Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 9, September 2022

 

PENGARUH VISIBILITY, PRODUCTIVITY, PROFITABILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP COMPANY EFFICIENCY

 

Dhea Ramadani Mirwan, Bahtiar Usman

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Trisakti Jakarta, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji adanya pengaruh Visibility, Productivity, Profitability dan Firm Size terhadap Company Efficiency. Pada penelitian ini sampelnya mempergunakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang ada di BEI tahun 2016 hingga 2020. Penelitian ini mempergunakan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini pengolahan datanya mempergunakan Microsoft Excel dan SPSS untuk mengetahui apakah pada model regresi tersebut memperlihatkan hubungan positif, sehingga model itu harus mencukupi syarat asumsi klasik. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu Visibilitas dengan proksi Jumlah shareholders, Produktifitas dengan proksi Fixed Asset Turnover, Profitabilitas dengan proksi ROE, Ukuran Perusahaan dengan proksi Jumlah Asset berpengaruh signifikan secara positif terhadap Efisiensi Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode tahun 2016-2020.

 

Kata Kunci: � Visibility, Productivity, Profitability, Firm Size, dan Company Efficiency

 

Abstract

The purpose of this study is to prove and test the effect of Visibility, Productivity, Profitability and Firm Size on Company Efficiency. In this study, the sample used manufacturing companies in Indonesia that were on the IDX from 2016 to 2020. This study used a purposive sampling technique. In this study, the data processing uses Microsoft Excel and SPSS to determine whether the regression model shows a positive relationship, so the model must meet the classical assumptions. The conclusions that can be drawn from this research are Visibility with the number of shareholders proxy, Productivity with the Fixed Asset Turnover proxy, Profitability with the ROE proxy, Company Size with the Total Assets proxy has a significant positive effect on the efficiency of manufacturing companies listed on the IDX for the period 2016-2020.

 

Keywords: Visibility, Productivity, Profitability, Firm Size, and Company Efficiency

 

Pendahuluan

Tingginya suatu kinerja keuangan selalu jadi perhatian utama dari manajer, sebab memegang peranan vital didalam struktur dan perkembangan suatu perusahaan, namun tujuan tersebut sering terkendala oleh banyak faktor, yang menyebabkan rendahnya kinerja perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan ini juga memiliki keterkaitan dengan efisiensi perusahaan dalam pengambilan keputusannya. Perusahaan dalam beroperasi harus memiliki pengetahuan lebih tentang lingkungan internal dan eksternal. Mencapai efisiensi dalam operasi perusahaan adalah tujuan perusahaan Indonesia saat ini yang tergantung pada kapabilitas manajer untuk melakukan identifikasi status efisiensi berupa rasio keuangan yang relevan sebagai indikatornya.

Efisiensi Perusahaan ini perlu dijalankan untuk mencapai keberlangsungan perusahaan yang panjang, terutama di Indonesia dimana fenomena perusahaan bangkrut saat pandemic COVID-19 mulai cukup banyak terjadi di Indonesia salah satu nya raksasa ritel. Matahari mengemukakan akan melakukan penutupan pada 2021 di sejumlah gerainya. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang sekarang ini mempunyai 147 gerai yang meliputi 124 gerai reguler serta 23 gerai masih didalam pengawasan. Berdasar data yang terdapat pada laporan keuangannya, manajemen perusahaan akan melakukan penutupan pada 13 gerai serta melakukan pengawasan pada 10 gerai yang lainnya dimana memungkinkan akan menyusul dilakukan penutupan. Perencanaan dilakukannya penutupan pada 13 gerai ini dikarenakan keuangan Matahari yang terbilang sedang kurang baik. Pada keberjalanan kuartal I-2021, perusahaan menyatakan rugi bersih senilai Rp 93 miliar. Rugi tersebut terjadi seusai perusahaan melakukan pencatatan pada pos penjualan kotor sebesar Rp 2,07 triliun saat kuartal I-2021, dimana angka tersebut lebih sedikit 23,6 persen dari pencatatan di tahun 2020 serta lebih sedikit 37,4 persen dari tahun 2019. Lalu Matahari melakukan pencatatan angka penjualan bersihnya sebesar Rp 1,16 triliun (25,0 persen) dimana lebih sedikit dari tahun 2020 serta 39,7 persen di bawah angka realisasi tahun 2019. Dan saat ini LPPF terus melakukan operasional didalam situasi makro yang ada dan dalam pengawasan pengendalian ketat atas pos beban operasional dan juga belanja modal.

Rasio keuangan memiliki dan menambah informasi yang berharga dalam hal meningkatkan kemampuan untuk menilai keadaan keuangan perusahaan. Penggunaan analisa yang berbeda tujuannya teruntuk melakukan analisa pada posisi keuangan perusahaan seperti analisis cross-sectional dan analisis komparatif. Studi akademis menyatakan terdapat hubungan positif antara efisiensi dan rasio keuangan lainnya, misalnya: Profitabilitas (Barr, Killgo, Siems, & Zimmel, 1999); Kinerja Pasar Saham (Aktaş & Seyfettin, 2015); Ukuran Perusahaan (Halkos & Tzeremes, 2007); Kualitas Pelayanan (Talluri, Kim, & Schoenherr, 2013); Kemampuan Manajerial (Demerjian, Lev, Lewis, & McVay, 2013) dan Arus Kas Operasional (Santosuosso, 2014).

Jika pemegang saham tertarik untuk memiliki saham perusahaan ini akan berpengaruh pada jumlah orang pemegang saham yang ada di perusahaan dan visibilitas perusahaan juga akan meningkat sesuai dengan hasil penilitian (Isik & Soykan, 2013) yang menggunakan data periode 2003�2010 dari 164 perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Istanbul (BIST-Borsa Istanbul), dengan menguji hubungan antara jumlah pemegang saham yang besar dan kinerja perusahaan (pengukuran ROA serta Tobin's Q). Ditemukan empiris menunjukkan pemegang saham besar ada pengaruh yang positif serta signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Pada dasarnya produktivitas dapat mempengaruhi dan meningkatkan efisiensi suatu perusahaan, sesuai dengan hasil penelitian dari Selamat dan Nasir (2013) yang menggunakan data perusahaan pertanian di Malaysia untuk menguji hubungan antara tingkat efisiensi dan produktivitas. Mereka melaporkan bahwa perusahaan pertanian dapat meningkatkan tingkat efisiensinya dengan mengurangi input (sumber daya) yang mereka konsumsi untuk menghasilkan output saat ini atau menggunakan input saat ini untuk menghasilkan lebih banyak output.

Pengukuran profitabilitas dengan mempergunakan Return on Equity (ROE) yang menjelaskan kapabilitas perusahaan dalam mendapatkan labanya dengan mempergunakan modal, jika ROE nya tinggi maka akan berdampat pada tingkat efisiensi perusahaan akan menjadi tinggi, sejalan dengan hasil penelitian (Sunjoko & Arilyn, 2016) dimana dalam penelitiannya ini rasio efisiensi mempunyai hubungan yang positif serta signifikan dengan profitabilitas pada sampel perusahaan farmasi yang ada di Indonesia periode 2007 dan 2003. (Santosuosso, 2014) juga melakukan penelitian terkait hubungan antara efisiensi, profitabilitas, nilai pasar saham serta operasional arus kas perusahaan.

Perusahaan yang lebih besar dapat mempengaruhi investor, pemangku kepentingan dan manajemen ketika pengambilan berbagai keputusan dimana hal ini akan memberi dampak pada efisiensi dari perusahaan, yang dijelaskan dalam penelitian berpendapat bahwa (Ma��s Nunes et al, 2009) perusahaan yang lebih besar mampu memanfaatkan skala ekonomi, mempunyai akses lebih baik pasar modal dan semua ini adalah faktor yang mendorong kinerja perusahaan.

Rasio tinggi selalu lebih menguntungkan, karena menunjukkan bahwa perusahaan mempergunakan asetnya dengan lebih efisien. Rendahnya rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempergunakan asetnya dengan lebih efisien dan besar kemungkinan adanya permasalahan pada manajemen atau produksi.

Studi yang berbeda menemukan korelasi yang kuat antara efisiensi dan rasio keuangan lainnya seperti tingkat utang (Popova, Karlova, Ponomarenko, & Deryugina, 2017); likuiditas (Avramov et al., 2006); dan profitabilitas (Santosuosso, 2014); (Sunjoko & Arilyn, 2016); (Alarussi & Alhaderi, 2018). Penelitian ini menguji hubungan antara efisiensi perusahaan (diukur dengan rasio perputaran aset) dan Visibilitas Perusahaan (diukur dengan Jumlah Pemegang Saham), Produktivitas (diukur dengan rasio perputaran aset tetap), Profitabilitas (rasio pengembalian ekuitas) dan Ukuran Perusahaan (Jumlah Asset-nya). Oleh karena itu, maksud dari diadakannya penelitian ini teruntuk mengetahui apa hubungan antara empat variabel serta rasio efisiensi di perusahaan Indonesia. Variabel-variabel ini adalah Visibility, Productivity, Profitability dan Firm Size sebagai variabel independent nya dan Company Efficiency sebagai variabel dependen nya.

 

MetodePenelitian

Metode Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini sampelnya mempergunakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang ada di BEI sebagai sumber sampel utama. Dimulai dengan sampel awal dari observasi tahun perusahaan, dari 2016 hingga 2020. Penelitian ini mempergunakan teknik purposive sampling. Ketentuan perusahaan yang dipergunakan ialah perusahaan yang telah terdaftar serta juga yang melaporkan laporan tahunan serta laporan keuangan tahunan. Pada penelitian ini pengolahan datanya mempergunakan Microsoft Excel dan SPSS untuk mengetahui apakah pada model regresi tersebut memperlihatkan hubungan positif, sehingga model itu harus mencukupi syarat asumsi klasik. Tabel 3.1 merinci lebih lanjut proses pemilihan sampel.

 

Tabel 1

Ketentuan Pengambilan Sampel

Keterangan

Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016 hingga 2020

Less: Perusahaan yang mengalami kerugian/loss selama 5 tahun berurutan dalam periode 2016 hingga 2020.

Less: Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama 5 tahun berurutan dalam periode 2016 hingga 2020.

Less: Laporan keuangan tidak dilaporkan dalam Rupiah selama periode 2016 hingga 2020.

 

Identifikasi Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini mempergunakan variabel dan pengukuran yang tujuannya teruntuk mengetahui kaitan diantara variabel bebas (independen) gterhadap variabel terikat (dependen) di mana di tiap pengukurannya akan diterangkan di bawah ini:

 

Tabel 2

Identifikasi dan Pengukuran Variabel

Nama

Variabel

Proxy

Simbol

Definisi Variabel

Operasional

Skala

Pengukuran

Company Efficiency (Y).

Asset turnover ratio =

Average Total Assets = Jumlah� asset awal tahun + Jumlah asset akhir tahun / 2)

ASTROVR

Efisien perusahaan dalam mempergunakan aset perusahaan teruntuk mendapatkan penjualan

Rasio

Visibility (X1)

No. of shareholders

NOSHRHDR

Visibilitas perusahaan Visibilitas telah mengacu pada bagaimana suatu perusahaan dianggap oleh investor.

Rasio

Productivity (X2)

Fixed asset turnover =

 

FXDASTRTO

Kemampuan organisasi untuk menggunakan aset tetap untuk menghasilkan lebih banyak penjualan, sehingga menghasilkan lebih banyak pengembalian.

Rasio

Profitability (X3)

Return on equity =

ROE

Kapabilitas perusahaan dalam mendapatkan laba yang ada bagi pemegang saham perusahaan atau teruntuk mengetahui besaran pengembalian yang diberikan perusahaan teruntuk tiap modal pemilik.

Rasio

Firm size (X4)

Log of Total Assets

SIZE

Ukuran dari perusahaan dilihat dari total asset nya

Rasio

 

Metode Analisis Data dan Model Penelitian

1.      Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini yakni fase yang menerangkan terkait penjabaran dan penggambaran, terlebih dalam menyajikan data. Pembahasan pada fase ini terkait berbagai ukuran statistik, misalnya ukuran pusat, sebaran, serta ukuran lokasi dari persebaran data. Tujuan dari dilakukannya analisis ini yakni teruntuk melakukan ringkasan data, maka dapat memberi suatu gambaran informasi yang dengan mudah dipahami. Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan variasi rata-rata (mean), median, serta standar deviasi tiap variabel.

2.      Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini teruntuk mengetahui model regresi yang memperlihatkan hubungan positif, sehingga model ini harus mencukupi syarat asumsi klasik seperti:

a.       Uji MuItikoIinearitas

Tujuannya teruntuk melakukan pengujian apakah dalam model regresi ini ditemukan suatu korelasi diantar variabel bebas. Apabila nilainya lebih sedikit dari 0.9, artinya memperlihatkan bahwa ada korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2018:107)

b.      Uji Heteroskedastisitas

Tujuannya teruntuk melakukan pengujian apakah pada model regresi terjadi perbedaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian ini mempergunakan pengujian white. Dalam pengambilan keputusannya ditinjau dengan perolehan angka obs*Rsquared dimana angka itu memiliki nilai angka probabilitas Chi-square melebihi 0,05 (5 persen). Sehingga, hipotesis alternatif H0 diterima atau tidak ada gejala heteroskedastisitas.

3.      Analisis Data Panel.

Data panel ialah kombinasi data time series dan cross section data. Dimana time series yakni serangkaian observasi dalam kurun waktu tertentu. Cross section yakni pengumpulan data dalam kurun waktu tertentu dari sampel (Widarjono, 2018):

 

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 e:

Penjelasan:

Y ���������� = Company Efficiency

𝞪 ����������� = Konstanta

𝞫1X1 ���� = Visibility

𝞫2X2 ���� = Productivity

𝞫3X3 ���� = Profitability

𝞫4X3 ���� = Firm Size

e ������������ = error term

Metode Estimasi Regresi Data Panel

Terdapat berbagai model yang dipergunakan teruntuk melakukan estimasi model regresi dengan data panel, yakni (Widarjono, 2018):

1.      Common Effect Model

Teknik tersederhana guna melakukan estimasi data panel ialah dengan menyatukan data time series dan cross section. Pendekatan tersebut tidak melihat dimensi individu atau waktu. Dilakukan asumsi dimana data antar perusahaan ini sama di berbagai periode waktu (Widarjono, 2018).

2.      Fixed Effect Model

Teknik ini ialah teknik dengan melakukan asumsi data panel dengan mempergunakan variabel dummy teruntuk mengetahui terdapat perbedaan intersep. Arti dari fixed effect berdasar atas perbedaan intersep antara perusahaan, tetapi intersepnya sama diantara periode waktu (time invariant). Dipergunakan variabel dummy teruntuk mengetahui perbedaan intersep antar perusahaan yang dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan budaya kerja, manajerial, serta insentif (Basuki & Prawoto, 2017).

3.      Random Effect Model

Model ini dipergunakan teruntuk mengatasi kekurangan dari metode efek tetap dengan mempergunakan variabel dummy, maka model alami ketidakpastian. Kelebihan dari model ini ialah dapat menghilangkan heteroskedastisitas. Model tersebut juga dikenal sebagai Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized least Square (GIS) (Basuki & Prawoto, 2017).

PemiIihan Metode Regresi Data Panel

1.      Ketentuan yang dapat dipergunakan pada Uji Chow ialah:

H0 : Model Common Effect

H1 : ModeI Fixed Effect

Apabila perolehan angka probabilitas (cross-section F) < 5 persen, artinya H0 tidak diterima atau regresi data panel tidak dapat mempergunakan model common effect. Tetapi apabila angka probabilitas (cross-section F) > 5 persen, artinya H0 diterima atau regresi data panel dapat mempergunakan model common effect (Widarjono, 2018).

2.      Ketentuan yang dapat dipergunakan dalam Uji Hausman ialah:

H0 : Model Random Effect

H1 : Model Fixed Effect

Apabila perolehan angka probabilitas (cross-section random) < 5 persen, artinya H0 tidak diterima atau regresi data panel tidak dapat mempergunakan model random effect. Tetapi apabila angka probabilitas (cross-section random) > 5 persen, artinya H0 diterima atau regresi data panel dapat mempergunakan model random effect (Widarjono, 2018).

3.      Ketentuan yang dapat dipergunakan dalam Uji lagrange Multiplier ialah:

H0 : ModeI Common Effect

H1 : ModeI Random Effect

Apabila perolehan angka probabilitas (Breusch-Pagan) < 5 persen, artinya H0 tidak diterima atau regresi data panel tidak dapat mempergunakan model common effect. Tetapi apabila angka probabilitas (Breusch-Pagan) > 5 persen, artinya H0 diterima atau regresi data panel dapat mempergunakan model common effect.

Pengujian Koefisien Determinasi

Pengujian ini ialah koefisien yang menerangkan kaitan antara variabel terikat dengan variabel bebas (Widarjono, 2018). Berikut terdapat rumus yang dapat dipergunakan:

KD = r*2 x 100%

Penjelasan:

KD : Koefisien determinasi

r2 �� : Koefisien korelasi

Nilai angka koefisien determinasi ialah 0 ≤ R2 ≤ 1, apabila koefisen tersebut bernilai semakin sedikit (mendekati 0) artinya variabel bebas sama sekali tidak ada pengaruh pada variabel terikat.

Pengujian Hipotesis

1.      Uji Statistik F (Uji Simultan)

Pengujian pengaruh bersamaan (simultan) dipergunakan teruntuk mengetahui apakah pada variabel bebas secara bersamaan dapat memberi pengaruh variabel terikat (Ghozali, 2018:179).

a.       Apabila angka signifikansi lebih sedikit dari 5 persen dan Fhitung > Ftabel, artinya H0 tidak diterima dan H1 diterima. Perihal ini artinya variabel bebas ada pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat.

b.      Apabila angka signifikansi melebihi 5 persen dan Fhitung < Ftabel, artinya H0 diterima dan H1 tidak diterima. Berarti variabel bebas tidak ada pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.

2.      Uji Statistik t (Uji Parsial)

Pengujian ini dipergunakan teruntuk mengetahui pengaruh dari tiap variabel bebas terhadap variabel terikat (Ghozali, 2018:179).

a.       Apabila angka signifikansi lebih sedikit dari (𝞪) 5 persen dan thitung > t tabel, artinya H0 tidak diterima dan H1 diterima. Perihal ini artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b.      Apabila nilai signifikansi melebihi 0,05 dan thitung < ttabel, artinya H0 diterima dan H1 tidak diterima. Perihal ini artinya secara parsial variabel bebas tidak ada pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

 


Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Visibility Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Visibility berpengaruh Positif terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian (Amihud, Mendelson, & Uno, 1999) meneliti hubungan antara jumlah pemegang saham dan harga saham, dan menemukan hubungan positif dan signifikan antara mereka. Studi (Mukherji, Kim, & Walker, 1997) di AS menemukan hubungan positif antara jumlah pemegang saham dan pemecahan saham. Di Malaysia, Al_Arussi dkk. (2009) menemukan hubungan positif antara jumlah pemegang saham dan pengungkapan keuangan dan lingkungan sukarela. Visibilitas perusahaan diukur dalam studi sebelumnya dengan pengukuran yang berbeda.

Pengaruh Productivity Perusahaan Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Productivity berpengaruh positif terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian (Hillier, 2013) Rasio perputaran aset tetap menunjukkan seberapa baik perusahaan menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan pendapatan jika rasio ini tinggi, berarti perusahaan menghabiskan lebih sedikit uang dalam aset tetap untuk setiap dolar pendapatan penjualan. Sedangkan semakin rendah rasio ini berarti perusahaan telah melakukan investasi berlebih pada aset tetap.

Pengaruh Profitability Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Profitability berpengaruh positif terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian (Akhter, 2018) menyatakan bahwa perusahaan yang menguntungkan lebih efisien karena untuk biaya mereka yang lebih rendah. Profitabilitas diukur dalam penelitian ini dengan menggunakan dua pengukuran yaitu laba kotor dan laba atas ekuitas. Margin laba kotor mengacu pada pengukuran persentase setiap dolar penjualan yang tersisa setelah perusahaan membayar barangnya Return of equity (ROE) menyajikan total laba bersih dibagi dengan jumlah biasa saham.

Pengaruh Firm Size Terhadap Company Efficiency

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Firm Size berpengaruh positif terhadap Company Efficiency. Kesimpulan ini sesuai dengan hasil penelitian (Stierwald, 2009), (Vijayakumar, 2011), (Ayele, 2012), (Erasmus, 2013) menemukan pengaruh positif antara ukuran perusahaan dan kinerja keuangan. Sedangkan (Dhawan, 2001), (Ramasamy, Ong, & Yeung, 2005), (Salman & Yazdanfar, 2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. dengan tingginya kinerja bisnis para konglomerat dan perusahaan multinasional dalam perekonomian global. Akibatnya, ukuran perusahaan dianggap sebagai penentu kinerja keuangan oleh banyak peneliti.

 

 


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah di uraikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan dan menguji adanya pengaruh Visibility, Productivity, Profitability dan Firm Size terhadap Company Efficiency. Hasil penelitian ini didapat dengan melakukan pengujian terhadap sampel yang diperoleh dari perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018-2020, adalah sebagai berikut: 1). Visibilitas dengan proksi Jumlah shareholders berpengaruh signifikan secara positif terhadap Efisiensi Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode tahun 2016 � 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin meningkat nilai visibilitas suatu perusahaan maka Efisiensi Perusahaan akan semakin meningkat juga. 2). Produktifitas dengan proksi Fixed Asset Turnover berpengaruh signifikan secara positif terhadap Efisiensi Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode tahun 2016 � 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin meningkat nilai produktifitas suatu perusahaan maka Efisiensi Perusahaan akan semakin meningkat juga. 3). Profitabilitas dengan proksi ROE berpengaruh signifikan secara positif terhadap Efisiensi Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode tahun 2016 � 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin meningkat nilai Profitabilitas suatu perusahaan maka Efisiensi Perusahaan akan semakin meningkat juga. 4). Ukuran Perusahaan dengan proksi Jumlah Asset berpengaruh signifikan secara positif terhadap Efisiensi Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode tahun 2016 � 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan maka Efisiensi Perusahaan akan semakin meningkat juga.


 

BIBLIOGRAFI

 

Akhter, Nazmoon. (2018). The impact of liquidity and profitability on operational efficiency of selected commercial banks in Bangladesh: A panel data study. Global Journal of Management and Business Research.

 

Aktaş, Rafet, & Seyfettin, �NAL. (2015). The relationship between financial efficiency ratios and stock prices: an empirical investigation on insurance companies listed in Borsa Istanbul. Finansal Araştırmalar ve �alışmalar Dergisi, 7(12), 1�16.

 

Alarussi, Ali Saleh, & Alhaderi, Sami Mohammed. (2018). Factors affecting profitability in Malaysia. Journal of Economic Studies.

 

Amihud, Yakov, Mendelson, Haim, & Uno, Jun. (1999). Number of shareholders and stock prices: Evidence from Japan. The Journal of Finance, 54(3), 1169�1184.

 

Ayele, Abate Gashaw. (2012). Factors affecting profitability of insurance companies in Ethiopia: Panel evidence. Addis Ababa University, Ethiopia.

 

Barr, R., Killgo, K., Siems, T., & Zimmel, S. (1999). Evaluating The Productive Efficiency and Performance of US Commercial Banks, Federal Reserve Bank of Dallas. Research Department, Dallas. Texas.

 

Basuki, Agus Tri, & Prawoto, Nano. (2017). Analisis regresi dalam penelitian ekonomi dan bisnis. PT Rajagrafindo Persada, Depok, 90�100.

 

Demerjian, Peter R., Lev, Baruch, Lewis, Melissa F., & McVay, Sarah E. (2013). Managerial ability and earnings quality. The Accounting Review, 88(2), 463�498.

 

Dhawan, Rajeev. (2001). Firm size and productivity differential: theory and evidence from a panel of US firms. Journal of Economic Behavior & Organization, 44(3), 269�293.

 

Erasmus, Pierre. (2013). The influence of dividend yield and dividend stability on share returns: Implications for dividend policy formulation. Journal of Economic and Financial Sciences, 6(1), 13�31.

 

Halkos, George Emmanuel, & Tzeremes, Nickolaos G. (2007). Productivity efficiency and firm size: An empirical analysis of foreign owned companies. International Business Review, 16(6), 713�731.

 

Hillier, Mark. (2013). Designing unpaced production lines to optimize throughput and work-in-process inventory. IIE Transactions, 45(5), 516�527.

 

Isik, Ozcan, & Soykan, M. Erkan. (2013). Large shareholders and firm performance: Evidence from Turkey. European Scientific Journal, 9(25).

 

Mukherji, Sandip, Kim, Yong H., & Walker, Michael C. (1997). The effect of stock splits on the ownership structure of firms. Journal of Corporate Finance, 3(2), 167�188.

 

Popova, Svetlana, Karlova, Nataliya, Ponomarenko, Alexey, & Deryugina, Elena. (2017). Analysis of the debt burden in Russian economy sectors. Russian Journal of Economics, 3(4), 379�410.

 

Ramasamy, Bala, Ong, Darryl, & Yeung, Matthew C. H. (2005). Firm size, ownership and performance in the Malaysian palm oil industry. Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance, 1, 104�181.

 

Salman, A. Khalik, & Yazdanfar, Darush. (2012). Profitability in Swedish Micro-Firms: a quantile regression approach. International Business Research, 5(8).

 

Santosuosso, Pierluigi. (2014). Do efficiency ratios help investors to explore firm performances? Evidence from Italian listed firms. International Business Research, 7(12), 111.

 

Stierwald, Andreas. (2009). Determinants of firm profitability-the effect of productivity and its persistence. Melbourne Institute of Applied Economic and Social Research, 25.

 

Sunjoko, Mary Ivana, & Arilyn, Erika Jimena. (2016). Effects of inventory turnover, total asset turnover, fixed asset turnover, current ratio and average collection period on profitability. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 18(1), 79�83.

 

Talluri, Srinivas, Kim, Myung Kyo, & Schoenherr, Tobias. (2013). The relationship between operating efficiency and service quality: are they compatible? International Journal of Production Research, 51(8), 2548�2567.

 

Vijayakumar, Dr A. (2011). The determinants of profitability: An empirical investigation using Indian automobile industry. International Journal of Research in Commerce & Management.

 

Widarjono, A. (2018). Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasi Disertai Panduan EViews . UPP STIM YKPN.

 

Copyright holder:

Dhea Ramadani Mirwan, Bahtiar Usman (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: