Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
8, Agustus 2022
ANALISIS
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) GURU DI SEKOLAH PONDOK PESANTREN AL �IKHLAS TANJUNG
SAKTI
Ramado Anuar
Universitas Sriwijaya, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
untuk mengetahui dan menganalisis 1) Bagaimana Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Guru di Sekolah Pondok Pesantren Al �Ikhlas
Tanjung Sakti, 2) Bagaimana Pengaruh
Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Guru di Sekolah Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner dengan responden sebanyak 102 guru Pondok Pesantren Al-Ikhlas Tanjung
Sakti. Analisis data menggunakan regresi
linear berganda dengan uji
model. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung
Sakti. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan aruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas
Tanjung Sakti.
Kata kunci: kepuasan kerja; komitmen organisasi; organizational citizenship behavior (OCB)
Abstract
Study this aim for
to find out and analyze 1) How is the Effect of Job Satisfaction on
Organizational Citizenship Behavior (OCB) of Teachers at Pondok
School Pesantren Al-Ikhlas Tanjung Sakti, 2) How is
the Effect of Organizational Commitment on Organizational Citizenship Behavior
(OCB) of Teachers in Al-Ikhlas Tanjung Sakti Islamic Boarding School. Data
collection techniques in this study used a questionnaire with a total of 102
teachers of Pondok Sakti Islamic Boarding School
Al-Ikhlas Tanjung Sakti. Data analysis used multiple linear regression with
model test. Results Study shows that satisfaction work influential positive and
significant to Organizational Citizenship Behavior (OCB) Teacher at Cottage Al-
Ikhlas Islamic Boarding School Cape magic . Commitment
organization influential positive and significant influence on the
Organizational Citizenship Behavior (OCB) of Teachers at Pondok
Pesantren Al � Ikhlas Cape magic.
Keywords:
Job
Satisfaction; Commitment Organization; Organizational Citizenship Behavior
(OCB)
Pendahuluan
Guru
merupakan elemen kunci dalam sistem
pendidikan, khususnya disekolah (Pebrianto et al., 2021).
Hal ini karenakan guru merupakan titik sentral dalam pembaharuan
dan peningkatan mutu pendidikan, dengan kata lain
salah satu persyaratan penting bagi terwujudnya
pendidikan yang bermutu adalah apabila pelaksanaannya dilakukan oleh pendidik-pendidik yang keprofesionalannya
dapat diandalkan. Guru dan
Dosen merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Indonesia, 2005).
Selain
hal tersebut diatas, keberhasilan sekolah pada dasarnya bergantung pada guru yang mau melampaui harapan peran guru secara sukarela (Dipaola & Tschannen-Moran, 2001).
OCB adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan
perilaku sukarela tersebut. Pada awalnya, konsep OCB muncul dari pengalaman pribadi Dennis Organ pada tahun
1962. (Sabahi & Dashti, 2016) mengatakan OCB adalah kebebasan perilaku individu, yang secara tidak langsung atau eksplisit diakui oleh sistem reward, dan memberi kontribusi pada keefektifan dan keefisienan fungsi organisasi.
�Guru yang secara sukarela berusaha bekerja keras membantu
peserta didik, rekan sejawat dan sekolah ketika melaksanakan tugas pembelajaran mencerminkan
OCB. Guru di sekolah
dengan OCB yang
tinggi dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh inovatif,
aktif membina kegiatan ekstra kurikuler, mau membantu peserta didik di luar jam kerjanya jika ada
peserta didik yang memerlukan, tidak memberikan tugas-tugas kepada peserta didik terlalu berat.
OCB di sekolah juga digambarkan
dengan guru rajin memberikan pembelajaran, memanfaatkan waktu secara efesien, bekerja secara kolaboratif, serta lebih menekankan aktivitas-aktivitas profesional daripada kegiatan pribadi. Guru berusaha agar seluruh pihak yang terlibat di sekolah dapat diuntungkan. OCB juga didefinisikan
sebagai perilaku individu yang sifatnya functional,
pro social, extra-role yang diarahkan atau ditujukan kepada individu,
kelompok dan atau organisasi (Alotaibi & Federico, 2017).
Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku pilihan yang tidak
menjadi bagian dari kewajiban kerja formal, namun mendukung
berfungsinya organisasi tersebut secara efektif (Robbins, 2018: 364). OCB juga sebagai perilaku dan sikap yang menguntungkan organisasi yang tidak bisa ditumbuhkan dengan basis kewajiban peran formal maupun dengan bentuk kontrak
atau kompensasi. Contohnya meliputi bantuan pada teman kerja untuk meringankan
beban kerja mereka, tidak banyak
istirahat, melaksanakan tugas yang tidak diminta, dan membantu orang lain untuk menyelesaikan masalah (Afandi, 2018).
Kepuasan
kerja memberikan
pengaruh yang positif terhadap OCB.
Karyawan yang puas dari pekerjaannya umumnya bersikap timbal balik dengan perilaku
positif, termasuk OCB. (Locke, 1976) yaitu sebagai �keadaan emosional yang menyenangkan atau positif yang diakibatkan oleh penilaian pekerjaan dan pengalaman kerja seseorang�. (Wirawan, 2013) mengatakan kepuasan
kerja adalah sikap umum terhadap
pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan
yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. �kepuasan kerja adalah sikap
umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan
yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima (Wibowo, 2019)
Seiring
dengan Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional sering disebut sebagai faktor yang membangun OCB (Ngunia
et.al, 2017). Dikatakan
bahwa karyawan yang berkomitmen lebih, cenderung terlibat dalam perilaku yang meningkatkan nilai dan mendukung organisasi. Dengan demikian, pengaruh positif antara Komitmen Organisasional dan OCB
bisa diterima. Komitmen Organisasional sebagai identifikasi, loyalitas, dan pelibatan dinyatakan oleh pekerja terhadap organisasi atau unit dalam organisasi (Wirawan, 2013).
Penelitian tentang OCB diluar organisasi pendidikan sangat sering dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Risnanti et al., 2019),
(Saraswati, 2017),
(Waciko & Putrana, 2017),
(Dewi & Ridwan, 2018),
(Larasati, 2017),
(Barata & Rini, 2017),
(Mahayasa, 2018).� Banyak penelitian tentang OCB dengan jelas menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasional memiliki pengaruh positif terhadap OCB. Bukti menunjukkan bahwa OCB adalah konteks spesifik yang bervariasi dari satu jenis organisasi
ke organisasi lainnya (Organ, 2006).
Jadi faktor sikap kerja yang mempengaruhi OCB guru mungkin berbeda dengan yang didapat di organisasi lain. Perilaku organisasi di sekolah berbeda dengan organisasi yang ditemukan di lingkungan bukan pendidikan. Sekolah adalah organisasi layanan yang dikelola oleh profesional guru
yang umumnya berkomitmen untuk melakukan yang terbaik bagi klien
mereka (DiPaola et al., 2004).
Yayasan
Pesantren Al-Ikhlas Tanjung Sakti merupakan
salah satu lembaga
Pendidikan islam yang berlokasi
di Desa Masambulau Kecamatan
Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Sebagai pengelola lembaga pendidikan Islam, tentunya sumber daya manusia yang dimiliki harus dapat bekerja dengan
baik agar tujuan organisasi tercapai. Peran OCB terhadap para karyawan diharapkan mampu meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan di yayasan tersebut.
Sekolah di Pondok
Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti memiliki jumlah guru 102 0rang, 9 orang guru dari
RA/TK , 17 orang guru dari MI/SD , dan 40 orang guru dari MTS/SMP, dan 36 orang dari MA/SMA. Keterangan RA/TK= Raudhatul Athfal/Taman Kanak-kanak, MI/SD= Madrasah Ibtidaiyah/sekolah Dasar, MTS= Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama, MA/SMA= Madrasah Aliyah/Sekolah
Menengah Atas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada saat melakukan studi pendahuluan dan wawancara tanggal 8 Oktober 2020 dengan guru-guru di Sekolah di Pondok
Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti, terdapat beberapa faktor yang
mengindikasikan masih rendahnya OCB antara lain : dapat dilihat pada tabel 1.
Indikator OCB |
Fakta OCB Rendah |
altruism Courtesy |
Kurangnya rasa saling membantu antar karyawan dengan sesama rekan sekerja masih kurang dalam membantu teman kerja sehubungan
dengan pekerjaan dan seakan sibuk akan pekerjaan masing-masing |
Sportmanship |
Pembangunan yang dilakukan pondok pesantren membuat suasana
tempat kerja menjadi bising yang membuat sistem ngajar mengajar terganggu |
civic cirtue |
banyaknya guru yang mengajar di beberapa tempat maka
jika ada kegiatan-kegiatan yang di lakukan sering ada yang tidak bisa
mengikuti atau pun berperan akan kegiatan tersebut |
conscientiousness |
serta masih adanya guru yang melanggar peraturan,
seperti datang tidak tepat waktu, tidak memakai seragam yang telah tentukan |
Sumber:Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti 2020
No |
Bagian |
Jumlah Guru |
Gaji Guru (Rupiah) |
1 |
RA/TK |
9 |
300.000-500.000 |
2 |
MI/SD |
17 |
350.000-800.000 |
3 |
MTS/SMP |
40 |
450.000-1.200.000 |
4 |
MA/SMA |
36 |
500.000-1.500.000 |
|
Jumlah |
102 |
|
Sumber : Pondok
Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti 2020
Dari tabel 2 dapat
dilihat Daftar Gaji di Sekolah Pondok
Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti masih kurang
dikarenakan gaji yang diberikan masih di bawah UMP Sumsel, dimana ini juga berdampak terhadap Kepuasan Kerja. bahkan
masih banyak yang jauh di bawah itu, pekerjaan
yang di lakukan monoton, atasan jarang melakukan pengawasan secara langsung akan
apa yang terjadi di lapangan sehingga membuat pekerjaan tidak sesuai dengan
yang seharusnya, masih adanya rekan kerja yang kurang harmonis sehingga membuat
dalam melakukan pekerjaan itu dilakukan masing-masing.
Ini diketahui pada saat melakukan studi pendahuluan dan wawancara Oktober
2020 dengan guru-guru di Sekolah di Pondok
Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti.
Berikut
tabel jumlah guru yang keluar Sekolah Pondok Pesantren Al �Ikhlas
Tanjung Sakti� 5 tahun
terakhir.
No |
Tahun |
Jumlah |
1 |
2016 |
12 |
2 |
2017 |
9 |
3 |
2018 |
17 |
4 |
2019 |
7 |
5 |
2020 |
12 |
TOTAL |
57 |
Sumber
: �Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung
Sakti(2020)
����������
Dari
tabel 1.3 dapat
dilihat bahwa Komitmen
organisasi Sekolah di Pondok
Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti masih kurang, ini terlihat dari jumlah
guru terbanyak
yang keluar dari Pondok Pesantren Al
�Ikhlas Tanjung Sakti yaitu pada tahun 2018 sebanyak 17 guru yang keluar,
sedangkan yang paling sedikit yaitu pada tahun 2019 sebanyak 7 orang guru yang
keluar, dan bahkan ada yang
sudah belasan tahun menetap tetapi memutuskan untuk pindah,� masih banyaknya guru yang menunggu perintah dulu dari atasan
dalam melaksanakan tugasnya, belum adanya kebanggan dari guru yang menjadi
bagian dari organisasi.
Pola hubungan antara komitmen organisasional dengan OCB telah banyak dilakukan
para peneliti terdahulu. (Alamsari &
Laksmiwati, 2021)
meneliti hubungan antara komitmen organisasi terhadap OCB pada guru,
dengan mengambil sebanyak 90 guru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif antara komitmen
organisasi dengan OCB pada
guru. Demikian
juga penelitian (Wahyuni et al., 2021) menemukan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif pada OCB, (Bhagaskara et al., 2021)
menemukan
bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh pada
OCB.
Penelitian terhadap kepuasan
kerja terhadap OCB telah dilakukan oleh (Rahayu et al., 2017), ditemukan bahwa kepuasan kerja karyawan
berpengaruh� positif dan signifikan
terhadap OCB. (Saepudin & Djati,
2019) membuktikan terdapat hubungan yang positif antara kepuasan
kerja dengan OCB. Sementara (Sudarmo & Wibowo,
2018) memperoleh hasil bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh
terhadap OCB.
Berdasarkan uraian
diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : �Analisis
Pengaruh� Kepuasan
kerja Dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Guru dI
SekolahPondok
Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti�
Metode Penelitian
Jenis penelititan
yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. Variabel yang dimaksud adalah Pengaruh Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) terhadap OCB.
Pengumpulan
data primer dalam penelitian
ini melalui penyebaran kuesioner dengan semua karyawan
pada di Sekolah di Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti, dan data skunder berupa jurnal-jurnal penelitian terdahulu, buku-buku yang berhubungan dengan Kepuasan kerja, Komitmen Organisasi dan OCB.
1.
Uji
Normalitas
Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah
data yang digunakan dalam penelitian sudah normal atau
belum.
Adapun hasil uji normalitas data, sebagai berikut:
����������������������������������������������������������� Tabel 1
Hasil
Uji Normalitas Data
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized
Residual |
|
N |
102 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
3,39232396 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
,043 |
Positive |
,041 |
|
Negative |
-,043 |
|
Test
Statistic |
,043 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,200c,d |
|
a.
Test distribution is Normal. |
||
b.
Calculated from data. |
||
c.
Lilliefors Significance Correction. |
||
d.
This is a lower bound of the true significance. |
Sumber:
Hasil Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan tabel
1 di atas diketahui bahwa nilai signifikan
variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan OCB sebesar 0, 200
> 0,05, maka variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan OCB berdistribusi normal.
2.
Uji
Multikolinieritas
Uji
multikolinieritas bertujuan
untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian
terjadi multikolineartitas atau tidak. Data yang baik adalah data yang tidak
terjadi multikolinearitas.
Adapun hasil uji multikolinearitas
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
2
Hasil
Uji Multikolinearitas Data
Model |
Collinearity
Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
Kepuasan Kerja |
,995 |
1,005 |
|
Komitmen Organisasi |
,995 |
1,005 |
Sumber:
Hasil Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan hasil
uji multikolonieritas pada tabel
4.11,
dapat dilihat bahwa seluruh variabel
memiliki nilai Tolerance > �0,10 dan nilai
VIF < 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolonearitas antar variabel yaitu antara variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan OCB dalam model regresi.
3.
Uji
Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas
bertujuan mengetahui apakah
data yang digunakan terjadi heterokedastisitas atau tidak. Data
yang baik adalah data yang tidak mengalami heterokedastisitas. Adapun hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan SPSS Versi 25, sebagai berikut:
Sumber: Hasil
Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan gambar
2
diketahui pada grafik
scatterplot terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai.
4.
Uji
Autokorelasi
Uji
autokorelasi bertujuan untuk
mengetahui apakah data terjadi autokerasi atau tidak. Data
yang baik adalah data yang tidak terjadi autokorelasi. Adapun hasil uji autokorelasi dengan menggunakan SPSS Versi 25, sebagai berikut:
Hasil
Uji Autokorelasi
Model |
Durbin-Watson |
|
1 |
1,842 |
Sumber:
Hasil Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan tabel
4.12
diketahui bahwa hasil pengujian diperoleh nilai DW = 1,842, dl
= 1,638 dan du = 1,718.
Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terjadi autokorelasi
dikarenakan dU < dW ≤ 4 � dU atau 1,718 < 1,842 < 2,158.
5.
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya Pengaruh Kepuasan
Kerja (X1) dan Komitmen Organisasi
(X2) terhadap OCB (Y) digunakan teknik
analisis berganda. Adapun hasil uji regresi
linear berganda dengan menggunakan SPSS Versi 25, sebagai berikut:
Hasil
Uji Regersi Linear Berganda
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||
1 |
(Constant) |
13,979 |
3,316 |
|
Kepuasan Kerja |
,471 |
,092 |
,448 |
|
Komitmen Organisasi |
,137 |
,061 |
,196 |
Sumber: Hasil
Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat
dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 13,979 + 0,471X1 + 0,137X2 + e
Berdasarkan persamaan regresi
linear berganda diketahui
bahwa nilai konstanta variabel OCB sebesar
13,979, nilai koefisien variabel kepuasan kerja sebesar 0,471 dan nilai
koefsien variabel komitmen organisasi sebesar 0,137.
6.
Uji Korelasi (r)
Uji korelasi (r) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun
hasil uji korelasi dengan menggunakan SPSS versi 25, sebagai berikut:
Tabel
5
Hasil
Uji Korelasi Data
Correlations |
||||
|
Organizational
Citizenship Behavior |
Kepuasan Kerja |
Komitmen Organisasi |
|
Pearson
Correlation |
Organizational
Citizenship Behavior |
1,000 |
,462 |
,227 |
Kepuasan Kerja |
,462 |
1,000 |
,071 |
|
Komitmen Organisasi |
,227 |
,071 |
1,000 |
|
Sig.
(1-tailed) |
Organizational
Citizenship Behavior |
. |
,000 |
,011 |
Kepuasan Kerja |
,000 |
. |
,239 |
|
Komitmen Organisasi |
,011 |
,239 |
. |
|
N |
Organizational
Citizenship Behavior |
102 |
102 |
102 |
Kepuasan Kerja |
102 |
102 |
102 |
|
Komitmen Organisasi |
102 |
102 |
102 |
Sumber:
Hasil Output SPSS Versi 25, 2022��������������
Berdasarkan tabel
4.14
diketahui bahwa nilai korelasi variabel kepuasan kerja terhadap OCB sebesar 0,462, maka hubungan antara keduanya dianggap cukup. Nilai korelasi komitmen organisasi terhadap OCB sebesar 0,227, maka hubungan di antara keduanya dianggap rendah.
7.
Koefisien
determinasi (R)
Koefisien determinasi
(R) digunakan
untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan variabel independen
terhadap variabel dependen.
Adapun hasil uji koefisien determinasi
(R) dapat dilihat di bawh ini:
Tabel 6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Data
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error of
the Estimate |
1 |
,501a |
,251 |
,236 |
3,42642 |
Sumber:
Hasil Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan tabel
6 Nilai R Square (nilai
koefisien determinasi R�) sebesar 0,251 artinya kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki kontribusi sebesar 25,1% terhadap OCB, sedangkan sisanya 74,9% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak termasuk dalam penelitian. Faktor
lain yang dimaksud adalah disposisi individu dan motif individu, kecerdasan
emosional, kepemimpinan transformasi, dan keselamatan dan kesehatan kerja (Afandi, 2018).
8.
Uji
t
Uji t digunakan
untuk menguji signifikansi pengaruh antara variable (X1) Kepuasan
Kerja dan
Komitmen Organisasi (X2)
secara parsial berpengaruh terhadap variabel (Y) yaitu OCB. Adapun hasil uji t
dapat dilihat di tabel 4.16, yaitu:
Model |
T |
Sig. |
||
1 |
(Constant) |
4,216 |
,000 |
|
Kepuasan Kerja |
5,134 |
,000 |
|
|
Komitmen Organisasi |
2,245 |
,027 |
|
Sumber:
Hasil Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan uraian
di atas, maka hasil uji hipotesis t antar variabel independen terhadap variabel dependen, sebagai berikut:
1.
Kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap OCB Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung
Sakti. Hal ini karena nilai probabilitas kepuasan kerja kurang dari 0,05 (0,000 <
0,05). Artinya hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap OCB
Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti diterima.
2.
Komitmen organisasi
berpengaruh terhadap OCB Guru
di Pondok Pesantren Al
�Ikhlas Tanjung Sakti. Hal ini karena
nilai probabilitas komitmen organisasi kurang dari 0,05 (0,027 <
0,05). Artinya hipotesis kedua yang menyatakan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
OCB
Guru di
Pondok Pesantren Al �Ikhlas
Tanjung Sakti
diterima.
9.
Uji
Model (Uji F)
Uji F digunakan
untuk menguji signifikansi pengaruh variable (X1)
Kepuasan Kerja� dan Komitmen Organisasi (X2) secara
bersama terhadap variabel (Y) yaitu OCB.
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
389,813 |
2 |
194,907 |
16,601 |
,000b |
Residual |
1162,294 |
99 |
11,740 |
|
|
|
Total |
1552,107 |
101 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior |
||||||
b.
Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja |
Sumber:
Hasil Output SPSS Versi 25, 2022
Berdasarkan uraian
di atas, maka hasil uji hipotesis F antar
variabel independen terhadap variabel dependen, sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel Anova tersebut diatas, dapat dilihat
bahwa nilai atau Signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05, artinya
hipotesis ketiga yang menyatakan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
OCB
Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
OCB
Guru di
Pondok Pesantren Al �Ikhlas
Tanjung Sakti.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis dari a bab IV adalah:
1.
Kepuasan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas
Tanjung Sakti.
2.
Komitmen
organisasi berpengaruh positif dan signifikan aruh terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti.
3.
Kepuasan
kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan aruh terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Guru di Pondok Pesantren Al �Ikhlas Tanjung Sakti.
BIBLIOGRAFI
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. 1st ed.
ed. Pandi Afandi. Zanafa Pulishing.
Alamsari, L., & Laksmiwati, H. (2021). Hubungan antara
komitmen organisasi dengan organizational citizenship behavior pada guru di smk
x. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 8(6), 1�12.
Alotaibi, Y. K., & Federico, F. (2017). The impact of
health information technology on patient safety. Saudi Medical Journal, 38(12),
1173.
Barata, P. C., & Rini, B. I. (2017). Treatment of renal
cell carcinoma: current status and future directions. CA: A Cancer Journal
for Clinicians, 67(6), 507�524.
Bhagaskara, A. E., Afifah, E. N., & Putra, E. M. (2021).
Pembelajaran dalam jaringan (daring) berbasis whatsapp di sd yapita. ZAHRA:
Research and Tought Elementary School of Islam Journal, 2(1), 13�23.
Dewi, S. H., & Ridwan, R. (2018). Sintesis dan
karakterisasi Nanopartikel Fe3O4 Magnetik Untuk Adsorpsi Kromium Heksavalen. Jurnal
Sains Materi Indonesia, 13(2), 136�140.
Dipaola, M., & Tschannen-Moran, M. (2001). Organizational
citizenship behavior in schools and its relationship to school climate. Journal
of School Leadership, 11(5), 424�447.
DiPaola, M., Tschannen-Moran, M., & Walther-Thomas, C.
(2004). School principals and special education: Creating the context for
academic success. Focus on Exceptional Children, 37(1), 1�10.
Indonesia, P. R. (2005). Undang-Undang nomor 14 tahun 200
tentang. Guru Dan Dosen.
Larasati, A. (2017). Hubungan Antara Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah dan Perilaku Kewarganegaraan Organisasi (PKO)
pada Guru.
Locke, J. (1976). The Correspondence of John Locke.
Mahayasa, I. G. A. (2018). �pengaruh Terhadap Komitmen
Organisasional Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizanship Behavior.� :
71�86.
Organ, D. W. (2006). Organizational Citizenship Behavior.
Lexington Books.
Pebrianto, P., Herpratiwi, H., & Fitriawan, H. (2021).
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Hari Raya Agama Buddha di Sekolah Minggu
Buddhis Bodhisattva. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 1261�1270.
Rahayu, F., Kawai, Y., Iwasaki, Y., Yoshida, K., Kita, A.,
Tajima, T., Kato, J., Murakami, K., Hoshino, T., & Nakashimada, Y. (2017).
Thermophilic ethanol fermentation from lignocellulose hydrolysate by
genetically engineered Moorella thermoacetica. Bioresource Technology, 245,
1393�1399.
Risnanti, P., Kustiyah, E., & Widayanti, R. (2019).
Analisis Kebangkrutan Perusahaan yang Terancam Delisting di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Maksipreneur: Manajemen, Koperasi, Dan Entrepreneurship,
9(1), 1�16.
Sabahi, A., & Dashti, N. (2016). The effect of emotional
intelligence and job satisfaction on organizational citizenship behavior. Management
Science Letters, 6(7), 475�480.
Saepudin, U., & Djati, S. P. (2019). Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Guru Dengan Komitmen
Organisasional Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Ilmiah Bisnis, Pasar Modal
Dan UMKM, 2(1), 123�136.
Saraswati, N. P. A. S. (2017). Pengaruh Keadilan Prosedural,
Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship
Behavior. Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian Dan
Penerapan Ipteks, 6(2).
Sudarmo, T. I., & Wibowo, U. D. A. (2018). Pengaruh
komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship
Behavior (OCB). Psycho Idea, 16(1), 51�58.
Waciko, K. J., & Putrana, I. W. P. (2017). Pengaruh
Kebijakan Mutasi Dan Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Dan Prestasi Kerja
Pegawai Pada Bagian Administrasi Umum Dan Keuangan Di Politeknik Negeri Bali. Soshum:
Jurnal Sosial Dan Humaniora, 5(2), 125.
Wahyuni, A., Utami, A. R., & Education, E. (2021). the
Use of Youtube Video in Encouraging Speaking Skill. Pustakailmu. Id, 7(3),
1�9.
Wibowo. (2019). �Manajemen Kinerja.� In PT RajaGrapindo
Persada, 443.
Wirawan, D. (2013). Kepemimpinan: Teori, psikologi, perilaku
organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta PT. Rajagrafindo Persada.
Ramado Anuar (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |