensasi, pengakuan dan komitmen normatif
terhadap kepuasan kerja PT. Bina Busana Internusa Semarang.
Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan PT Bina
Busana Internusa Semarang berjumlah 1200 orang. Populasi dalam penelitian ini
bersifat homogen, sehingga penarikan sampel menggunakan Quota Sampling. Tehnik
sampling ini mengambil jumlah sampel sebesar jumlah yg telah ditentukan oleh peneliti
yaitu sebesar� �10 % dari jumlah populasi, yakni� sejumlah 120 responden karyawan. PT Bina
Busana Internusa Semarang., bergerak di bidang usaha garmen.
Uji Validitas
Mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner
menggunakan analisis faktor dengan kriteria pengujian apabila nilai KMO
(Kaiser-Meyer-Olkin) > 0,50 maka sampel memenuhi syarat kecukupan sampel dan
nilai factor loading (componenet
matrix) lebih dari 0,40 maka item dari variabel dianggap valid dan layak untuk
dianalisis lebih lanjut. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel
4.9 sebagai berikut :
Tabel 1
Uji Validitas
Variabel |
Indikator |
Nilai |
Loading |
Keterangan |
Kompensasi (X1) |
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 |
0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 0,926 |
0.909 0.933 0.932 0.808 0.915 0.918 0.917 0.819 0.833 0.853 0.850 0.873 0.828 0.864 0.876 |
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid |
Pengakuan (X2) |
X2.1 X2.2 X2.3 |
0.738 0.738 0.738 |
0,951 0,968 0,926 |
Valid Valid Valid |
Komitmen Normatif (X3) |
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 |
0,921 0,921 0,921 0,921 0,921 0,921 0,921 0,921 |
0,945 0,984 0,981 0,972 0,962 0,977 0,970 0,981 |
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid |
Kepuasan Kerja (Y) |
Y1 Y2 Y3 Y4 |
0,821 0,821 0,821 0,821 |
0,921 0,913 0,936 0,902 |
Valid Valid Valid Valid |
Sumber
: Data primer yang diolah, 2022
Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan uji validitas pada masing-masing variabel
penelitian diketahui nilai KMO masing-masing variabel di atas (0,50) sehingga
kecukupan sampel terpenuhi. Selain itu nilai component matrix atau loading
factor dari masing-masing indikator variabel penelitian lebih dari 0,40
sehingga dapat dikatakan bahwa semua indikator dari semua variabel� valid atau sahih.
Tabel
2
Hasil
Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Alpha Standar |
Keterangan |
Kompensasi (X1) |
0,975 |
0,7 |
Reliabel |
Pengakuan (X2) |
0,934 |
0,7 |
Reliabel |
Komitmen Normatif (X3) |
0,991 |
0,7 |
Reliabel |
Kepuasan Kerja (Y) |
0,938 |
0,7 |
Reliabel |
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas (tabel 4.10)
diperoleh hasil bahwa semua variabel mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0,7.
Jadi dapat dinyatakan bahwa semua variabel dinyatakan reliabel yakni variabel
kompensasi (X1), pengakuan (X2), komitmen normative (X3) dan kepuasan
kerja� (Y).
Uji Model��
Pengujian model menggunakan� uji F�
dan� uji Adjusted R-Square.�
Setelah� dilakukan uji F nilai nya
sebesar 328.557 dan nilai signifikansi sebesar 0,00
artinya bahwa model memenuhi persyaratan �Goodness of fit pada level
signifikansi� 0,00
���������������������������������������������
Tabel 3
Hasil Uji Model
Uji �F |
328.557 |
Sig=0, 000 |
Nilai Adjusted R-Square |
0, 892 |
���������
Nilai� Adjusted
R Square sebesar 0,892� menujukkan
bahwa variable kompensasi, pengakuan dan�
komitmen normatif dapat menjelaskan 89,2�
% terhadap� variabel kepuasan
kerja kayawan dan sisanya sebesar�
10,8� %��� dijelaskan oleh variabel lain di luar model
Uji Hipotesis
Tabel 4
Hasil Uji Hipotesis
��������������������������� Hipotesis |
��������� Hasil
Pengujian |
��
keputusan |
||
Koefisien beta (β). |
Signifikansi (Sig) |
|||
����
1 |
Kompensasi berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja. |
0.326 |
0.000 |
hipotesis diterima |
��� 2 |
Pengakuan
berpengaruh positif����������� terhadap
kepuasan kerja |
0.391 |
0.000 |
hipotesis diterima |
��� 3 |
Komitmen
normatif berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja |
0.262 |
0.001 |
hipotesis diterima |
Berdasar hasil uji regresi tersebut� dapat disusun persamaan Regresi sebagai
berikut :
Y = 0.326X1+0.391X2+0.262X3+e
Selanjutnya berdasarkan hasil uji� analisis�
Regresi� (tabel� 4.12 ) diperoleh��� temuan penelitian sebagai berikut:
(1)
Kompensasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja (nilai β =0,127 dan nilai Sig= 0,133). Dengan demikian hipotesis 1
diterima . Artinya� semakin tinggi
kompensasi yang diterima kayawan semakin tinggi�
tingkat kepuasan kerja. Karyawan �yang memperoleh kompensasi yang tinggi semakin
merasa puas bekerja di perusahaan tersebut. Temuan hasil penelitian ini
mendukung� temuan penelitian� (Rahayu & Riana, 2017 ; Septerina dan
Irawati, 2018)) yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja.
(2)
Pengakuan berpengaruh positif� terhadap kepuasan kerja (nilai β� =0,391dan nilai Sig=
0,000 ). Dengan demikian hipotesis 2 diterima.�
Artinya semakin tinggi pengakuan atas karyawan� semakin tinggi tingkat kepuasan kerja
karyawan. Temuan
penelitian ini� menunjukkan bahwa
pengakuan kayawan menjadi salah satu factor penentu kepuasan kerja. Hasil temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
Astuti & Zulaifah , 2017 dan Hong & Waheed,� 2011) yang menunjukkan bahwa pengakuan
memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja.
(3)
Komitmen normatif berpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja (nilai�� β� = 0,262�� dan nilai Sig= 0,001).� Dengan demikian hipotesis 3 diterima.�� Artinya semakin tinggi� komitmen normative karyawan� semakin��
tinggi komitmen kepuasan kerja karyawan. Hasil
penelitian ini mendukung temuan penelitian��
Setiawan (2020) yang menunjukkan bahwa komitmen normatif berpengaruh
terhadap kepuasan kerja.
Pembahasan
a.
Kompensasi terhadap kepuasan kerja
Hasil penelitian ini menunjukan hasil (nilai β =0,127 dan nilai Sig= 0,133).
Artinya� semakin tinggi kompensasi yang
diterima kayawan semakin tinggi� tingkat
kepuasan kerja. Karyawan �yang memperoleh
kompensasi yang tinggi semakin merasa puas bekerja di perusahaan tersebut. Maka dapat dinyatakan
bahwa H1 yang menyatakan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja diterima.
b.
Pengakuan terhdap kepuasan kerja
Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasuk (nilai β� =0,391dan
nilai Sig= 0,000 ). Artinya semakin tinggi pengakuan atas karyawan� semakin tinggi tingkat kepuasan kerja
karyawan. Temuan
penelitian ini� menunjukkan bahwa
pengakuan kayawan menjadi salah satu factor penentu kepuasan kerja. Maka dapat
dinyatakan bahwa H2 yang menyatakan pengakuan berpengaruh positif dan signifikan terhdap kepuasan kerja diterima.
c.
Komitmen normatif terhadap kepuasan kerja
Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil nilai��
β� = 0,262�� dan nilai Sig= 0,001).� Artinya semakin tinggi� komitmen normative karyawan� semakin��
tinggi komitmen kepuasan kerja karyawan.�� Maka dapat dinyatakan bahwa H3 yang menyatakan komitmen normatif bepengaruh terhadap kepuasan kerja diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan data, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: 1). Komitmen berpengaruh terhadap kepuasan kerja PT. Bina Busana Internusa Semarang. 2). Pengakuan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja PT. Bina Busana Internusa Semarang. 3). Komitmen normatif berpengaruh terhadap kepuasan kerja PT. Bina Busana Internusa
Astuti, Retno. Emi Zulaifah. 2017. Hubungan Antara Pengakuan Kerja Dan Kepuasan
Kerja Pada Karyawan Bumn.
Baskar & Rajkumar,
P. 2015. A study on the impact of reward
and recognition on employee motivation. International Journal Science and
Research, 4(11), 1644-1648.
Cannon, M. 2015. Employee recognition: understanding the
constucts, its measurement and its relationship to employee outcomes.
(Doctoral Dissertatiton), Saint Mary's University, Halifax, Nova Scotia
Danish, R. Q., &
Usman, A. 2010. Impact of reward and
recognition on job satisfaction and motivation: An empirical study from
pakistan. International Journal of Business and Management , 5 (2),
159-167.
Dwiyanti & Baggia. 2020. Peningkatan Kepuasan Kerja Karyawan Melalui
Komitmen Organisasi. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 2 No. 2, Bulan
Desember Tahun 2020 P-ISSN: 2685-5526
Farley Kambey, Adolfina, Irvan Trang.
2016. Komitmen organisasi, kompensasi,
dan iklim organisasi pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan studi pada
PT. TelkomTbk. Manado. ISSN 2303-1174
Hermingsih, Anik. Desti Purwanti.
2020. Pengaruh Kompensasi Dan Beban Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi. DIMENSI, VOL. 9, NO. 3 : 574-597
Indriyani Tahir, Herman Sjaharuddin, Hj. Heslina. 2017. Implementasi
Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. Jurnal Organisasi dan
Manajemen. Issue 3
Kadarisman, M. 2012. Analysis on factor that infulence job
satisfaction of goverment employees. Journal of Administrative Science &
Organization , 19 (1), 55-68
Marwansyah. 2010. Mananajemen Sumber Daya Manusia, Bandung
: Alfabeta
Mathis, R.L. & J.H.
Jackson. 2006. Human Resource Management:
Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba
Empat
Saunderson, R. 2004. Survey findings of the effectiveness of
employee recognition in the public sector. Public Personnel Management , 33
(3), 255-275.
Septerina. Rusda Irawati. 2018. Pengaruh
Kompenasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi di PT Etowa
Packaging Indonesia. Journal of Applied Business Administration Vol 2,
No 1, Maret 2018, hlm. 13-19.
Setiawan, Heru Dian.
2020. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Di Lingkungan
Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi.
Sutrisno, Edy.2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Kencana
Ameylia Aulia Syakhiah,
Mohammad Fauzan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |