Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
9, September 2022
KUAT
GESER TANAH GAMBUT BERSERAT DI KABUPATEN OGAN ILIR
Hartini, Yulindasari Sutejo, Febrian
Hadinata
Program
Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Sriwijaya, Bukit Besar, Palembang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Tanah gambut yang digunakan pada penelitian yaitu tanah gambut berserat.
Metode Block Sampling dilakukan
untuk memperoleh sampel tanah tak
terganggu. Lokasi sampel dari Desa Tanjung
Pule dan Desa Bakung Kabupaten Ogan Ilir. Pengujian indeks propertis dan klasifikasi meliputi: kadar air (), berat jenis (Gs), keasaman (pH),
kadar abu (AC), kadar organik (OC), dan kadar serat (FC). Parameter kuat geser tanah
gambut diperoleh dari pengujian Triaksial UU dan Vane Shear.
Hasil pengujian di Desa Bakung:� 693,14
%, Gs = 1,79, pH = 3,01, e = 9,95, b = 12,74 kN/m3, d = 1,61 kN/m3 OC
= 96,60 %, AC = 3,3 %, dan FC = 27,14 %.�
Hasil pengujian di Desa
Tanjung Pule: = 714,77 %, Gs = 1,72, pH = 4,14, e = 13,06, b = 9,78 kN/m3, d = 1,11kN/m3, OC = 93,00 %, AC = 7 %, dan
FC = 36,35 %. Kadar serat (FC) di Desa Bakung dan Tanjung Pule > 20
%, sehingga diklasifikasikan
sebagai tanah gambut berserat. Hasil pengujian Triaksial diperoleh nilai kuat geser 10,72
kPa (Desa Bakung) dan 11,62
kPa (Desa Tanjung Pule). Sedangkan hasil dari pengujian Vane Shear Desa Bakung, Su
= 11,39 kPa dan Desa Tanjung
Pule, Su = 14,31 kPa.
Kata kunci: Tanah Gambut, Kuat Geser, Triaksial, Vane Shear.
Abstract
The peat soil used in this
research is
fibrous peat soil. The block sampling method was carried out to obtain
undisturbed soil samples. The sample locations are from Tanjung Pule Village
and Bakung Village, Ogan Ilir Regency. The property index and classification
tests include: water content (), specific gravity (Gs), acidity (pH),
ash content (AC), organic content (OC), and fiber content (FC). The parameters
of the peat soil shear strength were obtained from the Triaxial UU and Vane
Shear tests. Test results in Bakung Village: 693.14 %, Gs = 1.79, pH = 3.01, e
= 9.95, b = 12.74 kN/m3, d = 1.61 kN/ m3 OC = 96.60%, AC = 3.3%, and FC = 27.14
%. Test results in Tanjung Pule Village: = 714,77 %, Gs = 1,72, pH = 4,14, e =
13,06, b = 9,78 kN/m3, d = 1,11kN/m3, OC = 93.00 %, AC =
7 %, and FC = 36.35 %. Fiber content (FC) in Bakung and Tanjung Pule villages
is > 20 %, so it is classified as fibrous peat soil. Triaxial test results
obtained shear strength values 10.72 kPa (Bakung Village) and 11.62 kPa (Tanjung Pule Village).
While the results of the Vane Shear test in Bakung Village, Su = 11.39 kPa and
Tanjung Pule Village, Su = 14.31 kPa.
Keywords: Peat Soil, Shear Strength,
Triaxial, Vane Shear
Tanah gambut merupakan timbunan zat organik
sebagai hasil pelapukan tumbuh�tumbuhan dengan tingkat pembusukan yang bervariasi hingga berubah menjadi fosil (Ahmad, 2000). Menurut Sutejo dkk. (2016), gambut merupakan campuran dari fragmen
material organik yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan yang telah berubah sifatnya
secara kimiawi dan menjadi fosil (Sutejo dkk., 2016). Berdasarkan kandungan seratnya, gambut ada 2 yaitu Fibrous Peat (> 20 %) dan Amorphous
Peat (< 20 %) dengan sifat
yang menyerupai tanah lempung. Sehingga pada penelitian ini, jenis tanah gambut
yang akan digunakan adalah Fibrous Peat.
Pengelompokkan tanah gambut berdasarkan pada aspek teknis dan fisik tanah gambut,
yaitu berdasarkan derajat dekomposisi, jenis tanaman pembentuk
serat, serta kandungan bahan organik pada tanah gambut.
Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lahan gambut terbesar kedua di Provinsi Sumatera selatan dengan luas 63.503 Ha. Penyebaran lahan gambut di Sumatera Selatan ditunjukkan pada Gambar 1 (Walhi,
2016).
Gambar 1
Penyebaran Lahan Gambut di
Sumatera Selatan
Kuat geser rendah dan kompresibilitas tinggi serta kesulitan yang dihadapi selama konstruksi merupakan faktor penyebab sulitnya pembangunan konstruksi di atas tanah gambut. Kekuatan geser sangat penting untuk diketahui selama konstruksi, terutama untuk mendukung peralatan dan struktur konstruksi. Kekuatan geser sangat penting untuk menentukan stabilitas tebing, kemiringan, daya dukung pondasi, dan dinding penahan. Maka diperlukan penelitian mengenai perilaku unik sifat kuat geser pada tanah gambut.
Penelitian ini
menggunakan alat uji Triaksial digital melalui percobaan Triaksial di peroleh nilai tegangan
regangan yang bekerja sekaligus regangan yang terjadi pada sampel tanah, kemudian
diperoleh parameter-parameter untuk
kuat geser tanah yang digunakan dalam ilmu mekanika
tanah seperti regangan pada waktu tanah runtuh, kohesi
tanah (c). Sealin itu digunakan juga alat Vane Shear. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dalam bidang geoteknik,
terutama pembangunan konstruksi di atas tanah gambut dan bisa menjadi acuan
untuk penelitian selanjutnya tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan tanah gambut.
Metode yang digunakan peneliti dalam keseluruhan proses penelitian ini yaitu pengujian
dilakukan dengan skala laboratorium. Kegiatan penelitian dimulai dari kegiatan
penentuan lokasi sampel tanah gambut
yang di uji. Adapun lokasi sampel
tanah gambut berasal dari Desa
Tanjung Pule dan Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir,
Provinsi Sumatera Selatan (Gambar 2). Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah gambut
tak terganggu (undisturbed soil) dengan
metode block
sampling untuk pengujian
Triaksial (Gambar 3). Ukuran tabung metode block
sampling yaitu diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Prosedur pengambilan metode block
sampling sampel tanah gambut menggunakan ASTM D7015-04.
Sedangkan tanah terganggu (disturbed)
untuk pengujian indeks propertis dan klasifikasi yang meliputi kadar air (), pengujian berat jenis (Gs),
Keasaman (pH), kadar abu (AC), kadar organik (OC), dan kadar serat (FC). Peralatan untuk pengujian ini diperlihatkan pada Gambar 4. Pengujian sifat fisik dan mekanik dari sampel tanah
gambut, dilakukan pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Uji sifat fisik tanah yang dilakukan adalah: uji kadar air (ASTM D2974-14), uji berat spesifik (ASTM D854-14), uji berat volume (ASTM D2167). Uji mekanik dilakukan dengan menggunakan alat Triaksial (ASTM D2850) melalui uji UU (Unconsolidated Undrained), serta pengujian Vane Shear ASTM D 4648-87 (Gambar 5).
Pengujian sifat Kimiawi dilakukan di Laboratorium Kimia, Fisika dan Kesuburan Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, uji sifat kimiawi ini meliputi:
uji kadar abu (ASTM D2974-14), uji kadar serat (ASTM D1997-91), uji keasaman pH (ASTM D2976-71), dan uji kadar organik (ASTM D2607-69).
|
|
|
�������������� Desa
Bakung |
������������������������������������������ Desa Tanjung Pule |
Gambar 2
Lokasi Pengambilan Sampel
Tanah Gambut
Gambar 3
Sampel Tanah
Gambut
|
|
|
Kadar
Air |
Berat Jenis |
Kadar
Abu |
|
|
|
pH |
Kadar
Serat |
Von
Post |
Gambar 4
Alat Pengujian Indeks Propertis dan Klasifikasi
|
|
Triaksial |
Vane Shear |
Gambar 5
Alat Pengujian Kuat Geser
Pengujian sifat mekanis pada pengujian ini menggunakan pengujian Triaksial kondisi UU (Unconsolidated
Undrained) pada sampel tanah
gambut dengan kondisi tanah tidak
terganggu. Pengujian Triaksial kondisi UU dalam satu tabung
sampel tanah dilakukan sebanyak 3 kali pengujian dengan tegangan sel masing-masing sebesar 100 kPa, 200 kPa, 300 kPa. Satu lokasi
pengambilan sampel tanah terdiri dari
dua titik. Total sampel benda uji 12 sampel. Benda uji dibuat berbentuk silinder dengan tinggi 7 cm dan berdiameter 35 cm.
Peralatan pengujian Vane Shear meliputi:
sebuah batang yang pada bagian ujung bawahnya
terdapat empat buah sayap, alat
pencatat untuk parameter kuat geser tanah
kondisi tidak terjadi pengaliran (undrained shear strength). Tabel 1 menunjukkan jumlah sampel tanah
gambut untuk pengujian kuat geser.
Tabel 1
�Jumlah Sampel Pengujian
Kuat Geser
Lokasi |
Pengujian |
Titik 1 0 � 0,5 |
Titik 2 0 � 0,5 |
Kode Sampel Titik 1 |
Kode Sampel Titik 2 |
Jumlah Sampel |
Desa Tanjung Pule |
Triaksial UU |
A |
B |
TPA1,
TPA2, TPA3 |
TPB1,� TPB2,� TPB3 |
6 |
Vane Shear |
A |
B |
TPVSA1,
TPVSA2 TPVSA3 |
TPVSB1,
TPVSB2 TPVSB3 |
6 |
|
Desa Bakung |
Triaksial UU |
A |
B |
BKA1,
BKA2, BKA3 |
BKB1,
BKB2, BKB3 |
6 |
Vane Shear |
A |
B |
BKVSA1,
BKVSA2, BKVSA3 |
BKVSB1,
BKVSB2, BKVSB3 |
6 |
Dimana: TP1:
Sampel tanah lokasi Desa Tanjung
Pule, BK1: Sampel tanah lokasi Desa Bakung
Hasil
Dan Pembahasan
Pengujian indeks propertis tanah gambut dilakukan untuk mengidentifikasi tanah asli. Hasil dari indeks propertis
tanah gambut pada penelitian ini berupa nilai parameter-parameter tanah antara lain Kadar air (),
berat jenis (Gs), derajat keasaman
(pH), Kadar organik (OC), Kadar abu
(AC), dan Kadar serat (FC). Hasil pengujian
ini didapatkan dari dari dua
lokasi pengambilan sampel yaitu Desa
Tanjung Pule dan Desa Bakung Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi
Sumatera Selatan, Indonesia. Adapun hasil yang diperoleh dari indeks propertis disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2
Hasil Pengujian Indeks Propertis Tanah Gambut
No |
Parameter |
Hasil Laboratorium |
|
Desa Bakung |
Desa Tanjung Pule |
||
1 |
Kadar Air (, %) |
693,14 |
714,77 |
2 |
Berat Jenis
(Gs) |
1,79 |
1,72 |
3 |
Derajat Keasaman
(pH) |
3,01 |
4,14 |
4 |
Kadar Organik (OC, %) |
96,60 |
93,00 |
5 |
Kadar Abu (AC, %) |
3,30 |
7,00 |
6 |
Kadar Serat (FC, %) |
27,14 |
36,35 |
7 |
Angka Pori (e) |
9,95 |
13,06 |
8 |
Berat Isi Basah
(, kN/m3) |
12,74 |
9,78 |
9 |
Berat Isi Kering
(�, kN/m3) |
1,61 |
1,11 |
Hasil pengujian indeks propertis tanah gambut di Desa Bakung sebagai
berikut: Nilai = 693,14 %, Gs = 1,79, pH = 3,01, OC = 96,60 %, AC = 3,30 %, FC = 27,14
%, e = 9,95, b = 12,74 kN/m3, dan d =
1,61 kN/m3. Sedangkan hasil pengujian indeks propertis tanah gambut di Desa Tanjung Pule yaitu: Nilai = 714,77 %, Gs = 1,72, pH = 4,14, OC = 93,00 %, AC = 7,00 %, FC = 36,35
%, e = 13,06, b = 9,78 kN/m3, dan d =
1,11kN/m3.
Berdasarkan hasil pengujian kadar air (Tabel 2) di peroleh nilai kadar air (ω) terbesar di Desa Tanjung Pule dengan nilai 714,77 %. Pada penelitian
yang dilakukan Sutejo dkk. (2017) di dapat nilai kadar air di daerah Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin sebesar 263,54 %. Nilai kadar air
tanah gambut di daerah Kabupaten Indralaya Utara lebih besar di bandingkan daerah Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.
Tanah gambut
beragam jenisnya sesuai dengan klasifikasi
tanah gambut yang dipergunakan. Pada penelitian ini jenis tanah
gambut dibedakan berdasarkan Mac Farlene (1960),
Von Post (1992) dan ASTM dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3
Klasisfikasi Tanah Gambut
No |
Klasifikasi |
Jenis Tanah Gambut |
|
Desa Bakung |
Desa Tanjung Pule |
||
1. |
Von Post
(1992) |
H4 |
H4 |
2. |
Mac Farlene (1969) Berdasarkan Nilai Kadar Serat |
Fibrous Peat (berserat) |
Fibrous Peat (berserat) |
3. |
ASTM D
4427-13 Berdasarkan Nilai Kadar Serat |
Fibric |
Fibric |
4. |
ASTM D
-13 Berdasarkan Nilai Kadar Abu |
Low Ash Peat |
Medium Ash Peat |
5. |
ASTM D
4427-13 Berdasarkan Nilai Ph |
Highly Acidic |
Highly Acidic |
Klasifikasi menurut skala
Von Post (Tabel 3). tanah gambut di lokasi Desa Tanjung Pule dan Desa Bakung di identifikasi sebagai tanah gambut H4. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap tanah gambut di lokasi Desa Tanjung Pule dan Desa Bakung menunjukkan
bahwa tanah sedikit mangalami pembusukkan, mengeluarkan air gelap yang sangat keruh, dan jika diremas tak
ada bagian gambut yang melalui sela-sela jari.
Dari Tabel 3 juga, dapat dilihat nilai
persentase berdasarkan kadar serat (Mac Farlene, 1969). Tanah gambut di Desa Bakung memiliki
kadar serat (FC) sebesar 27,14 %. Sementara di Desa Tanjung Pule nilai kadar serat
(FC) sebesar 36,353 %. Hasil pengujian
kadar serat dari kedua lokasi
memiliki nilai kadar serat > 20, sehingga dapat dikatakan bahwa tanah gambut diidentifikasikan
sebagai tanah gambut berserat (Fibrous Peat).
Berdasarkan hasil pengujian
Kadar serat dan klasifikasi
menurut ASTM D 4427-13 tanah
gambut Desa Bakung dan Desa Tanjung Pule termasuk ke jenis fibric karena memiliki
kadar serat (FC) > 67 %.
Klasifikasi ASTM D 4427-13 tanah
gambut di Desa Bakung masuk ke
dalam jenis low ash peat karena
mempunyai kandungan abu (AC) < 5 %, sedangkan kadar abu (AC) di Desa Tanjung Pule sebesar 7% masuk ke dalam jenis
medium ash peat karena
mempunyai kandungan abu 5 %-15 %.
Nilai pH
di kedua lokasi antara Desa Bakung
sebesar 3,01 dan Desa Tanjung Pule sebesar 4,14. Berdasarkan ASTM D 4427-13, maka tanah gambut di kedua lokasi pengambilan
sampel termasuk ke dalam jenis
highly acidic karena
memiliki pH < 4,5 %.
Hasil
yang didapat dari Pengujian Triaksial UU yaitu nilai kohesi
(c) dan sudut geser dalam () dari sampel tanah gambut.
Dari parameter tersebut maka
dapat dihitung nilai kuat geser
(τ) tanah gambut. Nilai kohesi (c) tanah gambut yang didapat dari pengujan Triaksial
yang dilakukan pada dua lokasi di daerah Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir dapat
dilihat pada Tabel 4. Nilai sudut geser dalam (ϕ) tanah gambut yang didapat dari pengujian
Triaksial yang dilakukan
pada dua lokasi di daerah Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat
pada Tabel 5. Rekapitulasi nilai kuat geser
dari hasil pengujian Triaksial dan Vane Shear diperlihatkan
pada Tabel 6 dan Tabel 7.
Serta grafik nilai kuat geser desa Tanjung
Pule dan Desa Bakung dijelaskan pada Gambar 6 dan Gambar 7.
Tabel 4
Rekapitulasi Nilai Kohesi (c) Tanah Gambut Ogan Ilir
Lokasi |
Titik |
Kohesi (C,
kPa) |
Desa Tanjung
Pule |
A |
11,70 |
|
B |
10,23 |
Desa Bakung |
A |
10,06 |
|
B |
10,05 |
Tabel 5
Rekapitulasi Nilai
Sudut Geser Dalam (ϕ) Tanah Gambut Ogan Ilir
Lokasi |
Titik |
Sudut Geser Dalam(ϕ,⸰) |
Desa Tanjung
Pule |
A |
5 |
|
B |
5 |
Desa Bakung |
A |
7 |
|
B |
5 |
Tabel 6
Rekapitulasi Nilai
Kuat Geser dari Hasil Pengujian Triaksial
Lokasi |
Titik |
Kuat Geser (Ꚍ, kPa) |
Desa Tanjung
Pule |
A |
12,37 |
|
B |
10,86 |
Desa Bakung |
A |
10,80 |
|
B |
10,63 |
Tabel 7
Rekapitulasi Nilai
Kuat Geser dari Hasil Pengujian Vane Shear
Lokasi |
Titik |
Kuat Geser (Su, kPa) |
Desa Tanjung
Pule |
A |
14.84 |
|
B |
13.78 |
Desa Bakung |
A |
11,66 |
|
B |
11,13 |
Gambar 6
Grafik Nilai Kuat Geser Desa Tanjung
Pule
Gambar 7
Grafik Nilai Kuat Geser Desa Bakung
Pada Tabel
4 diatas terlihat bahwa nilai rata-rata kohesi (c) tanah gambut pada lokasi Desa Tanjung Pule yaitu sebesar 10,97 kPa. Sedangkan untuk Desa Bakung didapatkan
nilai c sebesar 10,04 kPa.
Hasil nilai kohesi Desa Tanjung Pulih
lebih besar jika dibandingkan dengan nilai kohesi
tanah gambut di lokasi Desa Bakung.
Nilai rata-rata sudut geser dalam () dari sampel tanah
gambut pada 2 lokasi yaitu: 5o (Desa Tanjung
Pule) dan 6o (Desa Bakung).
Nilai sudut geser dalam Desa Tanjung
Pule lebih kecil dibandinhkan dengan Desa Bakung.
Nilai
rata-rata kuat geser Desa Tanjung Pule berdasarkan hasil pengujian Triaksial sebesar 11,62 kPa dan Desa Bakung sebesar
10,72 kPa. Sedangkan hasil dari pengujian
Vane Shear (undrained shear strength) Desa Tanjung Pule, Su = 14,31 kPa dan Desa Bakung, Su
= 11,39 kPa.
Tanah gambut yang diuji pada paenelitian ini diambil dari
dua lokasi, yaitu Desa Tanjung
Pule dan Desa Bakung, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Hasil pengujian indeks propertis di Desa Bakung diperoleh nilai kadar air (sebesar 693,14 %, Berat Jenis (Gs) sebesar
1,79, Keasaman (pH) sebesar
3,01, Kadar Organik (OC) sebesar
96,60 %, Kadar Abu (AC) sebesar 3,30 %, Kadar serat (FC) sebesar 27,14 %, angka pori (e) sebesar 9,95, Berat Isi Basah (b) sebesar 12,74 kN/m3, dan Berat Isi Kering (d) sebesar 1,61 kN/m3.
Sedangkan hasil pengujian
indeks propertis tanah gambut di Desa Tanjung Pule yaitu: Nilai = 714,77 %, Gs = 1,72, pH = 4,14, OC = 93,00 %, AC = 7,00 %, FC = 36,35
%, e = 13,06, b = 9,78 kN/m3, dan d =
1,11kN/m3. Tanah gambut di Desa
Bakung memiliki kadar serat (FC) sebesar 27,14 % dan di Desa Tanjung Pule FC sebesar 36,353 %.
Hasil pengujian kadar serat lebih dari
20 %. Sehingga tanah gambut diidentifikasikan sebagai tanah gambut
berserat (Fibrous
Peat).
Nilai kuat geser
tanah gambut berdasarkan pengujian Triaksial terbesar berada di lokasi Desa Tanjung Pule di Titik A dengan nilai kuat geser
sebesar 12, 37 kPa. Sedangkan nilai kuat geser
tanah gambut terkecil berada pada lokasi Desa Bakung
dengan nilai kuat geser sebesar
10.63 kPa. Dan hasil
dari pengujian Vane
Shear (undrained shear strength) di Desa Tanjung Pule
dan Desa Bakung, nilai Su terbesar
sebesar 14,84 kPa dan 11,66 kPa.
BIBLIOGRAFI
ASTM D2607, Classification of Peats,
Mosses, Humus, and Related Products (Withdrawn, 1990) From SAI Global,
Publisher: American Society.
ASTM D4427-13, Standard
Classification of Peat Sample ByLaboratory Testing.
ASTM, D1997-13, Standard Test Method
for Laboratory Determination of the Fiber Content of Peat Sampel
by Dry Mass, Annual Book of ASTM Standard Election 4, Volume 04,08, Easten MD, USA.
ASTM, D2850-03a, Standard Test for
Unconsolidated- Undrained Triaxial Compression
Test on Cohesive Soils, Annual Book of ASTM Standard Election 4, Volume
04,08, Easten MD, USA.
ASTM, D2976-71, Standard Test Method
for pH of Peat Materials, Annual Book of ASTM Standard Election 4, Volume
04,08, Easten MD, USA.
ASTM, D2974-00, Standard Test Method ForMoisture, Ash, and Organic Matter of Peat and Other
Organic Soils, Annual Book of ASTM Standard Election 4, Volume 04, 08, Easten MD, USA.
ASTM D4767-95, Standard Test ForConsolidated Undrained Triaxial Compression Test for
Cohesive Soils, Annual Book of ASTM Standard Election 4, Volume 04.08, Easten MD.USA.
ASTM D854-14, Standard Test Method
for Specific Gravity of Soil Solids by Water Pycnometer Specific Gravity,
Annual Book of ASTM Standard Election 4, Volume 04.08, Easten
MD, USA.
ASTM D2176, Standard Test Method for
Density and unit weight of soil in place, Annual Book of ASTM Standard Election
4, Volume 04, 08, Easten MD, USA.
Ahmad, mauli, (2000), �Pengaruh
Konsolidasi Berlebihan
(OCR4.6.8) Terhadap Lintasan
Tegangan Pada Tanah Gambut Kondisi Consolidated
Undrained�, Skripsi, Depok: Universitas
Indonesia.
Asyiah E,
Nurvita, (2006), �Studi Karakteristik Gambut Akibat Uji Konsolidasi Dengan menggunakan Aditif semen�, Skripsi, Depok:
Universitas Indonesia.
Hadijah,
Siti, (2006), �Perilaku Kepadatan
Tanah Gambut Akibat Proses Pengeringan dan Pembasahan
Kembali�, Skripsi, Depok: Universitas Indonesia.
Hary Christady Hardiyatmo,� Mekanika Tanah 1, edisi ke tujuh, penerbit
Gadja Mada University
Press, februari 2017.
Muslikah,
S, (2011), �Studi Degradasi
Tanah Gambut oleh Mikroorganisme
untuk Proses Konsolidasi
Tanah, Tesis, Depok: Universitas Indonesia.
Noor Endah Mochtar,
Faisal Estu Yulianto, dan Trihanyndio Rendi S, (2014), �Pengaruh Usia Stabilisasi
pada Tanah Gambut Berserat
yang distabilisasi dengan Campuran CaCO3 dan Pozola�, Jurnal Teknik Sipil (ISSN
0853-2982), Vol 21, No 1, April.
Noor Endah Mochtar and
F. E Yulianto, (2018), �Compression Behavior of Fibrous Peat Stabilized with Admixtures of Lime
CaCO3+Rice Husk Ash and Lime CaCO3+ Fly Ash�, Int.J.Adu.SCI
Eng.inf.Technol, Vol 8, No 3, P. 792, Juni.
Norhaliza
binti Wahab, (2017), �The Effect of the
Reconstituted Method on the Shear Stregth of the Peat
Nature�, Master of engineering (Faculty of civil and environmental
engineering), Universiti Tun Hussein on Malaysia.
Olivia (1997),� Studi Karakteristik
Pemampatan Tanah Gambut
Pontianak akibat Pembebanan
dengan Pengaliran Vertikal dengan Menggunakan Sel Rowe, Program Studi Teknik Sipil Universitas
Indonesia.
Pandita (1996),� Studi Karakteristik
Konsolidasi Gambut dengan Drainase Horizontal Menggunakan Alat Sel Rowe.Program Sudi Teknik Sipil Universitas Indonesia.
Puspa Ningrum, Hasbullah Nawir, 2019, �Perilaku Lintasan Tegangan Hasil Uji Triaksial Pada Tanah Lempung
Karawang�. Jurnal Rab
Construction Research (P-ISSN 2527-7073 E-ISSN 2620-3170), Vol 4, No 2, Desember.
Rinaldo, Vicky (1995), �Karakteristik Fisik dari Tanah Gambut di Desa Tampan Riau dan
Tanah Gambut Banjarmasin, Program Studi
Teknik Sipil Universitas Indonesia.
Rahayu dkk 2015 �Tanah Gambut Melalui Uji Triaksial Consolidated Undrained dan Unconsolidated
Undrained�. Jurnal Teorities
dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (ISSN 0853-982)
Vol 22, No 3, Desember.
Vivi Anggraini, (2006), �Shear strength Improvement of Peat Soil Due to Consolidation�, Master
of engineering (civil-geotecnic) Universiti
Teknologi Malaysia.
Wetlands International Indonesia, (2003) �Peta dan Atlas Distribusi Lahan Gambut.
Yulindasari Sutejo, Anis Saggap, Wiwik Rahayu, and Hanafiah, (2017),�Physical and Chemical
Characterstic of Fibrous Peat�, Article AIP
Conference Proceedings 1903,090006.
Zainoradibin dan Hajar Mansor, (2016),� Investigation on the Shear Strength Characteristic at Malaysia Peat�.
Article in jounal of Engineering and Applied Sciences
(ISSN 1819-6608) Vol 11, No 3, Februari.
Copyright holder: Hartini, Yulindasari Sutejo, Febrian Hadinata (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |