Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September 2022
PENGARUH
EMPOWERING LEADERSHIP DAN QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP JOB PERFORMANCE DENGAN
ORGANIZATIONAL COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KOPERASI SYARIAH DI
KABUPATEN TANGERANG
Indah Lestari, Lucy Warsindah
Magister Manajemen, Universitas Trisakti, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh empowering leadership dan quality of work
life terhadap job performance dengan variabel organizational commitment sebagai
variabel mediasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
primer dengan responden adalah karyawan tetap yang bekerja di koperasi syariah
di Kabupaten Tangerang yang diambil datanya pada bulan Maret hingga April 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengambilan sampel
menggunakan metode Roscoe sehingga mendapatkan responden sejumlah 144
responden. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan SEM-PLS. Hasil
penelitian memiliki novelty, yaitu organizational commitment mampu memediasi
empowering leadership yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap job
performance, dan organizational commitment mampu memediasi quality of work life
yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap job performance. Implikasi
bagi koperasi syariah di Kabupaten Tangerang adalah harus memperhatikan
pentingnya peningkatan job performance melalui empowering leadership, quality
of work life untuk meningkatkan organizational commitment.
Kata Kunci: Empowering Leadership, Quality of
Work Life, Job Performance, Organizational Commitment.
Abstract
This study aims to analyze the effect of empowering
leadership and quality of work life on job performance with organizational
commitment as a mediation variable. The data used in this study is primary data
with the respondents being permanent employees who work in koperasi syariah In
Tangerang District areas whose data were taken from March to April 2022. This
research is a quantitative study with Roscoe sampling which the number of
respondents is 144 respondents. The analytical tool in this study uses SEM-PLS.
The results of the study have a novelty, namely organizational commitment is
able to mediate empowering leadership which has a positive and significant
effect on job performance, and organizational commitment is able to mediate
quality of work life which has a positive and significant effect on job
performance. The implication for koperasi syariah In Tangerang District is that
they must pay attention to the importance of increasing job performance through
empowering leadership, quality of work life to increase organizational
commitment.
Keywords: Empowering Leadership, Quality of Work Life, Job
Performance, Organizational Commitment.
Pendahuluan
Ditengah kondisi perekonomian global akibat dampak dari pandemi Covid-19
ini, lembaga keuangan terutama lembaga keuangan syariah mikro tetap tumbuh
positif meskipun mengalami banyak koreksi pada beberapa pembiayaan, yang dimana
ekonomi daerah adalah sebagai penunjang salah satu ekonomi Negara. Tetapi
karena terjadinya masa pandemi Covid-19 dapat diprediksi bahwa ekonomi
mengalami dampak buruk secara global. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
mengalami penurunan mencapai 0,4% (Setiati
& Azwar, 2020).
Semakin majunya pelayanan keuangan terutama di lembaga keuangan syariah
semakin meningkatnya permintaan atau kebutuhan pendanaan untuk membiayai
pembangunan dalam sektor perekonomian, tetapi lembaga keuangan syariah ini
mengalami penurunan disaat terkena dampak wabah virus Covid-19. Lembaga
keuangan syariah mikro harus mampu bersaing agar tidak tertinggal dengan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Melalui berbagai kebijakan yang terkait
sektor publik, pemerintah mempunyai peranan penting dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi (Djadjuli,
2018).
Koperasi syariah merupakan kelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga
ekonomi rakyat yang berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi
dengan berdasar prinsip syariah. Keberadaan koperasi syariah dengan jumlah yang
signifikan pada beberapa daerah di Indonesia tidak didukung oleh faktor-faktor
pendukung yang memungkinkan lembaga mikro ini untuk terus berkembang dan
berjalan dengan baik. Fakta yang ada di lapangan menunjukkan banyak koperasi
syariah yang tenggelam dan bubar (Rusydiana
& Devi, 2018).
Sumber daya manusia merupakan bagian penggerak dari koperasi yang memiliki
potensi berkembang dan secara aktif mendorong produktifitas dalam memenuhi
tujuan koperasi (Hamid,
2020). Mengelola karyawan tidak hanya sekedar memberi deskripsi pekerjaan dan
peraturan yang harus dipatuhi saja, tetapi perlu adanya hubungan yang sinergis antara
koperasi dengan karyawan untuk mencapai tujuan koperasi bersama (Setiadi et
al., 2016).
Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan koperasi
berfikir secara seksama bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia secara
optimal (Hamid,
2020). Dalam konteks mempertahankan dan mengelola organisasi, peran sumber daya
manusia mempunyai kedudukan yang sentral agar mampu bertahan. Hal tersebut
didasari oleh suatu pemikiran bahwa sumber daya manusia sebagai salah satu
faktor produksi merupakan unsur utama dalam menciptakan peluang bisnis dalam
berbagai kesempatan. Untuk meningkatkan peranannya sebagai salah satu faktor
produksi dalam koperasi, maka sumber daya manusia harus memiliki motivasi untuk
meningkatkan kinerjanya dalam koperasi (Rahayu,
2020).
Kinerja mempunyai arti yang sangat penting bagi para karyawan maka dengan
adanya penilaian kinerja berarti karyawan mendapatkan perhatian dari atasan,
disamping itu hal ini juga akan menambah gairah kerja para karyawan untuk
berprestasi lebih baik lagi (Afandi
& Bahri, 2020). Dengan adanya penilaian kinerja maka
karyawan yang berprestasi dapat dipromosikan, dikembangkan dan diberi
penghargaan atas prestasi yang dicapainya, sebaliknya karyawan yang tidak
berprestasi akan diberi sanksi ataupun peringatan.
Karyawan dalam sebuah koperasi memiliki peran sentral dalam perkembangan
dan laju koperasi itu sendiri. Mengingat peran yang cukup penting tersebut, maka
segala upaya akan dilakukan untuk mengatur kinerja karyawan agar lebih efektif
dan efisien dalam koperasi. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang
sangat berharga untuk menunjang keberhasilan koperasi (Citrawati
& Khuzaini, 2021). Oleh
karena itu agar sebuah koperasi dapat lebih berkembang secara optimal, maka
rekruitmen terhadap orang-orang potensial berkomitmen tinggi untuk
mengembangkan sumber daya manusia menjadi pilihan strategis yang harus
dilakukan manajemen koperasi. Berangkat dari asumsi sedemikian, maka jika suatu
koperasi ingin maju dan berkembang secara dinamis, sangatlah diperlukan
orang-orang yang tepat dan berkemampuan tinggi serta sistem kebijakan koperasi
yang mendukung efektivitas dan efisiensi koperasi (Sugiyanto
et al., 2021).
Dalam penelitian ini penulis mencoba mengangkat tema mengenai empowering
leadership, quality of work life dikaitkan dengan kinerja karyawan dengan
organizational commitment sebagai variabel mediasi. Hal ini dikarenakan
terlihat adanya fenomena mengenai kurang optimalnya kinerja karyawan koperasi
dikarenakan faktor banyak karyawan yang dalam melaksanakan kewajibannya tidak
sampai selesai, kerjasama antar karyawan yang kurang harmonis, motivasi kerja
karyawan yang masih lemah, komitmen karyawan dalam bekerja juga kurang optimal,
kurang optimalnya manajer dalam memberdayakan karyawan, karyawan tidak dapat
menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan,
sering datang ke koperasi tidak tepat waktu, beban kerja karyawan yang terlalu
berlebihan, banyak waktu tersita hanya untuk memperbaiki kesalahan pekerjaan
yang seharusnya tidak perlu terjadi, tidak semua karyawan memahami arti
pentingnya nilai-nilai budaya kerja koperasi, suasana kerja yang kurang
kondusif, kualitas hidup dari karyawan yang kurang baik, kerjasama antar
karyawan dengan manajer kurang berjalan dengan baik, kebijakan atasan yang
kurang bijaksana terhadap bawahan (Iryani,
2020).
Dengan melihat fenomena di atas, perkembangan koperasi syariah dipandang
belum sepenuhnya mampu menjawab problem real ekonomi yang ada di kalangan
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, belum
memadainya sumber daya manusia yang terdidik dan profesional, menyangkut
manajemen sumber daya manusia dan pengembangan budaya serta jiwa wirausaha
(entrepreneurship) bangsa kita yang masih lemah, permodalan (dana) yang relatif
kecil dan terbatas, adanya ambivalensi antara konsep syariah pengelolaan LKMS
dengan operasionalisasi di lapangan, tingkat kepercayaan yang masih rendah dari
umat Islam dan secara akademik belum terumuskan dengan sempurna untuk
mengembangkan lembaga keuangan syariah dengan cara sistematis dan proporsional (Barus
& Syahbudi, 2019).
Kompleksitas persoalan tersebut menimbulkan dampak terhadap kepercayaan
masyarakat tentang keberadaan koperasi syariah di antara lembaga keuangan
konvensional (Rusydiana
& Devi, 2018).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penelitian ini dilakukan
dengan judul pengaruh empowering leadership dan quality of work life terhadap
job performance dengan organizational commitment sebagai variabel mediasi pada
Koperasi Syariah di Kabupaten Tangerang.
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan Hasil penelitian (Albrecht & Andreetta, 2011) Keterlibatan ditunjukkan untuk memediasi sebagian pengaruh
pemberdayaan pada komitmen afektif, yang pada gilirannya mempengaruhi niat
berpindah. (Knotts & Houghton, 2021) menjelaskan bahwa hubungan positif antara kepemimpinan diri
dan keterlibatan kerja sebagian dimediasi oleh komitmen afektif dan komitmen
normatif, tetapi tidak oleh komitmen berkelanjutan. Berdasarkan hasil
penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1: Terdapat Pengaruh Empowering
Leadership terhadap Organizational
Commitment
Penelitian (Agus & Selvaraj, 2020) mengungkapkan bahwa komitmen karyawan sebagian memediasi
hubungan antara QWL dan niat untuk tinggal. Kesimpulannya, jika karyawan puas
dengan QWL mereka, semakin kuat komitmen karyawan berada dalam organisasi dan
akhirnya memiliki niat mereka untuk tinggal. (Badawy et al., 2018) menjelaskan bahwa jenis kelamin hanya memainkan peran kecil
dan moderat dalam hubungan antara QWL dan komitmen afektif. Berdasarkan hasil
penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2: Terdapat pengaruh
Quality of Work Life terhadap Organizational Commitment
Penelitian (AlMazrouei & Zacca, 2021) mengungkapkan bahwa Lintang keputusan sebagian memediasi
hubungan antara organisasi. keadilan dan komitmen organisasi dan sepenuhnya
memediasi hubungan antara keadilan organisasi dan kinerja, sedangkan
menurut� (Soomro & Shah, 2019) menjelaskan bahwa Komitmen organisasi, kepuasan kerja dan
budaya organisasi dampak positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. (Belawati et al., 2019) mengungkapkan bahwa learning organization berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi, tetapi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja dan
komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H3: Terdapat pengaruh
Organizational Commitment terhadap Job Performance.
Penelitian mengenai empowering leadership terhadap job performance
dimediasi oleh organizational commitment dilakukan oleh Chegini dan Kheradmand
(2019) mendapatkan hasil positif dan signifikan variabel organizational
commitment mampu memediasi antara empowering leadership terhadap job
performance yang artinya empowering leadership selain langsung berpengaruh
terhadap job performance juga memiliki pengaruh tidak langsung yang diberikan
oleh variabel organizational commitment. Begitu juga (Insan & Andriani Yasin, 2021) mengatakan organizational commitment berhasil memediasi
empowering leadership terhadap job performance bahwa ketika karyawan
diberdayakan dengan baik di organisasi melalui akses terhadap informasi, akses
terdahap sumber daya, akses untuk mendukung dan akses terhadap peluang, maka
komitmen karyawan terhadap kinerja perusahaan akan meningkat. Selanjutnya
menurut Yiing dan Ahmad (20019) mengungkapkan bahwa empowering leadership
ditemukan secara signifikan terkait dengan job performance, dan organizational
commitment memainkan peran penting dalam memediasi hubungan ini.� Organizational commitment ditemukan secara
signifikan terkait dengan kepuasan kinerja karyawan. (Sani & Ekowati, 2019) spiritualitas empowering leadership dan untuk organizational
commitment sebagai variabel mediasi dalam pengaruh spiritualitas empowering
leadership terhadap job performance. Empowering leadership dan organizational
commitment yang lebih tinggi akan menghasilkan kinerja kerja yang diterima
lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H4: Terdapat pengaruh
Empowering Leadership terhadap Job Performance yang dimediasi oleh Organizational Commitment.
Hasil penelitian� (Ramawickrama et al., 2019) mengungkapkan bahwa Komitmen organisasi berhasil memediasi
hubungan antara kualitas hidup kerja dan kinerja karyawan pada Station Masters
yang bekerja di Departemen Perkeretaapian di Sri Lanka. Studi ini menemukan
perlunya perhatian dalam variabel intervening/mediasi seperti QWL, keterlibatan
kerja dan OCB sehubungan dengan hubungan antara kepemimpinan transglobal dan
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H5: Terdapat pengaruh
Quality of Work Life terhadap Job
Performance yang dimediasi oleh Organizational
Commitment.
Metode
Penelitian
Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini mengkaji pengaruh dari variabel-variabel
empowing leadership, quality of work life dan organizational commitment
terhadap job performance. Pada penelitian ini variabel dependent yang akan
diteliti adalah job performance, sedangkan variabel independent yang diteliti
adalah empowing leadership dan quality of work life. Selain dua variabel
tersebut juga terdapat variabel mediasi atau intervening variable yang diteliti
yaitu organizational commitment, di mana variabel ini memediasi pengaruh antara
variabel independent empowing leadership dan quality of work life terhadap
variabel dependent job performance. Rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengujian hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis
secara umum adalah menjelaskan tentang karakteristik dari perbedaan atau
hubungan-hubungan tertentu antar independensi atau perbedaan dua faktor atau
lebih dalam suatu situasi (Sekaran & Bougie, 2017). Metoda survey research yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data. Unit analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan koperasi syariah di kabupaten
Tangerang.� Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif yang dilakukan untuk menguji suatu hipotesis mengenai
pengaruh-pengaruh variabel-variabel yang ada kaitannya dengan faktor lainnya
dan sebagai penelitian yang bertujuan untuk memeriksa faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi job performance dari karyawan koperasi syariah.
Variabel dan Pengukuran
Pada penelitian ini, variabel bebas (independent variable) pertama adalah Empowering Leadership diukur
menggunakan 4 Pernyataan yang di adaptasi oleh Jones, (2013). Variabel bebas (independent
variable) yang kedua adalah Quality
of Work Life diukur dengan 5 pernyataan yang diadaptasi dari penelitian
Nawawi, (2012). Kemudian, Organizational
Commitment �adalah variabel mediasi yang diukur
menggunakan 3 pernyataan diadaptasi oleh Suparyadi, (2015). Variabel terikat (dependent
variable) adalah Job Performance yang diukur dengan 6
pernyataan yang di adaptasi oleh Kasmir, (2016).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner dengan mengumpulkan semua
respon dalam periode waktu tertentu sehingga menghasilkan informasi
pribadi di mana responden akan
menjawab sesuai dengan apa yang mereka alami atau rasakan (Sekaran & Bougie, 2017). Sumber data diperoleh dengan cara memperoleh data primer. Data Primer
adalah sumber atau data dari sumber pertama. Responden menjadi subjek
penelitian atau orang yang memberikan sarana informasi atau pengumpulan data.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan memberikan kuesioner secara
langsung kepada responden. Kuesioner disebar menggunakan google form dan
dilakukan pada karyawan koperasi syariah di Kabupaten Tangerang. Kuesioner
terdiri dari 3 bagian, yaitu: (1) kata pengantar; (2) data pribadi responden;
dan (3) pernyataan dari variabel yang akan diteliti. (Sugiyono, 2013).
Metode Penarikan Sampel
Pada penelitian ini, sampel yang diambil adalah karyawan Koperasi Syariah dengan menggunakan non probabilitas sampling. Dalam penelitian ini, penentuan atau perhitungan
jumlah sampel akan menggunakan metode Roscoe dikarenakan bahwa jumlah dari
populasi dalam penelitian ini tidak diketahui atau tidak terhingga. Oleh karena
itu, untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan perhitungan
yang telah dijelaskan oleh (Hair Jr et al., 2010), dimana jumlah indikator pada penelitian di kali antara lima
sampai sepuluh. Penelitian ini memiliki 18 indikator, sehingga jumlah sampel yang akan
digunakan adalah:
Jumlah sampel = 8 x jumlah indikator dalam penelitian
= 8
= 144��
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui jumlah sampel yang
harus digunakan adalah 144 sampel dengan respon rate sebesar 100%. Dalam
penelitian ini, metode penarikan sampel yang dipakai adalah nonprobability
sampling. Menurut Sugiyono (2018) dalam (Hussain et al., 2020), nonprobability sampling merupakan teknik dimana setiap
anggota populasi atau unsur tidak diberikan kesempatan yang sama dalam
pemilihan menjadi sampel.
jumlah responden yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah 144
karyawan yang bekerja pada Koperasi
Syariah di Kabupaten Tangerang yaitu Koperasi Syariah MSI, Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Abdi Kerta Raharja, Koperasi Jasa Keuangan
Syariah, Koperasi Syariah & BMT Thalia� Tanziatul, Koperasi Syariah BMT
Mekar Da�wah, Koperasi Benteng Mikro Indonesia, Koperasi Syariah Barokah Abadi.
Uji Instrumen
Uji instrumen pada peneliti ini meliputi uji validitas dan uji
reliabilitas, penjelasanya adalah sebagai berikut :
Uji Validitas
Uji validitas kuesioner penelitian menggunakan bantuan software SPSS
menggunakan teknik reliabilitas Cronbach�s Alpha. Uji validitas dengan software
SPSS berdasarkan nilai-nilai yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation dimana tolak ukut mengevaluasi butir yang valid adalah 0.200
(Nisfiannoor, 2013). Hasil uji validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Variabel Empowering Leadership
No |
Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Manager koperasi syariah respect
terhadap pekerjaan yang dihasilkan karyawan |
0.878 |
Valid |
2 |
Manager koperasi syariah memiliki visi
dalam mengembangkan potensi karyawan dimasa depan |
0.806 |
Valid |
3 |
Manager koperasi syariah mampu
memperkuat organisasi secara konsisten |
0.404 |
Valid |
4 |
Manager koperasi syariah
mendelegasikan kekuasaan pada saat berhalangan hadir dalam sebuah kegiatan
kepada karyawan lain |
0.415 |
Valid |
Sumber:
Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengujian validitas, terdapat 4 pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Empowering Leadership memiliki nilai Factor Loading >0,200 yang artinya 4 pernyataan tersebut
valid, sehingga dapat digunakan
dalam penelitian.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Variabel Quality of Work Life
No |
Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Manager koperasi syariah memiliki
perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan |
0.680 |
Valid |
2 |
Manager koperasi syariah menerapkan
standar keamanan kerja yang tinggi di tempat kerja |
0.704 |
Valid |
3 |
Karyawan koperasi syariah memiliki
tingkat kepuasan kerja yang tinggi |
0.553 |
Valid |
4 |
Saya
dapat mengandalkan atasan
untuk melakukan "hal yang benar" saat melayani pelanggan. Koperasi syariah selalu melakukan pengembangan
kompetensi secara berkala bagi karyawannya |
0.453 |
Valid |
5 |
Karyawan koperasi syariah memiliki
tingkat keseimbangan yang baik antara waktu bekerja dan hidup |
0.740 |
Valid |
Sumber:
Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengujian validitas, terdapat 5 item
pernyataan yang digunakan untuk mengukur
variabel Quality of Work Life memiliki nilai Factor Loading
>0,200 yang artinya
5 pernyataan tersebut
valid, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 3
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Organizational Commitment
No |
Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Karyawan
koperasi syariah selalu menunjukan perasaan emosional saat bekerja |
0.457 |
Valid |
2 |
Saat melakukan tugas layanan, saya
sangat bergantung pada
atasan saya. Karyawan
koperasi syariah menunjukan keseriusan dalam menjalankan pekerjaan |
0.821 |
Valid |
3 |
Karyawan
koperasi syariah memiliki daya tahan yang baik dalam bekerja |
0.839 |
Valid |
Sumber:
Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengujian validitas, terdapat 4 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Organizational Commitment memiliki nilai Factor Loading >0,200 yang
artinya 3 pernyataan �tersebut valid, sehingga dapat digunakan
dalam penelitian.
Tabel 4
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Job Performance
No |
Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Volume pekerjaan karyawan koperasi
syariah selalu mencapai target |
0.484 |
Valid |
2 |
Tingkat presisi kerja karyawan
koperasi syariah terlihat hasil pekerjaan yang telah diselesaikan |
0.428 |
Valid |
3 |
Semua karyawan koperasi syariah sangat
berkomitmen dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu |
0.806 |
Valid |
4 |
Karyawan koperasi syariah memiliki
fleksibilitas berfikir yang baik saat bekerja |
0.748 |
Valid |
5 |
Karyawan koperasi syariah memiliki
kemampuan dalam berbagai kondisi kerja |
0.525 |
Valid |
6 |
Karyawan koperasi syariah mampu
bekerja sama yang baik dengan pimpinan dan sesama karyawan |
0.480 |
Valid |
Sumber:
Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengujian validitas, terdapat 6 item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Job Performance memiliki nilai Factor
Loading >0,200 yang artinya 6
pernyataan tersebut valid,
sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas Koefisien Cronbach�s Alpha sebagai konsistensi alat ukur
atau tingkat reliabilitas alat ukur diketahui.�
Koefisien minimum yang dapat diterima yaitu 0,60 (Sekaran & Bougie,
2013).� Dasar pengambilan keputusan jika
koefisien Cronbach Alpha > 0.6 maka reliabel; dan jika koefisien Cronbach�s
Alpha < 0.6 maka tidak reliabel.
Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Items |
Cronbach Alpha |
Keputusan |
Empowering
Leadership |
4 |
0.853 |
Reliabel |
Quality of
Work Life |
5 |
0.848 |
Reliabel |
Organizational
commitment |
3 |
0.826 |
Reliabel |
Job
performance |
6 |
0.819 |
Reliabel |
Sumber:
Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas diketahui nilai koefisien Cronbach Alpha untuk variabel
HRM Practice, Work Family Conflict, Supervisor Support, Work Engagement, Turnover Intention ≥
0,60 sehingga menunjukkan alat ukur yang digunakan reliabel dan dapat
dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya.
Metode Analisis Data������
Dalam penelitian ini, metode analisa
yang digunakan untuk
melihat tujuan, yaitu:
1.
Untuk menganalisis Empowering Leadership, Quality of Work Life, Organizational Commitment,
Job Performance pada karyawan Koperasi Syariah di Kabupaten Tangerang
menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk rata-rata (mean).
2.
Untuk
menganalisis pengaruh Empowering
Leadership terhadap Organizational
Commitment pada karyawan
Koperasi Syariah di Kabupaten Tangerang
menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM)
dengan software SmartPLS versi
0.3.
3.
Untuk
menganalisis pengaruh Quality
of Work Life terhadap Organizational
Commitment pada karyawan
Koperasi Syariah di Kabupaten Tangerang
menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM)
dengan software SmartPLS versi
0.3.
4.
Untuk menganalisis pengaruh Organizational Commitment terhadap Job Performance pada karyawan Koperasi Syariah di Kabupaten Tangerang
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software SmartPLS versi
0.3.
5.
Untuk menganalisis pengaruh Empowering Leadership terhadap Job Performance� yang di mediasi oleh Organizational
Commitment pada karyawan
Koperasi Syariah di Kabupaten Tangerang
menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM)
dengan software SmartPLS versi
0.3.
6.
Untuk menganalisis pengaruh Quality of Work Life terhadap Job Performance yang dimediasi oleh Organizational
Commitment pada karyawan Koperasi Syariah di Kabupaten Tangerang menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) dengan software SmartPLS versi 0.3.
Inner Model
Inner model seringkali digunakan untuk memprediksi hubungan antar variabel
laten yang dilihat dari arah panah masing-masing variabel laten dimana arah
hubungan ini diambil berdasarkan kajian teori, pengalaman serta pengetahuan
(Ghozali dan Hengky, 2015).
Sumber: Hasil pengolahan data
�Gambar 2. Model Struktural Path Coefficients
Inner model Hasil analisis data terhadap penelitian ini diperoleh melalui
dua tahap pengujian, yaitu pengujian outer model dan inner model. Outer model
terdiri
dari uji validitas dan reliabilitas yang telah dibahas sebelumnya pada bagian
analisis validitas dan reliabilitas. Selanjutnya akan dilakukan pengujian inner
model yang terdiri atas coefficient of
determination (R2), predictive
relevance
(Q2 ), Goodness of Fit
(GoF), path coefficient, pengujian
hipotesis, dan pengujian
mediasi. Menurut (J. Hair et al., 2014), inner modal dianalisis dengan melihat
besaran varian yang ada pada matrix sebagai berikut:
a.� Coefficient of Determination (R2)
�Coefficient of determination atau
R-Square digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen. Berikut ini merupakan nilai R-Square pada
Tabel 16:
Tabel 6. Hasil Uji R Square
Variabel |
Nilai R-Square |
Organizational commitment |
0.223 |
Job performance |
0.255 |
Sumber: Hasil pengolahan data
Berdasarkan
Tabel berikut dapat disimpulkan bahwa konstruk empowering leadership, dan
konstruk quality of work life, mempunyai pengaruh lemah terhadap organizational
commitment yaitu sebesar 0,223. Artinya, setiap perubahan yang ada pada
variabel konstruk empowering leadership dan konstruk quality of work life maka
organizational commitment juga akan mengalami perubahan sebesar 22,3%. Selain
itu, organizational commitment juga mempunyai pengaruh lemah terhadap job
performance yaitu sebesar 0,255. Artinya setiap perubahan yang ada pada
organizational commitment maka job performance juga akan mengalami perubahan
sebesar 25,5%.
b.� Predictive
Relevance (Q2)
Predictive
relevance atau Q-Square digunakan untuk menilai kecocokan model. Nilai Q-Square
dihasilkan melalui prosedur Blindfolding. Berikut ini merupakan nilai Q-Square
pada tabel 8.
Tabel 7. Hasil Uji Q-Square
Variabel |
Nilai Q-Square |
Organizational commitment |
0.161 |
Job performance |
0.148 |
Sumber:
Hasil pengolahan data
Berdasarkan
Tabel 7.
dapat disimpulkan bahwa nilai Q-Square variabel organizational commitment dan
job performance > 0 yang berarti bahwa model mempunyai nilai relevansi
prediktif. Tabel di atas menggambarkan bahwa variabel konstruk empowering
leadership dan konstruk quality of work life memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap organizational commitment dengan nilai Q-Square sebesar 0,161 dibandingkan
pengaruh terhadap job performance yang hanya sebesar 0,148.
Hasil Dan Pembahasan
Statistik Deskriptif
Tabel 8
Hasil Uji Statistik Statistik
No |
Variabel |
n |
Mean |
Std.
Deviation |
1 |
Empowering Leadership |
144 |
3,828 |
0,63368 |
2 |
Quality of Work Life |
144 |
3,814 |
0,67856 |
3 |
Organizational commitment |
144 |
3,568 |
1,07050 |
4 |
Job Performance |
144 |
3,870 |
0,63999 |
Sumber: Hasil
pengolahan data
Pada variabel
Empowering Leadership diperoleh nilai mean sebesar 3,828 dengan nilai minimum
1,05 dan nilai maksimum 5, dimana sebelumnya responden diminta untuk menanggapi
pernyataan dengan menggunakan skala Likert, yaitu nilai 1 sampai 5, angka 1
menunjukkan sangat tidak setuju sedangkan angka 5 menunjukkan sangat setuju.
Jika nilai mean 3,828 rata-rata responden setuju terhadap setiap butir
pernyataan bahwa responden merasa setuju�
bahwa manager koperasi syariah respect terhadap pekerjaan yang
dihasilkan karyawan, manager koperasi syariah memiliki visi dalam mengembangkan
potensi karyawan dimasa depan, manager koperasi syariah mampu memperkuat
organisasi secara konsisten, dan manager koperasi syariah mendelegasikan
kekuasaan pada saat berhalangan hadir dalam sebuah kegiatan kepada karyawan
lain terhadap kondisi responden. Nilai standar deviasi pada variabel Empowering
Leadership sebesar 0,63368 menunjukan penyebaran data sudah bervariasi. Artinya
responden mempunyai pilihan pendapat yang cukup berbeda dalam menjawab
kuisioner penelitian. Dengan demikian persepsi responden terhadap item
pernyataan dari variabel empowering leadership memperlihatkan jawaban yang
beraneka ragam, karena mendekati nilai 1 yang berarti beragam atau bervariasi.
Pada variabel Quality
Of Work Life diperoleh nilai mean sebesar 3,8139 dengan nilai minimum 1,03 dan
nilai maksimum 5, dimana sebelumnya responden diminta untuk menanggapi
pernyataan dengan menggunakan skala Likert, yaitu nilai 1 sampai 5, angka 1
menunjukkan sangat tidak setuju sedangkan angka 5 menunjukkan sangat setuju.
Jika nilai mean 3,8139 berarti responden merasa setuju bahwa manager koperasi syariah
memiliki perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan karyawan, manager
koperasi syariah menerapkan standar keamanan kerja yang tinggi di tempat kerja,
karyawan koperasi syariah memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi, koperasi
syariah selalu melakukan pengembangan kompetensi secara berkala bagi
karyawannya, karyawan koperasi syariah memiliki tingkat keseimbangan yang baik
antara waktu bekerja dan hidup. Nilai standar deviasi pada variabel Quality Of
Work Life sebesar 0,67856 menunjukan penyebaran data sudah bervariasi. Artinya
responden mempunyai pilihan pendapat yang cukup berbeda dalam menjawab
kuisioner penelitian. Dengan demikian persepsi responden terhadap item
pernyataan dari variabel Quality Of Work Life memperlihatkan jawaban yang beraneka
ragam, karena mendekati nilai 1 yang berarti beragam atau bervariasi.
�Pada variabel Organizational Commitment
diperoleh nilai mean sebesar 3,5694 dengan nilai minimum 1,18 dan nilai
maksimum 5, dimana sebelumnya responden diminta untuk menanggapi pernyataan
dengan menggunakan skala Likert, yaitu nilai 1 sampai 5, angka 1 menunjukkan
sangat tidak setuju sedangkan angka 5 menunjukkan sangat setuju. Jika nilai
mean 3,5694 berarti responden merasa setuju bahwa karyawan koperasi syariah
selalu menunjukan perasaan emosional saat bekerja, karyawan koperasi syariah
menunjukan keseriusan dalam menjalankan pekerjaan dan karyawan koperasi syariah
memiliki daya tahan yang baik dalam bekerja. Nilai standar deviasi pada
variabel job satisfaction sebesar 1,07050 menunjukan penyebaran data yang
sangat bervariasi. Artinya responden mempunyai pilihan pendapat yang berbeda
dalam menjawab kuisioner penelitian. Dengan demikian persepsi responden
terhadap item pernyataan dari variabel job satisfaction memperlihatkan jawaban
yang beraneka ragam, karena sudah melebihi nilai 1 yang berarti sangat beragam
atau bervariasi.
Pada variabel Job
Performance diperoleh nilai mean sebesar 3,8704 dengan nilai minimum 1,03 dan
nilai maksimum 5, dimana sebelumnya responden diminta untuk menanggapi
pernyataan dengan menggunakan skala Likert, yaitu nilai 1 sampai 5, angka 1
menunjukkan sangat tidak setuju sedangkan angka 5 menunjukkan sangat setuju.
Jika nilai mean 3,8704 berarti responden merasa setuju bahwa Volume pekerjaan
karyawan koperasi syariah selalu mencapai target, Tingkat presisi kerja
karyawan koperasi syariah terlihat hasil pekerjaan yang telah diselesaikan,
Semua karyawan koperasi syariah sangat berkomitmen dalam menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu, Karyawan koperasi syariah memiliki fleksibilitas
berfikir yang baik saat bekerja, Karyawan koperasi syariah memiliki kemampuan
dalam berbagai kondisi kerja dan Karyawan koperasi syariah mampu bekerja sama
yang baik dengan pimpinan dan sesama karyawan. Nilai standar deviasi pada
variabel job satisfaction sebesar 0,63999 menunjukan penyebaran data yang
bervariasi. Artinya responden mempunyai pilihan pendapat yang berbeda dalam
menjawab kuisioner penelitian. Dengan demikian persepsi responden terhadap item
pernyataan dari variabel job satisfaction memperlihatkan jawaban yang beraneka
ragam, karena sudah melebihi nilai 1 yang berarti beragam atau bervariasi.
Pembahasan
1.
Berdasarkan hasil pengujian, variabel empowering leadership terhadap
organizational commitment memiliki nilai t-statistic sebesar 5.697 dan nilai
p-value sebesar 0.000, maka H1 diterima karena t-statistic sebesar 5.697 lebih
besar dari 1,96 dan p-value sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05. Dengan
demikian semakin tinggi empowering leadership maka semakin tinggi
organizational commitment, demikian sebaliknya semakin rendah empowering
leadership maka semakin rendah organizational commitment.
2.
Berdasarkan hasil pengujian, variabel quality of work life terhadap
organizational commtiment memiliki nilai t-statistic sebesar 2.189 dan nilai p-value
sebesar 0.029, maka H2 diterima karena t-statistic sebesar 2.189 lebih besar
dari 1,96 dan p-value lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian semakin tinggi
quality of work life maka semakin semakin rendah organizational commtiment,
demikian sebaliknya semakin rendah quality of work life maka semakin tinggi
organizational commtiment.
3.
Berdasarkan hasil pengujian, variabel konstruk organizational commitment
terhadap job performance memiliki nilai t-statistic sebesar 6.793 dan nilai
p-value sebesar 0.000, maka H3 diterima karena t-statistic sebesar 6.793� lebih besar dari 1,96 dan p-value sebesar
0.000 lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian semakin tinggi organizational
commitment maka semakin tinggi job performance, demikian sebaliknya semakin
rendah organizational commitment maka semakin rendah job performance.
4.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai t= 3.190 > 1.96, dengan
P-Value = 0.002 < 0,05, maka H4 diterima berarti terdapat pengaruh positif
dan signifikan empowering leadership terhadap job performance dimediasi oleh
organizational commitment. Dengan demikian semakin tinggi empowering leadership
maka semakin tinggi job performance dimediasi oleh organizational commitment,
demikian sebaliknya semakin rendah empowering leadership maka semakin rendah
job performance dimediasi oleh organizational commitment.
5.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai t= 2.137 > 1,96, dengan
P-Value = 0.033 < 0.05, maka H5 diterima berarti terdapat pengaruh positif
dan signifikan quality of work life terhadap job performance dimediasi oleh
organizational commitment. Dengan demikian semakin tinggi quality of work life
maka semakin tinggi job performance dimediasi oleh organizational commitment,
demikian sebaliknya semakin rendah quality of work life maka semakin rendah job
performance dimediasi oleh organizational commitment.
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel melalui
kuesioner yang disebarkan kepada 144 responden kepada karyawan koperasi syariah
di Kabupaten Tangerang. Pengambilan sampel dengan responden terbanyak yaitu
laki-laki dengan usia 21-30 tahun, disusul usia <20 tahun, kemudian >30
tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh empowering
leadership, quality of work life, dan organizational commitment terhadap purchase
decision variable organizational commitment sebagai mediasi. Model penelitian
ini kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 3.0.
Hasil penelitian hipotesis 1 menunjukkan bahwa empowering leadership
berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational commitment responden
karyawan koperasi syariah di Kabupaten Tangerang. Hal ini dapat diartikan bahwa
pemberdayaan yang dilakukan oleh pemimpin terhadap karyawan, respect terhadap
karyawan, percaya dan mampu memperkuat organisasi pada suatu perusahaan
koperasi syariah secara positif dapat mempengaruhi organizational commitment.
Sikap dan perilaku pemimpin memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap
emosional karyawan. Hasil penelitian hipotesis 2 menunjukkan bahwa quality of
work life berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational commtiment
responden karyawan koperasi syariah di Kabupaten Tangerang. Hal ini menyatakan
bahwa standar kerja yang diberikan oleh pemimpin, melakukan pengembangan
kompetesi yang tinggi akan mempengaruhi organizational commitment pada karyawan
dia suatu organisasi dalam bekerja. Dengan demikian semakin tinggi quality of
work life maka semakin semakin rendah organizational commtiment. Hasil
penelitian hipotesis 3 menunjukkan bahwa organizational commitment berpengaruh
positif dan signifikan terhadap job performance responden karyawan koperasi
syariah di Kabupaten Tangerang. Hal ini menyatakan bahwa perasaan emosional
dalam bekerja, keseriusan dalam bekerja dan memiliki daya tahan yang baik dalam
bekerja secara positif dapat mempengaruhi kinerja dalam bekerja. Semakin tinggi
organizational commitment maka semakin tinggi job performance, demikian
sebaliknya semakin rendah organizational commitment maka semakin rendah job
performance. Kinerja karyawan memainkan peran penting dalam kesuksesan
perusahaan, dan seorang karyawan yang puas dengan pekerjaan itu memiliki
kinerja yang lebih baik daripada karyawan yang tidak puas. Hasil penelitian
hipotesis 4 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh empowering leadership terhadap
job performance yang dimediasi oleh organizational commitment pada responden
karyawan koperasi syariah di Kabupaten Tangerang. Hal ini dapat diartikan bahwa
besar kecilnya organizational commitment mampu menjadi mediasi penyebab dan
pengaruhnya empowering leadership terhadap job performance. Karyawan sangat
mementingkan kerjanya, ketika kebijakan itu sudah dijalankan oleh pemimpin,
maka karyawan akan merasa lebih baik dalam bekerja. Hasil penelitian
hipotesiske 5, pengaruh quality of work life terhadap job performance, selain
terjadi secara langsung (direct), juga tetap terjadi pada saat dimediasi oleh
faktor organizational commitment. Hal ini menunjukkan bahwa respon terhadap
quality of work life dari karyawan koperasi syariah di Kabupaten Tangerang pun
mampu menambahkan rasa kinerja dalam bekerja. Variabel quality of work life
mampu menjelaskan secara signifikan dalam variabel job performance. Variasi
pada variabel organizational commitment mampu menjelaskan secara signifikan
dalam variabel job performance. Ketika variabel organizational commitment
dikontrol, hubungan antara variabel quality of work life dan variabel job
performance signifikan. Hubungan yang signifikan antara kepuasan quality of
work life dan kepuasan gaji, dukungan pengawasan, dan otonomi pekerjaan
ditemukan.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa implikasi
manajerial untuk karyawan koperasi syariah di Kabupaten Tangerang. empowering
leadership, quality of work life, dan organizational commitment terlihat
menunjukkan dampak pada job performance dari karyawan koperasi syariah di
Kabupaten Tangerang. Terlebih penelitian ini dilakukan saat pandemi covid 19 di
mana seluruh perusahaan sangat berpengaruh sekali, maka ini menjadi kesempatan
bagi para perusahaan baik koperasi syariah maupun koperasi konvensional untuk
dapat melakukan perkembangan lebih terhadap inovasi-inovasi yang sudah semakin
digital, dan mampu menjadi daya tarik pekerja dalam menghidupkan kinerja dalam
bekerja.
Afandi, A., &
Bahri, S. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(2),
235�246. https://doi.org/10.30596%2Fmaneggio.v3i2.5044
Agus, A., & Selvaraj,
R. (2020). The mediating role of employee commitment in the relationship
between quality of work life and the intention to stay. Employee Relations:
The International Journal, 42(6), 1231�1248.
https://doi.org/10.1108/ER-07-2019-0292
Albrecht, S. L.,
& Andreetta, M. (2011). The influence of empowering leadership, empowerment
and engagement on affective commitment and turnover intentions in community
health service workers: Test of a model. Leadership in Health Services, 24(3),
228�237. https://doi.org/10.1108/17511871111151126
AlMazrouei, H.,
& Zacca, R. (2021). The influence of organizational justice and decision
latitude on expatriate organizational commitment and job performance. Evidence-Based
HRM: A Global Forum for Empirical Scholarship.
Badawy, R. L.,
Gazdag, B. A., Bentley, J. R., & Brouer, R. L. (2018). Are all impostors
created equal? Exploring gender differences in the impostor
phenomenon-performance link. Personality and Individual Differences, 131,
156�163. https://doi.org/10.1016/j.paid.2018.04.044
Barus, E. E.,
& Syahbudi, M. (2019). Pengembangan Strategis Koperasi Syariah Berbasis
Teknologi Financial Dengan Pendekatan Intepretatif Structural Modelling. Seminar
Nasional Sains Dan Teknologi Informasi (SENSASI), 2(1), 215�222.
Belawati, F. E.,
Setyadi, D., & Hendri, M. I. (2019). Effect of transformational leadership
style and knowledge management on organizational innovation through
empowerment, member creativity and learning organization. Journal of Arts
and Humanities, 8(8), 1�16. https://doi.org/10.18533/journal.v8i8.1699
Citrawati, E.,
& Khuzaini, K. (2021). Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM),
10(3), 1�16.
Djadjuli, D.
(2018). Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah. Dinamika: Jurnal
Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 8�21.
https://doi.org/10.25157/dinamika.v5i2.1409
Hair Jr, J. F.,
Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Tathan, R. L. (2010). Multivariate
Data Analysis, United Sate of America. Pearson Education Inc.
Hamid, A. (2020). Strategi
pengembangan sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
terhadap nasabah pada PD. BPR NTB Lobar KC Labuapi. UIN Mataram.
Hussain, S.,
Ahmad, S., Saleem, M., & Akhtar, S. (2020). Finite population distribution
function estimation with dual use of auxiliary information under simple and
stratified random sampling. Plos One, 15(9), 1�30.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0239098
Insan, A. N.,
& Andriani Yasin, N. (2021). Transglobal Leadership as a Driver for
Increasing the Employee Performance. International Journal of Organizational
Leadership, 10(1), 54�71.
Iryani, L. (2020).
Strategi Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam Pembinaan Koperasi (Studi dinas
perindustrian perdagangan dan koperasi Kota Lhokseumawe). Negotium: Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, 3(2), 120�143.
Knotts, K. G.,
& Houghton, J. D. (2021). You can�t make me! The role of self-leadership in
enhancing organizational commitment and work engagement. Leadership &
Organization Development Journal, 42(5), 748�762.
https://doi.org/10.1108/LODJ-10-2020-0436
Rahayu, S. (2020).
Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi
Unit Desa di Lau Gumba Brastagi Sumatera Utara. JUMANT, 12(1), 206�218.
Ramawickrama, J.,
Opatha, H., & Pushpakumari, M. D. (2019). Mediating role of organizational
commitment on the relationship between quality of work life and job
performance: a study on station masters in Sri Lanka Railways. South Asian
Journal of Management, 26(3), 7�29.
Rusydiana, A. S.,
& Devi, A. (2018). Mengembangkan Koperasi Syariah di Indonesia: Pendekatan
Interpretative Structural Modelling (ISM). Economica: Jurnal Ekonomi Islam,
9(1), 1�23. https://doi.org/10.21580/economica.2018.9.1.2181
Sani, A., &
Ekowati, V. M. (2019). Spirituality at work and organizational commitment as
moderating variables in relationship between Islamic spirituality and OCB IP
and influence toward employee performance. Journal of Islamic Marketing,
11(6), 1777�1799. https://doi.org/10.1108/JIMA-08-2018-0140
Sekaran, U., &
Bougie, R. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis: Pendekatan
Pengembangan-Keahlian, Edisi 6 Buku 1.
Setiadi, D.,
Nugroho, K. S., & Fuad, A. (2016). Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil
di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Setiati, S., &
Azwar, M. K. (2020). Dilemma of prioritising health and the economy during
COVID-19 pandemic in Indonesia. Acta Medica Indonesiana, 52(3),
196.
Soomro, B. A.,
& Shah, N. (2019). Determining the impact of entrepreneurial orientation
and organizational culture on job satisfaction, organizational commitment, and
employee�s performance. South Asian Journal of Business Studies, 8(3),
266�282. https://doi.org/10.1108/SAJBS-12-2018-0142
Sugiyanto, S.,
Putri, A., & Kartolo, R. (2021). Potensi Kekayaan Intektual Pada
Pemberdayaan Umkm Dan Koperasi Kota Tangerang Selatan. Proceedings
Universitas Pamulang, 1(1), 502�520.
Copyright holder: Lasmaria Nami Simanungkalit, Dapot Damanik (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |