Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 8, Agustus 2022
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DAN
ONLINE UNTUK JAKARTA DANCE WEEK DALAM UPAYA AUDIENCE DEVELOPMENT
SENI PERTUNJUKKAN TARI DI JAKARTA
Soni Marti
Lova
Institut Kesenian Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Pemanfaatan penggunaan sarana media komunikasi saat ini telah berkembang
begitu pesat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi, dimana kita diperhadapkan kepada banyak pilihan
untuk dapat menyampaikan/mengakses informasi baik melalui media sosial maupun media online. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji pemfaatan media sosial dan online
untuk Jakarta Dance Week dalam
upaya Audience Development seni
pertunjukan tari di Jakarta. Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden
penelitian ini yaitu penyelenggara Jakarta Dance
Week, seniman dan audiens
di Jakarta. Sedangkan untuk
teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner terbuka yang digunakan untuk mendukung hasil wawancara dan mengetahui respon informan tentang efisiensi dan efektifitas pemanfaatan media sosial dan online untuk
Jakarta Dance Week dalam upayanya
untuk menjaring audiensi di pertunjukan seni Jakarta. Teknik analisis data
menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi,
penyajian data dan verifikasi.
Hasil penelitian ini yaitu media sosial dan online
sangat berpengaruh pada psikologis
pembaca yang dapat menimbulkan dampak positif bagi pemberi
informasi., khususnya pada pertunjukan seni di Jakarta ini. Masyarakat beranggapan 87% setuju pemanfaatan media sosial dan online untuk
Jakarta Dance Week dalam upaya
Audience Development seni pertunjukan
tari di Jakarta dapat meningkat
secara signifikan, karena masyarakat luas dapat cepat
memperoleh informasi tersebut.� Selain itu, informasi yang diberikan dapat lebih mudah diakses
dan dapat lebih cepat untuk menjaring
masyarakat luas, informasi yang diberikan dapat dikreatifkan sehingga membuat audience tertarik untuk membaca dan diharapkan dapat mengikuti informasi tersebut. Dari pemanfaatan media ini dapat mempengaruhi keinginan pembaca untuk ikut serta
dalam pertunjukan seni di Jakarta.
Kata kunci : media sosial
dan online; jakarta dance week; seni; audience development
Abstract
Utilization of the use of communication media at this time has grown so
rapidly along with advances in communication technology, where we are faced
with many choices to be able to convey/access information both through social
media and online media. This study aims to examine the use of social media and online
for Jakarta Dance Week in an effort to Audience Development of dance
performances in Jakarta. This type of research uses a qualitative case study
approach. The respondents of this research are the organizers of Jakarta Dance
Week, artists and audiences in Jakarta. As for the data collection techniques
using interviews and open questionnaires that are used to support the results
of interviews and find out the informant's response about the efficiency and
effectiveness of using social media and online for Jakarta Dance Week in its
efforts to attract audiences at Jakarta art performances. The data analysis
technique uses three stages, namely reduction, data presentation and
verification. The results of this study are that social and online media have a
very positive impact on the psychology of readers, which can have a positive
impact on information providers, especially in performing arts in Jakarta.
People think 87% agree that the use of social media and online for Jakarta
Dance Week in an effort to Audience Development of dance performances in
Jakarta can increase significantly, because the wider community can quickly
obtain this information. In addition, the information provided can be more
easily accessed and can be faster to attract the wider community, the
information provided can be creative so that it makes the audience interested
in reading and is expected to follow the information. The use of this media can
influence the reader's desire to participate in art performances in Jakarta.
Keywords: social
media and online; Jakarta Dance Week; art; audience development
Pendahuluan
Penggunaan
sarana media komunikasi saat ini telah berkembang begitu pesat seiring dengan
kemajuan teknologi komunikasi, dimana kita diperhadapkan kepada banyak pilihan
untuk dapat menyampaikan/mengakses informasi baik melalui media konvensional
seperti media cetak maupun media elektronik dan yang paling berkembang adalah
media online. media online adalah segala jenis media atau sarana
komunikasi yang tersaji secara online melalui koneksi internet, seperti
email, website, blog, media sosial, jejaring sosial, termasuk aplikasi
chatting seperti WhatsApp dan Line. Pengertian Media Online secara
sempit atau dalam konteks media massa/pers adalah situs web berita, portal
berita, atau suratkabar dan majalah online. Penggunaan media online sebagai saluran edukasi kesehatan memiliki kekurangan yaitu sasaran intervensi
perlu memiliki perangkat yang mendukung dan koneksi internet yang stabil dan penggunaan media online dalam
jangka panjang dapat menyebabkan mata lelah dan gangguan kesehatan mata (Leonita
& Jalinus, 2018).
Selain itu media
sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai alat komunikasi dengan pengguna yang
semakin meningkat tiap harinya. Media sosial merupakan bagian dari website
dan media online. Media online sebagai situs web yang berfungsi
untuk forum online atau sarana interaksi sosial, pergaulan, pertemanan,
antara orang-orang di seluruh dunia. Forum online ini juga berfungsi sebagai
sarana berbagi atau bertukar infomasi, saling komentar, dan sebagainya.
Termasuk media sosial adalah Blog, Facebook, Twitter, Youtube, Instagram,
LinkedIn, Flickr.
Cara dan
strategi yang tepat untuk� menggunakan� media sosial� sebagai� media iklan online
(Retno
Wardhani, 2019) (Suparman,
2021) (Prihadi
& Susilawati, 2018) dan (Lukito,
2020).
Berdasarkan
perkembangan media tersebut, maka pemanfaatan dalam memberikan informasi
terkait Jakarta Dance Week dapat terus digencarkan secara luas dan lebih
efektif. Karena penggunaan media sosial dan online lebih praktis dan
efisiensi untuk menjangkau masyarakat luas dan tepat sasaran. Pemanfaatan media
tersebut diharapkan dapat memberikan ruang sebagai upaya untuk mengembangkan
audiens sehingga audiens lebih tertarik dan penasaran dengan pertunjukan seni
yang akan diselenggarakan.
Menurut Art
Council England dalam (Mikebm, 2018) Audience
development menggambarkan aktivitas yang dilakukan secara khusus untuk memenuhi
kebutuhan audiens yang ada dan potensial untuk membantu organisasi seni dan
budaya� untuk mengembangkan hubungan yang
sedang berlangsung dengan audiens.
Jakarta Dance
Week merupakan suatu program yang akan memberikan panggung kreatif bagi
seniman Indonesia. Seniman tersebut diantaranya dapat berprofesi sebagai penari
dan koreografer professional maupun amatiran untuk menampilkan karyanya di
berbagai tempat di Jakarta. Konsep Jakarta Dance Week mengadopsi
pagelaran new york fashion week yang kedepanya dapat membantu pergerakan
ekonomi dan industri kreatif di Jakarta.
Menurut
penyelenggara Jakarta Dance Week program ini diadakan berdasarkan
permasalahan yang terjadi pada posisi seniman tari dalam berkesenian dan ragam
permasalahan terkait ekosistem tari, seperti adanya jarak antara seniman tari
dari ranah akademisi dan non akademisi. Infrastruktur yang terbatas dan kurang
memadai menghalangi seniman untuk berkreativitas. panggung tari tidak banyak
sehingga membuat etalase untuk karya tari sangat sedikit.
Informasi lain
diperoleh tidak adanya keterhubungan antara tari dengan masyarakat, ada jarak
di mana bagi masyarakat bentuk seni tari adalah seni tradisi, sehingga
masyarakat awam tidak paham bagaimana seni tari kontemporer, tari kreasi dan
lain sebagainya. Panggung yang sesuai juga tidak banyak, khususnya di Jakarta,
sehingga tidak ada keberlangsungan yang tentunya juga berdampak kepada
ekosistem tari.
Selain itu
melihat posisi seniman tari dalam berkesenian dan ragam permasalahan terkait
ekosistem tari seperti ada jarak antara seniman tari dari ranah akademisi dan
non akademisi. Infrastruktur yang terbatas dan kurang memadai menghalangi
seniman untuk berkreativitas. Berharap kehadiran Jakarta Dance Week
mampu menjawab berbagai permasalahan tersebut, sehingga seniman tari bisa
terhubung dengan masyarakat.
Oleh karena itu
akan pentingnya pemanfaatan media komunikasi dalam upaya untuk media marketing
menyukseskan program Jakarta Dance Week tersebut maka penulis ingin
mengkaji pemfaatan media sosial dan online untuk Jakarta Dance Week
dalam upaya Audience Development seni pertunjukan tari di Jakarta.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kualitatif
menekankan pada aspek mendalami setiap variabel untuk mendapatkan informasi yang indept, lebih menekankan
pada kualitas informasi
yang digali daripada kuantitas/ besarnya angka yang diperoleh. Subjek penelitian ini yaitu seniman
dan audiensi yang berada di
lokasi wilayah Jakarta. Sedangkan
untuk teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner terbuka yang digunakan untuk mendukung hasil wawancara dan mengetahui respon informan tentang efisiensi dan efektifitas pemanfaatan media sosial dan online
untuk Jakarta Dance Week dalam
upayanya untuk menjaring audiensi di pertunjukan seni Jakarta. Teknik analisis data menggunakan tiga tahapan yang diadopsi dari (Miles & Huberman, 1984) yaitu reduksi, penyajian data dan verifikasi.
Hasil dan Pembahasan
Pemanfaatan penggunaan sarana media komunikasi saat ini telah berkembang
begitu pesat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi, dimana kita
diperhadapkan kepada banyak pilihan untuk dapat menyampaikan/mengakses
informasi baik melalui media sosial maupun media online. Penggunaan
media tersebut dapat dimanfaatkan untuk mobilitas kreatifitas beriklan yang
sangat tinggi dan informasi dengan segala hal atribut dan instrument pendukungnya
yang begitu sensional, tidak jarang menebus batas rasionalitas, daya pikat
psikologis dan sentiment-sentiment konsumtif menjadi sasaran utama (Taufik, 2004).
Dengan mengetahui permasalahan dapat menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan diharapkan
pemanfaatan media promosi memberikan dampak untuk menjaring audiens secara optimal.
Iklan media sosial dan online sebagai pemasaran berguna sebagai proses
pemasaran yang dilakukan oleh pihak ketiga situs� web berbasis�
internet. Media online merupakan segala jenis media atau sarana komunikasi
yang tersaji secara online melalui koneksi internet, seperti email, website,
blog, media sosial, jejaring sosial, termasuk aplikasi chatting seperti
WhatsApp dan Line. Pengertian Media Online secara sempit atau dalam
konteks media massa/pers adalah situs web berita, portal berita, atau suratkabar
dan majalah online.
Media online adalah situs web yang berfungsi sebagai forum online
atau sarana interaksi sosial, pergaulan, pertemanan, antara orang-orang di
seluruh dunia. Forum online ini juga berfungsi sebagai sarana berbagi
atau bertukar infomasi, saling komentar, dan sebagainya (Fatmawati,
2017). Termasuk
media sosial adalah Blog, Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, LinkedIn, Flickr
Pada perkembangan teknologi yang semakin meningkat, media sosial merupakan
platform digital yang memfasilitasi bagi penggunanya untuk mempresentasikan
diri dan melakukan interaksi dengan pengguna lain dan membentuk ikatan sosial
secara virtual (Nasrullah, 2015). Pengaruh media
sosial terhadap perubahan sosial masyarakat terjadi pada kemudahan memperoleh
dan menyampaikan informasi sehingga berdampak pada keuntungan secara sosial dan
ekonomi (Cahyono, 2016).
Senada dengan informasi yang dikumpulkan melalui wawancara, responden AN
beranggapan bahwa media sosial dan online sangat berpengaruh pada
psikologis pembaca yang dapat menimbulkan dampak positif bagi pemberi
informasi., khususnya pada pertunjukan seni di Jakarta ini. Selain informasi
yang diberikan dapat lebih mudah diakses dan dapat lebih cepat untuk menjaring
masyarakat luas. Selain itu, menurut ND memberikan tambahan informasi yang
diberikan dapat dikreatifkan sehingga membuat audience tertarik untuk membaca
dan diharapkan dapat mengikuti informasi tersebut. Dari pemanfaatan media ini
dapat mempengaruhi keinginan pembaca untuk ikut serta dalam pertunjukan seni di
Jakarta.
Informasi tersebut didukung pula dengan data yang diperoleh melalui
kuesioner, masyarakat beranggapan 87% setuju pemanfaatan media sosial dan online
untuk Jakarta Dance Week dalam upaya Audience Development seni
pertunjukan tari di Jakarta dapat meningkat secara signifikan, karena
masyarakat luas dapat cepat memperoleh informasi tersebut. Sehingga dari
pemanfaatan media sosial dan online telah menyingkirkan masalah� dalam hal tidak adanya keterhubungan antara
tari dengan masyarakat, ada jarak dimana bagi masyarakat bentuk seni tari
adalah seni tradisi, sehingga masyarakat awam akan paham bagaimana seni tari
kontemporer, tari kreasi dan lain sebagainya. Dan yang paling krusial adalah
hadirnya pemerintah dalam berkesenian, khususnya seni pertunjukkan seperti tari.
Cara dan strategi yang tepat untuk menggunakan media sosial sebagai media
iklan online (Suparman, 2021). Adapun lima
manfaat promosi media sosial yaitu
Berikut visual poster dari Jakarta Dance Week, sebagai promosi di
sosial media instagram @jakartadanceweek.
Poster diatas diharapkan dapat memberikan kesan menarik bagi audiens,
sehingga dapat ikut serta dalam menyukseskan acara Jakarta Danc Week. Promosi pertunjukkan
seni pada poster merupakan salah satu program yang diselenggarakan.
Gambar 1. Visual Poster dari Jakarta Dance Week
Dengan tujuan berharap tari bisa menjadi seni utuh dan bisa berdiri sendiri
dan yang paling utama adalah ada satu panggung khusus yang dihadirkan untuk
seniman tari di Jakarta dan itu bisa diakses oleh semua seniman tari secara
gratis, sehingga ekosistem tari di Jakarta bisa berkembang. Perkembangan seni
tari ini diharapkan berbanding lurus dengan seniman yang akan memperoleh
tempat/panggung kreatifitas untuk mengeksplor bakat mereka. Pertunjukan seniman
ini dapat dari seniman dan koregrafi baik yang telah profesional maupun amatir.
Selain itu, diharapkan pula dukungan dari masyarakat dan dapat mengisi hati
masyarakat dan membantu pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
industri seni Indonesia.
Menurut Penyelenggara Jakarta Dance Week, panggung untuk seniman
tari yang tidak banyak sehingga membuat etalase untuk karya tari sehingga kehadiran
Jakarta Dance Week mampu menjawab berbagai permasalahan tersebut
sehingga seniman tari bisa terhubung dengan masyarakat. Untuk masyarakat yang
ingin ikut terlibat dan berpartisipasi bisa melihat infonya di Instagram
@jakartadanceweek. Yuk kita support seniman tari dan seni pertunjukkan di
Jakarta, dan Indonesia tentunya.
Kesimpulan
Hasil penelitian
ini yaitu media sosial dan online sangat berpengaruh
pada psikologis pembaca
yang dapat menimbulkan dampak positif bagi pemberi informasi.,
khususnya pada pertunjukan seni di Jakarta ini. Masyarakat beranggapan 87% setuju pemanfaatan media sosial dan online
untuk Jakarta Dance Week dalam
upaya Audience Development seni
pertunjukan tari di Jakarta dapat
meningkat secara signifikan, karena masyarakat luas dapat cepat memperoleh
informasi tersebut. Selain itu, informasi yang diberikan dapat lebih mudah diakses
dan dapat lebih cepat untuk menjaring
masyarakat luas, informasi yang diberikan dapat dikreatifkan sehingga membuat audience tertarik untuk membaca dan diharapkan dapat mengikuti informasi tersebut. Dari pemanfaatan media ini dapat mempengaruhi keinginan pembaca untuk ikut serta
dalam pertunjukan seni di Jakarta.
Cahyono, Anang Sugeng. (2016).
Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Jurnal
Publiciana, 9(1), 140�157.
Fatmawati,
Endang. (2017). Dampak media sosial terhadap perpustakaan. Libraria, 5(1),
1�28.
Leonita,
Emy, & Jalinus, Nizwardi. (2018). Peran media sosial dalam upaya promosi
kesehatan: Tinjauan literatur. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan
Teknologi, 18(2), 25�34. https://doi.org/10.24036/invotek.v18i2.261
Lukito,
Wibi Anindra. (2020). Pengaruh Promosi dengan Media Sosial Terhadap Keputusan
Pembelian Sepatu Olahraga Ortuseight Pada Masyarakat Tanjung Morawa. ARBITRASE:
Journal of Economics and Accounting, 1(2), 90�95.
Mikebm.
(2018). Marketing vs Pengembangan Audiens-yang mana?
Miles,
Mattheu B., & Huberman, A. Michael. (1984). Qualitative data analysis: A
sourcebook of new methods. In Qualitative data analysis: a sourcebook of new
methods (p. 263).
Nasrullah,
Rulli. (2015). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016, 2017.
Prihadi,
Deddy, & Susilawati, Agnes Dwita. (2018). Pengaruh kemampuan e-commerce dan
promosi di media sosial terhadap kinerja pemasaraan. Benefit: Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 3(1), 15�20.
https://doi.org/10.23917/benefit.v3i1.5647
Retno
Wardhani, Dyah. (2019). Pengaruh Keamanan, Privasi Dan Daya Tarik Aplikasi
Terhadap Kepercayaan Merek Online Shopping (Studi Pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suparman,
Suparman. (2021). Pengaruh E-ticket dan Promosi pada Media Sosial Instagram
Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Airasia (Studi Kasus pada Rute Penerbangan
Jakarta-Denpasar). Abiwara: Jurnal Vokasi Administrasi Bisnis, 3(1),
67�87.
Taufik,
Simatupang H. (2004). Aspek Hukum Periklanan Dalam Perspektif Perlindungan
Konsumen. PT Cipta Aditya Bakti.
��������
Copyright holder: Soni Marti Lova (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |