Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
9, September 2022
PENGARUH WORK FROM HOME
TERHADAP WORK LIFE BALANCE DIMEDIASI OLEH JOB STRESS, JOB SATISFACTION DAN JOB
COMMITMENT PADA KARYAWAN 5 DIREKTORAT JENDERAL DI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
Puri Wahyuni, Erny Tajib
Magister Manajemen,
Universitas Trisakti, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh work from home, job stress, job satisfaction dan job
commitment terhadap work life balance
pada karyawan 5 Direktorat Jenderal di Kementerian Agama Republik
Indonesia. Metode pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, menggunakan survey
research pada seluruh karyawan yang bekerja 5 Direktorat Jenderal di
Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai obyek penelitian. Pengumpulan data
digunakan dengan cara menyebarkan kuesioner. Sampel penelitian dipilih
menggunakan simple random sampling sehingga diperoleh 182 responden.
Metode pengujian data yaitu uji instrument dengan uji validitas dan uji
reliabilitas. Metode analisis data menggunakan Structural Equation Modeling
(SEM) dengan software SmartPLS
versi 2.0 M3. Pengaruh secara langsung menunjukkan bahwa hasil
penelitian work from home berpengaruh
terhadap work life balance, job
stress, job satisfaction dan job commitment.� Job
satisfaction dan job commitment
berpengaruh terhadap work life balance, sedangkan variabel job
satisfaction dan job commitment
mampu memediasi pengaruh antara work from home terhadap work life balance. Implikasi bagi
karyawan 5� Direktorat Jenderal di
Kementerian Agama Republik Indonesia untuk meningkatkan work life balance
pada karyawan dapat memperhatikan variabel work from home, job
satisfaction dan job commitment, selain itu pentingnya untuk
mempertimbangkan dimensi-dimensi job satisfaction yaitu mempertahankan
kesesuaian pekerjaan dengan kompetensi pekerja dan job commitment yaitu
mempertahankan tuntutan tanggung jawab dari pekerja selama work from home,
serta memberikan perhatian khusus terhadap pekerjaan, gaji, kesempatan promosi,
rekan kerja, dan pengawasan selama work from homee .
Kata Kunci: work form home; job
stress; job satisfaction; job commitment; work
life balance
Abstract
This study aims to analyze the effect of work from home, job stress, job
satisfaction and job commitment on work-life balance in employees of 5
Directorates General at the Ministry of Religious Affairs of the Republic of
Indonesia. The method in this study is a quantitative method, using survey
research on all employees who work 5 Directorate Generals at the Ministry of
Religious Affairs of the Republic of Indonesia as research objects. Data
collection is used by distributing questionnaires. The research sample was
selected using simple random sampling so that 182 respondents were obtained.
The data testing method is an instrument test with a validity test and a
reliability test. The data analysis method uses Structural Equation Modeling
(SEM) with SmartPLS software version 2.0 M3. The
influence directly shows that the results of work from home research affect
work-life balance, job stress, job satisfaction and job commitment.� Job satisfaction and job commitment affect
the work-life balance, while the variables of job satisfaction and job
commitment are able to mediate the influence between work from home on the
work-life balance. �Implications for
employees of the 5 Directorates General at the Ministry of Religious Affairs of
the Republic of Indonesia to improve work-life balance in employees can pay
attention to the variables of work from home, job satisfaction and job commitment,
in addition to the importance of considering the dimensions of job satisfaction,
namely maintaining job conformity with worker competencies and �job commitment is to maintain the demands of
responsibility from workers during work from home, as well as pay special
attention to work, salary, promotion opportunities, co-workers, and supervision
during work from homee.
Keywords: work form home; job stress; job satisfaction; job
commitment; work life balance
Pendahuluan
Sejak
merebaknya COVID-19 di Wuhan pada akhir tahun 2019, kehebohan mulai menyeruak
secara berangsur yang bahkan menjangkau seluruh dunia. Berbagai negara kemudian
mulai menerapkan protokol COVID-19 sesuai dengan anjuran World Health
Organization (WHO), mulai dengan tidak berkumpul/melakukan pertemuan, menjaga jarak, membatasi keluar
rumah bahkan dilakukan langkah isolasi mulai isolasi mandiri perorangan,
komunitas, bahkan seluruh kota. Sebagai akibatnya banyak kantor baik pemerintah
maupun swasta yang kemudian menerapkan skema bekerja dari rumah (Work form
Home/WFH).
Work from home juga dikenal sebagai telework, telecommuting
atau kerja virtual (Manroop dan Petrovski, 2021) adalah bidang penelitian yang
berkembang di kalangan para ahli. Pada tahun 2015 lebih dari 12% pekerja Uni
Eropa dan hampir seperempat� karyawan
Amerika Serikat bekerja setidaknya sebagian dari rumah. Survei baru-baru ini
terhadap 27.500 milenium dan Gen Z menunjukkan bahwa mayoritas ingin bekerja dari
jarak jauh lebih sering. Bekerja dari rumah adalah solusi khas untuk orang
dengan anak-anak yang menjadi tanggungan tetapi banyak karyawan hanya mencari work
life balance yang lebih baik dan kenyamanan bekerja dari rumah di
lingkungan kerja alternatif (Anzel, et al. 2021). Penelitian terhadap work
from home berpendapat banyak manfaat yang memberikan bagi masyarakat; misalnya,
mengurangi kemacetan lalu lintas, polusi udara dan konsumsi energi, dan untuk
organisasi; misalnya, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, mengurangi
perhentian kerja dan bagi karyawan sendiri; misalnya meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan. Manfaat work from home juga telah terbukti lebih baik
bagi yang memiliki anak dan/atau tanggung jawab perawatan lainnya (Aczel et
al. 2021). Namun, manfaat ini memiliki harga khusus untuk ibu yang masih
menjadi pengasuh utama dalam keluarga dan harus mencampurkan urusan pekerjaan
dan keluarga.
Bagi banyak orang, transisi
dari ke work from home membutuhkan perubahan total dalam cara mendekati
pekerjaan masing-masing seperti serta hubungan dengan klien/klien dan kolega.
Menurut Akkermans et al. (2020) menggambarkan pandemi sebagai bentuk
�kejutan karir� yang menunjukkan bahwa perubahan dalam kerja yang lebih luas
dapat berdampak langsung pada pengalaman kerja dan kesejahteraan pribadi.
Terkait dengan topik ini, semakin banyak bukti bahwa COVID-19 memiliki efek langsung
dan signifikan pada bagaimana dan di mana pekerjaan dilakukan, ruang kerja,
alat dan teknologi, jam kerja, hubungan sosial dan persepsi kontrol pribadi,
identitas, batasan hidup, ketahanan, dan koping (Gibson, 2020; Knifin et al.
2021).
Abadhi, et al. (2020)
menjelaskan bahwa work from home bagi
pekerja lepas hal itu sudah biasa, tapi bagi pegawai pemerintah itu sesuatu
yang baru. Menurut Eddleston dan Mulki (2017) work from home telah
melahirkan prioritas kebijakan bagi sebagian besar pemerintah untuk mengatasi
pandemi. Dalam melakukan kebijakan harus dibuat dengan mempertimbangkan
kepraktisan untuk keduanya yaitu bagi pengusaha dan karyawan karena akan ada
beberapa konsekuensi. Work from home memiliki banyak kelebihan dan
merugikan baik karyawan maupun organisasi dibandingkan bekerja secara normal di
kantor.
Menurut Manroop dan Petrovski
(2021) salah satu bidang yang diminati adalah dampak work from home
terhadap job satisfaction. Meskipun hasilnya beragam, meta analisis
sebelumnya melaporkan hubungan positif antara work from home dan job
satisfaction. Studi yang lebih baru telah menunjukkan bahwa mengarah pada
peningkatan karyawan, keterlibatan dan mengurangi omset.
Meskipun penelitian
menunjukkan hasil positif dari work from home, menurut Manroop dan
Petrovski (2021) perubahan mendadak dan wajib ke work from home selama
pandemi COVID-19 saat ini telah menimbulkan hasil yang lebih bermasalah. Sebuah
penelitian yang berbasis di Inggris baru-baru ini menemukan bahwa mewajibkan work
from home memiliki dampak yang merugikan pada kesejahteraan psikologis dan
fisik karyawan. Dengan adanya tuntutan pekerjaan yang dikerjakan di rumah
membuat karyawan mengalami job stress
yang terlihat dari kecemasan dan depresi ketika menghadapi pekerjaannya.
Strategi untuk mengelola job stress
di tingkat organisasi dapat menggunakan tambahan alat seperti sistem komunikasi
dan perangkat lunak, perubahan kepemimpinan, penyediaan sumber daya untuk
kesejahteraan karyawan seperti pelatihan kerja, dan koordinasi tim kerja yang
lebih baik (Hampton et al. 2019).
Selanjutnya kefleksibelan pada
work from home menuntut dedikasi setiap karyawan, karena karyawan yang
mempunyai komitmen akan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya walaupun
tanpa diawasi langsung tatap muka oleh atasan, maka dari itu pada saat
menjalankan work from home diperlukannya job commitment. Menurut Rajak
dan Pandey (2017)
menyebutkan dedikasi karyawan sangat
penting untuk� meningkatkan kinerja
organisasi, dengan kata lain, partisipasi juga dapat dipahami sebagai hubungan
antara individu� (karyawan) dan organisasi (perusahaan-pemberi
pekerjaan).
Work from home mengacu pada kemampuan karyawan untuk bekerja di tempat
kerja yang fleksibel, terutama pada rumah, dengan menggunakan teknologi
melaksanakan tugas pekerjaan sehingga dapat menciptakan sikap positif oleh
karyawan terhadap pekerjaan (Grant et al. 2019). Work from home, sering menghalangi pekerja
untuk memiliki batasan kehidupan kerja yang jelas, menyebabkan beban kerja yang
berlebihan, meningkatkan tingkat stres (Liu dan Lo 2018), kecemasan, dan
mempengaruhi kualitas hidup, serta job satisfaction. Work life balance memainkan peran
penting dalam efektivitas dan pertumbuhan hubungan antara organisasi dan
karyawannya. Beberapa komponen, seperti melibatkan karyawan dalam pengembangan
kebijakan dan membuat keputusan yang tepat pada waktu yang tepat, dapat
diperkuat untuk meningkatkan work life balance
(Chaitra et al. 2017). Bagi karyawan, work life balance adalah
kesulitan dan masalah dalam memenuhi tanggung jawab yang berkaitan dengan
keluarga dan pekerjaan. Sedangkan bagi organisasi, seorang pimpinan yang
memahami masalah menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan mendukung di mana
karyawan dapat berbagi tanggung jawab kerja dan melupakan tanggung jawab
keluarga.
Work life balance selalu
menjadi tantangan untuk dicapai bagi individu yang bekerja di sektor yang berbeda
terutama bagi wanita karena tidak mudah melakukan pekerjaan rumah dan kantor
sehari-hari sambil bekerja dari rumah secara teratur. Ada penurunan kesejahteraan
karena kelelahan mental, fisik dan kesulitan serta ditantang oleh karyawan
selama pandemi. Karyawan yang mampu mengelola masalah pekerjaan dan masalah
rumah yang lebih mengarah pada integrasi kehidupan kerja daripada work life balance. Karyawan yang telah
menerima perubahan dan telah meningkatkan diri dengan kemampuan digitalisasi
untuk memenuhi tuntutan yang berkaitan dengan waktu, rumah, keluarga,
pekerjaan, kesehatan dan tanggung jawab (Singh, et al. 2021).
Penelitian
sebelumnya terhadap work from home, job stress, job
satisfaction, job commitment, dan work life balance menemukan
bahwa work from home berpengaruh positif terhadap work life balance pada
perempuan, karena akan ada konflik kepentingan harus diprioritaskan (Dua dan
Hyronimus, 2020). Karyawan TI dari berbagai perusahaan di Indonesia Trivandrum
sebagian besar mengalami stres karena tidak terbiasa dengan pengaturan kerja di
rumah (Rajit dan Akhila, 2021). Ditemukan hubungan yang signifikan antara
kepuasan dengan teleworking (work from home) dan kepuasan gaji,
dukungan dari pengawasan dan otonomi di tempat kerja. berdasarkan hasil yang
diperoleh, pekerjaan jarak jauh yang diperkenalkan oleh corona virus memiliki
dampak positif yang jelas terhadap job satisfaction pada karyawan
Slovakia (Karacsony, 2021). Ditemukan dukungan organisasi yang dirasakan menggambarkan efek
positif terhadap kepuasan para telecommuter dalam pekerjaannya masing-masing,
serta komitmen telecommuters ke organisasi (Aban, et al. 2019). Sedangkan
Irawanto, et al. (2021) menemukan
bahwa work from home, job stress dan work life balance mempunyai
pengaruh signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap job
satisfaction. Aruldos, et al. (2021) menemukan bahwa job stress
berpengaruh negatif pada work life balance, job satisfaction
bepengaruh positif pada work life balance, dan job commitment
berpengaruh positif pada work life balance.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bermaksud memberikan kontribusi untuk perluasan penelitian-penelitian sebelumnya dan juga untuk menguji hipotesis penelitian-penelitian sebelumnya yang hasilnya masih bertentangan dengan rumusan penelitian-penelitian yang terkait dengan work from home, job stress, job satisfaction, dan job commitment, work life balance pada karyawan di institusi pemerintah. Penelitian ini dilakukan pada lima (5) Direktorat Jenderal pada Kementerian Agama yaitu Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, dan Ditjen Bimas Buddha pada Kantor Kementerian Agama RI. Direktorat Jenderal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada Kementerian Agama tanggal 16 Maret 2020 melaksanakan work from home dan terus diperbaharui sesuai dengan kondisi. Work from home merupakan suatu yang baru bagi institusi pemerintah yang berdampak pada kemampuan karyawan pada Direktorat Jenderal tersebut untuk dapat memilah antara kehidupan pribadi dan juga pekerjaan, lebih khusus lagi terkait lebih khusus lagi terkait kesulitan karyawan untuk berhenti bekerja meski jam kerja telah usia, dan kesulitan dalam menjaga fokus di tengah-tengah pekerjaan, karena terdistraksi dengan kehidupan pribadi.
Metode Penelitian
Penelitian ini mengkontruksi
penelitian dari Aruldos, et al. (2021) berjudul The relationship between quality of work
life and work life balance mediating role of job stress, job �satisfaction and job commitment: evidence
from India, dan
penelitian oleh Bellman dan Hubler (2021) berjudul Working from home, job satisfaction �and
work life balance robust or heterogeneous links. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian
meliputi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan tujuan penelitian
penelitian kuantitatif meliputi: penelitian dasar, penelitian untuk
pengembangan, dan penelitian terapan; sedangkan berdasarkan tingkat tempat
penelitian penelitian kuantitatif meliputi: penelitian eksperimen, penelitian survey, penelitian naturalistik;
sedangkan menurut karakteristik masalah penelitian dibedakan menjadi peneitian
historis, deskriptif, studi kasus/lapangan, korelation, kausalitas dan
komperatif (Ngatno, 2015).
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif, bertujuan pengembangan dan berdasarkan tempat berjenis
penelitian survey karena mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah
yaitu pada unit analisa lima (5) Direktorat Jenderal pada Kementerian Agama
yaitu Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen
Bimas Hindu, dan Ditjen Bimas Buddha yang berlokasi di Jakarta. Sedangkan
berdasarkan karakteristiknya penelitian ini adalah penelitian korelasional
karena bertujuan untuk menentukan apakah terdapat asosiasi antar variabel dan
membuat prediksi berdasarkan kolerasi antar variabel. Variabel-variabel dalam
penelitian yaitu work life balance sebagai variabel terkait (Dependent
Variabele), variabel work from home sebagai variabel bebas (Independent
Variable), job stress, job satisfaction, job commitment sebagai
variabel perantara (Intervening Variable). Menurut kedalamannya
penelitian ini kurang mendalam tetapi generalisasinya tinggi atau menggunakan
studi statistik. Perlakuan pengumpulan data pada penelitian ini dengan
menyebarkan kuesioner (primer) dan juga studi pustaka yaitu dari berbagai
literatur, jurnal, dan artikel maupun data yang melibatkan variabel (sekunder).
Jadwal waktu penelitian cross-sectional, karena peneliti hanya mengamati
fenomena pada satu titik waktu tertentu (Nurdini, 2006). Pengumpulan
data penelitian ini dilakukan pada rentang waktu bulan Febuari s.d. Maret 2022.
Variabel dan Pengukuran
Variabel penelitian ini meliputi, 1 (satu) variabel terkait (Dependent Variabel) yaitu work life balance,
1 (satu) variabel bebas (Independent Variable) yaitu work from home,
dan 3 (tiga) variabel perantara (Intervening Variable) yaitu job stress,
job� satisfaction, job commitment. Pada
penelitian ini, variabel diukur dengan menggunakan skala likert. Skala Likert dikategorikan ke
dalam skala pengukuran aritmatika tertentu yang menunjukkan peringkat
dan jarak komposisi dari data yang dikumpulkan dari responden (Sekaran dan Bougie, 2019). Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesetujuan responden
atas pernyataan yang diberikan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka
jawaban diukur dalam 5 skala likert, sebagai berikut: 1 untuk STS (Sangat Tidak
Setuju), 2 untuk TS (Tidak Setuju), 3 untuk C (Cukup), 4 untuk S (Setuju), dan
5 untuk SS (Sangat Setuju).
Metode Penarikan Sampel
Menurut Sugiyono (2013),
populasi adalah wilayah yang digeneralisasikan meliputi objek/subyek dengan
kualitas dan karakteristik tertentu yang diidentifikasi oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini karyawan Ditjen
Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu,
dan Ditjen Bimas Buddha di Kementerian Agama RI berlokasi di Jakarta. Sampel adalah bagian dari populasi (Sugiyono, 2013). Menurut Hair, et al. (2018) penentuan
ukuran sampel lebih dari 100 responden atau lebih besar, dengan ketentuan jumlah item indikator
di kali 5-10, indikator penelitian ini berjumlah 36 sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 180 s.d. 360 responden.
Uji Validitas
�Hasil Uji Validitas Work Life Balance
No |
Pernyataan |
Nilai Validitas |
Kriteria |
Kesimpulan |
1 |
Saya memiliki cukup waktu untuk berkumpul
kembali dengan keluarga etika bekerja di Kementerian Agama
RI selama bekerja dari rumah. |
0,501 |
>0,200 |
Valid |
2 |
Saya sempat memeriksakan kesehatan ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,490 |
>0,200 |
Valid |
3 |
Masalah di rumah tidak mempengaruhi efisiensi
kerja saya etika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,523 |
>0,200 |
Valid |
4 |
Saya menginginkan jenjang karir yang maju dengan
gaji yang lebih tinggi sambil tetap bertanggung jawab atas keluarga ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,405 |
>0,200 |
Valid |
5 |
Saya tetap melakukan pekerjaan rumah tangga
meskipun dituntut untuk bekerja secara profesional ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,447 |
>0,200 |
Valid |
6 |
Saya mampu menghidupi keluarga dan memberikan
perhatian penuh kepada keluarga ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari rumah |
0,687 |
>0,200 |
Valid |
7 |
Saya tetap dapat memenuhi tanggung jawab sosial ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,667 |
>0,200 |
Valid |
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Work From
Home
No |
Pernyataan |
Nilai Validitas |
Kriteria |
Kesimpulan |
1 |
Pekerjaan saya dapat diselesaikan tidak hanya di kantor. |
0,622 |
>0,200 |
Valid |
2 |
Saya merasa sangat produktif saat bekerja dari
rumah. |
0,760 |
>0,200 |
Valid |
3 |
Kualitas hasil pekerjaan saya lebih baik saat
bekerja dari rumah. |
0,777 |
>0,200 |
Valid |
4 |
Saya cukup memiliki kemampuan secara teknikal
untuk menyelesaikan pekerjaan saya dari rumah. |
0,735 |
>0,200 |
Valid |
5 |
Saya memiliki target yang jelas saat bekerja
dari rumah. |
0,810 |
>0,200 |
Valid |
6 |
Saya selalu berinteraksi dengan orang lain untuk
pekerjaan saya selama bekerja
dari rumah. |
0,533 |
>0,200 |
Valid |
7 |
Atasan saya selalu peduli terhadap kondisi saya selama bekerja dari rumah. |
0,412 |
>0,200 |
Valid |
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS
Tabel Error! No text of specified style in document.. Hasil Uji Validitas
Job Stress
No |
Pernyataan |
Nilai Validitas |
Kriteria |
Kesimpulan |
1 |
Pekerjaan saya di kantor secara langsung
berdampak pada kesehatan fisik dan mental ketika bekerja di Kementerian Agama
RI selama
bekerja dari rumah. |
0,720 |
>0,200 |
Valid |
2 |
Peralatan kerja kantor menghambat
pekerjaan saya ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,674 |
>0,200 |
Valid |
3 |
Kurangnya pengembangan karir bagi karyawan ketika bekerja di Kementerian Agama
RI selama bekerja dari rumah. |
0,658 |
>0,200 |
Valid |
4 |
Besarnya gaji/upah yang saya terima sangat
mempengaruhi prestasi kerja saya
ketika
bekerja di Kementerian Agama RI
selama bekerja dari rumah. |
0,666 |
>0,200 |
Valid |
5 |
Lingkungan kerja kurang kondusif ketika bekerja di Kementerian Agama
RI selama bekerja dari rumah. |
0,738 |
>0,200 |
Valid |
6 |
Perbedaan pendapat dengan rekan kerja membuat
saya stres ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,702 |
>0,200 |
Valid |
7 |
Pemberian sanksi bagi karyawan pegawai menimbulkan ketegangan di
antara rekan kerja lainnya ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,680 |
>0,200 |
Valid |
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS
Tabel 4. Hasil
Uji Validitas Job Satisfaction
No |
Pernyataan |
Nilai Validitas |
Kriteria |
Kesimpulan |
1 |
Saya puas bekerja ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,757 |
>0,200 |
Valid |
2 |
Saya merasa puas menggunakan keterampilan yang
saya miliki ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari
rumah. |
0,613 |
>0,200 |
Valid |
3 |
Saya� puas
dengan gaji yang saya terima ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari
rumah. |
0,636 |
>0,200 |
Valid |
4 |
Saya dipromosikan secara adil ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama
bekerja dari rumah. |
0,747 |
>0,200 |
Valid |
5 |
Saya telah mengalami perkembangan karir ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,738 |
>0,200 |
Valid |
6 |
Saya mendapatkan kerjasama yang baik dengan rekan kerja ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari
rumah. |
0,708 |
>0,200 |
Valid |
7 |
Saya merasa senang dengan rekan kerja yang saya
miliki ketika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari
rumah |
0,680 |
>0,200 |
Valid |
8 |
Saya mendapatkan kepercayaan selama ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,697 |
>0,200 |
Valid |
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS
Tabel 5. Hasil Uji Validitas
Job Commitment
No |
Pernyataan |
Nilai Validitas |
Kriteria |
Kesimpulan |
1 |
Saya bangga bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari
rumah. |
0,567 |
>0,200 |
Valid |
2 |
Saya tidak sering mengambil cuti ketika bekerja
di Kementerian Agama RI selama
bekerja dari rumah. |
0,507 |
>0,200 |
Valid |
3 |
Saya bekerja dengan penuh tanggung jawab etika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,715 |
>0,200 |
Valid |
4 |
Saya melakukan pelayanan untuk kepuasan
masyarakat etika bekerja di Kementerian
Agama RI selama bekerja dari
rumah. |
0,773 |
>0,200 |
Valid |
5 |
Saya dapat mengimplementasikan nilai-nilai
organisasi di Kementerian Agama RI (Lima Budaya Kerja) selama bekerja dari rumah |
0,782 |
>0,200 |
Valid |
6 |
Saya patuh terhadap perintah atasan ketika
bekerja di Kementerian Agama RI
selama bekerja dari rumah. |
0,715 |
>0,200 |
Valid |
7 |
Saya mematuhi semua aturan yang berlaku ketika bekerja di Kementerian Agama RI selama bekerja dari rumah. |
0,759 |
>0,200 |
Valid |
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS
Berdasarkan tabel diatas
terlihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation semuanya > dari
0.2 dengan demikian item-item tersebut dapat dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas pada alat ukur perlu dilakukan untuk memastikan instrumen dari alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah konsisten dan akurat. Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas suatu alat ukur (Sekaran dan Bougie, 2019). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai cronbach�s alpha yang menunjukkan apakah butir-butir pengukuran bersifat homogen dan mampu merefleksikan konstruk yang sama dan mendasar (Hair et al., 2020).
Menurut Hair et al. (2020) dasar pengambilan keputusan uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut:
� Jika koefisien Cronbach�s Alpha ≥ 0,60 → maka Cronbach�s Alpha acceptabel (construct reliable).
� Jika Cronbach�s Alpha < 0,60 → maka Cronbach�s Alpha unacceptabel (construct unreliable) dapat dikatakan penelitian tersebut tidak dapat diterima (Haryono, 2017).
Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang
diteliti, ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Keterangan |
Work From Home |
0,877 |
Reliabel |
Job Stress |
0,893 |
Reliabel |
Job Satisfaction |
0,902 |
Reliabel |
Job Commitment |
0,885 |
Reliabel |
Work Life Balace |
0,796 |
Reliabel |
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS
Koefisien Cronbach�s
Alpha sebagai konsistensi alat ukur atau tingkat reliabilitas alat ukur
diketahui.� Koefisien minimum yang dapat
diterima yaitu 0,60 (Sekaran & Bougie, 2013).� Dasar pengambilan keputusan jika koefisien
Cronbach Alpha > 0.6 maka reliabel; dan jika koefisien Cronbach�s Alpha
< 0.6 maka tidak reliabel. Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai Cronbach�s
Alpha seluruh variabel lebih besar 0.6 dengan demikian seluruh variabel
dapat dinyatakan reliabel.
Structural
Equation Model (SEM)
Structural Equation Model (SEM) telah semakin diterapkan dalam ilmu sosial dan pemasaran, karena kemudahan penggunaan perangkat lunak selama tiga dekade terakhir ini (Hair, et al. 2014). SEM memudahkan untuk mendeteksi dan mengkonfrimasi hubungan antara beberapa variabel. Kekuatan yang paling penting dari SEM adalah bahwa hubungan di antara banyak konstruksi laten dapat diperiksa dengan cara yang mengurangi kesalahan dalam model (Hair, et al. 2014). Fitur ini memungkinkan untuk mengevaluasi dan menghapus variabel yang bertanda pengukuran rendah. Menurut Astrachan, et al. 2014; Ringle, et al. 2013 untuk mencapai tujuan tersebut, teknik SEM sangat cocok.
Gambar 4. Hasil
Pengolahan SEM dengan PLS 2.0
Sumber: Data diolah menggunakan SmartPLS 2.0
Hasil SEM serupa dengan hasil regresi berganda. SEM menyediakan prosedur yang cukup mudah untuk memverifikasi mediasi, sehingga metode yang digunakan dalam analisis data adalah yaitu Structural Equation Modeling (SEM), melalui software SmartPLS versi 2.0 M3. SEM-PLS bertujuan untuk menguji hubungan prediktif antar konstruk dengan melihat apakah ada hubungan atau pengaruh antar konstruk (Ghozali, 2019).
Hasil dan Pembahasan
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis
No |
Hipotesis |
Beta (β) |
T Statistics |
P-Value |
Kesimpulan |
H1 |
work from home → work life balance |
0.158 |
2.532 |
0.011 |
H1 didukung |
H2 |
work from home → job stress |
-0.242 |
2.806 |
0.005 |
H2 didukung |
H3 |
work from home → job satisfaction |
0.476 |
8.954 |
0.000 |
H3 didukung |
H4 |
work from home → job commitment |
0.368 |
5,495 |
0.000 |
H4 didukung |
H5 |
job stress → work life balance |
0.045 |
0.784 |
0.433 |
H5Tidak didukung |
H6 |
job satisfaction → work life balance |
0.396 |
5,093 |
0.000 |
H6 didukung |
H7 |
job commitment → work life balance |
0.336 |
3,608 |
0.000 |
H7 didukung |
Hipotesis Mediasi |
|||||
H8 |
work from home → job stress → work life
balance |
-0.011 |
0.755 |
0.450 |
H8 Tidak didukung |
H9 |
work from home → job satisfaction → work
life balance |
0.188 |
4.427 |
0.000 |
H9 didukung |
H10 |
work from home → job commitment → work
life balance |
0.124 |
3.016 |
0.003 |
H10 didukung |
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SmartPLS versi 2.0 M3
1. Berdasarkan pengujian hipotesis 1, dapat disimpulkan bahwa H1
berbunyi �Terdapat pengaruh positif work from home terhadap work life
balance� dapat terdukung. Berarti semakin tinggi work from home
semakin tinggi work life balance, demikian sebaliknya.
Penelitian ini terdukung dengan penelitian Dua dan Hyronimus (2020) yang mengatakan bahwa work from home berpengaruh positif
terhadap work life balance pada perempuan karena akan ada konflik
kepentingan harus diprioritaskan. Yang et al.
(2021) menemukan bahwa work life balance selama work from home
para pekerja meningkat Work from Home merupakan salah satu faktor dalam
memengaruhi Work Life Balance dikarenakan memiliki fleksibilitas pengaturan
waktu dan jam kerja yang memungkinkan karyawan untuk mengatasi kebutuhan
keluarga dan pekerjaan lain dengan lancar (Yang et al., 2021). Efektifitas dan
efisiensi dari work from home semakin diperkuat dengan perkembangan
teknologi yaitu adanya Platform Virtual yang memungkinkan karyawan untuk
bekerja secara remote atau teleworking (Rathnaweera et
al. 2021). Hasil penelitian dapat diinterpretasikan
bahwa work from home berpengaruh positif terhadap work life balance
pada 5 Direktorat Jenderal di Kementerian Agama karena selama work from home
karyawan tetap bisa berinteraksi
dengan orang lain untuk melancarkan pekerjaan. Hal tersebut bisa dikatakan bahwa karyawan 5 Direktorat Jenderal
Kementerian Agama akan work life balance jika work from home diterapkan
dalam pengelolaan karyawan terutama jika karyawan dapat berinteraksi dengan
orang lain untuk melancarkan pekerjaan dengan menggunakan Platform virtual telah memungkinkan karyawan
tetap terhubung selama work from home sehingga dapat mengatur waktu dan
jam kerja yang lebih fleksibel memungkinkan karyawan untuk mengatasi kebutuhan
keluarga dan pekerjaan lain dengan lancar.
2. Berdasarkan pengujian hipotesis 2, dapat
disimpulkan bahwa H2 berbunyi �Terdapat pengaruh negatif work
from home terhadap job stress� dapat terdukung. Berarti semakin
tinggi work from home semakin rendah job stress, demikian
sebaliknya. Penelitian ini terdukung
oleh penelitian Adamovic (2021) yang menemukan bahwa menghabiskan lebih banyak work
from home memiliki efek menguntungkan pada job stress ketika
karyawan tidak percaya bahwa kerja jarak jauh akan menyebabkan isolasi sosial.
Perlunya mempersiapkan karyawan mengelola stress selama work from home
dan pemberian program pendampingan karyawan secara virtual berupa konseling online
(Manroop and Petrovski,2021). Hasil penelitian dapat diinterpretasikan
bahwa work from home berpengaruh negatif terhadap job stress pada
karyawan 5 Direktorat Jenderal di Kementerian Agama karena kesehatan fisik dan
mental diperhatikan.� Hal tersebut bisa dikatakan
bahwa karyawan 5 Direktorat Jenderal Kementerian Agama akan semakin rendah job stress jika work from
home diterapkan dalam pengelolaan karyawan terutama jika selama work
from home kesehatan fisik dan mental diperhatikan melalui program
pendampingan selama work from home dengan memenuhi kebutuhan karyawan
untuk menjaga kesehatan fisik dan mental selama work from home. Oleh
karena itu, semakin tepat work from home yang diimplementasikan,
karyawan 5 Direktorat Jenderal Kementerian Agama maka akan semakin rendah job stress.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis 3, dapat
disimpulkan bahwa H3 berbunyi �Terdapat pengaruh positif work
from home terhadap job satisfaction� dapat terdukung. Berarti
semakin tinggi work from home semakin tinggi job satisfaction, demikian sebaliknya. Penelitian ini terdukung penelitian oleh
Nuangjamnong (2022) yang menemukan bahwa work from home memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan job satisfaction.� Kemampuan untuk bekerja dari jarak jauh
menciptakan fleksibilitas yang meningkatkan job satisfaction yang
memengaruhi job satisfaction dan kinerja. Irawanto, et al.� (2021) menyebutkan bahwa work from home
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap job satisfaction.
Faktor individu yaitu: taktik manajemen diri dan faktor rumah/keluarga yaitu:
kebutuhan akan kondisi kerja jarak jauh yang memadai adalah penting untuk
produktivitas, kinerja, dan job satisfaction saat bekerja jarak jauh
selama COVID-19 (Mihalea et al. 2021). Selain itu, perasaan otonomi yang
meningkat menyebabkan efek positif pada kepuasan kerja karyawan (Neibuhr,
2022). Work from home berpengaruh positif terhadap job satisfaction
pada karyawan 5 Direktorat Jenderal di Kementerian Agama karena kompetensi
karyawan dapat digunakan selama work from home.
4. Berdasarkan pengujian hipotesis 4, dapat
disimpulkan bahwa H4 berbunyi �Terdapat pengaruh positif work
from home terhadap job commitment� dapat terdukung. Berarti semakin
tinggi work from home semakin tinggi job commitment, demikian sebaliknya. Penelitian ini terdukung penelitian oleh Sultana et al. (2021) yang menemukan bahwa dalam
konteks work from home komitmen normatif dan motivasi intrinsik adalah
dua variabel yang paling penting yang memiliki pengaruh langsung terhadap
kepuasan kerja karyawan. Telecommuter akan puas dan berkomitmen pada
organisasi jika mendapat dukungan organisasi (Aban et al. 2019). Work from home
berpengaruh positif terhadap job commitment pada karyawan 5 Direktorat
Jenderal di Kementerian Agama karena karyawan bekerja penuh tanggung jawab selama work from home. Hal tersebut bisa
dikatakan bahwa karyawan 5 Direktorat Jenderal Kementerian
Agama akan semakin tinggi job commitment jika work
from home diterapkan dalam pengelolaan karyawan terutama jika karyawan
bekerja penuh
tanggung jawab selama work
from home, dukungan organisasi selama work from home mempunyai peran
penting mendorong karyawan untuk bertanggungjawab pada pekerjaannya.
5. Berdasarkan pengujian hipotesis 5, dapat
disimpulkan bahwa H5 berbunyi �Terdapat pengaruh negatif job
stress terhadap work life balance� tidak terdukung. Penelitian ini
bertentangan dengan penelitian Aruldos, et al. (2021) yang menyatakan
bahwa job stress berpengaruh negatif pada work life balance dan
penelitian Salonki dan Mandaviya (2021) yang menyatakan bahwa job stress
secara signifikan berpengaruh pada wanita, sedangkan responden pria mampu
mengelola emosi, namun demikian responden pria memiliki masalah terkait
kesehatan daripada responden wanita akibat dari job stress dan tidak
adanya work life balance. Akan tetapi penelitian ini terdukung
penelitian Zahoor, et al. (2020) yang menemukan bahwa job stress
tidak berpengaruh pada work life balance, karena karyawan tidak
menunjukkan pola perilaku yang meningkatkan tingkat stres dan� orang yang senang bekerja dan mendorong diri
sendiri untuk mencapai tujuan pekerjaan tidak mengalami stres terhadap
pekerjaannya. Meskipun karyawan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja
dan lebih sedikit waktu bersama keluarga masih dapat mengalami work life
balance yang lebih tinggi, karena pilihan yang karyawan disukai adalah
pekerjaan, bukan keluarga atau diri sendiri.
6. Berdasarkan pengujian hipotesis 6, dapat
disimpulkan bahwa H6 berbunyi �Terdapat pengaruh positif job
satisfaction terhadap work life balance� dapat terdukung. Berarti
semakin tinggi job satisfaction semakin tinggi work life balance, demikian sebaliknya. Penelitian ini terdukung Arif dan Farooqi (2014)
menemukan hubungan positif yang signifikan ada antara work life balance
dan kepuasan, demikian juga penelitian Aruldoss, et al. (2021) yang
menemukan bahwa job satisfaction bepengaruh positif pada work life
balance. Work life balance secara positif terkait dengan job
satisfaction karyawan selama situasi pandemi. Otonomi pekerjaan membantu
karyawan lebih memahami tugas, tujuan, dan prioritas kerja; mengurangi dampak
negatif dari konflik dan mencapai work life balance. Otonomi pekerjaan
mendorong karyawan untuk mendapatkan lebih banyak fleksibilitas dalam mengatur
waktu dan pekerjaan. Karyawan yang puas membayar kembali organisasi dan
berusaha untuk efisiensi melalui peningkatan tingkat work life balance (Rashmi
dan Katarina, 2021). Job satisfaction berpengaruh positif terhadap work
life balance pada karyawan 5 Direktorat Jenderal di
Kementerian Agama karena kompetensi karyawan dapat
digunakan dalam bekerja sehingga karyawan tetap dapat menjaga work life
balance. Hal tersebut bisa
dikatakan bahwa karyawan 5 Direktorat Jenderal Kementerian Agama akan semakin tinggi work life balance jika job
satisfaction diterapkan dalam pengelolaan karyawan terutama dalam bekerja
kompetensi karyawan dapat digunakan. Kompetensi yang dimiliki karyawan
membantu karyawan lebih memahami tugas, tujuan, dan prioritas kerja,� mengurangi dampak negatif dari konflik dan
mencapai work life balance. Oleh karena itu,
semakin tepat job satisfaction diimplementasikan, maka karyawan 5
Direktorat Jenderal Kementerian Agama akan semakin
tinggi work life balance.
7. Berdasarkan pengujian hipotesis 7, dapat
disimpulkan bahwa H7 berbunyi �Terdapat pengaruh job commitment
terhadap work life balance� dapat terdukung. Berarti semakin tinggi job
comittment semakin tinggi work life balance, demikian
sebaliknya. Penelitian ini terdukung
penelitian oleh Arif
dan Farooqi (2014) yang menemukan hubungan positif
yang signifikan ada antara work
life balance
dan komitmen. Ketika karyawan merasa
nyaman di tempat kerja dan merasa lebih sedikit stres, lebih mungkin untuk
mengalami job satisfaction dan berkontribusi pada organisasi (Aruldoss et
al. 2021). Job commitment berpengaruh positif terhadap work life
balance pada karyawan 5 Direktorat Jenderal di Kementerian Agama karena
karyawan bertanggung jawab dalam bekerja sehingga menjaga work life balance.
Hal tersebut bisa dikatakan bahwa karyawan 5 Direktorat
Jenderal Kementerian Agama akan semakin tinggi work
life balance jika job commitment diterapkan dalam pengelolaan
karyawan terutama ketika karyawan bertanggung jawab dalam bekerja, ketika karyawan
bertanggung jawab pada pekerjaannya akan�
berkontribusi pada organisasi. Oleh karena itu, semakin tepat job
commitment diimplementasikan, maka karyawan 5 Direktorat Jenderal
Kementerian Agama akan semakin tinggi work life
balance.
8. Berdasarkan pengujian hipotesis 8, dapat
disimpulkan bahwa H8 berbunyi �Terdapat pengaruh negatif work
from home terhadap work life balance dimediasi oleh job stress� tidak
terdukug. Hal ini berarti job stress tidak berkontribusi pengaruh work
from home terhadap work life balance. Menurut Baron dan Kenny dalam
Sugiyono (2013), peranan variabel sebagai mediator
terjadi apabila:
a.
Variasi pada
variabel independen mampu menjelaskan
secara signifikan variasi dalam variabel mediator.
b.
Variasi pada
variabel mediator mampu menjelaskan secara
signifikan variasi dalam variabel dependen.
c.
Ketika
variabel mediator dikontrol, hubungan
antara variabel independen dan
variabel dependen tidak atau
signifikan.
Pada penelitian ini tidak memenuhi syarat sebagai peranan variabel mediator karena variabel mediator tidak mampu menjelaskan secara signifikan variasi dalam variabel dependen, ditunjukan pada pengujian hipotesis H5 yang menyatakan pengaruh negatif job stress terhadap work life balance� tidak terdukung, sehingga memberikan memberikan dampak pada H8 yang tidak terdukung, kesimpulan yang dapat ditarik kesimpulan bahwa mediasi job stress tidak berkontribusi pada pengaruh work from home terhadap work life balance. Job stress tidak berpengaruh pada work life balance karena karyawan lebih menyukai pekerjaan dari pada keluarga atau diri sendiri (Zahoor et al. 2020). Hal tersebut bisa dikatakan bahwa work life balance selama work from home tidak terpengaruh oleh job stress pada karyawan 5 Direktorat Jenderal Kementerian Agama.
9. Berdasarkan pengujian hipotesis 9 dapat disimpulkan bahwa H9
berbunyi �Terdapat pengaruh positif work from home terhadap work life
balance dimediasi oleh job satisfaction� dapat terdukung.
Berarti semakin tinggi job satisfaction akan berkontibusi pada semakin
tinggi pengaruh work from home terhadap work life balance. Demikian
sebaliknya, semakin rendah job satisfaction akan berkontribusi pada
semakin rendah pengaruh work from home terhadap work life balance. Job commitment telah memenuhi syarat sebagai mediator (Sugiyono, 2013) yaitu: variabel variasi work from home mampu menjelaskan secara
signifikan variasi dalam variabel job
satisfaction.� Variasi pada variabel job satisfaction mampu menjelaskan
secara signifikan variasi dalam variabel work
life balance. Ketika variabel job
satisfaction dikontrol, hubungan antara variabel work from home dan variabel work
life balance tidak atau signifikan. Teleworking diperkenalkan karena corona virus
memiliki efek positif yang jelas pada job satisfaction. Hubungan antara manajer
dan bawahan telah meningkat, dan work life balance juga telah berkembang
dengan baik selama work from home (Karacsony, 2021).
10. Berdasarkan pengujian hipotesis 10 dapat
disimpulkan bahwa H10 berbunyi �Terdapat pengaruh positif work
from home terhadap work life balance dimediasi oleh job
commitment� dapat di dukung. Berarti semakin tinggi job commitment akan
berkontibusi pada semakin tinggi pengaruh work from home terhadap work
life balance. Demikian sebaliknya, semakin rendah job commitmet akan
berkontribusi pada semakin rendah pengaruh work from home terhadap work
life balance. Job commitment telah memenuhi syarat sebagai
mediator (Sugiyono, 2013) yaitu:
variabel variasi work from home mampu
menjelaskan secara signifikan variasi dalam variabel job commitment.� Variasi pada
variabel job commitment mampu
menjelaskan secara signifikan variasi dalam variabel work life balance. Ketika variabel job commitment dikontrol, hubungan antara variabel work from home dan variabel work life balance tidak atau signifikan. Terdapat hubungan kritis antara job commitment dengan pemenuhan pekerjaan seseorang (Rajak dan Pandey,
2017). Karyawan yang mengalami kualitas work life
balance yang lebih tinggi memiliki sikap positif terhadap organisasi dan
juga pandangan positif tentang masyarakat. Ketika karyawan bahagia di tempat
kerja dan juga di rumah, kesejahteraan psikologis keluarga memiliki dampak
positif pada masyarakat. Work life balance menguntungkan organisasi dalam
hal komitmen dan produktivitas (Aruldoss et al. 2021). Work from home
berpengaruh positif terhadap work life balance dimediasi oleh job
commitment pada karyawan 5 Direktorat Jenderal di Kemneterian Agama karena
ketika karyawan tetap bertanggung jawab dikontrol selama work from home
akan menjaga work life balance. Hal tersebut bisa dikatakan bahwa
karyawan akan semakin tinggi work life balance jika job commitment diterapkan
dalam pengelolaan karyawan 5 Direktorat Jenderal
Kementerian Agama selama work from home
terutama ketika karyawan tetap bertanggung jawab selama work from home.
Komitmen karyawan pada pekerjaannya akan menguntungkan organisasi. Oleh karena
itu, semakin tepat job commitment diimplementasikan selama work from
home, maka karyawan 5 Direktorat Jenderal Kementerian Agama akan semakin tinggi work life balance.
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan
dengan mengambil sampel melalui kuesioner yang disebarkan kepada 182 responden kepada ASN 5 Direktorat Jenderal di Kementerian Agama yang melaksanakan
work from home. Model penelitian ini
kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 2.0 M3. Berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk pengaruh work from home,
terhadap work life balance yang dimediasi oleh job stress, job satisfaction, job
commitment. pada 5 Direktorat Jenderal di
Kementerian Agama dapat disimpulkan:
1. Work from home berpengaruh langsung signifikan dan
positif terhadap work life balance khususnya karena karyawan selama work from home selalu
berinteraksi dengan orang
lain untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. Work from
home berpengaruh
langsung signifikan dan negatif terhadap job
stress
khususnya karena karyawan selama work from home tetap terhubung
dengan orang lain dengan lancar.
3. Work from home berpengaruh langsung signifikan dan
positif terhadap job satisfaction khususnya karena komunikasi dengan orang
lain berlangsung lancar selama work
from home.
4. Work from home berpengaruh langsung signifikan dan
positif terhadap job commitment khususnya karena
interaksi dengan orang lain selama work from home berjalan dengan
lancar.
5. Job
stress tidak berpengaruh langsung signifikan dan negatif terhadap
work life balance.
6. Job
satisfaction berpengaruh
langsung signifikan dan positif terhadap work life balance khususnya karena untuk
tetap work life balance, karyawan menggunakan keterampilannya untuk
menyelesaikan pekerjaan.
7. Job commitment berpengaruh langsung signifikan dan
positif terhadap work
life balance khususnya karena untuk tetap work life balance,
karyawan bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan.
8. Work from home tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap work life balance dimediasi oleh job stress.
9. Work
from home berpengaruh
signifikan dan positif terhadap work
life balance dimediasi oleh job
satisfaction khususnya karena untuk tetap work life balance selama work
from home, karyawan dapat menggunakan keterampilan yang dimiliki.
10. Work from home berpengaruh signifikan dan positif terhadap
work life balance dimediasi oleh job commitment khususnya karena untuk tetap
work life balance selama work from home, karyawan bekerja dengan
penuh tanggung jawab.
BIBLIOGRAFI
Aban, C. J. I., Perez, V. E. B., Ricarte, K.
K. G., & Chiu, J. L. (2019). The Relationship of Organizational Commitment,
Job Satisfaction, and Perceived Organizational Support of Telecommuters in The
National Capital Region. Review of Integrative Business and Economics
Research, 8(4), 162�197.
Abdirahman, H. I. H., Najeemdeen, I. S.,
Abidemi, B. T., & Ahmad, R. (2020). The Relationship between Job
Satisfaction, Work-Life Balance and Organizational Commitment on Employee
Performance. Advances in Business Research International Journal, 4(1),
42. https://doi.org/10.24191/abrij.v4i1.10081
Adamovic, M. (2022). How Does Employee
Cultural Background Influence The Effects of Telework on Job Stress? The Roles
of Power Distance, Individualism, and Beliefs About Telework. International
Journal of Information Management, 62 (November 2020). https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2021.102437
Akanji, B., Mordi, C., Ajonbadi, H., &
Adekoya, O. (2022). The impact of COVID-19 on the work�life balance of working
mothers: evidence from Nigerian academics. Personnel Review. https://doi.org/10.1108/PR-08-2020-0636
Akgunduz, Y., & Eser, S. (2022). The
Effects of Tourist Incivility, Job Stress And Job Satisfaction on Tourist
Guides� Vocational Commitment. Journal of Hospitality and Tourism Insights,
5(1), 186�204. https://doi.org/10.1108/JHTI-07-2020-0137
Allis Nurdini. (2006). �Cross-Sectional Vs
Longitudinal�: Pilihan Rancangan Waktu Dalam Penelitian Perumahan Permukiman. DIMENSI
(Jurnal Teknik Arsitektur), 34(1), 52�58.
An, J., Liu, Y., Sun, Y., & Liu, C.
(2020). Impact of Work�Family Conflict, Job Stress and Job Satisfaction on
Seafarer Performance. International Journal of Environmental Research and
Public Health, 17(7). https://doi.org/10.3390/ijerpH17072191
Anuradha, & Pandey, M. (2016). Impact of
Work-Life Balance on Job Satisfaction of Women Doctors. Problems and
Perspectives in Management, 14(2), 0�6. https://doi.org/10.21511/ppm.14(2-2).2016.07
Anuraga, G., Sulistiyawan, E., &
Munadhiroh, S. (2017). Structural Equation Modeling � Partial Least Square
Untuk Pemodelan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Ipkm) Di Jawa Timur. Seminar
Nasional Matematika Dan Aplikasinya, 257.
Arsi, A. (2021). Realibilitas Instrumen Dengan
Menggunakan Spss. Validitas Realibilitas Instrumen Dengan Menggunakan Spss,
1�8.
Aruldoss, A., Berube Kowalski, K., Travis, M.
L., & Parayitam, S. (2021). The Relationship Between Work�Life Balance and
Job Satisfaction: Moderating Role of Training And Development and Work
Environment. In Journal of Advances in Management Research. https://doi.org/10.1108/JAMR-01-2021-0002
Aruldoss, A., Kowalski, K. B., &
Parayitam, S. (2021). The Relationship between Quality Of Work Life And Work
Life Balance mediating Role of Job Stress, Job Satisfaction and Job Commitment:
Evidence from India. Journal of Advances in Management Research, 18(1),
36�62. https://doi.org/10.1108/JAMR-05-2020-0082
Attar, M., �ağlıyan, V., &
Abdul-kareem, A. (2021). Evaluating the Moderating Role of Work-Life Balance on
the Effect of Job Stress on Job Satisfaction. Istanbul Business Research,
49(2020), 201�223. https://doi.org/10.26650/ibr.2020.49.0081
Azmi, M., Hanafi, A., & Adam, M. (2021).
Mediating Role Of Job Satisfaction In The Effect Of Work-Life Balance And Work
Passion On Turnover Intention. Junior Scientific Researcher, 7(1),
33�48.
Balkan, O. (2014). Work-Life Balance, Job
Stress and Individual Performance: An Application Author Detail . Onur Balkan
-Asst. Proffesor University of Turkish Aviation Association Turkey. Work-Life
Balance, Job Stress and Individual Performance: An Application Author Detail .
Onur Balkan -Asst. Proffesor University of Turkish Aviation Association Turkey,
3, 38�46.
Bataineh, K. adnan. (2019). Impact of
Work-Life Balance, Happiness at Work, on Employee Performance. International
Business Research, 12(2), 99. https://doi.org/10.5539/ibr.v12n2p99
Bawalla, O. G., & Adenugba, A. A. (2021).
Financial Rewards and Job Commitment Among Public Secondary School Teachers in
Ogun State, Nigeria. Dhaulagiri Journal of Sociology and Anthropology, 15,
72�81. https://doi.org/10.3126/dsaj.v15i01.41928
Bayina Rahma Nurdin, P., & Munizu, M.
(2021). Employee Performance: Worklife Balance to Maintain Organizational
Commitment and Work Motivation. YUME : Journal of Management, 4(2),
182�194. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.861
Bell, A. S., Rajendran, D., & Theiler, S.
(2012). Job Stress, Wellbeing, Work-Life Balance and Work-Life Conflict Among
Australian Academics. E-Journal of Applied Psychology, 8(1). https://doi.org/10.7790/ejap.v8i1.320
Bellman, L. O. H. (2020). Working From Home,
Job Satisfaction and Work�Life Balance � Robust or Heterogeneous Links? International
Journal of Manpower, 42(3), 424�441. https://doi.org/10.1108/IJM-10-2019-0458
Bhola, S., & Nigade, J. (2016).
Relationship between Work Life Balance, Quality of Work Life and Quality of
Life of Women Working in Service Industry. Pravara Management Review, 15(September),
30�45.
Bloom et.all. (2014). Does Working From Home
Work? Evidence From A Chinese Experiment. The Quarterly Journal of Economics,
130(1), 165�218. https://doi.org/10.1093/qje/qju032.Advance
Choudhury, P. R., Foroughi, C., & Larson,
B. (2020). Work-From-Anywhere: The Productivity Effects of Geographic
Flexibility. Strategic Management Journal, December, 1�50.
Christy, N. A., & Amalia, S. (2018).
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Riset Bisnis Dan
Investasi, 3(2), 74. https://doi.org/10.35697/jrbi.v3i2.935
Darwin, M., & Umam, K. (2020). Analisis
Indirect Effect pada Structural Equation Modeling. Nucleus, 1(2),
50�57. https://doi.org/10.37010/nuc.v1i2.160
Dayananda, K. H. M. K., & Samarakoon, S.
M. A. K. (2019). Work Life Balance and Commitment of Government Hospital
Nurses. Kelaniya Journal of Human Resource Management, 14(2), 46.
https://doi.org/10.4038/kjhrm.v14i2.69
Ngatno, M. (2015). Buku Ajar Metodologi
Penelitian (p. 151). Semarang: Universitas Diponegoro
Eickelberg, P. (2013). Make Time for the Work
That Matters. CFA Digest, 43(5). https://doi.org/10.2469/dig.v43.n5.6
Esguerra, I. D. G. (2020). Work-Life Balance
and Job Stress of Employees of a Lone Agricultural College in Bulacan,
Philippines. Journal of Business on Hospitality and Tourism, 6(2),
211. https://doi.org/10.22334/jbhost.v6i2.229
Farrell, K. (2017). Working From Home :
a Double Edged Sword. Technological University Dublin ARROW@TU Dublin,
0�26.
Foo, I. Y. N., & Adam, S. (2021). A Review
on the Impact of Work-Life Balance in Reducing Turnover Intention through Work
from Home Intervention in Malaysia Real Estate Market. International Journal
of Academic Research in Business and Social Sciences, 11(6),
634�647. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v11-i6/10197
Gadecki, J., Jewdokimow, M., & Zadkowska,
M. (2016). Reconstructing The Borders and The Definitions of Home and Work in
The Context of Telecommuting in Poland. Intersections East European Journal
of Society and Politics, 2(3), 84�96. https://doi.org/10.17356/ieejsp.v2i3.166
Hair, J. F., Sarstedt, M., Hopkins, L., &
Kuppelwieser, V. G. (2014). Partial least squares structural equation modeling
(PLS-SEM): An emerging tool in business research. European Business Review,
26(2), 106�121. https://doi.org/10.1108/EBR-10-2013-0128
Hair Jr., J. F., Gabriel, M. L. D. da S.,
& Patel, V. K. (2014). AMOS Covariance-Based Structural Equation Modeling
(CB-SEM): Guidelines on its Application as a Marketing Research Tool. Revista
Brasileira de Marketing, 13(2), 44�55. https://doi.org/10.5585/remark.v13i2.2718
Harahap, L. K. (2018). Analisis SEM
(Structural Equation Modelling) Dengan SMARTPLS (Partial Least Square). Fakultas
Sains Dan Teknologi Uin Walisongo Semarang, 1, 1.
Hayes, S., Priestley, J. L., Iishmakhametov,
N., & Ray, H. E. (2020). Stress and Work-Related Burnout During Covid-19.
2�29.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D , 11. 29�47. Bandung: Alfabet.
Irawanto, D. W., Novianti, K. R., & Roz,
K. (2021). Work From Home: Measuring Satisfaction between Work�Life Balance and
Work Stress During The Covid-19 Pandemic in Indonesia. Economies, 9(3).
https://doi.org/10.3390/economies9030096
Isfianadewi, D., & Noordyani, A. (2020).
Implementation of Coping Strategy in Work- Family Conflict on Job Stress and
Job Satisfaction: Social Support as Moderation Variable. Review of
Integrative Business and Economics Research, 9(2), 223�239.
Jabeen, F., Friesen, H. L., & Ghoudi, K.
(2018). Quality of Work Life of Emirati Women and Its Influence On Job
Satisfaction and Turnover Intention: Evidence from The UAE. Journal of
Organizational Change Management, 31(2), 352�370. https://doi.org/10.1108/JOCM-01-2017-0016
Joythi, P., Sonia, C., Rajasekar, B.,
Krishnamoorthy, D., & Ramanathan, S. (2020). Does Work-Life Balance Impacts
Job Satisfaction : Evidence from Faculty Members. PalArch�s Journal of
Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(9), 4098�4108.
Jr, J. F. H., Black, W. C., Babin, B. J.,
Anderson, R. E., Black, W. C., & Anderson, R. E. (2018). Multivariate
Data Analysis. https://doi.org/10.1002/9781119409137.ch4
Junaidi. (2021). Aplikasi AMOS dan Structural
Equation Modeling (SEM). Makassar: In UPT Unhas Press
Kar�csony, P. (2021). Impact of Teleworking on
Job Satisfaction among Slovakian Employees in The Era Of COVID-19. Problems
and Perspectives in Management, 19(3), 1�10. https://doi.org/10.21511/ppm.19(3).2021.01
Kementrian Agama RI. (2019). Surat Edaran
Nomor Se. 07 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Keputusan Bersama 4
(Empat) Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Vol. 4, pp. 4�6). Kementerian Agama.
Khoso, R. A., Ali, M., Jamali, M. A., &
Iqbal, W. (2021). Impact of Transformational Leadership Style on Employee� Job
Commitment and Job Satisfaction Poverty Reduction for Inclusive Sustainable
Growth in Developing Asia View project Impact of Transformational Leadership
Style on Employee� Job Commitment and Job. Journal of Business &
Economics, 13(1), 126�147. https://doi.org/10.5311/JBE.2021.26.6
Kock, N., & Hadaya, P. (2018). Minimum
sample size estimation in PLS-SEM: The inverse square root and
gamma-exponential methods. Information Systems Journal, 28(1),
227�261. https://doi.org/10.1111/isj.12131
Koomson, S. (2021). The Influence of
Organizational Culture and Job Design on Job Commitment and Human Resource
Performance. Journal of Psychological Perspective, 3(2), 67�76. https://doi.org/10.47679/jopp.321372021
Lidia Sari, R., Seniati, L., & Nina Liche
Seniati, A. (2020). The Role of Job Satisfaction as Mediator Between Work-life
Balance and Organizational Commitment among Lecturers Doing research with my
master students about Knowledge Sharing of Lecturer in Higher Education
Institution. View project Lecturer�s Organizati. Review Article PSYCHOLOGY
AND EDUCATION, 57, 106�110.
Manroop, L., & Petrovski, D. (2022).
Exploring layers of context-related work-from-home demands during COVID-19. Personnel
Review. https://doi.org/10.1108/PR-06-2021-0459
Maria Helena Carolinda Dua, H. (2020).
Pengaruh Work From Home Terhadap Work-Life Balance Pekerja Perempuan Di Kota
Ende. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi, 7(2),
2047�2258.
Marliana, R. R. (2019). Partial Least
Square-Structural Equation Modeling Pada Hubungan Antara Tingkat Kepuasan
Mahasiswa Dan Kualitas Google Classroom Berdasarkan Metode Webqual 4.0. Jurnal
Matematika, Statistika Dan Komputasi, 16(2), 174. https://doi.org/10.20956/jmsk.v16i2.7851
Martin, L., Hauret, L., & Fuhrer, C.
(2022). Digitally Transformed Home Office Impacts on Job Satisfaction, Job
Stress and Job Productivity. COVID-19 Findings. PLoS ONE, 17(3
March), 1�24. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0265131
Mas-Machuca, M., Berbegal-Mirabent, J., &
Alegre, I. (2016). Work-life balance and its relationship with organizational
pride and job satisfaction. Journal of Managerial Psychology, 31(2),
586�602. https://doi.org/10.1108/JMP-09-2014-0272
Meharunisa, S. (2019). Work-life balance and
job stress among female faculties in India�s higher education institutions. International
Journal of Recent Technology and Engineering, 8(2 Special Issue 11),
846�852. https://doi.org/10.35940/ijrte.B1139.0982S1119
Mensah, A. (2021). Job Stress and Mental
Well-Being Among Working Men and Women in Europe: The Mediating Role of Social
Support. International Journal of Environmental Research and Public Health,
18(5), 1�19. https://doi.org/10.3390/ijerpH18052494
Mihalca, L., Irimias, T., & Brendea, G.
(2021). Teleworking During The Covid-19 Pandemic: Determining Factors of
Perceived Work Productivity, Job Performance, And Satisfaction. Amfiteatru
Economic, 23(58), 620�636. https://doi.org/10.24818/EA/2021/58/620
Min, K., & Hong, W. (2021). The Effect Of
Food Sustainability And The Food Safety Climate On The Job Stress, Job
Satisfaction And Job Commitment Of Kitchen Staff. Sustainability (Switzerland),
13(12). https://doi.org/10.3390/su13126813
Mungkasa, O. (2020). Bekerja Dari Rumah
(Working From Home/WFH): Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. Jurnal
Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2),
126�150. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.119
Narpati, B., Lubis, I., Meutia, K. I., &
Ningrum, E. P. (2021). Produktivitas Kerja Pegawai yang Dipengaruhi oleh Work
From Home (WFH) dan Lingkungan Kerja Selama Masa Pandemi. JIMF (Jurnal
Ilmiah Manajemen Forkamma), 4(2), 121�133. https://doi.org/10.32493/frkm.v4i2.9808
Narsa, N. P. D. R. H., & Wijayanti, D. M.
(2021). The importance of psychological capital on the linkages between
religious orientation and job stress. Journal of Asia Business Studies, 15(4),
643�665. https://doi.org/10.1108/JABS-09-2018-0251
Niebuhr, F., Borle, P., B�rner-Zobel, F.,
& Voelter-Mahlknecht, S. (2022). Healthy and Happy Working from Home?
Effects of Working from Home on Employee Health and Job Satisfaction. International
Journal of Environmental Research and Public Health, 19(3). https://doi.org/10.3390/ijerpH19031122
Nuangjamnong, C. (2022). The COVID-19 Epidemic
with Employees� Job Satisfaction and Performance on Work from Home during
Lockdown in Bangkok. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.4053725
Olaf Hubler, L. B. (2020). DISCUSSION PAPER
SERIES Job Satisfaction and Work-Life Balance : Differences between
Homework and Work at the Workplace of the Company Job Satisfaction and
Work-Life Balance : Differences between Homework and Work at the
Workplace of the Company. 13504.
Oludayo, O. A., Falola, H. O., Obianuju, A.,
& Demilade, F. (2018). Work-Life Balance Initiative as a Predictor Of
Employees� Behavioural Outcomes. Academy of Strategic Management Journal,
17(1).
Omoankhanlen, J. A., & Eyakephovwan, M. E.
(2022). Supervisor Behaviour and Job Stress among Bank Employees in Rivers
State-Nigeria. European Journal of Business and Management Research, 7(1),
20�27. https://doi.org/10.24018/ejbmr.2022.7.1.879
Owan, V. J. (2021). Predictive Path Modelling
of Indicators of Secondary School Instructors� Affective, Continuance and
Normative Job Commitment. Journal of International Cooperation and
Development, 4(2), 86. https://doi.org/10.36941/jicd-2021-0015
Owan, V. J., Bassey, B. A., Mbon, U. F., Okon,
A. E., Egbula, E. O., Ekaette, S. O., Ojong, C. O., & Ekpe, M. B. (2020).
Validation of an Instrument and Measurement of Employee Work-Life Policies,
Psychological Empowerment, and Job Commitment of Academic Staff in
Universities. Mediterranean Journal of Social Sciences, 11(2),
86. https://doi.org/10.36941/mjss-2020-0022
Palumbo, R. (2020). Let Me Go to The Office!
an Investigation into the Side Effects of Working From Home on Work-Life
Balance. International Journal of Public Sector Management, 33(6�7),
771�790. https://doi.org/10.1108/IJPSM-06-2020-0150
Palumbo, R., Manna, R., & Cavallone, M.
(2020). Beware Of Side Effects On Quality! Investigating The Implications Of
Home Working On Work-Life Balance In Educational Services. TQM Journal, 33(4),
915�929. https://doi.org/10.1108/TQM-05-2020-0120
Prayogi, M. A., & Asmuni, A., (2021).
Effect of Work Stress and Job Satisfaction on Organizational Commitment Sharia
Banking Employees in The City of Medan. Proceedings IHTIFAZ: Islamic
Economics, Finance, and Banking, June, 33�40.
Siswoyo Haryono, & Parwoto Wardoyo (2015).
Structural Equation Modeling. In Dictionary of Statistics & Methodology.
https://doi.org/10.4135/9781412983907.n1909
Putri, D. I. M., & Sintaasih, D. K.
(2018). The Role of Job Stress in Mediating The Influence of Work-Family
Conflicts on Job Satisfaction in Women Employees. Jagadhita: Jurnal Ekonomi
& Bisnis, 5(1), 72�83. https://doi.org/10.22225/jj.5.1.532.72-83
Raharjo, K., Nurjannah, Solimun, & Achmad
Rinaldo Fernandes, A. (2018). The Influence of Organizational Culture and Job
Design on Job Commitment and Human Resource Performance. Journal of
Organizational Change Management, 31(7), 1346�1367. https://doi.org/10.1108/JOCM-07-2017-0286
Rajak, B., & Pandey, M. (2017). Exploring
The Relationship Between Job Commitment And Job Satisfaction Through A Review
Of Literature. Management Insight - The Journal of Incisive Analysers, 13(01),
74�79. https://doi.org/10.21844/mijia.v13i01.8372
Ramayah, T., & Lee, J. W. C. (2012).
System Characteristics, Satisfaction and e-Learning Usage: A Structural
Squation Model (SEM). Turkish Online Journal of Educational Technology, 11(2),
196�206.
Ranjit, G., & Akhila, P. (2021). A Study
on Job Stress during Work from Home in the IT Industry. Asian Journal of
Sociological Research, 5(3), 22�31.
Rashmi, K., & Kataria, A. (2021). The
mediating role of work-life balance on the relationship between job resources
and job satisfaction: perspectives from Indian nursing professionals. International
Journal of Organizational Analysis. https://doi.org/10.1108/IJOA-04-2021-2722
Rathnaweera, D., & Jayathilaka, R. (2021).
Does Working from Home Affect Work-Life Balance? A Look into the Factors
that Affect Work-Life Balance. 165�171.
Reza Zahedy, M., Asghar Jafari, S., &
Ramezan, M. (2021). Examining The Quality of Work Life: Empirical Testing
Indicators in The Public Organisation. Annals of Human Resource Management
Research, 1(2), 99�111. https://doi.org/10.35912/ahrmr.v1i2.503
Role, M., Work, O. F., Balancejob, L.,
Relationship, S., Person, B., Fitlife, J. O. B., & Among, S. (2021).
Mediating Role Of Work-Life Balance And Job Satisfaction in TheRelationship
Between Person - Job Fit and Life Satisfaction Among Teachers. Psycho-Educational
Research Reviews |, 10(2), 29�41.
Rukmana, C. H., H. Mansyur, M., & Kosim,
A. (2021). Problematika dalam Menghadapi Pembelajaran Work From Home pada Masa
Pandemi Covid-19. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 593�598. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v5i2.1812
Rumangkit, S., & Zuriana, Z. (2019).
Work-Life Balance as a Predictor of Organizational Commitment: a
Multidimensional Approach. Diponegoro International Journal of Business,
2(1), 18. https://doi.org/10.14710/dijb.2.1.2019.18-22
Saeed, K., & Farooqi, Y. A. (2014).
Examining the Relationship between Work Life Balance, Job Stress and Job
Satisfaction Among University Teachers. International Journal of
Multidisciplinary Sciences and Engineering, 5(6), 9�15.
Salma Sultana, U., Abdullah,� ain, Teng Mok, E., Hossain, J., Rehman
Sherief, S., Lutfi Iskandar, M., & Warda Andalib, T. (2021). Exploring
Motivation and commitment on job satisfaction and employee performance in Work
from Home (WFH) perspective. Psychology and Education, 58(3),
2411�2424.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Schifano, S., Clark, A. E., Greiff, S.,
V�gele, C., & D�Ambrosio, C. (2021). Well-being and Working from Home during
COVID-19. Information Technology and People. https://doi.org/10.1108/ITP-01-2021-0033
Shabir, S., & Gani, A. (2020). Impact of
Work�Life Balance on Organizational Commitment of Women Health-Care Workers:
Structural Modeling Approach. International Journal of Organizational
Analysis, 28(4), 917�939. https://doi.org/10.1108/IJOA-07-2019-1820
Shahani, N. U. N., Nawaz, M., & Tahir, R.
(2020). A Study of Work-Life Balance for the Working Women in the United Arab
Emirates and its Impact on their Job Satisfaction and Employee Retention: A
Review Study. International Journal of Business and Economic Affairs, 5(2),
85�90. https://doi.org/10.24088/ijbea-2020-52004
Shaikh, S. B., & Wajidi, A. (2021). Role
of Employee Behaviour and Job Stress on Work-Life Balance: A Case of HEIs of
Pakistan. Journal of Entrepreneurship, Management, and Innovation, 3(2),
177�201. https://doi.org/10.52633/jemi.v3i2.83
Sherrill W. Hayes, Jennifer L. Priestley,
Namazbai Iishmakhametov,� and H. E. R.
(2016). �I�m not Working from Home, I�m Living at Work�: Perceived Stress
and Work-Related Burnout before and during COVID-19. 82, 1�23.
Singh, A., Sharma, A., & Gupta, H. (2021).
Turkish Journal of Computer and Mathematics Education Work Life Balance During
Covid Pandemic Family Health Career Friends. Turkish Journal of Computer and
MAthematics Education, 516�520.
Slavković, M., Sretenović, S., &
Bugarčić, M. (2022). Remote Working For Sustainability of
Organization During The Covid-19 Pandemic: The Mediator-Moderator Role Of
Social Support. Sustainability (Switzerland), 14(1). https://doi.org/10.3390/su14010070
Solanki, S., & Mandaviya, M. (2021). Does
Gender Matter? Job Stress, Work-Life Balance, Health and Job Satisfaction among
University Teachers in India. Journal of International Women�s Studies, 22(7),
121�134.
Stankevičienė, A.,
Tama�evičius, V., Diskienė, D., Grakauskas, �., & Rudinskaja, L.
(2021). The Mediating Effect of Work-Life Balance on The Relationship between
Work Culture and Employee Well-Being. Journal of Business Economics and
Management, 22(4), 988�1007. https://doi.org/10.3846/jbem.2021.14729
Subha, Madhusudhanan, & Thomas, A. A.
(2021). An Investigation of The Impact of Occupational Stress on Mental Health
of Remote Working Women IT Professionals in Urban Bangalore, India. Journal
of International Women�s Studies, 22(6), 139�149.
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Alfabeta
Susilo, D. (2020). Revealing the Effect of
Work-From-Home on Job Performance during the Covid-19 Crisis: Empirical
Evidence from Indonesia. Journal of Contemporary Issues in Business and
Government, 26(01), 23�40. https://doi.org/10.47750/cibg.2020.26.01.002
Syarif, A. N., Karim, K., & Wahid, M.
(2022). Analisis Kinerja Karyawan Pada Masa Work From Home Covid-19 (Studi
Kasus PT. Parangloe Indah FksLand Makassar). Center Of Economic Students
Journal Universitas Muslim Indonesia, 5(1).
Teodorovicz, T., Sadun, R., Kun, A. L., &
Shaer, O. (2021). Working from Home during COVID- 19 : Evidence from
Time-Use Studies. Harvard Business School Working Paper, 21(94),
1�54.
Text, F. (2022). Virtual Vocations Publishes
Job Satisfaction Survey Results : What Remote Workers Want From Employers
in 2022. PR Newswire Association LLC, 1�3.
V. Sheelamary. (2021). Impact of Remote Work
on Staff During The Pandemic. European Journal of Molecular & Clinical
Medicine, 07(08), 404. https://doi.org/10.33184/dokbsu-2020.6.5
Victoria, O. N., & Uzoma, J. (2021).
Teacher Training and Collaborative Work as Correlates to Teacher Job Commitment
in Public Senior Secondary Schools in Rivers State. South Asian Research
Journal of Humanities and Social Sciences, 4002(6), 406�412. https://doi.org/10.36346/sarjhss.2021.v03i06.003
View, J. C., & Farooqi, Y. A. (2014).
Impact of Work Life Balance on Job Satisfaction and Organizational Commitment. International
Journal of Multidisciplinary Sciences and Engineering, 5(9).
Vyas, L., & Butakhieo, N. (2021). The
Impact of Working From Home During COVID-19 on Work and Life Domains: An
Exploratory Study on Hong Kong. Policy Design and Practice, 4(1),
59�76. https://doi.org/10.1080/25741292.2020.1863560
Wanigasekara, S. K., Ali, M., & French, E.
(2022). The Link Between Networking Behaviours and Work Outcomes: The Role of Political
Skills. Journal of Organizational Effectiveness, 9(2), 253�280. https://doi.org/10.1108/JOEPP-03-2021-0067
Wardana, M. C., Anindita, R., & Indrawati,
R. (2020). Work Life Balance, Turnover Intention, and Organizational Commitment
in Nursing Employees at X Hospital, Tangerang, Indonesia. Journal of
Multidisciplinary Academic, 4(4), 221�228.
Wolor, C. W., Nurkhin, A., & Citriadin, Y.
(2021). Is Working From Home Good For Work-Life Balance, Stress, and
Productivity, or Does It Cause Problems? Humanities and Social Sciences
Letters, 9(3), 237�249. https://doi.org/10.18488/journal.73.2021.93.237.249
Yang, E., Kim, Y., & Hong, S. (2021). Does
Working From Home Work? Experience of Working From Home and The Value Of Hybrid
Workplace Post-COVID-19. Journal of Corporate Real Estate, 19. https://doi.org/10.1108/JCRE-04-2021-0015
Yasin, R., & Jan, G. (2021). Power Outage
and Proactive Service Performance: The Role of Patient Incivility and Job
Stress. International Journal of Productivity and Performance Management.
https://doi.org/10.1108/IJPPM-08-2020-0456
Yu, J., & Wu, Y. (2021). The Impact of
Enforced Working From Home on Employee Job Satisfaction During COVID-19: an
Event System Perspective. International Journal of Environmental Research
and Public Health, 18(24). https://doi.org/10.3390/ijerpH182413207
Yue, Z., Qin, Y., Li, Y., Wang, J., Nicholas,
S., Maitland, E., & Liu, C. (2022). Empathy and Burnout in Medical Staff:
Mediating Role of Job Satisfaction and Job Commitment. BMC Public Health,
22(1). https://doi.org/10.1186/s12889-022-13405-4
Zahoor, N., Abdullah, N. A. C., & Zakaria,
N. (2021). The Role of High Performance Work Practices, Work-Family Conflict,
Job Stress And Personality in Affecting Work Life Balance. Management
Science Letters, December 2020, 1367�1378. https://doi.org/10.5267/j.msl.2020.11.003
Zhang, J. (2016). The Dark Side of Virtual
Office and Job Satisfaction. International Journal of Business and
Management, 11(2), 40. https://doi.org/10.5539/ijbm.v11n2p40.
Copyright holder: Puri Wahyuni, Erny Tajib
�(2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |