Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September 2022
PENGARUH
LOYALITAS, EFIKASI DIRI, KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL
GURU DI SMK BHINA
TUNAS BHAKTI JUWANA
Muslih1,
Mohammad Fauzan2
1
Magister
Manajemen, PPS Unisbank
Semarang, Indonesia
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unisbank Semarang,
Indonesia
Email:
[email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji dan menganalisis pengaruh loyalitas guru terhadap komitmen organisasional; (2) menguji dan menganalisis pengaruh efikasi diri guru terhadap komitmen organisasional; (3) menguji dan menganalisis pengaruh komitmen professional
guru terhadap komitmen organisasional. Jenis penelitian merupakan penelitian eksplanasi (explanatory research) yaitu menguji hipotesis
serta menjelaskan pengaruh antar variable dari hipotesis yang sudah dirumuskan. Sampel penelitian sebanyak 105 Guru di SMK Bhina
Tunas Bhakti Juwana. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Temuan penelitian ini adalah (1) loyalitas guru tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasional. (2) efikasi diri guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisional. (3)� komitmen professional berpengaruh
positif terhadap komitmen organisasional�� di SMK Bhina Tunas
Bhakti, Juwana.
Kata Kunci: loyalitas, efikasi diri, komitmen
organisasi
Abstract
The aims of this study are to: (1) examine and analyze
the effect of teacher loyalty on organizational commitment; (2) examine and
analyze the effect of teacher self-efficacy on organizational commitment; (3)
examine and analyze the effect of teacher professional commitment on organizational
commitment. This type of research is explanatory research, namely testing
hypotheses and explaining the influence between variables from the formulated
hypothesis. The research sample is 105 teachers at Bhina
Tunas Bhakti Juwana Vocational School.
Collecting data using a questionnaire with a Likert scale. The findings of this
study are (1) teacher loyalty has no effect on organizational commitment. (2)
teacher self-efficacy has a positive effect on organizational commitment. (3)
professional commitment has a positive effect on organizational commitment at
SMK Bhina Tunas Bhakti, Juwana.
�
Keywords:
loyalty,
self-efficacy, organizational commitment
Pendahuluan
SMK Bhina
Tunas Bhakti, Juwana (SMK BTB, Juwana)
merupakan satuan pendidikan kejuruan yang memiliki program keahlian (1) teknik mesin
dengan kompetensi keahlian teknik pemesinan;
(2) teknik otomotif
dengan kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan; (3) teknik elektronika dengan kompetensi keahlian teknik elektronika industri; (4) keahlian desain pemodelan dan informasi bangunan dengan kompetensi keahlian teknik gambar bangunan. Pendidikan kejuruan mempersiakan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu
sesuai keahlian yang diminati. Kurikulum dari semua paket
keahlian dirancang menyesuaikan kebutuhan dunia kerja dan industri.
Pendidikan diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
manusia produktif sebagai tenaga kerja tingkat menengah
yang mampu bekerja untuk mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan industri, sesuai kompetensi keahlian pilihannya. Dalam upaya membangun
peserta didik siap kerja, maka
SMK BTB,
Juwana kerjasama kemitraan
dengan PT Asta Honda Motor,
PT Astra Daihatsu Motor, PT Arkonin, PT Garuda Food. �Selain itu telah
memiliki Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) untuk menguji kompetensi peserta didik sebelum
terjun ke dunia kerja. �Keterserapan
lulusan dalam dunia kerja dan industri merupakan tolak ukur keberhasilan SMK BTB, Juwana.
Untuk memperoleh kepercayaan masyarakat, sekolah berkomitmen menciptakan keunggulan. Sekolah yang ingin eksistensinya berkelanjutan harus meningkatkan daya saing melalui
penciptaan nilai keunggulan sumber daya utamanya, yakni guru. �Pendekatan manajemen dengan perspektif humanistik menempatkan sumberdaya manusia sebagai faktor sentral untuk meningkatkan
keunggulan organisasi (Lathifah, I , 2015).
Guru sebagai pendidik profesional memiliki tugas utama mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik (UU No 14 Tahun 2005). Untuk pencapaian tugas professional tersebut, guru dituntut memiliki komitmen organisasional yang tinggi. Komitmen organisasional
��merupakan� kondisi
�psikologis �guru �dalam identifikasi dan keterlibatan serta
�kebertahanan
sebagai anggota organisasi untuk �pencapaian tujuan sekolah..
Menurut Allen
& Meyer (1990) komitmen organisasional merupakan suatu konstruk psikologis yang merupakan (a) karakteristik hubungan employee/pegawai
dengan organisasinya, (b) berimplikasi dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan keanggotaaanya dalam organisasi. Larkin
(1990) menekankan bahwa komitmen organisasional sebagai kekuatan identifikasi dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu. Komitmen organisasional dipengaruhi oleh faktor loyalitas guru, efikasi diri guru dan komitmen profesi.
Loyalitas
guru adalah sikap mental guru
yang memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan
tugas pembelajaran dan tugas lainnya, disertai kebanggaan menceritakan dan mengajak pada
orang lain, agar ikut memanfaatkan
fasilitas dan layanan di sekolahnya. �Dalam penelitian ini konsep loyalitas
loyalitas perilaku (behaviour loyalty) dan loyalitas
sikap (attitudinal
loyalty) dalam pendidikan
mengacu pada Ting, S.C. & Yeh, L.Y.,2014. ��Loyalitas perilaku adalah kemauan guru memberikan layanan berkelanjutan dan memelihara hubungan-hubungan dengan sekolah. Loyalitas sikap adalah keterikatan
psikologis dan dukungan sikap�� baik guru (menerima, merespon, menghargai dan bertanggungjawab) terhadap sekolah, termasuk berkomunikasi secara positive, kemauan merekomendasikan dan medorong orang lain memanfaatkan fasilitas dan layanan sekolahnya (Ting, S.C. & Yeh, L.Y.,2014)�
Efikasi
diri guru adalah kepercayaan diri atas kemampuan merencanakan, mengorganisasi dan melakukan kegiatan kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan (Skaalvik dan Skaalvik, 2010).�� Muna, M.S, et al menegaskan
efikasi guru adalah suatu keyakinan pada kapasitas pengajaran seorang guru yang diberikan kepada siswa berupa
efek positif dan menjadikan siswa sukses dalam pembelajaran.
Dengan demikian, guru yang berefikasi mempunyai kepercayaan diri atas kemampuan melakukan kegiatan proses pembelajaran secara terencana dan terorganisasi serta memiliki ekspektasi tinggi atas ketercapaian hasil belajar peserta
didik. Efikasi diri guru sebagai predictor dari komitmen organizational
(Akhtar, S., Ghayas, S., & Adil, A., 2013).
�Guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya memiliki keterikatan dengan kode etik profesi
guru, yang juga berfungsi sebagai
suatu mekanisme pengendalian yang akan dilakukan dengan rasa senang, bangga dan tanggung jawab. Guru harus memiliki komitmen atas profesinya.
Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu terhadap profesi yang dipersepsikan oleh individu yang bersangkutan (Larkin, 1990). Aranya
dan Ferris (1984) menekankan bahwa
komitmen profesional sebagai kekuatan relatif identifikasi diri dengan keterlibatan
dalam suatu profesi dan kesediaan berperilaku profesional atas profesinya serta keinginan mempertahankan keanggotaan dalam suatu profesi.
Guru yang komitmen atas profesinya memiliki sikap tanggung jawab, responsive, inovotif dan merasa senang dan bangga melaksanakan tugas pembelajaran secara professional.
Tujuan
penelitian ini adalah (1) menguji dan menganalisis pengaruh loyalitas guru terhadap komitmen organisasional; (2) menguji dan menganalisis pengaruh efikasi diri guru terhadap komitmen organisasional; (3) menguji dan menganalisis pengaruh komitmen professional guru
terhadap komitmen organisasional. Selanjutnya rumusan hipotesis yang diajukan sebagai berikut: (1) loyalitas guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional; (2) efikasi diri guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional; (3) komitmen profesional guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
(explanatory research) yaitu menguji hipotesis
serta menjelaskan pengaruh antar variable dari hipotesis yang sudah dirumuskan. Sampel penelitian sejumlah 105 Guru di SMK Bhina
Tunas Bhakti Juwana. Data diperoleh
langsung dari responden melalui pengisian kuesioner.
Variabel
penelitian meliputi variabel bebas (independent variabel)
adalah loyalitas guru
(X1) efikasi diri
guru (X2), komitmen profesional
(X3) dan komitmen organisasional
(Y). �Kuesioner
variabel loyalitas guru menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari behavioural loyalty from Chaudhuri and Holbrook
(2001) dan attitudinal loyalty dari Rauyruen and Miller (2007) yang diambil
dalam Ting, S.C & Yeh, L.Y .
2013. Kuesioner variabel efikasi diri guru menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari classroom and school context teacher self-efficacy
item yang dikembangkan oleh Isaac A. Friedman
& Efrat Kass (2002) yang terdiri
19 item pernyataan. Kuesioner
variabel komitmen profesional guru menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari� professional commitment� Meyer et
al.�s 1993 dalam�
Jeffrey .J. Bagraim �(2003) yang terdiri dari 18 item pernyataan.� Kuesioner variabel komitmen organisasional menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari commitment scale
items from Allen & Meyer, 1990� dalam �Jaros, S. 2007, yang
�terdiri dari 24 �item pernyataan.�
Kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yang berisi mengenai pernyataan yang terkait dengan variabel-variabel penelitian dengan lima alternatif jawaban untuk mengukur
setiap variabel penelitian dengan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju
(SS).
Dalam pengujian instrumen penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang disajikan dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti yang dapat menggambarkan konsistensi internal. Uji validitas
menggunakan analisis faktor Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Loading Faktor (Component
Matrix). Nilai KMO yang melebihi dari 0,5 berarti kecukupan sampel terpenuhi, dan jika nilai component matrix lebih besar dari 0,4 maka item atau indikator dalam kuesioner dikatakan valid. ��
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan suatu instrumen. Instrumen yang handal dapat digunakan
berkali-kali dan akan mendapatkan hasil yang konsisten. Uji reliabilitas menggunakan nilai Cronbach�s Alpha. Suatu
alat ukur dinyatakan reliabel jika nilai perhitungan
Cronbach�s Alpha di atas 0,7. Kemudian dilakukan uji normalitas data
yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan One
Sample Kolmogorov- Smirnov Test, jika nilai Asymp. Sig. lebih besar dari
0,05 maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Pengujian
model dalam penelitian ini menggunakan uji-F statistik dan uji Adjusted
R Square (koefisien determinasi).
Uji-F pada dasarnya untuk menunjukkan apakah model itu fit atau tidak.
Model dinyatakan fit apabila
nilai sig lebih kecil dari 0,05 berarti signifikan. Kemudian untuk uji determinasi digunakan untuk menjelaskan berapa besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Jika nilai Adjusted R Square yang diperoleh
semakin besar atau mendekati satu, maka dapat
dikatakan sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar dan jika semakin kecil atau
mendekati nol maka sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji t yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Kriteria pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t dengan melihat nilai signifikansi dan standardized coefficient beta. jika nilai signifikansinya
kurang dari 0,05 dan nilai standardized
coefficient beta bertanda positif
maka hipotesis diterima.
Hasil uji instrumen meliputi uji validitas (tabel 1) dan uji reliabilitas (tabel 2) pada setiap variabel dengan bantuan program SPSS.26 for windows diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 1: Nilai KMO dan Loading Factor pada setiap variabel
Variabel |
Jumlah Item |
Nilai KMO |
Loading Factor >0,4 |
Loading Factor <0,4 |
Jumlah Item Valid |
Jumlah Item tidak Valid |
Loyalitas Guru (X1) |
5 |
0,667 |
X1.1;X1.2;X1.3;X1.4;X1.5 |
- |
5 |
- |
Efikasi Diri Guru
(X2) |
19 |
0,906 |
X2.1;
X2.2; X2.3; X2.4; X2.5; X2.6; X2.7; X2.8; X2.9; X2.10; X2.11; X2.12; X2.13;
X2.14; X2.15; X2.16; X2.17; |
X2.18;
X2.19 |
17 |
2 |
Komitmen Profesional
(X3) |
18 |
0,814 |
X3.1;
X3.2; X3.3; X3.4; X3.5; X3.6; X3.7;� X3.10; X3.12; X3.13; X3.14; X3.15;
X3.16; X3.17; X3.18 |
X3.8;
X3.9; X3..11 |
15 |
3 |
Komitmen Organisasional
(Y) |
24 |
0,905 |
Y.1;
Y.2; Y.3; Y.4; Y.5; Y.6; Y.7; Y.8; Y.9; Y.10; Y.11; Y.12; Y.13; Y.14; Y.15;
Y.16; Y.17; Y.18; Y.19; Y.20; Y.21; Y.22; Y.23; Y.24; |
- |
24 |
- |
Berdasarkan
tabel 1 di atas diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai KMO > 0,5 yaitu variabel loyalitas guru (X1) sebesar
0,667, varibel efikasi diri guru �(X2) sebesar
0,906, variabel komitmen profesional (X3) sebesar 0,814
dan variabel komitmen organisasional (Y) sebesar 0,905.
Semua nilai KMO lebih besar dari
0,5, berarti bahwa sampel telah memenuhi
syarat kecukupan pengukuran sampel. Selanjutnya dilihat dari nilai loading factor untuk variabel
loyalitas guru �(X1) sejumlah 5
item, terdapat 5 item valid karena
loading factor memiliki nilai
> 0,4. Variabel efikasi diri guru �(X2) 17
item valid yakni nilai
loading factor > 0,4, dan 2 item tidak valid yakni nilai X2.18; X2.19 dengan nilai loading factor <
0,4. Variabel komitmen profesional (X3 ) terdapat
15� item dinyatakan
valid yakni nilai loading
factor > 0,4, dan 3 item tidak valid yakni X3.8; X3.9; X3..11 dengan �nilai loading factor
< 0,4. Variabel komitmen
organisasional (Y) sejumlah
24 item semuanya memiliki nilai loading factor > 0,4, artinya
semua item valid.
Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Alpha Standar |
Keterangan |
Loyalitas Guru (X1) |
0,621 |
0,6 |
Reliabel |
Efikasi Diri Guru �(X2) |
0,937 |
0,6 |
Reliabel |
Komitmen Profesional
(X3) |
0,642 |
0,6 |
Reliabel |
Komitmen Organisasional
(Y) |
0,942 |
0,6 |
Reliabel |
Berdasarkan
hasil pengujian reliabilitas (tabel 2) diperoleh hasil bahwa semua variabel
mempunyai nilai Cronbach
Alpha > 0,6. Jadi dapat dinyatakan
bahwa semua variabel dinyatakan reliabel yakni variabel loyalitas guru (X1), efikasi �diri guru
(X2), komitmen profesional
(X3) dan komitmen organisasional
(Y). Kemudian dilakukan Uji
Normalitas data, dengan tujuan untuk menilai
sebaran data, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,200 > 0,05 artinya
data berdistribusi normal.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Model��
Pengujian
model menggunakan� uji F� dan�
uji Adjusted R-Square. �Setelah� dilakukan
uji F nilai nya sebesar 40.277 dan nilai
signifikansi sebesar 0,00 artinya bahwa model memenuhi persyaratan �Goodness of fit pada level signifikansi� 0,00
��������������������������������������� ������
�������������������������������������������� ��Tabel 3: Hasil
Uji�� Model
Uji� F |
40.277 |
Sig=0, 000 |
Nilai Adjusted R-Square 0,554 |
0, 531 |
Nilai� Adjusted R Square sebesar 0,531� menunjukkan bahwa� 53,1 % variable loyalitas
guru,� efikasi diri guru, komitmen professional �mampu menjelaskan variabel
komitmen organisasional ,� dan sisanya sebesar 46,95 % ���dijelaskan oleh variabel lain di luar model
Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis
��������������������������� Hipotesis |
���������
Hasil Pengujian |
��
keputusan |
||
Koefisien beta (β). |
Signifikansi (Sig) |
|||
����
1 |
Loyalitas guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional |
0,127 |
0,133 |
hipotesis ditolak |
���
2 |
Efikasi diri �berpengaruh
positif terhadap komitmen organisasional |
0,483 |
0,000 |
hipotesis diterima |
���
3 |
Komitmen professional berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional |
0,226 |
0,014 |
hipotesis diterima |
Berdasarkan
hasil uji �analisis� Regresi� (tabel� 4) diperoleh� temuan penelitian sebagai berikut: �(1) loyalitas guru tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasional (nilai β =0,127 dan nilai
Sig= 0,133). Dengan demikian
hipotesis 1 ditolak. Artinya semakin tinggi loyalitas guru ternyata tidak berpengaruh terhadap komitmen organisional. �Guru yang memiliki kemauan memberikan layanan berkelanjutan, memelihara hubungan-hubungan dengan sekolah, serta memiliki keterikatan psikologis dan dukungan sikap�� baik (menerima, merespon, menghargai dan bertanggungjawab) terhadap sekolah, ternyata tidak mempengaruhi kekuatan identifikasi, keterlibatan dan kebertahanan guru sebagai anggota organisasi sekolah. (2) Efikasi diri guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional (nilai β =0,483dan nilai Sig=,000). Dengan demikian hipotesis 2 diterima.� Artinya semakin tinggi efikasi diri guru semakin tinggi komitmen organisasional. Temuan penelitian
ini menunjukkan guru
yang memiliki kepercayaan mampu mengorganisasi tugas pembelajaran dan ekspektasi pencapaian�� sasaran�� hasil belajar peserta didik mempengaruhi kekuatan identifikasi, keterlibatan dan kebertahanan guru sebagai anggota organisasi sekolah dalam mewujudkan
pencapaian tujuan sekolah.� Temuan hasil penelitian mendukung temuan penelitian (Ghayas, S., &
Adil, A., 2013; Subagyo, A., 2014; �Zeb, S., & Nawaz, A. , 2016.
Agarwal, S., & Mishra, P. ,2016;� Abidin, M.I.Z., Pangtuluran,
Y., & Maria, S., 2016; Qurbani, D. dan Solihin,
D.� 2021) yang menyatakan
bahwa efikasi diri guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional.
(3).
Komitmen professional berpengaruh
positif terhadap komitmen organisasional (nilai�� β�
= 0,226 ���dan nilai Sig= 0,014). Dengan demikian hipotesis 3 diterima.�� Artinya semakin tinggi komitmen professional guru
semakin tinggi komitmen organisasionalnya.� Guru yg memiliki keterikatan emosional melaksanakan profesi keguruan dengan rasa bangga dan tanggung jawab mempengaruhi kekuatan identifikasi dan keterlibatan, kebertahanan guru sebagai anggota organisasi sekolah dalam mewujudkan
pencapaian tujuan sekolah. Temuan penelitian ini mendukung hasil temuan Sianturi, E. ,� et-al ( 2019) yang menyatakan
bahwa komitmen profesional �berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional.
Kesimpulan
Temuan
penelitian ini adalah (1) loyalitas guru tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasional, (2) efikasi diri guru berpengaruh positif terhadap komitmen organisional, (3) komitmen professional berpengaruh
positif terhadap komitmen organisasional di SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana. Implikasi dari hasil temuan penelitian
menunjukkan bahwa membangun komitmen organisasional para guru sebagai sumber daya utama
dalam manajemen pendidikan harus menjadi pusat perhatian
kepala sekolah sebagai salah satu upaya menciptakan keunggulan sekolah. �Komitmen organisasional guru dapat dibangun melalui penguatan efikasi diri guru dan komitmen profesional secara berkelanjutan.
BIBLIOGRAFI
Abidin,
M.I.Z., Pangtuluran, Y., & Maria, S. 2016, Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja Dan Efikasi Diri Terhdapa Komitmen
Organisasi Di Rumah Sakit Smc
Samarinda. AKUNTABEL:
Jurnal Ekonomi dan keuangan.
13(1).
Agarwal,
S., & Mishra, P. 2016. Self Efficacy as Predictor
of Organizational Commitment among Revenue Personnel. The Internaional Journal of Indian Psychology,
3(4), 44�52.
�Akhtar, S., Ghayas,
S., & Adil, A. 2013. Self-efficacy and optimism as predictors of
organizational commitment among bank employees. International Journal of Research Studies in Psychology, 2(2),
33�42.
Allen,
N.J. & Meyer. J. P. 1990. Commitment in� the Work Place: Theory research and Aplication , Sage Publication, Inc.2455 Teller road
Thousand Oaks, California Canada.
Aranya,
N.� and� Ferris, K. R.�� 1984. �A Reexamination of Accountants'
Organizational-Professional Confllict. The �Accounting �Review.� Vol. LIX, No, I Jamuury
Bagraim, J.J. 2003.� School of Management Studies The
Dimensionality of Professional Commitment, SA Journal of Industrial
Psychology, 2003, 29 (2), 6-9
Dibapile, W.T.S.
2012.� Teacher Efficacy and Classroom
Management among Botswana Junior Secondary School Teachers, Doctoral Dissertation. University of
Tennessee, Knoxville Trace: Tennessee Research and Creative Exchange, 12-2012
Friedman,
I. A. and Kass, E. 2002. Teacher Self-Efficacy:� A classroom � Organization Conceptualization,
Teaching and Teacher Education,
18(2002) 675-686
Ghozali, I.
2016. Aplikasi Multivariate dengan
Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Jaros, S.
2007. Measurement Issues in The Meyer and Allen Model of Organizational Commitment, Paper to be presented at the 2007 Academy of
Management Meetings
Larkin,
J. M. and Karen L. H. 1990. Does Gender Affect Internal auditors�
Performance? The� Women� C P A,� Volume 52. Issue 2. Spring: 20 � 24��
Latifah,
I, 2015. Komitmen Profesional
Auditor Akuntan Publik Indonesia (Implikasi
Teori dan Praktis). CV.
Jasmine, Kartasura, Sukoharjo
Muna, M.S, Khotimah, N., Zuhaira, Y.J. 2021.
Self-Efficacy Guru terhadap Dinamika
Pembelajaran Online di Masa Pandemi
Covid-19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan: Research & Learning in Education
https://edukatif.org/ index.php/edukatif/index
Qurbani,
D. dan Solihin, D.�
2021.� Peningkatan
Komitmen Organisasi melalui Penguatan
���������� Efikasi Diri dan Kualitas Kehidupan Kerja, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 8 No 2 2021 Hlm.
223 � 232
Republik
Indonesia, Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen. Depdiknas. Jakarta
Subagyo, A.
2014 Pengaruh lingkungan Kerja dan Self Efficacy terhadap Komitmen Organisasional Dosen Politeknik Negeri Semarang.
Orbith.
Vol. 10 No. 1 Maret 2014: 74 � 81
Sianturi, E., Situmorang, B., Simaremare, A.
2019. Organizational Commitment to Lecturers in the Era of Revolution
Industrial 4.0. Proceeding International Confrence Of Science Education On
Industrial Revolution 4.0 (ICONSEIR 4.0) December17th, 2019
Sinaga, O,
2018, Pengaruh Efikasi Diri Dan Kemampuan Manajemen, Terhadap Komitmen Normatif Dosen Di Universitas Quality Medan, Jurnal Manajemen
Pendidikan, 11(2), 42-51.
Skaalvik, E.
M., & Skaalvik, S. 2010. Teacher self-efficacy
and teacher burnout: A study of relations. Teaching
and Teacher Education, 26(4), 1059�1069.
Ting,
S. C & Yeh, L.Y. 2014. Teacher loyalty of Elementary Schools in Taiwan: The
Contribution of Gratitude and Relationship Quality, School Leadership & Management Vol .34. No.1 �
Zeb,
S., & Nawaz, A. 2016. Impacts of Self-Efficacy on Organizational Commitment
of Academicians A Case of Gomal University, Dera
Ismail Khan, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
Information and Knowledge Management, 6(1).
Copyright holder: Muslih1,
Mohammad Fauzan2 (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |