Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
SMART PET FEEDER MENGGUNAKAN ESP8266
NODEMCU DAN BLYNK APP BERBASIS SMARTPHONE
Devi Udariansyah, M. Rafli Afrizal��
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang, Indonesia
Email: [email protected]���
Abstrak
Smart pet feeder merupakan sebuah alat yang dibuat untuk membantu pekerjaan manusia sehari-hari terkhususnya dalam merawat hewan peliharaan, alat ini akan bekerja melalui Blynk app sebagai antarmuka alat kepada user. Smart pet feeder dirancang menggunakan ESP8266 NodeMCU kemudian dikombinasikan dengan beberapa modul seperti load cell, HX711, RTC DS3231, Servo SG90 dan sensor ultrasonic HC-SR04. Smart pet feeder memiliki 3 buah mode, yakni mode pintar/smart berfungsi untuk memberi makan secara otomatis dengan beberapa kondisi, kondisi pertama yakni smart pet feeder akan melakukan cek pada tempat penyimpanan dan juga wadah makanan, jika berat wadah makanan <= 20gr dan tempat penyimpanan != 0% maka jatuhkan makanan ke wadah makanan. Kondisi selanjutnya yakni jika berat wadah makanan >= 20gr dan tempat penyimpanan != 0% maka makanan tidak akan dijatuhkan melainkan smart pet feeder akan mencatat event tersebut, jika event tersebut sudah terjadi 6 kali maka smart pet feeder akan menampilkan notifikasi melalui Blynk app. Kondisi terakhir yakni jika wadah makanan <= 20gr dan tempat penyimpanan == 0% maka makanan tidak dapat dijatuhkan dan smart pet feeder akan menampilkan notifikasi bahwa makanan telah habis, ketiga kondisi tersebut akan dijalankan setiap 1 jam. Mode selanjutnya ialah mode terjadwal/scheduled mode ini akan melakukan cek kondisi pada tempat penyimpanan sebelum menjatuhkan makanan dan mode ini akan bekerja pada waktu yang telah ditentukan seperti pada pukul 07.00, 12.00 dan 19.00. Mode terakhir ialah mode manual dimana jika tombol ditekan smart pet feeder akan menjatuhkan makanan.
Kata kunci: Smart Pet Feeder, Load Cell, Blynk, Ultrasonic, ESP 8266.
Abstract
Smart pet feeder is a tool made to help daily human work,
especially in caring for pets, this tool will work through the Blynk app as a tool interface to the user. The smart pet
feeder is designed using ESP8266 NodeMCU then
combined with several modules such as load cell, HX711, RTC DS3231, Servo SG90
and ultrasonic sensor HC-SR04. Smart pet feeder has 3 modes, namely smart mode /
smart function to feed automatically with several conditions, the first
condition is that the smart pet feeder will check the storage area and also the
food container, if the weight of the food container < = 20gr and storage
place != 0% then drop the food into the food container. The next condition
is that if the weight of the food container is >= 20gr and storage area !=
0% then the food will not be dropped but the smart pet feeder will record the
event, if the event has occurred 6 times then the smart pet feeder will display
a notification through the Blynk app. The last
condition is that if the food container <= 20gr and storage area == 0% then
the food cannot be dropped and the smart pet feeder will display a notification
that the food has run out, these three conditions will be run every 1 hour. The
next mode is scheduled mode this mode will check the condition of the storage
area before dropping food and this mode will work at a predetermined time such
as at 07.00, 12.00 and 19.00. The last mode is manual mode where if the button
is pressed the smart pet feeder will drop food.
Keywords: Smart Pet Feeder, Load Cell, Blynk, Ultrasonic, ESP 8266.
Pendahuluan
Saat ini kemajuan teknologi sangatlah pesat mulai
dari teknologi yang bisa menunjang kehidupan manusia hingga teknologi yang bisa
membantu pekerjaan manusia sehari-hari, salah satunya ialah teknologi
otomatisasi yang sangat membantu pekerjaan manusia baik itu pekerjaan secara
fisik maupun non-fisik (Jayawardana & Gita, 2020). Contohnya pada industri-industri yang telah
menerapkan otomatisasi seperti menggunakan robot untuk membuat atau membangun
sebuah produk dimana otomatisasi ini sangatlah membantu manusia tersebut dalam
pengerjaan sebuah tugas, selain itu dengan adanyan teknologi otomatisasi sebuah
pekerjaan bisa mendapatkan hasil yang konsisten (Anugrah et al., 2018).
Selain di industri teknologi otomatisasi telah digunakan
untuk kepentingan pribadi seperti pada rumah-rumah yang memiliki beragam
otomatisasi, mulai dari melakukan kontrol terhadap rumah secara otomatis yang
disesuaikan dengan berbagai macam kondisi tertentu dan contoh lainnya seperti
sebuah robot yang dapat membersihkan lantai secara otomatis (Setyawan et al., 2020).
Sebagian besar manusia memiliki hewan peliharaan
baik seperti kucing, anjing, burung maupun hewan lainnya (Nurlayli & Hidayati, 2014). Hewan peliharaan merupakan tanggung jawab dari
sang pemilik, layaknya seperti makhluk hidup lainnya hewan peliharaan juga
membutuhkan perawatan dan juga membutuhkan makan untuk bertahan hidup (Johassan, 2013).
Manusia sebagai makhluk sosial terkadang berhalangan untuk memenuhi tanggung
jawab akan mengurus hewan peliharaan mereka ada kalanya saat hewan peliharaan
membutuhkan makanan tetapi pemilik hewan tersebut tidak dapat memberi makan
secara langsung atau saat pemilik sedang bepergian keluar kota maka pemiliknya
tidak dapat memantau dan memberi makan hewan peliharaan mereka (Ajhari et al., 2019).
Maka dari itu penulis bertujuan untuk membuat
sebuah alat yang digunakan untuk memberi makan hewan peliharaan secara otomatis
dan juga memiliki fitur monitoring agar makanan yang tersedia untuk hewan
peliharaan selalu dalam pantauan (Rahmi & Medi, 2021). Dalam melakukan perancangan dan pengembangan
alat smart pet feeder ini, penulis menggunakan sebuah mikrokontroler Wemos D1
Mini dengan basis chip ESP8266 dan board NodeMCU, mikrokontroler ini berfungsi
sebagai alat pemproses atau sebagai otak dari alat smart pet feeder, sedangkan
untuk modul lain yang akan digunakan pada smart pet feeder ini berupa sebuah
sensor ultrasonic HC-SR04, sensor berat Load Cell dengan amplifier HX711, Servo
SG90 dan Real Time Clock DS3231 (Bako, 2021).
Pada saat ini sebagian manusia telah memiliki atau
bahkan tidak dapat terlepas dari smartphone maka dari itu penulis pun akan
menggunakan smartphone sebagai antarmuka pengguna kepada alat smart pet feeder,
dengan menggunakan aplikasi Blynk yang dapat digunakan secara gratis dan juga multi-platform
sehingga dapat memungkinkan pengguna dalam melakukan control dan juga
monitoring terhadap smart pet feeder.
Metode Penelitian
1.
Perangkat Keras
a.
Mikrokontroler Wemos D1 Mini
Smart pet feeder membutuhkan koneksi wireless fidelity yang nantinya akan memungkinkan smart pet feeder terhubung ke internet, dengan internet maka smart pet feeder dapat melakukan controlling dan monitoring dari jarak jauh (Mubarok et al., 2014).
b. Ultrasonic
HC-SR04
Pada alat smart pet feeder terdapat tempat penyimpanan makanan yang berbentuk tabung, tempat penyimpanan tersebut harus dimonitoring secara berkala agar tidak kosong, maka dari itu sensor ultrasonic dibutuhkan untuk mengukur jarak antar sensor dengan tingkat ketinggan isi tempat penyimpanan makanan.
c. Servo
SG90
Untuk mengeluarkan makanan dari tempat penyimpanan ke wadah makanan, smart pet feeder membutuhkan sebuah piringan yang memiliki lubang dan juga alat yang dapat membuat piringan tersebut berputar, maka dari itu smart pet feeder akan menggunakan servo SG90 untuk membuat piringan tersebut berputar.
d. Load
Cell & HX711
Untuk membuat pet feeder ini berkonsep cerdas maka dari itu alat ini dikonsepkan untuk dapat mengukur berat pada wadah makanan (Dahlan, 2019). Load cell akan digunakan pada wadah makanan untuk mengukur berat pada wadah tersebut kemudian HX711 akan melakukan konversi sinyal elektrik yang didapat oleh load cell menjadi sinyal digital (A. S. A. Putri, 2019).
e. Real
Time Clock DS3231
Real time clock dibutuhkan untuk menggantikan peran NTP (Network Time Protocol) dimana smart pet feeder akan mendapatkan waktu secara langsung yang nantinya waktu ini akan dimanfaatkan menjadi sebuah kondisi untuk beberapa event.
f. Smartphone
Untuk melakukan monitoring dan controlling maka smart pet feeder membutuhkan alat tambahan yakni berupa smartphone yang jadi perantara antara smart pet feeder dan juga user/pengguna.
2.
Perangkat Lunak
a.
Blynk app
Blynk app digunakan sebagai software pendukung untuk alat smart pet feeder dimana nantinya pengguna akan melakukan control dan monitoring melalui Blynk app yang telah terinstall pada smartphone.
b. Arduino
IDE/Visual Studio Code
Arduino IDE/Visual Studio Code dibutuhkan untuk melakukan pengembangan alat smart pet feeder, software tersebut menjadi tempat dimana developer menuliskan kode dan kemudian di-upload ke mikrokontroler smart pet feeder.
1. Sistematika
Kerja Alat
Pada tahapan ini akan ditampilkan bagaimana cara kerja dari alat smart pet feeder berdasarkan flowchart/diagram alur. Sistem kerja dari smart pet feeder yakni sebagai berikut.
Gambar 1. Flowchart
smart pet feeder
Berdasarkan flowchart diatas maka didapati bahwa smart pet feeder memiliki 3 mode, yakni :
2.
Smart mode,
pada mode pintar smart pet feeder akan mengukur berat wadah makanan dan
kapasitas tempat penyimpanan makanan setaip 1 jam, adapun kondisi yang akan
berjalan pada saat pengukuran berat dan kapasitas makanan yakni :
a.
Jika wadah makanan <=
20gr dan kapasitas penyimpanan != 0%, maka jatuhkan makanan dan kirim
notifikasi bahwa makanan telah dijatuhkan pada waktu tersebut.
b.
Jika wadah makanan <=
20gr dan kapasitas penyimpanan == 0%, maka makanan tidak dijatuhkan dan
mengirim notifikasi bahwa stok makanan telah habis.
c.
Jika wadah makanan >=
20gr dan kapasitas penyimpanan != 0%, maka makanan tidak dijatuhkan dan
menambahkan 1 counter untuk menghitung event tersebut selama 6
jam atau 6 kali, jika didapati hal tersebut terjadi selama 6 kali, maka smart
pet feeder akan mengingatkan pengguna melalui Blynk untuk melakukan cek
terhadap hewan peliharaannya.
1)
Scheduled
mode, pada mode terjadwal smart pet feeder akan dikodekan sesuai dengan keinginan
pengguna untuk mengatur jadwal makan hewan peliharaan, sebagai contoh ketika smart
pet feeder dikodekan dengan waktu 07.00, 12.00 dan 19.00, maka pada jam-jam
tersebut makanan akan dijatuhkan dari tempat penyimpanan makanan.
2)
Manual mode, sesuai dengan
namanya pada mode ini pengguna harus mengoperasikan smart pet feeder secara
manual, jika pengguna akan memberi makan hewan peliharaan maka pengguna harus
menekan tombol �manual� pada saat tombol ditekan maka piringan akan berputar
dan makanan akan jatuh, jika tombol dilepas maka piringan akan kembali menutup
kemudian mencatat waktu memberi makan terakhir.
3.
Desain 3D
Untuk menunjang kerja smart pet feeder maka diperlukan untuk membuat desain 3D, agar smart pet feeder dapat bekerja semaksimal mungkin, seperti membuat desain tempat penyimpanan dan juga piringan yang nantinya akan menjadi mekanisme untuk menjatuhkan makanan ke wadah makanan. Adapun desain 3D yang telah dibuat menggunakan software Blender 3D.
Gambar 2. Smart
pet feeder 3D design
4. Desain
Rangkaian
Guna menghubungkan beberapa modul ke mikrokontroler agar modul tersebut dapat bekerja berdasarkan perintah dari mikrokontroler, maka dibutuhkan desain terhadap rangkaiannya.
Gambar 3. Desain rangkaian smart pet
feeder
Tabel 1. Smart pet
feeder pin
|
Modul pin |
Wemos D1 Mini pin |
HC-SR04 (Sensor ultrasonic) |
VCC |
5V |
GND |
G |
|
Trig |
D5 |
|
Echo |
D6 |
|
Servo SG90 |
VCC |
5V |
GND |
G |
|
PWM |
D0 |
|
DS3231 (Real time clock) |
VCC |
5V |
GND |
G |
|
SCL |
D1 |
|
SDA |
D2 |
|
HX711 (Load
cell amplifier) |
VCC |
5V |
GND |
G |
|
DT |
D3 |
|
SCK |
D4 |
5. Desain
interface Blynk app
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat merancang interface pada Blynk app, yang pertama ialah membuat virtual pin pada Blynk app sebelum digunakan pada widget smart pet feeder. Perlu diketahui virtual pin berfungsi sebagai API antara mikrokontroler dan widget yang nantinya akan dioperasikan oleh pengguna. Adapun virtual pin yang telah dibuat yakni :
Tabel 2. Smart pet
feeder virtual pin
Widget Type |
Virtual Pin |
Deskripsi |
Switch Button |
V3 |
Tombol mode pintar. |
V4 |
Tombol mode terjadwal. |
|
Push Button |
V5 |
Tombol mode manual. |
Gauge |
V1 |
Pengukur berat wadah makanan |
V2 |
Pengukur persentasi isi tempat penyimpanan makanan |
|
LCD |
V6 |
Menampilkan informasi smart pet feeder. |
Terminal |
V7 |
Memberi instruksi lainnya pada smart pet feeder. |
Superchart |
V1 |
Menampilkan history berat wadah makanan. |
Kemudian saat virtual pin telah selesai dibuat dilanjutkan dengan membuat desain terhadap interfaces yang akan digunakan pada halaman Blynk app.
Gambar 12. Smart
pet feeder interfaces
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dan rancangan yang telah dilakukan terhadap smart pet feeder, maka adapun hasil yang didapat yakni sebagai berikut :
A. Smart
mode
Pada saat percobaan smart pet feeder dibuat untuk menjalankan 3 buah kondisi yakni :
1.
Jika berat wadah makanan
<= 20gr dan tempat penyimpanan != 0%, maka jatuhkan makanan dan ketika
makanan berhasil dijatuhkan maka Blynk app akan mencatat log.
Gambar
13. Food has poured
2.
Jika berat wadah makanan
>= 20gr dan tempat penyimpanan != 0%, maka makanan tidak akan dijatuhkan dan
smart pet feeder akan menghitung event ini, jika event ini
terjadi selama 6x berturut-turut maka akan menampilkan notifikasi untuk
melakukan cek terhadap hewan peliharaan.
Gambar
14. Check your pet
3.
Jika berat wadah makanan
<= 20gr dan tempat penyimpanan == 0%, maka makanan tidak akan dijatuhkan,
tetapi smart pet feeder akan menginfokan pengguna bahwa stok makanan
telah kosong.
Gamabr
15. Storage is empty
B. Scheduled
mode
Pada mode terjadwal, smart pet feeder dikodekan untuk mengeluarkan makanan setiap jam 07.00, 12.00 dan 19.00.
Gambar 16. Scheduled
mode
Tetapi hal ini juga berdasarkan persentase tempat penyimpanan makanan, jika makanan yang tersedia 0% maka makanan tidak dapat dijatuhkan.
Gambar 17. Storage
is empty on scheduled mode
C. Manual
mode
Percobaan terakhir yakni pada mode manual, menghasilkan hasil yang sesuai dengan rancangan sebelumnya (Syaputra & Budiman, 2021). Dimana saat tombol mode manual pada smart pet feeder ditekan piringan akan berputar sehingga membuat makanan jatuh ke wadah makanan dan ketika tombol dilepas piringan akan kembali ke posisi semula, pada saat tombol dilepas smart pet feeder juga akan mengirimkan fungsi notifikasi dan juga log kepada Blynk app bahwa makanan telah dijatuhkan.
Gambar 18. Manual mode
Kesimpulan
Smart pet feeder dapat bekerja dengan rancangan yang telah ditentukan dan juga sesuai dengan tujuan
awal dari rancangan alat ini yakni membantu
manusia dalam merawat hewan peliharaannya.
Smart pet feeder bekerja dengan
maksimal dan juga memudahkan pengguna terhadap monitoring alat smart
pet feeder, hal tersebut terjadi dikarenakan dengan adanya fitur
notifikasi pada Blynk app dan juga konfigurasi notifikasi terhadap smart pet feeder. Smart pet feeder digunakan untuk memberi makan hewan
peliharaan secara otomatis dan dikhususkan
untuk jenis makanan kering. Untuk dapat menggunakan
smart pet feeder pengguna harus
memiliki koneksi internet, hal tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan koneksi WiFi untuk alat
smart pet feeder, sedangkan untuk
client atau interface dengan
Blynk app dapat menggunakan koneksi data yang terhubung ke internet. Saat pertama kali menyalakan smart pet feeder, pengguna
harus memilih mode untuk menjalankan smart pet
feeder baik itu mode
manual, pintar ataupun terjadwal. Pengguna direkomendasikan untuk menjalankan smart pet feeder menggunakan
mode pintar/smart, hal ini dikarenakan smart pet feeder bekerja secara otomatis sepenuhnya pada mode tersebut dan juga sangat direkomendasikan untuk pengguna yang memiliki hewan peliharaan lebih dari satu
atau hewan peliharaannya memiliki porsi makan yang cukup banyak. Pengguna
smart pet feeder tidak direkomendasikan
untuk menggunakan mode
manual, hal ini karena pada mode manual pengguna harus mengoperasikan alat tersebut secara langsung melalui Blynk app saat ingin memberi makan
hewan peliharaan.
BIBLIOGRAFI
Ajhari, A. A., Nurlathifah, A. S., Safitri, A.,
Ramadanti, A. I., Dede, R. H. S., Rosidin, D., Safira, D. I., Putri, D. N. A.
P., Sari, D. N., & Khoerunnisa, E. (2019). Jalan Menggapai Ridho Ilahi.
Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Gunung Djati.
Anugrah, D. F., Novita, M., Ismaya, B. I., &
Rahayu, R. R. (2018). Perubahan Struktural Di Industri Manufaktur Dan
Ketenagakerjaan.
Bako, I. A. (2021). Alat Automatic Pet Feeder Mixer
Menggunkan Wemos D1 Berbasis Mobile Phone.
Dahlan, A. M. (2019). Galeri Bermain Keluarga
dengan Pendekatan Bangunan Pintar di Kota Makassar. Fakultas Sains dan
Teknologi.
Jayawardana, H. B. A., & Gita, R. S. D. (2020).
Inovasi pembelajaran biologi di era revolusi industri 4.0. Prosiding Seminar
Nasional Biologi, 6(1), 58�66.
Johassan, D. M. R. Y. (2013). Analisis Semiotika
Roland Barthes Dalam Film" Eight Below". Jurnal Komunikasi Dan
Bisnis, 1(1).
Mubarok, Z., Rudy Dikairono, S. T., & Priyadi, M.
T. D. E. A. (2014). Prototipe Pemutus Saluran Rumah Golongan Pelanggan Kecil
Menggunakan Mikrokontroler Dengan Media Wifi. Tugas Akhir D, 3.
Nurlayli, R. K., & Hidayati, D. S. (2014).
Kesepian pemilik hewan peliharaan yang tinggal terpisah dari keluarga. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan, 2(1), 21�35.
Putri, A. S. A. (2019). Smart cat home dengan sistem
kontrol yang menggunakan aplikasi telegram. Jurnal Jaringan Telekomunikasi
(Journal of Telecommunication Networks), 8(1), 48�55.
Putri, T. W. O., & Darmawan, M. A. (2022).
Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Pada Pakan Dan Pintu Kandang Kucing. SUTET,
12(1), 21�30.
Rahmi, L., & Medi, A. (2021). Perancangan Alat
Pemberi Makan Binatang Peliharaan Secara Otomatis. JAMIK: Jurnal Aplikasi
Manajemen Informatika Komputer, 1(1), 1�12.
Setyawan, E. A., Faiza, N. N., Prabowo, A. T., Adnan,
H. A., Semartiana, N. S., & Setyawan, B. S. (2020). Pengembangan Sistem
Informasi PERISAI (Pelaporan Mandiri saat Isolasi) untuk Orang Dalam Pemantauan
Covid-19. Jurnal Sistem Cerdas, 3(2), 95�111.
Syaputra, R., & Budiman, A. (2021). Pengembangan
Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (Studi Kasus: SMAN 1 Gedong Tataan). Jurnal
Teknologi Dan Sistem Informasi, 2(3), 89�101.
Copyright holder: Devi Udariansyah,
M. Rafli Afrizal (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |