Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 9, September 2022

 

APAKAH LITERASI KEUANGAN MEMPENGARUHI PERILAKU INVESTOR DI JABODETABEK?

 

Helmy Fajar Setiawan, Farah Margaretha Leon

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abtsrak

Literasi Keuangan sangat penting untuk individu, karena hidup dipasca pensiun harus segera dipersiapkan dan direncarakan dengan sangat baik untuk memperisapkan masa pensiun ini. Inidividu dapat membuat pilihan penting, banyak keputusan keputusan yang diambil harus melalui peritmbangan beberapa tahap, pada saat mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Literasi Keuangan �terhadap Sikap, Literasi Keuangan terhadap kontrol perilaku, Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku, Perilaku masa lalu dan Literasi Keuangan� terhadap niat berinvestasi, Literasi Keuangan �memoderasi hubungan antara Sikap dan Kontrol Perilaku terhadap Niat Berinvestasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan kusioner. Sampel dalam Penelitian ini 106 responden. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan google form dengan menyebarkan kuisioner secara online dan leibatkan beberapa responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpualn bahwa Financial Literacy ��berpengaruh signifikan terhadap Sikap, Literasi Keuangan ��tidak berpengaruh terhadap Kontrol Perilaku, Literasi Keuangan, Kontrol Perilaku berpengaruh signifikan terhadap Niat Berinvestasi, sedangkan Norma Subjectif dan Perilaku masalalu tidak berpengaruh signifikan terhadap Niat Berinvestasi. Literasi Keuangan ��memoderasi hubungan antara Sikap dan Kontrol Perilaku terhadap Niat Berinvestasi.

 

Kata Kunci:�� Luterasi Keuangan, Sikap, Kontrol Perilaku, Norma Subjectif, Kontrol Perilaku, Perilaku masalalu, Niat Berinvestasi

 

Abstract

Financial Literacy ��is very important for individuals, because life after retirement must be prepared and planned very well to prepare for this retirement period. Individuals can make important choices, many decisions taken must go through several stages of consideration, when making decisions. This study aims to determine the effect of Financial Literacy ��on Attitude, Financial Literacy ��on Perceived Behavioral Control, Attitude, Subjective Norm, Preceived Behavior, Past Behavior and Financial Literacy ��on Investment Intentions. Financial Literacy ��moderates the relationship between Attitude and Perceived Behavior Control on Investment Intention. The sampling method used is a questionnaire. The sample in this study was 106 respondents. Data collected using google form by distributing online questionnaires and involving several respondents. The results show that based on the research that has been done, it can be concluded that Financial Literacy ��has a significant effect on Attitude, Financial Literacy ��has no effect on Perceived Behavioral Control, Financial Literacy, Preceived Behavior control has a significant effect on Investment Intention, while Subjective Norm and Past Behavior have no effect. significant to Investment Intention. Financial Literacy ��moderates the relationship between Attitude and Perceived Behavior on Investment Intention.

 

Keywords: Financial Literacy, Attitude, Perceived Behavioral Control, Subjective Norm, Preceived Behavior, Past Behaviour, Intention Investment

 

Pendahuluan

����������� Pada era saat ini banyak masyarakat yang mulai melakukan investasi tidak hanya pada kalangan para pekerja atau orang yang sudah berpenghasilan tetapi di era saat ini dari berbagai usia dan jenajng Pendidikan juga mulai aktif untuk berinvestasi di pasar saham. Financial Literacy ��sangat penting untuk individu, karana hidup dipasca pensiun harus segera dipersiapkan dan direncarakan dengan sangat baik untuk memperisapkan masa pensiun ini. Inidividu dapat membuat pilihan penting , banyak keputusan keputusan yang diambil harus melalui peritmbangan beberapa tahap, pada saat mengambil keputusan Bisanya didasari dengan pengalaman dan instuisi dari pada pengetahuan yang mungkin dapat membuat pilihan yang lebih baik (Mushafiq et al., 2021). Perilaku Keuangan menyangkut bagaimana orang mengelola sumber daya Keuangan yang tersedia unutk mereka dan rumah tangga mereka. Perilaku Keuangan mengacu pada kebiasaan individu untuk melakukan anggaran bulananm membuat dana darurat dan melakukan investasi untuk mempersiapkan masa yang akan datang (Sam et al., 2022). Kajian mengenai behavioral finance telah mencoba untuk mengkaji perilaku investor dalam suatu determinasi dalam meningkatkan pemahaman tentang bagaimana masyarakat mengontrol investasinya (Adil et al., 2022). Theory Planed Behavior atau perilaku terencana merupakan telah berkembang menjadi tori terkemuka di bidang perilaku manusia. Control perilaku mengasumsikan bahwa sikap terhadap niat perilaku, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dirasakan secara kolektif membentuk niat perilaku (Khan et al., 2020).

Pengaruh Financial Literacy ��terhadap Pelikau Investor Pada saat ini masyarakat sudah mulai tertarik dengan berbagai macam investasi salah satunya adalah pasar saham, akan tetapi masyarakat juga perlu mengetahui factor factor penentu Theory of Resoned Action dimana teori tersebut menggap bahwa perilaku indiviu tapat dikelola oleh keinginan individu itu sendiri, sesuai dengan. Penelitian (Adil et al., 2022) menjelaskan bahwa beberapa factor seperti Attitude, Subjective Norms, Preceived Behaviours Controls, Investmen Intention adalah sebagai salah satu factor penentu individu untuk aktif berinvestasi di pasar saham. Penelitian yang dikalukan oleh (Adil et al., 2022) menghipotesiskan dengan menguji dampak komponen Theory Preceived Behaviours (yaitu Attitude, Subjective Norms, Preceived Behaviours Controls) dengan variable yang terhubung yaitu Investmen Intention dan beebrapa efek moderasi antara hubungan Financial Literacy ��dengan Attitude, Preceived Behaviors, dan Investmen Intention. Hasil tersebut menunjukan bahwa Theory Planned Behaviours dan Financial Literacy ��yang ada pada model tersebut menyatakan hasil bahwa Financial Literacy ��memiliki pengaruh positip terhadap Attitude dan Preceived Behaviours yang menunjukan bahwa Fiinancial Literacy membuat individu lebih percaya diri untuk melakukan keputusannya. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh (Raut, 2020) dan (C.K & J., 2014) menunjukan bahwa semua variable seperti (Attitude, Subjective Norms, dan Preceived Behaviours Control) dari model Theory Planed Bhaviours unutk mengetahui niat investor unutk melakukan investasi memiliki hasil yang signifikan. Hasil tersebut dilihat bahwa Attitude sebagai factor yang sangat mempengaruhi niat untuk melakukan investasi.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Financial Literacy ��terhadap Pelikau Investor

����������� Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022) attitude dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk memliki pola pikir minatnya apakah menguntungkan atau tidaknya minat yang dia lakukan dengan hal lain menunjukan kecenderungan positif atau negatifnya pada situasi tertentu. Attitude juga merupakan suatu gambaran untuk melakukan suatu investasi, dimana attitude juga digunakan sebagai variable bebas untuk menemukan hubungan yang positif antara AT dan niat untuk melakukan investasi. Subjective Norms adalah tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan tindakan sesuatu. Hal ini merupakan salah satu factor penting dalam menentukan niat, selain itu Subjective Norms juga menjadi salah satu factor penting dalam dalam hal menentukan perilaku investor, Preceived Behavior control memiliki hasil bahwa variable Preceived Behavior control memiliki hasil yang sangat signifikan terhadap Investmen Intention Penelitian yang sama juga dilakukan oleh (Raut, 2020) untuk memahami niat investor untuk berpartisipasi di pasar saham, efek dari Attitude, Subjective Norms, Preceived Behaviours Control menujukan bahwa semua factor tersebut menunjukan hasil yang signifikan dalam memprediksi niat investor untuk melakukan investasi di pasar saham

����������� Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022) attitude dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk memliki pola pikir minatnya apakah menguntungkan atau tidaknya minat yang dia lakukan dengan hal lain menunjukan kecenderungan positif atau negatifnya pada situasi tertentu. Attitude juga merupakan suatu gambaran untuk melakukan suatu investasi, dimana attitude juga digunakan sebagai variable bebas untuk menemukan hubungan yang positif antara AT dan niat untuk melakukan investasi. Subjective Norms adalah tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan tindakan sesuatu. Hal ini merupakan salah satu factor penting dalam menentukan niat, selain itu Subjective Norms juga menjadi salah satu factor penting dalam dalam hal menentukan perilaku investor, Preceived Behavior control memiliki hasil bahwa variable Preceived Behavior control memiliki hasil yang sangat signifikan terhadap Investmen Intention Penelitian yang sama juga dilakukan oleh (Raut, 2020) untuk memahami niat investor untuk berpartisipasi di pasar saham, efek dari Attitude, Subjective Norms, Preceived Behaviours Control menujukan bahwa semua factor tersebut menunjukan hasil yang signifikan dalam memprediksi niat investor untuk melakukan investasi di pasar saham.

H1 : Tedapat Pengaruh antara Attitude terhadap Investment Intention

H2 : Terapat Pengaruh antara Subjective Norms terhadap Investmen Intention

Pengaruh Financial Literacy ��terhadap Attitude dan Preceived Bahaviour Control

����������� Pengaruh FL terhadap Attitude dan Preceived Behaviour Control dijelaskan bahwa pengetahuan Keuangan diseskriptifkan sebagai informasi yang diperoleh sebagai oranisasi pembelajaran (wang 2009). Menurut �(Sivaramakrishnan et al., 2017) Financial Literacy ��sebagai salah satu variable yang penting yang berpengaruh terhadap niat untuk melakukan investasi di pasar saham. (Adil et al., 2022) Juga mengemukakan bahwa Attitude dan Preceuved Behavior Control secara signifikan dipengaruhi oleh Financial Literacy �

H4 : Terdapat Pengaruh antara Financial Literacy ��terhadap Attitude

H5 : Terdapat Pengaruh antara Financial Literacy ��terhadap Preceived Bahaviour Control

Pengaruh Financial Literacy ��terhadap Investment Intention

����������� Pengaruh Financial Literacy ��terhadap Investment Intention, Financial Literacy ��dimasukan ke dalam model Theory Planed Behaviour untuk dapat meramalkan 7 perilaku manusia yang lebih tepat (Yadav & Pathak, 2016). Menurut (Thomas & Spataro, 2015) menganggap bahwa Financial Literacy ��sebagai salah satu variable yang penting untuk niat berinvestasi di pasar saham. (Adil et al., 2022) juga mengemukakan bahwa Financial Literacy ��secara signifikan mempengaruhi Investmen Intention.

H6 : Terdapat pengaruh antara Financial Literacy ��Terhadap Investmen Intention

H7 : Financial Literacy ��Memoderasi antara Attitude dan Investmen Intention

Pengaruh Financial Literacy ��memoderasi Investment Intention dan Preceived

����������� Menurut Penelitian yang dilakukan (Adil et al., 2022), analisis moderasi ini diasumsikan untuk memeriksa pengaruh interaksi Financial Literacy ��terhadap Investmen Intention, diamana dijelaskan bawha Attitude dan Investmen Intention lebih kuat Ketika Financial Literacy ��tinggi, telah diamati juga bahwa Financial Literacy ��memoderasi anatara hubungan Preceived Behaviour Control dan Investmen Intention akan tetapi moderasi tersebut lebih lemah dengan Financial Literacy ��dan pendukungnya. Hasil Penelitian (Dkk, 2020) dan (Raut, 2020) menunjukan bahwa semua variable Attitude, Subjective Norms, Preceived dalam memprediksi niat insvestor ditemukan signifikan, ditemukan bahwa antara konstruksi Theory Planned Behaviour dimana Attitude ditemukan sebagai faktpr yang paling mempengaruhi niat berinvestasi Oleh karena itu, Penelitian ini menguji pengaruh antara niat dan keputusan untuk melakukan investasi terhadap Attitude dan Investmen Intention.untuk itu hipotesis yang diusulkan sebagai berikut:

H8 : Financial Literacy ��memoderasi antara Investmen Intention dan Preceived Behaviour Control

H9 : Terdapat Pengaruh antara Past Behaviour terhadap Investment Intention

Gambar 1

Kerangka Konseptual

 

Metode Penelitian

Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel yang terdapat dalam Penelitian ini diukur bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh antara tiap tiap variabel. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala lingkert 1 sampai 5, variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

 

Tabel 1. Pengukuran Variabel

 

 

Metode Pengambilan Sampel

Metode dalam Penelitian ini menunjuk pada individu yang bedomisili di JABODETABEK dan aktif dalam berinvetasi beberapa tahun terakhir. Sedangkan pada Penelitian ini mengacu dari total kuisioner Penelitian. Pada kuisioner ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung menggunakan Google form. Sumber data ini Penelitian ini hasil penyebaran kuisioner online menggunakan google form kepada individu yang aktif dalam berinvestasi di pasar saham di wialayah JABODETABEK. Kuisioner dikirm ke 119 sampel, diamana survei dan tanggapan yang akan digunakan untuk dilakukan analisis sebesar 106 responden yang didapatkan dari 18 pertanyaan dikali dengan 5 (Hair et al., 2017).

 

Tabel 2

Demografi responden

Keterangan

Jumlah

Presentase

Jenis Kelamin :

Laki-laki

41 Orang

39,04 %

Perempuan

64 Orang

60,96 %

TOTAL

105 Orang

100 %

Usia:

 

 

20-25 Tahun

49 Orang

46,66 %

26-30 Tahun

47 Orang

44,76 %

31-35 Tahun

8 Orang

7,61%

> 35 Tahun

1 Orang

0,95 %

TOTAL

105 Orang

100 %

Pendidikan Terakhir:

 

 

SMA/SMK

6 Orang

5,71 %

Diploma

3 Orang

2,85 %

Sarjana (S1)

�86 Orang

81,9 %

Magister (S2)

10 Orang

9,52 %

TOTAL

105 Orang

100 %

Jenis Pekerjaan:

 

 

Pelajar / Mahasiswa

28 Orang

26,66 %

Pegawai

66 Orang

62,85 %

Wiraswasta

8 Orang

7,6 %

Ibu Rumah Tangga/Tidak Bekerja

3 Orang

2,85 %

TOTAL

105 Orang

100 %

Pengeluaran perbulan:

 

 

< Rp5.000.000

61 Orang

58,09 %

Rp 5.000.000 � Rp 10.000.000

35 Orang

33,33 %

> Rp10.000.000

9 Orang

8,57 %

TOTAL

105 Orang

100 %

 

Dari data Statistik deskriptif pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berusia antara 20-25 Tahun sebanyak 49 responden atau 46,66 % dengan jenis kelamin mayoritas responden perempuan sebanyak 64 responden atau 60,96 % serta bekerja sebagai pegawai sebanyak 66 orang atau 62,85 %. Informasi sosial ekonomi menunjukan mayoritas responden melakukan pengeluaran perbulan sebesar kurang dari Rp 5.000.000 sebanyak 61 orang atau 58,09 %, dengan rincian responden dapat dilihat pada Tabel 2 �

Teknik Analisis Data

Uji Validitas

����������� Metode pengukuran validitas Validitas merupakan kebijakan evaluatif yang terintegrasi tentang sejauhmana fakta empiris dan alasan teoretis mendukung kecukupan dan kesesuaian inferensi dan tindakan berdasarkan skor tes atau skor suatu instrumen. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas akan menunjukkan dukungan fakta empiris dan alasan teoretis terhadap terhadap interpretasi skor tes atau skor suatu instrumen, dan terkait dengan kecermatan pengukuran (Retnawati, 2016).

 

Tabel 3

Uji Validitas

Variabel

Item

Nilai Faktor Loading

Keputusan

Attitude

AT 1

0,827

Valid

AT 2

0,900

Valid

AT 3

0,88

Valid

Subjective Norms

SN 1

0,815

Valid

SN 2

0,851

Valid

SN 3

0,599

Valid

Preceived Behaviors Control

PBC 1

0,855

Valid

PBC 2

0,788

Valid

PBC 3

0,860

Valid

Investmen Intention

II 1

0,898

Valid

II 2

0,796

Valid

II 3

0,824

Valid

Financial Literacy �

FL 1

0,691

Valid

FL 2

0,699

Valid

FL 3

0,639

Valid

Past Behaviour

PB 1

0,630

Valid

PB 2

0,400

Invalid

PB 3

0,630

Valid

Attitude dan Financial Literacy �

II

0,466

Valid

Preceived Behaviors Control dan Financial Literacy �

II

-0,195

Invalid

Attitude

II

0,228

Invalid

Preceived Behaviors Control

II

-0,70

Invalid

Past Behaviour

II

0,952

Valid

Subjective Norms

II

-0,216

Invalid

Variabel

Item

Nilai Faktor Loading

Keputusan

Financial Literacy �

AT

0,852

Valid

Financial Literacy �

PBC

0,853

Valid

 

 

 

Pada Tabel 3 hasil uji validitas yang diteliti oleh peneliti yaitu terdapat variabel

Uji Reabilitas

Reabilitas Pada suatu instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, reliabilitas skor hasil tes merupakan informasi yang diperlukan dalam pengembangan tes. Reliabilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua skor hasil pengukuran pada objek yang sama, meskipun menggunakan alat pengukur yang berbeda dan skala yang berbeda (Retnawati, 2016).

 

Tabel 4

Hasil Uji Reabilitas

Variabel

Croncbach Alpha

Keputusan

Attitude

0,94

Realiable

Subjective Norms

0,87

Realiable

Past Behaviours

0,66

Realiable

Preceived Behaviours Control

0,92

Realiable

Financial Literacy �

0,80

Realiable

Investmen Intention

0,92

Realiable

Sumber: Olah data menggunakan anlisis SEM

 

Pada Tabel 4 terlihat Nilai Cronbach�s Alpha sebgai hasil uji reabilitas dari instrument pada variabel Attitude, Sbujective Norms, Past Behaviours, Preceived Behaviorus Control, Financilal Literacy, Investment Intention. Dari masing masing Variabel tersebut menunjukan hasil nilai Cronbach�s Alpha lebih besar dari 0,6 yang diartikan bahwa semua indicator yang diuji bersifat Reliable

����������� Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejalagejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. Ada beberapa jenis penelitian yang termasuk penelitian deskriptif, antara lain yaitu (1) penelitian survai; (2) penelitian kasus; (3) penelitian perkembangan; (4) penelitian tindak lanjut; (5) penelitian analisis dokumen/analisis isi; (6) studi waktu dan gerak; (7) studi kecenderungan (Dkk, 2020).

 

Hasil Dan Pembahasan

����������� Penelitian ini menggunakan analisis model persamaan struktural (Structural Equation Model/SEM) untuk menganalisis model penelitian yang telah diajukan dan dikembangkan sebelumnya. SEM merupakan metodologi statistik dengan menggunakan pendekatan konfirmatori (misalnya pengetesan hipotesis) dalam melakukan analisis multivariat dari teori struktural berdasarkan fenomena yang terjadi. Selain itu, disebutkan oleh Schumaker dan Lomax SEM pada umumnya terdiri dari dua model yaitu model persamaan struktural dan model pengukuran. Model pengukuran menetapkan bagaimana suatu variabel hipotesis diukur ke dalam bentuk variabel terobservasi dan menggambarkan alat-alat pengukuran seperti reliabilitas dan validitas. Sedangkan, model persamaan struktural mendefinisikan pola hubungan antar variabel dan menggambarkan varian-varian yang tidak terjelaskan. Dalam melakukan analisis persamaan struktural, peneliti pada awalnya menggunakan model struktural lengkap dengan variabel terobservasi. Hasil output Lisrel sebagai berikut:

 

Gambar 2. Output SEM PLS

�����������

Berdasarkan hasil statistik di atas, dilihat dari nilai probabilitas antara pengaruh satu variabel dengan variabel lain harus dibawah Level of Significant = 0.05, maka gambar model struktural menunjukkan bahwa dari enam arah yang dihipotesiskan dalam penelitian ini yaitu sebagi berikut: (Nilai signifikannya dilampirkan, Negatif atau Positif)

 

Tabel 5

Hasil Pengujian Hipotesis

No

Hipotesis

P Value

Keterangan

1

Financial Literacy ��> Attitude

0,021

Diterima/ Signifikan

2

Financial Literacy ��> Perceived Behavioral Control

0,164

Ditolak / Tidak Signifikan

3

Attitude > Investment Intention

0,001

Diterima/ Signifikan

4

Subjective Norm > Investment Intention

0,216

Ditolak / Tidak Signifikan

5

Preceived Behavior control > Investment Intention

0,022

Diterima/ Signifikan

6

Past Behaviour > Investment Intention

0,482

Ditolak / Tidak Signifikan

7

Financial Literacy ��memoderasi hubungan antara Attitude terhadap Investment Intention

0,001

Diterima/ Signifikan

8

Financial Literacy ��memoderasi hubungan antara Perceived Behavior Control terhadap Investment Intention

0,004

Diterima/ Signifikan

9

Financial Literacy ��> Investment Intention

0,002

Diterima/ Signifikan

Note:

Berdasarkan tabel 5. di atas, dapat diketahui bahwa dari hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini hasilnnya adalah:

1.     Hipotesis 1 memiliki nilai P-Values sebesar 0.021<0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Financial Literacy ��memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Attitude. Yang artinya attitude mempengaruhi Financial Literacy ��secara positif dimana Financial Literacy ��membuat investor lebih percaya diri untuk melakukan investasi dipasar saham, hal ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022)

2.     Hipotesis 2 memiliki nilai P-Values sebesar 0.164>0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Financial Literacy ��tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perceived Behavioral Control. Yang artinya bahwa Financial Literacy ��berpengaruh negatif terhadap Preceived Behaviour Control, dari data responden dengan memiliki kemampuan dalam memahami dan menggunakan berbagai kemampuan kuangan secara efektif tidak berpengaruh terharap control prilaku individu tersebut dalam berinvestasi, dalam hal ini bertolak belakang dengan Penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022)

3.     Hipotesis 3 memiliki nilai P-Values sebesar 0.001<0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Attitude memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Investment Intention, yang artinya bahwa Attitude memiliki pengaruh positif terhadap Intention investmen. Pada Penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022) attitude merukapan variabel yang kuat terhadap Investmen Intention.

4.     Hipotesis 4 memiliki nilai P-Values sebesar 0.216>0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Subjective Norm tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Investment Intention, yang berarti Subjective Norms berpengaruh negatif terhadap Investmen Intention, dimana keinginan atau ekspektasi yang dimiliki individu untuk melakukan investasi yang dipengaruhi oleh individu lain tidak berparung terhadap Investment Intention. Hal ini bertolak belakang oleh Penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022)

5.     Hipotesis 5 memiliki nilai P-Values sebesar 0.022<0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Perceived Behaviour Control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Investment Intention, yang artinya Precaived Behaviour Control berpengaruh signifikan positif terhadap Investmen Intention dimana kontrol perilaku individu terhadap investasi dipasar saham mendorong individu itu sendiri untuk berinvestasi. Hal ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022)

6.     Hipotesis 6 memiliki nilai P-Values sebesar 0.482>0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Past Behaviour Control tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap, yang artinya Past Behaviours Control memiliki pengaruh Negatif terhadap Investmen Intention, dimana hal tersebut menyiratkan bahwa Past Behaviour tidak langsung mempengaruhi niat investor untuk berinvestasi di pasar saham. Hal ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh (Raut, 2020).

7.     Hipotesis 7 memiliki nilai P-Values sebesar 0.001<0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Financial Literacy memoderasi Attitude terhadap Investment Intentinon, yang artinya Financial Literacy memoderasi attitude terhadap Investment Intentinon memiliki pengaruh positif, dimana hal tersebut bertujuan unuk mengetahui pengaruh interaksi antara attitude terhadap Investment Intention dan dapat dilihat bahwa Financial Literacy ��dapat meningkatkan sikap terhadap individu di pasar saham. Hal ini sejalan dengan penelitia yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022).

8.     Hipotesis 8 memiliki nilai P-Values sebesar 0.004<0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Financial Literacy memoderasi Perceived Behavior Control terhadap Investment Intention, yang artinya Financial Literacy ��memiliki pengaruh hasil positif pada saat memoderasi antara Preceived Behaviours Control dan Investmen Intention, dimana Financial Litercay mempengaruhi niat individu terhadap berinvestasi di pasar saham. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022).

9.     Hipotesis 9 memiliki nilai P-Values sebesar 0.002<0,05, sehingga dapat dinyatakan variabel Financial Literacy ��memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Investment Intention, yang artinya Financial Literacy ��memiliki pengaruh positif terhadap Investment Intention dimana Financial Literacy ��meningkatkan sikap individu yang membuat mereka percaya diri untuk menyelesaikan keputusan meraka untuk berinvestasi. Hal ini yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Adil et al., 2022).

 

Tabel 6

Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Pengeluaran

Pekerjaan

Pengeluaran perbulan

Total

 

<Rp5.000.000

Rp5.000.000-Rp10.00.000

>Rp10.00.000

 

Pegawai

35

29

8

72

 

Wirausaha

1

5

1

7

 

Ibu Rumah Tangga

2

1

0

3

 

Pelajar

23

0

0

23

 

Total

61

35

9

105

 

 

Pada tabel 6 dapat dilihat sebagai Pegawai mengluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 35 responden, dengan rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 ada 29 responden, dan dengan pengeluaran� > 10.00.000 ada 8 responden, Pekerjaan sebagai Wirausaha mengluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 1 responden, dengan rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 ada 5 responden, dan dengan pengeluaran� > 10.00.000 ada 1 responden, Pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga mengluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 2 responden, dengan rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 ada 1 responden, dan dengan pengeluaran� > 10.00.000 ada 0 responden, Pekerjaan sebagai pelajar mengluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 23 responden, dengan rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 ada 0 responden, dan dengan pengeluaran� > 10.00.000 ada 8 responden.

 

Tabel 7

Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan dengan Pengeluaran

Tingkat Pendidikan

Pengeluaran perbulan

Total

 

<Rp5.000.000

Rp5.000.000-Rp10.00.000

>Rp10.00.000

 

SMA / SMK

6

0

0

6

 

Diploma

0

2

1

3

 

S1

55

27

4

86

 

S2

0

6

4

10

 

S3

0

0

0

 

 

Total

61

35

9

105

 

 

Pada tabel 7 dapat dilihat dilihat sebagai Pada Tingkat Pendidikan SMA/SMK mengEluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 6 responden, rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 dan >10.00.000 ada 0 responden, Tingkat pendidikan Diploma mengluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 0 responden, dengan rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 ada 2 responden, dan dengan pengeluaran� > 10.00.000 ada 1 responden, Tingkat pendidikan S1 mengluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 55 responden, dengan rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 ada 27 responden, dan dengan pengeluaran� > 10.00.000 ada 4 responden, Tingkat pendidikan S2 mengluarkan biaya perbulannya sebesar < 5.000.000 ada 0 responden, dengan rentang pengeluaran Rp5.000.000-Rp10.00.000 ada 6 responden, dan dengan pengeluaran� > 10.00.000 ada 4 responden.

 

Tabel 8

Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Pendidikan

Pekerjaan

Tingkat Pendidikan

Total

 

SMA/SMK

Diploma

S1

S2

 

Ibu Rumah Tangga

0

0

3

0

3

 

Pelajar

4

0

19

0

23

 

Wirausaha

0

0

5

2

7

 

Pegawai

2

3

59

8

72

 

Total

6

3

86

10

105

 

 

Pada tabel 8 dapat kita lihat Pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga yang memiliki tingkat pendidikan S1 sebanyak 3 repsonden, Untuk jenjang pendidikan SMA/SMK, Diploma da, S2 ada 0 responden. Pekerjaan sebagai Pelajar memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 4 responden, untuk S1 sebanyak 19 responden, dan untuk tingkat pendidikan Diploma dan S2 ada 0 responden. Pekerjaan sebagai Wirausaha yang memiliki tingakt pendidikan S1 sebanyak 5 responden, yang memiliki tingkat pendidikan S2 sebanyak 2 responden, dan yang memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK dan Diploma sebanyak 0 responden. Pekerjaan sebagai Pegawai yang memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK ada 2 responden, tingkat pendidikan Diploma sebanyak 3 responden, tingkat pendidikan S1 sebanyak 59 responden, tingkat pendidikan S2 sebanyak 8 responden.

 

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpualn bahwa Financial Literacy ��berpengaruh signifikan terhadap Attitude, Financial Literacy ��tidak berpengaruh terhadap Perceived Behavioral Control, Financial Literacy �, Preceived Behavior control berpengaruh signifikan terhadap Investment Intention, sedangkan Subjective Norm dan Past Behaviour tidak berpengaruh signifikan terhadap Investment Intention. Financial Literacy ��memoderasi hubungan antara Attitude dan Perceived Behavior terhadap Investment Intention.

 


BIBLIOGRAFI

 

Adil, M., Singh, Y., & Ansari, M. S. (2022). How Financial Literacy ��moderate the association between behaviour biases and investment decision? Asian Journal of Accounting Research, 7(1), 17�30. https://doi.org/10.1108/AJAR-09-2020-0086

 

C.K, P., & J., Z. (2014). Vietnamese individual investors� behavior in the stock market: an exploratory study. Research Journal of Social Science & Management, 3(12), 46�54.

 

Dkk, H. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.Yogyakarta:CV. Pustaka Ilmu. (Issue March).

 

Khan, O., Daddi, T., Slabbinck, H., Kleinhans, K., Vazquez-Brust, D., & De Meester, S. (2020). Assessing the determinants of intentions and behaviors of organizations towards a circular economy for plastics. Resources, Conservation and Recycling, 163(July), 105069. https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2020.105069

 

Mushafiq, M., Khalid, S., Sohail, M. K., & Sehar, T. (2021). Exploring the relationship between investment choices, cognitive abilities risk attitudes and Financial Literacy �. Journal of Economic and Administrative Sciences. https://doi.org/10.1108/jeas-07-2021-0130

 

Raut, R. K. (2020). Past Behaviour, Financial Literacy ��and investment decision-making process of individual investors. International Journal of Emerging Markets, 15(6), 1243�1263. https://doi.org/10.1108/IJOEM-07-2018-0379

 

Retnawati, H. (2016). Heri Retnawati 9 786021 547984.

 

Sam, P. A., Frimpong, S., & Kendie, S. (2022). Personal finance behaviour: a reasoned action approach. International Journal of Social Economics. https://doi.org/10.1108/IJSE-02-2021-0097

 

Sivaramakrishnan, S., Srivastava, M., & Rastogi, A. (2017). Attitudinal factors, Financial Literacy �, and stock market participation. International Journal of Bank Marketing, 35(5), 818�841. https://doi.org/10.1108/IJBM-01-2016-0012

 

Thomas, A., & Spataro, L. (2015). Financial Literacy �, Human Capital and Stock Market Participation in Europe: An Empirical Exercise under Endogenous Framework. In Dipartimento di Economia e Management�Universit� di Pisa Discussion (Issue July). https://doi.org/10.13140/RG.2.1.4458.7360

 

Yadav, R., & Pathak, G. S. (2016). Young consumers� intention towards buying green products in a developing nation: Extending the theory of planned behavior. Journal of Cleaner Production, 135(November), 732�739. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.06.120

 

Copyright holder:

Helmy Fajar Setiawan, Farah Margaretha Leon (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: